Anda di halaman 1dari 20

Vol. 2, No.

1 (2018) 114-123 ISSN: 2597-4866


Indonesian Journal of Primary Education

Identifikasi Masalah yang Dihadapi Guru


dalam Penerapan Kurikulum 2013 Revisi di SD
Aisyah Nur Rahmawati
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Esa Unggul,
Jl. Arjuna Utara No. 9, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta – 11510
Email: aisyahnurrahmawati67@gmail.com
Diterima 20 Mei 2018; Direview 28 Mei 2018; Diterima 10 Mei 2018
Diterbitkan online 28 Juni 2018
Abstract
This research was motivated by the introduction of the 2013 curriculum at all levels of education, both at the
elementary, junior high and high school levels. The teacher faced many problems in the implementation of the 2013
curriculum, especially the revised 2013 curriculum that was implemented in SDN Duri Kepa 03. This research was a
qualitative research with descriptive method. This study aims to identify the problems faced by teachers in the
implementation of the 2013 revised curriculum in elementary schools. This study concludes that not all problems faced
by teachers due to errors in the curriculum 2013, but teachers must also be able to maximize their professional abilities
to answer the challenges in the 2013 curriculum.

Keywords: Curriculm 2013 Revision, Problems in Curriculm 2013 Revision

Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sejak diberlakukannya kurikulum 2013 di semua jenjang pendidikan, baik di
tingkat SD, SMP, sampai dengan SMA. Guru banyak menghadapi masalah dalam penerapan kurikulum 2013, khusunya
kurikulum 2013 revisi yang diterapkan di SDN Duri Kepa 03. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode
deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan masalah yang dihadapi guru dalam penerapan kurikulum
2013 revisi di SD. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak semua masalah yang dihadapi guru karena kesalahan di
dalam kurikupum 2013, tetapi guru juga harus mampu memaksimalkan kemampuan profesionalnya untuk menjawab
tantangan-tantangan di dalam kurikulum 2013.

Kata Kunci: Kurikulum 2013 Revisi, Masalah di dalam Kurikulum 2013 Revisi

PENDAHULUAN belum digunakan, pada tahun 1947 di Indonesia


Kurikulum merupakan suatu rancangan dan menggunakan istilah rencana pelajaran. Rencana
perangkat pembelajaran yang telah disusun dan pelajaran yang pertama kali diterapkan yaitu
dibuat oleh pemerintah, sebagai pedoman dalam rencana pelajaran 1947, kemudian dirubah
pelaksanaan pembelajaran. Dalam Undang- menjadi rencana pelajaran 1950. Selanjutnya
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem dirubah menjadi rencana pelajaran 1958 dan
Pendidikan Nasional mengartikan kurikulum dirubah kembali menjadi rencana pelajaran 1964.
sebagai seperangkat rencana dan pengaturan Rencana pelajaran 1964 diubah menjadi
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta kurikulum 1968, kurikulum 1975, kurikulum
cara yang digunakan sebagai pedoman 1984, kurikulum 1994, Kurikulum Berbasis
penyelenggara kegiatan pembelajaran guna Kompetensi (KBK) 2004, Kurikulum Tingkat
mencapai tujuan pendidikan nasional. Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP) 2006, dan kurikulum
di Indonesia telah beberapa kali mengalami 2013. Kurikulum merupakan sesuatu yang sangat
perubahan kurikulum. Menurut Suparlan, dkk penting dalam pendidikan. Kurikulum diibaratkan
(2014 : 126) istilah kurikulum pada tahun 1947 suatu mesin, sedangkan perangkat pembelajaran

© 2018 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .2, No. 1 (2018) 114-123 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
Aisyah Nur Rahmawati 115
Identifikasi Masalah yang Dihadapi Guru dalam Penerapan Kurikulum 2013 Revisi di SD

seperti materi pembelajaran, media pembelajaran, rendah menimbulkan berbagai masalah.


