TUGAS RANGKUMAN
“SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN”
Oleh :
M. ANDRE JULIANSYAH
(A0C017102)
Kelas B DIII Akuntansi
Informasi ini harus diatur dan disimpan dalam cara yang memfasilitasi pemenuhan
berbagai kebutuhan informasi dan pemakai eksternal.Para menejer perlu informasi terinci
mengenai hasil-hasil operasi dalam bidang tanggung jawab mereka masing-masing.
Lembaga pemerintah juga memiliki kebutuhan informasi periodik yang harus dipenuhi.
Akibatnya sistem buku besar dan pelaporan harus didesain untuk menghasilkan laporan periodik
teratur dan untuk mendukung kebutuhan pertanyaan real-time.
A. Sistem Buku Besar dan Pelaporan
System Buku Besar
Merupakan suatu pusat yang terhubung ke sistem-sistem lainnya dalam perusahaan melalui arus
informasi, terdri dari :
1. Voucher jurnal
Digunakan untuk mewakili rangkuman transaksi yang serupa atau satu transaksi yang unik,
mengidentifikasi jumlah keuangan dan akun buku besar umum yang dipengaruhi.
2. Basis data GLS
Basis GSL terdiri dari berbagai file master buku besar umum, file sejarah buku besar
umum,file voucher jurnal, file sejarah voucher jurnal, file pertanggung jawaban, file master
anggaran.
3. Prosedur GLS
Proses pembaharuan GSL sederhana secara konseptual. Voucher jurnal mengalir dari system
pemrosesan transaksi dan sumber lainnya ke departemen buku besar umum.
System Pelaporan Keuangan
Penerima utama dari informasi laporan keuangan adalah para pengguna eksternal, seperti
pemegang saham, kreditor, dan pejabat pemerintah. Mereka semua memerlukan informasi yang
mungkin mereka mengamati tren kinerja selama beberapa waktu dan melakukan perbandingan di
antara perusahaan yang berbeda melalui laporan keuangan tersebut. Dengan mengetahui hakikat
kebutuhan ini, informasi pelaporan keuangan harus disiapkan dan disajikan oleh semua
perusahaan dengan cara-cara yang diterima secara umum dan dipahami oleh pengguna eksternal.
A. Pengguna yang canggih dengan kebutuhan informasi yang homogeny
Laporan keuangan disiapkan dengan pemikiran bahwa pembacanya terdiri atas pengguna
yang canggih (sophisticated users) dengan kebutuhan informasi yang relative homogen.
B. Aktivitas FRS
Sumber-sumber input untuk FRS terdiri atas file master buku besar umum saat ini, file
sejarah buku besar umum, dan input langsung (jurnal penyesuaian dan jurnal penutup) dari
kelompok pelaporan keuangan, termasuk neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.
C. Proses Akuntansi Keuangan
Proses akuntansi keuangan (financial accounting process) dimulai dari status bersih di awal
tahun fiscal yang baru. Hanya akun-akun (permanen) neraca yang merupakan kelanjutan dari
tahun sebelumnya. Dari titik ini, prosesnya dilanjutkan dengan langkah-langkah berikut :
1. Mencatat transaksi.
2. Mencatat jurnal khusus.
3. Membukukan ke buku besar pembantu.
4. Membukukan ke buku besar umum.
5. Menyiapkan neraca percobaan yang belum disesuahkan.
6. Membuat jurnal penyesuaian.
7. Menjurnal dan membukukan ayat jurnal penyesuaian.
8. Menyiapkan neraca percobaan yang telah disesuaikan.
9. Menyiapkan laporan keuangan.
10. Menjurnal dan membukukan ayat jurnal penutup.
11. Menyiapkan neraca percobaan pasca penutup.
Proses akuntansi keuangan yang diusebutkan diatas memiliki tiga tahap yang berbeda, yang
masing-masing melibatkan elemen-elemen dari satu atau lebih subsistem informasi :
Tahap 1 – prosedur harian
Tahap 2 – prosedur akhir periode
Tahap 3 – prosedur pelaporan keuangan
D. Mengendalikan GL/FRS
Aktivitas-aktivitas GL/FRS secara ekslusif merupakan pekerjaan akuntansi. Tidak seperti
pemrosesan transaksi, yang juga melibatkan arus sumber daya fisik, kekhawatiran pengendalian
terhadap GL/FRS berkenaan dengan akurasi dan reliabilitas informasi akuntansi. Eksposour
potensial dalam system ini terdiri atas :
1. Jejak audit yang tak sempurna
2. Akses yang tidak diotorisasi ke buku besar umum
3. Akun buku besar umum yang tidak seimbang dengan akun buku besar pembantu
4. Saldo akun buku besar umum yang salah karena voucher jurnal yang salah atau tidak
diotorisasi
Jika tidak dikendalikan, eksposour-eksposour ini dapat menyebabkan laporan keuangan dan
laporan-laporan lainnya salah dalam pernyataannya sehingga dapat menyesatkan para pengguna.
Konsekuensi potensialnya adalah tuntutan hukum, kerugian yang signifikan bagi perusahaan, dan
sanksi dari pihak yang berwenang.
E. Isu Pengendalian GL/ FRS
Studi tentang pengendalian GL/FRS akan mengikuti kerangka yang ditetapkan dalam SAS
78, seperti:
1. Otorisasi transaksi
2. Pemisahan Tugas
3. Pengendalian akses
4. Catatan akuntansi
5. Verifikasi independen
B. Perbarui Buku Besar
Aktivitas memperbarui terdiri dari memasukkan ayat jurnal yang berasal dari dua sumber:
1. Subsistem Akuntansi
Secara teori, buku besar dapat diperbarui setiap saat tiap terjadinya transaksi. Akan tetapi
praktiknya, berbagai subsistem akuntansi biasanya memperbarui buku besar dengan membuat
ayat jurnal ringkasan yang menyajikan hasil dari semua transaksi yang terjadi selama suatu
periode waktu tertentu.
2. Bendahara
Bagian bendahara membuat ayat jurnal satu per satu untuk memperbarui buku besar atas
transaksi non rutin seperti penerbitan atau pengeluaran utang, pembelian atau penjualan saham
investasi, atau perolehan saham perbendaharaan.
C. MEMASUKKAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN
Aktivitas kedua dalam sistem buku besar adalah memasukkan berbagai ayat jurnal
penyesuaian (AJP). AJP berasal dari kantor kontroler, setelah neraca saldo dibuat.
Neraca Saldo adalah Laporan yang mencantumkan saldo-saldo dari semua akun buku besar.
AJP terbagi dalam lima kategori dasar :
1. Akrual
2. Pembayaran di muka
3. Perkiraan
4. Penilaian ulang
5. Perbaikan