Anda di halaman 1dari 16

Critical Journal Review

MK. Evaluasi Pendidikan

Prodi S1 Pendidikan Bisnis

Skor Nilai:

Nama Mahasiswa : Helena Simanjorang


Nim : 7192443011
Dosen Pengampu : Novita Indah Hasibuan S.Pd, M.Pd
Mata Kuliah : Rencana Pembelajaran
Kelas : Pendidikan Bisnis B 2019

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BISNIS

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

DESEMBER 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang MahaEsa atas berkah, rahmat dan nikmat yang
telah diberikan-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan “Critical Book Report” untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Rencana Pembelajaran.

Dalam kesempatan yang sangat berharga ini penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya karena penulis banyak mendapatkan pengetahuan, bimbingan, doa, motivasi,
dan semangat dari berbagai pihak kepada penulis. Selama proses penyelesaian ini penulis
menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan yang dijumpai baik dari segi
penyusunan materi yang belum memenuhi kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran dari berbagai pihak demi mencapai kesempurnaan.

Akhir kata saya sebagai penulis berharap agar Critical Book Report ini dapat bermanfaat
bagi penulis dan khususnya bagi siapa saja yang membacanya. Dengan segala kerendahan hati,
penulis berterimakasih.

Medan, Desember 2020

Helena Simanjorang
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………....2
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................ 4

1.1 Latar Belakang................................................................................................... 4


1.2 Tujuan Penulisan CJR........................................................................................ 4
1.3 Manfaat CJR...................................................................................................... 4
BAB II. RINGKASAN ISI BUKU.................................................................................... 6

2.1 Ringkasan Jurnal Utama.................................................................................... 6


2.2 Ringkasan Jurnal Pembanding.......................................................................... 11
BAB III. PEMBAHASAN................................................................................................. 26

3.1 Kelebihan dan Kekurangan Buku...................................................................... 26


BAB IV. PENUTUP........................................................................................................... 28
4.1 Kesimpulan........................................................................................................ 28
4.2 Saran.................................................................................................................. 28
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 29
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya Critical Journal Review (CJR)


Di saat ini kita membutuhkan sebuah referensi yaitu, jurnal sebagai sumber bacaan
kita selain buku dalam mempelajari mata kuiah Evaluasi Pendidikan. Sebaiknya kita
terlebih dahulu mengkritisi jurnal tersebut agar, kita mengetahui jurnal yang relevan
untuk dijadikan sumber bacaan dan sebagai referensi pembelajaran.

B. Latar Belakang
Adapun Tujuan penulis di dalam makalah ini adalah untuk menguraikan tentang
kelebihan dan kekurangan dari sebuah jurnal. Hal ini dilakukan demi memenuhi tugas
mata kuliah Evaluasi Pendidikan yaitu, tentang Critical Journal Review dimana,
tujuannya adalah untuk untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa di dalam menilai
sebuah jurnal. Pada makalah ini tercantum kelebihan dan kelemahan dari Jurnal yang
dikritisi. Baik dari segi penulisan, penggunaan bahasa, bahan materi yang disampaikan
serta, dari segi kelengkapan data penelitian.
Profesi Kependidikan adalah mata kuliah yang memberikan materi pembelajaran
serta, menempah pendidik menjadi guru yang bukan hanya cerdas dan terdidik namun,
guru yang profesional dan ahli dibidangnya. Dalam hal ini, pendidik tidak hanya
memberi materi pembelajaran saja melainkan, membimbing dan memberi pengarahan
serta, menuntun peserta didik dalam hal belajar dan juga ikut berperan sebagai motivator
peserta didik.

