Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN

DOSEN PENGAMPU:
Samsinar, S.Pd., S.E., M.Si., Ak., CA
Fajriani Azis., S.Pd., M.Si.

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 5
Amanda 200901500010
Marcella Avilla Tresnadi 200901501010
Dyan Patih Assahra 200901501014
Nasrah Irsan 200901502038
Muh Alfa Reza Malik 200901502040
Muh. Rezky Raihan Pratama R 200901502072

KELAS B/AKUNTANSI S1

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Sistem Buku Besar dan Pelaporan” ini tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah Sistem Informasi Akuntansi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang sistem informasi akuntansi bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Samsinar, S.Pd., S.E., M.Si.,
Ak., CA.,dan juga ibu Fajriani Azis, S.Pd., M.Si, selaku dosen mata kuliah Sistem
Informasi Akuntansi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami menyadari, makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata
sempurna, masih memiliki banyak kekurangan baik dari segi penulisan, maupun
materi yang dipaparkan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat membantu kami
untuk menyempurnakan makalah ini.

Makassar, 13 Mei 2022

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
A. Deskripsi Singkat...................................................................................................3
B. Relevansi................................................................................................................3
C. Indikator.................................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN...............................................................................................................4
BAB III...........................................................................................................................20
PENUTUP.......................................................................................................................20
A. Kesimpulan..........................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................21

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Diagram konteks sistem buku besar dan pelaporan......................................6


Gambar 2. 2 Diagram arus data level 0 siklus buku besar dan pelaporan..........................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Deskripsi Singkat
Pada Bab ini dibahas tentang Sistem Buku Besar dan Pelaporan,
dimana memuat pendahuluan Sistem Informasi Sistem Buku Besar dan
Pelaporan, Desain Produk, Perencanaan dan Penjadwalan, Operasi
Produksi, Akuntansi Biaya.

B. Relevansi
Pada bagian ini dibahas tentang Sistem Buku Besar dan Pelaporan
Sistem Informasi dalam aktivitas suatu proses bisnis. Dengan dasar
pemahaman ini akan menjadi landasan bagi mahasiswa untuk memahami
pada (Sistem Informasi Akuntansi) SIA.

C. Indikator
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang:
1. Sistem buku besar dan pelaporan Desain produk
2. Memperbarui buku besar
3. Posting jurnal penyesuaian
4. Menyiapkan laporan keuangan
5. Menghasilkan laporan manajerial

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN

Sistem buku besar dan sistem pelaporan keuangan merupakan dua sistem
yang mempunyai interdependensi operasional sehingga keduanya dipandang
sebagai satu sistem tunggal yaitu sistem buku besar dan pelaporan keuangan.
Sistem Buku Besar dan Pelaporan mencakup proses-proses di tempat
untuk memperbarui akun buku besar dan menyiapkan laporan yang merangkum
hasil kegiatan organisasi. Kegiatan dasar dalam Sistem Buku Besar dan Pelaporan
yaitu:
a) Memperbarui buku besar
b) Posting jurnal penyesuaian
c) Menyiapkan laporan keuangan
d) Posting jurnal penyesuaian
e) Menyiapkan laporan keuangan
f) Menghasilkan laporan manajerial

Salah satu fungsi utama dari Sistem Buku Besar dan Pelaporan adalah untuk
mengumpulkan dan mengatur data dari:
- Masing-masing subsistem siklus akuntansi, yang menyediakan entri
ringkasan yang berkaitan dengan kegiatan rutin dalam siklus tersebut
- Bendahara, yang memberikan masukan schubungan dengan kegiatan non-
rutin seperti transaksi dengan kreditor dan investor.
- Departemen anggaran, yang memberikan nomor anggaran.
- Controller, yang menyediakan jurnal penyesuaian
- Informasi harus diorganisir untuk memenuhi kebutuhan pengguna internal
dan eksternal.
- Sistem ini harus dirancang untuk menghasilkan laporan periodik teratur
dan untuk mendukung pertanyaan real-time

