Oleh :
CHIKA APRILIA
7203342009
PENDIDIKAN AKUTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
Ringkasan
Secara konsepsional, kemiskinan dirumuskan sebagai suatu kondisi hidup
yang serba kekurangan dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan
kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuhan
kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.
Kemiskinan merupakan masalah global. Penduduk miskin adalah golongan
masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan, sedangkan target
pembangunan biasanya dirumuskan sebagai upaya mengentaskan golongan
masyarakat miskin agar mereka bisa berada di atas garis kemiskinan tersebut.
Kemiskinan juga manifestasi dari keadaan keterbelakangan masyarakat, dimana
melalui upaya-upaya pendidikan dan modernisasi, kemiskinan dan
keterbelakangan akan berkurang. Kemiskinan juga disebut melarat, menentukan
garis kemelaratan perlu ditentukan suatu kebutuhan minimum yang
memungkinkan orang hidup dengan layak.
Meski masalah kemiskinan merupakan masalah skala makro dan tidak
akan mungkin dapat diselesaikan dalam waktu yang cepat dan menggunakan
beberapa instrumen kebijakan saja, tetapi seiring berjalannya waktu, akan ada
cara-cara baru dalam menghadapi dan dalam prosesnya mengatasi kemiskinan.
Hal ini dapat dilakukan dengan memberdayakan yang tidak berdaya,
menggratiskan sekolah, memperbaiki fasilitas sarana dan prasarana pendidikan di
daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), dan lain-lain.
Pendahuluan
Tingginya angka kemiskinan di Indonesia menjadi perhatian kita bersama.
Dengan sumber daya alam yang melimpah, begitupun dengan sumber daya
manusianya, Indonesia kerap dianggap kurang mampu membawa dan
mengembangkan diri mengikuti zaman, yang pada akhirnya meninggalkan tugas
bagi negeri ini untuk segera menekan dan menekan angka jumlah penduduk
miskin.
A. Fasilitas
1. Fasilitas Pendidikan. Anak-anak yang terlahir dari keluarga
miskin harus digratiskan pendidikannya hingga tingkat SMA, dan
hingga ke tingkat perguruan tinggi bagi yang berprestasi. Juga
perbaikan fasilitas sarana dan prasarana pendidikan di daerah 3T.
2. Fasilitas Umum. Dibangunnya fasilitas umum seperti warnet
gratis khusus untuk masyarakat miskin, terutama pelajar, agar
mereka dapat bertambah ilmunya yang dapat melahirkan bibit-bibit
pemimpin bangsa yang dapat mengatasi masalah kemiskinan
dengan lebih efektif. Juga perbaikan infrastruktur di daerah
terpencil agar akses pengetahuan bisa tersalurkan lebih cepat.
B. Pelatihan
1. Diberdayakannya yang tidak berdaya. Pembentukan sanggar
maupun pondok guna memberikan pengetahuan dan pelatihan
keterampilan bagi para pengangguran agar dapat menjadi pribadi
yang mandiri dan menghasilkan.
2. Pemberian pengetahuan. Para pelaku usaha kecil harus diberikan
pengetahuan dan pendidikan mengenai ekonomi kreatif agar dapat
membuat terobosan baru yang akhirnya dapat menyerap tenaga
kerja.
C. Pemantauan
1. Dana bantuan desa yang selama ini diberikan pemerintah harus
dipantau alirannya agar kasus korupsi yang dilakukan oleh para
pejabat tidak terjadi lagi.
2. Daerah-daerah yang tinggi angka kemiskinannya harus diawasi
secara ketat dan terus dilakukan upaya untuk bisa menanggulangi
kemiskinan di daerah-daerah tersebut.
Kesimpulan
https://www.antaranews.com/berita/674750/jumlah-penduduk-miskin-
indonesia-2658-juta-orang
http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/tazkiya/article/download/206/2
08/
https://www.qureta.com/post/mengatasi-kemiskinan-di-indonesia
http://myfatihurrizqi.blogspot.com/2015/11/makalah-tentang-
kemiskinan-di-indonesia.html#comments