Anda di halaman 1dari 6

AUTOMATED GUIDED VEHICLE (AGV)

OLEH:
George Hizkiel Mangawe D071181008
Devina Yulia Viranda D071181009
A.Nurul Izzah Hadijah D071181011
Nur Syahidatul Ummi D071181308
Tryana Rante Tamborolangi D071181509
Fricktony Tombokan D071181324
Syukri Agung D071181304

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
A. Definisi dan Pembahasan Mesin AGV
Menurut Groover et al (2001) Automatic Guided Vehicle merupakan alat pemindah
material yang bertenaga listrik, tanpa pengemudi, dan dikontrol secara komputerisasi.
Pengendalian jalannya automated guided vehicle menggunakan alat pendeteksi (sensor),
yang digunakan untuk mendeteksi jalur yang diharapkan dan mendeteksi rintangan yang
menghalangi. Automatic Guided Vehicle (AGV) adalah temasuk mobil robot yang dabat
berjalan berdasar jalur yang telah ditentukan dan sesuai dengan kebutuhan. Mobil robot
ini digunakan untuk mengangkut barang dari satu tempat ke tempat tertentu, umumnya
dalamindustri manufaktur. Selain itu tujuan lain dibuatnya mobil robot ini adalah untuk
mengurangi angka kecelakaan kerja yang disebabkan kelalaian pekerja.
Jalur terbuat dari selotip berukuran 1,8 cm, sehingga sensor yang mampu membaca
hanyalah satu hingga dua sensor saja. Dengan demikian sensor yang mengenai garis akan
ditampilkan di LCD dan akan mengatur pergerakan mobil robot. Jika semua sensor
terbaca maka otomatis mobil itu akan berhenti, namun jika tidak ada sensor yang terbaca
maka mobil robot akan mencari garis. Selain data sensor garis, ada juga data sensor
ultrasonik. Jika jarak kurang dari 10 cm maka otomatis mobil robot akan berhenti, namun
jika benda yang menghalangi ditiadakan atau jarak lebih dari 10 cm maka mobil robot
otomatis akan bekerja kembali. Dalam pengujian jarak sensor ultrasonic terhadap
penghalang yang tampil di LCD mempunyai tingkat kesamaan 100% dengan jarak yang
diukur dengan penggaris. Alat ini telah mampun menarik beban, namun saat beban
bertambah, maka kecepatan akan menurun, itu dikarenakan tidak adanya sistem otomatis
yang mendeteksi adanya perbedaan berat beban. Pengujian ini dilakukan pada jalur lurus
sepanjang 5 meter dengan tiga kali pengujian pada setiap pertambahan beban.
B. Spesifikasi Mesin AGV
Spesifikasi dari AGV (automated guided vehicles) adalah :
1. Mempunyai komponen navigasi
Komponen navigasi adalah komponen dari AGV yang membantu AGV dapat berjalan
otomatis dan terarah tanpa harus dikemudikan maupun dikendalikan.
2. Mempunyai komponen safety
Karena AGV berbasis otomatis maka AGV harus memiliki komponen safety yang
berperan dapat mencegah dari kecelakaan (menabrak) saat berjalan, komponen safety
berupa sensor agar dapat melakukan pengereman jika ada benda atau manusia yang
menghalangi.
C. Prinsip Kerja Mesin AGV
Sistem operasi Automatic Guided Vehicle tidak memerlukan operator untuk
mengemudikan gerak Automatic Guided Vehicle secara langsung, untuk beberapa
kegunaan Automatic Guided Vehicle sudah diprogram untuk bergerak menuju ke suatu
tujuan dengan navigasi secara otomatis sehingga operator hanya bertugas untuk
mengawasi dan mengendalikan Automatic Guided Vehicle dari jarak jauh. Berikut ini
adalah tipe berdasarkan navigasinya :
1. Tipe Rail, yaitu tipe navigasi dengan memberikan rel di sepanjang jalur yang akan
dilewati AGV.
2. Tipe Wired, yaitu tipe navigasi yang menggunakan kabel yang di tanam di lantai
kemudian AGV dibekali sensor yang mendeteksi medan elektromagnet dari kabel.
3. Tipe Line Tape, yaitu tipe navigasi dengan menggunakan garis yang dibuat dengan
membedakan warna terhadap lantai (optical) atau magnetic tape.
4. Tipe Laser, yaitu tipe navigasi dengan menggunakan laser transmiter pada AGV dan
sejumlah laser reflector yang ditempatkan di titik – titik tertentu. Pantulan dari titik –
titik tersebut memberikan gambaran bagi AGV untuk memetakan lingkungan
sekitarnya.
D. Jenis-jenis Mesin AGV
Berikut merupakan uraian dari jenis AGV driver-less trains, pallet truck dan unit
load carries.
1. Driver-less trains
AGV ini akan menarik satu atau beberapa trailers yang kemudian akan membentuk
kereta. AGV jenis ini digunakan untuk memindahkan beban berat dengan jarak yang
cukup jauh dalam sebuah gudang atau pabrik. Dalam pengaplikasiannya, dapat
ditentukan letak pengambilan dan penurunan beban sepanjang rute yang dilewati.
2. Pallet trucks
AGV yang digunakan untuk memindahkan beban berupa palet disepanjang rute yang
telah ditentukan. Dalam pengaplikasiannya, proses pengambilan palet dan
pengangkatan muatan dengan menggunakan forklift akan dilakukan oleh seorang
operator. Kemudian operator akan mengendarai AGV ini menuju ke guide path,
setelah itu operator akan memprogram kemana muatan ini akan menuju dan AGV
akan berjalan dengan otomatis ke tempat tersebut untuk melakukan unloading.
Kapasitas dari AGV jenis ini dapat mencapai beberapa kilogram, bahkan beberapa
diantaranya dapat mengangkut lebih dari satu palet. Dalam perkembangannya, forklift
AGV telah membuat kemajuan dengan memiliki kecepatan vertikal (forks) yang dapat
meletakkan atau mengambil palet pada rak.
3. Unit load carries
AGV jenis ini sering digunakan untuk memindahkan unit load dari satu stasiun ke
stasiun lainnya. AGV ini dapat melakukan loading dan unloading secara otomatis
dengan menggunakan rollers, moving belts, mechanized lift platforms atau alat lain
yang dapat memindahkan palet keatas AGV. Muatan yang dapat diangkut jenis AGV
ini biasanya ringan (250 kg atau kurang). AGV ini didesain memiliki bentuk lebar
yang kecil, sehingga dapat digunakan untuk memindahkan small load dan dapat
melewati pabrik yang memiliki lebar jalur yang terbatas. Muatan yang bias dibawa
adalah sub-assembly yang nantinya akan dirakit menjadi sebuah produk.