sumber belajar, RPP, dan pengajar di sekolah Kurikulum 2013 telah diterapkan di SDN Duri
sebagai rantai, roda, dan gir. Apabila mesin motor Kepa 03 untuk semua kelas dari kelas I hingga
tersebut saja sudah tidak berfungsi sebagaimana kelas VI. Berdasarkan pengamatan yang telah
mestinya bagaimana yang lainnya dapat berfungsi dilakukan peneliti pada saat melaksanakan
dengan maksimal, sehingga seperti itulah peran kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
penting dari kurikulum itu sendiri. Pemerintah terdapat berbagai masalah yang dihadapi oleh
berupaya untuk selalu memperbaharui bahkan guru kelas dalam penerapan kurikulum 2013 di
mengganti kurikulum apabila kurikulum tersebut kelas. Salah satu masalah yang dihadapi yaitu
sudah tidak cocok untuk diterapkan dan tidak keterlambatan datangnya buku kurikulum 2013
dapat memenuhi kebutuhan akan mutu pendidikan pada saat tahun ajaran baru berlangsung. Pada
yang ada di masyarakat. Alasan mengapa penelitian ini, peneliti akan mengidentifikasi
kurikulum berubah karena ilmu pengetahuan masalah yang dihadapi guru dalam penerapan
bersifat dinamis sehingga perlu adanya kurikulum 2013 di SDN Duri Kepa 03. Peneliti
pembaharuan kurikulum. Selain itu perkembangan memilih SDN Duri Kepa 03 karena saat peneliti
dan pola pikir masyarakat yang maju menjadi melaksanakan PPL di sekolah tersebut, peneliti
alasan kurikulum harus berubah. Perubahan telah melakukan pengamatan mengenai penerapan
kurikulum bukanlah suatu ke niscayaan tetapi kurikulum 2013 di sekolah tersebut. Peneliti
hendaknya perubahan kurikulum tersebut memilih semua guru kelas karena di SDN Duri
dibarengi dengan kesiapan guru dalam penerapan Kepa 03 semua kelas telah menerapkan kurikulum
kurikulum 2013. Guru merupakan ujung tombak 2013 pada saat pembelajaran. Berdasarkan latar
dalam keberhasilan pencapaian suatu kurikulum. belakang yang telah dijelaskan di atas, maka judul
Kesiapan guru dalam mengajar sangat penting penelitian kualitatif yang akan diteliti tentang
baik sebelum mengajar yang meliputi pembuatan “Identifikas Masalah yang Dihadapi Guru dalam
RPP, materi yang akan dipelajari, menyiapkan Penerapan Kurikulum 2013 di SDN Duri Kepa
bahan ajar, dan media ajar. Pada saat 03”.
pembelajaran yang meliputi meliputi penggunaan
Tujuan Penelitian
strategi dan metode dalam pembelajaran, dan pada
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
saat setelah Universitas Esa Unggul 2
tujuan penelitian ini adalah: Mengidentifikasi
pembelajaran yang meliputi penilaian dan
permasalahan apa yang dihadapi oleh guru dalam
evaluasi. Itu semua telah diatur di dalam
penerapan kurikulum 2013 di sekolah dan
kurikulum. Berdasarkan jurnal penelitian
mendeskripsikan cara guru menyelesaikan
sebelumnya yang diteliti oleh Qomariyah (2014)
masalah yang dihadapi dalam penerapan
yang berjudul Kesiapan Guru Dalam Menghadapi
kurikulum 2013.
Implementasi Kurikulum 2013 di Mts Al Fitroh
mendapatkan hasil yaitu kesiapan para guru dalam Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian kualitatif ini adalah:
menghadapi implementasi kurikulum 2013 di
a. Kegunaan Teoritis
MTs Al Fitroh masih kurang. Kesiapan guru yang

© 2018 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .2, No. 1 (2018) 114-123 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
116 Aisyah Nur Rahmawati
Identifikasi Masalah yang Dihadapi Guru dalam Penerapan Kurikulum 2013 Revisi di SD

Penulis berharap penelitian ini dapat berguna adalah seperangkat rencana dan pengaturan
untuk dunia pendidikan dan menyebarluaskan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang
informasi mengenai ilmu pengetahuan yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
berhubungan dengan kurikulum 2013 untuk
pengembangan ilmu pengetahuan berdasarkan kegitan belajar mengajar. Kurikulum didefinisikan
kajian teoris diharapkan dapat menambah sebagai sejumlah mata pelajaran atau bahan ajar
pengetahuan dan wawasan. Universitas Esa
yang harus dikuasai oleh murid atau diajarkan
Unggul 3
b. Kegunaan Praktis oleh guru untuk mencapai suatu tingkatan atau
1. Bagi Peneliti Sebagai bekal dan ijazah, (Nasution dalam Hasibuan, 2010).
pengetahuan pada saat mengajar sehingga Menurut Daniel Tanner, Laurel N. Tanner dalam
mengerti apa yang harus dilakukan apabila
mengalami permasalahan seperti yang telah Hasibuan (2010:7) yang dikutip oleh Tyler
dibahas dalam penelitian ini. berpendapat bahwa semua kegiatan pembelajaran
2. Bagi Pemerintah Sebagai masukkan untuk siswa yang direncanakan dan diarahkan oleh
pemerintah dalam penyempurnaan
sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan.
kurikulum 2013 di tingkat sekolah dasar.
Menurut Alice Miel dalam Hasibuan (2010:9)
3. Bagi Guru Sebagai gambaran bagi guru
mengenai masalah yang dihadapi guru mempertegas makna kurikulum mencakup
dalam penerapan kurikulum 2013. keadaan gedung, susasana sekolah, keinginan,
keyakinan, pengetahuan, kecakapan, dan sikap
Teori Terkait
orang-orang yang meladeni dan diladeni di
Kurikulum
Kurikulum berasal dari bahasa latin currere sekolah mulai dari anak didik, masyarakat, para
yang berarti berlari di lapangan pertandingan (race pendidik, juru tulis, pegawai, dan pimpinan
course) sehingga makna kurikulum itu sendiri sekolah, sampai kepada pelayan sekolah seperti
adalah “arena pertandingan” tempat siswa tukang sapu atau penjaga sekolah. Berdasarkan
“bertanding” untuk menguasai satu atau lebih pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
keahlian guna mencapai “garis finish” yang Kurikulum adalah suatu rancangan yang memuat
ditandai pemberian diplom, ijazah, atau gelar berbagai perangkat pembelajaran dan materi yang
kesarjanaan, (Zais dalam Ansyar, 2015). Schubert direncanakan dan diarahkan oleh sekolah untuk
dalam Ansyar (2015 : 25) berpendapat bahwa mencapai tujuan pendidikan.
kurikulum adalah pertandingan agar peserta dapat Kurikulum dan Pembelajaran
Menurut Sanjaya (2015:17) kurikulum dan
mengaktualisasi diri di masa lalu, sekarang, dan
pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapat
masa depan , sehingga dengan aktualisasi diri
dipisahkan walaupun memiliki posisi yang
dapat mencapai visinya di masa depan. Ansyar
berbeda. Kurikulum sebagai pedoman dan arah
(2015 : 22) berpendapat bahwa kurikulum adalah
tujuan pendidikan, sedangkan pembelajaran
rancangan yang memuat berbagai perangkat
merupakan proses yang terjadi dalam interaksi
pembelajaran dan materi yang akan dipelajari atau
antara guru dengan siswa pada saat pembelajaran
diajarkan kepada siswa. Kurikulum sebagai
berlangsung. Menurut Saylor dalam Sanjaya
rancangan (plan) untuk mencapai tujuan
(2015:17) mengatakan bahwa kurikulum dan
pendidikan, (Ornstein dan Hunkins dalam Ansyar,
pembelajaran diibaratkan seperti Romeo dan
2015). Dalam UU No.2 tahun 1989 kurikulum

