Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN

Dosen Pengampuh :
Della Hilia Anriva, SE., M.Ak., CA

Disusun Oleh :
Kelompok 2

1. Aulia Diana Savitri (210301014)


2. Beryan Intanio (210301031)
3. Rani Zahra (210301033)
4. Elice Violeta (210301034)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji bagi Allah SWT karena berkat


limpahan Rahmat dan Karunia – nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi. Dalam
makalah ini kami akan membahas mengenai “Sistem Buku Besar dan Pelaporan”.
Serta dalam penyusunan makalah ini kami ucapkan terima kasih kepada ibu dosen
pengampu Della Hilia Anriva, SE., M.Ak., CA dan teman-teman Program Studi S-1
Akuntansi Universitas Muhammdiyah Riau.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu kami meminta pembaca untuk memberikan saran serta
kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, 19 Oktober 2022

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i


DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 2
A. Sistem Buku Besar dan Pelaporan......................................................................... 2
B. Aktivitas Buku Besar dan Pelaporan ..................................................................... 5
1. Memperbarui Buku Besar ................................................................................. 6
2. Posting Ayat Jurnal Penyesuaian ...................................................................... 7
3. Menyiapkan Laporan Keuangan .......................................................................12
4. Membuat Laporan Manajerial ...........................................................................15
BAB III PENUTUP ...................................................................................................18
A. Kesimpulan ...........................................................................................................18
B. Saran .....................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Buku besar merupakan buku utama pencatatan transaksi keuangan yang
mengkonsolidasikan masukan dari semua jurnal akuntansi. Buku besar merupakan
dasar pembuatan laporan neraca dan laporan laba rugi. Buku besar dapat memberikan
pelaporan informasi ataupun nilai transaksi untuk periode waktu tertentu.
Sebuah sistem buku besar dan pelaporan memainkan peranan penting dalam
sistem informasi akuntansi sebuah perusahaan. Fungsi utamanya adalah untuk
mengumpulkan dan mengatur data dari sumber-sumbernya. Salah satunya adalah
setiap subsistem siklus akuntansi yang menyediakan transaksi reguler, bendahara,
departemen anggaran dan kontrolir yang menyediakan jurnal penyesuaian.
Di dalam pengimplementasiannya sistem buku besar dan pelaporan ini memiliki
tujuan yang dapat membantu perusahaan seperti mencatat transaksi akuntansi dengan
tepat dan akurat, memposting pada rekening yang tepat, menjaga keseimbangan
jumlah dalam sisi debit dan kredit, dan lainnya. Sehingga sangat penting bagi sebuah
perusahaan untuk mengaplikasikan sistem buku besar dan pelaporan keuangan di
dalam berlangsungnya aktivitas perusahaan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa aktivitas buku besar dan bagaimana pelaporannya ?
2. Bagaimana proses pembuatan buku besar ?
3. Apa ancaman yang akan terjadi dan bagaimana pengendaliannya ?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui aktivitas buku besar dan pelaporannya
2. Memahami proses pembuatan buku besar
3. Menjelaskan ancaman yang terjadi dan bentuk pengendaliannya

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Buku Besar dan Pelaporan


Sistem buku besar dan pelaporan keuangan merupakan dua sistem yang
mempunyai interdependensi operasional sehingga keduanya dipandang sebagai
satu sistem tunggal yaitu sistem buku besar dan pelaporan keuangan. Sistem buku
besar dan pelaporan mencakup proses-proses di tempat untuk memperbarui akun
buku besar dan menyiapkan laporan yang merangkum hasil kegiatan organisasi.
Kegiatan dasar dalam sistem buku besar dan pelaporan adalah :
• Memperbarui buku besar
• Posting jurnal penyesuaian
• Menyiapkan laporan keuangan
• Menghasilkan laporan manajerial

Salah satu fungsi utama dari sistem buku besar dan pelaporan adalah untuk
mengumpulkan dan mengatur data dari :
• Masing-masing subsistem siklus akuntansi, yang menyediakan entri
ringkasan yang berkaitan dengan kegiatan rutin dalam siklus tersebut.
• Bendahara, yang memberikan masukan sehubungan dengan kegiatan non
rutin seperti transaksi dengan kreditor dan investor.
• Departemen anggaran, yang memberikan nomor anggaran.
• Controller, yang menyediakan jurnal penyesuaian.
• Informasi harus diorganisir untuk memenuhi kebutuhan pengguna
internal dan eksternal.
• Sistem ini harus dirancang untuk menghasilkan laporan periodik teratur
dan untuk mendukung pertanyaan real time.