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Pendidikan
2. Memperkuat pemahaman pembaca terhadap pembelajaran Profesi Kependidikan
3. Mengetahui identitas dan pembahasan jurnal
4. Mengetahui hasil review jurnal
5. Menambah wawasan baru tentang materi yang ada

D. Manfaat
1. Sebagai pedoman bagaimana untuk menyempurnakan sebuah jurnal dan mencari
sumber bacaan yang relevan
2. Melatih saya sebagai penulis dan mahasiswa untuk mengkritisi sebuah jurnal
3. Untuk menambah pengetahuan baik bagi pembaca maupun penulis sendiri
4. Memperluas pengetahuan tentang ruang lingkup Evaluasi Pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KELENGKAPAN JURNAL

Judul Artikel 1. ANALISIS DAYA BEDA SOAL, TARAF KESUKARAN,


pembanding VALIDITAS BUTIR TES, INTERPRETASI HASIL TES DAN
VALIDITAS RAMALAN DALAM EVALUASI PENDIDIKAN

ISSN 1. 2087-3476
Jurnal
Pembanding

Tahun terbit 1. Mei 2017


jurnal
pembanding

Volume dan
Nomor Artikel
Pembanding 1. VOL 2, NO 2

Penulis  1. Mujianto Solichin


Artikel
pembanding

Reviewer Helena Simanjorang


Tanggal di 23 Desember 2020
review

2.2 PENDAHULUAN

Tujuan 1. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk dapat mengetahui dan


penelitian jurnal untuk mengadakan identifikasi soal-soal.
pembanding

Subjek 1. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD.


penelitian jurnal
pembanding

2.3 METODE

Metode
penelitian jurnal 1. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode
pembanding deskriptif.

Teknik
pengolahan data 1. Dalam melakukan analisis data pengumpulan dan pemaduan
jurnal dari bermacam-macam metode atau sumber, melalui studi pustaka
pembanding dan pendokumentasian dalam penelitian.

2.4 HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Analisis soal sesungguhnya bertujuan untuk mengadakan identifikasi


