MANAJEMEN OPERASIONAL
“Desain Sistem Kerja”
Dosen pengampu: Aurora Elise Putriku, S.E., M.Si.
Disusun oleh:
Kelompok 7
Helena Simanjorang 7192443011
Risma Amelia Pardosi 7193143016
PENDIDIKAN BISNIS
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan rahmatNya penulis
dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun makalah ini dimuat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Manajemen Operasional.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan tugas ini, dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya. Penulis berharap makalah ini menjadi salah satu referensi bagi pembaca ketika
hendak mengetahui tentang materi yang ada di dalam makalah ini.
Penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan dalam makalah ini, Penulis
memohon maaf dan penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun, agar makalah ini
lebih baik lagi kedepannya.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan berharap makalah ini dapat menberikan
manfaat bagi para pembaca.
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................................1
Bab II Pembahasan...................................................................................................................2
A. Strategi Operasi............................................................................................................2
C. Pengukur Kerja.............................................................................................................7
D. Kompensasi..................................................................................................................10
E. Analisis Metode………………………………………………………………………12
A. Kesimpulan...................................................................................................................15
B. Saran.............................................................................................................................15
Daftar Pustaka..........................................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Desain system kerja merupakan hal yang terpenting dalam manajemen operasi
karena., hal ini lah yang menandakan bagaiamana orientasi dari perusahaan
tersebut.Selain dari pada itu desain system kerja memiliki komponen yang vital dalam
penerapan system kerja di perusahaan diantaranya : (1) Strategi Operasi,(2) Desain
Pekerjaan, (3) pengukur Kerja, (4) Kompensasi. Hal tersebutlah yang membuat suatu
perusahaan dapat berjalan lancer atau sebaliknya.
Tugas seorang manajer operasi memnag lah berat karena, harus menentukan
bagaimana cara dan system apa yang diterapkan untuk menjalankan perusahaan .
Apabila Manajer salah dalam menentapkan desain system kerja maka, perusahaan
akan mengalami kemunduran atau kebangkrutan .
Oleh karena hal tersebut, seorang manajer mampu memilah dan
menerapkansistem kerja yang sesuai dengan perusahaan nya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. STRATEGI OPERASI
Hal yang terpenting bagi manajemen untuk membuat desain sistem kerja sebagai
sebuah elemen kunci untuk strategi operasinya meskipun terjadi kemajuan besar dalam
komputer dan teknologi operasi Manusia masih menjadi jantung dari bisnis mereka dapat
membuat atau menghancurkan terlepas dari teknologi yang digunakan titik teknologi adalah
penting itu pasti tetapi teknologi saja tidak cukup.
Pendekatan efisien, sebuah perbaikan dari konsep manajemen ilmiah dari Frederick
Winslow Taylor, Menerima banyak sekali penekanan di masa lalu. Pendekatan perilaku
diikuti dan tetap membuat perubahan pada banyak aspek dalam desain pekerjaan perlu untuk
diperhatikan bahwa spesialisasi adalah sebuah masalah utama dari ketidak sepakatan antara
pendekatan efisiensi dan perilaku.
Spesialisasi
Istilah spesialisasi menggambarkan pekerjaan yang memiliki ruang lingkup yang
sempit. contohnya, mulai dari Lini perakitan hingga keahlian medis. Profesor di Universitas
seringkali mengkhususkan diri untuk mengajar subjek-subjek tertentu beberapa mekanik
mobil mengkhususkan pada perbaikan transmisi dan beberapa apa pembuat roti khusus
membuat kue pernikahan titik-titik alasannya untuk spesialisasi adalah kemampuan untuk
memfokuskan usaha seseorang dan kemudian menjadi ahli pada jenis pekerjaan tersebut.