Pada pembahasan mengenai operasi pemrosesan informasi dilibatkan dalam


memperbarui buku besar dan menyisipkan laporan yang merangkum hasil dari
aktivitas organisasi. Dalam sistem buku besar dan pelaporan merupakan peran yang
penting dalam sistem informasi akuntansi sebuah perusahaan. Fungsi utamanya

2
adalah untuk mengumpulkan dan mengatur data dari sumber-sumber sebagai
berikut :
• Setiap subsistem siklus akuntansi yang dijelaskan memberikan informasi
mengenai transaksi reguler (hanya data utama yang mengalir dari setiap
subsistem yang diperhatikan).
• Bendahara memberi informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan
investasi, seperti pengeluaran atau pemberhentian penggunaan instrumen
utang dan ekuitas pembelian atau penjualan surat berharga investasi.
• Bagian anggaran memberi jumlah anggaran.
• Kontroler memberi ayat jurnal penyesuaian.

Diagram konteks sistem buku besar dan pelaporan

Diagram arus data level 0 siklus buku besar dan pelaporan

3
Proses
1. Perbarui Buku Besar
Aktivitas memperbarui buku besar terdiri dari memasukkan ayat jurnal yang
berasal dari dua sumber yaitu subsistem akuntansi dan bendahara. Ayat jurnal
untuk memperbarui buku besar dapat di dokumentasikan dalam sebuah
formulir yang disebut sebagai voucher jurnal.
2. Memasukkan Ayat Jurnal Penyesuaian
Ayat jurnal penyesuaian terbagi ke dalam lima kategori dasar, yaitu akrual,
pembayaran di muka, perkiraan, penilaian ulang dan perbaikan.
3. Membuat Laporan Keuangan
Dalam pembuatan laporan keuangan, laporan laba rugi dibuat pertama kali
dengan menggunakan data dari saldo akun pendapatan dan biaya di neraca
saldo di sesuaikan. Aktivitas ini membutuhkan ayat jurnal penutupan yang
akan menolkan semua akun pendapatan dan pengeluaran serta memindahkan
laba bersih atau kerugian ke laba ditahan.
4. Membuat Laporan Manajerial
Aktivitas keuangan dalam sistem buku besar dan pelaporan menghasilkan
berbagai laporan manajerial. Laporan anggaran dan kinerja harus
dikembangkan atas dasar akuntansi pertanggungjawaban. Akuntansi
pertanggungjawaban melaporkan hasil keuangan atas dasar tanggung jawab
manajerial organisasi.

Ancaman dan Pengendalian


Ancaman umum dalam buku besar dan pelaporan adalah data buku besar
yang tidak tepat atau tidak valid. Data buku besar yang tidak akurat dapat
menghasilkan laporan yang menyebabkan para manajer membuat keputusan yang
keliru. Sama halnya kesalahan dalam laporan keuangan yang disediakan untuk para
kreditur, investor, dan badan pemerintah dapat menyebabkan para pemegang
kepentingan tersebut melakukan pengambilan keputusan yang salah.
Salah satu cara untuk menanggulangi ancaman data buku besar yang tepat
atau tidak valid adalah menggunakan berbagai pengendalian integritas pemrosesan
yaitu :

4
1. Meminimalkan resiko kesalahan input data ketika bendahara dan kontroler
membuat entri jurnal langsung.
2. Mempersempit akses terhadap buku besar dan membuat konfigurasi sistem,
sehingga hanya para pegawai yang diotorisasi saja yang dapat membuat
perubahan terhadap data induk.
3. Menunjukkan bahwa nilai penting dari sebuah pengawasan pengendalian
adalah untuk menghasilkan sebuah laporan mengenai seluruh perubahan
terhadap buku besar secara teratur dan meninjaunya untuk memverifikasi
bahwa database masih cukup akurat.

Ancaman umum kedua dalam sistem buku besar dan pelaporan adalah
pengungkapan informasi keuangan mengenai yang tidak diotorisasi. Khususnya,
perusahaan tidak perlu terburu-buru menertibkan laporan keuangan: penerbitan
laporan keuangan secara premature cenderung menimbulkan sanksi dari berbagai
agensi terkait dan timbulnya tuntutan hukum dari pemegang kepentingan. Prosedur
pengendalian terbaik untuk mengurangi risiko pengungkapan laporan keuangan
yang tidak diotorisasi bisa dilakukan dengan sebagai berikut :
1) Menerapkan autentifikasi multifactor dan pengendalian keamanan fisik guna
mempersmepit akses terhadap buku besar, diberikan hanya pegawai yang
memerlukan akses tersebut untuk melakukan pekerjaannya.
2) Melakukan enkripsi database, memberikan proteksi tambahan karena
menyediakan informasi yang tidak dapat dimengerti oleh mereka yang berhasil
mendapatkan akses database yang tidak diotorisasi.