5
Pada pembahasan mengenai operasi pemrosesan informasi yang
dilibatkan dalam memperbarui buku besar dan menyisipkan laporan yang
merangkum hasil dari aktivitas sebuah organisasi. Dalam sistem buku
besar dan pelaporan merupakan peran yang penting dalam sistem
informasi akuntansi sebuah perusahaan Fungsi utama adalah untuk
mengumpulkan dan mengatur data dari sumber-sumber sebagai berikut:
a. Setiap subsistem siklus akuntansi yang dijelaskan memberikan
informasi mengenai transaksi reguler. (hanya data utama yang
mengalir dan setiap subsistem yang diperhatikan).
b. Bendahara memberi informasi mengerai aktivitas pembiayaan dan
investasi, seperti pengeluaran atau pemberhentian penggunaan
instrumen utang dan ekuitas pembelian atau penjualan surat
berharga investasi.
c. Bagian anggaran memberi jumlah anggaran.
d. Kontroler memberi ayat jurnal penyesuaian.

Gambar 2. 1 Diagram konteks sistem buku besar dan pelaporan

6
Gambar 2. 2 Diagram arus data level 0 siklus buku besar dan pelaporan

Adapun proses serta ancaman dan pengendalian dari sistem buku besar dan
pelaporan yaittu:
a. Proses:
1) Perbarui buku besar aktivitas memperbarui terdiri dari memasukkan
ayat jurnal yang berasal dari dua sumber yaitu subsistem akuntansi dan
bendahara. Ayat jurnal untuk memperbarui buku besar dapat
didokumentasikan dalam sebuah formulir yang disebut sebagai
voucher jurnal.
2) Memasukkan ayat jurnal penyesuaian ayat jurnal penyesuaian terbagi
ke dalam lina kategori dasar, yaitu akrual pembayaran di muka,
perkiraan, penilaian ulang dan perbaikan.
3) Buat laporan keuangan dalam pembuatan laporan keuangan, laporan
laba rugi dibuat pertama, dengan menggunakan data dari saldo akun
pendapatan dan biaya di neraca aldo disesuaikan. Aktivitas ini
membutuhkan ayat jurnal penutupan yang akan menolkan semua akun

7
pendapatan dan pengeluaran serta memindahkan laba bersih atau
kerugian ke laba ditahan.
4) Membuat laporan manajerial aktivitas keuangan dalam system buku
besar dan pelaporan menghasilkan berbagai laporan manajerial
laporan anggaran dan kinerja harus dikembangkan atas dasar akuntansi
pertanggungjawaban. Akuntansi pertanggungjawaban melaporkan
hasil keuangan atas dasar tanggung jawab manajerial dalam organisasi.

b. Ancaman dan Pengendalian:


Dari diagram tersebut terdapat ancaman umum pertama adalah data
buku besar yang tidak tepat atau tidak valid. Data buku besar yang tidak
akurat dapat menghasilkan laporan. yang menyesatkan yang menyebabkan
para manajer membuat keputusan keliru. Sama halnya, kesalahan dalam
laporan keuangan yang disediakan untuk para kreditur, investor, dan badan
pemerintah dapat menyebabkan para pemegang kepentingan tersebut
melakukan pengambilan keputusan yang salah. Lagi pula, kesalahan dalam
pernyataan dan laporan keuangan yang disediakan kepada pemegang
kepentingan eksternal juga dapat menimbulkan denda dan reaksi negative
dari pasar modal. Salah satu cara untuk menggulangi ancaman diatas data
buku besar yang tidak tepat atau tidak valid adalah menggunakan berbagai
pengendalian integritas pemrosesan yaitu:
1) Meminimalkan risiko kesalahan input data ketika bendahara dan
kontrolir membuat entri jurnal langsung.
2) Memperscipit akses terladap huku besar dan membuat konfigurasi
sistem, sehingga hanya para pegawai yang diotorisasi saja yang
dapat membuat perubahan terhadapdata induk.
3) Menunjukkan bahwa nilai penting dari sebuah pengawasan
pengendalian adalah untuk menghasilkan sebuah laporan mengenai
seluruh perubahan terhadap buku besar secara teratur dan
meninjaunya untuk memverifikasi bahwa database masih cukup
akurat.

