1. PENDAHULUAN
daya yang ada didalam perusahaan merupakan aset utama yang benar-benar
PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk merupakan perusahaan tekstil dan garmen
bapak Lukminto pada tahun 1966 dan berlokasi di Pasar Klewer, Solo, Jawa
Tengah, Indonesia. Produk yang dihasilkan PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk
adalah benang, kain, dan baju. Salah satu departemen di PT. Sri Rejeki Isman
Textile, Tbk adalah departemen spinning IX, departemen spinning sendiri terdiri
IX memproduksi benang dengan bahan baku rayon dan cotton. Bahan baku tersebut
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk 1
diimport dari berbagai negara, cotton diimport dari negara Brazil, Australia dan
Sistem produksi dari benang yang dihasilkan oleh PT. Sri Rejeki Isman
Textile, Tbk menggunakan sistem make to order dan make to stock. Sistem make
to order pada PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk diterapkan pada produk benang
berdasarakan pesanan pelanggan yang bersifat khusus sesuiai dengan kriteria yang
benang yang bersifat komersil atau sangat banyak dibutuhkan dipasaran. Dengan
sistem produksi tersebut PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk dituntut untuk selalu
penyelesaian order dari waktu yang sudah ditetapkan maka PT. Sri Rejeki Isman
konsumen sesuai dengan waktu dan jumlah yang telah ditentukan sehingga dapat
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk 2
menggunakan metode Rough Cut Capacity Planning (RCCP) pada departemen
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi PT.
Sri Rejeki Isman Textile, Tbk khususnya pada departemen spinning IX dalam
pelanggan.
3. Data yang digunakan untuk mencari effisiensi mesin adalah data hank
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk 3
1.5.2 Asumsi
Down (MBD).
2. LANDASAN TEORI
fasilitas produksi dalam suatu selang waktu tertentu (Blackstone, 1989). Sedangkan
optimum dari sebuah fasilitas biasanya dinyatakan sebagai jumlah output pada satu
tingkat keluaran, suatu tingkat kuantitas keluaran dalam periode tertentu, dan
1. Design Capacity, yaitu tingkat keluaran per satuan waktu untuk mana pabrik
dirancang.
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk 4
2. Rated Capacity, yaitu tingkat keluaran per satuan waktu yang menunjukan
3. Standard Capacity yaitu, tingkat keluaran per satuan waktu yang ditetapkan
4. Actual / Operating Capacity, yaitu tingkat keluaran rata-rata per satuan waktu
5. Peak Capacity, yaitu jumlah keluaran per satuan waktu (mungkin lebih rendah
dari pada rated, tetapi lebih besar daripada standar) yang dapat dicapai melalui
yang diminta (diperlukan) konsumen dalam satu periode tertentu serta adanya
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk 5
Perencanaan dalam jangka pendek, perencanaaan kpasitas digunakan untuk
sesuai dengan rencan ynag telah ditetapkan. Perencanaan kapasitas jangka pendek
ini dilakukan dalam jangka waktu harian sampai dengan satu bulan ke muka.
induk produksi yang telah diperoleh dari proses disagregasi dapat dievaluasi
sehingga dapat diperoleh jadwal induk produksi yang lebih realistis. Isu-isu dalam
perencanaan tahap ini ialah perlunya tambahan tools, perlunya lembur, perlunya
yang lebih ketat. Dalam jangka panjang perencanaan kkapasitas digunakan untuk
panjang ini ialah fasilitas yang akan dibangun, jenis mesin yang akan dibeli dan
perencanaan produksi jangka pendek pada suatu perusahaan yang berisi tentang
jadi). Menurut Gaspersz (2004), pada dasarnya jadwal produksi induk (master
parts pengganti dan suku cadang) dari suatu perusahaan industri manufaktur yang
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk 6
Aktivitas Master Production Scheduling (MPS) pada dasarnya berkaitan
evaluasi dalam periode waktu yang teratur untuk keperluan umpan balik dan
planning/M&CRP).
kapasitas.