Ancaman umum ketiga dalam sistem buku besar dan pelaporan adalah
berkaitan dengan hilangnya atau penghancuran data induk. Cara terbaik untuk
menanggulangi risiko atas ancaman ini adalah menggunakan backup dan proses
pemulihan bencana.

B. Aktivitas Buku Besar dan Pelaporan


Pada sistem buku besar dan pelaporan terdapat aktivitas-aktivitas yang
dijalankan. Terdapat empat aktivitas dasar yang dilakukan dalam sistem buku besar
dan pelaporan menunjukkan sistem online umum yang digunakan untuk melakukan

5
aktivitas-aktivitas tersebut. Dari empat aktivitas tersebut tiga diantara aktivitas
pertamanya yakni menyajikan langkah-langkah dasar dalam siklus akuntansi, yang
menghasilkan produksi rangkaian laporan tradisional. Aktivitas terakhir
menunjukkan bahwa sebagai tambahan dari laporan keuangan untuk pemakai
eksternal, SIA menghasilkan laporan untuk pihak manajemen internal juga.
Selanjutnya setiap aktivitas ini akan dipelajari secara lebih terperinci, seperti
berikut :

1. Memperbarui Buku Besar

Proses
Aktivitas pertama dalam buku besar adalah memperbarui buku besar.
Aktivitas memperbarui terdiri dari memasukkan ayat jurnal yang berasal dari
dua sumber :
1) Subsistem Akuntansi
Setiap subsistem akuntansi yang membuat ayat jurnal untuk
memperbarui buku besar. Secara teori, buku besar dapat diperbarui setiap
saat tiap terjadinya transaksi. Akan tetapi praktiknya, berbagai subsistem
akuntansi biasanya memperbarui buku besar dengan membuat ayat jurnal
ringkasan yang menyajikan hasil dari semua transaksi yang terjadi selama
suatu periode waktu tertentu. Contohnya, subsistem siklus pendapatan
akan menghasilkan ayat jurnal ringkasan yang mendebit piutang usahan
dan kas serta mengkredit penjualan untuk semua penjualan yang dilakukan
selama periode pembaruan.

6
2) Bendahara
Bagian bendahara membuat ayat jurnal satu per satu untuk
memperbarui buku besar atas transaksi nonrutin sepertin penerbitan atau
pengeluaran utang, pembelian atau penjualan saham investasi, atau
perolehan saham perbendaharaan.

Entri jurnal per transaksi yang digunakan untuk memperbarui buku besar
disimpan dalam file voucher jurnal. File voucher jurnal ini berisi informasi
yang akan ditemukan dalam jurnal umum dalam sebuah sistem akuntansi
manual, yatitu tanggal entri jurnal, akun-akun yang didebit dan dikreditkan,
dan jumlahnya. Namun demikian, yang perlu diperhatikan adalah file voucher
jurnal tersebut merupakan hasil tambahan dari proses posting, bukan input ke
proses posting. File voucher jurnal merupakan bagian penting dari jejak audit,
yang memberikan bukti bahwa seluruh transaksi yang diotorisasi telah dicatat
dengan akurat dan lengkap.

Ancaman dan Pengendalian


Ancaman Pengendalian
1. Pembaruan yang tidak akurat atas 1. Pengendalian integritas pemrosesan
buku besar data
2. Rekonsiliasi dan laporan
3. Pembuatan dan tinjauan jejak audit
2. Entri jurnal yang tidak diotorisasi 1. Pengendalian akses
2. Rekonsiliasi dan laporan pengendalian
3. Tinjauan dan pembuatan jejak audit

2. Posting Ayat Jurnal Penyesuaian


Aktivitas kedua dalam buku besar adalah posting berbagai ayat jurnal
penyesuaian (AJP). Jurnal penyesuaian berasal dari kantor kontroler setelah
neraca saldo awal disiapkan. Jurnal penyesuaian terbagi dalam lima kategori
dasar:
1) Akrual adalah entri yang dibuat pada akhir periode akuntansi yang
menggambarkan transaski-transaksi yang telah terjadi, tetapi kasnya
belum diterima atau dikeluarkan. Contohnya: pencatatan pendapatan
bunga yang di dapat dan utang gaji.

