Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN INVESTASI DAN PASAR MODAL

CRITICAL JOURNAL RIVIEW

DOSEN PENGAMPU : KHAIRUNNISA HARAHAP,SE.,M.SI.

NAMA : DIANA DEFRISCA

NIM : 7193520018

KELAS : AKUNTANSI B’2019

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus , karena atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
Critical Journal Riview (CJR) mata kuliah Manajemen Investasi dan Pasar Modal.
Penulis berterima kasih kepada Ibu KHAIRUNNISA HARAHAP,SE.,M.SI. yang
telah memberikan bimbingannya untuk menyelesaikan tugas ini.
Di dalam makalah ini penulis akan mereview, melakukan perbandingan,
dan mencari kelebihan dan kekurangan jurnal. Penulis juga menyadari bahwa
tugas ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis meminta maaf jika
ada kesalahan dalam penulisan. Kritik dan saran sangat diharapkan guna
membangun kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, semoga tugas ini dapat
bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, April 2021

Diana Defrisca
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR
Critical Journal Review (CJR) merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswa
karena mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada. Terdapat
beberapa hal penting sebelum kita mereview jurnal, seperti menemukan jurnal yang sesuai
dengan topik yang diangkat, membaca keseluruhan dari isi jurnal dan mencoba untuk
menuliskan kembali dengan bahasa sendiri pengertian dari jurnal tersebut. Jurnal memiliki
beberapa ciri-ciri, seperti dibatasi sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh organisasi
penerorganisasi yang memuat jurnal ilmiah; memiliki judul dan nama penulis serta alamat
email dan asal organisasi penulis; terdapat abstract yang berisi ringkasan dari isi jurnal,
introduction, metodologi yang dipakai sebelumnya dan metodologi yang diusulkan,
implementasi, kesimpulan dan daftar pustaka.
Langkah penting dalam mereview sebuah jurnal, yaitu mengemukakan bagian
pendahuluan, mengemukakan bagian diskusi, mengemukakan bagian kesimpulan. Hal-hal
yang perlu ditampilkan dalam critical journal review, yaitu mengungkapkan beberapa
landasan teori yang digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam penelitiannya dan tujuan
apa yang ingin dicapai; mengungkapkan metode yang digunakan, subjek penelitian, teknik
pengumpulan data, alat pengumpul data, dan analisis data yang digunakan; mengambil hasil
dari penelitian yang telah dilakukan dengan memberikan deskripsi secara singkat, jelas, dan
padat; serta menyimpulkan isi dari jurnal.

1.2 Tujuan Penulisan CJR


 Memahami dan menganalisis kelebihan dan kekurangan dari suatu jurnal.
 Mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada.
 Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam suatu jurnal.

1.3 Manfaat CJR


 Membantu semua kalangan dalam mengetahui inti dari hasil penelitian yang terdapat
dalam suatu jurnal.
 Menjadi bahan evaluasi dalam pembuatan suatu jurnal di penerbitan berikutnya.
BAB II
RINGKSAN JURNAL
2.1 Identitas Jurnal.
1. Jurnal Utama
a) Nama Jurnal : Jurnal Ekonomi, Bisnis, dan Akuntansi Ventura
b) Judul artikel : Efficient Market Hypothesis and Forecasting of the
Industrial Sector on the Indonesia Stock Exchange
c) Nama pengarang : Faizul Mubarok, Mohammad Masykur Fadhli
d) Kota terbit : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
Banten, Indonesia 15419
e) Tahun terbit : August – November 2020
f) Volume : Vol. 23, No.2

B. Ringkasan Jurnal.

Abstrak
Kehadiran pasar saham telah membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi diIndonesia.
Namun, tingkat volatilitas yang tinggi ditambah ketidakpastian ekonomi membuat investor
perlu melakukan strategi dalam mengembangkan di pasar modal. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis indeks setiap industri dibursa saham diIndonesia dengan menguji
Hipotesis Pasar Efisien dan memperkirakan pertumbuhan untuk setiap sektor industri.
Penelitian ini menggunakan data bulanan dari tahun 1996 sampai tahun 2020 dengan
metode penelitian termasukvarians rasio, uji stasioneritas data, Autoregressive Integrated
Moving Average (ARIMA), dan Autoregressive Conditional Heteroskedasticity (ARCH).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sektor industri di Bursa Efek Indonesia tidak efisien
dalam bentuk lemah. Dalam peramalan, hampir semua indeks mengalami kontraksi
pertumbuhan pada awal periode peramalan. Para pemangku kepentingan diharapkan lebih
banyak di pasar dengan membeli dan menjual terutama kegiatan kontraksi saham karena
pasar terbukti tidak efisien dalam bentuk lemah.

