Disusun Oleh
PENDIDIKAN BISNIS
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah memberikan berkat, sehingga penulis dapat menyelesaikan Critical Book review ini
dengan baik untuk memenuhi tugas dari mata kuliah “Komunikasi Bisnis”. Terimakasih juga
penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan tugas ini,
terutama kepada Dosen pengampu
Terlepas dari itu semua, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
dan kesalahan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan
tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki tulisan ini ke waktu yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap Critical Book Review ini dapat memberikan manfaat
kepada semua pembaca. Terimakasih.
Reva santi
7172143006
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
IDENTITAS BUKU 3
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan 48
3.2 Saran 48
BAB I
PENDAHULUAN
Mengkritik buku dilakukan bukan untuk menjatuhkan atau menaikkan nilai suatu
buku melainkan untuk menjelaskan apaa danya suatu buku yaitu kelebihan atau kekurangannya
yang akan menjadi bahan pertimbangan atau ulasan tentang sebuah buku kepada pembaca
perihal buku-buku baru dan ulasan kelebihan maupun kekurangan buku tersebut. Yang lebih
jelasnya dalam mengkritik buku, kita dapat menguraikan isi pokok pemikiran pengarang dari
buku yang bersangkutan diikuti dengan pendapat terhadap isi buku.
1. Menambah pengetahuan tentang suatu pembelajaran dalam setiap buku yang ingin
dijadikan bahan.
C. Manfaat CBR
1. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah buku atau
hasil karya lainnya secara ringkas.
5. Memberi masukan kepada penulis buku berupa kritik dan saran terhadap cara
penulisan, isi, dan substansi buku.
Judul
Cetakan
Pengarang
Penerbit
Tahun Terbit
ISSBN
Judul
Cetakan
Pengarang
Penerbit
Tahun Terbit
ISSBN
BAB 4
PENULISAN LAPORAN
Agar dapat melakukan suatu kegiatan bisnis secara efisien, perusahaan perlu berbagai
macam jenis laporan. Untuk itu, Anda perlu tahu bagaimana membuat suatu laporan bisnis.
Sementara itu, Herta A Murphy dan Herbert W. Hildebrandt dalam bukunya “Effective
Business Communication” menyatakan bahwa laporan bisnis tidak memihak, memiliki tujuan
yang jelas, dan berisi rencana penyajian fakta kepada seseorang atau lebih, dengan tujuan bisnis
tertentu. Atas dasar definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu laporan bisnis mempunyai
berbagai karakteristik seperti netral, tidak berpihak, objektif, menyajikan data, disusun secara
sistematis, menyangkut informasi eksternal maupun internal, biasanya diminta oleh pihak yang
memiliki wewenang yang lebih tinggi, memiliki tujuan yang jelas.
Bagi suatu perusahaan, pada umumnya penulisan laporan bisnis digunakan untuk memenuhi
keperluan, antara lain:
Laporan bisnis dapat digolongkan kedalam berbagai cara menurut fungsi, subjek,
formalitas, keasliaan, frekuensi, jenis atau penampilan, pelaksanaan proyek dan pelaksanaan
pertemuan. Masing-masing penggolongan tersebut secara rinci dapat dijelaskan berikut ini :
a) Berdasarkan Fungsinya
b) Berdasarkan Subjeknya
c) Berdasarkan formalitasnya
Laporan formal pada umumnya berbentuk panjang, lebih dari 10 halaman, dan
mencakup masalah-masalah kompleks. Namun demikian, pengertian “panjang” bervariasi
tergantung pada situasi dan kondisi yang ada.
d) Berdasarkan Keasliannnya
Laporan otoritas adalah suatu laporan yang dibuat atas dasar permintaan atau kuasa dari
komite atau orang lain.