Terkadang, Jumlah pengetahuan atau pelatihan yang diperlukan oleh seorang ahli dan
kesulitan dari pekerjaan menunjukkan bahwa individu yang memilih pekerjaan tersebut
sangat bahagia dengan pekerjaannya. hal ini benar dalam hal profesi misalkan dokter
pengacara dan Profesor titik di titik akhir dari skala adalah pekerjaan Lini perakitan, yang
juga merupakan ahli walaupun kurang-kurang glamour. keuntungan dari pekerjaan yang
sangat khusus ini adalah memiliki produktivitas yang tinggi dan memiliki biaya unit yang
relatif rendah serta sangat bertanggung jawab untuk standar hidup yang tinggi di negara-
negara industri saat ini.
keuntungan spesialisasi
2
Bagi manajemen :
1. memudahkan pelatihan,
2. produktivitas tinggi
3. biaya upaya rendah
Bagi pekerja :
kerugian Spesialisasi
Bagi manajemen :
Bagi pekerja
Rotasi pekerjaan atau job Rotation, Berarti membuat bekerja secara periodik
bertukar pekerjaan. sebuah perusahaan bisa menggunakan pendekatan ini untuk menghindari
satu atau lebih pekerja yang sibuk pada pekerjaan yang monoton. Hal ini dapat bekerja
dengan baik ketika pekerja bisa dialihkan ke pekerjaan yang lebih menarik ada sedikit
keuntungan bagi pekerja yang menukar pekerjaan yang membosankan dengan pekerjaan
lainnya rotasi pekerjaan memungkinkan pekerja untuk memperluas pengalaman bekerja
mereka dan memungkinkan untuk menggantikan karyawan yang sakit atau absen.
3
muatan vertikal sebuah contoh mengenai hal ini adalah menugaskan pegawai toko bagian
persediaan di supermarket untuk menangani pemesanan ulang barang dengan demikian
meningkatkan tanggung jawab mereka titik pendekatan peningkatan pekerjaan berfokus pada
mendorong kepuasan pekerjaan.
Motivasi
Motivasi merupakan sebuah faktor penting dalam banyak aspek kehidupan kerja titik
bukan hanya dapat mempengaruhi mutu dan produktivitas hal tersebut juga berkontribusi
terhadap lingkungan kerja. Orang bekerja untuk berbagai alasan selain kompensasi. Alasan
lainnya termasuk sosialisasi, aktualisasi diri ,aspek psikologi dalam bekerja serta sebuah
tujuan dan pencapaian. Kesadaran dari faktor-faktor ini bisa membantu manajemen dalam
mencapai atau mengembangkan sebuah kerangka motivasi yang mendorong pekerja untuk
menanggapinya dengan cara yang positif terhadap tujuan dari organisasi.
Tim
Dari organisasi bisnis untuk menjadi lebih produktif, kompetitif dan berorientasi pada
pelanggan telah menyebabkan mereka untuk berpikir ulang Bagaimana pekerjaan dilakukan
titik perubahan yang signifikan dalam struktur dan beberapa lingkungan kerja adalah
meningkatnya penggunaan tim dan cara pekerja dibayar, khususnya dalam sistem produksi
ramping.
Self directed team, seringkali disebut dengan self managed tim, didesain untuk
mencapai level kerjasama dan keterlibatan karyawan yang tinggi. Walaupun tim seperti itu
tidak memiliki otoritas mutlak untuk membuat sebuah keputusan mereka umumnya Diberi
wewenang untuk membuat perubahan dalam proses pekerjaan di bawah kendali mereka titik
konsep yang ditekankan adalah bahwa pekerja yang dekat dengan proses dan memiliki
pengetahuan yang baik tentang nya, lebih cocok dibandingkan dengan manajemen untuk
membuat perubahan produksi ramping dapat menambah stres pada pekerja manajer harus
mewaspadai hal tersebut dan berusaha untuk meminimalkan efek yang negatif.
B. DESAIN PEKERJAAN
4
Desain pekerjaan atau job desain termasuk menentukan kadar dan metode pekerjaan
titik desainer pekerjaan berfokus pada apa yang harus diselesaikan dalam pekerjaan, siapa
yang melakukan pekerjaan Bagaimana pekerjaan dilakukan dan dimana pekerjaan dilakukan
titik tujuan desain pekerjaan termasuk produktivitas, keamanan dan kualitas kehidupan kerja.