8
Ancama umum kedua dalam sistem buku besar dan pelaporan
adalah pengungkapan informasi keuangan mengerai yang tidak
diotonsasi Khususnya, perusahan tidak perlu terburu-buru menerbitkan
laporan keuangan: penerbitan laporan keuangan secara premature
cenderung menimbulkan sanksi dari berbagai agensi terkait dan
timbulnya tuntutan hukum dan pemegang kepentingan Prosedur
pengendalian terbaik untuk mengurangi risiko pengungkapan laporan
keuangan yang tidak diotorisasi bisa dilakukan dengan sebagai berikut:
1) Menerapkan autentifikasi multifactor dan pengendalian
keamanan fisik guma mempersempit akses terhadap buku
besar diberikan hanya pegawai yang memerlukan akses
tersebut untuk melakukan pekerjaannya.
2) Melakukan enkripsi database, memberikanproteksi
tambahan karena menyediakan informasi yang tidak dapat
dimengerti oleh mereka yang berhasil mendapatkan akses
databse yang tidak diotorisasi.

Ancama umum ketiga dalam sistem buku besar dan pelaporan


adalah berkaitan dengan bilangnya atau penghancuran data induk.
Cara terbaik untuk menggulangi risiko atas ancaman ini adalah
menggunakan backup dan proses pemulihan bencana.
A. Desain Produk
- Proses
Aktivitas desain produk menghasilkan dua output. Pertama, daftar
bahan baku (bill of materials—BOM) menyebutkan nomor bahan
baku, deskripsi, dan kuantitas dari setiap komponen yang digunakan
dalam produk jadi. Kedua adalah daftar operasi (operation list), yang
menspesifikasikan urutan langkah-langkah untuk mengikuti dalam
membuat produk, peralatan apa yang digunakan, dan seberapa lama
setiap langkah yang diambil.

9
Alat-alat seperti perangkat lunak manajemen siklus hidup produk
(product life-cycle management—PLM) dapat membantu
meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari proses desain produk.
Perangkat lunak PLM terdiri atas tiga komponen kunci: perangkat
lunak computer-aided design (CAD) untuk mendesain produk baru,
perangkat lunak manufaktur digital yang menirukan bagaimana
produk-produk tersebut akan diproduksi, dan perangkat lunak
manajemen data produk yang menyimpan semua data yang terkait
dengan produk. Perangkat lunak CAD memungkinkan para produsen
untuk mendesain dan menguji model produk 3-D virtual, sehingga
dapat mengeliminasi biaya yang terkait dengan pembuatan dan
penghancuran prototipe fisik. Perangkat lunak CAD memfasilitasi
kolaborasi dengan tim desain yang tersebar di seluruh dunia dan
mengeliminasi biaya yang terkait dengan bertukar salinan statis desain
produk. Perangkat lunak manufaktur digital mengizinkan perusahaan
untuk menentukan kebutuhan tenaga kerja, mesin, dan proses untuk
secara optimal menghasilkan barang-barang dalam fasilitas yang
berbeda di seluruh dunia guna meminimalkan biaya. Perangkat lunak
manajemen data produk menyediakan akses mudah terhadap
spesifikasi teknik mendetail dan data produk lainnya untuk
memfasilitasi desain ulang produk, modifikasi, dan pemeliharaan
purnajual. Meskipun PLM secara dramatis dapat meningkatkan
efisiensi dan efektivitas desain produk, Fokus 14-1 menunjukkan
Bahwa memetik manfaat penuhnya memerlukan pengawasan yang
cermat oleh manajemen senior.

- Ancaman Dan Pengendalian


Untuk menanggulangi ancaman seperti ini, para akuntan harus
berpartisipasi dalam aktivitas desain produk (pengendalian 4.1) karena
6596 sampai 805 biaya produk ditentukan pada tahap proses produksi
ini. Para akuntan dapat menganalisis bagaimana penggunaan

10
komponen alternatif dan perubahan untuk proses produksi yang
memengaruhi biaya. Selain itu, para akuntan dapat menggunakan
informasi dari siklus pendapatan mengenai biaya perbaikan dan
garansi (pengendalian 4.2) terkait dengan produk yang ada untuk
mengidentifikasi penyebab-penyebab utama dari kegagalan produk dan
menyarankan peluang-peluang untuk mendesain ulang produk guna
meningkatkan kualitas.

