Disusun Oleh :
Dosen Pengampu:
FAKULTAS EKONOMI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Standar Akuntansi Impairment dan Akuntansi Aset tersedia Untuk
Dijual” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami
berterima kasih pada dosen pengampu mata kuliah Analisis Standar Akuntansi
Keuangan Kelas Konsentrasi Akuntansi Keuangan yang telah memberikan tugas
ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Standar Akuntansi Impairment dan
Akuntansi Aset tersedia Untuk Dijual. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah
yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................1
1.3 Tujuan...................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
2.1 Konsep Umum Impairment....................................................................................2
2.2 Impairment Aset Tetap Dan Goodwill.................................................................13
2.3 Aset lancar Tersedia Untuk Dijual......................................................................18
BAB III PENUTUP..............................................................................................19
3.1 Kesimpulan................................................................................................19
3.2 Saran………………………………………………………………………19
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
PSAK 16 tentang Aset tetap menjelaskan bahwa Aset tetap dinilai sebesar
harga perolehan atau nilai revaluasi terakhir dikurangi dengan akumulasi
penyusutan dan penurunan nilai. Penurunan nilai disebutkan dalam paragrap
pengukuran. PSAK 19 tentang aset takberwujud menyebutkan hal yang sama.
Bahkan disebutkan goodwill tidak boleh lagi diamortisasi tetapi diimpairment.
PSAK 55 tidak menyebutkan penyisihan piutang untuk piutang yang tidak
dapat ditagih tetapi mengistilahkannya dalam bahasa umum sebagai
penurunan aset keuangan. Impairment diatur khusus dalam PSAK 48
Penurunan Nilai. PSAK 48 diterapkan untuk semua aset kecuali untuk
persediaan, aset keuangan, kontrak konstruksi, kontrak asuransi, property
investasi yang diukur dengan nilai wajar, aset tidak lancar dimiliki untuk
dijual (PSAK 58) dan aset pajak tangguhan (PSAK 46).
Paparan ini hanya membahas penurunan nilai yang berlaku umum dalam
PSAK 48, tidak menyoroti penurunan nilai yang berlaku dalam PSAK khusus.
Konsep penurunan nilai dalam PSAK ini menjadi kerangka dasar akuntansi
penurunan nilai, namun untuk beberapa aset yang telah disebutkan di atas,
penurunan nilai menggunakan kaidah yang berbeda.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Umum Impairment
2.1.1 Pengertian Impairment
Impairment atau penurunan nilai terjadi nilai tercatat aset melebihi nilai
terpulihkan. Nilai terpulihkan adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi
dengan biaya penjualan dan nilai pakai. Kerugian penurunan nilai merupakan selisih
antara nilai tercatat dikurangi dengan nilai terpulihkan. Kerugian tersebut diakui dalam
laporan laba rugi pada saat terjadinya. Pemulihan terhadap penurunan nilai dapat
dilakukan.
Penurunan nilai didasarkan pada prinsip konservatisme dan kehati-hatian. Aset
tidak boleh dicatat overstated, dari nilai dapat diperoleh kembali. Sesuai definisi aset
adalah manfaat ekonomi yang di masa depan yang diharapkan akan mengalir dalam
suatu entitas. Aset harus disajikan sebesar nilai yang mencerminkan manfaat ekonomi
yang akan diperoleh di masa depan. Saat nilai yang akan diperoleh di masa depan lebih
rendah dari nilai tercatat, maka aset tersebut harus diturunkan.
Pengukuran penurunan nilai dapat dilakukan untuk satu unit aset tunggal
maupun satu kelaompok aset. Ada aset yang dapat menghasilkan arus kas independen
dari aset atau kelompok aset lain. Jika satu aset dapat menghasilkan arus kas independen
maka pengukuran penurunan nilai dilakukan berdasarkan unit aset tersebut. Namun ada
beberapa aset yang dapat menghasilkan arus kas jika berada dalam kelompok aset,
sehingga penurunan nilai dilakukan untuk satu unit penghasil kas. Contoh unit penghasil
kas adalah investasi asosiasi, investasi di anak perusahaan, suatu unit pabrik .
