Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL BOOK REVIEW

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bisnis Berbasis Syariah


Dosen Pengampu : Akmal Huda Nasution,SE.,M.Si

OLEH:

KELOMPOK 1
HELENA SIMANJORANG 7192443011
NADYA ELFANI 7193143002

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BISNIS


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya Penulis mampu menyelesaikan tugas Critical Book Review dengan tepat waktu.
Adapun tujuan penulis makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas dari Ibu Ibu
Akmal Huda Nasution,SE.,M.Si pada mata kuliah Bisnis Berbasis Syariah. Selain daripada hal
tersebut makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Ekonomi Syariah baik
bagi pembaca maupun bagi penulis.
Penulis juga mengucapkan terimakasi kepada Ibu Akmal Huda Nasution,SE.,M.Si
sebagai dosen pengampu mata kuliah ini dan yang telah memberikan tugas ini sehingga mampu
untuk menambah wawasan dari pembaca maupun penulis sesuai dengan materi yang dipelajari.
Penulis juga berterimkasih kepada semua pihak yang ikut terlibat dalam penyusunan
makalah ini, yang membagi sebagian ilmu dan pengetahuannya sehinga saya mampu
menyelesaikan tugas ini.
Penulis juga menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna oleh karena itu,
Penulis berharap menerima kritik dan saran dari pembaca.

Pematangsiantar, September 2021

Penulis

I|P age
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. ................................................................................................................ I

DAFTAR ISI. .............................................................................................................................. II

BAB I PENDAHULUAN . .......................................................................................................... 1

1.1 LATAR BELAKANG .......................................................................................................... 1


1.2 TUJUAN ............................................................................................................................. 1
1.3 MANFAAT .......................................................................................................................... 1
1.4 IDENTITAS BUKU ............................................................................................................. 1

BAB II RINGKASAN ISI BUKU............................................................................................... 2

2.1 BUKU UTAMA ................................................................................................................... 2


2.1 BUKU PEMBANDING ....................................................................................................... 6

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................................ 8

3.1 KELEBIHAN ....................................................................................................................... 8


3.2 KELEMAHAN .................................................................................................................... 8

BAB IV PENUTUP ...................................................................................................................... 9

4.1 KESIMPULAN .................................................................................................................... 9


4.2 SARAN ................................................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 10

II | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 LATAR BELAKANG
Bisnis berbasis syariah adalah mata kuliah yang membahas tentang bisni yang
dijalankan sesuai dengan syariat islam, dimana pada mata kuliah ini akan dijelaskandari
perkembangan lembaga sampai laporan arus kas pada bisnis yang dijalankan secara syariah.
Selain dari pada itu, Mat kuliah ini juga akan membahas peredaan bisnis syariah dengan bisnis
yang iasanya atau dapat kita katakan bisnis konvensional.
Pada kali ini penulis akan mereview buku dengan topik perkembangan lembaga bisnis
syariah. Setiap lembaga bisnis memiliki perjalanannya masing-masing. Namun, lembaga bisnis
syarah berjalan dengan terikatnya pada perjalan para nabi-nabi dan AL-quran serta Hadisq
sebagai pedoman dalam bisnis syariah.

1.2 TUJUAN
1. Untuk menambah wawasan dari penulis dan juga menambah pengetahuan pembaca
2. Mereview 2 buku untuk membandingkannya agar bisa dilihat kelebihan dan kekurangan
3. Memenuhi tugas wajib dari mata kuliah Bisnis Berbasis Syariah

1.3 MANFAAT
1. Dapat mengetahui bagaimana cara mengereview buku
2. Mendapat pengetahuan yang lebih dalam mereview buku
3. Terpenuhinya tugas yang diwajibkan

1.4 IDENTITAS BUKU


 Buku Utama
Judul : Bisnis Syariah edisi 2
Pencipta : Muhammad Yusuf ,SE. MM
Penerbit : Mitra Wacana Media
Tahun terbit : 2011
ISBN : 978-6.2-8856-66-9
 Buku Pembanding
Judul : Ekonomi, Bisnis, Dan Manajemen Islam
Pencipta : Pof. Dr. Sofyan S Harahap
Penerbit : BPFE Yogyakarta
Tahun terbit : 2009
ISBN :979-503-452

1|P age
BAB II
RINGKASAN BUKU UTAMA DAN BUKU PEMBANDING

 BUKU UTAMA
BAB 2

Perkembangan Lembaga Bisnis Syariah

Perubahan paradigma terhadap lembaga bisnis syariah bukanlah suatu hal yang
mudah dilakukan. , masyarakat secara umum mempunyai paradigma lembaga bisnis
konvensional, contohnya: perbankan, karena sudah beratus – ratus tahun masyarakat.
berhubungan atau berinteraksi dan mempelajari perbankan konvensional yang
mengutamakan uang sebagai komoditi untuk membperoleh keuntungan.

