Anda di halaman 1dari 7

RMK MATA KULIAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM BUKU BESAR UMUM, SISTEM PELAPORAN KEUANGAN, DAN SISTEM


PELAPORAN MANAJEMEN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah sistem informasi akuntansi yang dibimbing oleh Dr.
Amiruddin, SE., M.Si., Ak.CA

Oleh: Kelompok 13
1. Felicia Leemann (A031181053)
2. Maudy Junywanti (A031181310)
3. Etni Toding (A031181509)

AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
A. Sistem Buku Besar Umum (General ledger system/GLS)
Sistem buku besar umum (General ledger system/GLS) sebagai suatu pusat yang terhubung ke
sistem-sistem lainnya dalam perusahaan melalui arus informasi. Siklus transaksi memproses
peristiwa individual yang dicatat dalam jurnal khusus dan akun buku besar pembantu.
Voucher Jurnal
Sebuah voucher jurnal, yang dapat digunakan untuk mewakili rangkuman transaksi yang serupa
atau satu transaksi yang unik, mengidentifikasi jumlah keuangan dan akun buku besar umum
yang dipengaruhi. Transaksi rutin, jurnal penyesuaian, dan jurnal penutup, semuanya
dimasukkan ke buku besar umum dari voucher jurnal.
Basis Data GLS
Basis data GLS terdiri dari berbagai file. File-file ini bervariasi antara satu perusahaan dengan
perusahaan lainnya, yaitu sebagai berikut:
1. File master buku besar umum (general ledger master file), untuk menghasilkan laporan
keuangan perusahaan yang digunakan oleh FRS serta untuk mendukung kebutuhan
informasi internal yang digunakan oleh MRS.
2. File sejarah buku besar umum (general ledger history file), untuk mewakili laporan
keuangan komparatif dengan basis historis.
3. File voucher jurnal, adalah total voucher jurnal yang diproses pada periode saat ini.
4. File sejarah voucher jurnal (journal voucher history file), berisi voucher jurnal untuk
periode masa lalu untuk audit perusahaan.
5. File pusat pertanggungjawaban (responsibility center file), berisi data keuangan oleh
setiap pusat pertanggungjawaban dalam organisasi yang digunakan oleh MRS.
6. File master anggaran (budget master file), berisi data anggaran oleh setiap pusat
pertanggungjawaban dalam organisasi yang digunakan oleh MRS.
Prosedur GLS
Voucher jurnal mengalir dari sistem pemrosesan transaksi dan sumber lainnya ke departemen
buku besar umum. Secara rutin, ini semua merupakan rangkuman transaksi dari akun-akun buku
besar pembantu dan jurnal-jurnal khusus yang berada di siklus transaksi.
B. Sistem Pelaporan Keuangan (Financial Reporting System/FRS)
Tanggung jawab untuk memberikan informasi ke pihak eksternal ditetapkan oleh standar hukum
dan professional. Kebanyakan dari informasi ini ada dalam bentuk laporan keuangan tradisional,
pengembalian pajak, dan dokumen-dokumen yang diperlukan oleh lembaga yang menerapkan
peraturan tersebut.
Proses Akuntansi Keuangan
FRS pada kenyataannya merupakan langkah terakhir dalam seluruh proses akuntansi keuangan
(financial accounting process) yang dimulai dari siklus transaksi. Proses akuntansi keuangan
dimulai dari status bersih di awal tahun fiskal yang baru. Hanya akun-akun permanen neraca
yang merupakan kelanjutan dari tahun sebelumnya. Dari titik ini, prosesnya dilanjutkan dengan
langkah-langkah berukut:
1. Mencatat transaksi,
2. Mencatat di jurnal khusus,
3. Membukukan ke buku besar pembantu,
4. Membukukan ke buku besar umum,
5. Menyiapkan neraca percobaan yang belum disesuaikan,
6. Membuat jurnal penyesuaian,
7. Menjurnal dan membukukan ayat jurnal penyesuaian,
8. Menyiapakan neraca percobaan yang telah disesuaikan,
9. Menyiapakan laporan keuangan,
10. Menjurnal dan membukukan ayat jurnal penutup, dan
11. Menyiapakan neraca percobaan pascapenutupan.
Mengendalikan GL/FRS
Eksposur Potensial dalam sistem ini terdiri atas:
1. Jejak audit yang tidak sempurna,
2. Akses yang tidak diotorisasi ke buku besar umum,
3. Akun buku besar umum yang tidak seimbang dengan akun buku besar pembantu, dan
4. Saldo akun buku besar umum yang salah karena voucher jurnal yang salah atau tidak
diotorisasi.
Jika tidak dikendalikan, eksposur di atas dapat menyebabkan laporan yang salah dan dapat
menyesatkan para pengguna, serta dapat menyebabkan kerugian keuangan yang signifikan bagi
perusahaan dan sanksi dari pihak yang berwenang karena tuntutan hukum yang dapat timbul.
Isu Pengendalian GL/FRS
a. Otorisasi tramsaksi
Voucher jurnal harus diautorisasi dengan benar oleh manajer yang bertanggung jawab di
departemen sumber.

