Anda di halaman 1dari 47

MEKANIKA TEKNIK

Bab 2

FORCE SYSTEMS

Dr. Eng. Munadi

Mechanical Engineering Department


Diponegoro University
Mechanical Engineering Dept.

-1-

Diponegoro University

a. Definisi Gaya
Definisi umum :
Gaya (force) adalah besaran vektor yang dihasilkan akhibat
adanya interaksi benda-benda bermassa yang berpengaruh
terhadap bentuk atau gerak karena akan mengalami
percepatan.
Satuan SI adalah Newton (dilambangkan dengan N).

Mechanical Engineering Dept.

-2-

Diponegoro University

Definisi Gaya
Gaya ekternal dan internal (external
and internal forces):
Forces acting on rigid bodies are
divided into two groups:
- External forces
- Internal forces

External forces are shown in a freebody diagram.

If unopposed, each external force can


impart a motion of translation or
rotation, or both.
Mechanical Engineering Dept.

-3-

Diponegoro University

Principle of Transmissibility: Equivalent Forces

Principle of Transmissibility
Kondisi keseimbangan atau gerakan
tidak dipengaruhi oleh perpindahan
gaya
sepanjang
garis
aksi.
NOTE: F dan F = gaya setara
(equivalent)

Memindahkan titik penerapan


gaya F ke bumper belakang tidak
mempengaruhi gerak atau gaya
lain yang bekerja pada truk

Prinsip transmisibilitas mungkin


tidak selalu berlaku dalam
menentukan gaya internal dan
deformasi.
Mechanical Engineering Dept.

-4-

Diponegoro University

Resultan Gaya
Dua gaya yang bekerja
pada sebuah partikel
dapat digantikan oleh satu
buah gaya, yang disebut
resultan, yang diperoleh
dengan
menggambar
diagonal jajaran genjang
yang memiliki sisi sama
dengan
gaya
yang
diberikan atau denagn
aturan (metode) segitiga.

Mechanical Engineering Dept.

-5-

Diponegoro University

b. Sistem Gaya 2-D


Penjumlahan dan pengurangan gaya :

Mechanical Engineering Dept.

-6-

Diponegoro University

Sistem Gaya 2-D


Menguraikan komponen gaya :

Note: dimensi tdk selalu diberikan dlm arah horizontal atau vertikal
Mechanical Engineering Dept.

-7-

Diponegoro University

Contoh :
Tentukan komponen skalar dari gaya F1, F2 dan F3 yang
bekerja pada titik A pada bracket!

Mechanical Engineering Dept.

-8-

Diponegoro University

Penyelesaian :

Mechanical Engineering Dept.

-9-

Diponegoro University

Contoh :

Tentukan resultan gaya dari dua gaya yang bekerja P dan Q!

Mechanical Engineering Dept.

- 10 -

Diponegoro University

Penyelesaian :

Penyelesaian :
Trigonometric solution:

155=180-25

Mechanical Engineering Dept.

- 11 -

Diponegoro University

Contoh :
Penyelesaian :
Graphical solution:

Sin A= CD/ R R = CD/sin A

Mechanical Engineering Dept.

- 12 -

Diponegoro University

Contoh :
Jika dua gaya tarik T pada kabel pully bekerja bersama untuk
menghasilkan sebuah gaya 5 kN pada bantalan (bearing) pully,
maka tentukan besarnya T!
Solusi: dgn aturan cosinus

T = 2,89 kN

Mechanical Engineering Dept.

- 13 -

Diponegoro University

Contoh :
Bila Resultan 25 kN, tentukan:
a. Nilai T1 dan T2
b. Nilai agar T2 min
Solusi:
a. T1 dan T2 berdasarkan aturan sinus
T1/sin 45 = T2/sin 30 =25 /sin 105
T1= 18,5 kN ; T2=13 kN

b. Agar T2 min, maka T1 harus tegak lurus terhadap T2 shg sudutnya 60.

Mechanical Engineering Dept.

- 14 -

Diponegoro University

Contoh :
Sistem unloading sprt gbr berikut.
Tentukan nilai T pada AB dan AC!
Solusi:

Mechanical Engineering Dept.

- 15 -

Diponegoro University

c. Momen

Momen (kadang disebut torsi) adalah


kecenderungan sebuah gaya untuk
memutar sebuah benda di sekitar
sumbu tertentu dari benda tersebut.
Besarnya momen adalah gaya
dikalikan dengan jarak terdekat antara
titik pada sumbu putar dengan garis
gaya.
Jarak terdekat disebut lengan
tuas/arm/ lengan momen.

Mechanical Engineering Dept.

- 16 -

Diponegoro University

Aplikasi momen

Mechanical Engineering Dept.