2.1. Fungsi lembaga bisnis syariah


Sudah dikenal fungsi bank konvensional adalah sebagai penghubung antara pihak
yang kelebihan dana dan membutuhkan dana selain menjalankan fungsi jasa keuangan.
Bank syariah mempunyai fungsi yang berbeda dengan bank konvensional, fungsi bank
syariah juga merupakan karakteristik bank syariah yang perlu dibahas secara khusu, karena
dengan diketahui fungsi bank syariah yang jelas akan membawa dampak dalam pelaksanaan
kegiatan usaha bank syariah. Banyak para pengelola bank syariah yang tidak memahami dan
menyadari fungsi bank dan menyamakan fungsi bank syariah dengan fungsi bank
konvensional, sehingga membawa dampak dalam pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh
bank syariah yang bersangkutan.

2.1.1. Fungsi manajer investasi


Salah satu fungsi bank syariah yang sangat penting, bank syariah adalah manajer
investasi. Bank syariah merupakan manajer investasi dari pemiliki dana, dari dana yang
dihimpun dengan prinsip deposan atau penabung. Karena besar kecil nya pendapatan yang
diterima oleh pemilik dana tersebut sangat tergantung pada hasil usaha yang diterima oleh
bank syariah dalam mengelola dana, sehingga sangat tergantung pada keahlian, kehati –
hatian, dan profesionalisme dari bank syariah. Bank syariah dapat menghimpun dana yang
besar, kemudian dalam penyaluran dana dilakukan tidak efektif, kurang memperhatikan
prinsip – prinsip kehati – hatian, sembarangan sehingga banyak yang macet atau banyak
yang dikategorikan dalam non-perfoming, banyaknya penyaluran dana yang tidak
melakukan pembayaran angsuran, maka membawa dampak pendapatan yang diikuti aliran
kas masuk hanya sedikit yang diterima.

Dana yang dihimpun oleh bank syariah, hendaknya ditanamkan pada sektor yang
produktif dan tidak melanggar syariah. Jadi apa yang dilakukan oleh bank syariah dalam
penyaluran dana akan membawa dampak atau risiko kepada pemilik dana dari dana yang
dihimpun. Dalam bank syariah, imbalan yang diberikan kepada para deposan

2|P age
(penghimpunan dana) sangat tergantung pada pendapatan yang doiperoleh atas pengelolaan
atau penyalur dana yang dilakukan oleh bank syaria, khususnya pendapatan yang telah
diikuti dengan aliran kas masuk, sehingga dari bulan ke bulan berikutnya penghasilannya
tidak selalu sama.

Dalam menjalankan fungsi bank konvensional sebagai intermediary dalam


pengelolaan uang antara pihak suplus dana dan pihak yang defisit dana tersebut, bank
konvensional memperoleh pendapatan.

2.1.2. Fungsi investor


Dalam peyaluran dana, baik dalam prinsip bagi hasil, prinsip ujroh, dan prinsip jual
bel, bank syariah berfungsi sebagai investor. Oleh karena sebagai pemilik dana maka dalam
menanamkan dana dilakukan dengan prinsip – prinsip yang telah diterapkan dan tidak
melanggar syariah, ditanamkan pada sektor – sektor produktif dan mempunyai risiko yang
sangat minim. Keahlian, profesionalisme sangat diperlukan dalam menangani penyaluran
dana ini, penerimaan pendapatan dan kualitas aktiva produktif yang sangat baik menjadi
tujuan yang penting dalam penyaluran dana, karena pendapatan yang diterima dalam
penyaluran dana inilah dana yang akan dibagikan kepada pemilik dana. Jadi fungsi ini
sangat terkait dengan fungsi bank syariah sebagai manajer investasi.