e) Berdasarkan Frekuensinya
Laporan berkala (periodic reports) Laporan dapat disusun secara harian, mingguan,
bulanan, semesteran, atau tahunan. Termasuk dalam laporan berkala, antara lain laporan bursa
saham setiap jam, laporan penjulan setiap hari, laporan biaya setiap minggu, laporan produksi
setiap bulan, laporan komite setiap kuartal, laporan anggaran tahunan. Laporan khusus (special
report) Laporan khusus ditulis ketika ada kebutuhan terhadap suatu informasi yang unik
(khusus) seperti munculnya krisis dalam perusahaan.
f) Berdasarkan Jenisnya
Laporan Memorandum (periodic report) Laporan yang menggunakan format
memo, yaitu mencantumkan kepada, dari, subjek, dan tanggal.
Laporan surat (letter report) Laporan surat adalah laporan yang menggunakan
format surat dengan kepala surat yang didalam berisi alamat, salam pembuka,
penutup, tanda tangan dan referens Laporan dalam bentuk cetakan Laporan
dalam bentuk cetakan memiliki judul yang sudah tercetak, intruksi, dan baris-
baris kosong.
Laporan formal (formal report) Laporan formal biasanya lebih panjang daripada
laporan informal, laporan formal sering juga disebut dengan laporan panjang
(long report).
g) Berdasarkan Kegiatan Proyek
Dalam melakukan seatu proyek, tedapat tiga jenis laporan, yaitu Laporan pendahuluan
(preliminary reports). Mencakup persiapan suatu proyek, hasil yang diharapkan, dan cara
melakukan pelatihan pegawai. Laporan perkembangan (progress reports) mengenai
perkembangan pelaksanaan proyek secara berkala Laporan akhir (final report) mengenai akhir
dari suatu pelaksanaan suatu proyek.
Agenda (agenda) adalah suatu dokumen yang ditulis sebelum pertemuan berlangsung,
mencakup jadwal pelaksanaan dan topik yang akan dibahas dalam pertemuan. Resolusi
(resolation) adalah laporan singkat yang secara formal berisi pengumuman hasil konsensus
suatu pertemuan. Notulen (minutes) adalah laporan resmi dalam suatu pertemuan yang telah
berlangsung, mencakup catatan semua hal yang terjadi dalam pertemuan. Laporan pertemuan
(proceedings) adalah suatu laporan resm, yang cakupan bahasanya luas dan berisi hasil-hasil
pertemuan
Dalam tahap ini, tuliskan semua ide yang terlintas secara umum. Kemudian buatlah
laporan berdasarkan rencana kerja yang rinci. Untuk beberapa laporan, rumuskan hipotesis
sebagai dasar untuk menentukan informasi apa yang diperlukan.
Untuk laporan singkat, tahap ini hanya memerlukan waktu yang sangat singkat. Namun
untuk laporan panjang memerlukan waktu yang berlebih. Berusahalah jujur, dan tidak
menguangi atau menambahkan data yang sudah relevan.
Setelah menganalisis dan menafsirkan data secara hati-hati, Anda dapat mengorganisasi
hasil temuan, dan membuat kerangka akhir. Tetapi, sebelum menyiapkan kerangka, Anda perlu
tahu tubuh laporan dan mempertimbangkan berbagai metode pengorganisasian dan kerangka.
Pendahuluan
Dalam bagian pendahuluan sebelas hal yang perlu dipertimbangkan, antara lain :
Untuk lapran singkat, bebrapa unsur tersebut dapat digabungkan menjadi satu atau dua
paragraf dengan atau tanpa judul “Pendahuluan”. Bahakan dalam laporan berkala, judul
pendahuluan dapat dihilangkan, bila setiap periode sama dan pembaca telah mengetahuinya.
Salah atu tugas paling rumit dalam mebuat laporan bisnis adalah memutuskan cara
terbaik untuk menyusun fakta –fakta yang tersedia sehingga terbentuk bagian teks laporan
bisnis. Dapat mengembangkan tek dengan cara-cara berikut.