soalsoal yang baik, kurang baik, dan soal yang jelek. Dengan analisis
soal dapat diperoleh informasi tentang kejelekan sebuah soal dan
“petunjuk” untuk mengadakan perbaikan. Dalam analisis soal terdapat
tiga komponen yang saling berkaitan, yaitu taraf kesukaran, daya
pembeda, dan pola jawaban soal.16
a. Taraf kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu
sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk
mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar
akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempuyai
semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya.
b. Daya pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi)
dengan siswa yang kurang pintar (berkemampuan rendah).20
Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks
diskriminasi, disingkat (d besar). Indeks diskriminasi berkisar
antara 0,00 sampai 1,00. Hanya bedanya, indeks kesukaran tidak
mengenal tanda negatif (-), tetapi pada indeks diskriminasi ada
tanda negatif. Tanda negatif pada indeks diskriminasi digunakan
jika sesuatu soal “terbalik” menunjukkan kualitas testee.
Dalam kegiatan analisis kualitas tes dan butir soal terdapat
manfaat daya pembeda butir soal sebagaimana kami kutip
berdasarkan pendapat Karjono Natar berikut ini. 1) Untuk
meningkatkan mutu setiap butir soal melalui data empiriknya.
Berdasarkan indeks daya pembeda, setiap butir soal dapat
diketahui apakah butir soal itu baik, direvisi, atau ditolak. 2) Untuk
mengetahui seberapa jauh setiap butir soal dapat
mendeteksi/membedakan kemampuan siswa, yaitu siswa yang
telah memahami atau belum memahami materi yang diajarkan
guru. Apabila suatu butir soal tidak dapat membedakan kedua
kemampuan siswa itu, maka butir soal itu dapat dicurigai
“kemungkinannya” seperti berikut ini: (a) kunci jawaban butir soal
itu tidak tepat; (b) butir soal itu memiliki 2 (dua) atau lebih kunci
jawaban yang benar; (c) kompetensi yang diukur tidak jelas; (d)
pengecoh tidak berfungsi; (e) materi yang ditanyakan terlalu sulit,
sehingga banyak siswa yang menebak; (f) sebagian besar siswa
yang memahami materi yang ditanyakan berpikir ada yang salah
informasi dalam butir soalnya.
c. Pola jawaban soal dan analisis pengecoh (distractor)
Pola jawaban soal adalah distribusi testee (responden yang sedang
mengerjakan tes) dalam hal menentukan pilihan jawaban pada soal
bentuk pilihan ganda. Pola jawaban soal diperoleh dengan
menghitung banyaknya testee yang memilih pilihan jawaban a, b,
c, atau d atau yang tidak memilih pilihan manapun (blangko).
Istilah validitas dipakai dalam tiga hal: (1) validitas penelitian, (2)
validitas soal, dan (3) validitas alat ukur.31 Validitas penelitian
adalah derajat kesesuaian hasil penelitian dengan keadaan
sebenarnya, atau sejauh mana hasil penelitian menggambarkan
keadaan yang sebenarnya. Sedangkan validitas internal penelitian
Artikel adalah kesesuaian data hasil penelitian dengan keadaan
Pembanding sebenarnya. Untuk mencapai validitas internal penelitian maka
instrumen penelitian harus memenuhi syarat tertentu. Adapun
validitas eksternal suatu penelitian adalah derajat kesesuaian
antara generalisasi hasil penelitian dengan keadaan yang
sebenarnya, atau sejauh mana generalisasi hasil penelitian sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya. Untuk menjamin validitas
eksternal, permasalahan sampling harus menjadi perhatian serius
peneliti.
Penganalisaan terhadap tes hasil belajar sebagai suatu totalitas
dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, penganalisisan yang
dilakukan dengan jalan berfikir secara rasional atau penganalisisan
dengan menggunakan logika (logical analysis). Kedua,
penganalisisan yang dilakukan dengan mendasarkan diri kepada
kenyataan empiris, di mana penganalisisan dilakukan dengan
menggunakan empirical analysis.45 a. Pengujian validitas tes
secara rasional Validitas rasional dapat juga kita pahami sebagai
penganalisisan tes hasil belajar secara rasional yang teryata
memiliki daya ketepatan mengukur (logical validity). Ketika kita
menentukan apakah tes hasil belajar sudah memiliki validitas
rasional ataukah belum, maka perlu dilakukan suatau penelusuran
dari dua segi, yaitu dari segi isinya (content) dan dari segi susunan
atau konstruksinya (construct)
b. Pengujian validitas tes secara empirik Validitas empirik adalah
ketepatan mengukur yang didasarkan pada hasil analisis yang
bersifat empirik (validitas yang bersumber atas dasar pengamatan
di lapangan). Dalam menentukan validitas empirik ini dapat
dilakukan melalui dua langkah, pertama dari segi daya ketepatan
meramalnya (predictive validity) dan daya ketepatan
bandingannya (concurrent validity).
c. Pengujian validitas item tes hasil belajar Validitas item dari
suatu tes adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir
item (yang merupakan bagian tak terpisahkan dari tes sebagai
suatu totalitas), dalam mengukur apa yang seharusnya diukur
lewat butir item tersebut. Karenanya validnya suatu tes akan
sangat tergantung pada validitas yang dimiliki oleh masing-masing
butir item yang membangun tes tersebut.
Reliabilitas alat ukur menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran
dengan alat tersebut dapat dipercaya. Hal ini dapat ditunjukkan
oleh taraf keajegan (konsistensi) skor yang diperoleh subjek yang
diukur dengan alat ukur yang sama pada kondisi yang berbeda.65
Dalam arti yang paling luas, reliabilitas alat ukur menunjuk pada
sejauh mana perbedaan-perbedaan skor perolehan itu
mencerminkan perbedaan-perbedaan atribut yang sebenarnya. Jadi
reliabilitas tes adalah proporsi varians skor perolehan yang
merupakan varians skor murni. Karena reliabilitas alat ukur
berkenaan dengan derajat konsistensi dua perangkat skor, maka
dia dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi, tapi tidak perlu
diuji signifikansinya.

Kekuatan Jurnal Utama :


penelitian jurnal 1. Judul penelitian yang digunakan oleh penulis juga cukup
Utama jelas, akurat dan menggambarkan apa yang akan diteliti.
2. Pada bagian pembahasan ditampilkan secara jelas, dan dapat
dengan mudah dipahami
3. Melampirkan daftar pustaka yang sangat lengkap dan berasal
dari berbagai sumber yang memadai

Kelemahan Jurnal Utama:


penelitian pada 1. Pada jurnal ini penulis tidak memuat saran, yang dapat
jurnal Utama menjadi bahan acuan dalam melakukan penelitian selanjutnya.