Ergonomi merupakan bagian penting dari desain pekerjaan titik ergonomi adalah
penyerasian antara manusia dengan desain tempat kerja. Ergonomi berhubungan dengan
desain peralatan desain metode kerja desain keseluruhan dalam lingkungan kerja. Ergonomi
bertujuan untuk mencegah cedera umum di tempat kerja seperti sakit punggung dan cedera
karena gerakan berulang-ulang dengan memperhitungkan faktor bahwa manusia berbeda-
beda dimensi fisik dan kemampuan mereka titik perusahaan menjadi tertarik dengan ide
untuk mengurangi cedera karena cedera dapat menyebabkan produktivitas lebih rendah,
hilangnya hari kerja dan meningkatnya premi kesehatan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi desain kerja dan implikasi dari berbagai alternatif
seringkali rumit sehingga seseorang yang tidak memiliki latar belakang baik dalam desain
pekerjaan biasanya mengabaikan pentingnya aspek tersebut. Bekerja dan manajer sama-sama
harus saling berkonsultasi agar dapat mengambil manfaat dari pengetahuan masing-masing
dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Hal ini dapat terjadi bila kita telah membicarakan masalah efisiensi, dimana
elemenelemen keperilakuan design pekerjaan mengemukakan pentingnya otonomi, variasi,
identitas tugas dan umpan balik. Tetapi elemen-elemen efisiensi mengutamakan spesialisasi
lebih tinggi, dimana mengurangi variasi meminimumkan otonomi dan elemen-elemen
kontradiktif lainnya. Dengan demikian untuk merancang pekerjaan lebih efesien bisa
menyebabkan berkurangnya kepuasan kerja. Sebaliknya, pekerjaan-pekerjaan yang
memuaskan bisa berakibat tidak efisien.
Untuk memecahkan masalah ini harus ada trade-of keperilakuan dan efesiensi,
peranan ahli personalia adalah untuk menyeimbangkan trade-of yang ada. Jika pekerjaan
underspecialized untuk pekerjaan mudah maka tugas dikurangi, jika overspecialized mereka
harus dikembangkan dan diperkaya kemampuannya.
5
Unsur / Elemen Desain Pekerjaan
A. Elemen-elemen organisasional
Para ahli mencurahkan riset mereka untuk menemukan cara-cara terbaik untuk merancang
pekerjaan yang efisien. Studi gerak dan waktu membeberkan sesuatu disiplin baru, yaitu
teknik industri. Berbagai upaya tersebut menunjukkan bahwa spesialisasi adalah elemen
kunci dalam desain pekerjaan. Bila para pegawai bekerja berulang-ulang sampai batas
tertentu, tingkat keluarannya bisanya lebih tinggi. Penemuan-penemuan para peneliti ini
dapat diterapkan dalam era komputerisasi sekarang.
Berikut ini adalah elemen-elemen organisasi dalam desain pekerjaan menurut Handoko
(2001:35) :
B. Elemen-elemen Lingkungan
6
Pertimbangan efisiensi harus diselaraskan dengan kemampuan dan tersedianya pegawai yang
akan melaksanakan pekerjaan. Misalnya banyak lowongan kerja yang kadang-kadang sulit
untuk diisi karena tidak tersedianya calon pegawai yang mempunyai kemepuan tertentu.
Selain itu desain pekerjaan juga dipengaruhi oleh pengharapan masyarakat. Misalnya
masyarakat di lokasi perusahaan, meskipun tidak mempunyai keterampilan, namun
kenyataannya sering menuntut langan kerja. Disamping itu masyarakat yang mempunyai
keterampilan mempunyai pengharapan yang lebih tinggi dalam hal kualitas kehidupan kerja.
Meskipun aliran dan praktek-praktek kerja mungkin menyarankan suatu desain perkerjaan
tertentu, namun pekerjaan harus memenuhi harapan-harapan para pegawai dan masyarakat.
C. PENGUKURAN KERJA
Pengukuran kerja adalah suatu aktivitas untuk menentukan waktu yang dibutuhkan
oleh seorang operator yang memiliki skill rata-rata dan terlatih baik dalam melaksanakan
7
sebuah kegiatan kerja dalam kondisi dan tempo kerja yang normal.Tujuan pokok dari
aktivitas ini, berkaitan erat dengan usaha menetapkan waktu standar.
Waktu standar merupakan waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja yang
memiliki tingkat kemampuan rata-rata untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Waktu standar
tersebut sudah mencakup kelonggaran waktu yang diberikan dengan memperhatikan situasi
dan kondisi yang harus diselesaikan.
Organisasi mengembangkan standar waktu dengan cara yang berbeda-beda.
Walaupun manufaktur kecil dan organisasi jasa bergantung dengan estimasi subjektif dari
waktu kerja. Metode yang umum digunakan dalam pengukuran ini adalah (1) Studi Waktu
Stopwatch, (2) Waktu Elemen Standar, (3) Standar waktu yang sudah ada, (4) Pengambilan
Sampel Kerja.
