Dosen Pengampuh :
Della Hilia Anriva, SE., M.Ak., CA
Disusun Oleh :
Kelompok 2
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Buku besar merupakan buku utama pencatatan transaksi keuangan yang
mengkonsolidasikan masukan dari semua jurnal akuntansi. Buku besar merupakan
dasar pembuatan laporan neraca dan laporan laba rugi. Buku besar dapat memberikan
pelaporan informasi ataupun nilai transaksi untuk periode waktu tertentu.
Sebuah sistem buku besar dan pelaporan memainkan peranan penting dalam
sistem informasi akuntansi sebuah perusahaan. Fungsi utamanya adalah untuk
mengumpulkan dan mengatur data dari sumber-sumbernya. Salah satunya adalah
setiap subsistem siklus akuntansi yang menyediakan transaksi reguler, bendahara,
departemen anggaran dan kontrolir yang menyediakan jurnal penyesuaian.
Di dalam pengimplementasiannya sistem buku besar dan pelaporan ini memiliki
tujuan yang dapat membantu perusahaan seperti mencatat transaksi akuntansi dengan
tepat dan akurat, memposting pada rekening yang tepat, menjaga keseimbangan
jumlah dalam sisi debit dan kredit, dan lainnya. Sehingga sangat penting bagi sebuah
perusahaan untuk mengaplikasikan sistem buku besar dan pelaporan keuangan di
dalam berlangsungnya aktivitas perusahaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa aktivitas buku besar dan bagaimana pelaporannya ?
2. Bagaimana proses pembuatan buku besar ?
3. Apa ancaman yang akan terjadi dan bagaimana pengendaliannya ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui aktivitas buku besar dan pelaporannya
2. Memahami proses pembuatan buku besar
3. Menjelaskan ancaman yang terjadi dan bentuk pengendaliannya
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Salah satu fungsi utama dari sistem buku besar dan pelaporan adalah untuk
mengumpulkan dan mengatur data dari :
• Masing-masing subsistem siklus akuntansi, yang menyediakan entri
ringkasan yang berkaitan dengan kegiatan rutin dalam siklus tersebut.
• Bendahara, yang memberikan masukan sehubungan dengan kegiatan non
rutin seperti transaksi dengan kreditor dan investor.
• Departemen anggaran, yang memberikan nomor anggaran.
• Controller, yang menyediakan jurnal penyesuaian.
• Informasi harus diorganisir untuk memenuhi kebutuhan pengguna
internal dan eksternal.
• Sistem ini harus dirancang untuk menghasilkan laporan periodik teratur
dan untuk mendukung pertanyaan real time.
2
adalah untuk mengumpulkan dan mengatur data dari sumber-sumber sebagai
berikut :
• Setiap subsistem siklus akuntansi yang dijelaskan memberikan informasi
mengenai transaksi reguler (hanya data utama yang mengalir dari setiap
subsistem yang diperhatikan).
• Bendahara memberi informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan
investasi, seperti pengeluaran atau pemberhentian penggunaan instrumen
utang dan ekuitas pembelian atau penjualan surat berharga investasi.
• Bagian anggaran memberi jumlah anggaran.
• Kontroler memberi ayat jurnal penyesuaian.
3
Proses
1. Perbarui Buku Besar
Aktivitas memperbarui buku besar terdiri dari memasukkan ayat jurnal yang
berasal dari dua sumber yaitu subsistem akuntansi dan bendahara. Ayat jurnal
untuk memperbarui buku besar dapat di dokumentasikan dalam sebuah
formulir yang disebut sebagai voucher jurnal.
2. Memasukkan Ayat Jurnal Penyesuaian
Ayat jurnal penyesuaian terbagi ke dalam lima kategori dasar, yaitu akrual,
pembayaran di muka, perkiraan, penilaian ulang dan perbaikan.
3. Membuat Laporan Keuangan
Dalam pembuatan laporan keuangan, laporan laba rugi dibuat pertama kali
dengan menggunakan data dari saldo akun pendapatan dan biaya di neraca
saldo di sesuaikan. Aktivitas ini membutuhkan ayat jurnal penutupan yang
akan menolkan semua akun pendapatan dan pengeluaran serta memindahkan
laba bersih atau kerugian ke laba ditahan.