3. Metode Kerangka
Sebelum menulis laporan, kerangka membantu untuk melihat hubungan di antara topik,
membandingkan proporsi dan judul, mengecek keterkaitan keseluruhan dalam suatu susunan
yang logis, dan menghilangkan tumpang tindih.
a. Jenis-jenis Judul
Dalam penulisan laporan, jenis-jenis judul dapat digolongkan ke dalam 4 judul judul
topik, judul kalimat lengkap, judul kalimat imperatif, dan judul varian. Judul topik merupakan
judul yang paling familier atau umum.
b. Format Kerangka
Kerangka singkat/pendek, yaitu hanya tiga atau empat judul dan subjudul. Sedangkan
untuk kerangka panjang, dapat menggunakan salah satu dari ketiga cara yang tersedia.
Semua judul harus pararel, artinya mempunyai tingkat yang sama dalam setiap bagian
kernagka. Ini berarti bahwa judul harus mempunyai bentuk gramatikal yang sama, seperti
semua merupakan kata benda, frase, atau kalimat.
Laporan singkat mencakup beberapa elemen penting dalam suatu laporan formal, antara lain :
Gaya penulisan pribadi yang menggunakan gaya penulisan orang pertama atau kedua.
Grafik untuk lebih menekankan tulisan.
Judul dan sub-subjudul dalam tubuh laporan.
Format memo atau surat.
Perencanaan Laporan Singkat
Akurat
Hal pertama yang perlu diperhatikan oleh seorang penulis laporan bisnis adalah bagaimana
mengatakan suatu kebenaran. Beberapa hal berikut ini akan membantu mengatasi
kemungkinan terjadinya distorsi :
Laporan bisnis yang dibuat tidak hanya digunakan pihak intern saja, tetapi juga pihak ekstern
organisasi. Pembaca akan merasa senang membaca suatu laporan yang mencakup lima hal
berikut :
Sebelum menulis, Anda harus memutuskan apakah akan menggunakan format surat, memo,
atau manuskrip; apakah menggunakan gaya formal atau informal. Dalam hal ini, ajukan diri
Anda sendiri pertanyaan berikut.
Umumnya, dalam berbicara Anda kurang memiliki fleksibilitas terhadap format dan
panjangnya suatu laporan. Pembaca sebaiknya tahu tujuan penulis laporan sehingga mereka
dapat menentukan apa yang ingin mereka ketahui, berkaitan dengan materi yang diajukan, dan
format penyajian seperti apa yang mereka inginkan. Berdasarkan informasi ini, penulis dapat
dengan mudah memilih format laporan diantara empat pilihan berikut ini.
Ada tiga masalah yang muncul dalam menentukan struktur dasar, yaitu :
Laporan periodic adalah suatu laporan internal yang menjelaskan apa yang terjadi dalam
suatu departemen atau divisi selama periode tertentu. Tujuannya adalah untuk memberikan
suatu gambaran bagaimana sesuatu dapat berjalan sehingga manajer dapat mengikuti
perkembangan dan dapat melakukan koreksi bila perlu. Kebanyakan laporan disusun
berdasarkan urutan :
Suatu laporan aktivitas personal berisi suatu deskripsi individual terhadap apa yang
terjadi selama suatu konverensi, konvesi, atau dalam perjalanan. Laporan ini dimaksudkan
untuk menginformasikan kepada manajemen terhadap setiap informasi yang penting. Biasanya
ditulis dengan format memo, disusun secara kronologis atau atas dasar topic-topik yang
menggambarkan minat pembaca.
Laporan Justifikasi
Usulan Bisnis Baru dan di Luar Klien,
Laporan Troubleshooting, suatu laporan troubleshooting adalah dokumen yang
berorientasi kepada keputusan yang disusun untuk kepentingan manajemen puncak.
