Anda di halaman 1dari 25

CRITICAL BOOK REVIEW

KOMUNIKASI BISNIS
Dosen Pengampu :NURUL WARDANI LUBIS . SE,.M.Si

DISUSUN OLEH :

1. Natasha Rame Simanullang (7193210021)


2. Zahra Aulia Fitri (7193510069)
3. Enda Pernanda Tumangger (7193510057)
4. Umi Salamah (7192210001)
5. Samuel banurea (7193510053)
6.Risna Anjani (7191210008)
7. Nur Ihsani Afsah Tarihoran 7193510008
8. Enjelia Septianta Saragih Simarmata (7193210023)
9. Achyaruddin

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATAPENGANTAR
Pujidan syukurpenyusunucapkankehadiratAllah SWT.Karena atas limpahanrahmat

dan hidayah-NYA penyusun dapat menyelesaikan Critikal Book Review dengan tujuan untuk

memenuhi tugas KOMUNIKASI BISNIS“

Review jurnal inidisusun untuk mengetahui perbedaan antara penulisan dan

penyusunan dua buah buku yang disusun oleh penulis yang berbeda namun memiliki konsep

yang sama yaitu untuk menjelaskan bagaimana materi negosiasi dan proses penulisan pesan

pesan bisnis

Penyusun menyadari bahwa Critikal Book Review ini belum sempurna.Karena dalam

banyak hal masih merupakan himpunan dari sumber buku yang dipergunakan. Untuk itu

penyusun dengan senang hati menerima kritik dari pembaca demi perbaikan.

Akhirnya penyusun tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihakyang telah

membantu dalam menyusun Critikal Book Reviewini.

Medan .September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..............................................................................................................2

DaftarIsi.........................................................................................................................3

BABI PENDAHULUAN.............................................................................................4

Latar Belakang........................................................................................................4

RumusanMasalah....................................................................................................4

Tujuan......................................................................................................................4

BAB IIIDENTITAS BUKU........................................................................................5

BAB III RINGKASANISI BUKU..............................................................................6

BABIV PEMBAHASAN............................................................................................22

BABV PENUTUP........................................................................................................24

KESIMPULAN................................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................25
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Critical book adalah hasil kritik/bandingan tentang suatu topic materi yang pada
umumnya menjadi Tugas Mahasiswa di perkuliahan dan dikritik terhadap buku yang
berbeda. Penulisan Critical Book ini pada dasarnya adalah untuk membandingkan satu buku
dengan buku yang lain, pada makalah ini buku yang dibandingkan ialah 2 buku.
Setiap buku yang dibuat oleh penulis tertentu pastilah mempunyai kekurangan dan
kelebihan masing-masing.Kelayakan suatu buku dapat kita ketahui jika kita melakukan
resensi terhadap buku itu dengan perbandingan terhadap buku lainnya. Suatu buku dengan
kelebihan yang lebih dominan dibandingkan dengan kekurangannya mengartikan bahwa
buku tersebut sudah layak untuk dipakai dan dijadikan sumber referensi bagi khalayakramai.
RumusanMasalah
1. Bagaimana isi dan pemahaman buku antara Buku
2. Bagaimana perbandingan buku antara Buku
3. Bagaimana Kelayakan setiap Buku setelah dibandingkan dengan Buku yanglain?
Tujuan
1. Untuk mendeskripsikan isi dan pemahaman antara Buku
2. UntukmendeskripsikanperbandinganantaraBuku
3. untuk mendeskripsikan Kelayakan setiap Buku setelah dibandingkan dengan Buku yang
lain

BAB II
IDENTITASBUKU

BUKU I

JudulBuku :Komunikasi Bisnis Edisi 5


Penulis : Djoko Purwanto
TahunTerbit : 2020
ISBN :

KotaTerbit : Surakarta
Penerbit : Erlangga

JumlahHalaman : 462 Halaman


BUKU II

JudulBuku : Komunikasi Bisnis


Penulis : Prof. Dr.H. Rizali Hadi , MM
Dr. Fauziah, M.Pd
TahunTerbit :
ISBN :
KotaTerbit :
Penerbit : Aswaja
JumlahHalaman : 138 Halaman

BAB III
RINGKASAN ISI BUKU
BUKU I

Materi Pertama
 NEGOSIASI

 PENGERTIAN NEGOSIASI

Dalam setiap proses negosiasi, selalu ada dua belah pihak yang berlawanan atau berbeda sudut
pandangnya. Agar dapat menemukan titik temu dan kesepakatan ,kedua belah pihak perlu
bernegosiasi.

Menurt Hartman ,pengertian negosiasi dapat berbeda beda tergantung pada sudut pandang
siapa yang terlibat dalam suatu negosiasi. Hartman menegaskan bahwa negosiasi merupakan
suatu proses komunikasi dua belah pihak , yang masing masing mempunyai tujuaan dan sudut
pandang mereka sendiri yang berusaha mencapai kesepakatan yang memuaskan kedua belah
pihak yang mempunyai masalah yang sama. Berdasarkan pengertian tersebut dapat
dikemukakan bahwa suatu proses negosiasi selalu melibatkan dua orang atau lebih yang saling
berinteraksi , mencari suatu kesepakatan kedua belah pihak, dan mencapai tujuan yang
dikehendaki bersama kedua belah pihak yang terlibat dalam negosiasi

Salah satu tujuan seseorang bernegosiasi adalah menemukan suatu kesepakatan kedua belah
pihak secara adil dan dapat memenuhi harapan atau keinginan kedua belah pihak. Dengan kata
lain hasil dari sebuah negosiasi adalah kesepakatan yang memberikan keuntungan bagi kedua
belah pihak. dalam hal ini tidak ada satupun pihak yang merasa dikalahkan atau dirugikan
akibat adanya kesepakatan dalam bernegosiasi.
Untuk mendapatkan suatu kesepakatan kedua belah pihak, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan antara lain:
1. Persiapan yang cermat
2. Presentasi dan evaluasi yang jelas mengenai posisi kedua belah pihak
3. Keterampilan, pengalaman, motivasi dan pikiran yang terbuka
4. pendekatan yang logis atau masuk akal untuk menciptakan dan mempertahankan hubungan
yang baik dan saling menguntungkan serta saling menghormati
5. Kemauan untuk membuat konsensi demi mencapai kesepakatan melalui kompromi bila
terjadi kemacetan
Proses negosiasi bukanlah proses sesaat yang kemudian dapat dengan segera di diperoleh
hasilnya, jadi negosiasi merupakan suatu proses komunikasi yang berlangsung secara terus-
menerus hingga tercapai suatu kesepakatan bagi kedua belah pihak. sebagai contoh negosiasi
tentang penyesuaian gaji karyawan yang terjadi antara pihak karyawan dengan pihak
Manajemen perusahaan

PROSES BERNEGOSIASI
Persiapan yang baik sebelum bernegosiasi merupakan salah satu kunci sukses bernegosiasi.
Persiapan yang asal-asalan tentu saja tidak akan memperoleh hasil yang optimal
Menurut casse ada tiga tahapan penting dalam bernegosiasi, yaitu tahapan perencanaan/
planning phase, tahapan implementasi dan tahapan peninjauan

