ATRRIBUTE SAMPLING
UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN
OLEH :
KELOMPOK 9
KELAS A - REGULER MALAM
1. ANAK AGUNG KETUT PUTRI SANJIWANI ( 1902622010161 / 03 )
2. NI PUTU RINA WIDYASTUTI ( 1902622010182 / 24 )
3. I GUSTI AYU RAKA MAHOSADHI ( 1902622010189 / 31 )
This study source was downloaded by 100000849470456 from CourseHero.com on 07-01-2022 08:04:18 GMT -05:00
https://www.coursehero.com/file/99622701/RMK-Kelompok-9-Pengauditan-1-Adocx/
ATRRIBUTE SAMPLING
UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN
A. Statistical Sampling
Ada empat tipe sampel dalam pengujian pengendalian yaitu :
1. Sample 100%
Auditor memilih anggota sampel berdasarkan unsur penting atau kunci dengan
memeriksa semua dokumen atau catatan yang bersangkutan dengan transaksi
tertentu.
2. Judgement Sample
Auditor memilih anggota sampel berdasarkan pertimbangannya sendiri dimana
sampel yang diambil adalah semua dokumen atau catatan suatu transaksi pada
suatu periode tertentu saja.
3. Representative Sample
Auditor memilih anggota sampel secara acak dari seluruh anggota populasi tetapi
sampel yang dipilih dalam metode ini tidak dapat dianalisis secara matematis.
4. Statistical Sample
Auditor memilih anggota sampel secara acak dari seluruh anggota populasi dan
menganalisis hasil pemeriksaan terhadap anggota sampel secara matematis.
Semua faktur
Sample 100% penjualan suatu Unsur Kunci Konklusif
perusahaan
50 faktur
pembelian yang
Statistical Sample dibuat triwulan Acak Matematik
pertama tahun yang
diaudit
https://www.coursehero.com/file/99622701/RMK-Kelompok-9-Pengauditan-1-Adocx/
B. Statistical Sampling Models
Statistical sampling model dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Attribute Sampling (Proportional Sampling)
Digunakan untuk menguji efektivitas pengendalian intern (dalam pengujian
pengendalian).
2. Variable Sampling
Digunakan untuk menguji nilai rupiah yang tercantum dalam akun (dalam
pengujian substantif).
C. Attribute Sampling Models
Ada tiga model dari attribute sampling, yaitu :
1. Fixed Sample Size Attribute Sampling
Model ini paling banyak digunakan dalam audit. Pengambilan sampel dengan
model ini ditujukan untuk memerkirakan persentase terjadinya mutu tertentu
dalam suatu populasi. Misalnya, dengan model ini auditor dapat memperkirakan
berapa persen bukti kas keluar (voucher) yang terdapat dalam populasi tidak
dilampiri dengan bukti pendukung yang lengkap. Model ini terutama digunakan
jika auditor melakukan pengujian pengendalian terhadap suatu unsur pengendalian
intern dan auditor tersebut memperkirakan akan menjumpai beberapa
penyimpangan (kesalahan).
2. Stop or Go Sampling (Decision Attribute Sampling)
Model ini dapat mencegah auditor dari pengambilan sampel yang terlalu banyak,
yaitu dengan cara menhentikan pengujian sedini mungkin. Model ini digunakan
jika auditor yakin bahwa kesalahan yang diperkirakan dalam populasi sangat
kecil.
3. Discovery Sampling
Model ini cocok digunakan jika tingkat kesalahan yang diperkirakan dalam
populasi sangat rendah (mendekati nol). Model ini dipakai untuk menemukan
kecurangan, pelanggaran yang serius dari unsur pengendalian intern, dan
ketidakberesan lainnya.
D. Fixed Sample Size Attribute Sampling
Prosedur pengambilan sampel dari model ini adalah sebagai berikut :
1. Penentuan attribute yang akan diperiksa untuk menguji efektivitas pengendalian
intern. Sebelum auditor melakukan pengambilan sampel, attribute yang akan
https://www.coursehero.com/file/99622701/RMK-Kelompok-9-Pengauditan-1-Adocx/
diperiksa harus ditentukan secara seksama. Attribute adalah karakteristik yang
bersifat kualitatif suatu unsur yang membedakan unsur tersebut dengan unsur
yang lain. Dalam hubungannya dengan pengujian pengendalian, attribute adalah
penyimpangan dari atau tidak adanya unsur tertentu dalam suatu pengendalian
intern yang seharusnya ada.
2. Penentuan populasi untuk mengambil sampelnya
3. Penentuan besarnya sampel. Untuk menentukan besarnya sampel yang akan
diambil dari populasi tersebut secara statistik, maka auditor harus
mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini :
- Penentuan tingkat keandalan (reliability level) atau confidence level atau disingkat
R%. Tingkat Keandalan adalah probabilitas benar dalam mempercayai efektivitas
pengendalian intern.
- Penksiran presentasi terjadinya attribute dalam populasi. Penaksiran ini
didasarkan pada pengalaman auditor di masa yang lalu atau dengan melakukan
percobaan.
- Penentuan batas ketepatan atas yang diinginkan (desired upper precision limit atau
DUPL).
- Penggunaan table penentuan besarnya sampel untuk menentukan besarnya
sampel.
4. Pemilihan anggota sampel dari seluruh anggota populasi
5. Penafsiran terhadap attribute yang menunjukkan efektivitas unsur pengendalian
intern
6. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap attribute anggota sampel
E. Stop or Go Sampling
Dalam metode ini, jika auditor tidak menemukan adanya penyimpangan atau
menemukan jumlah penyimpangan tertentu yang telah ditetapkan, auditor dapat
menghentikan pengambilan sampelnya. Prosedur yang harus dilakukan untuk
menggunakan metode ini adalah sebagai berikut :
1. Tentukan desired upper precision limit dan tingkat keandalan Pada tahap ini
auditor menentukan tingkat keandalan yang akan dipilih dan tingkat kesalahan
maksimum yang masih dapat diterima.
2. Gunakan tabel Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Pengendalian guna
menentukan sampel pertama yang harus diambil
3. Buatlah tabel Stop or Go Decision
https://www.coursehero.com/file/99622701/RMK-Kelompok-9-Pengauditan-1-Adocx/
4. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel
F. Discovery Sampling
Pada umumnya, kondisi yang diperlukan sebagai dasar penggunaan model ini adalah :
1. Jika auditor memperkirakan tingkat kesalahan dalam populasi sebesar nol atau
mendekati nol persen.
2. Jika auditor mencari karakteristik yang sangat kritis, yang jika hal ini ditemukan,
merupakan petunjuk adanya ketidakberesan yang lebih luas atau kesalahan yang
serius dalam laporan keuangan.
Model ini juga digunakan oleh auditor dalam pengujian substantif. Jika tujuan audit
untuk menemukan paling tidak satu kesalahan yang memunyai dampak potensial
terhadap suatu akun, maka model ini digunakan untuk tujuan tersebut. Prosedur
pengambilan sampel dalam model ini adalah sebagai berikut:
1. Tentukan attribute yang akan diperiksa. Attribute yang akan diperiksa harus
ditentukan lebih dahulu sebelum discovery sampling dilakukan.
2. Tentukan populasi dan besar populasi yang akan diambil sampelnya.
3. Tentukan tingkat keandalan. Seperti halnya dengan model attribute sampling yang
lain, audtor harus menentukan tingkat keandalan.
4. Tentukan desired upper precision limit. Auditor kemudian menentukan tingkat
kesalahan populasi yang dapat diterima.
5. Tentukan besarnya sampel. Dengan menggunakan table discovery sampling yang
sesuai dengan besarnya populasi objek yang akan diperiksa, R% dan DUPL, maka
auditor akan dapat menentukan besarnya sampel.
6. Periksa attribute sampel.
7. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap karakteristik sampel.
https://www.coursehero.com/file/99622701/RMK-Kelompok-9-Pengauditan-1-Adocx/
DAFTAR PUSTAKA
https://www.coursehero.com/file/99622701/RMK-Kelompok-9-Pengauditan-1-Adocx/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)