H. Melakukan Penelitian
a. Dokumen
b. Observasi
c. Survey
BAB 6
Tujuh Pilar Komunikasi Bisnis
o Sender/Pengirim Pesan
o Receiver/Penerima Pesan
o Message/Pesan
o Channel/Saluran
o Feedback/Umpan Balik
o Perception/Persepsi
o Process Encoding
2. Prinsip Komunikasi
1. Principle of line Loss
2. Principle Of Emotional Apperal
3. Principle Of Application
4. Kterampilan dalam berkomunikasi
5. Keterampilan dalam mengirim
6. Keterampilan dalam menerima
7. Proses Pembagian informasi
8. Berbicara secara efektif
9. Kemampuan mendengar
BAB 7
RAPAT BISNIS
Pada dasarnya, istilah rapat tentu bukanlah hal yang asing dalam dunia bisnis maupun
nonbisnis, baik yang bersekala kecil, menengah, atau besar. Rapat yang mereka selenggarakan
pada umumnya melibatkan dua orang atau lebih untuk membahas sesuatu. Oleh karena itu
pengertian Rapat Bisnis (business meeting) adalah sebagai bentuk pertemuan dua orang atau
lebih disuatu tempat, baik didalam maupun diluar kantor untuk membahas hal-hal yang
berkaitan dengan kegiatan bisnis tertentu.
C. Jenis-Jenis Rapat.
Oliver Serrat dalam Conductin Effective Meetings mengelompokan rapat ke dalam lima jenis,
antara lain:
1. Pengarahan (Briefing)
Briefing sering disebut juga sebagai rapat pengarahan (direct atau instruct meeting).
Dalam briefing pimpinan rapat cenderung hanya menyampaikan informasi atau memberikan
arahan, perintah kepada karyawan dalam suatu perusahaan untuk melakukan atau
menyelesaikan suatu tugas tertentu. Disamping itu briefing juga dimaksudkan untuk
mengingatkan kembali para karyawan tentang peran, tugas, dan tanggung jawab mereka dalam
menjaga dan mengembangkan perusahaan kedepan.
Rapat komite merupakan suatu bentuk pertemuan sekelompok orang yang memiliki
latar belakang profesi atau pekerjaan yang berbeda-beda untuik memutuskan suatu masalah
tertentu berdasarkan keputusan suara terbanyak (voting). Kelompok yang ada dalam rapat ini
memiliki otoritas, kompromi, dan resolusi.
Rapat dewan merupakan pertemuan yang terdiri atas sekelompok orang dengan latar
belakang minat yang berbeda-beda untuk memutuskan masalah tertentu dengan cara mencari
consensus bersama diantara mereka. Mengingat bahwa diantara peserta yang ada dalam rapat
tersebut tentu memiliki ide, cara dan pandangan yang mungkin berbeda dengan peserta yang
lain, dengan kata lain ada jalan panjang dan berliku menuju sebuah keputusan consensus
bersama.
5. Negosiasi (negotiation)
Dalam dunia bisnis yang selalu dinamis, tentu permasalahan negosiasi tak dapat
dihindari. Negosiasi bukanlah monopoli perusahaan yang bersekala menenah dan besar.
Bahkan pada perusahaan bersekala kecil dan menengah pun terjadi proses negosiasi dalam
dunia bisnis mereka. Pada dasar nya dalam proses negosiasi terdapat sekelompok orang yang
memiliki kepentingan, maksud dan tujuan yang berbeda-beda. Melalui proses negosiasi
diantara mereka diharapkan dapat diperoleh suatu titik temu atau kesepakatan dengan cara-cara
yang saling menguntungkan semua pihak.
Ada beberapa cirri tentang bagaimana mendisain sebuah agenda rapat bisnis yang baik,
antara lain:
Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dan diperhatikan dengan baik, khususnya bagi
anda yang bertugas sebagai panitia penyelenggara rapat bisnis, antara lain:
1. Undangan.
Undangan rapat bisnis bagi peserta sebainya diedarkan beberapa hari sebelum rapat
bisnis berlangsung, misalnya seminggu sebelumnya dan dilengkapi dengan bahan-bahan yang
akan dibahas dalam rapat bisnis tersebut. Hindari penyampaiyan rapat bisnis secara mendadak
, misalnya sehari sebelum pelaksanaan rapat bisnis tanpa dilengkapi dengan bahan atau materi
yang akan dibahas dalam rapat bisnis tersebut.