4. Membuat Laporan Manajerial
Aktivitas keuangan dalam sistem buku besar dan pelaporan menghasilkan
berbagai laporan manajerial. Laporan anggaran dan kinerja harus
dikembangkan atas dasar akuntansi pertanggungjawaban. Akuntansi
pertanggungjawaban melaporkan hasil keuangan atas dasar tanggung jawab
manajerial organisasi.
4
1. Meminimalkan resiko kesalahan input data ketika bendahara dan kontroler
membuat entri jurnal langsung.
2. Mempersempit akses terhadap buku besar dan membuat konfigurasi sistem,
sehingga hanya para pegawai yang diotorisasi saja yang dapat membuat
perubahan terhadap data induk.
3. Menunjukkan bahwa nilai penting dari sebuah pengawasan pengendalian
adalah untuk menghasilkan sebuah laporan mengenai seluruh perubahan
terhadap buku besar secara teratur dan meninjaunya untuk memverifikasi
bahwa database masih cukup akurat.
Ancaman umum kedua dalam sistem buku besar dan pelaporan adalah
pengungkapan informasi keuangan mengenai yang tidak diotorisasi. Khususnya,
perusahaan tidak perlu terburu-buru menertibkan laporan keuangan: penerbitan
laporan keuangan secara premature cenderung menimbulkan sanksi dari berbagai
agensi terkait dan timbulnya tuntutan hukum dari pemegang kepentingan. Prosedur
pengendalian terbaik untuk mengurangi risiko pengungkapan laporan keuangan
yang tidak diotorisasi bisa dilakukan dengan sebagai berikut :
1) Menerapkan autentifikasi multifactor dan pengendalian keamanan fisik guna
mempersmepit akses terhadap buku besar, diberikan hanya pegawai yang
memerlukan akses tersebut untuk melakukan pekerjaannya.
2) Melakukan enkripsi database, memberikan proteksi tambahan karena
menyediakan informasi yang tidak dapat dimengerti oleh mereka yang berhasil
mendapatkan akses database yang tidak diotorisasi.
Ancaman umum ketiga dalam sistem buku besar dan pelaporan adalah
berkaitan dengan hilangnya atau penghancuran data induk. Cara terbaik untuk
menanggulangi risiko atas ancaman ini adalah menggunakan backup dan proses
pemulihan bencana.
5
aktivitas-aktivitas tersebut. Dari empat aktivitas tersebut tiga diantara aktivitas
pertamanya yakni menyajikan langkah-langkah dasar dalam siklus akuntansi, yang
menghasilkan produksi rangkaian laporan tradisional. Aktivitas terakhir
menunjukkan bahwa sebagai tambahan dari laporan keuangan untuk pemakai
eksternal, SIA menghasilkan laporan untuk pihak manajemen internal juga.
Selanjutnya setiap aktivitas ini akan dipelajari secara lebih terperinci, seperti
berikut :
Proses
Aktivitas pertama dalam buku besar adalah memperbarui buku besar.
Aktivitas memperbarui terdiri dari memasukkan ayat jurnal yang berasal dari
dua sumber :
1) Subsistem Akuntansi
Setiap subsistem akuntansi yang membuat ayat jurnal untuk
memperbarui buku besar. Secara teori, buku besar dapat diperbarui setiap
saat tiap terjadinya transaksi. Akan tetapi praktiknya, berbagai subsistem
akuntansi biasanya memperbarui buku besar dengan membuat ayat jurnal
ringkasan yang menyajikan hasil dari semua transaksi yang terjadi selama
suatu periode waktu tertentu. Contohnya, subsistem siklus pendapatan
akan menghasilkan ayat jurnal ringkasan yang mendebit piutang usahan
dan kas serta mengkredit penjualan untuk semua penjualan yang dilakukan
selama periode pembaruan.
6
2) Bendahara
Bagian bendahara membuat ayat jurnal satu per satu untuk
memperbarui buku besar atas transaksi nonrutin sepertin penerbitan atau
pengeluaran utang, pembelian atau penjualan saham investasi, atau
perolehan saham perbendaharaan.