-TAHAPAN PERENCANAAN
tahapan perencanaan negosiasi membutuhkan tiga tugas utama yaitu merencanakan sasaran
negosiasi anda, memutuskan strategi anda dan memperjelas proses bernegosiasi
A. Sasaran negosiasi
Sasaran negosiasi adalah apa hasil yang diharapkan dalam bernegosiasi. Hal ini merupakan
salah satu alasan utama mengapa seseorang bernegosiasi.penentuan sasaran atau target dalam
bernegosiasi sangatlah penting sebagai arahan atau petunjuk dalam bernegosiasi. Ada dua jenis
sasaran dalam bernegosiasi, yaitu sasaran ideal dan sasaran dasar ataupun batas minimal yang
dapat dicapai
B. Strategi negosiasi
komponen kedua adalah strategi negosiasi yang merupakan cara atau teknik untuk mencapai
tujuan bernegosiasi. Untuk mencapai kesepakatan kedua belah pihak memang diperlukan
strategi yang tepat. Ada beberapa strategi negosiasi yang dapat anda gunakan dalam
bernegosiasi antara lain: strategi kooperatif, strategi kompetitif, dan strategi analitis
1. Strategi kooperatif
-Sasaran mencapai kesepakatan kedua belah pihak
-Membagi semboyan win-win solution ataupun saling menguntungkan
-Mempercayai pihak lawan
-Melakukan kompromi jika diperlukan dan timbal balik
-Menciptakan landasan dan kepentingan bersama

2. Strategi kompetitif
-Sasaran strategi adalah mengalahkan lawan
-Tidak mempercayai lawan dan siap bertarung
-Menutup sebuah konsesi , menegaskan posisi dan melancarkan tekanan
-Tidak memberikan apa-apa dan menghabiskan semuanya

3. Strategi analitis
-mempunyai filosofi bahwa seorang negosiator adalah pemecahan masalah dan bukan seorang
petarung
-memandang negosiasi sebagai bentuk latihan dalam memecahkan masalah dan bukannya
sebagai permainan
-Berusaha kreatif dan bersama-sama mencari alternatif solusinya
-Menggunakan kriteria yang objektif dalam mengambil keputusan
-Membuat alasan yang rasional dan bukan atas dasar perasaan

C. Proses negosiasi
Komponen ketiga adalah proses negosiasi. sebelum mencapai sasaran yang telah anda tentukan
sebelumnya perlu diketahui bahwa dalam setiap negosiasi sangat diperlukan yang namanya
proses negosiasi yang melibatkan kedua belah pihak. proses negosiasi merupakan suatu proses
tawar-menawar yang diharapkan mampu menghasilkan suatu kesepakatan kedua belah pihak
yang saling menguntungkan. proses negosiasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang
dinamis dalam dunia bisnis. Lebih lanjut menurut casse, dalam proses negosiasi ada 6 tahapan
penting yang perlu diperhatikan antara lain: 1. Persiapan, 2 kontak pertama, 3 konfrontasi, 4
konsiliasi atau kompromi, 5 solusi, 6 pasca negosiasi atau konsolidasi
Tahap pertama: persiapan, merupakan tahapan yang berkaitan dengan pengumpulan informasi
secukupnya dan penentuan tim negosiasi yang sebaik-baiknya yang akan diikutsertakan dalam
proses negosiasi. persiapan dengan sebaik-baiknya dan usahakan untuk semakin banyak
mengenal profil pihak lawan negosiasi anda. Semakin banyak mengenal profil pihak lawan
negosiasi anda, rasa percaya diri Anda akan semakin bertambah dan semakin siap memasuki
proses negosiasi
Tahap kedua : kontak pertama, merupakan tahap pertemuan secara langsung antara kedua belah
pihak yang terlibat dalam proses negosiasi. Mereka saling berusaha untuk memperoleh
informasi selengkapnya demi kepentingan mereka sendiri. Pada tahap inilah proses negosiasi
akan memunculkan kesan pertama. Hati-hati dan waspada lah terhadap kesan pertama tersebut,
tahap penilaian mulai berlangsung di antara para negosiator tersebut.
Tahap ketiga: konfrontasi, merupakan tahap saling berargumentasi terhadap segala sesuatu yang
dinegosiasikan. tahap ini juga dikenal sebagai tahap perdebatan yang sengit di antara kedua
belah pihak yang terlibat dalam proses negosiasi. dalam proses seperti itu perdebatan dan
potensi perdebatan yang semakin memanas dan tak terkendali dapat saja terjadi jika masing-
masing pihak tidak dapat mengendalikan emosinya. Oleh karena itu kendalikan emosi, kepala
boleh panas tapi hati harus tetap dingin. Perbedaan tidak harus dijadikan sumber perpecahan
atau menjadi momok yang menakutkan tetapi justru sebaliknya harus dijadikan khasanah yang
sangat berguna dan berharga bagi pencapaian tujuan bersama
Tahap keempat: konsiliasi, merupakan tahap untuk saling melakukan proses tawar-menawar.
Anda mau menawarkan apa dan bagaimana pihak lawan merespon tawaran anda.proses ini
diperlukan untuk memperoleh titik temu yang betul-betul disepakati dan bermanfaat bagi kedua
belah pihak. proses tawar-menawar dalam proses negosiasi tak ubahnya seperti proses tawar-
menawar yang dilakukan oleh seorang penjual dan pembeli yang terlibat dalam proses
penentuan harga pasar suatu produk yang disepakati oleh keduanya
Tahap kelima: solusi, merupakan tahap dimana kedua belah pihak mulai saling menerima dan
memberi. Para negosiator mulai menemukan titik kesepakatan bagi kedua belah pihak dengan
cara mereka masing-masing. Setiap kesuksesan satu poin akan diikuti oleh kesuksesan
berikutnya.kembangkan sikap relasional itu sikap yang selalu berorientasi untuk menang
bersama. janganlah bimbang dan ragu untuk selalu menumbuhkan sikap saling memberikan
solusi terbaik bagi kedua belah pihak
Tahap keenam: pasca negosiasi, merupakan tahap yang melakukan konsolidasi bagi kedua
belah pihak. apakah masing-masing benar memiliki komitmen atas segala apa yang telah
disepakati bersama. inilah tahapan proses negosiasi yang tersulit dalam menerjemahkan
kesepakatan dalam suatu tindakan yang riil. Jangan mudah percaya bahwa proses negosiasi
telah usai. Jadilah semakin kuat dan upayakan agar setiap pengalaman bernegosiasi menjadi
pengalaman yang sangat berharga bagi anda.

