Anda di halaman 1dari 13

KEPUTUSAN PENDANAAN

Mata Kuliah: Manajemen Keuangan


Dosen Pengampu: Ni Putu Shinta Dewi, SE, M.Si., Ak.,CA

Oleh:
I Wayan Sudiarta (17 / 2002622010077)
I Komang Pradnyana Teguh Wiradharma (28 / 2002622010088)
I Gusti Ngurah Agung Widi Aryawan (29 / 2002622010089)

Kelas C
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mahasaraswati Denpasar
2021

i
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“KEPUTUSAN PENDANAAN” tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah Manajemen Keuangan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Ni Putu Shinta Dewi, SE, M.Si., Ak.,CA selaku
dosen mata kuliah Manajemen Keuangan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan program studi yang kami tekuni.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, 12 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR …………………………………………………………... ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………….................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A…Latar Belakang ……………………………………………………................. 1
B…Rumusan Masalah …………………………………………………................ 1
C…Tujuan Pembahasan ………………………………………………................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A…Pemenuhan Kebutuhan Dana Dari Sudut Likuiditas Dan Rentabilitas ............ 2
B…Pemenuhan Kebutuhan Dana Dari Sudut Solvabilitas Dan Rentabilitas ......... 4
BAB III PENUTUP
A…Kesimpulan …………………………………………………………............... 8
B…Saran ………………………………………………………………................. 8
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………................ 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemenuhan kebutuhan dana merupakan suatu hal yang tidak dapat terpisahkan dari
perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasinya. Perusahaan memiliki alternatif sumber
pendanaan, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Alternatif pendanaan
dari dalam perusahaan, umumnya dengan menggunakan laba yang ditahan perusahaan dan
menggunakan modal sendiri, sedangkan alternatif pendanaan dari luar perusahaan dapat
berasal dari kreditor berupa utang, mengeluarkan surat hutang (obligasi), maupun pendanaan
yang bersifat penyertaan dalam bentuk saham. Pemenuhan kebutuhan dana dapat ditinjau
dari sudut likuiditas dan juga sudut solvabilitas.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pemenuhan kebutuhan dana yang ditinjau dari sudut likuiditas dan
rentabilitas?
2. Bagaimana pemenuhan kebutuhan dana yang ditinjau dari sudut solvabilitas dan
rentabilitas?

C. Tujuan Pembahasan
1. Mendeskripsikan pemenuhan kebutuhan dana yang ditinjau dari sudut likuiditas dan
rentabilitas
2. Mendeskripsikan pemenuhan kebutuhan dana yang ditinjau dari sudut solvabilitas dan
rentabilitas
1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pemenuhan Kebutuhan Dana Dari Sudut Likuiditas Dan Rentabilitas