B. Memperbaharui Buku Besar


Perbarui Buku Besar Aktivitas pertama dalam sistem buku besar adalah
memperbarui buku besar. Aktivitas memperbarui terdiri dari memasukkan ayat
jurnal yang berasal dari dua sumber:
1. Subsistem Akuntansi. Setiap subsistem akuntansi yang membuat ayat jurnal
untuk memperbarui buku besar. Secara teori, buku besar dapat diperbarui setiap
saat tiap terjadinya transaksi. Akan tetapi praktiknya, berbagai subsistem
akuntansi biasanya memperbarui buku besar dengan membuat ayat jurnal
ringkasan yang menyajikan hasil dari semua transaksi yang terjadi selama suatu
periode waktu tertentu. Contohnya, subsistem siklus pendapatan akan
menghasilkan ayat jurnal ringkasan yang mendebit piutang usaha dan kas serta
mengkredit penjualan untuk semua penjualan yang dilakukan selama periode
pembaruan.
2. Bendahara Bagian bendahara membuat ayat jurnal satu per satu untuk
memperbarui buku besar atas transaksi nonrutin seperti penerbitan atau
pengeluaran utang, pembelian atau penjualan saham investasi, atau perolehan
saham perbendaharaan.
Ancaman dan prosedur pengendalian dalam pembaharuan buku besar :

Dua ancaman dalam pembaharuan buku besar adalah ayat jurnal tidak akurat dan
tidak diotorisasi dengan semestinya (lihat Gambar 3). Kedua ancaman tersebut
bisa berdampak pada pengambilan keputusan yang buruk yang didasarkan pada
informasi yang mengandung kesalahan.

11
Prosedur pengendalian untuk mengatasi ketidakakuratan proses pembaharuan
buku besar di antaranya adalah:

 Pengendalian integritas pemrosesan input data


 Rekonsiliasi dan laporan kendali
 Pembuatan dan pengecekan jejak audit

Prosedur pengendalian untuk mengatasi tidak diotorisasinya ayat jurnal yang


masuk ke dalam sistem buku besar adalah:

 Pengendalian akses
 Rekonsiliasi dan laporan kendali
 Pembuatan dan pengecekan jejak audit

Ayat jurnal yang mendasari pembaharuan buku besar berasal dari dua sumber: (1)
ayat jurnal ringkasan dari siklus-siklus SIA lain, dan (2) ayat jurnal langsung yang
dilakukan oleh manajer keuangan.

Ayat jurnal ringkasan sebenarnya merupakan output dari serangkaian tahapan


pemrosesan. Tiap-tiap tahapan pemrosesan itu telah melewati beragam prosedur
pengendalian aplikasi yang dirancang untuk memastikan keakuratan dan
kelengkapan. Dengan demikian, pengendalian edit input yang utama untuk ayat
jurnal ringkasan adalah dengan mengkonfigurasi sistem untuk melakukan
verifikasi bahwa ayat jurnal ringkasan merepresentasikan aktivitas dari periode
yang paling baru. Ayat jurnal yang dibuat oleh manajer keuangan adalah input
data langsung. Prosedur pengendalian edit input dan pengendalian pemrosesan
untuk memastikan keakuratan dan kelengkapan ayat jurnal langsung di antaranya
adalah sebagai berikut.

 Pengecekan validitas untuk memastikan keberadaan akun-akun buku besar


sesuai dengan kode-kode akun yang diacu dalam ayat jurnal.
 Pengecekan (format) field formulir elektronik untuk memastikan field
untuk mengisi jumlah hanya berisi data numerik.

12
 Pengecekan saldo nol untuk memverifikasi total debit sama dengan total
kredit.
 Uji kelengkapan untuk memastikan semua data relevan dimasukkan,
terutama data sumber ayat jurnal.
 Closed-loop verification yang mencocokkan kode akun dengan deskripsi
akun, untuk memastikan ketepatan akun buku besar yang sedang diakses.
 Pengecekan tanda negatif/positif saldo akun buku besar setelah
pembaharuan selesai, untuk memverifikasi kesesuaian saldo normal (debit
atau kredit).
 Penghitungan run-to-run totals untuk memverifikasi keakuratan
pemrosesan batch (kolektif) vocer jurnal. Komputer menghitung saldo
baru akun buku besar, berdasarkan saldo awal serta total debit dan total
kredit akun, untuk kemudian dibandingkan dengan saldo sesungguhnya
yang dihasilkan dari pembaharuan buku besar. Adanya selisih
mengindikasikan kesalahan pemrosesan yang harus diinvestigasi.