Pada tahap perjalanan ini,seorang negosiator dapat melakukan berbagai peran penting dalam
bernegosiasi antara lain berperan sebagai seorang pemimpin, faktual, analitis, relasional, dan
intuitif..
Negosiator yang berperan sebagai pemimpin harus mampu bertanggung jawab dalam
mendefinisikan dan memilih apa konsensi dalam bernegosiasi. disamping itu pemimpin harus
mampu mengambil keputusan dan menentukan strategi secara efektif dalam mencapai tujuan
negosiasi yang telah ditetapkan.
negosiator yang berperan sebagai faktual harus mengetahui fakta-fakta dan mampu
mendokumentasikan setiap pernyataan yang muncul dalam proses bernegosiasi. Di samping itu
ia juga harus memiliki kemampuan untuk menjawab setiap pertanyaan demi memperjelas
permasalahan dan memberikan informasi tambahan yang tidak diminta oleh pihak lawan dalam
proses negosiasi.hal yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa ia harus mampu menyediakan
informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan dalam proses bernegosiasi.
Negosiator yang berperan analitis harus mampu menampilkan argumen negosiasi dengan cara-
cara logis, memastikan strategi yang diterapkan sudah benar menegosiasikan agenda pertemuan
dan menetapkan aturan main dalam bernegosiasi
negosiator yang berperan relasional harus mampu memperlancar hubungan antar tim negosiasi,
membangkitkan dan memelihara relasi dengan beberapa anggota tim bernegosiasi, peka
terhadap reaksi negosiator,membangun kepercayaan dan melihat kekuatan serta kelemahan
pihak lawan negosiasi.
negosiator yang berperan intuitif harus mampu memunculkan ide-ide dan cara-cara pendekatan
baru, pilihan-pilihan potensial dalam bernegosiasi, menunjukkan apa yang penting dan mana
yang kurang penting dalam bernegosiasi, mengetahui apa implikasinya ke depan,memahami
negosiasi secara utuh atau menyeluruh dan mengantisipasi apa yang akan dilakukan oleh pihak
lawan negosiasi.

-TAHAP IMPLEMENTASI

tahap implementasi merupakan tahapan penerapan atau tindakan yang diperlukan agar
mencapai sukses dalam bernegosiasi. Oleh karenanya tahapan ini bukan lagi sebagai wacana
pemikiran atau ideologi, tetapi sudah berada pada tahapan perilaku dan tindakan yang
diperlukan dalam bernegosiasi. Implementasi negosiasi memiliki beberapa komponen penting
antara lain: taktik negosiasi, keterampilan negosiasi, dan perilaku negosiasi. Berikut ini
beberapa taktik negosiasi yang sering digunakan dalam praktik bernegosiasi antara lain:
A. Taktik cara anda
yang termasuk dalam taktik dengan cara anda adalah bahwa anda mengetahui tujuan yang ingin
dicapai, Anda bersikeras dan memaksa pihak lawan agar percaya bahwa andalah yang benar,
andalah yang berinisiatif dan mempertahankannya, Anda yang mengendalikan proses negosiasi
dan Anda terus menekan
B. Taktik bekerja sama
Taktik ini menegaskan bahwa anda mau mendengarkan pihak lawan dan mengetahui apa yang
ada di benak mereka, andalah yang memutuskan untuk bersikap reaktif ataupun bukan proaktif,
siap bekerja sama jika proposal lawan sejalan dengan sasaran anda, anda setuju, tidak setuju
dan kadang-kadang mengembangkan ide-ide mereka, Anda membuat mereka berhasil
C. Taktik tidak bertindak apa-apa
Taktik ini merupakan sikap keras kepala dalam bernegosiasi.Dalam hal ini anda tetap
bersikukuh pada pendiriannya sebelumnya dan tidak mudah berubah.Taktik ini dilakukan
karena anda ingin mempertimbangkan sesuatu, salah satu trik untuk mengulur waktu, upaya
untuk membuat pihak lawan gugup atau grogi, dan anda percaya inilah saatnya untuk menilai
secara perspektif.
D. Taktik melangkah ke tujuan lain
Taktik ini menuntut anda harus aktif menggeser suatu persoalan ke persoalan lain. Andalah
yang memang mencoba untuk menghindar dari suatu persoalan agar tidak dibahas lagi.Taktik
ini diambil dengan beberapa alasan sebagai berikut. Anda punya peluang untuk memenangkan
negosiasi saat ini,pihak lain justru akan memperoleh peluang memenangkan negosiasi bila
suatu persoalan dibahas lagi, waktunya tidak tepat, atau adanya kesepakatan lain yang perlu
dibahas lebih dulu.
-TAHAP PENINJAUAN NEGOSIASI

Tahap ini merupakan tahapan setelah berlangsungnya proses negosiasi .tahapan ini memiliki
arti yang sangat penting bagi seorang negosiator dalam meninjau kembali apa yang sudah
dilakukannya selama bernegosiasi.
Ada beberapa alasan penting mengapa tahap peninjauan negosiasi perlu dilakukan, antara lain:
-untuk memeriksa apakah anda sudah mencapai tujuan anda
-jika tidak, maka hal itu dapat menjadi pelajaran sekaligus pengalaman yang sangat berharga
bagi seorang negosiator
-jika ya maka pastikan apa yang sudah anda lakukan dengan baik dan bangunlah kesuksesan
anda

KETERAMPILAN BERNEGOSIASI
Keberhasilan atau kesuksesan dalam bernegosiasi dapat ditentukan oleh berbagai faktor
penting, diantaranya adalah keterampilan seorang negosiator dalam bernegosiasi dengan pihak
lawan negosiasi. Menurut Hartman, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam
keterampilan bernegosiasi antara lain:
1. Persiapan
Persiapan yang baik merupakan salah satu kunci sukses negosiasi. Tanpa persiapan yang baik,
hasil yang diperoleh dalam bernegosiasi tidak akan memuaskan kedua belah pihak atau bahkan
mengalami kegagalan yang pada akhirnya menimbulkan kekecewaan bagi kedua belah pihak
2. Memulai negosiasi
Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam memulai bernegosiasi, antara lain:
memilih waktu yang tepat, tempat yang tepat, pengaturan tempat duduk yang tepat,
menciptakan suasana yang positif dan santai, menetapkan agenda, merumuskan tawaran atau
posisi pembuka, menghadapi konflik, berkomunikasi secara efektif, meningkatkan keterampilan
mendengarkan, peringatan, mencapai kesepakatan dengan lebih cepat
3. Strategi dan teknik
Menurut kamus webster, strategi dapat didefinisikan sebagai rencana atau metode yang teliti
atau tipu daya yang cerdik. Sedangkan yang dimaksud dengan taktik lebih mengacu pada setiap
metode yang digunakan untuk mencapai tujuan, yaitu mencapai kesepakatan dalam
bernegosiasi.Baik strategi maupun taktik menuntut keterampilan khusus dalam
bernegosiasi.Negosiasi yang sukses bukan saja hasil dari perencanaan atau persiapan yang baik,
tetapi juga implementasi yang baik dari sebuah negosiasi.