1. Data permintaan total merupakan salah satu sumber data bagi proses
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk 7
pesanan produksi dan pembelian yang dikeluarkan (released production
harus digunakan, shrinkage factor, stok pengaman (safety stock), dan waktu
tunggu (lead time) dari masing-masing item yang biasanya tersedia dalam
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk 8
1. MPS menjadwalkan produksi dan pembelian dari item-item.
2. MPS adalah salah satu dari tiga input dalam sistem MRP. MPS diekploitasi
melalui struktur produk sehingga akan diketahui jenis, jumlah dan waktu
untuk meneliti efek dari MPS (Master Production Schedule) pada stasiun kerja,
departemen, dan mesin yang penting. Tujuan dari RCCP adalah menghitung
Dalam proses RCCP, stasiun kerja (departemen atau mesin) yang kapasitas
diperlukan melebihi kapasitas yang tersedia pada satu atau lebih stasiun kerja, JIP
harus dimodifikasi yang tersedia harus ditingkatkan. Kapasitas yang tersedia pada
setiap stasiun keria dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk 9
2. Menentukan penggunaan sumber daya per unit untuk setiap item, jika
underload.
jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu item. BOL
kelompok item-item yang sama dan diperluas dengan sejumlah item yang
teknik ini menggunakan data yang rinci mengenai waktu baku setiap produk
yang diperlukan seperti : MPS, waktu total pabrik yang diperlukan untuk
antar stasiun kerja mengenai kapasitas produk pada waktu tertentu. Teknik
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk 10
ini membutuhkan data dan teknik perhitungan yang paling sedikit
kerja. Dari hasil perhitungan ini nantinya diperoleh waktu total yang
memperkirakan kapasitas keja pada setiap stasiun keria untuk setiap periode
Perbedaan metode ini dengan metode sebelumnya terletak pada alokasi jam-
jam produksi mingguan pada stasiun keja individual total jam produksi
kerja tertentu.
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk 11
3. METODOLOGI PENELITIAN
Textile, Tbk, yang berlokasi di Jl. Kh Samanhudi No. 88, Jetis, Kecamatan
1. Metode Wawancara
dengan narasumber yaitu Bapak Pujiyanto sebagai kasie produksi spinning IX,
Ishardiansyah sebagai pengawas mekanik stasiun kerja ring frame, Ibu Hartatik
sebagai trainer, Ibu Kasih sebagai trainer, Bapak Yuli sebagai trainer, dan Bapak
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk 12
2. Metode Observasi
langsung pada lantai produksi departemen spinning IX. Data yang diperoleh
antara lain :
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk 13
Gambar 1 Flowchart Penelitian
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk 14
4.
4.1
RY RY RY RY RY RY RY RY RY RY CD CD CD CD CD CD CRY
PENGOLAHAN DATA
Nov-17 120 102 108 624 1061 78 245 649 326 3313
Des-17 109 301 260 1572 29 1355 48 3674
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk
Pada penelitian ini data-data yang diperlukan adalah sebagai berikut:
Berikut ini adalah data actual production pada departemen spinning IX PT.
15
4.1.2 Data Master Production Schedule (MPS)
Data master production schedule (MPS) pada departemen spinning IX PT.
Sri Rejeki Isman Textile pada bulan Januari yaitu NE 28’s RY sebanyak 131 bales,
NE 30’s RY sebanyak 1887 bales, NE 21’s CD sebanyak 1570 bales, dan NE 40’s
departemen Spinning IX PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk dapat dilihat pada Tabel
2.
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk 16
3.
Tabel 2 Kecepatan Setiap Mesin
Speed
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk
departemen Spinning IX PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk dapat dilihat pada Tabel
Berikut ini adalah data twist per inch (TPI) proses pembuatan benang pada
17
Tabel 3 Twist Per Inch
TPI
No Jenis Benang NE 10's NE 12's NE 20's NE 24's NE 25's NE 26's NE 28's NE 30's NE 32's NE 36's NE 10's NE 20's NE 21's NE 23's NE 30's NE 40's NE 30's
RY RY RY RY RY RY RY RY RY RY CD CD CD CD CD CD CRY
1 Speed Frame 1,01 1,01 1,01 1,01 1,01 1,01 1,01 1,01 1,01 1,01 0,90 0,90 0,90 0,90 0,90 0,90 0,90
2 Ring Frame 11,870 12,220 15,980 16,980 17,530 18,120 18,230 18,720 19,790 21,650 15,100 18,340 19,790 19,790 20,350 28,930 20,990
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk
4.1.5 Data Jumlah Mesin, Effisiensi Mesin, Utilitas Mesin dan Jumlah Delivery
18
Tabel 4 Data Mesin
Mesin Jumlah
Utilitas Effisiensi
Delivery
Nama Jumlah
Carding 34 91,66% 84,69% 1
Drawing Breaker 8 99,55% 74,51% 2
Drawing Finisher 8 99,55% 85,57% 1
Speed Frame 10 99,90% 72,17% 120
Ring Frame 80 98,95% 82% 516
Winding 15 99,55% 86,62% 60
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk 19
4.2 Pengolahan Data
4.2.1 Menghitung Waktu Proses
Berikut ini adalah hasil perhitungan waktu proses pada departemen spinning
IX PT. Sri Rejeki Isma Textile, Tbk dapat dilihat pada Tabel 6.