Entri jurnal per transaksi yang digunakan untuk memperbarui buku besar
disimpan dalam file voucher jurnal. File voucher jurnal ini berisi informasi
yang akan ditemukan dalam jurnal umum dalam sebuah sistem akuntansi
manual, yatitu tanggal entri jurnal, akun-akun yang didebit dan dikreditkan,
dan jumlahnya. Namun demikian, yang perlu diperhatikan adalah file voucher
jurnal tersebut merupakan hasil tambahan dari proses posting, bukan input ke
proses posting. File voucher jurnal merupakan bagian penting dari jejak audit,
yang memberikan bukti bahwa seluruh transaksi yang diotorisasi telah dicatat
dengan akurat dan lengkap.
7
2) Pembayaran di muka adalah entri yang dibuat pada akhir periode
akuntansi yang menggambarkan penerimaan kas sebelum pekerjaan terkait
transaksi dilaksanakan. Contohnya: meliputi pengakuan pendapatan
diterima dimuka sebagai kewajiban dan mencatat pembayaran tertentu
(misalnya sewa, bunga, dan asuransi) sebagai aset yang dibayar di muka.
3) Estimasi adalah entri yang menunjukkan sebagian biaya yang diharapkan
terjadi selama beberapa periode akuntansi. Contohnya: beban depresiasi
atau penyusutan dan beban piutang tak tertagih.
4) Revaluasi adalah entri yang dibuat untuk menggambarkan selisih antara
nilai yang sesungguhnya dengan nilai tercatat atas suatu aset atau
perubahan dalam prinsip akuntansi. Contohnya: perubahan metode yang
digunakan untuk menilai persediaan, mengurangi nilai persediaan untuk
mencerminkan umur atau menyesuaikan catatan persediaan untuk
mencerminkan hasil yang di dapat selama perhitungan fisik persediaan.
5) Koreksi adalah entri yang dibuat untuk membalik pengaruh dari kesalahan
yang ditemukan dalam buku besar.
Informasi mengenai jurnal penyesuaian ini juga disimpan dalam file
voucher jurnal. Setelah seluruh jurnal penyesuaian di posting, kemudian dibuat
neraca saldo penyesuaian. Neraca saldo penyesuaian digunakan sebagai input
terhadap langkah selanjutnya dalam siklus buku besar dan pelaporan keuangan,
persiapan penyusunan laporan keuangan.
8
pengawasan input edit dan pemrosesan untuk menjamin bahwa transaksi
tersebut akurat dan lengkap yaitu :
1) Cek validasi (validity check) untuk menjamin bahwa rekening buku
besar tersedia untuk setiap nomor rekening yang deverensi untuk
semua jurnal.
2) Cek bentuk data (field check) untuk menjamin bahwa data pada field
dalam sebuah jurnal berisi data numeric.
3) Zero-balance check untuk menjamin bahwa total debit sama dengan
total kredit dalam sebuah jurnal.
4) Uji kelengkapan (completeness test) untuk menjamin bahwa semua
data yang relevan telat dicatat. Penting bahwa semua jurnal dapat
diidentifikasi sehingga informasi ini memiliki daya telusur audit.
5) Uji pengulangan data (redundand data check) untuk mencocokkan
nomor rekening dengan nama rekening, guna menjamin kebenaran
rekening buku besar yang menerima posting. Untuk sistem entry data
online, prosedur ini disebut closed-loop verivication.
6) Penetapan file standar jurnal penyesuaian untuk penyesuaian yang
sering terjadi pada akhir periode, seperti biaya depresiasi. Akurat
input diperbaiki tanpa mengulang pemasukan data. Kemungkinan
lupa membuat jurnal penyesuaian jenis ini juga dapat dikurangi,
sehingga menjamin kelengkapan input.
7) Cek tanda aritmatika (sigh check) saldo rekening buku besar sesaat
setelat dilakukan pemutakhiran, untuk memastikan bahwa saldonya
tepat.