Pemenuhan kebutuhan dana pada dasarnya dapat dibedakan menjadi antara cara pemenuhan
kebutuhan dana secara sendiri-sendiri sesuai dengan kebutuhan masing-masing aktiva yang
akan dibiayai, dan cara pemenuhan kebutuhan dana secara keseluruhan dengan memandang
semua kebutuhan sebagai satu kesatuan atau satu kelompok.
 Pengertian Likuiditas
Likuiditas menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangan pada saat ditagih. Secara khusus jika ditinjau dari kebijakan yang
dilakukan manajer dalam mengatur aktiva perusahaan, maka likuiditas dapat diartikan
sebagai proporsi dari aktiva perusahaan yang diinvestasikan ke dalam kas dan marketable
securities (surat berharga). Rasio antara cash ditambah marketable securities terhadap
total aset ini pada dasarnya merupakan rasio yang menunjukkan cash position. Masalah
likuiditas berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi
kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi. Apabila kemampuan membayar
tersebut dihubungkan dengan kewajiban pada pihak luar (kreditur) dinamakan likuiditas
badan usaha, sedangkan apabila kemampuan membayar tersebut dihubungkan dengan
kewajiban finansial untuk penyelenggaraan proses produksi, maka dinamakan likuiditas
perusahaan. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya secara tepat
waktu, berarti perusahaan tersebut dapat dikatakan berada dalam keadaan yang likuid.
 Manfaat Likuiditas
Likuiditas mempunyai manfaat untuk membantu proses analisa dan interpretasi keuangan
dalam jangka waktu pendek. Dengan mengetahui tingkat likuiditasnya maka sebuah
perusahaan akan bisa memperbaiki kondisi keuangan saat diketahui ada hal yang bisa
membuat kinerja dari bisnis pada perusahaan menjadi kurang maksimal dan efisien.
 Fungsi Likuiditas
1. Media melakukan operasional bisnis
Fungsi pertama dari likuiditas adalah untuk melakukan kegiatan operasional bisnis
sehari-hari. Likuiditas akan berfungsi sebagai data untuk mengantisipasi keperluan
dana yang muncul secara mendesak bagi perusahaan agar dapat langsung
melunasinya.
2. Memudahkan perusahaan di bidang Lembaga keuangan
Fungsi yang berikutnya adalah untuk memudahkan perusahaan dalam lembaga
keuangan untuk memberikan pinjaman dan penarikan dana oleh nasabahnya.
2
Perusahaan yang likuiditasnya tinggi membuat nasabah tidak perlu repot karena dana
yang diminta akan cair dengan cepat. Tingkat likuiditas dari suatu perusaahaan juga
bisa menjadi sebuah acuan dalam tingkat fleksibilitasnya. Tingkat fleksibilitas ini
akan menjadi sebuah pertimbangan apabila terjadi kerja sama investasi maupun
usaha lain yang akan membuat keuntungan.
 Pengukuran Likuiditas
Pengukuran likuiditas diukur dengan menggunakan rumus current ratio (CR)
dibandingkan dengan ratio lainnya yang dimiliki oleh likuiditas. Current ratio dipilih
sebagai berdasarkan pertimbangan bahwa ratio ini melibatkan inventory di dalamnya.
Sehingga rasio ini dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana kesanggupan suatu
perusahaan untuk memenuhi tuntutan kreditor jangka pendek dengan menggunakan
aktiva lancar yang diperkirakan menjadi uang tunai. Selain itu Current Ratio dapat
digunakan untuk menduga sampai dimanakah kemampuan perusahaan membayar
kewajibannya. Semakin besar current ratio semakin baiklah posisi kreditor, karena akan
memberi sinyal yang baik dimana kemungkinan perusahaan membayar kewajibannya
tepat waktu sangat besar. Rumus untuk menghitung likuiditas adalah sebagai berikut:

current asset
CR= current liabilities x 100%

 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas


Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi likuiditas dimana pihak manajemen perlu
mempertimbangkan beberapa faktor tersebut. Faktor-faktor tersebut antara lain:
a. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya perusahaan. Besar kecilnya
usaha tersebut ditinjau dari lapangan usaha yang dijalankan. Penentuan skala besar
kecilnya perusahaan dapat ditentukan berdasarkan total penjualan, total aset dan juga
rata-rata tingkat penjualan.
b. Kesempatan Bertumbuh
Kesempatan bertumbuh perusahaan yang dihadapi di masa yang akan datang
merupakan suatu prospek yang baik untuk mendatangkan laba bagi perusahaan.
Kesempatan bertumbuh tersebut hanya dapat direalisasi oleh perusahaan melalui
kegiatan investasi. Kegiatan investasi jangka panjang tersebut akan memerlukan
biaya yang relatif besar. Namun dalam mengambil keputusan untuk membiayai
investasinya, manajemen akan cenderung untuk memilih menggunakan dana internal
perusahaan. Dana internal lebih baik daripada dana eksternal karena perusahaan
tidak perlu membuka diri dari sorotan pemodal luar.