Contoh perhitungan
63 x 400 x TPI x NE x 24
Waktu Proses =
RPM x ΣDelivery x Shift
63 x 400 x 11,87 x 10 x 24
Waktu Proses =
11500 x 516 x 3
Jam⁄
Waktu Proses = 4,03 Bales
768 x 400 x NE x 24
Waktu Proses =
RPM x jam kerja x ΣDelivery x Shift
768 x 400 x 10 x 24
Waktu Proses =
1000 x 480 x 120 x 3
Jam⁄
Waktu Proses = 0,85 Bales
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk 20
Tabel 6 Waktu Proses
Waktu Proses (Jam/Bales)
Stasiun Mesin NE
NE 10's NE 12's NE 24's NE 25's NE 26's NE 28's NE 30's NE 32's NE 36's NE 10's NE 20's NE 21's NE 23's NE 30's NE 40's NE 30's
Kerja 20's
Nama Jumlah RY RY RY RY RY RY RY RY RY CD CD CD CD CD CD CRY
RY
1 Carding 34 5,36 5,36 5,36 5,36 5,36 5,36 5,36 5,36 5,36 5,36 5,36 5,36 5,36 5,36 5,36 5,36 5,36
2 Drawing Breaker 8 0,88 0,88 0,88 0,88 0,88 0,88 0,88 0,88 0,88 0,88 0,88 0,88 0,88 0,88 0,88 0,88 0,88
3 Drawing Finisher 8 1,17 1,17 1,17 1,17 1,17 1,17 1,17 1,17 1,17 1,17 1,17 1,17 1,17 1,17 1,17 1,17 1,17
4 Speed Frame 10 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,36 1,36 1,36 1,36 1,36 1,36 1,44
5 Ring Frame 80 4,03 4,98 9,25 10,61 11,41 11,88 12,46 12,91 14,55 17,91 5,90 11,02 10,82 11,86 14,91 28,26 15,38
6 Winding 15 0,85 1,02 1,42 1,58 1,64 1,71 1,84 1,97 2,10 2,36 0,78 1,55 1,49 1,64 1,97 2,73 1,97
Total 14,01 15,13 19,80 21,32 22,18 22,71 23,43 24,00 25,78 29,40 15,45 21,35 21,09 22,27 25,65 39,76 26,20
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk
21
4.2.2 Menghitung Kebutuhan Kapasitas
Berikut ini adalah kebutuhan kapasitas pada stasiun kerja carding, drawing,
Contoh Perhitungan :
Kapasitas = MPS x WS
5,36)
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk 22
Tabel 7 Kebutuhan Kapasitas SK Carding, Drawing, dan Speed Frame
Bulan
Stasiun Kerja
Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 Mei-17 Jun-17 Jul-17 Agu-17 Sep-17 Okt-17 Nov-17 Des-17 Jan-18
Carding 16676,08 14648,56 15941,24 16740,45 18333,49 14149,73 15485,32 18086,77 19357,99 19197,07 17770,30 19705,65 19920,69
Drawing Breaker 2728,81 2397,04 2301,37 2739,35 3000,03 2315,41 2533,96 2959,65 3167,67 3141,34 2907,87 3225,32 3260,13
Drawing Finisher 3646,69 3203,31 3503,59 3660,76 4009,12 3094,23 3386,29 3955,17 4233,16 4197,97 3885,97 4308,64 4355,93
Speed Frame 4913,68 4295,84 4836,62 4963,35 5382,92 4165,83 4614,45 5347,85 5703,89 5687,42 5247,09 5801,17 5766,30
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk
23
4.2.2.2 Kapasitas Stasiun Kerja Ring Frame dan Winding
Pada stasiun kerja ring frame dan winding order dibedakan menjadi 2 yaitu
make to order (MTO) dan make to stock (MTS). Make to stock untuk produk benang
NE 30’s Ry, dan make to order untuk produk selain NE 30’s Ry. Hasil perhitungan
Contoh Perhitungan :
Kapasitas = MPS x WS
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk 24
Tabel 8 Kebutuhan Kapasitas MTS
Bulan
Stasiun Kerja
Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 Mei-17 Jun-17 Jul-17 Agu-17 Sep-17 Okt-17 Nov-17 Des-17 Jan-18
Ring Frame 18947,20 16236,77 12003,34 17888,84 16443,28 14752,49 14481,44 18056,63 20263,70 14675,05 13694,13 20289,51 24355,16
Winding 2890,83 2477,29 1831,38 2729,35 2508,80 2250,83 2209,48 2754,95 3091,69 2239,02 2089,35 3095,63 3715,94
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk
25
Tabel 9 Kebutuhan Kapasitas MTO
Bulan
Stasiun Kerja
Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 Mei-17 Jun-17 Jul-17 Agu-17 Sep-17 Okt-17 Nov-17 Des-17 Jan-18
Ring Frame 33735,53 31243,85 38026,25 33768,91 28103,56 20508,43 27758,52 27763,81 20683,82 31018,20 31935,45 24376,79 22187,95
Winding 3645,30 3347,69 3916,38 3736,92 3746,40 2706,41 3359,47 3428,63 2968,76 4160,03 4098,92 3366,60 2929,37
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk
26
Tabel 10 Kebutuhan Kapasitas Total
Bulan
Stasiun Kerja Total
Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 Mei-17 Jun-17 Jul-17 Agu-17 Sep-17 Okt-17 Nov-17 Des-17 Jan-18
Carding 16676,08 14648,56 15941,24 16740,4 18333,49 14149,73 15485,32 18086,77 19357,99 19197,07 17770,3 19705,65 19920,69 226013,3
Drawing Breaker 2728,814 2397,038 2301,367 2739,35 3000,032 2315,41 2533,961 2959,653 3167,671 3141,344 2907,867 3225,317 3260,13 36677,95
Drawing Finisher 3646,687 3203,314 3503,588 3660,76 4009,122 3094,23 3386,294 3955,172 4233,16 4197,966 3885,968 4308,636 4355,934 49440,83
Speed Frame 4913,683 4295,837 4836,621 4963,35 5382,915 4165,826 4614,446 5347,852 5703,893 5687,423 5247,092 5801,17 5766,301 66726,4
Ring Frame 52682,74 47480,62 50029,59 51657,8 44546,84 35260,92 42239,97 45820,44 40947,52 45693,24 45629,58 44666,3 46543,11 593198,6
4.2.3 Menghitung Kebutuhan Kapasitas Total
Winding 6536,129 5824,985 5747,765 6466,28 6255,203 4957,236 5568,942 6183,579 6060,452 6399,05 6188,278 6462,231 6645,307 79295,43
Total 87184,13 77850,35 82360,17 86227,9 81527,61 63943,35 73828,93 82353,46 79470,68 84316,09 81629,09 84169,3 86491,47 1051353
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk
Spinning IX PT Sri Rejeki Isma Textile dapat dilihat pada Tabel 10.
Berikut ini adalah hasil perhitungan kebutuhan kapasitas pada departemen
27
Contoh perhitungan :
6353,71
PT. Sri Rejeki Isma Textile, Tbk dapat dilihat pada Tabel 11.
Contoh Perhitungan :
Proporsi = 0,534338
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk 28
Tabel 11 RCCP Departemen Spinning IX
Bulan
Stasiun Kerja Proporsi Total
Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 Mei-17 Jun-17 Jul-17 Agu-17 Sep-17 Okt-17 Nov-17 Des-17 Jan-18
Carding 0,234058 20406,16 18221,51 19277,07 20182,35 19082,20 14966,46 17280,26 19275,50 18600,76 19734,87 19105,95 19700,51 20244,03 246077,64
Drawing Breaker 0,038315 3340,49 2982,86 3155,66 3303,85 3123,76 2450,01 2828,78 3155,40 3044,95 3230,60 3127,65 3224,98 3313,95 40282,95
Drawing Finisher 0,051172 4461,43 3983,79 4214,57 4412,49 4171,97 3272,14 3778,01 4214,23 4066,71 4314,66 4177,16 4307,15 4425,98 53800,29
Speed Frame 0,068656 5985,70 5344,89 5654,51 5920,06 5597,35 4390,09 5068,79 5654,05 5456,13 5788,80 5604,32 5778,72 5938,15 72181,55
Ring Frame 0,534338 46585,76 41598,37 44008,14 46074,83 43563,27 34167,34 39449,58 44004,55 42464,18 45053,26 43617,49 44974,82 46215,65 561777,25
Winding 0,07346 6404,59 5718,93 6050,22 6334,35 5989,06 4697,31 5423,51 6049,73 5837,96 6193,90 5996,51 6183,12 6353,71 77232,88
Total 1 87184,13 77850,35 82360,17 86227,94 81527,61 63943,35 73828,93 82353,46 79470,68 84316,09 81629,09 84169,30 86491,47 1051352,56
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk
29
4.2.5 Menghitung Kapasitas Tersedia Per Hari
Berikut ini adalah hasil perhitungan kapasitas tersedia per hari pada
departemen Spinning IX PT Sri Rejeki Isma Textile dapat dilihat pada Tabel 12.