7
2) Pembayaran di muka adalah entri yang dibuat pada akhir periode
akuntansi yang menggambarkan penerimaan kas sebelum pekerjaan terkait
transaksi dilaksanakan. Contohnya: meliputi pengakuan pendapatan
diterima dimuka sebagai kewajiban dan mencatat pembayaran tertentu
(misalnya sewa, bunga, dan asuransi) sebagai aset yang dibayar di muka.
3) Estimasi adalah entri yang menunjukkan sebagian biaya yang diharapkan
terjadi selama beberapa periode akuntansi. Contohnya: beban depresiasi
atau penyusutan dan beban piutang tak tertagih.
4) Revaluasi adalah entri yang dibuat untuk menggambarkan selisih antara
nilai yang sesungguhnya dengan nilai tercatat atas suatu aset atau
perubahan dalam prinsip akuntansi. Contohnya: perubahan metode yang
digunakan untuk menilai persediaan, mengurangi nilai persediaan untuk
mencerminkan umur atau menyesuaikan catatan persediaan untuk
mencerminkan hasil yang di dapat selama perhitungan fisik persediaan.
5) Koreksi adalah entri yang dibuat untuk membalik pengaruh dari kesalahan
yang ditemukan dalam buku besar.
Informasi mengenai jurnal penyesuaian ini juga disimpan dalam file
voucher jurnal. Setelah seluruh jurnal penyesuaian di posting, kemudian dibuat
neraca saldo penyesuaian. Neraca saldo penyesuaian digunakan sebagai input
terhadap langkah selanjutnya dalam siklus buku besar dan pelaporan keuangan,
persiapan penyusunan laporan keuangan.

Ancaman dan Pengendalian


1. Kesalahan dalam Memperbarui General Ledger dan General Report
Kesalahan yang terjadi dalam pemutakhiran buku besar dapat
mengakibatkan buruknya proses pengembalian keputusan yang
menggunakan informasi salah dalam pelaporan keuangan. Prosedur
pengendalian yang berhubungan dengan pengolahan data dibagi menjadi
3 katgori, yaitu (1) pengawasan edit input dan pemrosesan, (2) laporan
pengawasan dan rekonsiliasi, (3) pemeliharaan jejak audit yang memadai.
Dua jenis jurnal yang digunakan untuk memutakhirkan buku besar
adalah: (1) ikhtisar jurnal dari siklus SIA lainnya, dan (2) jurnal yang
dibuat oleh bagian keuangan atau kepala bagian akuntansi. Jenis-jenis

8
pengawasan input edit dan pemrosesan untuk menjamin bahwa transaksi
tersebut akurat dan lengkap yaitu :
1) Cek validasi (validity check) untuk menjamin bahwa rekening buku
besar tersedia untuk setiap nomor rekening yang deverensi untuk
semua jurnal.
2) Cek bentuk data (field check) untuk menjamin bahwa data pada field
dalam sebuah jurnal berisi data numeric.
3) Zero-balance check untuk menjamin bahwa total debit sama dengan
total kredit dalam sebuah jurnal.
4) Uji kelengkapan (completeness test) untuk menjamin bahwa semua
data yang relevan telat dicatat. Penting bahwa semua jurnal dapat
diidentifikasi sehingga informasi ini memiliki daya telusur audit.
5) Uji pengulangan data (redundand data check) untuk mencocokkan
nomor rekening dengan nama rekening, guna menjamin kebenaran
rekening buku besar yang menerima posting. Untuk sistem entry data
online, prosedur ini disebut closed-loop verivication.
6) Penetapan file standar jurnal penyesuaian untuk penyesuaian yang
sering terjadi pada akhir periode, seperti biaya depresiasi. Akurat
input diperbaiki tanpa mengulang pemasukan data. Kemungkinan
lupa membuat jurnal penyesuaian jenis ini juga dapat dikurangi,
sehingga menjamin kelengkapan input.
7) Cek tanda aritmatika (sigh check) saldo rekening buku besar sesaat
setelat dilakukan pemutakhiran, untuk memastikan bahwa saldonya
tepat.
8) Perhitungan total run-to-run, untuk memastikan bahwa akurasi
pemrosesan kelompok voucher jurnal. Komputer menghitung saldo
baru rekening buku besar, atas dasar saldo awal, total debit dan kredit
yang dimasukkan ke dalam rekening buku besar. Jika terjadi antara
perbedaan keduanya, harus segera dilakukan investigasi.

