Disusun Oleh:
KELOMPOK 7
Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kemampuan serta kekuatan dalam menyelesaikan makalah pada Production Planning
dengan pokok bahasan ” Aggregate Planning In A Supply Chain”. Tujuan
penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi penilaian tugas kelompok pada mata
kuliah ini.
Tidak lupa penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Fatchur
selaku dosen pengampu mata kuliah Supply Chain Management yang telah
memberikan informasi yang sangat bermanfaat dalam pembelajaran, serta semua
rekan kelas yang senantiasa memberikan motivasi dan semangat untuk dapat
menyelesaikan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui peran perencanaan agregat dalam rantai pasokan
1.3.2 Untuk mengetahui masalah yang terdapat dalam perencanaan agregat
1.3.3 Untuk mengetahui strategi perencanaan agregat
1.3.4 Untuk mengetahui perencanaan menggunakan Microsoft Excel
1.3.5 Untuk mengetahui jadwal induk produksi
1.3.6 Untuk mengetahui pengaruh it dalam perencanaan agregat
1.3.7 Untuk mengetahui cara menerapkan perencanaan agregat dalam
praktek
BAB II
PEMBAHASAN
4
5
Rencana agregat berfungsi sebagai Blueprint secara luas untuk operasi dan
menetapkan parameter di mana keputusan produksi dan distribusi jangka pendek
dibuat. Rencana agregat memungkinkan rantai pasokan untuk mengubah alokasi
kapasitas dan mengubah kontrak pasokan. Seluruh rantai pasokan harus dilibatkan
dengan proses perencanaan. Jika produsen telah merencanakan peningkatan produksi
selama periode waktu tertentu, pemasok, pengangkut, dan gudang harus mengetahui
rencana ini dan memasukkan peningkatan ke dalam rencana mereka sendiri. Idealnya,
semua tahapan rantai pasokan harus bekerja bersama pada rencana agregat yang
mengoptimalkan kinerja rantai pasokan.
.
6
Jumlah pekerja yang saat ini tersedia adalah 200 orang, sementara sisa persediaan
dari produksi sebelumnya adalah 500 unit dengan biaya penyimpanan sebesar $12 per
unit dalam satu bulan, untuk memproduksi produk tersebut dibutuhkan waktu selama
6 jam, dalam sehari para pekerja menghabiskan waktu maksimal 8 jam pada waktu
reguler dengan biaya per jam $10, serta maksimal 2 jam untuk waktu lembur dengan
biaya $15, dalam sebulan para pekerja bekerja selama 20 hari. Perusahaan harus
mengeluarkan biaya sebesar $18 untuk setiap pemesanan yang tertunda (Backlog)
serta biaya untuk menambah tenaga kerja baru adalah $600 dan $500 dolar untuk
biaya PHK pekerja. Perusahaan berusaha menghasilkan profit maksimum dengan
memilih antara chase strategi dan Level Strategi.
Level strategi berfokus pada jumlah produksi yang tetap meskipun jumlah ramanlan
permintaan tidak stabil. Pertama-tama perlu dibuat tabel seeperti pada Gambar 2.3.
pada kolom ramalan penjualan isikan sesuai data sesuai Gambar 2.1, sementara ini
nilai persediaan awal januari didapan dari data. Kolom produksi merupakan hasil bagi
jumlah total barang yang akan diproduksi dengan periode yang ada dalam
perencanaan agregat. Kolom Penjualan diisi berdasarkan ramalan penjualan,
sementara kolom persediaan ditangan merupakan jumlah persediaan yang tersisa.
Ketika kolom ini bernilai kurang dari 0 artinya ada permintaan yang belum terpenuhi
atau terjadi backlog. Kolom tenaga kerja yang dibutuhkan diisi dengan jumlah total
produksi dibagi total produksi satu orang dalam satu bulan. Kolom tenaga kerja
bersifat sama untuk Level Strategi.
Hasil dari perhitungan level strategi ini sebesar $2,206,554.00. sementara itu untuk
Chase strategi caranya hampir sama, yang membedakan adalah pada kolom produksi
jumlahnya menyesuaikan ramalan penjualan.
Sementara itu untuk perhitungan biaya prosesnya sama seperti pada Level Strategi.
Dari perhitungan tersebut didapatkan total biaya untuk produksi produk A adalah
$2,293,600.
Dari hasi perhitungan menggunakan excel tersebut apa bila diasumsikan produk
tersebut harga jualnya sama, strategi yang akan dipilih oleh perusahaan guna jaya
adalah Level Strategi, karena strategi tersebut memiliki total biaya yang lebih mimim
dari pada chase strategi
13
Definisi jadwal induk produksi adalah bahwa sumber terpusat memberi tahu
Anda apa yang perlu Anda hasilkan, berapa banyak yang perlu Anda hasilkan, dan
kapan Anda harus memproduksinya. Singkatnya, segala sesuatu yang berkaitan
dengan produksi dalam bisnis Anda, termasuk kerangka waktu, seperti lead time. Ini
adalah bagian penting dari struktur pendukung bisnis manufaktur Anda. Jadwal
Produksi Utama (MPS) memungkinkan Anda untuk menjaga komitmen Anda kepada
pelanggan Anda. Ini adalah rencana induk untuk bisnis manufaktur modern Anda.