Contoh Perhitungan
departemen Spinning IX PT Sri Rejeki Isma Textile dapat dilihat pada Tabel 13.
Contoh perhitungan :
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk 30
Tabel 13 Kapasitas Tersedia Per Bulan
Bulan
Stasiun Kerja
Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 Mei-17 Jun-17 Jul-17 Agu-17 Sep-17 Okt-17 Nov-17 Des-17 Jan-18
Carding 19636,49 17736,18 19636,49 19003,054 19636,49 19003,05 19636,49 19636,49 19003,05 19636,49 19003,05 19636,49 19636,49
Drawing Breaker 4414,878 3987,632 4414,878 4272,463 4414,878 4272,463 4414,878 4414,878 4272,463 4414,878 4272,463 4414,878 4414,878
Drawing Finisher 5070,207 4579,542 5070,207 4906,6523 5070,207 4906,652 5070,207 5070,207 4906,652 5070,207 4906,652 5070,207 5070,207
Speed Frame 5364,079 4844,974 5364,079 5191,0438 5364,079 5191,044 5364,079 5364,079 5191,044 5364,079 5191,044 5364,079 5364,079
Ring Frame 48293,93 43620,33 48293,93 46736,064 48293,93 46736,06 48293,93 48293,93 46736,06 48293,93 46736,06 48293,93 48293,93
Winding 9623,291 8692,005 9623,291 9312,8627 9623,291 9312,863 9623,291 9623,291 9312,863 9623,291 9312,863 9623,291 9623,291
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk
31
4.2.7 Grafik RCCP Pada Setiap Stasiun Kerja
Berikut ini adalah RCCP setiap stasiun kerja departemen Spinning IX PT
Sri Rejeki Isma Textile dapat dilihat sebagai berikut.
4.2.6.1 Stasiun Kerja Carding
Dari hasil perhitungan RCCP didapatkan grafik perbandingan antara
kapasitas tersedia dengan kapasitas dibutuhkan. Grafik RCCP SK Carding dapat
dilihat pada Gambar 2.
20000.00
15000.00
10000.00
5000.00
0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk 32
Stasiun Kerja Drawing Breaker
5000.00
4500.00
4000.00
3500.00
3000.00
2500.00
2000.00
1500.00
1000.00
500.00
0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
5000.00
4000.00
3000.00
2000.00
1000.00
0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk 33
4.2.6.4 Stasiun Kerja Speed Frame
Dari hasil perhitungan RCCP didapatkan grafik perbandingan antara
kapasitas tersedia dengan kapasitas dibutuhkan. Grafik RCCP SK Speed Frame
dapat dilihat pada Gambar 5.