(a) driver-less trains, (b) pallets trucks dan (c) unit load carries
E. Kelebihan dan Kekurangan Mesin AGV
1. Kelebihan
Dalam penanganan material secara manual memaai lift-trucks tradisional,
pengendaranya diharuskan memasuki lingkungan berbahaya. Pada lingkungan seperti
ini sebuah AGV akan mampu melakukan tugas serupa dengan lebih efisien sembari
menjamin keamanan maksimum dan mengurangi resiko kecelakaan kerja secara
signifikan
2. Kekurangan
Mesin AGV memerlukan biaya investasi awal yang besar. Mengingat besarnya biaya
investasi ini maka AGV lebih cocok dan mudah diimplementasikan untuk industri
berskala besar, berat dan lebih baik jika produknya memiliki varian.
F. Study Case Analisis Penerapan Automated Guide Vehicle (AGV)
Salah satu kunci pokok dalam otomasi proses manufaktur adalah penanganan
material (Bijanrostami, 2011). Hal ini membuat penanganan material merupakan hal
penting untuk diperhatikan, sama halnya dengan PT. Indokarlo Perkasa. PT. Indokarlo
Perkasa merupakan perusahaan yang memproduksi komponen karet untuk industri
otomotif dan non otomotif. PT. IKP memiliki 120 mesin press sehingga membuat
penanganan material handling cukup tinggi, permasalahan yang ada adalah penanganan
material handling yang masih manual yaitu dengan trolley dengan bantuan tenaga
manusia, maka dari itu untuk mengurangi tenaga manusia yang dipakai dan
memperlancar dalam penanganan material handling diperlukan penelitian mengenai
penanganan material otomasi. Dalam penelitian ini dilakukan salah satu perancangan alat
penanganan material yaitu Automatic Guide Vihicle (AGV) berbasis robot line follower
sebagai usulan kepada perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan adalah (AGV) yang
dirancang mampu berjalan mendeteksi garis pandu yang dibuat dengan kemampuan
berjalan dijalan lurus dan tikungan. Kendaraan Automatic Guide Vihicle (AGV) juga
memiliki kemampuan menghindari halangan dengan cara berhenti jika ada halangan di
depan kendaraan Automatic Guide Vihicle (AGV) dengan jarak 7cm.
Kebijakan perusahaan dalam menggunakan penanganan material secara manual
pada proses transportasinya membuat biaya tenaga kerja yang dikeluarkan akan lebih
besar jika dibanding dengan tanpa operator khusus (helper), sehingga salah satu solusi
yang dapat diambil adalah dengan mengotomasi dalam penanganan materialnya. System
penanganan material otomatis dengan Automatic Guide Vihicle (AGV) yang dipilih untuk
menggantikan penanganan material memiliki kemampuan diverless, system pemandu
otomatis, komponen pengaman dan fleksibel.
DAFTAR PUSTAKA
Witama Asta.2016.Analisis Penerapan Automated Guide Veicle (AGV) Untuk Penanganan
Material Sistem Produksi.[Skripsi].Yogyakarta(ID):Universitas Gadjah Mada

Nurdiyanto, Aan. 2016. "Perancangan Model Automatic Guide Vehicle (AGV) Berbasis
Robot Line Follower untuk Penerapan Otomasi Penanganan Material pada Industri
Manufaktur (Studi kasus PT.Indokarlo Perkasa)". Skripsi. Yogyakarta : Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga

Eka Samsul.2017.Automated Guided Vehicle AGV pada Otomasi Industri di


http://jagootomasi.com/automated-guided-vehicle-agv-pada-otomasi-industri/.
(diakses 16 februari)

Anda mungkin juga menyukai