Pengendalian akses harus diimplementasikan secara ketat. Prosedur yang bisa


digunakan di antaranya adalah otentikasi multifaktor dan uji kompatibilitas
berdasarkan matriks pengendalian akses. Pengendalian akses mengurangi risiko
tidak diotorisasinya ayat jurnal yang masuk ke sistem buku besar.

Prosedur-prosedur pengendalian yang dijelaskan di atas bersifat preventif.


Gambar 3 juga menyajikan dua jenis pengendalian detektif yang bisa digunakan
untuk mengidentifikasi ayat jurnal yang tidak akurat dan tidak diotorisasi:
rekonsiliasi dan laporan kendali serta adanya jejak audit yang memadai.

C. Posting Jurnal Penyesuaian


a. Proses
Jurnal penyesuaian dibagi dalam lima kategori dasar sebagai berikut:

13
1. Akrual adalah entri yang dibuat pada akhir periode akuntansi yang
menggambarkan transaksi-transaksi yang telah terjadi, tetapi kasnya
belum diterima atau dikeluarkan. Contohnya meliputi pencatatan
pendapatan bunga yang masuk harus diterima dan upah yang belum
dibayar.
2. Penangguhan adalah entri yang dibuat pada akhir periode akuntansi
yang menggambarkan penerimaan kas sebelum pekerjaan terkait
transaksi dilaksanakan. Contohnya meliputi pengakuan pendapatan
diterima di muka sebagai kewajuban dan mencatat pembayaran
tertentu (misalnya sewa, bunga, dan asuransi) sebagai aset yang
dibayar di muka.
3. Estimasi adalah entri yang menunjukkan sebagian biaya yang
diharapkan terjadi selama sejumlah periode akuntansi. Contohnya
meliputi depresiasi dan beban utang tak tertagih.
4. Revaluasi adalah entri yang dibuat untuk menggambarkan selisih
antara nilai aktual dan nilai tercatat dari suatu aset perubahan dalam
prinsip akuntansi. Contohnya meliputi perubahan dalam metode yang
digunakan untuk menilai persediaan, mengurangi nilai persediaan yang
menggambarkan tingkat keusangan, atau catatan penyesuaian
persediaan yang menunjukkan hasil tercatat pada saat dilakukan
penghitungan fisik persediaan.
5. Koreksi adalah entri yang dibuat untuk membalik pengaruh dari
kesalahan yang ditemukan dalam buku besar.
Informasi mengenai jurnal penyesuaian disimpan dalam file voucher
jurnal. Setelah jurnal penyesuaian diposting, kemudian dibuat neraca saldo
penyesuaian. Neraca saldo penyesuaian dibuat untuk digunakan sebagai
input terhadap langkah selanjutnya dalam siklus buku besar dan pelaporan
keuangan, persiapan penyusunan laporan keuangan.

b. Ancaman dan Pengendalian

14
Ancaman pertama yang sering terjadi adalah adanya entri jurnal
penyesuaian yang tidak akurat yang akan berpengaruh kepada hasil
laporan keuangan yang keliru dan juga berpengaruh ke pengambilan
keputusan yang buruk. Ancaman ini dapat dikurangi dengan melakukan
pengendalian integritas pemrosesan entri data sehingga penginputan data
yang keliru dapat dicegah. Selain itu, penggunaan berbagai pengendalian
proteksi kesalahan spreadsheet juga diterapkan untuk mengurangi risiko
kesalahan, serta penggunaan berbagai pengendalian tambahan seperti
pembuatan file jurnal penyesuaian standar.
Ancaman kedua ialah adanya entri jurnal penyesuaian yang tidak
diotorisasi. Penerapan pengendalian akses yang kuat digunakan untuk
mengurangi risiko jurnal penyesuaian yang tidak diotorisasi. Pengendalian
terkait rekonsiliasi periodik dan peninjauan pembuatan jejak audit dapat
mengurangi ancaman adanya jurnal penyesuaian yang tidak diotorisasi dan
sekaligus juga mengurangi ancaman terkait jurnal penyesuaian yang tidak
akurat.
D. Menyiapkan Laporan Keuangan

Aktivitas ketiga dalam sistem buku besar dan sistem pelaporan adalah
menyiapkan laporan keuangan. Laporan pertama yang disusun adalah laporan laba
rugi dimana data dari saldo akun pendapatan dan biaya di neraca saldo
disesuaikan. Kedua, Neraca yang di dalamnya membutuhkan ayat jurnal
penutupan yang akan me nolkan semua akun pendapatan dan pengeluaran, serta
memindahkan laba bersih atau kerugian ke laba ditahan. Ketiga, laporan arus kas
yang menggunakan data dari laporan laba rugi dan neraca untuk memberikan
rincian mengenai aktivitas investasi dan keuangan organisasi.