© 2018 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .2, No. 1 (2018) 114-123 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
Aisyah Nur Rahmawati 117
Identifikasi Masalah yang Dihadapi Guru dalam Penerapan Kurikulum 2013 Revisi di SD

Juliet, Romeo tidak akan berarti apa-apa tanpa di dalam menghadapi masa depan, (Apri Damai
Juliet, begitu pun dengan kurikulum dan Sagita dan Rusmawan, 2015). Berdasarkan
pembelajaran. Tanpa kurikulum sebagai rencana, pengertian di atas, maka dapat disimpulkan
maka pembelajaran tidak akan efektif, sedangkan Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis
tanpa pembelajaran, kurikulum tidak akan kompetensi dan karakter yang bertujuan untuk
memiliki arti apa-apa. Kurikulum berkaitan meningkatkan pencapaian pendidikan dan
dengan apa yang harus diajarkan, sedangkan diharapkan dapat menghasilkan generasi muda
pembelajaran mengacu bagaimana cara yang produktif, kreatif, inovatif, dan efektif.
mengajarkannya, (Olivia dalam Sanjaya, 2015). Metode Penelitian
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan Metode dalam penelitian ini menggunakan
kurikulum dan pembelajaran adalah sesuatu yang metode kualitatif yaitu metode penelitian
saling berkaitan sehingga apabila salah satunya yang digunakan untuk meneliti pada kondisi
tidak ada, dapat mempengaruhi yang lainnya. obyek yang alamiah, peneliti sebagai
Pengertian Kurikulum 2013 instrumen kunci, teknik pengumpulan data
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang
dengan triangulasi, analisis data bersifat
dikembangkan untuk meningkatkan dan
induktif dengan hasi penelitian yang lebih
menyeimbangkan soft skills dan hard skills yang
meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan
menekankan makna, Sugiyono (2016 : 1).

pengetahuan secara seimbang dan berjalan secara Peneliti menggunakan pendekatan deskriptif
integratif (Sagi Winoto, 2017). Kurikulum 2013 kualitatif. Pendekatan deskriptif kualitatif
adalah kurikulum berbasis kompetensi dan karakter adalah metode penelitian yang bertujuan
secara terpadu yang merupakan penyempurnaan dari untuk menggambarkan secara utuh dan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mendalam tentang realitas sosial dan berbagai
(Riana Nurmalasari dkk, 2015). Kurikulum 2013 fenomena yang terjadi di masyarakat yang
merupakan bagian dari strategi meningkatkan
menjadi subjek penelitian sehingga
pencapaian pendidikan, (Said Darnius, 2016).
tergambarkan ciri, karakter, sifat, dan model
Kurikulum 2013 adalah suatu upaya untuk
dari fenomena tersebut (Sanjaya : 2015).
menyempurnakan kurikulum agar kualitas
Peneliti menggunakan metode kualitatif
pendidikan di Negara kita ini menjadi lebih baik,
diharapkan kurikulum 2013 ini mampu
karena penelitian ini berdasarkan kepada

menghasilkan insan Indonesia yang produktif, pemahan dan makna dari kurikulum 2013 itu
kreatif, inovatif, efektif melalui penguatan sikap, sendiri. Lokasi penelitian ini adalah di SDN
keterampilan dan pengetahuan yang terintegrasi, Duri Kepa 03, dengan subyek penelitian guru
(Suci Rakhmawati, 2016). Untuk mencapai harapan kelas di SDN Duri Kepa 03 dan kepala
tersebut sangat ditentukan oleh berbagai faktor. sekolah.
Kurikulum 2013 merupakan penyederhanaan dan Hasil Penelitian
tematik integratif yang disiapkan untuk mencetak Masalah yang dihadapi guru dalam
generasi yang siap penerapan kurikulum 2013 sebagai berikut:

© 2018 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .2, No. 1 (2018) 114-123 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
118 Aisyah Nur Rahmawati
Identifikasi Masalah yang Dihadapi Guru dalam Penerapan Kurikulum 2013 Revisi di SD