Aset dapat diperoleh kembali melalui penjualan (value through sales) dan
penggunaan (value through sales). Jika aset tersebut dijual maka entitas akan
mendapatkan nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan. Nilai wajar adalah nilai
yang dihasilkan dari penjualan suatu aset atau unit penghasil kas dalam transaksi yang
mengerti dan berkehendak beban tanpa tekanan. Nilai pakai adalah nilai aset jika
digunakan terus sampai akhir masa manfaat. Nilai pakai dihitung dari nilai sekarang dari
taksiran arus kas yang dapat diharapkan akan diterima aset atau unit penghasil kas di
masa mendatang. Biaya pelepasan adalah tambahan tambahan yang secara langsung
terkait dengan pelepasan aset atau unit penghasil kas.
3
Dalam penurunan nilai, yang dipilih adalah nilai tertinggi antara nilai yang dapat
diperoleh kembali dengan nilai yang digunakan. Sebagai ilustrasi suatu kendaraan nilai
tercatatnya 400juta, nilai jual dikurangi biaya penjualan 350 juta dan nilai pakainya 300
juta. Manajer akan memilih menjual aset tersebut dengan harga 350 juta daripada terus
memakainya, karena nilai pakai aset tersebut hanya 300 juta. Namun jika nilai pakainya
370 juta dan nilai jual dikurangi biaya penjualan 310 juta, maka manajer akan memilih
terus menggunakan aset tersebut sampai akhir masa manfaatnya.
7
2.2 Impairment Aset Tetap Dan Goodwill
2.2.1 Impairment Aset Tetap
Impairment aset terjadi jika nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat
dipulihkan. Aset yang mengalami penurunan nilai harus disesuaikan dan dampak
penyesuaian tersebut akan diakui sebagai kerugian dalam laporan laba rugi. Semua
aset memiliki potensi mengalami penurunan nilai, namun ada yang diatur sendiri
dalam standar aset terkait atau diatur umum dalam PSAK 48 tentang Penurunan
Nilai.
PT.SUKSES memiliki sebuah mesin produksi yang diperoleh seharga 100 juta
rupiah dan mulai digunakan pada tanggal 4 Januari 2019. Mesin tersebut
diperkirakan memiliki usia ekonomis selama 10 tahun.Pada tanggal 31 Desember
2020, PT. VNL memperkirakan kemungkinan terjadinya impairment. Nilai value
in use diperkirakan sebesar 75 juta rupiah. Dalam kasus ini, maka kamu terlebih
dahulu harus menghitung nilai depresiasi mesin per tahunnya.
Dengan demikian, maka nilai sisa buku mesin per 31 Desember 2020 adalah:
Apabila dibandingkan, nilai sisa buku mesin per 31 Desember 2020 adalah sebesar
80 juta rupiah sedangkan nilai value in use adalah sebesar 75 juta rupiah sehingga
terdapat selisih 5 juta dengan posisi nilai sisa buku mesin lebih besar dibanding
value in use. Hal ini menunjukkan adanya loss on impairment asset.
8
Impairment asset dalam laporan keuangan dapat ditulis sebagai berikut.
9
2) Indetifikasi Gangguan
Nilai pasar wajar unit pelaporan saat ini harus dibandingkan dengan nilai
tercatatnya. Nilai tercatat unit pelapor harus mencakup goodwill dan aset tidak
berwujud yang belum diakui. Tidak terdapat penurunan nilai goodwill jika nilai
pasar wajar unit pelaporan saat ini lebih besar dari nilai tercatatnya, dan tidak
perlu melakukan langkah berikutnya. Jika nilai tercatat lebih besar dari nilai
pasar wajar unit pelaporan saat ini, maka penurunan nilai perlu dihitung.
YZ Inc. mengakuisisi aset ABC Inc. sebesar $ 15 juta; asetnya bernilai $ 10 juta,
dan goodwill sebesar $ 5 juta dicatat di neraca. Setahun kemudian, XYZ Inc.
menilai dan menguji penurunan nilai asetnya dan menyimpulkan bahwa
pendapatan ABC Inc. telah menurun drastis. Karena itu, nilai aset perusahaan ABC
Inc. saat ini turun dari
$ 10 juta menjadi $ 7 juta, sehingga mengakibatkan penurunan nilai aset sebesar $
3 juta. Akhirnya, nilai aset goodwill turun dari $ 5 juta menjadi $ 2 juta.
1. Neraca Keuangan
Goodwill berkurang dari $ 5 juta menjadi $ 2 juta.
2. Laporan Laba Rugi
Biaya penurunan nilai sebesar $ 3 juta dicatat, yang mencerminkan penurunan
laba bersih sebesar $ 3 juta.