8) Perhitungan total run-to-run, untuk memastikan bahwa akurasi
pemrosesan kelompok voucher jurnal. Komputer menghitung saldo
baru rekening buku besar, atas dasar saldo awal, total debit dan kredit
yang dimasukkan ke dalam rekening buku besar. Jika terjadi antara
perbedaan keduanya, harus segera dilakukan investigasi.
9
pembuatan neraca saldo, yang menunjukkan apakah total debit dan total
kredit seimbang, hal ini menunjukkan adanya kesalahan atau
ketidaktelitian proses pencatatan. Dalam sistem berbasis komputer,
penggunaan rekening kliring dan rekening suspense (rekening
penyeimbang) menjamin bahwa rekening buku besar selalu seimbang.
Pada akhir periode semua rekening khusus tersebut harus bersaldo nol,
berarti terjadi kesalahan selama proses pemutakhiran buku besar.
Laporan kontrol dapat membantu mengidentifikasi sumber kesalahan
yang terjadi dalam proses pemutakhiran buku besar. Daftar voucher jurnal
urut nomor rekening memudahkan mengidentifikasi penyebab kesalahan
yang berpengaruh terhadap sebuah rekening buku besar. Daftar voucher
jurnal ini juga dapat menunjukkan ketiadaan beberapa posting. Akhirnya,
daftar jurnal umum menunjukkan rincian (nomor rekening, kode referensi
sumber, nama rekening, angka yang didebit atau dikredit) untuk setiap
jurnal yang di posting ke buku besar. Laporan ini menunjukkan apakah
total debit dan total kredit yang di posting ke buku besar sama angkanya.
Jejak audit ini memberikan informasi yang dibutuhkan untuk
melaksanakan aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
1. Menelusur transaksi dari dokumen sumber asli rekening buku besar
ke laporan atau dokumen lain yang menggunakan data pada dokumen
sumber.
2. Menelusur dokumen-dokumen yang muncul kembali dalam sebuah
laporan atau dokumen lain mellaui buku besar ke dokumen sumber
aslinya.
3. Menelusur seluruh perubahan dalam rekening buku besar dari saldo
awal ke saldo akhir.
10
perlu memiliki sistem pengawasan yang memadai untuk mencegah akses
ke buku besar secara tidak sah.
Identitas dan pemakai harus digunakan untuk mengawasi akses ke
buku besar dan untuk memaksa adanya pemisahan tugas dengan
pembatasan fungsi yang akan dilaksanakan oleh setiap karyawan yang
legitimate. Sebagai contoh, karyawan yang bertugas menjaga aktiva atau
memiliki wewenang untuk mengontrolisasi pengeluaran barang tidak
diperbolehkan memutakhirkan buku besar. Contoh lain manajemen harus
diberi wewenang “hanya” dapat membaca catatan buku besar. Matrix
pengendalian akses harus membatasi fungsi-fungsi yang dapat
dilaksanakan pada berbagai terminal di kantor kepala bagian akuntansi.
Pengendalian terhadap pembuatan catatan voucher jurnal juga penting
karena mereka mengotorisasi perubahan ke saldo rekening buku besar.
Dengan demikian sistem harus mengecek esistensi kode otorisasi yang
valid pada setiap jurnal. Jika hal ini tidak dilakukan, integritas buku besar
tidak terganggu. Kode otorisasi juga ikut membentuk jejak audit. Inspeksi
terhadap jejak audit memungkinkan deteksi terhadap akses ke buku besar
secara tidak sah.
11
box) untuk mengantisipasi terjadinya bencana seperti terjadinya
banjir, kebakaran, dll.
3. Selain itu rencana pemulihan bencana (disaster recovery planning)
juga penting. Dengan meningkatkan ketergantungan perusahaan
terhadap EDI, EFT, dan internet untuk melaksanakan aktivitas bisnis
harian, tidak ada satu pun perusahaan dapat survive untuk jangka
waktu lama, jika komputernya tidak dapat berfungsi dengan baik.
Dengan dimilikinya rencana pemulihan rencana ini, maka sebuah
perusahaan yang mengalami bencana dapat segera melaksanakan
aktivitasnya beberapa hari setelah bencana.
