(41.14.003)
Gandi Sopian
(41.14.010)
(41.14.017)
Elma T. Rumles
(41.14.023)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas
Laporan Modul 3 ini, laporan ini disusun untuk membuat mahasiswa lebih memahami
secara rinci seluk-beluk praktikum beserta manfaatnya secara teoritis, tujuan lainnya
ialah agar mahasiswa mampu menganalisa secara keseluruhan tindakan dari proses
produksi dan nantinya akan dapat menemukan kecacatan/kekurangan secara metode
maupun konsep.
Perencanaan dan Pengendalian Produksi/Planning and Production Control
(PPC) merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh di studi Teknik Industri
Fakultas Teknik, Universitas Islam Jakarta. Laporan ini disusun sebagai pelengkap
praktikum yang telah dilaksanakan. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan moril maupun materil kepada :
1. Bapak Ir. Mulki Siregar, MT selaku Dosen PPC.
2. Sdr/i, Nurhidayati Odini, Muhammad Zabar dan Azhar Fadzilah selaku
pembimbing dan asisten Laboratorium Sistem Produksi.
3. Teman-teman angkatan 2014 yang telah memberikan saran serta bantuan
semangat.
4. Dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan praktikum
ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari
materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurang pengetahuan dan pengalaman
kami. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dan atau dapat
memperbaiki laporan ini akan sangat kami harapkan.
Akhir kata, kami berharap laporan ini dapat memberi banyak manfaat bagi
penyusun pada khususnya, dan juga berguna bagi orang lain atau pembaca pada
umumnya.
Jakarta, 24 April 2016
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................1
1.1.
Latar Belakang...............................................................................1
1.2.
Rumusan Masalah..........................................................................2
1.3.
Tujuan.............................................................................................2
2.2.
Rencana Agregasi...........................................................................5
3.2.
3.3.
Peramalan Permintaan....................................................................9
3.4.
Jumlah Produksi.............................................................................9
Pengolahan Data...........................................................................10
Analisa Data.................................................................................14
Kesimpulan...................................................................................18
5.2.
Saran.............................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................20
LAMPIRAN............................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
I.1.
Latar Belakang
Perkembangan industri tidak terlepas dari bagaimana cara memproduksi suatu
produksi,
merupakan perencanaan yang dibuat untuk menentukan total permintaan dari seluruh
elemen produksi dengan menggunakan sumber daya yang ada sehingga mampu
mengoptimalkan penggunaan sumber-sumber yang tersedia yang dimiliki oleh
perusahaan. Apa yang pertama-tama diperlukan untuk perencanaan agregat adalah
penyusunan satuan menyeluruh yang logis untuk mengukur output, misalnya beberapa
liter cat dalam pabrik cat, berapa kotak dalam industri bir, berapa jam mesin dalam
industri mesin, berapa tempat tidur terpakai di rumah sakit, atau berapa lembar surat
dikantor pos.
I.2.
Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
I.3.
Tujuan
1. Memahami agregasi dan disagregasi produk beserta manfaatnya.
2. Dapat membuat jadwal induk produksi yang sesuai kebutuhan perusahaan.
3. Dapat menganalisa dan memperbaiki jadwal induk produksi yang telah ada.
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1.
agregat. Perencanaan produksi ini merupakan alat komunikasi antara manajemen teras
Keterpaduan semua hal ini sering disebut dengan MRP II (Manufacturing Resource
Planning), yang keterkaitannya dapat dilihat pada bagan di bawah ini:
Rencana Agregasi
Rencana produksi agregasi adalah suatu kegiatan perencanaan untuk
menetapkan terlebih dahulu jumlah barang yang akan di buat dalam kegiatan produksi
dan kemudian menentukan sumber daya yang akan digunakan untuk mencapai produksi
yang sesuai permintaan pasar. (pardede, Pontas M. Manajemen produksi dan operasi,
Hal 404). Perencanaan agregat meningkatkan kisaran alternatif untuk pemanfaatan
kapasitas yang dapat dipertimbangkan manajemen, dan yang dibutuhkan pertama-tama
adalah Pengembangan unit total yang logis untuk mengukur keluaran.(buffa. Elwoods
dan Karin rakesh k manajemen produksi dan operasi modern, Hal 260)
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam suatu perencanaan produksi
agregasi adalah :
1.
