ELFRIDA SIMANULLANG
7183343008
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat Rahmat dan Karunianya
sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas pembuatan makalah critical jurnal report tentang
PEMAHAMAN BISNIS RETAIL untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah
“MANAJEMEN BISNIS RETAIL” pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu saya dan
kepada semua pihak yang telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk mendukung dan
berperan serta dalam menyelesaikan makalah critical jurnal report ini. Saya menyampaikan
ucapan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Demikianlah laporan ini saya perbuat semoga bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata saya
ucapkan terima kasih.
Elfrida Simanullang
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………...3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakanng 4
B. Tujuan 4
C. Manfaat 4
3
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Critical Jurnal Report adalah kegiatan mengkritisi suatu buku. Salah satu strategi
pembelajaran yang diterapkan bagi mahasiswa adalah Critical Jurnal Report. Pada makalah
kali ini akan membahas dan mengkritik jurnal mengenai Perilaku Konsumen Khususnya pada
bagian Penelitian Kuantitatif. Mengkritik buku bertujuan untuk memberikan gambaran
kepada pembaca mengenai identitas jurnal, kelebihan dan kekurangan jurnal, baik dari segi
sistematika penulisan, EYD, maupun kepaduan isi buku itu sendiri. Selain itu, mengkritik
buku juga dapat melatih kemampuan kita dalam mengkritik buku dan dapat menambah
wawasan, pembahasan yang disajikan oleh penulis, sebagai masukkan berharga bagi proses
kreatif kepenulisan selanjutnya.
Untuk pemenuhan tugas Critical Journal Report Mata Kuliah Perilaku Organisasi
Menambah wawasan
Mahasiswa dapat memahami materi yang dibahas pada jurnal secara mendalam
4
REVIEW JURNAL 1
5
literatur-literatur yang berhubungan masalah yang akan dianalisa
serta bahan-bahan perkuliahan dengan sumber penunjang
lainnya. Penelitian Lapangan,
Teknik Metode pengumpulan data dengan mengadakan kunjungan
Pengumpulan Data langsung ke objek penelitian. Penulis menggunakan dua cara
penelitian, yaitu Pengamatan (Observasi) &Wawancara Tatap
Muka (Face to Face Interviews) Kuisioner secara perorangan
(Personally Administrated Quistionnaires) Kuisioner ini
disampaikan secara langsung oleh peneliti kepada para pakar
untuk mendukung proses Analisa Internal Faktor Evaluation (IFE)
dan Eksternal Faktor Evaluation (EFE).
6
penyedia kebutuhan rumah tangga dan yang lainnya, namun di
BTM juga menyediakan lahan toko-toko dan counter terbuka yang
dapat di beli dan disewakan pada pengusaha-pengusaha UKM
untuk berbisnis di sana, Pada Lantai 1 di Bogor Trade Mall di
pusatkan untuk lokasi usaha penjualan produk fashion, mulai dari
fashion wanita dan pria mulai dari anak-anak hingga dewasa.
persaingan yang sangat ketat diantara sesama pedagang saat ini.
Kelebihan Menurut saya kelebihan dari penelitian ini yaitu bisa dilihat dari
judul terlebih dahulu yang sesuai dengan pembahasannya
mengenai Analisis Strategi Usaha Ritel Ukm Dalam Meningkatkan
Keunggulan Bersaing Studi Kasus Pada Ukm Toko Mojang Fashion
Bukan hanya hasil yang ingin saya sorot disini tapi ternyata bahasa
ataupun penjelas yang dibuat oleh penulis cukup sederhanan
bahkan metode penelitian yang dilakukan peneliti sudah tepat
menurut saya.