1. PERKENALAN

Tujuan didirikannya pasar modal adalah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi suatu
negara (Neanidis, 2019; Zhao dkk., 2018). Pasar saham bisa membantu industri lain untuk
menjadi lebih berkembang (Li,2016; Uygur & Taş 2014). Modal yang berfungsi pasar
dapat meningkatkan efisiensi ekonomi, investasi, dan pertumbuhan ekonomi (Coşkun et al.
2017). Pasar saham baru dapat meningkatkan ekonomi pertumbuhan dengan
mengumpulkan informasi tentangnya prospek, dengan demikian mengarahkan modal ke
investasi dengan keuntungan yang tinggi (Kudrin & Gurvich, 2015).

Efek dari pembukaan bursa saham hasil dengan peningkatan produktivitas (Hu & Prigent
2019; Rizvi & Arshad 2016). Bursa saham baru juga dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dengan mengurangi kepemilikan aset likuid dan peningkatan fisik pertumbuhan
modal (Chen & Imam,2013). Ketidakpastian dalam ekonomi global menyebabkan banyak
orang menafsirkan bagaimana harga saham atau pasar bekerja (Roy & Kemme, 2020).
Pasar keuangan bergerak secara dramatis, dan saham harga bisa menjadi terlalu fluktuatif
di mana volatilitas adalah fenomena penting untuk pasar keuangan di dunia (Jebran et al.,
2017; Liu & Yang, 2017). Itu hubungan antara volatilitas dan risiko sulit dilakukan
mengerti, tapi volatilitas pasar saham tidak buruk (Byström, 2016). Ketidakstabilan yang
pada dasarnya teratur dapat menjadi dasar harga saham yang efisien (Tuyon & Ahmad
2016). Ini terjadi saat ketergantungan volatilitas menyiratkan prediktabilitas yang diterima
oleh pedagang dan investor jangka pendek (Audrino et al.,2020). Pentingnya volatilitas
tersebar luas di dunia keuangan — harga ekuilibrium, diperoleh dari model penetapan
harga aset saat derivative penilaian tergantung pada prakiraan volatilitas yang dapat
diandalkan (Gu dkk., 2020). Manajer portofolio, arbitrase risiko, dan bendahara
perusahaan melihat tren volatilitas, di mana perubahan harga saham dapat berdampak pada
investasi dan manajemen risiko (Heywood et al.,2003).

Kunci sukses berinvestasi dalam banteng pasar memanfaatkan kenaikan harga saham, yang
berarti membeli sekuritas lebih awal dengan membayar memperhatikan pertumbuhan nilai
dan menjual saat itu mencapai titik tertingginya (Cai & Lu, 2019). Kelihatannya
sederhana, tetapi tidak seperti itu, karena tidak ada yang tahu ketika pasar akan mulai naik
atau telah mencapai titiknya puncak. Selanjutnya, kunci sukses berinvestasi di beruang
pasar memiliki beberapa strategi di mana investor mencoba mengamankan aset mereka
dalam sekuritas dengan volatilitas rendah. Beberapa juga memanfaatkan harga saham yang
rendah (Frydman & Camerer, 2016).

Mengingat Indonesia sedang berkembang pasar dan dunia juga beralih ke industri 4.0,
penting untuk melaksanakan teori Efisien Hipotesis Studi pasar dan peramalan dikawasan
industri di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dapat berkontribusi untuk menentukan
apakah indeks industri sektoral di Bursa Efek Indonesia Pertukaran efisien dan kemudian
tentukan strategi investasi yang masuk akal di pasar ini.

2. KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS

Dalam konsep pasar yang efisien, perubahan harga keamanan saham di masa lalu tidak
dapat digunakan memperkirakan perubahan harga di masa mendatang (Tuyon & Ahmad
2016). Perubahan harga saham di pasarmengikuti pola jalan acak secara efisien. Itu
estimasi harga saham tidak dapat dilakukan dengan melihat dengan harga historis dari
saham tersebut, tapi sedikit berdasarkan semua informasi yang tersedia dan muncul
dipasar. Data memasuki pasar dan terkait dengan keamanan saham kemungkinan akan
menghasilkan harga baru pergeseran keseimbangan (Borgards & Czudaj, 2020). Jika pasar
bereaksi dengan cepat dan akurat untuk masuk informasi dan segera membentuk aslinya
harga ekuilibrium, kondisi pasar ini adalah pasar yang efisien (Ntim et al., 2015).