2.
3.
4.
Unsur-unsur penentu daya kerja yang dapat di ubah atau disesuaikan terhadap
gelombang perubahan tingkat produksi adalah :
1. Tenaga kerja manusia
2. Bahan-bahan baku dan bahan-bahan pembantu
3. Barang/modal.
Biaya Gaji
Biaya lembur, gilir kerja kedua, dan sub-kontrak
Biaya merekrut dan memberhentikan pekerja
Biaya kelebihan sediaan dan tunggakan pesanan
Biaya perubahan tingkat produksi
BAB III
DATA DAN PENGAMATAN
III.1.
pengendalian produksi.
waktu kerja
jumlah pekerja
biaya prod. Regular time
biaya overtime
biaya subkontrak
biaya inventory
biaya materian
biaya back order
kapasitas regulartime
kapasitas overtime
kapasitas subkontrak
kap. backorder pada bulan ke-12
biaya untuk bln ke-12
III.2.
= 8 jam/hari
= 12 orang
= 750/jam.orang
= 150% biaya regular time
= Rp 2500,00
= Rp 150/unit bulan
= Rp 1300,00/unit
= Rp 1000,00/unit
= 30/unit bhn baku/jam
= 20% kap.regulartime
= 10% kap.regulartime
=0
= Rp 10.000,00/unit
periode 1 sampai dengan akhir periode, dengan sisa inventori dan perubahan inventori =
0. Berdasarkan pengamatan terhadap data yang ada, didapat sebuah gambaran bahwa
data selama kurun waktu 12 bulan total perencanaan produksi sebesar 1841,332 dengan
faktor konversi agregatnya yaitu: 1 toy train adalah 40 cm 3 bahan baku, 1 toy car adalah
12 cm3 bahan baku, 1 robot adalah 75 cm3 bahan baku.
Bulan
Januari
Februar
i
Maret
April
Mei
Juni
III.3.
PP
131.4119
Bulan
Juli
PP
155.4473
Faktor Konversi
1 Toy Train
1 Toy Car
1 Robot
= 0.0040 m3
= 0.0012 m3
= 0.0075 m3
Peramalan Permintaan
Selama kurun waktu 12 bulan total perencanaan produksi sebesar 872,562
dengan faktor konversi, yaitu: 1 toy train adalah 0,1250 m 3 bahan baku, 1 toy car adalah
0,189 m3 bahan baku, 1 robot adalah 0,0811 m3 bahan baku.
Bulan
Januari
Februar
i
Maret
April
Mei
PP
55.383
Juni
68.049
III.4.
Bulan
Juli
50.175 Agustus
65.799 September
60.591 Oktober
68.403 Nopember
Desember
PP
76.215
Faktor Proporsi
71.007
81.423
86.631
86.631
102.25
5
1 Toy Train
1 Toy Car
1 Robot
0.125
0.189
0.811
m3 /unit
m3 /unit
m3 /unit
Jumlah Produksi
Jumlah produksi merupakan hasil perencanaan produksi pada permintaan
Demand
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
4107
4232
4357
4482
4607
4733
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Deman
d
4858
4983
5108
5233
5358
5484
8
BAB IV
PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
IV.1.
Pengolahan Data
Pada pengerjaannya, pengolahan data dilakukan dengan cara pengumpulan data
terlebih dahulu. Setelah itu, baru diadakan penganalisaan yang berkelanjutan mengenai
production planning, peramalan permintaan, jumlah produksi, metode tabel, Master
Production Planning (MPS), transportation land dan jadwal produksi harian. Untuk itu
diadakan penghitungan yang mengacu pada data yang sudah ada.