Proses
Sebagian besar perusahaan melakukan tutup buku untuk membuat
laporan keuangan, baik secara bulanan maupun tahunan. Entri jurnal penutup
membuat nol seluruh akun pendapatan dan biaya dalam neraca saldo
disesuaikan dan memindahkan pendapatan (atau rugi) bersih pada laba ditahan.
Laporan perubahan posisi keuangan menyajikan informasi mengenai aset,
kewajiban dan ekuitas perusahaan pada satu waktu tertentu. Laporan arus kas
menyediakan informasi mengenai cara perusahaan dalam menjalankan
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan sehingga berpengaruh terhadap
saldo kasnya.
12
Transisi dari GAAP Ke IFRS
FRS berbeda dari GAAP dalam beberapa cara yang mempengaruhi
desain sistem buku besar dan pelaporan sebuah perusahaan. Satu perbedaan
besar terkait akuntansi untuk aktivitas tetap. Dalam GAAP, sebagian besar
aktiva tetap utama dicatat dan di depresiasikan dalam basis gabungan.
Perbedaan yang lain yaitu IFRS tidak mengizinkan penggunaan metode last-
in-first-out (LIFO) untuk perhitungan persediaan. Akibatnya, perusahaan yang
menggunakan LIFO harus memodifikasi sistem akuntansi biayanya dan
perhitungan yang digunakan untuk menilai persediaan.
Taxonomy
+ Schema
+ Linkbasses
+
Data
Istance Display
Document XBRL
Report
Style Sheet
13
Gambar ini menyediakan sebuah tayangan tingkat tinggi mengenai
langkah-langkah dasar dalam menyiapkan dan menyajikan laporan XBRL. File
XBRL tersebut yang mengandung data yang ditandai dan di antarkan ke para
pengguna disebut sebagai dokumen contoh (instance documen). Dokumen
contoh berisi fakta-fakta mengenai akun-akun dalam laporan keuangan
tertentu, termasuk nilai dan informasi kontekstual seperti unit pengukuran
(dollar, euro, yuan dsb). Setiap komponen data tertentu dalam sebuah dokumen
XBRL disebut sebagai elemen (element).
Sebuah taksonomi (taxonomy) adalah serangkaian file yang
menjelaskan berbagai elemen dan hubungan diantaranya. Satu bagian
taksonomi disebut skema (schem), yang merupakan sebuah file yang berisi
definisi setiap elemen yang terdapat dalam sebuah dokumen contoh. Berikut
ini adalah beberapa atribut dasar yang digunakan untuk menjelaskan tiap
elemen.
• Perangkat lunak menggunakan identifikasi nama yang unik
• Sebuah deskripsi yang dapat digunakan untuk menginterprestasikan
dengan benar
• Jenis data elemen (unit monete, teks, tanggal, dsb)
• Jenis saldo normal elemen (debit dan kredit)
• Jenis periode elemen (satu waktu tertentu disebut instan, atau satu
periode waktu tertentu disebut durasi)
14
• Linkbase Label mengasosiasikan label-label yang termasuk kelompok
human readable dengan elemen.
PERAN AKUNTAN
Para Akuntan dapat dan harusny memainkan peran besar dalam semua
tahap pembuatan laporan XBL, dimulai dari pemilihan taksonomi yang sesuai.
Para akuntan menggunakan pengetahuan mereka atas praktik bisnis organisasi
tersebut ditambah prinsip-prinsip akuntansi umum untuk memilih taksonomi
standar yang paling menyesuaikan organisasi tersebut. Mereka kemudian
memetakan tiap hal data dalam system akuntansi organisasi terhadap elemen-
elemen yang berkaitan dalam taksonomi.
15
komponen yang dilaporkan bukan pada jenis industri entitas. Pengaturan
akuntasi yang ada dalam standar lama diubah mengikuti aturan dalam PSAK
baru.
Standar akuntansi berdasarkan IFRS banyak menggunakan dasar
penilaian nilai wajar, hal ini membawa dampak perubahan besar dalam
penerapan standar akuntansi dalam praktik. Sebagai contoh, perhitungan
amortisasi premium atau diskon yang selama ini dibolehkan menggunakan
metode garis lurus, dengan IFRS harus menggunakan metode bunga.