Rajesh dkk. (2015) menguji pasar yang efisien hipotesis bentuk lemah pada indeks sektoral
diBursa Efek Nasional di India. Penelitian ini menggunakan metode autokorelasi untuk
memeriksa apakah file indeks sektoral efisien atau tidak. Akibatnya, file indeks sektoral
terdaftar di Bursa Efek Nasional belum terbukti produktif dalam kondisi lemah untuk m.

Qin dan Singal (2015) meneliti apakah ada efek antara efisiensi harga saham dan
pengindeksan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah S&P 500 indeks dan
saham tidak termasuk dalam S&P 500. Metode yang digunakan meliputi statistik
deskriptif, Analisis PEAD, Random Walk, Cross-Sectional Analisis. Hasilnya
menunjukkan bahwa pengindeksan mengurangi tingkat efisiensi harga saham. Saham yang
memiliki tingkat indeks yang lebih tinggi memiliki harga yang kurang informatif.

Phan dan Zhou (2014) meneliti efisiensi pasar bentuk lemah di pasar berkembang dengan
bursa saham di negara Vietnam menjadi sampel penelitian. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini termasuk statistik deskriptif, autokorelasi, berjalan tes, tes rasio varians.
Hasil percobaan menemukan bahwa hipotesis random walk ditolak meskipun itu
memungkinkan jalan acak di urutan ketiga siklus. Peneliti menyimpulkan hal itu selama
sepuluh tahun operasi, efisiensi stok Vietnam pertukaran meningkat secara signifikan.
3. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan data indeks harga saham bulanan disetiap sektor di Bursa Efek
Indonesia dari Februari 1996 hingga Maret 2020. Tahun ini diambil dari dimulainya
Industri Saham Jakarta Klasifikasi (JASICA). Pemilihan masing-masing sector indeks
sebagai objek penelitian didasarkan pada Jakarta persediaan Industri Klasifikasi (JASICA)
klasifikasi. Ada sembilan sektor yang termasuk di dalamnya Klasifikasi JASICA, yaitu
pertanian sektor (JKAGRI), sektor pertambangan (JKMING), sektor industri dasar dan
kimia (JKBIND), yaitu berbagai sektor industri (JKMISC), konsumen sektor barang
(JKCONS), properti, real estat, dan sektor konstruksi bangunan (JKPROP), yaitu sektor
infrastruktur, utilitas, dan transportasi (JKINFA), sektor keuangan (JKFINA),
perdagangan, jasa, dan investasi (JKTRAD).
Penelitian ini menggunakan beberapa metode untuk menjawabnya tujuan penelitian. Untuk
menguji Pasar Efisien Teori hipotesis, bentuk lemah peneliti menggunakan rasio varians
(Phan & Zhou 2014).

VR ( j ) adalah rasio varians dari perbedaan j , 2 () adalah skala varian selisih j ,2 adalah
varians dari diferensiasi pertama, dan p adalah harga penutup. Selanjutnya peramalan
dalam penelitian ini kegunaan itu Autoregresif Bersyarat Metode Heteroskedastisitas
(ARCH). Varians dari data sisa deret waktu tidak hanya dipengaruhi oleh variabel
independen, tetapi juga oleh residual nilai variabel yang diteliti.
Yt = β0 + β1X1t + εt (2)
τ2 = α0 + α1εt-12 (3)
Dimana Y adalah variabel terikat, X adalah variabel bebas, ε adalah residual, στ2 adalah
residual α1. εt-12 adalah komponen ARCH.

4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN


Uji Variance Ratio (VR) harga saham ke Sembilan indeks sektor industri untuk menjawab
Efisien Hipotesis Pasar. VR dihitung untuk interval (j) dari observasi 2, 4, 8, dan 16.
Hasil VR (j) > 1 menyiratkan serangkaian korelasi positif, dan VR (j) <1 mengandaikan
serangkaian hubungan negatif. Berdasarkan tabel 1, diperoleh hasil bahwa pengujian VR
untuk interval 2, 4, 8, dan 16 dimana nilai VR ≠ 1 agar data tidak mengikuti jalan
sembarangan Artinya pangsa masing-masing sektor industri adalah tidak efisien dalam
bentuk lemah.