A. IDENTITAS JURNAL PEMBANDING

1. Judul Atikel : Pengembangan Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika Peserta


Didik Sekolah Dasar Berorientasi Pada Berpikir Tingkat
Tinggi
2. Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Dasar Dan Pembelajaran
3. Edisi Terbit : Vol 10 No 1, Juni 2020
4. Pengarang Artikel : Sabina Ndiung
5. Nomor ISSN : p-ISSN: 2088-5350, e-ISSN : 2528-5173
6. Alamat Situs : http://www.jurnal.iicet.org/index.php/jpgi/article/view/160

B. Deskripsi Isi
 Jurnal Pembanding
ANALISIS JURNAL: (Pengembangan Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika Peserta Didik
Sekolah Dasar Berorientasi Pada Berpikir Tingkat Tinggi)

Abstrak Penelitian penelitian ini bertujuan mengembangkan instrumen tes hasil belajar
matematika dengan melihat tingkat kesukaran butir soal, validitas
dan reliabilitas, serta indeks daya beda butir. Penelitian ini
melibatkan 30 peserta didik kelas VI SDK Wae Mata Kecamatan
Lembor Kabupaten Manggarai Barat. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pengembangan. Instrumen yang
dikembangkan berorientasi pada HOTS dengan bentuk tes uraian.
Untuk menentukan tingkat kesukaran butir tes digunakan formula
yang dikembangkan oleh Candiasa, validitas butir tes
menggunakan formula Carl Pearson, koefisien reliabilitas
menggunakan formula Alpha Cronbach, dan indeks daya beda butir
menggunakan formula Ferguson. Berdasarkan hasil uji coba
diperoleh (1) tingkat kesukaran butir pada kategori sedang; (2)
terdapat 5 butir yang valid sedangkan 2 butir lainnya direvisi; (3)
koefisien reliabilitasnya 0,79 pada kategori tinggi; dan (4) indeks
daya beda butir semuanya berkategori baik. Dengan demikian
instrumen yang dikembangkan yang berorientasi pada HOTS ini
dapat diandalkan dan dapat digunakan sebagai instrumen
pengumpulan data penelitian.
Kata Kunci Berpikir tingkat tinggi, Instrumen tes, Hasil belajar matematika,
Pengembangan.
Tujuan Penelitian Penelitian tindakan sekolah secara umum bertujuan untuk
meningkatkan pengembangan instrument tes pada hasil
pembelajaran dengan berpikir tingkat tinggi
Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah 30 peserta didik kelas VI SDK Wae Mata
Kecamatan Lembor Kabupaten Menggarai Barat.
Assessment Data Dilakukan dengan penelitian deskriptif yang mendeskripsikan
pendapat siswa.
Pendahuluan Salah satu komponen penting dalam penyelenggaaan pendidikan
adalah penilaian. Peningkatan kualitas pendidikan dapat ditempuh
melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas sistem
penilaiannya. Konsep dasar penilaian yang dikembangkan mengacu
pada revisi terkini dalam Kurikulum 2013 yang diberlakukan
difokuskan dengan penyempurnaan pada bagian standar isi dan
standar penilaian. Pada standar isi dirancang agar peserta didik
mampu berpikir kritis dan dan analitis sesuai dengan standar
internasional yang dilakukan dengan mengurangi materi yang tidak
relevan dan pendalaman serta perluasan materi yang relevan bagi
peserta didik, sedangkan pada standar penilaian dilakukan dengan
mengadaptasi model-model penilaian standar internasional secara
bertahap. Penilaian hasil belajar lebih menitikberatkan pada
kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking
Skills/HOTS) (Kemendikbud, 2017). Kemampuan berpikir tingkat
tinggi peserta didik dilakukan berdasarkan hasil studi Programme
for Internasional Student Assessment (PISA) yang menunjukkan
bahwa prestasi literasi membaca (reading literacy), literasi
matematika (mathematical literacy), dan literasi sains (scientific
literacy) peserta didik Indonesia sangat rendah. Kemampuan
berpikir tingkat tinggi dapat dilatih dalam proses pembelajaran
matematika di kelas. Namun penerapan pembelajaran yang
berorientasi pada pembentukan keterampilan berpikir tingkat tinggi
bukan hal yang mudah dilaksanakan oleh guru. Guru harus benar-
benar menguasai materi dan strategi pembelajaran dan guru juga
dihadapkan pada tantangan dengan lingkungan peserta didik.
Pembelajaran akan bermakna jika peserta didik diajak berpikir
tingkat tinggi. Keberhasilan penguasaan suatu konsep akan
didapatkan ketika peserta didik sudah mampu berpikir tingkat
tinggi. Agar HOTS siswa dapat berkembang dengan baik, maka
siswa perlu dibiasakan dengan aktivitas-aktivitas yang melatih
HOTS itu sendiri dimana peserta didik tidak hanya dapat
mengingat dan memahami suatu konsep, namun peserta didik dapat
menganalisis serta mensintesis, mengevaluasi, dan mengkreasikan
suatu konsep dengan baik, konsep yang telah dipahami tersebut
dapat melekat dalam ingatan mereka dalam waktu yang lama,
sehingga penting