6000.00
5000.00
4000.00
3000.00
2000.00
1000.00
0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk 34
Stasiun Kerja Ring Frame
60000.00
50000.00
40000.00
30000.00
20000.00
10000.00
0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
10000.00
8000.00
6000.00
4000.00
2000.00
0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk 35
4.3 Analisis Hasil
yang dilakukan cukup fluktuatif pada setiap bulan, dapat dilihat pada data Actual
Production. Sedangkan untuk rencana produksi yang akan datang hanya tersedia
pada bulan Januari 2018 karena pada Spinning IX PT. Sri Rejeki Isman Textile,
Tbk hanya membuat rencana produksi untuk satu bulan kedepan, rencana produksi
ini dibuat setiap tanggal 25. MPS sendiri dibuat oleh Kepala Departemen Spinning
IX berdasarkan pesanan yang sudah masuk dan product demand yang akan
dijadikan stock yang kemudian dicheck oleh GM Spinning 9-10 , Manager PPC
waktu siklus pada setiap mesin dan produk benang diperoleh dengan
mempertimbangkan kecepatan setiap mesin (Speed), Twist Per Ich (TPI), jam kerja
perhari, jumlah shift, jumlah delivery, dan NE setiap produk benang. Berdasarkan
hasil perhitungan waktu siklus diperoleh waktu siklus sebagai berikut, pada mesin
Carding diperoleh waktu siklus yang sama yaitu 5,36 jam/bales. Pada mesin
Drawing Breaker diperoleh waktu siklus yaitu 0,88 jam/bales. Pada mesin Drawing
Pada mesin Speed Frame diperoleh waktu siklus untuk sliver bahan rayon
yaitu 1,71 jam/bales, untuk sliver berbahan baku cotton yaitu 1,36 jam/bales, dan
untuk sliver berbahan baku CRY diperoleh waktu 1,44 jam/bales. Pada mesin Ring
Frame diperoleh waktu siklus yaitu NE 10’s Ry : 4,03; NE 12’s Ry : 4,98; NE 20’s
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk 36
Ry : 9,24; NE 24’s Ry : 10,61; NE 25’s Ry : 11,41; NE 26’s Ry dengan satuan
Setelah waktu siklus setiap mesin dan produk diketahui kemudian dilakukan
Planning Using Overall Factor (CPOF) yang penentuan kapasitas total ditentukan
dengan menjumlah seluruh kapasitas total pada setiap stasiun kerja pada periode
tertentu dan pendekatan resource profile yaitu penentuan kapasitas tersedia yang
individu dengan mengidentifikasi sumber daya yang tersedia yaitu besar total
waktu proses, besar utilitas, dan besar effisiensi pada masing-masing stasiun kerja.
Hasil dari pendekatan tersebut akan digambarkan dengan grafik yang menunjukkan
kapasitas yang tersedia pada masing-masing stasiun kerja. RCCP perlu dilakukan
untuk mengetahui kondisi over capacity terjadi jika kapasitas yang dibutuhkan
ternyata melebihi dari kapasitas tersedia. Sedangkan under capacity terjadi jika
Kebutuhan kapasitas dipengaruhi oleh MPS yang ada dan waktu yang
setiap mesin dilakukan dengan mengalikan MPS dengan waktu siklus, kemudian
total di setiap mesin pada periode tertentu. Kemudian dilakukan perhitungan untuk
menentukan proporsi dengan menjumlah waktu siklus pada stasiun kerja tertentu
dibagi dengan total waktu siklus keseluruhan. Untuk mencari kebutuhan kapasitas
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk 37
dilakukan dengan cara mengalikan proporsi dengan kapasitas total pada setiap
periode. Hasil dari pengolahan data diperoleh kebutuhan kapasitas sebagai berikut,
pada stasiun kerja Carding yaitu Januari 2017 : 20406,16; Februari 2017 : 18221,51;
Maret 2017 : 19277,07; April 2017 : 20182,35; Mei 2017 : 19082,20; Juni 2017 :
: 19700,51; Januari 2018 : 20244,03 dalam satuan Jam, dan selanjutnya dapat dilihat
pada Tabel 11. Kapasitas tersedia diperlukan untuk mengetahui banyaknya waktu
dengan mengalikan jumlah mesin, effisiensi, utilitas, jam kerja kerja dalam satu hari
dan jumlah hari dalam satu bulan, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut, pada
19636,48899 dalam satuan Jam, dan selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 13.
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk 38
5. KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan data dan analisis hasil yang telah dilakukan dapat
disimpulkan, pada stasiun kerja Carding kapasitas produksi terjadi over capacity
sehingga harus dilakukan sub contract ke anak perusahaan. Pada stasiun kerja
Drawing Breaker kapasitas produksi terjadi under capacity sehingga tidak perlu
dilakukan sub contract ke anak perusahaan. Pada stasiun kerja Drawing Finisher
kapasitas produksi terjadi under capacity sehingga tidak perlu dilakukan sub
contract ke anak perusahaan. Pada stasiun kerja Speed Frame kapasitas produksi
terjadi under capacity sehingga tidak perlu dilakukan sub contract ke anak
perusahaan. Pada stasiun kerja Ring Frame kapasitas produksi terjadi under
capacity sehingga tidak perlu dilakukan sub contract ke anak perusahaan. Pada
stasiun kerja Winding kapasitas produksi terjadi under capacity sehingga tidak
5.2 Saran
periode-periode berikutnya.
yang terdapat pada penelitian ini untuk mendapatkan hasil yang lebih
baik.
Laporan Khusus Kerja Praktek PT. Sri Rejeki Isman Textile, Tbk 39