Penggunaan laporan control dan rekonsiliasi dapat mendeteksi apakah


ada kesalahan yang dibuat selama proses pemutakhiran buku besar. Salah
satu bentuk rekonsiliasi yang digunakan dalam sistem manual adalah

9
pembuatan neraca saldo, yang menunjukkan apakah total debit dan total
kredit seimbang, hal ini menunjukkan adanya kesalahan atau
ketidaktelitian proses pencatatan. Dalam sistem berbasis komputer,
penggunaan rekening kliring dan rekening suspense (rekening
penyeimbang) menjamin bahwa rekening buku besar selalu seimbang.
Pada akhir periode semua rekening khusus tersebut harus bersaldo nol,
berarti terjadi kesalahan selama proses pemutakhiran buku besar.
Laporan kontrol dapat membantu mengidentifikasi sumber kesalahan
yang terjadi dalam proses pemutakhiran buku besar. Daftar voucher jurnal
urut nomor rekening memudahkan mengidentifikasi penyebab kesalahan
yang berpengaruh terhadap sebuah rekening buku besar. Daftar voucher
jurnal ini juga dapat menunjukkan ketiadaan beberapa posting. Akhirnya,
daftar jurnal umum menunjukkan rincian (nomor rekening, kode referensi
sumber, nama rekening, angka yang didebit atau dikredit) untuk setiap
jurnal yang di posting ke buku besar. Laporan ini menunjukkan apakah
total debit dan total kredit yang di posting ke buku besar sama angkanya.
Jejak audit ini memberikan informasi yang dibutuhkan untuk
melaksanakan aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
1. Menelusur transaksi dari dokumen sumber asli rekening buku besar
ke laporan atau dokumen lain yang menggunakan data pada dokumen
sumber.
2. Menelusur dokumen-dokumen yang muncul kembali dalam sebuah
laporan atau dokumen lain mellaui buku besar ke dokumen sumber
aslinya.
3. Menelusur seluruh perubahan dalam rekening buku besar dari saldo
awal ke saldo akhir.

2. Rugi, Perubahan, atau Pengungkapan Tidak Sah Data Keuangan


Akses ke buku besar oleh karyawan yang tidak berhak dapat berakibat
data yang bersifat rahasia bocor ke tangan pesaing sehingga merusak
validitas dalam buku besar. Akses semacam ini juga dapat menciptakan
peluang untuk melakukan pencurian aktiva. Oleh karena itu, perusahaan

10
perlu memiliki sistem pengawasan yang memadai untuk mencegah akses
ke buku besar secara tidak sah.
Identitas dan pemakai harus digunakan untuk mengawasi akses ke
buku besar dan untuk memaksa adanya pemisahan tugas dengan
pembatasan fungsi yang akan dilaksanakan oleh setiap karyawan yang
legitimate. Sebagai contoh, karyawan yang bertugas menjaga aktiva atau
memiliki wewenang untuk mengontrolisasi pengeluaran barang tidak
diperbolehkan memutakhirkan buku besar. Contoh lain manajemen harus
diberi wewenang “hanya” dapat membaca catatan buku besar. Matrix
pengendalian akses harus membatasi fungsi-fungsi yang dapat
dilaksanakan pada berbagai terminal di kantor kepala bagian akuntansi.
Pengendalian terhadap pembuatan catatan voucher jurnal juga penting
karena mereka mengotorisasi perubahan ke saldo rekening buku besar.
Dengan demikian sistem harus mengecek esistensi kode otorisasi yang
valid pada setiap jurnal. Jika hal ini tidak dilakukan, integritas buku besar
tidak terganggu. Kode otorisasi juga ikut membentuk jejak audit. Inspeksi
terhadap jejak audit memungkinkan deteksi terhadap akses ke buku besar
secara tidak sah.