Ketererampilan Bernegoisasi
Keberhasilan atau kesuksesan dalam bernegoisasi dapat ditentukan oleh berbagai faktor penting
diantaranya adalah keterampilan seorang negoisator dalam bernegoisasi dengan pihak lawan
negoisasi.
Menurut Hartman,ada beberapa hal penting yang perlu diperhatkan dalam keterampilan
bernegoisasi (negotiation skills) antara lain :
Persiapan
Tanpa persiapan yang baik hasil yang diperoleh dalam bernegoisasi tidak akan memuaskan
kedua belah pihak atau bahkan mengalami kegagalan yang pada akhirnya menimbulkan
kekecewaan bagi kedua belah pihak.
Memulai Negoisasi
Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam memuli bernegoisasi,antara lain :
Memilih waktu yang tepat,tempat yang tepat,pengaturan tempat duduk yang tepat,menciptakan
suasanan yang positif,dan santai,menetapkan agenda,merumuskan tawaran/posisi
pembuka,menghadapi konflik,berkomunikasi secara efektif,meningkatkan keterampilan
mendengarkan,peringatan mencapapai kesepakatan dengan lebih cepta.
Strategi dan Teknik
Strategi maupun taktik menuntut keterampilan khusus dalam bernegoisasi.Negoisasi yang
sukses bukan hanya hasil darinperencanaan atau persiapan yang baik,tetapi juga implementasi
yang baik dari sebuah negoisasi.
Kompromi
Dalam upaya menuju kompromi,seseorang negosiator menyajikan kerangka dasar atau garis
besarnya terlebih dahlu,kemudian melangkah pada perbedaan kedua belah pihak yang lebih
spesifik,dan akhirnya disajikan penyertaan yang bersifat penilaian untuk mendukung posisi
mereka sendiri.
Menghindari Kesalahan Taktis
Agar negoisasi sukses,berikut adalah beberapa hal yang perlu dihindari dalam melakukan
negoisasi,antara lain : mengajukan permintaan awal yang tidak logis (permintaan tinggi untuk
penjual dan permintaan rendah untuk pembeli),membuat konsensi bebas,memulai tanpa daftar
penawaran,melakukan negoisasi terlalu cepat,bernegousasi secara terkejut,menghargai tawaran
yang tidak masuk akal,takut diam,marah,tidak menuliskan hasil negoisasi,bernegoisasi pada
saat lelah,mengecewakan bos anda,dan memaksakan negoisasi.
Persiapan Yang Baik
Negoisasi yang tidak disertai persiapan yang baik tidak akan mampu menghasilkan kesepakatan
secara optimal.Semakin penting negiusasi maka semakin banyak persiaoan yang harus
dilakukan.Lakukan identifikasi pada tahap persiapan atas hal-hal berikut : Kemungkinan pihak
lawan membka pernyataan dan posisi,bagaimana anda bergerak darin posisi pihak
lawannmenuju aspirasi anda ,masalah potensial,rintangan,kesempatan,kebutuhan,dan pilohan
yang dimiliki lawan anda,bagaimana idealisme dan garis dasar anda,pertimbangan biaya setiap
gerakan yang mungkin anda buat.
Berlatih
Berlatih bernegoisasi merupakan kunci percaya diri,hal itu dapat menjadi pintu pembuka besar
atau kecil masalah yang akan muncul.Cobalah rinci bagaimana anda berlatih.pendekatan apa
yang akan anda gunakan,pernyataan kunci apa yang akan andai sampakan,dan bagaimana anada
merespon pernyataan pihak lawan anda.
Menggambarkan Posisi Anda
Pada beberapa taktik,setiap isi menggambarkan posisi mereka dengan jelas.Tujuan anada
adalah bagaiman anda memberikan kesempatan pihak lawan untuk berbicara tentang berbagai
hal yang berkaitan dengan apa,bagaimana,bagaiman,kapan,dan dimana,dan mengapa negoisasi
perlu dilakukan.
Membuat suatu usulan/Proposal
Jika pihak lawan anda mengisyaratkan tidak membuat satu usulan yang ingin diajukan dalan
bernegoisasi,saaatnya bagi anda untuk mengusulkannya.Hal itu juga kan memberikan konsesi
yang terlalu dini oleh pihak lawan.
Penawaran
Salah satu respons yang efektif dalam bernegoisasi adalah bagaimana melakukan tawaran bagi
pihak lawan dengan cara-cara yang baik.Namun proses bernegoisasi tidak dapat di lepaskan
dengan proses penawaran .Gunakan kesempatan proses penawaran ini dengan sebaik-baiknya.
Persetujuan
Dalam proses penawaran yang intens sangatlah mudah untuk melupakan apa yang telah
disetujui sebelumnya.Sasaran dari setiap kali bernegoisasi adalah untuk mencapai
kesepakatan.Suatu kesepakatan tidak hanya terbatas pada hasil akhir dari kesepakatan,tetapi
butir butir dari setiap kesepakatan juga menjadi bagian pentingyang tak terpisahkan dalam
proses negoisasi.

TIPE NEGOISIATOR
Pemahaman yang baik terhadao karakteristik atau ciri-ciri berbagai macam negoisiator akan
membantu mempermudahanda dalam menentukanstrategi bernegoisasi.Menurut Casse ada
empat tipe negoisiator yaitu negoisiator curang,negoisiator professional,negoisiator bodoh,dan
negoisiator naïf.

Negoisiator Curang
Anda harus berhati-hati berhadapan dengan negoisiator yang curang karena pada dasarnya yang
terlintas dalam benak pikirannya adalah bagaimana memenangkan negoisasi dan mengalahkann
anda.
Negoisiator Profesional
Seorang negoisiator yang professional akan mengetahuiapa yang sedang dinegoisasikan dan
mengetahui bagaimna memperoleh yang diinginkannya.Ia memiliki pengetahuan dan
keterampilan bernegoisasi yang baik.
Negoisiator Bodoh
Seorang negoisiato bodoh cenderung menghendaki kekalahan untuk kedua belah pihak.Tidak
peduli apa yang anda lakukan ia akan berusaha sekuat tenaga agar tidak ada yang dapat keluar
dari pemenang.
Negosiator Naif
Pada umumnya ia adalah negositor yang tidak siap bernegoisasi,tidak tahu pokok persoalan
yang akan dinegoisasikan bahkan cenderung percaya pada pihak lawan negoisasinya.

BUKU II
Materi Pertama

 NEGOSIASI BISNIS

Dalam bisnis setiap orang yang menjalankan aktivitas usaha ingin usaha yang dikelola berjalan
lancar, sehingga mendatangkan keuntungan, Namun kadang bisnismen memiliki rekan kerja
yang menjadi teman bisnis, dan ada pesaing bisnis.Kita sering mendengar dan menyaksikan
orang-orang bisnis melakukan negosiasi, baik dalam kerjasama perdagangan, negosiasiasi
dalam jual beli, negosiasi dalam menjual barang konsinyasi, dan lain sebagainya.Apa sih
negosiasi itu? Negosiasi yaitu proses tawar menawar dengan cara perundingan untuk memberi
atau menerima agar mendapatkan kesepakatan bersama mengenai suatu hal yang menjadi
kepentingan bagi masing-masing pihak, baik perorangan maupun kelompok atau organisasi.
Negosiasi adalah sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak-pihak yang terlibat berusaha untuk
saling menyelesaikan tujuan yang berbeda dan bertentangan (Elizabeth, 2004:5-6).

Persiapan Negosiasi
Menurut Hartman, (1997), ada empat poin penting yang perlu diperhatikan sebelum
bernegosiasi, antara lain pencarian fakta terutama dari pihak lain (lawan negosisasi), menaksir
posisi lawan negosisasi, membuat perencanaan yang baik, dan memilih serta mengatur tim
negosiasi. Sementara itu, menurut Casse, ada tiga tahapan penting dalam bernegosiasi, yaitu
tahap perencanaan (sebelum negosiasi), tahap implementasi (selama negosiasi), dan tahap
peninjauan (setelah negosiasi) (Dewi, 2006).