IV.1.1. Production Planning
Production planning adalah proses yang terjadi dalam bisnis manufaktur atau
lainnya yang memastikan bahwa bahan baku yang cukup, staf dan keperluan lainnya
yang diperlukan diperoleh dan siap untuk membuat suatu produk jadi, sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan. Pada dasarnya fungsi dasar yang harus dipenuhi oleh
aktivitas production planning adalah:
1. Meramalkan permintaan produk yang dinyatakan dalam jumlah produk
sebagai fungsi dari waktu.
2. Menetapkan jumlah dan saat pemesanan bahan baku serta komponen secara
ekonomis dan terpadu.
3. Menetapkan keseimbangan antara tingkat kebutuhan produksi teknik
pemenuhan pesanan, serta memonitor tingkat persediaan produk jadi setiap
saat, membandingkannya dengan rencana persediaan, dan melakukan revisi
atas rencana produksi pada saat yang ditentukan.
10
11
hasil peramalan, reguler time days, reguler time product, jumlah produksi, ongkos
reguler time product, ongkos overtime dan ongkos total.
IV.1.5. Master Production Planning (MPS)
Master Production Planning (MPS) adalah schedule produksi jadi untuk periode
mendatang yang dirancang berdasarkan pesanan pelanggan atau ramalan permintaan.
DATA:
Family
Mainan Kayu
Item
Toy Train
Toy Car
Robot
Jumlah
Proporsi Item
dlm Family (Pi)
12,9%
19,4%
80,6%
112,9%
Waktu
Siklus
0,7148
1
1
Inv. on
Hand Awal
0
0
0
Jumlah shift
=
2
Jumlah jamkerja/shift
=
8
Jumlah hari kerja efektif/bulan
=
20
Jumlah mesin
=
4
Rata-rata peramalan demand family (D) :
4795,13594
Kapasitas Total = 76800
Kapasitas total (menit) = S Shift x S jam kerja/shift x S hari kerja efektif/bulan x S
mesin x 60
PROSES DISAGREGASI:
12
Kapasitas
Item
Satuan
Family
Item
Pi (%)
Wsi
Di = D x Pi
Di x Wsi
Maina
n Kayu
Toy Train
12,9%
71,5%
74031,0%
52917,4%
Toy Car
19,4%
100,0%
111333,5%
111333,5%
Robot
80,6%
462550,4%
4625,50355
8
Deman
d T.T
(unit
b.baku)
Deman
d T.T
(unit
item)
Demand
T.C
(unit
b.baku)
Demand
T.C
(unit item)
Demand Robot
(unit b.baku)
Demand
Robot
(unit item)
566
593
621
651
682
714
748
784
821
860
901
944
141484
148218
155272
162663
170405
178516
187012
195914
205238
215007
225241
235961
851
892
934
978
1025
1074
1125
1179
1235
1293
1355
1419
709246
743003
778368
815415
854226
894885
937478
982099
1028844
1077813
1129113
1182855
3536
3704
3881
4065
4259
4462
4674
4896
5129
5374
5629
5897
471466
493906
517414
542041
567840
594868
623181
652843
683916
716468
750569
786294
Periode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Hasil
Agregat P.
(unit
bahan
baku)
4387
4596
4815
5044
5284
5535
5799
6075
6364
6667
6984
7317
990720,0%
1489920,0
%
6190080,0
%
Lead Time
1386010,1%
0,05341304
1489920,0%
0,07472446
61900,8
0,07472446
13
Jadwal produksi harian berisi tentang jadwal-jadwal yang dilakukan setiap hari
yang sebelumnya dilakukan rencana produksi-produksi terlebih dahulu dari bulan
Januari awal sampai dengan bulan Desember akhir.
IV.2.
Analisa Data
Setelah data diperoleh, kemudian dilakukan pengelolaan data untuk
memperoleh data-data lain yang diperlukan, maka kita dapat menganalisa data yang
telah diolah dari pengolahan data yang sudah ada.
IV.2.1. Production Planning
Production planning yaitu menetapkan tingkat keluaran rata-rata yang
memenuhi kebutuhan tahunan. Production planning dibuat berdasarkan data peramalan
permintaan produk masa lalu.Adapun maksud dari production planning yang utama
yaitu menghaluskan atau meredam gangguan produksi yang disebabkan fluktuasi
permintaan.