sekali bagi peserta didik untuk memiliki keterampilan berpikir
tingkat tinggi. (Arifin & Retnawati, 2017)
Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan, yaitu
pengembangan instrument hasil belajar matematika peserta didik
sekolah dasar. Produk yang akan dihasilkan dari penelitian ini
adalah instrumen tes hasil belajar matematika bagi peserta didik
kelas V sekolah dasar yang berorientasi pada proses berpikir
tingkat tinggi. Artinya bahwa konstruksi butir tes yang
dikembangkan berdasarkan tingkatan pengetahuan dari taxonomy
Bloom Revisi yaitu pada aspek proses kognitif menganalisis (C4),
mengevaluasi (C5) dan mencipta (C6) dan pada aspek pengetahuan
konseptual (K2), procedural (K3), dan metakognisi (K4) (Gunawan
& Palupi, 2012). Pengembangan instrumen hasil belajar
matematika dalam penelitian ini terkait dengan kemampuan peserta
didik dalam menyelesaikan masalah pada soal-soal yang bersifat
non rutin yang memuat aspek proses kognitif analisis (C4) dan
aspek pengetahuan konseptual (K2) dan prosedural (K3) yang
secara rinci dapat dilihat pada kisi-kisi tes pada Tabel 5
Hasil Penelitian Berpedoman pada kisi-kisi tes, disusun butir tes hasil belajar
matematika dalam bentuk uraian. Setelah disusun, kemudian
diujicobakan kepadaya siswa kelas VI sekolah dasar di luar subyek
penelitian, serta validasi isi oleh lima orang ahli yang berlatar
belakang pendidikan matematika, Bahasa, dan Psikologi yang
berkualifikasi S3. Uji coba empiris instrumen tes yang
dikembangkan dilaksanakan pada peserta didik kelas VI SDK Wae
Mata Kecamatan Lembor kabupaten Manggarai Barat yang
melibatkan 30 peserta didik. Ujicoba bertujuan untuk memperoleh
informasi tentang tingkat kesukaran butir, validitas,koefisien
reliabilitaas, dan indeks daya beda butir dari instrument tes hasil
belajar yang dikembangkan. Setelah uji coba, dilakukan revisi
sesuai dengan saran para pakar. Setelah dilakukan uji coba
instrumen selanjutnya menentukan tingkat kesukaran, validitas dan
reliabilitas instrumen untuk melihat kelayakan instrumen tersebut
digunakan sebagai instrumen penelitian. Dikembangkannya
instrumen hasil belajar matematika pada siswa kelas V sekolah
dasar bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal.
Validitas, dan reliabilitas dari instrument. Untuk memperoleh
instrument yang baik, maka prosedur pengembangan instrument
hasil belajar matematika dalam penelitian ini melewati prosedur
sesuai dengan kaidah ilmiah. Adapun tahapan yang dilalui dalam
penelitian ini sebelum analisis dhasil akhir data penelitian mengacu
pada pendapat Mardapi yaitu (1) menentukan bentuk tes, yaitu tes
esai, (2) menulis tes, (3) mereview dan merevisi pertanyaan, (4) uji
coba lapangan, (5) mengumpulkan hasil tes, (6) penyekoran, dan
(7) melaporkan hasil tes. Berdasarkan hasil analisis data tingkat
kesukaran butir dengan menggunakan program MS Excel diperoleh
bahwa dari 7 butir soal yang ada masuk dalam kategori sedang
yang ditunjukkan dalam Tabel 2. Dari 7 butir item yang
dikembangkan tingkat kesukarannya berada pada rentangan 0,53
sampai dengan 0,66 pada kategori sedang. Hal ini menunjukkan
bahwa butir item dengan kategori ini kebanyakan digunakan guru
untuk peserta tes. Demikian halnya penelitian (Bayuni et al., 2013)
taraf kesukaran butir tes diperoleh hasil yaitu kategori sedang
62,5%, kategori sukar 7,5%, dan kategori mudah 30% yang
menunjukkan bahwa sebanyak 62,5 % butir soal dapat digunakan
untuk kepentingan penelitian. Dengan demikian, soal yang
mengukur berpikir tingkat tinggi adalah butir soal yang baik yang
kebanyakan digunakan dalam mengukur hasil belajar matematika
peserta didik.Selanjutnya, untuk dapat menentukan reliabilitas butir
soal maka terlebih dahulu dicarikan validitas butirnya. Berdasarkan
hasil analisis terhadap hasil pekerjaan peserta didik diperoleh
bahwa dari 7 butir soal yang ada diperoleh yang valid
Kelebihan Jurnal 1. memiliki data hasil penelitian yang cukup akurat
2. menganalisis hasil data menggunakan aplikasi
pengolahan data
3. pada metode penelitian yang memang tepat dalam
melakukan penelitian tersebut
4. Memiliki kesimpulan yang detail atas pengujian
hipotesis pada setiap data
5. Memilik multihasil dimana pengujian realibiilitas dan
vasiliditas serta hasil tes lainnya
Kekurangan Jurnal 1. Penggunaan bahasa llmiah yang telalu sering
2. kajian teori atau tinjauan pustaka yang kurang
mendukung
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Sekolah dasar yang berorientasi pada proses berpikir tingkat tinggi. Artinya bahwa
konstruksi butir tes yang dikembangkan berdasarkan tingkatan pengetahuan dari taxonomy
Bloom Revisi yaitu pada aspek proses kognitif.