Dalam tahap perencanaan negosiasi membutuhkan tiga tugas utama, yaitu merencanakan
sasaran negosiasi, memutuskan strategi, dan memperjelas proses negosiasi.

a. Sasaran Negosiasi Sasaran negosiasi adalah apa hasil yang diharapkan dalam bernegosiasi.
Hal ini merupakan salah satu alasan utama mengapa seseorang bernegosiasi. Penentuan sasaran
atau target dalam bernegosiasi sangatlah penting sebagai arahan atau petunjuk dalam
bernegosiasi. Ada dua jenis sasaran dalam bernegosiasi, yaitu sasaran ideal dan sasaran dasar
(batas minimal yang dapat dicapai).

b. Strategi Negosiasi Komponen kedua adalah strategi negosiasi yang merupakan cara atau
teknik untuk mencapai tujuan bernegosiasi. Untuk mencapai kesepakatan kedua belah pihak
memang diperlukan strategi yang tepat. Ada beberapa strategi negosiasi yang dapat anda
gunakan dalam bernegosiasi, antara lain: strategi kooperatif, strategi kompetitif, dan strategi
analitis

1) Strategi Kooperatif: (a) sasarannya mencapai kesepakatan kedua belah pihak, (b) memakai
semboyan win-win solution, (c) mempercayai pihak lawan, (d) melakukan kompromi jika
diperlukan dan timbal balik, dan (e) menciptakan landasan dan kepentingan bersama.
2) Strategi Kompetitif: (a) Sasaran strateginya adalah mengalahkan lawan, (b) tidak
mempercayai lawan dan siap bertarung, (c) menuntut sebuah konsesi, menegaskan posisi, dan
melancarkan tekanan, (d) tidak memberikan apa-apa dan menghabiskan semuanya.
3) Strategi Analitis: (a) mempunyai filosofi bahwa seorang negosiator adalah pemecah masalah,
bukan seorang petarung, (b) memandang negosiasi sebagai bentuk latihan dalam memecahkan
masalah, dan bukannya sebagai permainan, (b) berusaha kreatif dan bersama-sama mencari
alternatif solusinya, (c) menggunakan kriteria yang objektif dalam mengambil keputusan, (d)
membuat alasan yang rasional dan bukan atas dasar perasaan.
Tujuan Negosiasi

Ada beberapa tujuan dari sebuah negosiasi dalam bisnis, yaitu sebagai berikut: (1) untuk
mendapatkan kata sepakat yang mengandung kesamaan persepsi, saling pengertian, dan
persetujuan, (2) untuk mendapatkan jalan keluar dari masalah yang dihadapi bersama, (3) untuk
mendapatkan atau mencapai kondisi saling menguntungkan di mana masing-masing pihak
merasa menang (win-win solution). Tidak hanya memiliki tujuan, negosiasi juga memiliki
manfaat. Manfaat yang diperoleh dari sebuah proses negosiasi didalam pengertian bisnis resmi
antara lain sebagai berikut.

a. Untuk mendapatkan atau menciptakan jalinan kerjasama antarbadan usaha atau institusi
ataupun perorangan untuk melakukan suatu kegiatan atau usaha bersama atas dasar saling
pengertian. Dengan terjalinnya kerja sama antar kedua belah pihak inilah, maka tercipta sebuah
transaksi bisnis yang sling terkait sehingga membuat hidup perekonomian. Dengan kata lain
bahwa suatu proses negosiasi bisnis merupakan bagian dari suatu proses interaksi guna
menghidupkan perekonomian dalam skala yang lebih luas.

b. Dalam sebuah perusahaan, sebuah proses negosiasi akan memberikan manfaat untuk
menjalin hubungan bisnis yang lebih luas dan juga untuk mengembangkan pasar yang
diharapkan agar bisa meningkatkan penjualan. Proses negosiasi bisnis juga akan menghasilkan
harga yang lebih baik dan efisien yang memberikan keuntungan lebih. Berikut ini adalah
beberapa alasan terjadinya negosiasi: (1) ada pihak yang berkepentingan, (2) ada suatu masalah
yang dirundingkan, (3) ada keinginan untuk mencapai kesepakatan dalam membagi hak atau
kewajiban, dan (4) ada upaya menjaga kehormatan masing-masing pihak.

Mengatasi Konflik
Pertentangan atau konfik bisa terjadi kapan dan siapa saja dalam kegiatan bisnis.Usaha manusia
untuk meredakan pertikaian atau konflik dalam mencapai kestabilan dinamakan “akomodasi”.
Pihak-pihak yang berkonflik kemudian saling menyesuaikan diri pada keadaan tersebut dengan
cara bekerja sama.

Perusahaan manapun, baik itu yang besar atau bahkan yang kecil sekalipun pasti pernah
mengalami suatu konflik didalamnya.Konflik didalam perusahaan biasanya dapat muncul dari
tingkat individu, kelompok hingga tingkat unit.Ruang lingkup munculnya suatu konflik pun
terbagi menjadi dua, yakni lingkup konflik yang besar serta lingkup konflik yang kecil. Sebuah
konflik pada dasarnya adalah suatu proses saling mempengaruhi antar satu individu satu dengan
yang lain. Di sisi lain adanya sebuah konflik sebenarnya memiliki nilai positif yakni antar
anggota perusahaan dapat saling mengenal pribadinya masing-masing, serta menguji sejauh
mana tingkat kepemimpinan seorang leader atau boss dalam mengambil keputusan paling
bijaksana dalam mengatasi konflik dalam perusahaan.

Beberapa faktor yang mendasari munculnya sebuah konflik dalam perusahaan antara lain: (a)
perbedaan sudut pandang, (b) kurangnya komunikasi, (c) perbedaan status, dan (d) perbedaan
persepsi. Dari sudut pandang sosiologi, konflik dapat diartikan sebagai suatu proses social antar
satu orang dengan yang lain atau bahkan antar kelompok diman salah satu pihak berusaha untuk
menyingkirkanpihak yang lain dengan jalan menghancurkannya. Meski begitu, sesulit apapun
konflik yang sedang dihadapi dapat diatasi.