Bank – bank islam menginvestasikan dana yang disimpan pada bank tersebut
dengan menggunakan alat investasi yang sesuai dengan syariah. Investasi yang sesuai
dengan syariah tersebut meliputi akad murabahah, sewa – menyewa, musyarakah,
pembentukan perusahaan atau akuisisi pengendalian atau kepentingan lain dalam rangka
menderikan perusahaan atau akuisisi pengendalian atau kepentingan lain dalam rangka
mendirikan perusahaan, memperdagangkan produk, dan investasi atau memperdagangkan
saham yang dapat diperjual belikan atau realestate. Keuntungan dibagikan kepada pihak
yang memberikan kontribusi dana, setelah bank menerima bagian keuntungan yang sudah
disepakati antara pemilik rekening investasi dan bank sebelum pelaksanaan akad. Fungsi
ini dapat dilihat dalam hal penyaluran dana yang dilakukan oleh bank syariah, baik yang
dilakukan dengan mempergunakan prinsip jual beli maupun dengan menggunakan prinsip
bagi hasil sendiri. Bank – bank islam bisa melakukan fungsi ini berdasarkan kontrak.
Tetapi, jika terjadi kerugian maka bank tidak berhak memperoleh imbalan atas usahanya
dan kerugian diperbankan kepada penyedia dana. Menurut agency contract, bank menerima
satu jumlah sekaligus atau persentase dari jumlah dana yang diinvestasikan tanpa
memperhatikan apakah diperoleh keuntungan atau tidak.

2.1.3. Fungsi jasa perbankan


Dalam menjalankan fungsi ini, bank syariah tidak jauh berbeda dengan bank non
syariah, seperti misalnya memberi layanan kliring, transfer, inkaso, pembayaran gaji dan
sebagainya, hanya saja yang sangat diperhatikan adalah prinsip – prinsip syariah yang tidak
boleh dilanggar.Bank syariah memberikan jasa transfer,inkaso,kliring dengan prinsip
wakalah;menyediakan tempat untuk menyimpan barangdan surat-surat berharga berdasarkan
prinsip wadi`a h yad amanah;memberikan layanan letter of credit(L/C)dengan prinsip

3|P age
wakalah,memberikan layanan bank garansi dengan prinsip kafalah;melakukan kegiatan wali
amanat dengan prinsip wakalah,memberikan layanan penukaran uang asing dengan prinsip
sharf dan sebagainya.Bank-bank islam juga menawarkan berbagai jasa-jasa keuangan
lainnya untuk memperoleh imbalan atas dasar agency contract atau sewa dan pendapatan
yang diperoleh atas jasa keuangan tersebut merupakan pendapatan operasi lainnya dan tidak
termasuk dalam perhitungan pembagian hasil usaha.

2.1.4. Fungsi sosial


Konsep perbankan syariah mengharuskan bank-bank sayariah memberikan
pelayanan sosial apakah melalui dana Qard (pinjaman kebajikan) atau zakat dan dana
sumbangan sesuai dengan prinsip- prinsip islam.Di samping itu,konsep perbankan islam
juga mengharuskan bank-bank syariah untuk memainkan peran penting dalam
pengembangan sumber daya manusianya dan memberikan konstribusi bagi perlindungan
dan pengembangan lingkungan.Fungsi ini juga membedakan fungsi bank syariah dan bank
konvesional,walaupun hal ini ada dalam bank konvesional biasanya dilakukan oleh
individu-individu yang mempunyai perhatian dengan hal sosial tersebut,tetapi dalam bank
syariah fungsi sosial merupakan salah satu fungsi yang tidak dapat dipisahkan dengan
fungsi-fungsi yang lain.