Kelemahan Menurut saya kelemahan jurnal ini adalah terletak pada penelitian
lanjutan, sebaiknya peneliti harus mengembangkan penelitiannya
agar lebih baik lagi sebagai bahan pertimbangan, sarana
pengetahuan kedepannya
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian observasi dan pembahasan masalah
yang telah diuraikan , dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut
Toko Mojang fashion hadir lantai 1 di Bogor Trade Mall berusaha
melikrik peluang pasar hadir dengan menjual produk busana
wanita, karna bentuk pasar di BTM adalah pasar persaingan
sempurna, dengan banyak pembeli dan penjual,selain harus
bersaing menhadapi ritel besar sekelas grand Ramayana yang juga
menjual produk fashion, Mojang Fasion pun harus bersaing
dengan ratusan ritel-ritel dan toko-toko sejenis dalam persaingan
usaha, berbagai strategi dipilih dan diterapkan untuk menarik
perhatian pelanggan dan meyakinkan pelanggan untuk memilih
berbelanja di Mojang fashion, ditengah
7
REVIEW JURNAL 2
8
Rena Feri Wijayanti
Tri Yulistyawati Evelina
Reviewer Elfrida Manullang
Tanggal review Maret 2021
Latar Perkembangan bisnis ritel di Indonesia dapat dikatakan cukup
Belakang pesat akhir-akhir ini, terutama ritel modern dalam semua variasi
Penelitian jenisnya. Beberapa faktor pendukung perkembangan usaha ritel
modern diantaranya adalah cukup terbukanya peluang pasar,
perkembangan usaha manufaktur yang akan memasok produknya
ke retailer (peritel), dan upaya pemerintah untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi dengan cara salah satunya
mengembangkan bisnis ritel. Perkembangan yang dialami bisnis
ritel, dalam perjalanannya bukannya tanpa menimbulkan masalah
sama sekali. Banyaknya pemain dalam bisnis ritel membuat
persaingan menjadi sangat ketat. Peritel besar, terutama
perusahaan asing, semakin gencar melakukan ekspansi bisnisnya
di Indonesia. Peritel modern kecil dan peritel tradisional menjadi
pihak yang berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan.
Pengamatan para pakar dan peneliti bisnis ritel umumnya sampai
pada kesimpulan bahwa kehadiran peritel besar dalam bentuk
hipermarket, supermarket, department store, dan lain-lain,
membahayakan kelangsungan hidup bisnis ritel kecil dan
tradisional. Peneliti ritel Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
(FE UI) Rizal Halim (Bisnis.Com, 23/8/2009), dalam sebuah
pengamatannya terhadap kehadiran hipermarket menyatakan
bahwa, dari kehadiran hipermarket terdapat dua kemungkinan
yang ditimbulkan yaitu toko lokal atau warung yang tutup atau
peritel skala kecil mengurangi karyawannya karena omzetnya
berkurang.
ObjekPenelitian Lingkungan Bisnis Retail
MetodePenelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif (exploratory
research) yang dilakukan dengan teknik survei dan wawancara
mendalam menggunakan pendekatan kualitatif.
Teknik Pengumpulan data dilakukan melalui indepth interview dan
9
Pengumpulan Data observasi.
Hasil Penelitian Salah satu penyebab persaingan bisnis retail adalah karena
lemahnya posisi tawar (bargaining position) para supplier
terhadap pengusaha ritel modern. Ritel modern biasanya
menerapkan aturan yang ketat atas kemungkinan suatu produk
bisa diterima, sementara banyak supplier yang ingin memasok
produknya ke ritel modern. Ritel modern juga biasa menekan
harga dari supplier agar harga jualnya nanti bisa dibuat sesuai
keinginan retailer. Supplier yang bisa memenuhi keinginan retailer
dan menyisihkan supplier-supplier yang lain yang akhirnya bisa
memasok produknya ke ritel modern.
Kelebihan Menurut saya kelebihan dari jurnal kedua ini yaitu bisa dilihat dari
judul terlebih dahulu yang sesuai dengan pembahasannya.
Kelemahan Menurut saya kelemahan jurnal ini adalah terletak pada kajian
teori yang minim, menurut saya perlu ditambahi dengan referensi-
referensi baru seperti buku dan jurnal yang terkait dengan
penelitian.
Kesimpulan Persaingan langsung dalam bisnis ritel terjadi antara retail modern
dan tradisional, antar sesama retail modern, antar sesama retail
tradisional, dan ditambah persaingan antar supplier. Persaingan
bisnis ritel yang terjadi antara sesama perusahaan ritel modern
terjadi baik dalam kategori yang sama maupun persaingan yang
sifatnya tidak langsung karena berada dalam kategori yang
berbeda. Persaingan berada dalam kondisi yang wajar bila terjadi
antar sesama retail modern, antar sesama retail tradisional, dan
antar supplier. Namun, ketidakseimbangan terjadi pada
persaingan antara retail modern dan tradisional, karena pada
suatu kondisi tertentu korbannya ada dipihak ritel tradisional.
Persaingan antar supplier dipicu karena adanya peluang yang
sama dari sekian banyak supplier untuk memasok produknya ke
perusahaan ritel modern. Ketatnya persaingan ini diperberat oleh
kepentingan yang besar dari produsen sendiri agar produknya
dijual melaui ritel modern, yaitu untuk memantapkan eksistensi
10
produk dan mereknya pada konsumen dari segmen sasaran
sebuah ritel modern..
11