Berikut adalah beberapa usaha mengatasi konflik dalam perusahaan, mari kita simak
informasinya:
1. Mengakui adanya konflik
Langkah awal dari rahasia mengatasi konflik dalam perusahaan yang harus dilakukan adalah
mengakui bahwa didalam perusahaan telah terjadi suatu konflik. Dalam proses ini, tidak hanya
atasan sebagai pemimpin perusahaan yang harus mengakui adanya konflik namun juga semua
pihak yang terkait atau terlibat dalam konflik tersebut harus mengakui adanya konflik dalam
perusahaan. Dengan adanya pengakuan bahwa suatu konflik dalam perusahaan sedang terjadi
maka akan memudahkan proses pemecahan masalahnya.
2. Mengidentifikasi konflik
Hal kedua untuk mengatasi sebuah konflik dalam perusahaan adalah memulai mengidentifikasi
masalah secara mendalam. Dalam proses identifikasi konflik, dibutuhkan pengelolaan emosi
yang baik, dengan pengelolaan emosi yang baik maka konflik dalam perusahaan dapat diatasi
dengan mudah. Apabila pengelolaan emosi tidak dilakukan dengan baik bisa jadi hal tersebut
justru semakin memperkeruh konflik yang sedang terjadi dalam perusahaan.
3. Sharing pendapat atau saran
Rahasia mengatasi konflik dalam perusahaan yang ketiga adalah dengan memperhatikan
pendapat atau saran merupakan hasil pemikiran atau sudut pandang seseorang. Didalam proses
tukar pendapat atau saran haruslah melibatkan semua pihak yang terlibat dalam konflik,
maksudnya adalah agar pihak-pihak yang bersangkutan dapat saling mengungkapkan
pendapatnya secara terbuka. Didalam proses sharing pendapat atau saran hendaknya masing-
masing individu menghindari kepentingan pribadi agar ranah pembicaraan tidak keluar dari
jalur yang ingin dituju, selain itu hindari pula pandangan salah benar dalam proses sharing
pendapat. 4. Mencari solusi Mengatasi konflik dalam perusahaan, setelah semua pendapat atau
saran ditampung, bersama-sama dengan semua pihak yang terlibat mencari solusi terbaik
untuk menyelesaikan konflik dengan cara musyawarah. Mencari solusi bukanlah sesuatu hal
yang mudah untuk dilakukan karena mencari sebuah solusi diharapkan tidak menimbulkan
kerugian bagi satu pihak atau justru menimbulkan perpecahan dalam perusahaan.Dalam
menentukan solusi dibutuhkan pula solusi alternative bila solusi awal tidak berjalan dengan
baik.Adanya rasa saling percaya antar pihak juga sangat diperlukan guna menumbuhkan
kembali hubungan yang sehat antar pihak yang bersangkutan.

Permasalahan atau konflik yang terjadi dalam perusahaan hendaknya dapat diatasi dengan
baik.Tidak hanya pemimpin, namun semua anggotapun harus saling menempatkan diri dan
mengambil peran dalam perusahaan.Hindari perasaan kecil hati dan merasa tidak berperan
penting didalam perusahaan. Dengan selalu menjaga komunikasi yang baik serta terus
berpikiran positif satu dengan yang lain maka kemungkinan terjadinya konflik dalam
perusahaan dapat diminimalisir. Demikian paparan mengenai rahasia mengatasi konflik dalam
perusahaan semoga bermanfaat.

Filosofi Negosiasi
Filosofi adalah kata serapan dari bahasa Inggris yaitu philosophy.Sedangkan kata philosophy
itu sendiri adalah kata serapan dari bahasa Yunani. Dalam bahasa Yunani gabungan antara kata
philo (φιλο) yang artinya “cinta” dan sophós (σοφός) yang artinya “kebijaksanaan” menjadikan
sebuah kata khusus yaitu philosophia (φιλοσοφία) yang artinya “cinta kebijaksanaan.” Apabila
didefinisikan filosofi adalah kerangka berpikir kritis untuk mencari solusi atas segala
permasalahan.Solusi yang ditemukan untuk mengatasi suatu persoalan melalui berpikir secara
kritis merupakan buah dari pemikiran filosofis. Dalam sebuah negosiasi terdapat folosofi yaitu
sebagai berikut: (1) win-win solution (menang-menang, (2) win-lose (menang-kalah), dan (3)
lose-lose (kalah-kalah).
1. Filosofi win-win Solution (Menang-Menang)
Pihak yang dilibatkan dalam perundingan akan berupaya untuk menciptakan suasana yang
berkesan dan tidak ada pihak yang dirugikan dengan mengetengahkan keuntungan yang paling
optimal bagi pihak yang berunding secara jujur dan adil.

2. Filosofi Win-Lose (Menang-Kalah)

Strategi perundingan untuk memperoleh kemenangan mutlak dengan mengalahkan pihak


lawan.Strategi ini hanya dapat menyelesaikan masalah sekali saja.Bagi pihak yang menang
menganggap perundingan yang dihadapi telah selesai.Pihak yang kalah merasa selalu dirugikan
sehingga kemungkinan pihak lawan tidak mau lagi menjalin kemitraan.Penggunaan strategi ini
tidak dianjurkan karena tidak menuntaskan masalah, tetapi justru menimbulkan masalah yang
berkepanjangan.
3.Filosofi Lose-Lose (Kalah-Kalah)
Strategi ini adalah strategi yang tidak menggunakan menggunakan akal sehat.Untuk
mendapatkan kepuasan tersendiri, masing-masing pihak cenderung melakukan tindakan
merugikan pihak yang terlibat sehingga semua merasa kalah. Strategi kalah-kalah tidak dapat
digunakan untuk mencapai kesepakatan, tetapi penggunaan strategi ini justru akan menambah
masalah. Untuk itu, dalam bernegosiasi hendaknya menghindari penggunaan strategi kalah-
kalah ini karena dapat merugikan kedua belah pihak.

BUKU I

Materi II

 Proses penulisan pesan-pesan Bisnis

Perencanaan Pesan-Pesan Bisnis

Pengertian Perencanaan Pesan-Pesan Bisnia


Perencanaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mempersiapkan segala
sesuatunya berjalan dengan sebaik-baiknyaa.perencanaan yang baik akan mempermudah
pencapaian tujuan dengan cepat,tepat dan mudah.Apabila perencanaan pesan-pesan bisnis
dilakukan secara asal-alasan,hal itu akan menyebabkan tujuan penyampaian bisnis-bisnis
tersebut menjadi tidak optimal.Jadi yang dimaksud dengan penyampaian pesan-pesan bisnis
dibuku ini adalah penyampaian pesan-pesan bisnis yang dilakukan secara tertulis baik dalam
bentuk surat,memo,proposal,agenda,laporan bisnis maupun media elektronik.Berbagai media
elektronik yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis antara lain :
faksimili,surat elektronik (electronic mail/e-mail ), dan situs we (website).

TAHAPAN PERENCANAAN PESAN-PESAN BISNIS


Menurut Murphy,agar penyampaian pesan-pesan bisnis dapat dilakukan secara
efektif,beberapa tahapan penting yang harus diperhatikan sebagai berikut :
 Apa tujuan penyampaian pesan-pesan bisnis
 Menganalisis Audiens
 Menentukan ide/gagasan/pesan-pesan bisnis
 Membuat outline pengorganisasian pesan-pesan bisnis

PEMAHAMAN PROSES KOMPOSISI


Proses komposisi dapat dianalogikan dengan proses penciptaan sebuah lagu seperti yang
dilakukan oleh seorang komposer.seorang komposer yang baik harus membuat suatu
perencanaan yang baik dan cermat,seperti merencanakan jenis lagu apa yang akan dibuat
(pop,daerah,rok,jazz,country,keroncong,dangdut,atau campusari).
Secara umum penyusunan pesan-pesan bisnis secara tertulis meliputi empat tahapan
penting,yaitu :
1. Perencanaan menyusun draf
2. Organisasi dan komposisi
3. Edit dan revisi
4. Membaca Ulang