1) Poor Performance (Kinerja Miskin)


Buku besar adalah komponen kunci dalam sebuah sistem
informasi akuntansi sebuah perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan
perlu menetapkan prosedur pembuatan cadangan data (back up) dan
prosedur pemulihan untuk memulihkannya pengawasan back up
mencakup:
1. Penggunaan label internal dan eksternal untuk melindungi data
terhadap kerusakan yang tidak disengaja terhadap buku besar.
2. Pembuatan cadangan secara reguler (teratur terhadap buku besar)
minimum 2 copy cadangan data buku besar harus dibuat. 1 copy
harus diletakkan di lokasi pengolahan data, sehingga setiap
dibutuhkan segera tersedia. 1 copy lagi harus diletakkan di lokasi
luar peruasahaan (misalnya disimpan di bank dalam safe deposite

11
box) untuk mengantisipasi terjadinya bencana seperti terjadinya
banjir, kebakaran, dll.
3. Selain itu rencana pemulihan bencana (disaster recovery planning)
juga penting. Dengan meningkatkan ketergantungan perusahaan
terhadap EDI, EFT, dan internet untuk melaksanakan aktivitas bisnis
harian, tidak ada satu pun perusahaan dapat survive untuk jangka
waktu lama, jika komputernya tidak dapat berfungsi dengan baik.
Dengan dimilikinya rencana pemulihan rencana ini, maka sebuah
perusahaan yang mengalami bencana dapat segera melaksanakan
aktivitasnya beberapa hari setelah bencana.

3. Menyiapkan Laporan Keuangan


Aktivitas ketiga dalam sistem buku besar dan pelaporan adalah membuat
laoran-laporan keuangan. Laporan pertama yang disusun adalah laporan laba
rugi dimana data dari saldo akun pendapatan dan biaya di neraca saldo
disesuaikan. Kedua, neraca yang di dalamnya membutuhkan ayat jurnal
penutupan yang akan menolkan semua akun pendapatan dan pengeluaran, serta
memindahkan laba bersih atau kerugian ke laba ditahan. Ketiga, laporan arus
kas yang menggunakan data dari laporan laba rugi dan neraca untuk
memberikan rincian mengenai aktivitas investasi dan keuangan organisasi.

Proses
Sebagian besar perusahaan melakukan tutup buku untuk membuat
laporan keuangan, baik secara bulanan maupun tahunan. Entri jurnal penutup
membuat nol seluruh akun pendapatan dan biaya dalam neraca saldo
disesuaikan dan memindahkan pendapatan (atau rugi) bersih pada laba ditahan.
Laporan perubahan posisi keuangan menyajikan informasi mengenai aset,
kewajiban dan ekuitas perusahaan pada satu waktu tertentu. Laporan arus kas
menyediakan informasi mengenai cara perusahaan dalam menjalankan
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan sehingga berpengaruh terhadap
saldo kasnya.

12
Transisi dari GAAP Ke IFRS
FRS berbeda dari GAAP dalam beberapa cara yang mempengaruhi
desain sistem buku besar dan pelaporan sebuah perusahaan. Satu perbedaan
besar terkait akuntansi untuk aktivitas tetap. Dalam GAAP, sebagian besar
aktiva tetap utama dicatat dan di depresiasikan dalam basis gabungan.
Perbedaan yang lain yaitu IFRS tidak mengizinkan penggunaan metode last-
in-first-out (LIFO) untuk perhitungan persediaan. Akibatnya, perusahaan yang
menggunakan LIFO harus memodifikasi sistem akuntansi biayanya dan
perhitungan yang digunakan untuk menilai persediaan.

XBRL : MEREVOULUSI PROSES PELAPORAN XBRL


XBRL adalah singkatan dari eXtensible Business Reporting Language,
yaitu suatu bahasa pemrograman yang di desain secara khusus untuk
memfasilitasi komunikasi informasi bisnis.

PROSES XBRL dan TERMINOLOGI

Taxonomy
+ Schema
+ Linkbasses
+

Data

Istance Display
Document XBRL
Report

Style Sheet

13
Gambar ini menyediakan sebuah tayangan tingkat tinggi mengenai
langkah-langkah dasar dalam menyiapkan dan menyajikan laporan XBRL. File
XBRL tersebut yang mengandung data yang ditandai dan di antarkan ke para
pengguna disebut sebagai dokumen contoh (instance documen). Dokumen
contoh berisi fakta-fakta mengenai akun-akun dalam laporan keuangan
tertentu, termasuk nilai dan informasi kontekstual seperti unit pengukuran
(dollar, euro, yuan dsb). Setiap komponen data tertentu dalam sebuah dokumen
XBRL disebut sebagai elemen (element).
Sebuah taksonomi (taxonomy) adalah serangkaian file yang
menjelaskan berbagai elemen dan hubungan diantaranya. Satu bagian
taksonomi disebut skema (schem), yang merupakan sebuah file yang berisi
definisi setiap elemen yang terdapat dalam sebuah dokumen contoh. Berikut
ini adalah beberapa atribut dasar yang digunakan untuk menjelaskan tiap
elemen.
• Perangkat lunak menggunakan identifikasi nama yang unik
• Sebuah deskripsi yang dapat digunakan untuk menginterprestasikan
dengan benar
• Jenis data elemen (unit monete, teks, tanggal, dsb)
• Jenis saldo normal elemen (debit dan kredit)
• Jenis periode elemen (satu waktu tertentu disebut instan, atau satu
periode waktu tertentu disebut durasi)