- 17 -

Diponegoro University

Momen 2-D
Pada 2D, besarnya momen adalah

Mo = F d

Pada gambar, d merupakan jarak tegaklurus dari titik O terhadap garis gaya dari gaya
yang bekerja.
Pada 2D, arah MO dapat searah atau berlawanan arah jarus jam tergantung
kecenderungan putaran

Mechanical Engineering Dept.

- 18 -

Diponegoro University

Momen 2-D
F
a
b

Contoh, MO = F d dan arahnya adalah


berlawanan arah jarum jam.

O
d

Sering lebih mudah untuk menentukan MO dengan menggunakan komponen F yang


ditunjukkan pada gbr berikut:

Fy

Fx

b
O

Dengan menggunakan pendekatan ini, MO = (FY a) (FX b).


Perhatikan tanda-tanda yang berbeda! Konvensi tanda untuk 2D adalah bahwa
berlawanan arah jarum jam dianggap positif. Kita bisa menentukan arah rotasi dengan
membayangkan badan disematkan di O dan memutuskan jalan mana badan akan
memutar karena gaya.
Mechanical Engineering Dept.

- 19 -

Diponegoro University

Contoh
Tentukan besarnya momen dari gaya 600 N pada
titik O!
Solusi:
a. Diuraikan per komponen gaya:

b. Ditarik garis tegak lurus

Mechanical Engineering Dept.

- 20 -

Diponegoro University

Contoh:
Tentukan besarnya momen dari gaya 250 N pada handle kunci
Inggris terhadap pusat kepala baut!

Solusi:

Mechanical Engineering Dept.

- 21 -

Diponegoro University

d. Couple
Couple adalah dua gaya paralel yang memiliki besar sama,
arahnya berlawanan dan dipisahkan secara tegak lurus pada jarak
d.

Mechanical Engineering Dept.

- 22 -

Diponegoro University

Couple

Mechanical Engineering Dept.

- 23 -

Diponegoro University

Penambahan Beberapa Vektor

Selanjutnya kita dapat mempresentasikan resultan vektor 2-D untuk


nilai dan sudut yang dibentuk

Mechanical Engineering Dept.

- 24 -

Diponegoro University

Contoh penggunaan couple

Torsi atau momen sebesar 12 Nm dikehendaki untuk memutar


roda pada sistem transmisi pintu air. Dari gambar berikut ini,
gambar yang mana yang membutuhkan gaya lebih kecil?

Mechanical Engineering Dept.

- 25 -

Diponegoro University

Penyelesaian :

Mechanical Engineering Dept.

- 26 -

Diponegoro University

Contoh :
Tentukan bila sebuah struktur yang terdiri
dari dua gaya 100 N dapat digantikan oleh
dua gaya P dan P yang memiliki nilai sebesar
400 N.
Solusi:

Mechanical Engineering Dept.

- 27 -

Diponegoro University

Resultan Gaya :

Resultan dari sistem gaya adalah kombinasi gaya yang paling


sederhana yang dpt menggantikan gaya-gaya aslinya tanpa
mengubah efek eksternal pada benda yang gaya diterapkan.
Equlibrium(kesetimbangan) dari sebuah benda merupakan
kondisi dimana resultan dari semua gaya yang beraksi terhadap
benda adalah nol, kondisi ini srg disebut static.
Ketika resultan semua gaya pada benda tidak sama dengan nol,
percepatan benda diperoleh dengan menyamakan resultan
gaya sama dengan perkalian antara massa dan percepatan
benda tsb, dan kondisi ini disebut dynamic.

Mechanical Engineering Dept.

- 28 -

Diponegoro University

Resultan Gaya :

Mechanical Engineering Dept.

- 29 -

Diponegoro University

Prinsip Momen

Mechanical Engineering Dept.

- 30 -

Diponegoro University

Contoh :
Diketahui: Sebuah gaya 400 N
diaplikasikan pada frame
yang membentuk sudut =
20.
Tentukan : Momen di A akhibat gaya
yang bekerja .
Solusi :

+ Fy = -400 cos 20 N
+ Fx = -400 sin 20 N

+ MA = {(400 cos 20)(2) + (400 sin 20)(3)} Nm


= 1160 Nm
Mechanical Engineering Dept.

- 31 -

Diponegoro University

Contoh :
Diket: Sebuah gaya 40 N diberikan pada
kunci pas.
Tentukan: Momen dari gaya pada O.

Solusi: + Fy = - 40 cos 20 N
+ Fx = - 40 sin 20 N
+ MO = {-(40 cos 20)(200) + (40 sin 20)(30)}Nmm
= -7107 Nmm = - 7.11 Nm

Mechanical Engineering Dept.

- 32 -

Diponegoro University

Contoh :
Tentukan resultan 4 gaya dan sebuah
couple dan tentukan letaknya!

Solusi:

Mechanical Engineering Dept.

- 33 -

Diponegoro University

Sistem Gaya 3-D


Banyak problem ada mekanik yang menghendaki analisa 3-D.

Mechanical Engineering Dept.