Waktu dan tempat pelaksanaan rapat bisnis perlu dipastikan terlebih dahulu sebelum
undangan diedarkan keseluruh peserta rapat. Dalam hal ini waktu menunjukan tanggal, bulan,
tahun dan jam berapa rapat bisnis dilaksanakan. Sedangkan mengenai tanggal pelaksanaan nya
rapat bisnis perlu dicantumkan secara jelas dan terinci. Misalnya; tempat pelaksanaan rapat
bisnis diruang arjuna wiwaha, lantai 2 hotel permata indah, jalan kusuma bangsa no. 223 telp.
(0271)123456 Sukarta 57126.
Dalam hal ini menujuk pada waktu mulai dan berakhirnya rapat bisnis. Penetapan
waktu akan dimulainya dan berakhirnya sebuah rapat tentu sangat penting artinya bagi para
peserta rapat bisnis. Sebagai contoh, dalam undangan dicantumkan dengan jelas bahwa rapat
bisnis akan berlangsung mulai jam 08:00 hingga jam 16:00.
4. Pembawa acara.
Adakalanya, pembawa acara (MC) diperlukan untuk memandu rapat bisnis agar
berjalan dengan lancar, pembawa acara harus memahami dengan baik sebuah agenda rapat
bisnis.
6. Jumlah peserta.
Perlu dipastikan jumlah peserta rapat bisnis yang akan diundang dalam rapat bisnis
tersebut. Kepastian jumlah peserta tentu berkaitan erat dengan jumlah kursi yang harus
disiapkan, bahan-bahan rapat bisnis, kamar penginapan yang disediakan (bila harus menginap
dihotel), dan konsumsi yang harus disediakan bagi para peserta rapat bisnis.
Peserta rapat bisnis bisa berasal dari berbagai devisi, departemen, atau bagian dalam
dan luar perusahaan. Dalam hal ini perlu dipastikan nama peserta dan jabatan fungsional dalam
suatu perusahaan, misalnya: Sdr. Muhammad Rifai Hidayat jabatan fungsionalnya sebagai
manajer pemasaran dari luar perusahaan atau Sdr. Ridho Amirudin sebagai manajer produksi
dari dalam perusahaan.
9. Narasumber.
Penunjukan siapa yang diminta menjadi narasumber (presenter) dalam rapat bisnis
sangat tergantung pada keputusan pihak manajemen internal perusahaan, apakah nara
sumbernya berasal dari luar perusahaan atau dari dalam perusahaan. Siapa saja yang diminta
menjadi nara sumber atau yang akan menyampaikan materi rapat bisnsi tentunya adalah para
professional atau para ahli dibidannya.
Pada umumnya, dalam rancangan agenda rapat bisnis sudah dicantumkan dengan jelas
berapa waktu untuk masing-masing nara sumber yang akan menyampaikan materinya dalam
rapat bisnis tersebut, dan berapa waktu yang disediakan untuk sesi Tanya jawab.
11. Waktu istirahat.
Agenda rapat bisnis seharus nya sudah memperhitungkan waktu khusus untuk
beristirahat, sholat dan makan siang, atau makan malam. Waktu istirahat sangat diperlukan
bagi para peserta untuk menyegarkan kembali energy yang terkuras selama berjam-jam disalam
ruang rapat bisnis. Pikiran yang sear diharapkan dapat membantu memunculkan ide-ide yang
segar dan cerdas bagi kemajuan perusahaan kedepan.
Petugas yang diberi tugas untuk mengecek presensi (kehadiran) peserta sudah
selayaknya dating lebih awal disbanding dengan peserta rapat bisnis. Dalam hal ini tetugas
presensi sudah menyiapkan semua daftar peserta dengan benar, baik jumlah maupun penulisan
nama nya.