Analisa yang tepat yang harus diberikan terhadap production planning yaitu
production planning untuk bulan Desember sebesar 466.79351, lebih banyak
membutuhkan bahan baku dikarenakan kesulitan yang dihasilkan oleh bulan Januari
sebesar 93.406232, dibandingkan dengan bulan-bulan yang lainnya, hal ini berdampak
pada besarnya nilai producton planning yang dicatat dalam bagian tersebut, jadi dirasa
sangat perlu untuk mengadakan iterasi.
Y =4,0059(1)+ 47,288=51,2939=52
15
dikarenakan banyaknya permintaan dari bahan baku dan material produk itu sendiri.
Untuk kapasitas total dapat kami rumuskan sebagai berikut:
Kapasitas Total= shift jam kerja/ shift hari kerja efektif /bulan mesin 60
Pada transportation land terdapat sumber produksi yaitu jam normal, jam
lembur, dan subkontrak dan juga terdapat biaya regular time, biaya overtime, kapasitas
tidak terpakai, kapasitas tersedia dan ongkos total. Dalam data penelitian kami, kami
dapat menganalisanya yaitu setiap periode baik periode 1 sampai periode 12 masingmasing periode mendapatkan kapasitas yang berbeda-beda serta mendapatkan ongkos
total yang berbeda pula, hal ini disebabkan karena kebutuhan dari bahan baku produksi
permintaan itu sendiri. Untuk biaya regular time dan biaya overtime juga mendapatkan
ongkos total yang berbeda pula. Setiap bulan awal atau bulan Januari sampai dengan
bulan akhir atau Desember akan terjadi kenaikan overtime. Misalkan pada bulan
Januari, hasil peramalan sebesar 4107 dan terjadinya overtime product sebesar 0
dibandingkan dengan bulan Desember, hasil peramalan sebesar 5484 dan terjadinya
overtime product sebesar 0.
IV.2.7. Jadwal Produksi Harian
Pada penjadwalan produksi harian, pada hasil penelitian data yang kami peroleh
rata-rata setiap bulannya itu ongkos/perharinya sama, maksudnya setiap tanggal satu
sampai tanggal seterusnya baik regular time produk, ongkos material, regular time cost
serta ongkos perhari mempunyai kesamaan ongkos setiap harinya. Menurut analisa
kami, untuk setiap hari dalam sebulan tidak ada perubahan didalam penjadwalan
produksi, artinya permintaan untuk setiap produk stabil.
17
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1.
Kesimpulan
Proses agregasi (aggregation) ialah pengelompokan beberapa jenis item
V.2.
Saran
18
Tidak ada saran tambahan yang sepesial di sini, namun sebagai bagian dari
kesimpulan maka penulis memberikan rangkuman saran yang ada dalam makalah,
saran-saran tersebut ialah sebagai berikut:
1. Pembuatan MPS memerlukan pemahaman utuh tentang agregasi dan
disagregasi produk demi kelancaran produksi, sehingga sebelum membuat
MPS, sebaiknya setiap produk yang masuk dalam rencana produksi dibuat
kategori agregasi terlebih dahulu.
2. Kategori agregasi tidak memiliki patokan tetap, sehingga disarankan agar
memilih kategori yang sesuai dengan keperluan perencanaan, seperti
agregasi harga untuk dapat menganalisa biaya, ataupun agregasi bahan baku
untuk kepentingan analisa yang lebih lengkap.
3. Disagregasi hanyalah invertase dari agregasi, sehingga lebih baik
memanfaatkan disagregasi produk sesuai dengan kategori agregasinya.
19
DAFTAR PUSAKA
A.H. Nasution. (1999). Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Gama Widya : Jakarta.
Sutapa, N dan Fransiska. (2005). Model Matematis Persediaan Terintegrasi Antara
Suatu Perusahaan dan Distributornya. Modula : Jakarta
Mulki, Tim Modul. (2016). Perencanaan dan Pengendalian Produksi. UID : Jakarta
20