Tabel 2 menunjukkan hasil pengujian unit root menunjukkan bahwa data indeks
kesembilan tidak bergerak. Ini adalah ditunjukkan oleh nilai statistik dari augmented
dickey fuller (ADF), yang lebih kecil dari McKinnon tingkat kritis, pada nilai kritis yang
telah ditentukan, yang adalah 1%, 5%, atau 10%, maka H 0 ditolak yang menandakan
bahwa datanya telah stasioner.
Tabel 3 adalah Autoregressive Terintegrasi terbaik Berbasis model peramalan Moving
Average (ARIMA) pada Akaike Info Criterion (AIC) terendah dan Nilai Schwarz
Information Criterion (SIC) untuk masing-masing parameter model. Untuk menentukan
apakah model sementara yang telah diidentifikasi cocok, perlu untuk memperkirakan
parameter model dengan melihat nilai AIC dan SIC. Model dari indeks data pengembalian
aktual JKAGRI, JKBIND, JKCONS, JKFINA, JKINFA, JKMISC, JKMING, JKPROP
dan JKTRAD yang akan diestimasi adalah ARMA (1.1), ARMA (1.2), ARMA (2.1), dan
ARMA (2.2). Bagaimana caranya baca dari pemodelan ARMA (2.1) di mana 2 adalah
Autoregressive (AR), sedangkan 1 adalah Moving Average (MA), dan seterusnya.

Berdasarkan tabel 4, hasil uji kesembilan indeks penelitian menunjukkan bahwa untuk
JKBIND dan Indeks JKFINA, nilai probabilitasnya lebih besar signifikan dari α (5%),
yang berarti kedua indeks tersebut homoskedastisitas atau tidak ada efek ARCH.
Sedangkan untuk tujuh indeks lainnya adalah probabilitas nilai lebih kecil dari α (5%).
Artinya yang lainnya tujuh indeks adalah heteroskedastisitas, atau ada Efek ARCH pada
model peramalan. JKAGRI,JKCONS, JKINFA, JKMING, JKMISC, JKPROP, dan Indeks
JKTRAD dapat dilanjutkan dengan ARCH model.

Dari hasil peramalan (Tabel 5), file Indeks sektor pertanian (JKAGRI) diprediksi akan
meningkat mengalami tingkat pertumbuhan pengembalian sebesar 0,66 persen pada awal
periode peramalan. JKAGRI indeks mencatat tingkat pertumbuhan pengembalian tertinggi
Mei 2020 sebesar 1,75 persen. Untuk perkiraan selanjutnya periode, yaitu, dari Agustus
2020 hingga Desember 2021, pertumbuhan tingkat pengembalian indeks JKAGRI stagnan
sebesar 0,58 persen. Indeks sektor barang konsumsi (JKCONS) adalah diprediksi akan
mengalami tingkat pertumbuhan pengembalian sebesar 0,05 persen pada awal periode
perkiraan. Itu Indeks JKCONS mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 1,00 persen
pada Juli 2020 dan stagnan hingga Desember 2021. Indeks sektor keuangan (JKIFNA)
diprediksi mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar -0,86 persen di awal periode
perkiraan. Dalam bulan berikutnya yaitu pada Mei 2020, JKINFA indeks mencatat
pertumbuhan positif sebesar 1,30 persen sekaligus menjadi yang tertinggi selama periode
perkiraan. Di Agustus 2020 hingga Desember 2021, pertumbuhan file Tingkat
pengembalian indeks JKINFA stagnan di 0,75 persen.