1. Kegiatan Pembelajaran penyebab permasalahan itu terjadi. Kurikulum


Masalah pertama yang dihadapi guru dalam 2013 pun pada implementasi sehari-harinya
penerapan kurikulum 2013 adalah kegiatan melakukan penilaian tiap-tiap tema, tetapi
pembelajaran. Guru merasa jam belajar untuk pada akhirnya yaitu pada saat penulisan rapor
kelas I sangat kurang untuk proses dipecah menjadi per mata pelajaran sehingga
pembelajaran, itu semua disebabkan karena guru menyiasatinya dengan membuat format
kurangnya ruangan kelas di SDN Duri Kepa penilaian masing-masing.
03 sehingga harus bergantian dengan kelas III 4. Materi Pembelajaran dalam Kurikulum
yang masuk pada siang hari. Peserta didik 2013
kelas I masuk sekolah pukul 06.30 WIB Masalah keempat dalam kurikulum 2013
sampai dengan pukul 10.00 WIB. Kurangnya adalah materi pembelajaran. Materi
jam belajar sehingga guru menyiasati dengan pembelajaran dalam kurikulum 2013 untuk
memberikan tambahan pelajaran untuk kelas rendah dianggap sangat sulit terutama
peserta didik dan menggunakan musala dalam teks bacaan. Panjangnya teks bacaan
sebagai tempat untuk belajar. untuk kelas I terutama untuk peserta didik
2. Alokasi Waktu yang belum dapat membaca sehingga guru
Masalah kedua yang dihadapi guru dalam menyiasati dengan mengajarkan membaca
penerapan kurikulum 2013 adalah mengenai terlebih dahulu dan tidak mengajarkan buku
alokasi waktu. Guru kelas IV merasa tema. Suatu kewajaran apabila peserta didik
banyaknya tema dalam satu semester dan kelas belum mampu membaca, karena dalam
kurangnya alokasi waktu. Guru kelas IV peraturan pemerintah tidak terdapat
menyiasatinya dengan mengikuti silabus yang persyaratan untuk masuk SD anak sudah
telah ditetapkan oleh pemerintah sehingga dapat membaca sehingga itu merupakan
guru tidak akan merasa kewalahan dalam tantangan tersendiri untuk guru kelas rendah
menghadapi kurikulum 2013. Pada dasarnya khususnya kelas I.
apabila guru mengajar mengacu pada silabus 5. Sumber Belajar
yang telah ditetapkan oleh pemerintah tidak Kurang mendalamnya materi pembelajaran
akan merasa kekurangan alokasi waktu dalam dalam kurikulum 2013 untuk kelas V tidak
pembelajaran. seperti KTSP yang menjabarkan setiap materi
3. Penilaian dengan jelas dan terperinci, sehingga guru
Masalah ketiga yang dihadapi dalam menyiasatinya dengan browsing di internet
penerapan kurikulum 2013 adalah penilaian. untuk memperdalam materi pembelajaran.
Tidak adanya sistem aplikasi yang jelas untuk Guru memang seharusnya melakukan hal
digunakan dalam penginputan data dan seperti itu sehingga tidak hanya
rumitnya proses pengolahan nilai pun menjadi mengandalkan dari buku saja.

© 2018 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .2, No. 1 (2018) 114-123 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
Aisyah Nur Rahmawati 119
Identifikasi Masalah yang Dihadapi Guru dalam Penerapan Kurikulum 2013 Revisi di SD

6. Keterlambatan Buku Tema keterampilan, dan pengetahuan secara


Buku merupakan sumber belajar yang paling seimbang dan berjalan secara integratif (Sagi
utama, tetapi buku tema di SDN Duri Kepa Winoto, 2017). Apabila guru hanya mengukur
03 sering terjadi keterlambatan karena dari kemampuan kognitif saja itu sudah tidak
rumitnya sistem administrasi. Guru sesuai dengan tujuan kurikulum 2013 yang
menyiasati dengan menggunakan buku KTSP. tidak hanya menitik beratkan pada
karena antara KTSP dengan kurikulum 2013 kemampuan kogniif saja, melainkan juga
memiliki kesamaan yaitu pembelajaran pada kemampuan afektif dan psikomotor.
berpusat pada Materi Pembelajaran dalam Kurikulum
peserta didik. Keterlambatan buku 2013 untuk Kelas Rendah
Teks bacaan yang digunakan sudah sesuai
menyebabkan kurang maksimalnya
dengan peserta didik kelas I, baik dari segi
pembelajaran yang dilaksanakan. Seharusnya
perkembangan kognitif anak dan penggunaan
dalam satu bulan sudah menyelesaikan satu
kosakata pada teks bacaan. Teks bacaan
tema, namun karena keterlambatan datangnya
dalam buku tema pun sudah sesuai dengan
buku guru harus kerja lebih ekstra untuk
kaidah struktur bahasa karena banyaknya
mengejar ketertinggalannya.
peserta didik yang belum bisa akhirnya