13. Akomodasi.
Petugas yang menangani bidang akomodasi rapat bisnis berperan penting dalam
kesuksesan sebuah rapat bisnis, dalam hal ini bidang akomosdasi mencangkup kesiapan
penginapan dan konsumsi bagi peserta rapat bisnis.
Sebelum kegiatan rapat bisnis berlangsung, patikan semua komponen sound system
berfungsi dengan baik dan tidak ada yang bermasalah. Pastikan bahwa mikrofon bagi
narasumber dan peserta berfungsi dengan baik. Patikan tata suara dalam ruangan berfungsi
dengan sangat baik, tidak ada suara feedback atau gema.
Diera teknologi dan informasi yang semakin pesat, ketersediaan computer portable
(laptop), LCD projector, dan flip charts untuk penyelanggaraan rapat bisnis sudah menjadi
kebutuhan bagi para pelaku bisnis.
1. Gaya persegi empat (Boardroom style) Susunan tempat duduk yang berbentuk/gaya
persegi empat (boardroom style) dapat digunakan untuk rapat bisnis denan jumlah
peserta rapat bisnis yang relative terbatas.
2. Bentuk huruf “U” (“U” Shape Style) Susunan tempat duduk yang berbentu huruf “U”
(U shape) lebih sesuai digunakan untuk jumlah peserta yang lebih banyak dari pada
bentu persegi empat.
3. Gaya ruang kelas (classroom style) Susunan tempat duduk yang bergaya ruang kelas
(classroom style) dapat digunakan untuk rapat bisnis yang dihadiri oleh para peserta
rapat bisnis dalam jumlah yang bisa mencapai ratusan orang.
4. Gaya melingkar (circular style) Susunan gaya tempat duduk dengan gaya melingkar
(circular style) memberikan peluar interaksi antar peserta menjadi lebih baik dan dalam
jumlah yang relative sedikit.
Selain itu, susunan (layout) tempat duduk juga dapat disusun dalam berbagai gaya
(bentuk) lain,
5. Gaya chevron (chevron style) tempat duduk pada gaya ini pada dasarnya memberikan
keleluasaan bagi audiens untuk dapat lebih memuaskan perhatian atau focus pada
pembicara yang berada didepan. Susunan tempat duduk pada gaya ini berbentuk huruf
“V”.
6. Gaya modifikasi (modified style) Tempat duduk dengan gaya seperti ini sama dengan
gaya chevron, hanya perbedaannya menempatkan barisan tempat duduk di sisi tengah
antara sisi sebelah kiri dan sisi sebelah kanan, secara umum tampilannya masih
berbentuk huruf “V”.
7. Gaya setengah melingkar (semi-circular style) Tempat duduk seperti ini pada dasarnya
memberikan keleluasaan bagi pembicara untuk bisa berinteraksi dengan audiensnya
lebih dekat.
8. Gaya kelompok (cluster style) Tempat duduk seperti ini biasanya disusun berdasarkan
kelompok-kelompok kecil dimana audiens duduk dikursi yang telah disusun secara
melingkar.
BAB 8
Wawancara merupakan salah satu cara yang sangat penting bagi suatu perusahaan
untuk menjaring pelamar yang ada. Jumlah pelamar pada umumnya jauh lebih banyak daripada
posisi atau lowongan yang tersedia. Oleh karena itu, dibutuhkan alat penyaring/ alat seleksi
yang dapat menemukan orang-orang yang cocok untuk menempati posisi tersebut.
B. MACAM-MACAM WAWANCARA
Ada beberapa jenis wawancara jika ditinjau dari tujuan atau sipat yang lainnya . menurut
tujuannya, wawancara terdiri dari :
The employment interview adalah wawancara yang dijalankan dengan suata maksud
yang berhubungan dengan employmnet. pada umumnya, wawancara ini ditujukan untuk
mendapatkan gambaran sampai dimana sifat – sifat yang dipunyai oleh seseorang terhadap
kriteria yang diminta oleh suatu employment .