2.2. Pelaksanaan lembaga bsinis syariah merupakan implementasi prinsip syariah


Dalam melakukan kegiatan bank syariah selain diatur oleh ketentuan perundang-
undangan yang berlaku,juga harus tunduk pada prinsip-prinsip syariah yang ditentukan
dalam al-qur’an dan hadits,sehingga pelaksanaan kegiatan usaha bank syariah tersebut
merupakan implementasi dari prinsip-prinsip ekonomi islam,yang mempunyai ciri antara
lain: 1.Pelarangan riba dalam berbagai bentuk.
2.Tidak mengenal konsep “time value of money.
3.Uang sebagai alat tukar bukan komoditi yang diperdagangkan.
4.Mengandung maisir (judi/gambing),Gharar (ada unsur penipuan),Riba,danBathil
(rusak/tidak syah).
Suatu transaksi bank syariah sesuai dengan prinsip syariah apabila telah memenuhi
seluruh syarat (IAI,kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan bank
syariah,paragraf 7)sebagai berikut:
1.transaksi tidak mengandung unsur kedzaliman
2.bukan riba
3.tidak membahayakan pihak sendiri atau pihak lain
4.tidak ada penipuan (gharar)
5.Tidak mengandung materi-materi yang diharamkan;dan
6.tidak mengandung unsur judi (maisyir)
2.2.1. Pelarangan riba dalam berbagai bentuknya
Beberapa para ulama memberikan defenisi riba antara lain:
1.Ibnu Hajar Al Askalani,mengatakan “esensi riba adalah kelebihan,apakah itu berupa
barang ataupun uang,seperti uang dua dinar sebagai pengganti satu dinar”
2.Allama Mahmud Al Hassan Tauki, mengatakan “Riba berarti kelebihan atau kenaikan,dan
jika dalam suatu perjanjian barter (perukaran barang dengan barang),meminta kelebihan

4|P age
adanya satu benda untuk benda yang sama”
3.Syekh Waliyullah Dahlawi,mengatakan “unsur riba terdapat pada utang yang diberikan
dengan syarat si peminjam bersedia membayarnya lebih banyak dari apa yang telah di
terimanya”
4.Abu Bakar Ibn Al Arabi,mengatakan “setiap kelebihan yang tidak ada sesuatu pun yang di
kembalikan sebagai penggantinya disebut riba”
5.Qatadah,mengatakan, sebelum kedatangan islam riba yang disebut riba adalah ”jika
seseorang menjual barangnya pada orang lain untuk jangka waktu tertentu,dan ketika
sampai batas waktu yang ditentukan si pembeli tidak membayarnya,lalu si penjual
memberikan perpanjangan waktu pembayarannya”
Dr. Setyawan Budi Utomo berkaitan dengan riba ini menjelaskan (setiawan,fiqih
aktual,hal 76-77) bahwa menurut istilah teknis,riba berarti “pengambilan tambahan dari
harta pokok atau modal secara bathil”.Allah SWT berfirman “Hai orang-orang yang
beriman,janganlah kamu memakan harta sesama dengan jalan bathil”.(An-Nisaa 29)
Secara garis besar riba dikelompokkan menjadi dua.Masing-masing adalah riba
utang- piutang dan riba jual beli .Kelompok pertama terbagi lagi menjadi riba qardh dan
riba jalilla .sedangkan kelompok kedua, riba jual beli terbagi lagi menjadi riba adhl dan riba
nasiah. Adapun barang-barang yang diklasifikasikan kedalam jenis barang yang dapat
digunakan dalam praktik riba yaitu:
a.emas dan perak,baik dalam bentuk mata uang maupun lainnya, b.bahan makanan pokok
seperti beras,gandum dan sebagainya.
Allah SWT,dengan jelas dan tegas mengharamkan apapun jenis tambahan yang
diambil dari pinjaman.ini adalah ayat terakhir penuntas masalah riba.
“Hai orang-orang yang beriman,bertakwalah keada allah dan tinggalkanlah sisa-sisa (dari
berbagai jenis)riba jika kamu orang-orang yang beriman.Maka jika kamu tidak mengerjakan
(meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah bahwa allah dan rasul-nya akan
menerangimu.Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba) maka bagimu pokok
hartamu;kamu tidak menganiaya dan tidakpula dianiaya.”(al-baqarah278-279)
Adapun larangan riba dalam hadits tersurat dalam amanat terakhir rasulullah pada tanggal 9
dzulhijjah tahun 10 hijriah,beliau masih menekankan pelarangan riba.
Umat islam dilarang mengambil riba dalam bentuk apapun.larangan ini secara
tegas,jelas dan qath’i terdapat dalam al-qur’an dan hadits rasulullah SAW larangan riba
yang terdapat dalam al-qur’an diturunkan secara bertahap seperti larangan khamar yakni
melalui dalam empat tahap.pertama,menolak anggapan bahwa pinjaman riba yang lainnya
seolah- olah menolong sebagai suatu perbuatan mendekati atau taqarrub kepada Allah
SWT.pada hakikatnya justru menjerumuskan (ar-rum:39).kedua,riba digambarkan sebagai
suatu yang buruk.Allah SWT.mengancam memberikan balasan keras kepada orang yahudi
yang memakan riba (an-nisa:160-161).ketiga,riba diharamkan dengan dikaitkan kepada
suatu tambahan yang berlipat ganda.