Proses

Sebagian besar perusahaan melakukan "tutup buku" untuk membuat laporan


keuangan, baik secara bulanan maupun tahunan. Entri jurnal penutup membuat

15
nol seluruh akun pendapatan dan biaya dalam neraca saldo disesuaikan dan
memindahkan pendapatan (atau rugi) bersih pada laba ditahan. Laporan
perubahan posisi keuangan menyajikan informasi mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas perusahaan pada satu waktu tertentu. Laporan arus kas menyediakan
informasi mengenai cara perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan sehingga berpengaruh terhadap saldo kasnya.

ANCAMAN DAN PENGENDALIAN

Salah satu ancaman yang ada adalah pembuatan laporan kangin yang tidak akurat.
Pengendalian integritas pengolahan data untuk entri jurnal yang dibahas
sebelumnya dikombinasikan dengan penggunaan serangkaian perangkat lunak
(pengendalian untuk mendapatkan laporan keuangan dengan risiko kesalahan
numerik dalam data yang minim. Meski demikian, karena baik IFRS maupun
XBRL memerlukan berbagai pertimbangan mengenai bagaimana
mengklasifikasikan informasi, ada risiko bahwa laporan keuangan mungkin tidak
menunjukkan hasil operasi dengan akurat. Sebagai contoh, kekeliruan dalam
pengelompokan kompotien aset tetap dapat mengakibatkan buaya depresiasi yang
tidak akurat pada laporan keuangan IFRS.

E. Menyiapkan Laporan Manajerial

Aktivitas keuangan dalam sistem buku besar dan pelaporan menghasilkan


berbagai laporan manajerial. Contoh laporan pengendalian buku besar termasuk
(1) daftar voucher jurnal berdasarkan urutan nomor, nomor akun, atau tanggal,
dan (2) daftar saldo akun buku besar. Laporan-laporan ini digunakan untuk
memverifikasi akurasi proses memasukkannya ke buku besar. Beberapa anggaran
dibuat untuk perencanaan dan pengevaluasian kinerja. Anggaran operasional
memperlihatkan pendataan dan pengeluaran yang direncanakan untuk setiap unit
organisasi. Anggaran pengeluaran modal memperlihatkan perkiraan aliran masuk
dan keluar kas untuk setiap proyek. Anggaran arus kas membandingkan perkiraan
aliran kas masuk dari kegiatan operasi dengan perkiraan pengeluaran, dan
digunakan untuk menetapkan kebutuhan peminjaman.

16
Laporan anggaran dan kinerja harus dikembangkan atas dasar akuntansi
pertanggungjawaban. Akuntansi pertanggungjawaban melaporkan hasil keuangan
atas dasar tanggung jawab manajerial di dalam organisasi. Hasilnya adalah
serangkaian laporan berkaitan, yang merinci kinerja keseluruhan organisasi
berdasarkan subunit tertentu. Ingatlah bahwa setiap laporan mencerminkan biaya
aktual dan penyimpangan dari anggaran untuk bulan sekarang, dan awal tahun
hingga hari ini, tetapi hanya untuk bagian-bagian yang berada dalam kendali awal
tahun hingga hari ini, tetapi hanya untuk bagian-bagian yang berada dalam
kendali manajer subunit tersebut. Ingatlah juga bahwa sifat hierarki dari laporan
adalah: Total biaya setiap subunit ditampilkan sebagai satu bagian dalam laporan
berikutnya yang lebih tinggi tingkatnya.