Indeks berbagai sektor industri (JKMISC) adalah diperkirakan akan mengalami kontraksi
pertumbuhan pada -3,70 persen pada awal masa studi dan berlanjut pada Mei 2020 sebesar
-0,47 persen. Berikut ini bulan, indeks JKMISC mencatatkan positif tingkat pertumbuhan
pengembalian. Pertumbuhan indeks JKMISC adalah sebesar 0,80 persen pada Juni 2010
dan stagnan di 1,05 persen pada September 2020 hingga Desember 2021. The sektor
pertambangan (JKMING) diprediksikan mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar -0,95
persen pada awal belajar. Pada Mei 2020, JKMING Indeks mengalami pertumbuhan
positif dan termasuk di antaranya tertinggi selama periode prakiraan, yaitu 1,17 persen.
Pada Juli 2020 hingga Desember 2021, pertumbuhan return indeks JKMING stagnan
sebesar 0,89 persen.
Properti, real estat, dan gedung Indeks sektor konstruksi (JKPROP) adalah satu-satunya
indeks mengalami periode kontraksi paling lama selama periode prakiraan yang tercatat
dari bulan April 2020 hingga Agustus 2020. Tercatat indeks JKPROP pertumbuhan negatif
-3,67 persen pada April 2020 setelahnya terus mencatat pertumbuhan negatif. JPROP
indeks mampu mencatat pertumbuhan positif di September 2020 lalu terus berfluktuasi. Di
Juli Tahun 2021, pertumbuhan tingkat pengembalian Indeks JKPROP sedang stagnan di
0,69 persen. Perdagangan, jasa, dan Indeks sektor investasi (JKTRAD) diprediksi akan
meningkat mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar -1,66 persen pada awal masa studi.
Pada Mei 2020, file Indeks JKTRAD mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 0,01
persen, di bulan-bulan berikutnya, dari Juli 2020 hingga Desember 2021, pertumbuhan
indeks JKTRAD mengalami pertumbuhan stagnan sebesar 0,14 persen. Ini Hasilnya
membuat indeks JKTRAD menjadi indeks dengan tingkat pertumbuhan terendah.
Temuan ini sejalan dengan Agustin (2019), Andrianto dan Mirza (2016), Guidi dan Gupta
(2013), Hamid et al ., (2010), dan Malini (2019) menyatakan bahwa file Bursa Efek
Indonesia tidak efisien dalam kondisi lemahnya untuk m. Indonesia adalah pasar yang unik
pada tahap awal pengembangan (Sharma et al., 2019). Banyak perusahaan di Indonesia
menggunakan belanja modal untuk meningkatkan posisi pasar mereka. Belanja modal
adalah juga merupakan prediktor yang signifikan dalam memprediksi return saham di
pasar saham (Li et al., 2020). Pasar karakter juga memberikan perhatian besar pada lokal
dan investor asing (Kim & Yi, 2015; Piccotti & Schreiber 2020). Dalam situasi yang tidak
menentu, investor asing biasanya meninggalkan pasar saham domestik dan beralih ke
instrumen investasi yang aman (Guzman et al., 2018). Semua emiten harus proaktif dalam
melakukan kegiatan bisnis sehingga kurva ekonomi nasional akan terus tumbuh secara
positif, dan ekonomi dapat berakselerasi lebih cepat (Zhao et al., 2020). Asing
Kepercayaan investor perlu dijaga mendorong investasi di pasar modal (Griebeler &
Wagner, 2017). Itu bisa berdampak pada aliran dana asing kembali masuk ke Indonesia.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kelebihan
1. Dalam menulis jurnal ini, penulis menggunakan bahasa yang mudah dipahami para
pembaca.
2. Membuat kesimpulan, sehingga memudahkan pembaca dalam mendapat inti informasi.
3. Menyertakan Daftar referensi, penulis melampirkan sumber – sumber yang dipakai
dalam menyusun jurnal tersebut.

3.2 Kekurangan
1.Dalam jurnal terdapat kelemahan yakni identitas jurnalnya tidak lengkap yakni dibagian
ISSN.
2. Dalam jurnal penjelasan terlalu singkat
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Hasil pengujian rasio varians menunjukkan bahwa pengembalian harga saham dari
masing-masing sektor industri di Bursa Efek Indonesia tidak mengikuti sembarangan
berjalan, artinya tidak ada hubungan dengan harga saham sebelumnya. Semua kawasan
industri dipelajari tidak efisien dalam bentuk yang lemah. Investor, khususnya investor
dalam negeri, bisa mengeksploitasi Indonesia inefisiensi pasar karena investor lokal
diPasar Indonesia memiliki keunggulan informasi atas investor asing.
Hasil teknik pemodelan ARIMA terbaik kemudian digunakan untuk mencari model terbaik
di ARCH teknik pemodelan, yang telah diuji sebelumnya sebuah Efek ARCH. Kemudian
lanjutkan dengan peramalan, dimana hampir semua indeks mengalami kontraksi sebesar
pertumbuhan di awal periode prakiraan. Tercatat, hanya indeks JKAGRI dan JKCONS
mengalami pertumbuhan laba yang positif. Itu pemangku kepentingan diharapkan lebih
aktif dalam pasar dengan sering membeli dan menjual sekuritas karena pasar terbukti tidak
efisien, dan pasar bisa dikalahkan.
4.2 Saran
Efisiensi pasar saham negara berkembang memiliki menjadi daya tarik yang unik bagi
nasional dan investor dan pembuat kebijakan internasional. Ini Hasil studi menyiratkan
bahwa seorang investor yang ingin Mengidentifikasi aset bisa dilakukan dengan melihat
bagiannya harga setiap sektor di masa lalu. Seorang investor juga bisa melihat karakteristik
unik dari masing-masing saham sektoral. Hasil studi ini juga penting untuk pembuat
kebijakan yang dapat membantu mengembangkan kebijakan untuk meningkatkan efisiensi
pasar Indonesia untuk membuat pasar lebih menarik bagi investor. Investasi manajer juga
mendapatkan keuntungan dari hasil penelitian ini dengan memahami fungsi saham di
masing-masing sektor untuk melakukan diversifikasi portofolio strategi.
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/Hewlett%20Packard/Downloads/2240-7404-1-PB.pdf

Anda mungkin juga menyukai