b. Pemisahan Tugas
Petugas administrasi buku besar umum tidak boleh:
1. Memiliki tanggung jawab untuk melakukan pembukuan untuk jurnal khusus atau buku
besar pembantu,
2. Menyiapkan voucher jurnal, dan
3. Bertanggung jawab dalam mengawasi aktiva fisik.

c. Pengendalian Akses
Akses yang tidak diautorisasi kea kun-akun buku besar umum dapat menghasilkan
kesalahan, penipuan, dan salah penyajian dalam laporan keuangan. Pengendalian akses
memiliki dua elemen, yaitu
Akses langsung, dikurangi dengan memastikan bahwa voucher jurnal dibukukan hanya oleh
individu yang diautorisasi.
Akses tidak langsung, dikurangi dengan pemberian nomor dan pencatatan dokumen-
dokumen pada sumbernya.

d. Catatan Akuntansi
Jejak audit adalah jaringan dokumen, jurnal, dan buku besar yang didesain untuk
memastikan bahwa suatu transaksi dapat secara akurat ditelusuri melalui sistem tersebut dari
awal sampai disposisi akhirnya.

e. Verifikasi Independen
GL/FRS departemen secara independen merekonsiliasikan dan membukukan voucher jurnal
ke akun-akun buku besar umum. GL/FRS menghasilkan dua  laporan operasional yang
menjadi bukti akan keakuratan proses ini yaitu daftar voucher jurnal dan laporan perubahan
buku besar umum. Daftar voucher jurnal menyediakan perincian yang relevan tentang setiap
voucher jurnal yang diterima oleh GL/FRS sebagai input. Laporan perubahan buku besar
umum menyajikan pengaruh transaksi voucher jurnal pada akun buku besar umum.
C. Sistem Pelaporan Manajemen (Management Reporting System/MRS)
MRS menghasilkan informasi keuangan dan nonkeuangan yang dibutuhkan manajemen untuk
“perencanaan, pengevaluasian, dan pengendalian”. Pelaporan manajemen sering disebut
pelaporan diskresioner karena tidak dimandatkan seperti pelaporan keuangan.
Faktor yang Memengaruhi MRS
Merancang sistem pelaporan manajemen yang efektif memerlukan pemahaman akan apa yang
dilakukan oleh para manajer dan jenis-jenis masalah yang dihadapinya. Topik berikut ini
memberikan wawasan mengenai faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan informasi
manajemen: proses pengambilan keputusan, prinsip-prinsip manajemen, fungsi, tingkat dan jenis
keputusan manajemen, struktur masalah, akuntansi pertanggungjawaban dan pertimbangan
perilaku.
a. Prinsip-Prinsip Manajemen 
Formalisasi Pekerjaan
Pihak manajemen harus menstruktur perusahaan di sekitar pekerjaan yang dilakukannya,
bukannya di sekitar individu dengan keahlian yang unik. Wilayah perusahaan dibagi ke
pekerjaan yang mewakili posisi pekerjaan penuh waktu dan setiap posisi harus dengan jelas
mendefinisikan batasan tanggung jawab. Tujuannya adalah untuk menghindari suatu struktur
organisasi dimana kinerja, kemampuan, dan eksistensi berkelanjutan perusahaan bergantung
pada individu tertentu. Implikasi untuk MRS, formalisasi pekerjaan suatu perusahaan
memungkinkan spesifikasi informasi yang diperlukan untuk mendukung pekerjaan tersebut.
Tanggung Jawab dan Wewenang
Prinsip tanggung jawab (responsibility) merujuk pada kewajiban individu untuk mencapai hasil
yang diinginkan. Tanggung jawab sangat terkait dengan wewenang (authority), yaitu
memberikan wewenang untuk mengambil keputusan dalam batas-batas tanggung jawab itu.