3
c. Perputaran Modal Kerja
Modal merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan untuk menjalankan
aktivitas operasional sehari-hari. Perputaran modal ini harus dapat ditaksiran dengan
baik agar kedepannya kegiatan perusahaan dapat terus berjalan dan perusahaan
mampu mendapatkan laba.
 Pemenuhan Kebutuhan Dana Ditinjau Dari Sudut Likuiditas
Ditinjau dari sudut likuiditas, penarikan dana yang dibutuhkan didasarkan pada ketentuan
bahwa dana yang dibutuhkan itu hendaklah ditarik untuk jangka waktu yang sesuai
dengan jangka waktu penggunaan tersebut di dalam perusahaan atau jangka waktu
terikatnya dana dalam aktiva yang akan dibiayai dengan dana tersebut. Apabila kita
menggunakan sistem pembelajaran partil dimana kita memandang masing-masing aktiva
secara individual, sehingga untuk masing-masing aktiva tersebut diperlukan kredit sehari-
hari yang sesuai dengan cara dan lama perputarannya, maka dalam hal ini dapat
dikemukakan pedoman pembelanjaan sebagai berikut:
1. Untuk aktiva lancar hendaknya dibiayai dengan kredit jangka pendek yang umumnya
tidak lebih pendek daripada terikatnya dana dalam aktiva lancar.
2. Untuk aktiva tetap yang tidak berputar, pada prinsipnya dibiayai dengan modal
sendiri, karena untuk jenis aktiva ini tidak diadakan depresiasi.
3. Untuk aktiva tetap yang berputar secara berangsur-angsur (gedung, mesin, kendaraan)
dapat dibiayai dengan kredit jangka panjang atau modal sendiri.

B. Pemenuhan Kebutuhan Dana Dari Sudut Solvabilitas Dan Rentabilitas


 Pengertian Solvabilitas
Solvabilitas adalah suatu kemampuan yang ada dari perusahaan itu sendiri untuk
mengembalikan pinjaman yang diberikan oleh kreditor baik dalam bentuk jangka pendek
maupun jangka panjang. Umumnya, untuk solvabilitas jangka pendek biasanya akan
diukur dan dibandingkan dengan aset lancar. Sedangkan solvabilitas dalam jangka
panjang, maka pendapatan akan menjadi poin penting dalam pengukuran tersebut. Untuk
mengukur kemampuan solvabilitas dalam perusahaan, maka aktiva akan menjadi
pembanding dalam pengukuran ini. Solvabilitas akan menunjukkan bagaimana pengaruh
aktiva perusahaan yang dimiliki untuk membiayai semua pinjaman yang diberikan
kreditor. Untuk itu, solvabilitas adalah pengukuran yang sangat penting yang diperlukan
perusahaan agar dapat mengetahui bagaimana kemampuannya untuk mendapatkan
pinjaman. Jika membahas utang, maka solvabilitas tidak akan luput dari pembahasan
tersebut.
 Manfaat Solvabilitas
Berikut beberapa manfaat solvabilitas yaitu:
 Menganalisis status sebuah perusahaan serta juga kemampuannya di dalam
memenuhi
4
kewajibannya pada pihak ketiga.
 Mengetahui status sebuah perusahaan dengan melihat keseimbangan antara jumlah
modal serta juga aktiva tetap yang dipunya.
 Untuk dapat mencari tahu berapa besarnya rupiah dari modal sendiri yang akan
digunakan ialah sebagai jaminan pembayaran utang jangka panjang.
 Untuk  dapat melihat sejauh mana pengaruh utang yang ditanggung sebuah
perusahaan terhadap pengelolaan aktiva yang ada.
 Tujuan Solvabilitas
Berikut beberapa tujuan solvabilitas yaitu:
 Untuk mengetahui posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya
(kreditor).
 Untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang bersifat
tetap (seperti angsuran pinjaman termasuk bunga).
 Untuk menilai keseimbangan antar nilai aktiva khususnya aktiva tetap dengan modal.
 Untuk menilai seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang.
 Untuk menilai seberapa besar pengaruh hutang perusahaan terhadap pengelolaan
aktiva.
 Untuk menilai dan mengukur beberapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang
dijadikan jaminan hutang jangka panjang.
 Untuk menilai berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih, terdapat sekian
kalinya modal sendiri yang dimiliki.
 Pengukuran Solvabilitas
Pengukuran solvabilitas diukur dengan menggunakan rumus debt equity ratio (DER).
Debt to equity ratio atau DER membandingkan total liabilitas dan ekuitas (equity). Utang
tidak boleh lebih besar dari modal supaya beban perusahaan tidak bertambah. Tingkat
rasio yang rendah berarti kondisi perusahaan semakin baik karena porsi utang terhadap
modal semakin kecil. Rasio ini memperlihatkan bahwa dana pinjaman yang segera jatuh
tempo akan ditagih dibandingkan modal yang dimiliki. Penghitungan rasio bertujuan
mengetahui seberapa besar bagian dari modal, termasuk pengertian modal dan jenis-jenis
modal yang menjadi jaminan utang lancar. Semakin kecil rasio ini berarti kondisi
perusahaan semakin baik karena modal untuk menjamin utang lancar masih cukup besar.
Batas terendah dari rasio ini adalah 100% atau 1:1.