PENETUAN TUJUAN
Agar penyampaian pesan-pesan bisnis mencapai tujuan yang dikehendaki ,maka
langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tujuan yang jelas dan dapat
diukur,sesuai dengan tujuan organisasi sebagai berikut :
1) Mengapa tujuan harus jelas

Tujuan yang jelas akan membantu mengarahkan anda mencapat tujuan yang hendak
dikehendaki.Disamping itu ,penentuan tujuan yang jelas bagi suatu organisasi juga akan
dapat membantu proses pengambilan keputusan yang mencakup :
a. Keputusan untuk meneruskan pesan
b. Keputusan untuk menanggapi Audiens
c. Keputusan untuk memusatkan isi pesan
d. Keputusan untuk menetapkan media yang akan digunakan
2) Tujuan komunikasi Bisnis

Secara umum ,ada tiga tujuan komunikasi bisnis sebagai berikut :


a. Memberi informasi
b. Melakukan persuasi
c. Melakukan kaloborasi

3) Cara menguji tujuan

Penentuan tujuan yang baik tentunya harus mudah diaplikasikan dalam dunia
nyata.perlu dilakukan pengujian dengan empat pertanyaan sebagai berikut :
a. Apakah tujuan tersebut realistis?
b. Apakah waktunya tepat?
c. Apakah orang yang mengirimkan pesan sudah tepat?
d. Apakah tujuannya selaras dengan tujuan organisasi perusahaan ?

ANALISIS AUDIENS
Dalam melakukan analisis audiens ,ada tiga hal yang perlu diperhatikan yaitu sebagai
berikut :
 Cara mengembangkan profil audiens
 Cara memenuhi kebutuhan akan informasi audiens

Ada lima tahap penting yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan audiens sebagai berikut :
a. Temukan apa yang diinginkan oleh audiens
b. Berikan semua informasi yang diperlukan
c. Pastikan bahwa informasinya akurat
d. Tekanan ide-ide yang paling menarik audiens
 Cara memenuhi kebutuhan motivasional audiens

PENENTUAN IDE POKOK


a. Storyteller’s Tour
b. Random list
c. Cfr
d. Journalistic approach
e. Question and answer chain

SELEKSI MEDIA PENYAMPAIAN PESAN-PESAN BISNIS


Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih media penyampaian pesan-pesan
bisnis antara lain : tingkat kepentingannya,formalitis,kompleksitas,tingkat
kesehariannnya,emosional,dan biaya pengiriman serta harapan audiens.

Buku II
Materi II
Proses penulisan pesan-pesan Bisnis

Perencanaan, Pengorganisasian dan Revisi Pesan-Pesan Bisnis


A. Perencanaan Pesan-Pesan Bisnis

Perencanaan pesan merupakan suatu langkah strategis bagi pencapaian tujuan organisasi
secara menyeluruh dan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan komunikasi. Pesan-
pesan bisnis yang terencana dengan baik akan mempermudah pencapaian tujuan komunikasi.
Adapun penyusunan pesan-pesan bisnis meliputi tiga tahap, yaitu :
a. Perencanaan
b. Komposisi
c. Revisi

B. Penentuan Tujuan

Penentuan tujuan merupakan langkah awal perencanaan komposisi.Penentuan tujuan harus


jelas dan dapat diukur serta sesuai dengan tujuan organisasi. Tujuan yang jelas akan membantu
proses pengambilan beberapa keputusan, seperti dalam menentukan untuk meneruskan atau
tidak suatu pesan, dalam menanggapi audience, memusatkan isi pesan, keputusan untuk
menetapkan saluran dan media dalam menyampaikan suatu pesan.
Adapun tujuan Umum Komunikasi Bisnis :
1. Memberi informasi (informing)
2. Memberi persuasi (persuading)
3. Melakukan kolaborasi (collaborating)

Selain itu juga terdapat tujuan-tujuan khusus sebagai penjabaran dari tujuan umum. Namun
sebelum kita sampai kesana, ada baiknya kita mengetahui mengenai cara menguji tujuan.
Gunanya adalah untuk megetahui, bahwa tujuan yang telah kita tetapkan bersama sudah
memenuhi standar. Adapun caranya adalah tujuan yang telah ditentukan perlu diuji dengan
empat pertanyaan, yakni :
1. Apakah tujuan itu realistik ?
2. Apakah waktunya tepat ?
3. Apakah orang yang mengirimkan pesan sudah tepat ?
4. Apakah tujuannya dapat diterima oleh perusahaan?

C. Analisis Audience

Setelah kita ketahui tujuan kita sudah memenuhi sebuah stAndar tujuan, langkah berikutnya
dalam sebuah perencanaan pesan bisnis adalah menganalisis audience.
Berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Mengembangkan Profil Audience

Dalam mengembangkan profil audience ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
a. Jumlah dan komposisi audience
b. Identifikasi audience yang memegang posisi atau peranan kunci atau paling
penting
c. Reaksi audience
d. Tingkat pemahaman audience
e. Hubungan audience dengan komunikator
2. Memenuhi Kebutuhan Audience (Informasi)

Ada lima tahap yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan audience :


a. Cari apa yang diinginkan audience
b. Antisipasi pertanyaan yang tak diungkapkan
c. Berikan semua informasi yang diperlukan
d. Informasinya akurat
e. Temukan ide yang menarik bagi audience
3. Memuaskan Kebutuhan Motivasional Audience

D. Penentuan Ide Pokok

Setiap pesan bisnis, akan bermuara pada satu tema pokok, yaitu ide pokok (main idea) dan
selebihnya hanya merupakan ide pendukung (supporting idea).Untuk menentukan ide pokok,
poin-poin yang penting yang harus diidentifikasikan terlebih dahulu, yaitu :
1. Teknik Brainstorning

Pendekatan yang baik adalah Brainstorning yang memberikan keleluasaan pikiran, untuk
mencari berbagai macam kemungkinan, dan menguji berbagai alternatif dengan
mempertimbangkan tujuan, audience, dan fakta yang ada. Teknik yang digunakan :
a. Storyteller’s Tour
b. Random List
c. CFR (Conclusions, Findings, Recommendations)
d. Journalistic approach
e. Questions and Answer Chain
2. Pembatasan Cakupan Ide pokok dari pesan-pesan, selebihnya disesuaikan dengan waktu
yang tersedia, sehingga poin-poin penting tidak terabaikan. Yang penting adalah, ide
pokok yang disampaikan harus mudah dimengerti dan diterima oleh audience.