Taksonomi tersebut juga menyertakan serangkaian file yang disebut


linkbase yang menjelaskan hubungan antar elemen dalam sebuah dokumen
contoh tertentu. Linkbase penting menyertakan hal-hal sebagai berikut :
• Linkbase Reference mengidentifikasi keputusan otoritatif yang relevan
(misalnya US, GAAP, IFRS) bagi elemen itu.
• Linkbase Calculation dikhususkan untuk menjelaskan cara
mengombinasikan elemen-elemen tersebut.
• Linkbase Definition menunjukkan hubungan hirarki antar elemen
• Linkbase Presentation menjelaskan cara mengelompokkan elemen
(misalnya aset, kewajiban dan ekuitas)

14
• Linkbase Label mengasosiasikan label-label yang termasuk kelompok
human readable dengan elemen.

PERAN AKUNTAN
Para Akuntan dapat dan harusny memainkan peran besar dalam semua
tahap pembuatan laporan XBL, dimulai dari pemilihan taksonomi yang sesuai.
Para akuntan menggunakan pengetahuan mereka atas praktik bisnis organisasi
tersebut ditambah prinsip-prinsip akuntansi umum untuk memilih taksonomi
standar yang paling menyesuaikan organisasi tersebut. Mereka kemudian
memetakan tiap hal data dalam system akuntansi organisasi terhadap elemen-
elemen yang berkaitan dalam taksonomi.

Ancaman dan Pengendalian


No. Ancaman Pengendalian
1.1 Pengendalian integritas pengolahan data
untuk entri jurnal yang dibahas sebelumnya
Pembuatan Laporan keuangan 1.2 Dikombinasikan dengan penggunaan
1
yang tidak akurat serangkaian perangkat lunak
1.3 Latihan
1.4 Audit eksternal independen
Pelaporan keuangan yang
2 2.1 Review (audit)
curang

4. Membuat Laporan Manajerial


Aktivitas terakhir dalam sistem buku besar dan pelaporan adalah
menghasilkan berbagai laporan manajerial dengan kategori sebagai berikut :
1. Laporan pengendali buku besar
2. Anggaran
Laporan tersebut digunakan untuk memverifikasi akurasi proses
memasukkannya buku besar.
1) Anggaran operasional : Memperlihatkan pendapatan dan pengeluaran
yang direncanakan untuk setiap organisasi.
2) Anggaran pengeluaran modal : Masuk dan keluarnya kas proyek.
Pencabutan tersebut menyebabkan tidak ada pengaturan untuk industri
tertentu, karena standar lebih menekankan pada substansi transaksi dan

15
komponen yang dilaporkan bukan pada jenis industri entitas. Pengaturan
akuntasi yang ada dalam standar lama diubah mengikuti aturan dalam PSAK
baru.
Standar akuntansi berdasarkan IFRS banyak menggunakan dasar
penilaian nilai wajar, hal ini membawa dampak perubahan besar dalam
penerapan standar akuntansi dalam praktik. Sebagai contoh, perhitungan
amortisasi premium atau diskon yang selama ini dibolehkan menggunakan
metode garis lurus, dengan IFRS harus menggunakan metode bunga.
Perhitungan bunga harus didasarkan pada tingkat bunga efektif bukan tingkat
bunga nominal.
Bunga efektif adalah bunga yang menyamakan antara nilai wajar aset
keuangan dengan nilai kini dari pembayaran/penerimaan aset keuangan di
masa depan. Perubahan tidak hanya berdampak pada laporan keuangan, baik
kinerja keuangan perusahaan dan posisi keuangan, namun juga memengaruhi
proses bisnis dan sistem yang digunakan oleh entitas. Entitas harus menyiapkan
sistem yang memungkinkan pencatatan transaksi sehingga dapat menghasilkan
laporan keuangan sesuai dengan PSAK.
Semua entitas tanpa terkecuali memiliki aset dan liabilitas keuangan.
Untuk perusahaan yang bergerak di bidang keuangan seperti perbankan,
asuransi dan pembiayaan, aset dan liabilitas keuangan merupakan komponen
terbesar dalam laporan posisi keuangan. Dampak perubahan besar PSAK
instrumen keuangan sangat dirasakan oleh entitas yang bergerak di industri
keuangan.
IASB mengeluarkan IFRS 9 tahun 2011 untuk menggantikan IAS 39
Financial Instrument: Recognition and Valuation. Beberapa bagian dari IFRS
tersebut telah selesai didiskusikan namun ada beberapa bagian yang belum
selesai dibahas sehingga IFRS tersebut belum berlaku secara keseluruhan.
DSAK menerbitkan PSAK 55 (revisi 2011) dengan mendasarkan pada
perubahan IIFRS 9 yang telah selesai dibahas. Beberapa perubahan yang
dilakukan dalam IFRS 9 di antaranya adalah klasifikasi aset keuangan tersedia
dijual dan dipegang hingga jatuh tempo, reklasifikasi aset keuangan, dan
metode perhitungan penurunan nilai aset keuangan.