2.2.2. Uang sebagai alat tukar bukan komoditi yang diperdagangkan


Sesuai fungsinya bak konvensional memperoleh keuntungan dari pengelola uang.
Mengambil keuntungan atau pendapatan yang sebesar – besarnya dari pengeluaran
pembayaran bunga kepada deposan dengan pendapatan bunga yang diterima dari para

5|P age
deriktur. Bank konvensional memandang uang sebagai komoditi atau barang daangan, dari
barang dagangnya tersebut akan diperoleh pendapatan yang sebesar - besar nya.
Islam mengakui semua jenis uang dan mengakui penggunaanya sebagai alat
pembayaran yang berlaku dan beredar di tengah – tengah masyarakat, sekaligus dijadikan
sebagai standar bagi nilai barang dan jasa dimana semua itu adalah merujuk pada timbangan
penduduk Makkah.

 BUKU PEMBANDING

BAB 2 LEMBAGA BISNIS UMAT

Dalam mengartikan lembaga Bisnis umat, maka ada tiga kata yang harus dipahami
terlebih dahulu yaitu: kata lembaga, kata perekonomian, dan kata umat. Bila ketigakata
tersebut telah dipahami maka selanjutnya lembaga perekonomian umat dapat dipahami
sebagai sesuatu yang utuh. Lembaga dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan
institution dandidalam bahasa Indonesia setara pula dengan pranata. Maka lembaga ini
lebih bernuansasosiologi, yakni sebagai sebuah proses sosial yang menjelma menjadi
sebuah sistem. Dalam hal ini lembaga lebih diartikan sebagai lembaga sosial (social
institution). (Djazuli,2002:1)Perekonomian umat sebenarnya telah muncul pada masa
Nabi Muhammad SAW masihhidup. Pada masa Nabi SAW lembaga perekonomian
tersebut berbentuk Bayt al- Mal Pada masa Nabi SAW. Bayt al-mal, merupakan lembaga
ekonomi yang berfungsi sebagai pengumpul dan pendayagunaan harta yang bersumber
dari umat Islam, seperti zakat, infak, dan sadaqah.Ekonomi islam sendiri merupakan
sekumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang disimpulkandari Al-qur‟an dan As-Sunnah.
(Djazuli,2002:9&20). Ekonomi islam juga berdasarkanketuhanan dan aktivitas ekonomi
seperti produksi, ditribusi, konsumsi, ekspor, impor juga tidak terlepas dari tolak
ketuhanan dan bertujuan akhir untuk Tuhan. Jika seorang muslim bekerjadalam bidang
produksi, maka itu tidak lain karena ingin memenuhi perintah Allah. Sebagaimana firman
Allah dalam surat Al-Mulk ayat 15 yang berkenaan ekonomi yang berbunyi:
“Dialah yang menjadikan bumi ini mudah bagi kamu, maka berjalannya di
segala penjurunya dan makanlah sebagaimana dari rezkinya dan hanya
kepadanyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.”
Prinsip-prinsip utama yang ditengahkan Islam berkenaan dengan sistem ekonomi
adalah berkenaan dengan sistem ekonomi Islam. Seperti kewajiban zakat, larangan riba,
kerjasamaekonomi, jaminan sosial dan peranan Negara. (Suharwadi,2004:7). Lembaga-
lembagaperekonomian umat yaitu: Bank Islam, Badan Amil Zakat (BAZ), Ansuransi
Takaful, Baitul MalWa Tamwil (BMT), Koprasi, dan Islam dan Ekonomi. Selain itu, nilai
filosofis sistem ekonomiIslam adalah sistem ekonomi Islam bersifat terikat yakni nilai
ekonomi bersifat dinamik, dalamarti penelitian dan pengembangan berlangsung terus-
menerus serta nilai normatif sistem ekonomiIslam berlandaskan pada;

a. Landasan aqidah. Aqidah adalah pokok-pokok keimanan, maka aqidah sifatnya kekal
dan tidak mengalami perubahan.