Sistem ERP menggunakan database tersentralisasi, untuk berbagi data


antarfungsi. Sistem semacam ini biasanya menguasakan banyak orang yang
berbeda untuk memasukkan data yang berkaitan dengan aktivitas bisnis tertentu,
tetapi hal ini mempersulit untuk memberikan tanggung jawab memelihara
integritas data. Selanjutnya, sistern ERP sering kali menghasilkan efisiensi proses
dengan memungkinkan seseorang untuk melakukan berbagai langkah dalam
proses bisnis, hingga mengurangi pemisahan tugas. Terakhir, sifat sistem ERP
yang terintegrasi dan lintas fungsi dapat meningkatkan eksposur yang berasal dari
kerusakan sistem.

Akan tetapi, berbagai ancaman ini dapat dikurangi melalui desain dan
implementasi yang benar. Prinsip-prinsip dasar yang berkaitan dengan pemisahan
tugas yang dijelaskan dalam bab-bab sebelumnya, dapat dan harus diterapkan ke
dalam sistem ERP. Contohnya, pegawai yang memasukkan pengeluaran kas tidak
boleh merekonsiliasi rekening bank. Sebagai tambahan, para pegawai yang
memiliki akses ke pemeliharaan file utama tidak boleh juga melakukan proses
bisnis terkait.

Sistem ERP ini membantu membantu para manajer merencanakan dan


mengevaluasi kinerja. Sebuah anggaran aktivitas operasional menggambakan
pendapatan dan pengeluaran yang direncanakan oleh tiap-tiap unit. Sebagai

17
tambahan pada anggaran sistem ERP memungkinkan para manajer untuk
membuat sejumlah laporan kinerja yang hampir tidak terbatas dan mudah .Seperti
yang telah dijelaskan pada fungsi utama SIA yakni memberikan para manajer
informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan. Dalam hal ini terdapat dua
topik untuk pengambilan keputusan yaitu (1) balanced scorecard dan (2) gudang
data untuk mendukung intelijen bisnis.

 Balanced Scorecard

Balanced Scorecard adalah laporan yang memberikan perspektif


multidimensi dari kinerja organisasi dengan berbagai ukuran yang
mencerminkan empat perspektif organisasi: keuangan, pelanggan, operasi
internal, dan inovasi serta pembelian. Untuk setiap dimensi, balanced
scorecard menunjukkan tujuan organisasi dan ukuran spesifik yang
mencerminkan kinerja berkaitan dengan tujuan-tujuan tersebut. Keempat
dimensi balanced scorecard memberikan gambaran umumyang lebih
komprehensif atas kinerja organisasi daripada yang disediakan oleh ukuran
keuangan sendiri. Bahkan, balanced scorecard yang didesain dengan baik
akan mengukur berbagai aspek penting dari strategi organisasi dan
mencerminkan hubungan sebab akibat yang penting diantara keempat
dimensi tersebut. Para akuntan dan profesional sistem harus berpartisipasi
dalam pengembangan balanced scorecard. Pihak manajemen puncak harus
menspesifikasikan tujuan-tujuan yang akan dikejar dalam setiap dimensi.
Mereka dapat membantu pihak manajemen memilih ukuran yang paling
tepat untuk menelusuri pencapaian tujuan-tujuan tersebut. Sebagai
tambahan, mereka dapat memberi input berkaitan dengan kekayaan
mengumpulkan data yang akan dibutuhkan untuk mengimplementasikan
berbagai ukuran yang diajukan.

 Menggunakan Gudang Data untuk Intelijen Bisnis

Gudang Data berisi rincian dan ringkasan data untuk beberapa tahun dan
digunakan untuk analisis, daripada untuk pemrosesan transaksi. Gudang

18
data sangatlah besar, bisa mencapai ratusan terabyte data. Gudang data
biasanya merupakan sistem terpisah dari SIA yang digunakan untuk
mendukung aktivitas bisnis harian organisasi. Organisasi sering kali
membangun gudang data terpisah untuk fungsi keuangan, lainnya untuk
fungsi sumber daya manusia, dan seterusnya, gudang yang lebih kecil ini
disebut sebagai data mart. Gudang data dan data mart tidak dipergunakan
untuk pemrosesan transaksi. Akibatnya, mereka biasanya tidak diperbarui
secara real time, tetapi secara periodik diperbarui untuk mencerminkan
hasil dari semua transaksi yang terjadi sejak pembaruan yang
terakhir.Gudang data seringkali didesain untuk sengaja berulang-ulang
agar dapat memaksimalkan efisiensi pertanyaa. Jadi, daripada berdasarkan
model data REA, gudang data biasanya didesain secara dimensional.
Arsitektur dimensional yang paling umum disebut skema, disebut
demikian karena datanya diatur mirip dengan bintang.