3. Laporan Arus Kas
Dalam laporan arus kas, biaya yang mengurangi penghasilan kena pajak dimasukkan.
Beban penurunan nilai adalah beban non tunai yang tidak dapat dikurangkan dari pajak,
sehingga tidak mempengaruhi laporan arus kas.
10
PSAK 58 tentang Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi
yang Dihentikan telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada
tanggal 15 Desember 2009. PSAK 58 ini merevisi PSAK 58 tentang Operasi dalam
Penghentian yang telah dikeluarkan pada 6 Mei 2003. Dewan Standar Akuntansi
Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas PSAK 58 tentang Aset Tidak
Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan pada tanggal 27
Agustus 2014.
11
Entitas tidak boleh menyusutkan (atau mengamortisasi) aset tidak lancar
yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual atau selama menjadi bagian dari
kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual.
PT. Gayeng mempunyai asset tetap yang diperoleh pada Desember 2004 pada biaya 100
juta. Aset tersebut diestimasikan mempunyai nilai residu sebesar Rp 10 juta dengan
masa manfaat 10 tahun. Pada tanggal 1 Desember 2007, aset tersbt diklasifikasikan
sebagai asset yang dimiliki untuk dijual. Aset tersebut mempunyai nilai wajar
diestimasikan Rp 80 juta dengan biaya untuk menjual aset tersebut adalah Rp 30 juta.
Pada tanggal 30 Juni 2008, aset tersebut terjual senilai Rp 77 Juta. Maka jurnal dari
setiap kejadian diatas adalah:
Jawab :
Depresiasi per tahun: (100 juta - 10 juta) / 10 tahun = 9 juta per tahun
Jurnal: 01 Desember 2007 (01 Des 2004 s.d 01 Des 2007 adalah 3 tahun)
Aset yang dimiliki untuk dijual Rp 73.000.000 -
Akumulasi depresiasi Rp 27.000.000 -
Aset tetap - Rp 100.000.000
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Aset tetap adalah aset berujud yang digunakan dalam operasi perusahaan dan
tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan.
untuk digunakan (bukan barang dagangan), digunakan dalam operasi
perusahaan yang utama (bukan investasi jangka panjang), Dimiliki untuk
digunakan dalam jangka waktu lebih dari satu siklus operasi perusahaan (bukan
perlengkapan) Memiliki nilai yang relatif tinggi, Dikarenakan memiliki nilai
yang tinggi, penggunaan yang relatif lama dan menjadi alat utama perusahaan
menghasilkan revenue, maka investasi dalam aset tetap (Capital Budgeting)
harus diperhitungkan dengan matang.
Aset tidak berwujud merupakan aset non moneter yang dapat diidentifikasi
dan tidak mempunyai wujud fisik, seperti merek dagang, hak paten, goodwill,
dan aset tidak berwujud yang berhubungan dengan teknologi. Salah satunya
seperti merek dagang yang dimiliki oleh perusahaan.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, bentuk
penyusunan maupun materinya mememiliki kekurangan dan masih memerlukan
tambahan dari pembaca, baik itu dari segi referensi ataupun tulisannya. Maka dari itu
kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat kami harapkan demi
penyempurnaan makalah selanjutnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
guru, M. s. (2021, September 30). Aset Tidak Lancar Yang Dimiliki Untuk Dijual. Retrieved
from Akuntansi Mandiri.com: http://www.akuntansimandiri.com/2021/03/aset-tidak-
lancar-yang-dimiliki-untuk.html?m=1
Indonesia, I. A. (n.d.). PSAK 58 Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi
yang Dihentikan. Retrieved from SAK (Standar Akuntansi Keuangan):
http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/pernyataan-sak-40-psak-58-
aset-tidak-lancar-yang-dimiliki-untuk-dijual-dan-operasi-yang-dihentikan
Lyman, C. (2022, January 26). Contoh dan Cara Menghitung Impairment Asset. Retrieved
from Pintu.co.id: https://pintu.co.id/blog/contoh-dan-cara-menghitung-impairment-
asset#cara-menghitung-impairment-asset
Ramadhani, N. (2022, Mei 13). Impairment Adalah: Pengertian, Contoh dan Cara
Perhitungannya. Retrieved from
Akseleran.co.id:
https://www.akseleran.co.id/blog/impairment-
adalah/#Cara_Menghitung_Impairment_Asset
14
15