PEMBAHASAN narasumber menyiasati dengan mengajar


Penilaian dalam Kurikulum 2013 membaca terlebih dahulu. Guru harus
Berdasarkan hasil wawancara dan meningkatkan kemampuan profesionalnya
dokumentasi yang dilakukan peneliti, maka agar mampu menjawab tantangan-tantang di
guru di SDN Duri Kepa 03 benar mengalami kurikulum 2013. Mulyasa (2008 : 75)
kesulitan dalam membuat penilaian, sehingga mengatakan kompetensi profesional adalah
menyiasati dengan membuat format penilaian kemampuan menguasai materi sehingga
sendiri. Format penilaian yang dibuat seperti memungkinkan peserta didik memenuhi
gambar diatas. Apabila dikaitkan dengan teori standar kompetensi yang ditetapkan
penilaian, format yang dibuat sudah sesuai Kegiatan Pembelajaran
dengan prinsip-prinsip penilaian. Format Berdasarkan hasil wawancara yang telah
penilaian di atas merupakan contoh format didapatkan bersama narasumber, masalah
penilaian kognitif yang telah dibuat oleh guru, yang dihadapi yaitu mengenai alokasi waktu
sedangkan untuk mengukur ranah afektif dan pembelajaran yang kurang, sehingga
psikomotor guru di SDN Duri Kepa 03 belum narasumber menyiasatinya dengan
menemukan format penilaiannya, padahal memberikan tambahan pelajaran di musula,
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang padahal dalam kurikulum 2013 jumlah jam
dikembangkan untuk meningkatkan dan pelajaran di tambah itu semua sesuai dengan
menyeimbangkan soft skills dan hard skills pendapat Mulyasa (2015 : 171). Jumlah jam
yang meliputi aspek kompetensi sikap,
© 2018 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .2, No. 1 (2018) 114-123 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
120 Aisyah Nur Rahmawati
Identifikasi Masalah yang Dihadapi Guru dalam Penerapan Kurikulum 2013 Revisi di SD

pelajaran bertambah dalam kurikulum 2013 pelajaran terkadang membuat satu tema
yang awalnya hanya untuk SD 26 jam/minggu selesai yang seharusnya selesai dalam satu
ditambah menjadi 30 jam/minggu untuk kelas bulan tidak terkejar. Guru tersebut
I dengan jam belajar 1 x 35 menit. menyiasatinya dengan menyesuaikan dengan
Berdasarkan pernyataan Mulyasa di atas, silabus yang telah diberikan oleh pemerintah.
dapat disimpulkan bahwa untuk peserta didik Ini berbanding terbalik dengan pendapat
jenjang SD harus belajar selama 3,5 jam per Suparlan (2014 : 143) yang mengatakan untuk
harinya. Apabila peserta didik masuk pukul kurikulum 2013 jumlah materi pelajaran
06.30 pulang pukul 10.00, maka dapat dikurangi sedangkan jam belajar ditambah.
disimpulkan alokasi waktu pelajaran sesuai Dari uraian di atas, maka dapat
dengan apa yang telah ditetapkan. disimpulkan sebenarnya yang dialami
Kurangnya waktu yang dirasakan oleh narasumber bukan merupakan suatu masalah
narasumber disebabkan oleh tidak sesuainya yang berarti, tetapi solusi yang dilakukan
RPP yang telah dibuat dan disusun dengan narasumber merupakan solusi yang benar,
penerapannya. Apabila guru melaksanakan karena dalam silabus telah disusun secara
kegiatan pembelajaran sesuai RPP yang telah terperinci mengenai alokasi waktu per
dibuat, maka guru tidak akan merasa semester, per tahun, dan alokasi mata
kekurangan waktu. Menurut Syafruddin dan pelajaran yang sekelompok.
Adriantoni (2016 : 94) fungsi RPP terbagi Sumber Belajar
menjadi dua yaitu: 1) fungsi perencanaan, dan Sumber belajar merupakan salah satu
2) fungsi pelaksanaan. Fungsi pelaksanaan kunci sukses kurikulum 2013, (Mulyasa,
RPP yaitu berfungsi untuk mengefektifkan 2015). Permasalahan yang dihadapi oleh guru
proses pembelajaran sesuai dengan apa yang di SDN Duri Kepa 03 adalah kurang
telah direncanakan. Guru pun seharusnya mendalamnya materi di kurikulum 2013
melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai untuk kelas tinggi padahal salah satu alasan
RPP yang telah disusun dan dirancang agar mengapa KTSP berubah menjadi kurikulum
pembelajaran sesuai dengan indikator yang 2013 adalah karena dalam KTSP isi materi
ingin dicapai pada pembelajaran. Bukan pembelajaran terlalu meluas dan
hanya itu dengan melaksanakan kegiatan kesukarannya melampaui tingkat
seperti yang dirancang dalam RPP berarti perkembangan anak (Mulyasa, 2015)
sudah melakukan manajemen waktu dengan sehingga dalam kurikulum 2013 materi
baik di dalam kelas. pelajaran disesuaikan dengan tingkat
Alokasi Waktu perkembangan peserta didik. Apabila guru
Banyaknya materi dalam kurikulum 2013 merasa materi kurang mendalam, guru bisa
menurut narasumber dan kurangnya waktu menggunakan sumber belajar yang lain yang