Keteragan:
z = Jumlah Standar deviasi normal yang diperlukan oleh karyawan
s = Standar deviasi dari sampel
a = presentase akurasi yang diinginkan
x = rata-rata sampel
Untuk lebih memahaminya maka akan kita buat kedalam contoh seperti berikut :
Contoh 1 : Seorang Analis studi waktu ingin mengestimasi waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan pekerjaan tertentu. Sebuah studi awal menghasilkan nilai rata-rata 6,4
menit dan standar deviasi bernilai 2,1 menit. Tingkat keyakinan yang diinginkan
adalah 95%. Berapa banyak pengamatan yang akan dibutuhkan (termasuk yang udah
dilakukan) Jika kesalahan maksimun yang diinginkan adalah :
a. ±10% dari nilai rata-rata Sampel?
b. Satu setengah menit
8
Penyelesaian :
a. s = 2,1 menit z =1,96
x = 6,4 menit a = 10%
zs 2 1,96(2,1) 2
n=( ) (
ax
=
0,10 96,4 ¿)¿ =41,36
b. e = 0,5
2
zs 2 1,96(2,1)
n= ( ) (
e
=
0,5 )=67,77 (dibulatkan menjadi 68)
9
Kekurangan dari metode ini adalah sebagai Berikut :
a. Adanya suatu kegiatan yang spesifik memerlukan generalisasi dari data yang
diterbitkan.
b. Akan adanya perbedaan cara dalam pemecahan kegiatan elemen dan hal ini
mempengaruhi pengembangan waktu dan menghasilkan estimasi waktu
berdasarakan hasil analis.
c. Perolehan standard waktu yang berbeda.
Formula dibawah ini memberikan ukuran sampel untuk tingkat keyakinan dan
keepatan yang diinginkan:
n = z2 p(1-p)
h2
Dengan:
n = ukuran sampel yang dibutuhkan
z = deviasi normal standar untuk tingkat kepercayaan yang diinginkan
*z = 1 untuk tingkat kepercayaan 68%, z = 2 untuk tingkat kepercayaan 95,45%, z = 3
untuk tingkat kepercayaan 99,73%
p = nilai perkiraan proporsi sampel (waktu kerja operator yang diamati apakah sedang
sibuk ataukah sedang menganggur)
h = tingkat kesalahan yang dapat diterima, dalam presentasi
Fokus pada pengambilan sampel kerja adalah untuk menentukan bagaimana pekerja
mengalokasikan waktu mereka diantara beragam aktivitas yang dilakukannya. Hal ini
dapat dicapai dengan menetapkan presentasi waktu yang dihabiskan oleh seorang
pekerja pada aktivitas-aktivitas yang ada daripada sejumlah waktu tertentu yang
dihabiskan untuk tugas tertentu dibawah ini adalah kelebihan dan kelemahan
pengambilan sampel kerja diandingkan metode studi waktu.
10
D. KOMPENSASI
Kompensasi adalah masalah yang sangat signifikan dalam pekerjaan dan
sanagt berpengaruh terhadapa kionerja para pekerja. Organisasi menggunkan 2 sistem
dasar untuk melakukan pemberia kompensasi terhadap pekerja yaitu :
1. Sitem Berbasiskan Waku
Sistem ii juga dikenal sebagai sistem per jam dan ukuran upah harian,
memberikan kompensasi pada karyawan berdasarkan waktu ketika karyawan
bekerja dalam satu periode pembayaran. Pekerja digaji juga mewakili sebuah
bentuk dari kompensasi berbasis waktu.
2. Sistem Berbasiskan hasil/Insentif
Sistem ini memeberikan kompensasi pada karyawan berdasarkan jumlah produk
yang dihasilkn dalam sebuah periode waktu sehingga pembiayaan sangat terikat
dengan kinerja. Insentif diberikan kepada pekerja berdasarkan hasil kerja mereka,
menyebabkan beberapa pekerja menghasilkan lebih banyak produk dibandingkan
dengan sistem berbsis waktu.