6|P age
b. Landasan akhlak. Landasan akhlak yang berasal dari bahasa Arab ( - ) atau perilaku
atau tindakan yangmengarah kepada kebaikan.
c. Landasan syariah. Landasan syariah yang berarti peraturan hukum perintah dan
larangan yang dibebankan olehAllah swt kepada manusia.d. Al-qur‟anur karim
Sebagaimana dalam Al-Qur‟an surat Al-Baqarah ayat 172 yang berbunyi:

“Haiorang-orang yang beriman makanlah diantara rezeki yang baik-baik yang kami
berikankepadamu dan bersyukurlah kepada Allah jika benar-benar hanya
kepadanyalah kamu menyembah.

e. Ijtihad (Ra‟yu) meliputi qiyas, maslah mursalah, istihsan, istishab dan „urf.

Dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari manusia, tujuan ekonomi ada lima,


yaknimeliputi: memenuhi kebutuhan hidup seseorang secara sederhana, memenuhi
kebutuhankeluarga, memenuhi kebutuhan jangka panjang, menyediakan kebutuhan
keluarga yangditinggalkan, memberikan bantuan sosial dan sumbangan. Sedangkan
dasar-dasar tujuanekonomi Islam terbagi tujuh bagian, diantaranya adalah: bertujuan
untuk mencapai masyarakatyang sejahtera baik di dunia dan di akhirat serta
tercapainya pemuasan optimal berbagai kebutuhan.

7|P age
BAB III
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
3.1 Kelebihan Buku

 Isi buku jelas sasarannya dan mudah di fahami.


 Tema yang di pakai sangat menarik,terutama untuk para pebisnis.
 Tujuan penulis jelas,karena di paparkan keterangan pendukung.

Dari segi penyajian


 Adanya keterkaitan antar bab, penulis menuliskan masalah pada bab 1, kemudian
membahas perilalku dan solusi.
 Isi buku disajikan secara jelas dan spesifik, dan dilengkapi dengan dasar hukum
khususnya dalil ayat Al-Quran. Terdapat penulis menambahkan QS. Al Qasas ayat 77
untunk menguatkan pendapat.
Dari segi bahasa
 Bahasa mudah di fahami

3.2 Kelemahan Buku:


 Ilustrasi kurang jelas , penulis menuliskan “dalam ekonomi islam, keativitas tetap
jalan bahkan di dorong supaya hidup dan berkembang …”
 Seharusnya penulis memaparkan bentuk kreativitas yang di kembangkan seperti apa
sehingga pemahaman pembaca tidak mengambang.

8|P age
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Buku “Ekonomi , Bisnis & Manajemen Islami” memaparkan tentang kebaikan ekonomi
islam untuk di aplikasikan dalam kehidupan bisnis. Selain memberikan keuntungan bagi
pihak pebisnis juga memberikan keuntungan kepada pekerjanya karena ekonomi islam
menggunakan dasar habblumminannas untuk berorientasi kepada hablumminallah. Yaitu
segala aktivitas yang berhubungan dengan manusia di landasi dengan ketaatan kepada Allah
SWT akan syariat-Nya, dan prinsip dunia sebagai lading akhirat. Karena baran siapa berbuat
baik maka surge balasannya, dan barangsiapa berbuat buruk maka neraka balasannya.

4.2 SARAN

EKONOMI, BISNIS & MANAJEMEN ISLAMI merupakan perwujudan dari paradigma


Islam. Pengembangan Ekonomi Islam bukan untuk menyaingi sistem ekonomi kapitalis atau
sistem ekonomi sosialis, tetapi lebih ditujukan untuk mencari suatu sistem ekonomi yang
mempunyai kelebihan-kelebihan untuk menutupi kekurangan-kekurangan dari sistem
ekonomi yang telah ada. Islam diturunkan ke muka bumi ini dimaksudkan untuk mengatur
hidup manusia guna mewujudkan ketentraman hidup dan kebahagiaan umat di dunia dan di
akhirat sebagai nilai ekonomi tertinggi. Umat di sini tidak semata-mata umat Muslim tetapi,
seluruh umat yang ada di muka bumi. Ketentraman hidup tidak hanya sekedar dapat
memnuhi kebutuhan hidup secara limpah ruah di dunia,tetapi juga dapat memenuhi
kebutuhan sebagai bekal di akhirat nanti.jadi harus ada keseimbangan dalam memenuhi
kebutuhan di dunia maupun di akhirat nanti.

9|P age

Anda mungkin juga menyukai