Jangkauan Pengendalian
Jangkauan pengendalian (span of control) seorang manajer merujuk pada jumlah bawahan yang
langsung di bawah pengendaliannya. Ukuran jangkauan berpengaruh pada struktur fisik
perusahaan. Implikasi untuk MRS, para manajer dengan jangkauan pengendalian sempit
memerlukan laporan yang lebih terperinci. 
Manajemen Dengan Pengecualian
Prinsip Manajemen dengan pengecualian (management by exception) menunjukkan bahwa
manajer harus membatasi perhatian mereka pada wilayah-wilayah yang berpotensi bermasalah
(yaitu, pengecualian) daripada terlihat dalam aktivitas atau keputusan.
b. Fungsi, Tingkat, Dan Jenis Keputusan Manajemen
Fungsi perencanaan dan pengendalian manajemen secara mendasar mempengaruhi sistem
pelaporan manajemen. Fungsi perencanaan berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang
aktivitas-aktivitas akan datang dari suatu perusahaan yaitu keputusan jangka panjang atau jangka
pendek. Perencanaan jangka panjang melibatkan berbagai pekerjaan, termasuk penetapan tujuan
perusahaan, rencana pertumbuhan dan ukuran optimal perusahaan, dan memutuskan tingkat
diversifikasi di antara produk-produk perusahaan. Perencanaan jangka pendek melibatkan
implementasi rencana-rencana tertentu yang diperlukan untuk mencapai tujuan rencana jangka
panjang. Fungsi pengendalian memastikan bahwa aktivitas-aktivitas suatu perusahaan sesuai
dengan rencana. Pengendalian yang efektif mengambil tempat dalam kerangka waktu saat ini
dan digerakkan oleh informasi umpan balik yang memberi saran pada manajer tentang status
kegiatan operasi yang sedang dikendalikannya. Keputusan perencanaan dan pengendalian sering
diklasifikasikan dalam empat kategori:
1) Keputusan Perencanaan Strategis
2) Keputusan Perencanaan Taktis 
3) Keputusan Pengendalian Manajemen
4) Keputusan Pengendalian Operasional
c. Struktur Masalah
Struktur suatu masalah mencerminkan seberapa baik pengambil keputusan memahami masalah
tersebut. Struktur masalah memiliki tiga elemen:
1. Data-nilai yang digunakan untuk mewakili factor-faktor yang relevan dengan masalah
tersebut.
2. Prosedur-urutan langkah-langkah atau peraturan keputusan yang digunakan untuk
memecahkan masalah.
3. Tujuan-hasil yang ingin dicapai oleh pengambilan keputusan dengan memecahkan
masalah tersebut.
d. Jenis Laporan Manajemen
Laporan merupakan sarana formal untuk membawa informasi kepada para manajer. Laporan
manajemen dapat berbentuk fisik sesuai dengan yang diinginkan atau dibutuhkan oleh
penggunanya. Dapat berupa dokumen kertas atau gambar elektronik yang disajikan di terminal
computer, dapat berisi informasi verbal, numerik, atau grafis, atau kombinasinya.
Tujuan Laporan
Laporan dikatakan berguna apabila memiliki kandungan informasi. Nilainya adalah dampaknya
terhadap para pengguna. Ada dua tujuan pelaporan umum:
1. Mengurangi tingkat ketidakpastian yang berkaitan dengan suatu masalah yang dihadapi
pengambil keputusan
2. Memengaruhi perilaku pengambil keputusan dengan cara yang positif
Pelaporan Terprogram
Laporan terprogram memberikan informasi untuk memecahkan masalah yang telah diantisipasi
pengguna. Terdapat dua subkelas laporan terprogram:
1. Laporan terjadwal. Dihasilkan ileh sistem pelaporan manajemen menurut kerangka waktu
yang ditetapkan (harian,mingguan,kuartalan,dsb)
2. Laporan menurut permintaan. Digerakkan oleh peristiwa, bukan oleh kerangka waktu.
Atribut Laporan
Agar efektif, suat laporan harus memiliki atribut berikut ini:
1. Setiap elemen informasi dalam suatu laporan harus mendukung keoutusan manajer.
2. Laporan harus diringkas sesuai dengan tingkat manajer dalam hierarki perusahaan.
3. Berorientasi Pengecualian. Laporan-laporan pengendalian harus mengidentifikasi
aktivitas yang berisiko keluar dari pengendalian, dan harus mengabaikan aktivitas yang
dibawah pengendalian.
4. Informasi dalam laporan harus bebas dari kesalahan yang mengganggu.
5. Informs harus selengkap mungkin
6. Tepat Waktu. Informasi yang tepat waktu, yaitu cukup lengkap dan akurat, lebih berharga
daripada informasi yang sempurna tetapi terlambat untuk digunakan.
7. Informasi dalam suatu laporan harus disajikan sesingkat mungkin. 
Pelaporan Khusus
Manajer dengan latar belakang komputer terbatas dapat dengan cepat menghasilkan laporan
khusus dari terminal atau komputer miko, tanpa bantuan tenaga profesional pemrosesan data.
Informasi adalah inti dari operasi bisnis dan manajer dapat menggunakan data yang disimpan
untuk memperoleh wawasan berharga tentang bisnis mereka. Sumber data ini ditampung untuk
mendukung kebutuhan pelaporan khusus melalui konsep penggalian data. Penggalian data adalah
proses memilih, mengeksplorasi, dan memodelkan sejumlah besar data untuk membuka relasi
dan pola global yang ada dlaam basis data berukuran besar tetapi tersembunyi. Dua pendekatan
umum untuk penggalian data yaitu:
1. Model Verifikasi, menggunakan teknik penggalian mendalam untuk memverifikasi atau
menolak hipotesis pengguna.
2. Model Penemuan, menggunakan penggalian data untuk menemukan informasi yang tidak
diketahui tetapi penting, yang tersembunyi dalam data.
e. Akuntansi Pertanggungjawaban
Sebagian besar pelaporan manajemen melibatkan akuntansi pertanggungjawaban. Konsep ini
menyatakan bahwa setiap peristiwa ekonomi yang memengaruhi perusahaan adalah
tanggungjawab manajer, dan dapat dilacak ke masing-masing manajer.
Penetapan Tujuan Keuangan: Proses Anggaran
Proses anggaran membantu pihak manajemen mencapai tujuan keuangannya dengan membentuk
tujuan yang dapat diukur untuk setiap segmen perusahaan.
Pengukuran Dan Pelaporan Kinerja
Pengukuran kinerja dan pelaporannya dilakukan di setiap segmen operasional dalam perusahaan.
Pusat Pertanggungjawaban
Untuk mencapai akuntabilitas, aktivitas bisnis secara teratur mengorganisasikan kegiatan operasi
ke dalam unit-unit yang disebut sebagai pusat pertanggungjawaban. Bentuk yang paling umum
dari pusat pertanggungjawaban adalah:
1. Pusat Biaya. Merupakan suatu unit organisasi dengan tanggungjawab terhadap
manajemen biaya dalam batas-batas anggaran.
2. Pusat Laba. Manajer pusat laba bertanggungjawab untuk mengendalikan biaya dan
menghasilkan pendapatan.
3. Pusat Investasi. Manajer pusat investasi memiliki wewenang umum untuk mengambil
keputusan yang secara mendasar memengaruhi perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai