Anda di halaman 1dari 19

SIKLUS AKUNTANSI

(Siklus Buku Besar dan Pelaporan)

OLEH :
Kelas Akuntansi C Pagi
Kelompok 11
1. Komang Widyastuti (13) (2002622010073)
2. Aura Dicta Yufira (18) (2002622010078)
3. Anisatul Aisyah (32) (2002622010328)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan
karunianya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Siklus Akuntansi” dengan tepat
pada waktunya sesuai dengan apa yang kami harapkan. Terima Kasih juga kami ucapkan kepada
Ibu Ni Luh Putu Widhiastuti, S.E., M.Si yang sudah memberikan kesempatan untuk membuat
makalah ini, tidak lupa penulis juga sangat berterima kasih kepada teman – teman yang sudah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini sehingga makalah ini dapat tersusun dengan baik.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta kritik yang membangun dari berbagai pihak
agar kami bisa membuat makalah yang lebih baik. Kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca.

Denpasar, 10 Februari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
1.3. Tujuan..............................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
2.1. Pengertian..........................................................................................................................3
2.2. Aktivitas Buku Besar dan Pelaporan................................................................................3
2.3. Prosedur Pengendalian Siklus Akuntansi.........................................................................8
BAB III.........................................................................................................................................12
1.1. Kesimpulan.....................................................................................................................12
1.2. Saran................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sistem buku besar dan sistem pelaporan keuangan merupakan dua sistem yang
mempunyai interdependensi operasional sehingga keduanya dipandang sebagai satu sistem
tunggal yaitu sistem buku besar dan pelaporan keuangan. Input sistem buku besar berasal
dari siklus transaksi. Rangkuman aktivitas transaksi diolah oleh sistem buku besar untuk
memperbarui akun-akun control buku besar. Sistem pelaporan keuangan mengukur dan
melaporkan status sumber daya keuangan dan perubahan dalam sumber daya tersebut. Sistem
pelaporan keuangan mengkomunikasikan informasi terutama pada pemakai esternal. Jenis
pelaporan ini disebut nondiscretionary karena organisasi memiliki sedikit atau tidak ada
sama sekali pilihan dalam informasi ini terdiri atas laporan keuangan tradisional,
pengembalian pajak dan dokumen hukum lainnya. Sistem buku besar dan pelaporan
keuangan melakukan pengumpulan data transaksi, mengolah transaksi yang masuk,
menyimpan data transaksi, memelihara pengendalian akuntansi, menghasilkan laporan
keuangan, dan mengklasifikasian data transaksi dan akun. Sistem pemprosesan transaksi
dalam perusahaan dapat dilakukan secara manual maupun komputerisasi. Dua sistem
pemprosesan tersebut akan mempengaruhi input, proses, output, menejemen data dan
pengendaliannya. Transaksi secara manual dimulai dari dokumen sumber transaksi akan
dicatat dalam jurnal khusus dan jurnal umum sesuai dengan tipe transosesmpraksinya. Sistem
pemprosesan transaksi terkomputerisasi pada dasarnya memiliki proses yang sama dengan
sistem pemprosesan transaksi secara manual.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang permasalahan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1. Bagaimana aktivitas pada siklus akuntansi (siklus buku besar dan pelaporan)?
2. Bagaimana prosedur pengendalian siklus akuntansi?

1
1.3. Tujuan

Dengan perumusan masalah tersebut, maka dapat disimpulkan tujuan dari pembahasan
paper ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memberitahukan kepada pembaca tentang siklus akuntansi (siklus buku besar dan
Pelaporan)
2. Untuk menjelaskan kepada pembaca tentang apa saja aktivitas pada siklus akuntansi
3. Untuk memberitahukan kepada pembaca mengenai prosedur pengendalian siklus
akuntansi

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian

Siklus buku besar dan pelaporan terdiri atas kegiatan pengolahan data yang berkaitan
dengan proses pemutakhiran (updating) rekening-rekening buku besar dan pembuatan
laporan yg merupakan ikhtisar hasil operasi perusahaan. Siklus ini berinteraksi dengan siklus
lain dan berbagai pihak, baik eksternal maupun internal. Siklus ini menerima berbagai
informasi dari sumber lain yaitu:
1. Informasi mengenai transaksi regular (siklus pendapatan, pengeluaran, sistem
produksi, akuntansi biaya, dan sistem persediaan)
2. Bagian keuangan yaitu transaksi pendanaan dan investasi
3. Departemen anggaran (berupa data anggaran)
4. Kepala departemen keuangan (berupa transaksi penyesuaian)

2.2. Aktivitas Buku Besar dan Pelaporan

Empat aktivitas dasar yang dilakukan dalam sistem buku besar dan pelaporan
menunjukkan sistem online umum yang digunakan untuk melakukan aktivitas-aktivitas
tersebut. Dari empat aktivitas tersebut tiga diantara aktivitas pertamanya yakni menyajikan
langkah-langkah dasar dalam siklus akuntansi, yang menghasilkan produksi rangkaian
laporan keuangan tradisional. Aktivitas menunjukkan bahwa, sebagai tambahan dari laporan
keuangan untuk pemakai eksternal, SIA menghasilkan laporan untuk pihak manajemen
internal juga. Selanjutnya setiap aktivitas ini akan dipelajari secara lebih terinci.

3
Gambar 1 Siklus Buku Besar dan Pelaporan

1. Perbarui Buku Besar


Seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 1, aktivitas pertama dalam
sistem buku besar (lingkaran 1.0) adalah memperbarui buku besar. Aktivitas
memperbarui terdiri dari memasukkan ayat jurnal yang berasal dari dua sumber
yaitu:

4
1) Subsistem akuntansi. Setiap subsistem akuntansi yang membuat ayat jurnal
untuk memperbarui buku besar. Secara teori, buku besar dapat diperbarui
saat tiap terjadinya transaksi. Akan tetapi praktiknya, berbagai subsistem
akuntansi biasanya memperbarui buku besar dengan membuat ayat jurnal
ringkasan yang menyajikan hasil dari semua transaksi yang terjadi selama
suatu periode waktu tertentu (hari, mingguan,atau bulanan). Contohnya:
subsistem siklus pendapatan akan menghasilkan ayat jurnal ringkasan yang
mendebit piutang usaha dan kas, serta mengkredit penjualan untuk semua
penjualan yang dilakukan selama periode pembaruan. Dalam cara yang
hampir sama, siklus pengeluaran akan menghasilkan ayat jurnal ringkasan
untuk mencatat pembelian perlengkapan dan persediaan, serta untuk
mencatat pengeluaran kas ketika membayar pembelian tersebut.
2) Bendahara. Bagian bendahara membuat ayat jurnal satu per satu untuk
memperbarui buku besar atas transaksi nonrutin seperti penerbitan atau
pengeluaran utang, pembelian atau penjualan saham investasi, atau
perolehan saham perbendaharaan.

Gambar 2 Bagan Aliran Sistem Buku Besar dan Pelaporan

5
2. Memasukkan Ayat Jurnal Penyesuaian
Aktivitas kedua dalam sistem buku besar adalah memasukkan berbagai
ayat jurnal penyesuaian (lingkaran 2.0 dalam Gambar 1). Ayat jurnal
penyesuaian ini berasal dari kantor kontroler, setelah neraca saldo awal dibuat.
Neraca saldo adalah laporan yang mencantumkan saldo-saldo dari semua akun
buku besar. Namanya mencerminkan kenyataan bahwa apabila semua aktivitas
dicatat dengan benar, maka total saldo debit dalam berbagai akun, harus sama
dengan total saldo kredit. Ayat jurnal penyesuaian terbagi ke dalam lima
kategori dasar yaitu:
1) Akrual
Mencerminkan jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk
mencerminkan berbagai kegiatan yang terjadi tetapi kas belum diterima
atau dikeluarkan. Contohnya: Pencatatan pendapatan bunga yang didapat
dan utang gaji.
2) Pembayaran di muka
Mencerminkan jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk
mencerminkan pertukaran kas sebelum kinerja kegiatan terkait.
Contohnya: Pengakuan sebagian pembayaran di muka yang didapat dari
pelanggan selama periode tertentu dan pembebanan sebagian aset yang
dibayar di muka (sewa, bunga, dan asuransi) yang digunakan dalam
periode ini.
3) Perkiraan
Mewakili jurnal yang mencerminkan sebagian dari biaya yang terjadi
selama beberapa periode akuntansi. Contohnya: beban depresiasi atau
penyusutan dan beban piutang tak tertagih.
4) Penilaian ulang
Jurnal yang dibuat untuk mencerminkan perbedaan nilai yang
sesungguhnya dengan yang dicatat atas suatu aset, atau perubahan dalam
prinsip akuntansi. Contohnya: Perubahan dalam metode yang digunakan
untuk menilai persediaan, mengurangi nilai persediaan untuk

6
mencerminkan umur, atau menyesuaikan catatan persediaan untuk
mencerminkan hasil yang didapat selama perhitungan fisik persediaan.
5) Perbaikan
Mewakili jurnal yang dibuat untuk meniadakan pengaruh kesalahan yang
ditemukan dalam buku besar.

3. Buat Laporan Keuangan


Akvitas ketiga dalam sistem buku besar dan pelaporan adalah membuat
laporan-laporan keuangan (lingkaran 3.0 dalam Gambar 1). Laporan laba rugi
dibuat pertama, dengan menggunakan data dari saldo akun pendapatan dan biaya
yang tercantum dalam neraca saldo setelah disesuaikan. Neraca dibuat
setelahnya. Aktivitas ini membutuhkan ayat jurnal penutupan yang akan
menolkan semua akun pendapatan dan pengeluaran, serta memindahkan laba
bersih atau kerugian, ke laba ditahan. Terdapat dua alternatif yang dilakukan: 1)
Menyusun terlebih dahulu laporan perubahan modal, kemudian Menyusun
neraca dengan menggunakan data pada neraca saldo setelah disesuaikan
ditambah data dari laporan modal, 2) Menutup buku dan Menyusun neraca.
Laporan keuangan penting ketiga yang dibuat adalah laporan arus kas. Laporan
ini disusun dengan menggunakan data dari laporan laba rugi dan neraca untuk
memberikan rincian mengenai aktivitas investasi dan keuangan organisasi.

4. Membuat Laporan Manajerial


Aktivitas keuangan dalam sistem buku besar dan pelaporan (lingkaran 4.0
dalam Gambar 1) menghasilkan berbagai laporan manajerial. Contoh laporan
pengendalian buku besar termasuk (1) daftar voucher jurnal berdasarkan urutan
nomor, nomor akun, atau tanggal, dan (2) daftar saldo akun buku besar.
Laporan-laporan ini digunakan untuk memverifikasi akurasi proses
memasukkannya ke buku besar. Beberapa anggaran dibuat untuk perencanaan
dan pengevaluasian kinerja.
Anggaran operasional memperlihatkan pendataan dan pengeluaran yang
direncanakan untuk setiap unit organisasi. Anggaran pengeluaran modal

7
memperlihatkan perkiraan aliran masuk dan keluar kas untuk setiap proyek.
Anggaran arus kas membandingkan perkiraan aliran kas masuk dari kegiatan
operasi dengan perkiraan pengeluaran, dan digunakan untuk menetapkan
kebutuhan peminjaman.

2.3. Prosedur Pengendalian Siklus Akuntansi

Tujuan pengendalian dalam sistem buku besar dan pelaporan yaitu:

1. Semua pembaruan ke buku besar diotorisasi dengan benar.


2. Semua transaksi buku besar yang dicatat, valid.
3. Semua transaksi buku besar yang valid dan diotorisasi, telah dicatat.
4. Semua transaksi buku besar dicatat secara akurat.
5. Data buku besar dijaga dari kehilangan atau pencurian.
6. Aktivitas sistem buku besar dilakukan secara efisien dan efektif.

Dokumen dan catatan yang didesain dengan baik memainkan peranan penting dalam
mencapai tujuan ini. Entri data secara on-line oleh bendahara dan kontroler, seperti yang
diperlihatkan dalam Gambar 2, memfasilitasi pencatatan ayat jurnal buku besar secara
efisien dan akurat. Dalam situasi semacam ini, menggunakan pengendalian aplikasi yang
tepat, seperti pemeriksaan validitas dan pemeriksaan field (format), meningkatkan akurasi
entri data. Mencatat orang yang mengisi dan meninjau formulir tersebut, akan memberikan
bukti bahwa ayat jurnal telah diotorisasi dengan benar. Memberikan nomor cetakan ke
semua ayat jurnal, akan memfasilitasi pemeriksaan semua transaksi yang telah dicatat.
Membatasi akses ke program buku besar akan makin mengurangi risiko transaksi yang tidak
sah.

Tabel 1 Ancaman dan Pengendalian dalam Buku Besar dan Pelaporan

Proses/Aktivitas Ancaman Prosedur Pengendalian


yang dapat diterapkan
Memperbarui buku besar 1. Kesalahan-kesalahan Pengendalian input dan
pemrosesan, laporan

8
rekonsilasi dan
pengendalian; jejak audit
Akses ke buku besar 2. Kehilangan data rahasia Pengendalian akses; jejak
dan/atau penyembunyian audit
pencurian
Kehilangan atau 3. Kehilangan data dan aset Prosedur pembuatan
kehancuran buku besar cadangan dan pemulihan
dari bencana

Tabel 1 mencantumkan berbagai ancaman dan eksposur (exposures) utama dalam sistem
pelaporan keuangan dan buku besar, bersama dengan prosedur pengendalian yang dapat
diterapkan untuk menguranginya. Oleh karena sistem buku besar dan pelaporan hanya
melibatkan aktivitas pemrosesan informasi, terdapat lebih sedikit ancaman daripada dalam
siklus SIA lainnya. Lagipula, ancaman dalam sistem buku besar dan pelaporan terutama
berhubungan dengan perusakan, penghilangan, atau penghancuran data. Prosedur
pengendalian yang dapat digunakan untuk menangani ancaman-ancaman ini adalah sebagai
berikut:

Ancaman 1: Kesalahan dalam Memperbarui Buku Besar

Kesalahan yang dibuat sewaktu memperbarui buku besar dapat mengarah pada
pembuatan keputusan yang tidak benar berdasarkan informasi salah yang terdapat dalam
laporan kinerja keuangan. Prosedur pengendalian untuk menangani ancaman ini terbagi
dalam tiga kategori: Pengendalian edit input dan pemrosesan, laporan rekonsiliasi dan
pengendalian, serta pemeliharaan jejak audit yang mencukupi.

a. Pengendalian edit input dan pemrosesan

Gambar 2 menunjukkan dua sumber ayat jurnal untuk memperbarui buku besar:
ayat jurnal ringkasan dari siklus SIA dan ayat jurnal yang secara langsung dibuat oleh
bendahara atau kontroler. Ayat jurnal ringkasan sendiri merupakan output dari
serangkaian langkah pemrosesan, yang masing-masing harus melalui berbagai jenis
prosedur pengendalian yang didesain untuk memastikan akurasi serta kelengkapan.

9
Akibatnya, pengendalian edit input awal untuk ayat jurnal ringkasan adalah
pemeriksaan untuk memastikan bahwa ayat jurnal tersebut mencerminkan sebagian
besar periode waktu terakhir.

Akan tetapi, ayat jurnal yang dibuat oleh bendahara atau kontroler adalah entri data
asli. Akibatnya, jenis pengendalian edit input dan pemrosesan berikut ini dibutuhkan
untuk memastikan bahwa mereka akurat dan lengkap:

1. Pemeriksaan validitas untuk memastikan bahwa akun buku besar benar-benar ada
untuk setiap nomor akun yang direferensikan dalam ayat jurnal.

2. Pemeriksaan field (format) untuk memastikan bahwa field jumlah dalam ayat
jurnal hanya berisi data numeris.

3. Pemeriksaan saldo nol untuk memverifikasi bahwa total debit sama dengan total
kredit dalam sebuah ayat jurnal.

4. Uji kelengkapan untuk memastikan bahwa semua data terkait dimasukkan,


terutama sumber ayat jurnal.

5. Verifikasi closed-loop mencocokkan nomor akun dengan deksripsi akun, untuk


memastikan bahwa akun buku besar yang benar, yang diakses.

6. Membuat file ayat jurnal penyesuaian standar untuk ayat jurnal penyesuaian yang
berulang untuk setiap periode, seperti biaya depresiasi. (Akurasi input
ditingkatkan tanpa berulang-ulang memasukkan ayat jurnal ini. Kemungkinan
untuk melupakan melakukan entri ayat jurnal penyesuaian yang berkali-kali ada,
juga berkurang, hingga dapat memastikan kelengkapan input.)

7. Pemeriksaan tunda dari saldo akun buku besar, saat pembaruan selesai, untuk
memverifikasi saldonya telah benar (debit atau kredit).

8. Menghitung total run-to-run untuk memverifikasi akurasi pemrosesan batch


voucher jurnal. (Komputer menghitung saldo akun buku besar yang baru,
berdasarkan pada saldo awalnya dan total debit serta kredit yang dimasukkan ke
akun tersebut, kemudian membandingkannya dengan saldo akun yang aktual

10
dalam buku besar yang diperbarui. Penyimpangan apa pun akan menunjukkan
kesalahan pemrosesan yang harus diselidiki.)

b. Laporan rekonsiliasi dan pengendalian


Laporan rekonsiliasi dan pengendalian dapat mendeteksi apabila kesalahan dibuat
selama proses pembaruan buku besar. Salah satu bentuk rekonsiliasi adalah
pembuatan neraca saldo. Neraca saldo menunjukkan apakah saldo debit dalam buku
besar sama dengan total saldo kredit; jika tidak, telah terjadi kesalahan posting. Di
dalam sistem otomatis, penggunaan akun kliring dan perkiraan penundaan, biasanya
memastikan bahwa buku besar selalu seimbang. Pada saat penutupan periode fiskal,
akun-akun khusus ini harus memiliki saldo nol; jika tidak, telah terjadi kesalahan
dalam proses memperbarui (memutakhirkan) buku besar. Guna menggambarkan
bagaimana jenis akun khusus ini digunakan, anggaplah bahwa seorang staf
administrasi bertanggung jawab untuk mencatat pelepasan persediaan ke pelanggan,
sementara staf administrasi lainnya bertanggung jawab untuk mencatat penagihan ke
pelanggan. Staf administrasi pertama akan membuat ayat jurnal berikut ini:
Kiriman yang belum ditagih xxx
Persediaan xxx

Staf administrasi kedua akan membuat ayat jurnal berikut ini:


Piutang usaha yyy
Kiriman yang belum ditagih yyy

Setelah kedua ayat jurnal telah dilengkapi, akun kliring khusus, kiriman yang belum
ditagih, harus memiliki saldo nol. Jika tidak, maka telah terjadi kesalahan yang harus
diselidiki dan diperbaiki. Rekonsiliasi penting lainnya adalah membandingkan saldo
akun pengendali buku besar dengan saldo total buku pembantu yang terkait. Apabila
kedua jumlah total ini tidak sama, perbedaannya harus diselidiki dan diperbaiki.
Merupakan hal yang juga penting untuk mempelajari semua transaksi yang terjadi
dekat akhir periode akuntansi, untuk memverifikasi bahwa transaksi tersebut dicatat
dalam periode waktu yang tepat. Laporan pengendalian dapat membantu
mengidentifikasi sumber kesalahan apapun yang terjadi dalam proses memperbarui

11
buku besar. Mendaftar voucher jurnal berdasarkan nomor akun buku umum akan
memfasilitasi identifikasi sebab kesalahan yang mempengaruhi akun buku besar
tertentu. Mendaftar voucher jurnal berdasarkan urutan, dapat menunjukkan tidak
dipostingnya ayat jurnal tertentu. Terakhir, daftar jurnal umum memperlihatkan
rincian (nomor akun, kode referensi sumber, deksripsi, dan jumlah yang didebit serta
dikredit) setiap ayat jurnal yang dimasukkan ke dalam buku besar. Laporan ini
menunjukkan apakah total debit sama dengan total kredit yang dimasukkan ke dalam
buku besar.

c. Jejak audit
Jejak audit memperlihatkan jejak sebuah transaksi di sepanjang sistem akuntansi.
Secara khusus, jejak audit memberikan informasi yang dibutuhkan untuk menelusuri
semua perubahan yang dibuat atas buku besar. Jejak audit khususnya memfasilitasi
tugas-tugas berikut ini:
1. Menelusuri transaksi apa pun dari dokumen sumber aslinya (atau catatan dalam
tabel kegiatan) hingga ke buku besar, dan ke laporan apa pun atau dokumen
lainnya yang menggunakan data itu.
2. Menelusuri kembali bagian apa pun yang muncul dalam sebuah laporan dari buku
besar hingga ke dokumen sumber (atau catatan dalam tabel kegiatan).
3. Menelusuri semua perubahan dalam akun buku besar dari saldo awalnya hingga
saldo akhirnya.
Contohnya, file transaksi buku besar menunjukkan sumber semua ayat jurnal yang
dibuat untuk memperbarui buku besar. File utama pelanggan berisi informasi
mengenai saldo akun setiap pelanggan, yang dapat dijumlahkan dan dibandingkan
dengan berbagai akun pengendali piutang usaha dalam buku besar. Para pemakai
dapat mengikuti proses yang hampir sama untuk merekonsiliasi saldo utang usaha,
persediaan, dan perlengkapan. Akan tetapi, di dalam SIA yang canggih, mungkin
dokumen kertas tidak diperlukan lagi, hingga merupakan hal yang penting untuk
secara periodik membuat dan menyimpan salinan cadangan dari file utama transaksi,
serta mengambil berbagai langkah untuk memastikan bahwa file-file yang disimpan
tersebut tidak dapat diubah.

12
Ancaman 2: Akses Tanpa Otorisasi ke Buku Besar
Akses tanpa otorisasi ke buku besar dapat mengakibatkan kebocoran data rahasia
ke pesaing atau kerusakan buku besar. Hal tersebut juga dapat memberikan cara untuk
menyembunyikan pencurian aset. Oleh karenanya, merupakan hal yang penting untuk
memiliki pengendalian yang memadai agar dapat mencegah akses tanpa otorisasi ke buku
besar.
ID dan pasword pemakai harus digunakan untuk mengendalikan akses ke buku
besar dan untuk mendorong pemisahan tugas yang benar, dengan cara membatasi fungsi
yang dapat dilakukan setiap pemakai yang sah. Contohnya, para pegawai yang
menyimpan aset atau memiliki wewenang untuk melepaskan aset, harus dicegah untuk
dapat memperbarui buku besar (fungsi pencatatan). Dalam cara yang hampir sama, pihak
manajemen harus diberikan akses baca saja ke buku besar, seperti yang diperlihatkan
dalam bagian bawah Gambar 2. Matriks pengendali akses juga harus membatasi fungsi
yang dapat dilakukan di berbagai terminal. Ayat jurnal penyesuaian, contohnya, diizinkan
hanya dari terminal dalam kantor kontroler.
Pengendalian atas pembuatan catatan voucher jurnal juga penting, karena mereka
mengotorisasi perubahan ke saldo akun buku besar. Jadi, sistem tersebut harus
memeriksa keberadaan kode otorisasi yang valid untuk setiap catatan voucher jurnal
sebelum memasukkan transaksi tersebut ke buku besar. Jika tidak, integritas buku besar
mungkin dapat diragukan. Ingatlah bahwa kode otorisasi juga membentuk bagian dari
jejak audit. Memang, pemeriksaan jejak audit memberikan cara untuk mendeteksi akses
tanpa otorisasi ke buku besar.

Ancaman 3: Kehilangan atau Kerusakan Data Buku Besar


Buku besar adalah komponen kunci dari sistem informasi akuntansi organisasi.
Oleh karenanya, merupakan hal yang penting untuk menyediakan cadangan dan prosedur
pemulihan dari bencana, yang memadai untuk melindungi aset ini. Pengendalian
cadangan mencakup hal-hal berikut ini:
1. Penggunaan label file internal dan eksternal untuk melindungi buku besar yang
terakhir dari kerusakan tanpa disengaja.

13
2. Melakukan pembuatan cadangan buku besar secara rutin. Paling tidak dua salinan
cadangan buku besar harus ada. Satu salinan disimpan di lokasi perusahaan
tempat salinan tersebut dapat dengan cepat diakses; satunya harus disimpan di
luar lokasi perusahaan untuk memberi perlindungan dari bencana besar seperti
kebakaranatau gempa bumi.

Perencanaan pemulihan dari bencana juga merupakan hal yang sangatpenting.


Meningkatnya ketergantungan pada EDI, EFT, dan Internet untuk melakukan aktivitas
bisnis sehari-hari, membuat tidak ada organisasi yang dapat bertahan hidup lama jika
komputer mereka mati. Oleh karenanya, organisasi perlu untuk membuat dan secara
periodik menjalankan sebuah rencana untuk menangani bencana besar yang berpotensi
mematikan sistem komputer mereka.

14
BAB III

PENUTUP

1.1. Kesimpulan

Buku besar merupakan penggolongan perkiraan menurut jenisnya, tujuan disusun


buku besar adalah untuk memudahkan menyusun informasi yang akan diberikan kepada
pihak-pihak yang  memerlukan terutama pimpinan perusahaan maka perkiraan-perkiraan
yang sudah dihimpun didalam buku besar di Akuntansi pendidik, setelah anda memahami
hakikat dan cara pempostingan buku besar maka selanjutnya dapat mempelajari Nearaca
Saldo.

Aktivitas-aktivitas siklus buku besar dan pelaporan dibagi menjadi empat yaitu,
pemuktakhiran (update) rekening buku besar, pembukuan transaksi penyesuaian,
penyusunan laporan keuangan dan penyususnan manajerial. Penggunaan teknologi
memberikan peluang bagi peningkatan efisiensi dan elektivitas siklus buku besar dan
pelaporan dalam hal ketepatan waktu penaksiran buku besar, proses penutupan buku
bulanan dan pembuatan laporan keuangan. Adapun ancaman dari prosedur pengendalian
internal yaitu: Kesalahan dalam pemutakhiran buku besar, akses ke buku besar secara
tidak sah dan kehilangan atau kerusakan buku besar.

1.2. Saran

Demikianlah makalah ini dapat kami susun dan selesai dengan tepat pada waktunya
sesuai dengan yang kami harapkan. Kami harap dengan adanya materi diatas pembaca dapat
memahami aktivitas pada siklus akuntansi (siklus buku besar dan pelaporan) serta prosedur
pengendalian dalam siklus akuntansi, terlepas dari itu kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca dan Ibu Ni Luh Putu Widhiastuti, S.E., M.Si agar kami dapat
membuat makalah yang lebih baik selanjutnya. Akhir kata kami mohon maaf apabila ada
kesalahan dalam pengetikan kata dan kami ucapkan Terima Kasih.

15
DAFTAR PUSTAKA

1. Putra, Yananto Mihadi. (2018). Aplikasi Konsep Basis Data Relasional Sistem Pelaporan
dan Buku Besar. Modul Kuliah Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: FEB-Universitas
Mercu Buana.
2. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://anzdoc.com/download/
bab-xv-siklus-buku-besar-dan-
pelaporan.html&ved=2ahUKEwjVnLr6u_L1AhWiSmwGHae9AIMQFnoECC8QAQ&usg=
AOvVaw1HGQVGKPXB95mmEPx9AADS

16

Anda mungkin juga menyukai