MANAJEMEN PEKERJA
BERBASIS WAKTU
1. Biaya buruh yang stabil 1. Upah yang stabil
2. Mudah untuk diatur 2. Tekanan untuk
Keuntungan 3. Perhitungan upah yang mengahsilkan sesuatu
sederhana tidak sebesar Sistem
4. Hasil yang Stabil hasil
1. Tidak ada insentif bagi 1. Usaha Ekstra untuk
Kerugian pekerja untuk mendapatkan
meningkatkan hasil penghargaan
BERBASIS HASIL
1. Upah berdasarkan hasil
1. Biaya yang rendah per
usaha
unit
Keuntungan 2. Kesempatan untuk
2. Hasil yang lebih besar
mendapatkan lebih
banyak
1. Perhitungan Upah lebih
sulit
2. Perlu untuk mengukur 1. Upah Fluktuatif
Hasil 2. Pekerja dapat dikenai
3. Kualitas dikorbankan penalti karena faktor-
Kerugian
4. Sulit Untuk memasukkan faktor diluar kendali
kenaikan gaji mereka ( misalnya,
5. Permasalahan rusak Mesin )
penjadwalan yang
meningkat
11
Rencana insentif Individu adalah pekerjaan yang harus dibayar menurut hasil yang
dikerjakan. Berdasarkan rencana ini, pengupahan seorang pekerja adalah fungsi linear
langsung.
Rencana Insentif Kelompok adalah pendekatan tim, yang banyak digunakan oleh
perusahaan saat ini untuk pemecahan permasalahan dan peningkatan yang berkelanjutan
penekanannya pada kinerja tim.
4. Kompensasi Manajemen
Dengan penekanan baru pada layanan konsumen dan mutu, sistem
penghargaan yang sedang direstruksikan untuk mengambarkan dimensi baru dari
kinerja. Selain itu pengupahan eksekutif dianyak perusahaan terikat dengan hasil.
E. Analisis metode
Salah satu teknik yang digunakan oleh self directed tim dan analisis pekerjaan adalah
analisis metode atau method analysis, yang berfokus pada Bagaimana pekerjaan yang
dilakukan titik desain pekerjaan seringkali diawali dengan sebuah analisis dari operasi
keseluruhan. Kemudian membahas detail spesifik dari pekerjaan, mengkonsentrasikan pada
pengaturan tempat kerja dan perpindahan bahan baku atau pekerja. Analisis metode ini bisa
menjadi sumber peningkatan produktivitas yang bagus. Kebutuhan akan analisis metode ini
bisa berasal dari sejumlah sumber yang berbeda:
Perubahan pada alat dan perlengkapan
Perubahan pada desain produk atau pengenalan produk baru
Perubahan pada bahan baku atau prosedur
Peraturan pemerintah atau perjanjian kontraktual
Faktor-faktor lain misalnya kecelakaan, permasalahan kualitas.
12
Menindaklanjuti penerapan untuk memastikan bahwa peningkatan telah dicapai
F. Studi gerak
Studi gerak atau motion study merupakan sebuah studi yang sistematis mengenai gerak
manusia yang digunakan untuk melakukan sebuah operasi. Tujuannya adalah untuk
mengeliminasi gerak yang tidak perlu dan untuk mengidentifikasi rangkaian terbaik dari
gerak untuk efisiensi maksimal. Dengan demikian studi gerak bisa menjadi sebuah
kesempatan penting untuk peningkatan produktivitas. Ada beberapa teknik berbeda yang bisa
digunakan oleh analisis studi gerak untuk mengembangkan prosedur dan efisien titik teknik
yang paling sering digunakan yaitu:
1. Prisnsip studi gerak
2. Analisis therbligs
3. Studi gerak mikro
4. Grafik
Karya Gilbert memberikan dasar bagi pengembangan prinsip studi gerak atau motion
study principles yang merupakan pedoman untuk mendesain prosedur kerja yang efisien
dalam gerak. Therblig merupakan gerak dasar di mana istilah therblig merupakan nama
Gilbert yang yang di eja secara terbalik (kecuali bagian TH). Pendekatan ini memecah
pekerjaan hingga elemen dasar dan mendasarkan peningkatan pada analisis dan elemen dasar
tersebut dengan mengeliminasi, mengkombinasikan dan mengatur ulang. Beberapa therblig
lainnya adalah memeriksa, posisi, rencana, istirahat, dan menunda. Menjelaskan sebuah
pekerjaan menggunakan therblig seringkali melakukan banyak sekali pekerjaan namun untuk
bekerja singkat dan berulang analisis therblig dapat dibenarkan.