Dengan menggunakan cloud, jadwal produksi utama dapat dilihat oleh siapa
saja yang Anda akses Setelah MPS Anda diimplementasikan, setiap anggota staf di
lantai toko Anda jelas tentang apa yang perlu diproduksi setiap minggu. Jadwal
produksi induk Anda memastikansemua orang di bisnis Anda bekerja ke arah tujuan
yang sama. Master Kemudian dapat memperkirakan hubungan antara permintaan dan
penawaran Anda dan tahu kapan Anda perlu menambah atau mengurangi produksi.
Jadwal produksi utama adalah input penting ke dalam rencana operasi agregat,
memberikan gambaran umum tentang segala hal yang perlu dilakukan bisnis Anda
untuk pemenuhan pesanan 100%. Ini menghasilkan pesanan penjualan dan
14
mengirimkannya tepat waktu, tanpa masalah atau cacat. Ini dikenal sebagai pesanan
sempurna - dan inilah yang harus diperjuangkan setiap bisnis di semua saluran
penjualan mereka.
Jadwal induk produksi telah menjadi alat penting operasi manufaktur untuk alasan
yang baik. Ini adalah bahan pokok untuk produktivitas manufaktur yang optimal dan
tenggat waktu untuk bisnis setiap saat - itulah sebabnya MPS tetap di sini.
Manual teknis tentang penjadwalan produksi master mungkin berlanjut tentang fungsi
utama dari jadwal produksi induk. Ini untuk menghemat waktu Anda dengan
membuat jam yang Anda habiskan mengelola aliran produksi Anda jauh lebih efisien.
Waktu ini dapat digunakan dengan lebih baik untuk meningkatkan skala bisnis
manufaktur Anda. Setelah Anda memahami tujuan akhir MPS, Anda dapat menyadari
bahwa tujuan jadwal induk produksi lainnya semuanya diselaraskan untuk mencapai
tujuan ini.
Jadi produsen seperti apa yang bisa menggunakan jadwal produksi utama? Yah, tidak
peduli ukuran bisnis manufaktur Anda, semakin cepat Anda memulai, semakin baik.
Ini karena ini menumbuhkan kebiasaan bisnis yang baik, jadi ketika Anda
meningkatkannya, hal-hal seperti MPS adalah kebiasaan. Kebiasaan bisnis Anda
adalah prediktor utama kesuksesan jangka panjang. Jadwal produksi induk
kompatibel dengan alur kerja produksi yang berbeda:
- Make-to-Stock (MTS);
- Assemble-to-Order (ATO).
Penjadwalan produksi utama berfokus pada produksi barang jadi, atau komponen
(jika Anda memiliki alur kerja ATO). Barang-barang yang paling menguntungkan
15
untuk bisnis Anda kemungkinan besar merupakan sebagian besar sumber daya yang
dibutuhkan untuk produksi.
Itu adalah hasil yang diinginkan dari MPS Anda. Sekarang mari kita lihat bahan-
bahan dari jadwal produksi induk yang ideal.
obyektif yang masuk akal adalah fungsi linier. Namun, mengingat jumlahnya yang
besardata dipertimbangkan dalam menghasilkan rencana agregat — yang dapat
membuat masalah nonlinier secara komputasipenghalang — dan kemampuan untuk
membuat perkiraan linier dari fungsi-fungsi nonlinear,pemrograman linier seringkali
merupakan cara terbaik untuk menyelesaikan masalah sering kali perubahan kecil
pada perencanaan agregat dapat dimodifikasi dengan mudah dengan IT dan mencari
solusi akan permasalan yang sedang di hadapi mengenai perencanaan agregat yang
sudah kita buat.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perencanaan agregat adalah suatu proses di mana perusahaan menentukan
tingkat kapasitas yang direncanakan, produksi, subkontrak, inventaris, stockout, dan
bahkan penetapan harga selama jangka waktu tertentu. Dalam Rantai Pasokan
perencanaan agregat digunakan untuk membuat keputusan tentang produksi,
outsourcing, inventaris, dan simpanan dalam rantai pasokan. Rencana agregat yang
optimal dapat dihasilkan dengan terlebih dahulu mengidentifikasi informasi yang
diperlukan serta menguraikan trade-off yang harus dilakukan.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi si pembaca. Penulis memiliki
berbagai keterbatasan ilmu juga keterbatasan waktu dan ruang. Oleh karena itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna lebih baik
dalam menyempurnakan makalah ini
19
20
DAFTAR PUSTAKA
Chopra, Sunil dan Peter Meindl. 2010. Supply chain management : strategy,
planning, and operation New Jersey: Prentice Hall