© 2018 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .2, No. 1 (2018) 114-123 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
Aisyah Nur Rahmawati 121
Identifikasi Masalah yang Dihadapi Guru dalam Penerapan Kurikulum 2013 Revisi di SD

sesuai dengan perkembangan kognitif peserta setengah semester, sehingga guru harus lebih
didik. Narasumber menyiasati dengan kerja ekstra untuk mengejar
browsing di internet sebelum memulai ketertinggalannya. Hal tersebut tentu tidak
pembelajaran di dalam kelas, karena sesuai dengan silabus yang telah ditetapkan
kurangnya sumber belajar belajar di SDN oleh pemerintah, dan membuat
Duri Kepa 03. Guru melakukan browsing di pembelajarannya kurang maksimal.
internet merupakan sesuatu yang benar dan Keterlambatan buku seharusnya dapat
harus dilakukan oleh guru untuk memperkaya disiasati dengan menggunakan ebook yang
dan memperdalam materi pelajaran sehingga tersedia di internet bukan menggunakan buku
peserta didik lebih memahami pelajaran yang KTSP yang jelas berbeda dengan kurikulum
diajarkan oleh guru. 2013 dari materi pelajaran. Apabila guru
Sumber belajar sebagai semua sumber (data, menyiasati keterlambatan datangnya buku
manusia, dan barang) yang dapat dipakai oleh dengan menggunakan buku KTSP itu
pelajar sebagai sumber tersendiri untuk merupakan solusi yang kurang tepat.
memperlancar belajar (AECT, 1977). Sumber
SIMPULAN
belajar tidak hanya berupa materi pelajaran
Berdasarkan pembahasan di atas mengenai
saja, tetapi lingkungan pun dapat
masalah yang dihadapi guru dalam penerapan
dimanfaatkan sebagai sumber belajar untuk
kurikulum 2013 di SDN Duri Kepa 03 dapat
peserta didik sehingga guru tidak hanya
disimpulkan sebagai berikut:
terpaku dengan materi pelajaran saja.
Keterlambatan Buku Penilaian
Permasalah yang banyak dihadapi guru
Menurut narasumber masalah lain yang
dalam penerapan kurikulum 2013 adalah
dihadapi adalah keterlambatan datangnya
penilaian. Guru-guru di SDN Duri Kepa 03
buku bacaan. Keterlambatan tersebut terjadi
menyiasatinya dengan membuat format
karena sistem administrasi yang rumit,
penilaian sendiri walaupun format penilaian
sehingga sering terjadi keterlambatan
yang dibuat baru mengukur ranah kognitif.
datangnya buku. Keterlambatan datangnya
buku membuat guru menyiasatinya dengan Materi Pembelajaran dalam Kurikulum

menggunakan buku KTSP terlebih dahulu 2013 untuk Kelas Rendah

karena menurut guru tersebut antara KTSP Materi pembelajaran yang terlalu sulit

dan kurikulum 2013 memiliki kesamaan. terutama pada teks bacaan yang terlalu

Kesamaannya adalah pembelajaran sama- panjang untuk peserta didik di kelas rendah,

sama berorientasi pada peserta didik. SDN sehingga guru menyiasatinya untuk peserta
didik yang belum bisa membaca hanya
Duri Kepa 03 pernah mengalami
diajarkan membaca terlebih dahulu. Setelah
keterlambatan datangnya buku hampir

© 2018 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .2, No. 1 (2018) 114-123 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
122 Aisyah Nur Rahmawati
Identifikasi Masalah yang Dihadapi Guru dalam Penerapan Kurikulum 2013 Revisi di SD

dikaji lebih mendalam, materi yang terdapat buku KTSP yang dimana solusi atas
dalam kurikulum 2013 sudah sesuai dengan permasalahan tersebut kurang sesuai.
tahapan kognitif peserta didik.
Kegiatan Pembelajaran DAFTAR PUSTAKA
Ansyar, Mohammad. 2015. Kurikulum
Alokasi waktu pembelajaran yang kurang, Hakikat, Fondasi, Desain, Dan
sehingga guru menyiasatinya dengan Pengembangan. Kencana Prenada
Media Group : Jakarta
menambah jam pembelajaran di mushola.
Darnius, Said. (2016). Identifikasi Kesulitan
Setelah ditinjau secara mendalam, alokasi
Guru Dalam Mengimplementasikan
waktu yang diterapkan di SDN Duri Kepa 03 Kurikulum 2013 Dengan Pendekatan
Saintifik Di Kelas Tinggi Gugus
sesuai dengan yang telah ditetapkan
Mangga Kecamatan Jaya Baru Banda
pemerintah yaitu 3,5 jam untuk kelas I. Guru Aceh. Jurnal Pesona Dasar Vol.2 No.4
tersebut membuat RPP tetapi pada kegiatan
Hasibuan, Lias. 2010. Kurikulum dan
pembelajaran tidak sesuai dengan RPP yang pemikiran pendidikan. Gaung Persada :
Jakarta.
telah dibuat, sehingga kegiatan pembelajaran
tidak maksimal.
Hamalik, Oemar. Kurikulum dan
Alokasi Waktu Pembelajaran Pembelajaran. PT Bumi Aksara :
Guru merasa dalam kurikulum 2013 waktu Jakarta.
pembelajarannya sedikit, materi pelajarannya
banyak, sehingga menyiasatinya dengan Kasyadi, Soeparlan, dkk. 2014. Strategi
Belajar Dan Pembelajaran. PT Pustaka
menyesuaikan materi dengan silabus. Itu Mandiri : Tangerang
terbanding terbalik dengan apa yang telah
Mulyasa, E. 2015. Pengembangan dan
dirancang oleh pemerintah. Pemerintah Implemenatsi Kurikulum 2013. PT
merancang kurikulum 2013 yaitu dengan Remaja ROSDAKARYA : Bandung