Proses mengakses data yang termasuk dalam gudang data dan


menggunakannya untuk pengambilan keputusan strategis sering kali
disebut sebagai intelijen bisnis. Terdapat dua teknik dalam intelijen bisnis
yaitu (1) pemrosesan analitikal on-line dan (2) pengendalian data.
Pemrosesan analitikal on-line (OLAP) menggunakan bahasa pertanyaan
yang memungkinkan pemakai mengarahkan penyelidikan hubungan yang
dihipotesiskan dalam data tersebut. Contohnya, seorang manajer mungkin
mulai dengan pertanyaan yang merinci pembelian berdasarkan pemasok
selama tiga tahun terakhir. Penggalian data menggunakan analisis statistik
yang canggih, termasuk teknik intelijensi bukan seperti neural metworks,
untuk “menemukan” hubungan yang belum dihipotesiskan dalam data.
Contohnya, perusahaan kartu kredit menggunakan penggalian data untuk
mengidentifikasi pola penggunaan indikasi penipuan.

Ancaman dan prosedur pengendalian terkait pembuatan laporan manajerial

19
Manajer mungkin saja bersandar pada laporan dan grafik yang tidak dirancang
dengan baik ketika mereka mengambil keputusan. Sebagai akibatnya, mereka
mengambil keputusan yang bias dan mengandung kesalahan. Tiga prosedur
pengendalian bisa digunakan untuk mengurangi ancaman tersebut: penggunaan
pelaporan pertanggungjawaban dan anggaran fleksibel dalam merancang laporan
kinerja, pengukuran kinerja yang diseimbangkan, dikenal dengan istilah balanced
scorecard serta pemahaman prinsip-prinsip perancangan grafik yang tepat .

20
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Siklus buku besar dan pelaporan terdiri atas kegiatan pengolahan data yang
berkaitan dengan proses pemutakhiran (updating) rekening-rekening buku besar
dan pembuatan laporan yang merupakan ikhtisar hasil operasi perusahaan. Siklus
ini berinteraksi dengan siklus lain dan berbagai pihak, baik eksternal maupun
internal. Empat aktivitas dasar yang dilakukan dalam sistem buku besar dan
pelaporan menunjukkan sistem online umum yang digunakan untuk melakukan
aktivitas-aktivitas tersebut. Dari empat aktivitas tersebut tiga diantara aktivitas
pertamanya yakni menyajikan langkahlangkah dasar dalam siklus akuntansi, yang
menghasilkan produksi rangkaian laporan keuangan tradisional. Aktivitas
menunjukkan bahwa, sebagai tambahan dari laporan keuangan untuk pemakai
eksternal, SIA menghasilkan laporan untuk pihak manajemen internal juga.
Selanjutnya setiap aktivitas ini akan dipelajari secara lebih terinci. Sistem
akuntansi yang digunakan masih manual sehingga dalam penyajian informasi
masih kurang cepat dan akurat serta dalam penyimpanan data masih kurang begitu
aman. Maka dari itu BPR Intidana harus mengubah sistem informasi akuntansi
general ledger yang masih manual menjadi sistem yang terkomputerisasi.
Implementasi aplikasi yang menunjang akan mempermudah BPR Intidana dalam
mendapatkan informasi yang lebih cepat, tepat dan akurat. Diharapkan teknologi
komputer dapat berkembang sebagai alat untuk mempermudah pekerjaan yang
dapat memaksimalkan

21
DAFTAR PUSTAKA
Nawa, Salma. 2019. Sia Buku Besar dan Pelaporan.
Romney, M. B., & Steinbart, P. J. (2015). Sistem Informasi Akuntansi Edisi 13.
Jakarta: Salemba Empat.
https://fikhacha.wordpress.com/menghasilkan-laporan-manajerial/
https://www.academia.edu/19633137/
Sia_buku_besar_dan_pelaporan#:~:text=Kegiatan%20dasar%20dalam%20Sistem
%20Buku,dari%3A%20%EF%82%B7%20Masing-masing%20subsistem

22

Anda mungkin juga menyukai