Perhitungan bunga harus didasarkan pada tingkat bunga efektif bukan tingkat
bunga nominal.
Bunga efektif adalah bunga yang menyamakan antara nilai wajar aset
keuangan dengan nilai kini dari pembayaran/penerimaan aset keuangan di
masa depan. Perubahan tidak hanya berdampak pada laporan keuangan, baik
kinerja keuangan perusahaan dan posisi keuangan, namun juga memengaruhi
proses bisnis dan sistem yang digunakan oleh entitas. Entitas harus menyiapkan
sistem yang memungkinkan pencatatan transaksi sehingga dapat menghasilkan
laporan keuangan sesuai dengan PSAK.
Semua entitas tanpa terkecuali memiliki aset dan liabilitas keuangan.
Untuk perusahaan yang bergerak di bidang keuangan seperti perbankan,
asuransi dan pembiayaan, aset dan liabilitas keuangan merupakan komponen
terbesar dalam laporan posisi keuangan. Dampak perubahan besar PSAK
instrumen keuangan sangat dirasakan oleh entitas yang bergerak di industri
keuangan.
IASB mengeluarkan IFRS 9 tahun 2011 untuk menggantikan IAS 39
Financial Instrument: Recognition and Valuation. Beberapa bagian dari IFRS
tersebut telah selesai didiskusikan namun ada beberapa bagian yang belum
selesai dibahas sehingga IFRS tersebut belum berlaku secara keseluruhan.
DSAK menerbitkan PSAK 55 (revisi 2011) dengan mendasarkan pada
perubahan IIFRS 9 yang telah selesai dibahas. Beberapa perubahan yang
dilakukan dalam IFRS 9 di antaranya adalah klasifikasi aset keuangan tersedia
dijual dan dipegang hingga jatuh tempo, reklasifikasi aset keuangan, dan
metode perhitungan penurunan nilai aset keuangan.
16
Ancaman dan Pengendalian
Salah satu cara untuk menggulangi ancaman diatas data buku besar
yang tidak tepat atau valid adalah menggunakan berbagai pengendalian
integritas pemrosesan yaitu :
1. Meminimalkan risiko kesalahan input data ketika bendahara dan
kontrolir membuat entri jurnal langsung.
2. Mempersempit akses terhadap buku besar dan membuat konfigurasi
sistem, sehingga hanya para pegawai yang diotorisasi saja yang dapat
membuat perubahan terhadap data induk.
3. Menunjukan bahwa nilai penting dari sebuah pengawasan pengendalian
adalah untuk menghasilkan sebuah laporan mengenai seluruh perubahan
terhadap buku besar secara teratur dan meninjamnya untuk
memverifikasi bahwa database masih cukup akurat.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Buku besar merupakan penggolongan perkiraan menurut jenisnya, tujuan
disusun buku besar adalah untuk memudahkan menyusun informasi yang akan
diberikan kepada pihak-pihak yang memerlukan terutama pimpinan perusahaan
maka perkiraan -perkiraan yang sudah dihimpun didalam buku besar di Akuntansi,
setelah memahami hakikat dan cara pempostingan buku besar maka selanjutnya
dapat mempelajari Nearaca Saldo. Aktivitas-aktivitasnya yaitu, memperbaru buku
besar, posting ayat jurnal penyesuaian, penyusunan laporan keuangan, dan
penyususnan laporan manajerial. Penggunaan teknologi memberikan peluang bagi
peningkatan efisiensi dan elektivitas siklus buku besar dan pelaporan dalam hal
ketepatan waktu penaksiran buku besar, proses penutupan buku bulanan dan
pembuatan laporan keuangan. Adapun ancaman dari prosedur pengendalian
internal yaitu: kesalahan dalam memperbarui buku besar, akses ke buku besar
secara tidak sah, serta kehilangan atau kerusakan data buku besar.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat bersifat membangun bagi
pembaca pada umumnya. Dan penulis juga menyadari makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan
untuk menyempurnakan makalah ini.
18
DAFTAR PUSTAKA