2. Informational interview
4. Counseling interview
Menurut jumlah informan (orang yang diwawancara), wawancara dapat dibedakan memjadi 2,
antara lain :
2. Wawancara kelompok.
Menurut peranan yang dimainkan, wawancara dapat dibedakan menjadi 3 macam, antara lain:
The nondirective interview adalah wawancara yang digunakan dalam proses counseling
The focused interview adalah wawancara yang di tujukan kepada orang orang tertentu
yang mempunyai hubungan dengan objek objek yang di selidiki .
The repeated interview adalah wawancara yang berulang . wawancara ini terutama
digunakan untuk mengikuti perkembangan tertentu , terutama proses sosial.
Wawancara langsung,
Wawancara tidak langsung,
Wawancara insidental,
Wawancara berencana
2. Inti wawancara
Bagian ini merupakan bagian yang ditujukan untuk mencapai maksud dan tujuan
wawancara. Apabila maksud dari wawancara adalah untuk mengumpulkan data latar belakang
sosial maka maksud tersebut harus dapat tercapai pada bagian ini.
3. Akhir wawancara
D. PERSIAPAN WAWANCARA
Beberapa hal – hal yang juga perlu diperhatikan saat melakukan wawancara kerja:
Sebelum melakukan wawancara, perlu dicari berbagai informasi yang berkaitan dengan
pekerjaan yang dilamar dan perkembangan perusahaan yang bersangkutan. lnformasi dapat
diperoleh dari berbagai publikasi resmi yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut, baik yang
berbentuk jumal, majalah, bulletin, atau internet. Pada era informasi ini, pencarian informasi
mengenai perusahaan bukanlah hal yang sulit. Wawancara sebagai bentuk komunikasi dua arah
(two-way communication) merupakan kesempatan yang baik bagi pelamar untuk menanyakan
secara langsung berbagai hal mengenai pekerjaan dan perusahaan kepada pewawancara.
Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan antara lain:
(4)Kepribadian
(5)Penilaian Pribadi
(6)Tujuan Karier
Surat pengunduran diri merupakan surat yang dibuat pelamar kerja atau mereka yang
sudah bekerja, tetapi mendapat atau mengharapkan pekerjaan ditempat lain yang lebih
menguntungkan atau yang menjanjikan prospek yang lebih baik daripada perusahaan yang
telah ada. Pelamar kerja yang sudah mengikuti semua bentuk ujian seleksi, baik tertulis maupun
wawancara, dapat membuat surat pengunduran diri karena telah diterima bekerja diperusahaan
lain. Ketika seseorang berniat mengundurkan diri dari suatu pekerjaan, sebenarnya tidak ada
keharusan untuk membuat surat pengunduran diri karena pada dasarnya dapat dilakukan secara
lisan. Setiap orang berhak menulis ssurat pengunduran diri,baik yang bernada positif maupun
negative. Namun demikian, rencana organisasional surat pengunduran diri sebaiknya
menggunakan perncanaan tak langsung sebagaiman pada penulisan bad news.
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU
1. Dalam isi buku utama penjelasannya cukup ringkas dan memberikan ilustrasi dari
materi yang disajikan seperti gambar-gambar yang keterkaitan
2. Materi yang disajikan mudah dimengerti dan tidak terlalu banyak pembahasan yang
tidak penting
3. Dalam buku pembanding Banyak menjelaskan materi yang diluar dari buku utama
sehingga para reviewer dapat menambah ilmu tentang komunikasi bisnis dari beberapa
referensi buku lain
4. Materi yang disajikan cukup bagusa dan muda dimengerti bagi para reviewer
1. Pada buku utama lebih sedikit penjelasannya daripada buku pembanding serta referensi
yang diambil hanya beberapa saja sedangkan pada buku pembanding banyak
mencantumkan beberapa para ahli yang mengerti pada bidang komunikasi bisnis
sehingga dapat menambah materi yang disajikan.