Pengujian validitas item tes hasil belajar Validitas item dari suatu tes adalah ketepatan
mengukur yang dimiliki oleh sebutir item (yang merupakan bagian tak terpisahkan dari tes
sebagai suatu totalitas), dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir item tersebut.
Karenanya validnya suatu tes akan sangat tergantung pada validitas yang dimiliki oleh masing-
masing butir item yang membangun tes tersebut.
Reliabilitas alat ukur menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dengan alat tersebut
dapat dipercaya. Hal ini dapat ditunjukkan oleh taraf keajegan (konsistensi) skor yang diperoleh
subjek yang diukur dengan alat ukur yang sama pada kondisi yang berbeda

3.2 SARAN

Hasil tes merupakan ukuran pada guru dalam melakukan atau pembentukan soal yang akan
diberikan kepada siswa maka dari tiu, sebaiknya sebgai pengajar kita dapat membuat soal dengan
baik dan ketentuan yang standar.

Mujianto Solichin.2017. ANALISIS DAYA BEDA SOAL, TARAF KESUKARAN, VALIDITAS


BUTIR TES, INTERPRETASI HASIL TES DAN VALIDITAS RAMALAN DALAM EVALUASI
PENDIDIKAN. Jombang : Unipdu

Sabina Ndiung.2020. Pengembangan Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika Peserta Didik
Sekolah Dasar Berorientasi Pada Berpikir Tingkat Tinggi

Anda mungkin juga menyukai