Debt to Equity Ratio (DER) = Total Utang / Ekuitas (Modal) x 100%

 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Solvabilitas


Adapun factor-faktor yang mempengaruhi solvabilitas yaitu:
1) Resiko Bisnis
Variabilitas pendapatan suatu perusahaan akan mempunyai pengaruh terhadap tingkat
5
penggunaan modal asing,karena dapat digunakan sebagai jaminan dalam memenuhi
beban tetap yang harus ditanggung oleh perusahaan yang berupa hutang pokok dan
bunga.
2) Struktur Aktiva
Variabel ini berhubungan dengan jumlah kekayaan (assets) yang dapat dijadikan
jaminan. Perusahaan yang lebih fleksibel cenderung menggunakan hutang lebih besar
aripada perusahaan yang struktur aktivanya tidak fleksibel.
3) Profitabilitas
Rasio yang mengukur kemampuan para eksekutif perusahaan dalam menciptakan
tingkat keuntungan baik dalam bentuk laba perusahaan maupun nilai ekonomis atas
penjualan,aset bersih perusahaan maupun modal sendiri (stakeholder equity).
4) Ukuran perusahaan
Ukuran perusahaan dapat dijadikan acuan untuk menilai kemungkinan kegagalan
perusahaan seperti biaya kebangkrutan adalah fungsi yang membatasi nilai
perusahaan dan perusahaan-perusahaan besar biasanya lebih suka melkaukan
divesifikasi dibandingkan dengan perusahaan- perusahaan kecil dan memiliki
kemungkinan untuk bangkrut lebih kecil.
 Pemenuhan Kebutuhan Dana Ditinjau Dari Sudut Solvabilitas
Untuk menarik dana yang dibutuhkan perusahaan selain mendasar pada “keinginan” juga
harus memperhatikan “kemungkinan”-nya untuk meapat dana tersebut. Masalah
pembelanjaan tidak hanya merupakan masalah bagi perusahaan yang membutuhkan dana
saja, melainkan pemberi modal sehinga dengan demikian pemberi modal juga
mempunyai kepentingan. Adapun golongan pemberi modal sebagai berikut :
1. Golongan pesimis tulen
2. Golongan pesimis biasa
3. Golongan optimis tulen, dan
4. Golongan optimis biasa
Diantara ke4 golongan tersebut yang paling banyak dimasyarakat adalah golongan 2 dan
4. Dalam sistem ini pun juga berlaku aturan bahwa pemenuhan kebutuhan dana bukan
hanya mempertimbangkan dari sisi solvablenya saja atau dari kemampuan pengembalian
kredit jangka panjangnya, tetapi juga melihat dari sisi keuntungannya. Dalam sistem ini
terdapat dua sumber dana yaitu dari modal asing dan modal sendiri. Setiap tambahan
modal asing akan selalu menurunkan tingkat solvabilitasnya, dan setiap penambahan
modal sendiri akan selalu menaikkan tingkat solvabilitasnya. Berhubung dengan itu,
maka apabila suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan modalnya hanya
mendasarkan pada pertimbangan solvabilitasnya saja, maka pemenuhan modalnya
haruslah selalu dipenuhi dengan modal sendiri. Karena makin besarnya modal sendiri
berarti makin tinggi pula tingkat solvabilitasnya, dan akan semakin besar jaminan bagi
kreditur.