mengurangi materi pelajaran dan Shofiah, Nurul. (2017). Pertimbangan


Pemilihan Teks Bacaan Dalam
memperbanyak waktu pelajaran Pengajaran Dan Pembelajaran
Sumber Belajar Membaca. Jurnal SENASBASA
Kurang mendalamnya materi yang Qomariyah. (2014). Kesiapan Guru Dalam
dirasakan oleh guru membuat guru harus Menghadapi Implementasi Kurikulum
2013. Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP
menyiasatinya dengan browsing di internet, Veteran Semarang : Vol.2 No.1
karena kurangnya sumber belajar yang
Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang
tersedia di SDN Duri Kepa 03 Standar Proses
Keterlambatan Buku
Ruja, I Nyoman dan Sukamto. (2017). Survey
Keterlambatan datangnya buku disebabkan Permasalahan Implementasi Kurikulum
karena rumitnya sistem administrasi, sehingga Nasional 2013 Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial Sekolah Menengah
guru menyiasatinya dengan menggunakan Pertama Di Jawa Timur. Jurnal Sejarah
dan Budaya : Vol.9 No.2
© 2018 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .2, No. 1 (2018) 114-123 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
Aisyah Nur Rahmawati 123
Identifikasi Masalah yang Dihadapi Guru dalam Penerapan Kurikulum 2013 Revisi di SD

Sagita, Apri Damai dan Rusmawan. (2015).


Kendala Guru Sekolah Dasar Dalam
Implementasi Kurikulum 2013. Jurnal
Cakrawala Pendidikan

Sanjaya, Wina. 2015. Kurikulum dan


Pembelajaran. Kencana Prenada Media
Group : Jakarta

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Alfabeta : Bandung

Sugiyono. 2016. Memahami penelitian


kualitatif. Alfabeta : Bandung

Syafruddin Nurdin dan Adriantoni. 2016.


Kurikulum dan Pembelajaran. PT
Rajagrafindo Persada : Jakarta

UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidkan Nasional

UU RI Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem


Pendidkan Nasional

Winoto, Sagi. (2017). Konsep Materi Dan


Konsep Pembelajaran Teks Eksposisi
Pada Kurikulum 2013 dan KTSP.
Jurnal Studi Komparasi

Yulianto, Andi, dkk. (2014). Analisis


Kesiapan Guru Dalam
Mengimplementasikan Kurikulum
2013. Jurnal Cakrawala : Vol.1

Zahro, Nur Holifatuz. (2015). Analisis


Tingkat Keterbacaan Dalam Buku Teks
Pembelajaran Tematik Terpadu
Kurikulum 2013 Tingkat SD/MI. Jurnal
NOSI : Vol3 No2
© 2018 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .2, No. 1 (2018) 114-123 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
CRITICAL JOURNAL REVIEW (CJR)

TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS

Dosen Pengampu: Drs. THAMRIN, M.Si

DISUSUN OLEH :

Nama : HELENA SIMANJORANG

Nim : 7192443011

Mata Kuliah : Telaah Kurikulum dan Buku Teks

JURUSAN PENDIDIKAN BISNIS


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan Hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan critical journal review ini dalam bentuk maupun isinya sangat
sederhana. Saya berterima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Telaah Kurikulum dan
Buku Teks yang telah memberikan arahan dan juga pencerahan sehingga makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik.

Critical journal review ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas wajib mata kuliah
Telaah Kurikulum dan Buku Teks. Selain sebagai media pembelajaran, semoga makalah ini
dapat memberikan pengetahuan kepada para pembaca.

Saya menyadari bahwa makalah ini banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu, saya
mengharapkan partisipasi para pembaca untuk memberikan masukan, saran, maupun kritik
yang membangun terhadap penulisan makalah ini agar saya dapat memperbaiki kesalahan-
kesalahan yang terdapat dalam makalah ini.

Medan, Mei 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................1

DAFTAR ISI................................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................3

1.1. Rasionalisasi Pentingnya CJR.....................................................................................3

1.2. Tujuan Penulisan CJR....................................................................................................3

1.3. Manfaat CJR.......................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................4
BAB I. PENDAHULUAN

A.Rasionalisasi Pentingnya CJR

Melakukan Crtical Journal Review pada satu jurnal yang sangat penting dilakukan, dari
kegiatan inilah kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu Jurnal. Dari jurnal
inilah yang kita mendapatkan informasi yang kompeten. Hal ini adalah salah satu upaya
KKNI untuk benar menjadikan mahasiswa yang unggul dalam segala hal.

B.Tujuan Penulisan

1. Memenuhi dan menyelesaikan tugas Critical Journal Review mata kuliah Telaah
Kurikulum dan Buku Teks
2. Mengetahui kekurangan dan kelebihan Jurnal
3. Melatih Mahasiswa untuk berfikir kritis dalam mencari informasi

C.Manfaat CJR

1. Menambah pengetahuan baik pembaca maupun penulis


2. Untuk melatih Mahasiswa untuk gemar membaca
BAB II. PEMBAHASAN

1 Judul Identifikasi Masalah yang Dihadapi Guru dalam Penerapan


Kurikulum 2013 Revisi di SD
2 Jurnal Indonesian Journal of Primary Education
3 Download http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights
reserved
4 ISSN ISSN: 2597-4866
5 Volume dan Halaman Vol. 2, No.1 dan Halaman 114-123
6 Penulis Aisyah Nur Rahmawati
7 Reviewer Helena Simanjorang
8 Tanggal 16 Mei 2020
9 Abstrak Penelitian Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sejak diberlakukannya
kurikulum 2013 di semua jenjang pendidikan, baik di tingkat
SD, SMP, sampai dengan SMA. Guru banyak menghadapi
masalah dalam penerapan kurikulum 2013, khusunya
kurikulum 2013 revisi yang diterapkan di SDN Duri Kepa 03.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode
deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan
masalah yang dihadapi guru dalam penerapan kurikulum 2013
revisi di SD. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak semua
masalah yang dihadapi guru karena kesalahan di dalam
kurikupum 2013, tetapi guru juga harus mampu
memaksimalkan kemampuan profesionalnya untuk menjawab
tantangan-tantangan di dalam kurikulum 2013