16
Ancaman dan Pengendalian
Salah satu cara untuk menggulangi ancaman diatas data buku besar
yang tidak tepat atau valid adalah menggunakan berbagai pengendalian
integritas pemrosesan yaitu :
1. Meminimalkan risiko kesalahan input data ketika bendahara dan
kontrolir membuat entri jurnal langsung.
2. Mempersempit akses terhadap buku besar dan membuat konfigurasi
sistem, sehingga hanya para pegawai yang diotorisasi saja yang dapat
membuat perubahan terhadap data induk.
3. Menunjukan bahwa nilai penting dari sebuah pengawasan pengendalian
adalah untuk menghasilkan sebuah laporan mengenai seluruh perubahan
terhadap buku besar secara teratur dan meninjamnya untuk
memverifikasi bahwa database masih cukup akurat.

Prosedur pengendalian terbaik untuk mengurangi risiko


pengungkapan laporan keuangan yang tidak diotorisasi bisa dilakukan dengan
sebagai berikut :
1. Menerapkan autentifikasi multifactor dan pengendalian keamanan fisik
guna mempersempit akses terhadap buku besar, diberikan hanya pegawai
yang memerlukan akses tersebut untuk melakukan pekerjaannya.
2. Melakukan enkriosi database, memberikan proteksi tambahan karena
menyediakan informasi yang tidak dapat dimengerti oleh mereka yang
berhasil mendapatkan akses database yang tidak diotorisasi.

Ancaman umum ketiga dalam sistem buku besar dan pelaporan


adalah berkaitan dengan hilangnya atau penghancuran data induk. Cara terbaik
untuk menanggulangi risiko atas ancaman ini adalah menggunakan backup dan
proses pemulihan bencana.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Buku besar merupakan penggolongan perkiraan menurut jenisnya, tujuan
disusun buku besar adalah untuk memudahkan menyusun informasi yang akan
diberikan kepada pihak-pihak yang memerlukan terutama pimpinan perusahaan
maka perkiraan -perkiraan yang sudah dihimpun didalam buku besar di Akuntansi,
setelah memahami hakikat dan cara pempostingan buku besar maka selanjutnya
dapat mempelajari Nearaca Saldo. Aktivitas-aktivitasnya yaitu, memperbaru buku
besar, posting ayat jurnal penyesuaian, penyusunan laporan keuangan, dan
penyususnan laporan manajerial. Penggunaan teknologi memberikan peluang bagi
peningkatan efisiensi dan elektivitas siklus buku besar dan pelaporan dalam hal
ketepatan waktu penaksiran buku besar, proses penutupan buku bulanan dan
pembuatan laporan keuangan. Adapun ancaman dari prosedur pengendalian
internal yaitu: kesalahan dalam memperbarui buku besar, akses ke buku besar
secara tidak sah, serta kehilangan atau kerusakan data buku besar.

B. Saran

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat bersifat membangun bagi
pembaca pada umumnya. Dan penulis juga menyadari makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan
untuk menyempurnakan makalah ini.

18
DAFTAR PUSTAKA

Nawa, Salma. “Sia Buku Besar dan Pelaporan”. Academia.edu, 2017,


https://www.academia.edu/19633137/Sia_buku_besar_dan_pelaporan.

Anda mungkin juga menyukai