6
 Contoh Soal Rasio Likuiditas
Berikut adalah pos-pos yang dilaporkan dalam neraca keuangan sebuah perusahaan PT
Maju Langgeng:
Kas = Rp 300.000.000
Surat berharga yang dapat dipasarkan = Rp 100.000.000
Piutang usaha (bersih) = Rp 200.000.000
Persediaan = Rp 200.000.000
Utang usaha = Rp 400.00.000
Diminta:
Tentukan rasio lancarnya.
Jawaban:
Aktiva Lancar
Rasio Lancar =
Utang Lancar
= ¿¿
800.000 .000
=
400.000 .000
= 2,0
 Contoh Soal Rasio Solvabilitas
Jika sebuah perusahaan memiliki neraca sebagai berikut:
Saham = Rp420.000.000
Kas = Rp25.000.000
Laba yang ditahan = Rp145.000.000
Barang dagangan = Rp200.000.000
Piutang dagang = Rp75.000.000
Mesin = Rp250.000.000
Bangunan = Rp350.000.000
Obligasi = Rp180.000.000
Tanah = Rp100.000.000
Diketahui:
Total jumlah aktiva: mesin + kas + barang dagangan + piutang dagang + tanah +
bangunan = Rp1.000.000.000
Modal: laba yang ditahan + saham = Rp565.000.000
Pertanyaan:
Tentukan rasio modalnya.
Jawaban:
Modal Sendiri
Rasio modal dengan aktiva = x 100%
Total Aktiva
565.000 .000
= x 100%
1.000.000 .000
= 56,5
7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Likuiditas menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangan pada saat ditagih. Secara khusus jika ditinjau dari kebijakan yang
dilakukan manajer dalam mengatur aktiva perusahaan, maka likuiditas dapat diartikan
sebagai proporsi dari aktiva perusahaan yang diinvestasikan ke dalam kas dan marketable
securities (surat berharga). Rasio antara cash ditambah marketable securities terhadap total
aset ini pada dasarnya merupakan rasio yang menunjukkan cash position. Solvabilitas adalah
suatu kemampuan yang ada dari perusahaan itu sendiri untuk mengembalikan pinjaman yang
diberikan oleh kreditor baik dalam bentuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Umumnya, untuk solvabilitas jangka pendek biasanya akan diukur dan dibandingkan dengan
aset lancar. Sedangkan solvabilitas dalam jangka panjang, maka pendapatan akan menjadi
poin penting dalam pengukuran tersebut. Untuk mengukur kemampuan solvabilitas dalam
perusahaan, maka aktiva akan menjadi pembanding dalam pengukuran ini. Solvabilitas akan
menunjukkan bagaimana pengaruh aktiva perusahaan yang dimiliki untuk membiayai semua
pinjaman yang diberikan kreditor.

B. Saran
Demikian makalah yang telah kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila
ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada kami. Jika terdapat
kesalahan dalam makalah ini mohon dimaafkan.
8
DAFTAR PUSTAKA

https://media.neliti.com/media/publications/186595-ID-analisa-faktor-yang-mempengaruhi-
likuidi.pdf
(diakses pada tanggal 12 Oktober 2021)

https://studylibid.com/doc/1477352/bab-xiii-pemenuhan-dana-pemenuhan-kebutuhan
(diakses pada tanggal 12 Oktober 2021)

https://mdk16.wordpress.com/2013/04/28/pemenuhan-kebutuhan-modal-resume-bab12-
ekonomi-pembangunan/#more-792
(diakses pada tanggal 12 Oktober 2021)

https://accurate.id/akuntansi/solvabilitas-adalah-hal-penting-dalam-bisnis/
(diakses pada tanggal 12 Oktober 2021)

https://pendidikan.co.id/pengertian-solvabilitas-tujuan-manfaat-rumus-dan-jenisnya/
(diakses pada tanggal 12 Oktober 2021)

https://www.pinterpandai.com/rasio-likuiditas-liquidity-rasio-akuntansi-rumus-soal-jawaban/
(diakses pada tanggal 12 Oktober 2021)

https://www.akseleran.co.id/blog/rasio-solvabilitas/
(diakses pada tanggal 12 Oktober 2021)
9

Anda mungkin juga menyukai