- 34 -

Diponegoro University

Sistem Gaya 3-D :


Cara memperoleh gaya pada 3-D:
1. Dinyatakan oleh dua titik (point) dari garis aksi gaya

2. Dinyatakan oleh dua sudut yang berorientasi pada garis aksi


gaya

Mechanical Engineering Dept.

- 35 -

Diponegoro University

Momen 3-D:

Momen pada 3-D dapat dihitung menggunakan pendekatan scalar (2-D) tetapi
itu sulit dan memakan waktu. Selanjutnya, unt lebih memudahkan
menggunakan pendekatan matematika yang disebut vector cross product.

Penggunaan vector cross product, MO = r F .


Disini r merupakan vektor posisi dari titik O terhadap sembarang titik pada garis gaya
aksi F.
Mechanical Engineering Dept.

- 36 -

Diponegoro University

Cross product :

Pada umumnya, cross product dari dua vektor A dan B menghasilkan vektor lain C ,
misal C = A B. Besar dan arah dari vektor yang dihasilkan dapat dinyatakan :
C = A B = A B sin UC
Disini UC adalah vektor unit tegak lurus terhadap vektor A dan B

Mechanical Engineering Dept.

- 37 -

Diponegoro University

Cross product :

Aturan /kaidah tangan kanan digunakan untuk menentukan arah vektor yang dihasilkan
dari cross product.
Misal: i j = k
Note : bahwa perkalian vektor yang dikalikan dengan dirinya sendiri menghasilkan nol,
misal:
i i = 0

Mechanical Engineering Dept.

- 38 -

Diponegoro University

Cross product :
Lebih umumnya, cross product dapat ditulis sbg berikut:

Masing-masing komponen dapat dihitung menggunakan determinant 2 2

Mechanical Engineering Dept.

- 39 -

Diponegoro University

Momen 3-D:

Sehingga, penggunaan cross product,


momen dapat dinyatakansebagai:

Dnegan memperluas persamaan diatas dengan menggunakan determinan 2 2, kita


mendapatkan :

MO = (r y FZ - rZ Fy) i - (r x Fz - rz Fx ) j + (rx Fy - ry Fx ) k

Mechanical Engineering Dept.

- 40 -

Diponegoro University

Contoh :
Diket:

sebuah force couple beraksi pada


batang.

Tentukan : Momen couple yang terjadi


pada batang dalam Cartesian
vector notation.
Solusi:

rAB = {0.8 i + 1.5 j 1 k} m

F = {14 i 8 j 6 k} N
M = rAB F

i
j k
Nm 5.
0.8Trial Edition
1.5 -1of SmartDraw
Created with the
14
-8 -6
=

= {i (-9 (-8)) j (- 4.8 (-14)) + k (-4.8 -14(1.5))} Nm

= {-17 i 9.2 j 21 k} Nm
Mechanical Engineering Dept.

- 41 -

Diponegoro University

Contoh :
Diket:

F = {25 k} N dan - F = {- 25 k} N

Tentukan: Momen couple moment yang


terjadi pd pipa asembly
menggunakan Cartesian vector
notation.
Solusi:
rAB = { - 350 i 200 j } mm
= { - 0.35 i 0.2 j } m
F = {25 k} N

M = rAB F

i
-0.35
0

j
-0.2
0

k
0
25

Nm

= { i ( - 5 0 ) j (- 8.75 0) + k (0) } N m
= { -5 i + 8.75 j } N m
Mechanical Engineering Dept.

- 42 -

Diponegoro University

Contoh :
Diketahui: Sebuah gaya diberikan pada
sebuah tool untuk membuka katup gas.
Tentukan: Besar momen dari gaya
tersebut terhadap sumbu z.
Solusi:
1) Kita menggunakan Mz = u (r F).
2) Note bahwa u = 1 k.
3) Vektor r adlh vektor posisi dari A thd B.
4) Gaya F siap diberikan pada Cartesian vector
form.

u = 1k
rAB = {0.25 sin 30 i + 0.25 cos30 j} m
= {0.125 i + 0.2165 j} m
F = {-60 i + 20 j + 15 k} N
Mz = u (rAB F)
Mz =

0
0
1
0.125
0.2165
Created with
the Trial
Edition of0SmartDraw 5.
-60
20
15
= 1{0.125(20) 0.2165(-60)} Nm
= 15.5 Nm

Mechanical Engineering Dept.

- 43 -

Diponegoro University

Momen dan Couple 3-D

Mechanical Engineering Dept.

- 44 -

Diponegoro University

Momen dan Couple 3-D

Mechanical Engineering Dept.

- 45 -

Diponegoro University

Momen dan Couple 3-D

Mechanical Engineering Dept.

- 46 -

Diponegoro University

Terima Kasih

Mechanical Engineering Dept.

- 47 -

Diponegoro University

Anda mungkin juga menyukai