G. Kondisi bekerja
Kondisi bekerja merupakan sebuah aspek yang penting dalam desain pekerjaan. Faktor
fisik seperti temperatur kelembaban, ventilasi, pencahayaan, dan kebisingan bisa memiliki
dampak yang signifikan terhadap kinerja pekerja dalam hal produktivitas, kualitas hasil, dan
kecelakaan.
Temperatur dan kelembaban di mana manusia bisa tetap beraktivitas di bawah
rentang temperatur dan kelembaban yang luas agar kinerja pekerjaan cenderung
terpengaruh jika temperatur atau kelembaban berada diluar rentang kenyamanan
yang sangat sempit.
Ventilasi di mana bau yang tidak menyenangkan bisa mengganggu dan berbahaya
bagi pekerja kecuali jika asap dan debu secara periodik dibersihkan udara bisa
dengan cepat menjadi apa dan mengganggu.
Pencahayaan di mana jumlah pencahayaan yang dibutuhkan bergantung pada jenis
pekerjaan yang dilakukan semakin detail pekerjaan semakin tinggi tingkat
pencahayaan yang diperlukan.
13
Kebisingan dan getaran di mana kebisingan merupakan suara yang tidak diinginkan
kebisingan disebabkan oleh peralatan dan manusia. Hal ini bisa merusak atau
melemahkan pendengaran jika terlalu keras titik dalam beberapa contoh sumber
dari kebisingan bisa di isolasi dari area kerja lainnya jika tidak layak, dinding dan
langit-langit kedap suara atau dinding antara yang bisa memantulkan gelombang
suara bisa berguna.
Istirahat kerja di mana frekuensi, panjang, dan waktu dari istirahat kerja bisa
memiliki dampak yang signifikan bagi produktivitas dan kualitas hasil.
Keamanan kerja merupakan salah satu masalah mendasar dalam desain pekerjaan
titik karya ini memerlukan perhatian yang konstan dari manajemen karyawan dan
designer. pekerja tidak bisa secara efektif termotivasi jika mereka merasa berada
dalam bahaya.
Penyebab kecelakaan di mana ada dua penyebab dasar kecelakaan yaitu
kecerobohan pekerja dan risiko kecelakaan. Kecerobohan Berasal dari tindakan
yang tidak aman misalnya mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi,
mengendarai sambil minum minuman beralkohol serta tidak menggunakan
peralatan pengamanan dan mengabaikan prosedur keamanan. OSH dianggap
sebagai sebuah pengaruh besar dalam keputusan manajemen operasi di semua
bidang terkait dengan keselamatan kerja. OSH telah mempromosikan kesejahteraan
dan keselamatan pekerja dalam perannya sebagai pendorong, mendorong
perusahaan-perusahaan untuk membuat perubahan yang mereka sadari diperlukan
Tapi belum sempat melakukannya.
Masalah etika ini mempengaruhi operasi melalui metode kerja, kondisi kerja dan
keselamatan pekerja, pencatatan yang akurat penilaian kinerja yang tidak bias dan
kompensasi yang adil serta kesempatan untuk berkembang.
BAB III
PENUTUP
14
A. KESIMPULAN
Setiap perusahaan memiliki Desain sistem kerja mereka masing-masing dan
hal tersebut berdasarkan, hal apa yang menjadi orientasi mereka (pendekatan ) dalam
menjalankan perusahaan. Baik perusahaan kecil maupun besar pasti memiliki sitem
pemberian kompensasi dan pengukuran kerja karyawan mereka dengan metode
masing-masing. Setiap metode memiliki kelebihan masing-masing dan kelemahan
juga. Namun Baik Strategi, Desain Pekerjaan, pengukuran kerja dan kompensais
sangat saling berhubungan serta membangun satu kesatuan utuh dalam Desain Sistem
Kerja.
B. SARAN
Sebaiknya setiap organisasi memili sistem kerja yang memang menandakan identitas
organisasi tersebut
DAFTAR PUSTAKA
15
Heizer, Jay. 2005. Manajemen Operasi. Edisi 7. Jakarta : Salemba Empat
Stevenson,William J, Sum Chee Chuong.2013. Manajemen Operasi Perspektif Asia
(Operation Management An Asian Perspective. Yogyakarta : Salemba Empat
16