E. Seleksi Saluran Komunikasi dan Media

Pesan-pesan bisnis harus sesuai dengan situasi yang ada. Ide-ide dapat disampaikan melalui dua
saluranyaitu :
1. Komunikasi Lisan
2. Komunikasi Tertulis

F. Pengorganisasian Pesan-Pesan Bisnis Pengorganisasian

pesan-pesan bisnis yang baik akan mempermudah pencapaian tujuan komunikasi bisnis.
Berikut ini poin-poin yang perlu mendapatkan perhatian dalam pengorganisasian pesan-pesan
bisnis:
A. Hal-Hal Yang Menyebabkan Pesan-Pesan Tak Terorganisasi
B. Pentingnya Pengorganisasian yang Baik
C. Pengorganisasian Pesan-pesan Melalui Outline

G. Revisi Pesan-Pesan Bisnis

Revisi diperlukan agar pesan-pesan yang telah direncanakan dan dibuat, dapat ditinjau
ulang untuk menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan atau kekurangan, sehingga
sesuai dengan yang dikehendaki .Berikut beberapa hal yang perlu dikuasai dalam
merevisi pesan-pesan bisnis:
a. Keterampilan Merevisi

Dalam sebuah keterampilan merevisi, ada beberapa hal yang perlu di edit :
 Edit isi dan pengorganisasiannya
 Edit gaya penulisan Gaya penulisan
 Edit format
b. Pemilihan Kata yang Tepat

Kata-kata harus dipilih dengan sebaik-baiknya, agar pesan yang terkandung dalam kalimat
yang disampaikan kepada orang lain, dapat dengan mudah dimengerti. Berikut ini
beberapa kiat pemilihan kata yang tepat :
 Pilih kata-kata yang sudah dikenal atau familiar
 Pilihlah kata-kata yang singkat

H. Cara Membuat Kalimat Efektif

Kalimat efektif merupakan bentuk kalimat yang dengan sadar dan sengaja disusun untuk
mencapai daya informasi yang tepat dan baik.Dalam menyusun kalimat perlu diperhatikan
kesatuan pikiran, kesatuan susunan dan kelogisan.Dalam sebuah kalimat, setidaknya
terdapat tiga jenis kalimat, yakni :
a. Kalimat sederhana
b. Kalimat majemuk
c. Kalimat kompleks
I. Cara mengembangkan paragraf

Ada dua pendekatan yang dapat digunakan dalam mengembangkan paragraf, yaitu
pendekatan induktif dan deduktif.Pendekatan induktif dimulai dengan mengemukakan
berbagai alasan pendukung Bterlebih dahulu, kemudian baru dibuat
kesimpulan.Pendekatan deduktif 73 dimulai dari kesimpulan kemudian baru diikuti
dengan alasan-alasannya.
Suatu paragraf dapat dikembangkan melalui berbagai cara:
a. Ilustrasi
b. Perbandingan (persamaan dan perbedaan
c. Pembahasan sebab akibat
d. Klasifikasi
e. Pembahasan pemecahan masalah
BAB IV
PEMBAHASAN

Kelebihan Dan Kekurangan Buku

a. Buku I
- Kelebihan
 Buku ini sudah mencakup materi yang dijelaskan dan tergolong lengkap dan
menarik isi dari setiap bahasannya mudah dipahami oleh semua kalangan.
 Buku ini juga membahas prinsip-prinsip komunikasi yang baik yang berkaitan
dengan penulisan prsan-pesan bisnis.Didalam buku ini juga terdapat ringkasan
disetiap babnya ,pada bagian kanan dan kiri halaman,terdapat catatan kecil berisi
informasi penting .
 Buku Djoko Purwanto juga membahas mengenai proses penulisan pesan-pesan
bisnis terkait dengan masalah audiens .
 Materi yang ada dibuku ini disampaikan secara runtut dan detail.

- Kelemahan
 Ada beberapa istilah didalam buku ini yang bukan bahasa umum yang tidak semua
orang tau,jadi kita harus memahami beberapa istilah secara lebih luas.
 Materi yang ada dibuku ini kurang dilengkapi dengan pendapat para ahli sehingga
kurang meyakinkan pembaca

b. Buku II
- Kelebihan
 Buku ini menjelaskan materi secara runtut dengan lebih detail
 Buku menggunakan bahasa yang simple dan sederhana dan mudah dipahami
 Topik-topik yang disampaikan merupakan hal-hal yang sangat penting tentang
Proses penulisan pesan-pesan bisnis
- Kelemahan
 Cover kurang menarik,didalam buku tersebut tidak ada gambar untuk menambah
nuasa,ilustrasi yang terdapat didalamnya masih hitam putih.
 Penjelasan pada buku ini terlalu menggunakan bahasa yang panjang sehingga
bisa membingungkan bagi pembaca
 Topik pada buku agak sulit dipahami karena kurang dilengkapi dengan contoh
yang benar
BAB V
PENUTUP

KESIMPULAN

Negosiasi menuntut kemampuan komunikasi yang memadai. Ini membuktikan betapa


komunikasi dengan pihak lain merupakan syarat utama yang dapat menunjang keberhasilan kita
di masa depan. Kita semua adalah negoisiator yang selalu melakukan negoisiasi setiap hari.
Hanya saja, kita tidak sadar, jikalau kita sedang melakukan suatu negoisasi. Negosiasi tidaklah
untuk mencari pemenang dan pecundang dalam setiap negosiasi terdapat kesempatan untuk
menggunakan kemampuan sosial dan komunikasi efektif dan kreatif untuk membawa kedua
belah pihak ke arah hasil yang positif bagi kepentingan bersama. [Ron Ludlow & Fergus Panton
2000 : 141 – 142] karena pada dasarnya sebuah negoisasi adalah sebuah kesepakatan diantara
orang-orang yang melakukan negoisasi.

Kemampuan bernegoisasi sangat dibutuhkan dewasa ini, karena setiap aktivitas membuthkan
negoisasi. Kita selalu melakukan negoisasi kepada orang tua, kakak, adik, anak, suami, istri,
teman, kerabat bahkan negoisasi terhadap diri sendiri kerap kita lakukan. Orang-orang yang
selalu melakukan negoisasi adalah cerdas. Mengapa? Karena dalam negoisasi terdapat
kesepakatan yang menghasilkan keputusan dan keputusan itu adalah hal yang menyangkut
dengan kepentingan diri sendiri yang mengambil sebuah resiko dan mengharapkan keuntungan
tertentu. Untuk itu, latihlah diri pembaca untuk selalu bernegoisasi.

SARAN

Berdasarkan dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kedua buku tersebut sangat baik
untuk dijadikan reverensi ,khususnys pada materi Proses Negosiasi dan Materi Penulisan pesan
pesan bisnis. Kedua buku tersebut sangat lengkap dalam pembahasan dan sangat menarik untuk
dibaca dalam menambah wawasan mengenai seputar komunikasi bisnis . Dan sangat cocok
untuk semua kalangan terutama untuk mahasiswa yang ingin memperdalam wawasan
menngenai negosiasi dan penulusan pesan pesan bisnis. Dan juga buku tersebut sangat mudah
untuk dibawa kemana mana karena memiliki ukuran yang sangat pas dan tidak terlalu besar
membuat nyaman untuk dibawa
DAFTAR PUSTAKA

Arifin , E Zainal. Penggunaan Bahasa Indonesia Dalam Bahasa Dinas. Jakarta :Penerbit
Akademika
Pressindo, 1996
Casse, Pierre. On The Hour Negotation ( Menjadi Negosiator Handal Dalam 1 Jam). Jakarta :
PT . Elexmedia Komputindo, 1997

Dr. Yuliati,Kinkin.2012.Pengantar Komunikasi Bisnis.Jakarta : Ulinnuha Press

Anda mungkin juga menyukai