10 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk Mengidentifikasi permasalahan


apa yang dihadapi oleh guru dalam penerapan kurikulum 2013
di sekolah dan mendeskripsikan cara guru menyelesaikan
masalah yang dihadapi dalam penerapan kurikulum 2013

11 Subjek Penelitian subjek penelitiann yaitu Guru kelas di SDN Duri Kepa 03 dan
Kepala sekolah.
12 Assement Data teknik pengumpulan data dengan triangulasi, analisis data
bersifat induktif dengan hasil penelitian yang lebih menekankan
makna

Metode Penelitian Peneliti menggunakan Metode kualitatif yaitu metode


penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek
yang alamiah, peneliti sebagai instrumen kunci, teknik
pengumpulan data dengan triangulasi, analisis data bersifat
induktif dengan hasil penelitian yang lebih menekankan karena
penelitian ini berdasarkan kepada pemahan dan makna dari
kurikulum 2013 itu sendiri.

14 Langkah Penelitian Langkah Peneitian yaitu :


 Wawancara
 Dokumentasi
15 Hasil Penelitian Masalah yang dihadapi guru dalam penerapan kurikulum 2013
sebagai berikut:
1. Kegiatan Pembelajaran
Masalah pertama yang dihadapi guru dalam penerapan
kurikulum 2013 adalah kegiatan pembelajaran. Guru
merasa jam belajar untuk kelas I sangat kurang untuk
proses pembelajaran, itu semua disebabkan karena
kurangnya ruangan kelas di SDN Duri Kepa 03
sehingga harus bergantian dengan kelas III yang masuk
pada siang hari.

2. Alokasi Waktu
Masalah kedua yang dihadapi guru dalam penerapan
kurikulum 2013 adalah mengenai alokasi waktu. Guru
kelas IV merasa banyaknya tema dalam satu semester
dan kurangnya alokasi waktu. Guru kelas IV
menyiasatinya dengan mengikuti silabus yang telah
ditetapkan oleh pemerintah sehingga guru tidak akan
merasa kewalahan dalam menghadapi kurikulum 2013.

3. Penilaian
Masalah ketiga yang dihadapi dalam penerapan
kurikulum 2013 adalah penilaian. Tidak adanya sistem
aplikasi yang jelas untuk digunakan dalam penginputan
data dan rumitnya proses pengolahan nilai pun menjadi
penyebab permasalahan itu terjadi.

4. Materi Pembelajaran dalam Kurikulum 2013


Masalah keempat dalam kurikulum 2013 adalah materi
pembelajaran. Materi pembelajaran dalam kurikulum
2013 untuk kelas rendah dianggap sangat sulit terutama
dalam teks bacaan.

5. Sumber Belajar Kurang mendalamnya materi


pembelajaran dalam kurikulum 2013 untuk kelas V
tidak seperti KTSP yang menjabarkan setiap materi
denganjelasdanterperinci,sehinggaguru
menyiasatinya dengan browsing di internet untuk
memperdalam materi pembelajaran. Guru memang
seharusnya melakukan hal seperti itu sehingga tidak
hanya mengandalkan dari buku saja.

6. Keterlambatan Buku Tema Buku merupakan sumber


belajar yang paling utama, tetapi buku tema di SDN
Duri Kepa 03 sering terjadi keterlambatan karena
rumitnya sistem administrasi. Guru menyiasati dengan
menggunakan buku KTSP. karena antara KTSP dengan
kurikulum 2013 memiliki kesamaan yaitu pembelajaran
berpusat pada peserta didik
16 Kekuatan Penelitian Kekuatannya yaitu :

Isi materi pada jurnal sudah dijelaskan secara rinci serta
contohnya sehingga pembaca dapat memahaminya

Dalam jurnal banyak memaparkan pendapat ahli

Pada bagian Abstrak sudah jelas karena didalam sudah
terdapat tujuan penelitian, sehingga pembaca sudah
mengetahui tujuan dari peneliti tersebut.

17 Kelemahan Penelitian Kelemahannya yaitu :



Sebagian tata bahasanya bertele-tele sehingga pembaca
kurang mengerti

18 Kesimpulan Penelitian Penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak semua masalah yang
dihadapi guru karena kesalahan di dalam kurikupum 2013,
tetapi guru juga harus mampu memaksimalkan kemampuan
profesionalnya untuk menjawab tantangan-tantangan di dalam
kurikulum 2013.
19 Saran Penulis berharap penelitian ini dapat berguna untuk dunia
pendidikan dan menyebarluaskan informasi mengenai ilmu
pengetahuan yang berhubungan dengan kurikulum 2013 untuk
pengembangan ilmu pengetahuan berdasarkan kajian teoris
diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan.

Anda mungkin juga menyukai