OLEH:
George Hizkiel Mangawe D071181008
Devina Yulia Viranda D071181009
A.Nurul Izzah Hadijah D071181011
Nur Syahidatul Ummi D071181308
Tryana Rante Tamborolangi D071181509
Fricktony Tombokan D071181324
Syukri Agung D071181304
(a) driver-less trains, (b) pallets trucks dan (c) unit load carries
E. Kelebihan dan Kekurangan Mesin AGV
1. Kelebihan
Dalam penanganan material secara manual memaai lift-trucks tradisional,
pengendaranya diharuskan memasuki lingkungan berbahaya. Pada lingkungan seperti
ini sebuah AGV akan mampu melakukan tugas serupa dengan lebih efisien sembari
menjamin keamanan maksimum dan mengurangi resiko kecelakaan kerja secara
signifikan
2. Kekurangan
Mesin AGV memerlukan biaya investasi awal yang besar. Mengingat besarnya biaya
investasi ini maka AGV lebih cocok dan mudah diimplementasikan untuk industri
berskala besar, berat dan lebih baik jika produknya memiliki varian.
F. Study Case Analisis Penerapan Automated Guide Vehicle (AGV)
Salah satu kunci pokok dalam otomasi proses manufaktur adalah penanganan
material (Bijanrostami, 2011). Hal ini membuat penanganan material merupakan hal
penting untuk diperhatikan, sama halnya dengan PT. Indokarlo Perkasa. PT. Indokarlo
Perkasa merupakan perusahaan yang memproduksi komponen karet untuk industri
otomotif dan non otomotif. PT. IKP memiliki 120 mesin press sehingga membuat
penanganan material handling cukup tinggi, permasalahan yang ada adalah penanganan
material handling yang masih manual yaitu dengan trolley dengan bantuan tenaga
manusia, maka dari itu untuk mengurangi tenaga manusia yang dipakai dan
memperlancar dalam penanganan material handling diperlukan penelitian mengenai
penanganan material otomasi. Dalam penelitian ini dilakukan salah satu perancangan alat
penanganan material yaitu Automatic Guide Vihicle (AGV) berbasis robot line follower
sebagai usulan kepada perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan adalah (AGV) yang
dirancang mampu berjalan mendeteksi garis pandu yang dibuat dengan kemampuan
berjalan dijalan lurus dan tikungan. Kendaraan Automatic Guide Vihicle (AGV) juga
memiliki kemampuan menghindari halangan dengan cara berhenti jika ada halangan di
depan kendaraan Automatic Guide Vihicle (AGV) dengan jarak 7cm.
Kebijakan perusahaan dalam menggunakan penanganan material secara manual
pada proses transportasinya membuat biaya tenaga kerja yang dikeluarkan akan lebih
besar jika dibanding dengan tanpa operator khusus (helper), sehingga salah satu solusi
yang dapat diambil adalah dengan mengotomasi dalam penanganan materialnya. System
penanganan material otomatis dengan Automatic Guide Vihicle (AGV) yang dipilih untuk
menggantikan penanganan material memiliki kemampuan diverless, system pemandu
otomatis, komponen pengaman dan fleksibel.
DAFTAR PUSTAKA
Witama Asta.2016.Analisis Penerapan Automated Guide Veicle (AGV) Untuk Penanganan
Material Sistem Produksi.[Skripsi].Yogyakarta(ID):Universitas Gadjah Mada
Nurdiyanto, Aan. 2016. "Perancangan Model Automatic Guide Vehicle (AGV) Berbasis
Robot Line Follower untuk Penerapan Otomasi Penanganan Material pada Industri
Manufaktur (Studi kasus PT.Indokarlo Perkasa)". Skripsi. Yogyakarta : Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga