Anda di halaman 1dari 9

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Dr. Amiruddin, SE., M.Si., Ak.CA

TUGAS RANGKUMAN

“LAPORAN KEUANGAN DAN SISTEM LAPORAN MANAJEMEN ”

Oleh Kelompok 2 :

TRIA NURDAYANTI A031181311

HASTRINA A031181333

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MARET
2020
SISTEM BUKU BESAR
Sistem buku besar umum (General ledger system - GLS) sebagai suatu pusat yang
terhubung ke sistem-sistem lainnya dalam perusahaan melalui arus informasi.
Siklus transaksi memproses peristiwa individual yang dicatat dalam jurnal khusus
dan akun buku besar pembantu. Rangkuman transaksi-transaksi ini mengalir ke
dalam GLS dan menjadi sumber input untuk sistem pelaporan manajemen (MRS)
dan FRS.
Voucher Jurnal
Sebuah dokumen yang menjadi input buku besar, digunakan untuk mewakili
rangkuman transaksi yang serupa atau satu transaksi yang unik, mengidentifikasi
jumlah keuangan dan akun buku besar umum yang dipengaruhi. Dari voucher
jurnal semuanya dimasukkan ke buku besar umum seperti transaksi rutin, jurnal
penyesuaian, dan jurnal penutup,. Karena Voucher jurnal harus disetujui oleh
manajer yang bertanggung jawab, voucher jurnal menyediakan pengendalian yang
efektif terhadap jurnal buku besar umum yang tidak diotorisasi.
Basis Data Sistem Buku Besar
Basis data GLS terdiri dari berbagai file. File - file ini bervariasi antara satu
perusahaan dengan perusahaan lainnya yaitu:
File Master Buku Besar Umum berisi record yang bisa merupakan GL yang
terpisah atau akun kontrol untuk file buku besar pembantu
File Historis Buku Besar Umum tujuan utama file ini untuk mewakili laporan
keuangan komparatif dengan basis historis.
File Vocher Jurnal adalah total voucher jurnal yang diproses saat ini. Dengan
menyediakan satu record untuk semua transaksi buku besar umum
File Historis Voucher Jurnal berisi vocher jurnal untuk periode masa lalu.
File Pusat Pertanggungjawaban berisi data pendapatan, pengeluaran dan
utilisasi sumber daya lainnya untuk setiap pusat pertangungjawaban dalam
organisasi.
File Master Anggaran berisi jumlah anggaran untuk pendapatan, biaya dan
sumber daya lainnya untuk pusat-pusat pertanggungjawaban
Prosedur Buku Besar
interrelasi antara buku besar dengan laporan keuangan melalui satu operasi atau
terintegrasi dalam sistem pemrosesan transaksi. Dengan tambahan yang diperbarui
dalam jurnal pembalik, penyesuaian dan tutup buku.
SISTEM LAPORAN KEUANGAN
Tanggung jawab untuk memberikan informasi ke pihak eksternal ditetapkan oleh
standar hukum dan professional. Kebanyakan dari informasi ini ada dalam bentuk
laporan keuangan tradisional, pengembalian pajak, dan dokumen-dokumen yang
diperlukan oleh lembaga yang menerapkan peraturan tersebut.
Penerima utama dari informasi laporan keuangan adalah para pengguna eksternal,
seperti pemegang saham, kreditor, dan pejabat pemerintah. Secara umum dapat
dikatakan bahwa para pengguna informasi luar tertarik dengan kinerja perusahaan
secara keseluruhan. Oleh karena itu, mereka memerlukan informasi yang
memungkinkan merekamengamati tren kinerja selama beberapa waktu dan
melakukan perbandingan di antara perusahaan yang berbeda.
Pengguna Canggih dengan Kebutuhan Informasi Homogen
Karena komunitas pengguna eksternal sangat besar dan kebutuhan informasinya
bervariasi, laporan keuangan diarahkan ke pembaca umum. Laporan keuangan
disiapkan dengan pemikiran bahwa pembacanya terdiri atas para pengguna yang
canggih (sophisticated users) dengan kebutuhan informasi yang relative homogen.
Dengan kata lain, diasumsikan bahwa pengguna laporan keuangan memahami
berbagai konvensi dan prinsip akuntansi yang diterapkan, dan bahwa laporan
tersebut memiliki kandungan informasi yang berguna.
Prosedur Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah tahap akhir dalam rangkaian proses akuntansi yang
dimulai pada siklus transaksi. Proses akuntansi keuangan dimulai dari status
bersih di awal tahun fiskal yang baru. Hanya akun-akun permanen neraca yang
merupakan kelanjutan dari tahun sebelumnya. Dari titik ini, prosesnya dilanjutkan
dengan langkah-langkah berikut :
[1] Mencatat transaksi [2] Mencatat di jurnal khusus [3] Membukukan ke buku
besar pembantu [4] Membukukan ke buku besar [5] Menyiapkan neraca
percobaan yang belum disesuaikan [6] Membuat jurnal penyesuaian [7]
Menjurnal dan membukukan ayat jurnal penyesuaian [8] Menyiapakan neraca
percobaan yang telah disesuaikan [9] Menyiapakan laporan keuangan [10]
Menjurnal dan membukukan ayat jurnal penutup [11] Menyiapakan neraca
percobaan pasca penutupan.
XBRL – REKAYASA ULANG LAPORAN KEUANGAN
Bisnis Extensible Pelaporan Bahasa, yang diinternir standar khusus untuk
pelaporan bisnis dan pertukaran informasi. Para XBRL bertujuan untuk
memfasilitasi publikasi, pertukaran, dan pengolahan informasi keuangan dan
bisnis. XBRL merupakan turunan dari standar lain internet disebut XML
(Extensible Markup Language).
XML
XML adalah bahasa meta untuk menjelaskan bahasa markup. Para extensible
istilah berarti bahwa setiap bahasa markup dapat dibuat dengan menggunakan
XML. Ini termasuk penciptaan bahasa markup yang mampu menyimpan data
dalam bentuk hubungan di mana tag (atau perintah format) dipetakan ke nilai data.
Dengan demikian, XML dapat digunakan untuk memodelkan struktur data dari
database internal organisasi.
XBRL
Tahap awal dalam proses, memilih sebuah XBRL taxonomy untuk pertukaran
informasi spesifik. Langkah berikutnya, referensi silang setiap akun dalam buku
besar untuk elemen XBRL taxonomy yang sesuai. Hal ini melibatkan pemetaan
data internal organisasi untuk unsur-unsur XBRL taxonomy . Proses pemetaan
dilakukan dengan menggunakan alat sederhana seperti Taxonomy Mapper ,
setelah proses pemetaan selesai , setiap record basis data akan berisi tag
disimpan.Data pemetaan perlu dilakukan hanya sekali , tapi tag tertanam
digunakan setiap kali data ditempatkan dalam format XBRL untuk diseminasi
kepada orang luar . Hal ini memungkinkan badan usaha untuk memberikan
informasi keuangan diperluas sesering mungkin dan seketika kepada pihak yang
berkepentingan . Selain itu, perusahaan yang menggunakan native - XBRL
Database technology internal sebagai platform penyimpanan informasi utama
dapat mempercepat proses pelaporan .

PENGENDALIAN SISTEM LAPORAN KEUANGAN


Aktivitas - aktivitas FRS secara ekslusif merupakan pekerjaan akuntansi. Tidak
seperti pemrosesan transaksi, yang juga melibatkan arus sumber daya fisik,
kekhawatiran pengendalian terhadap FRS berkenaan dengan akurasi dan
reliabilitas informasi akuntansi. Eksposur potensial dalam sistem ini terdiri dari:
[1] Jejak audit yang tidak sempurna [2] Akses yang tidak diotorisasi ke buku
besar umum [3] Akun buku besar umum yang tidak seimbang dengan akun buku
besar pembantu [4] Saldo akun buku besar umum yang salah karena voucher
jurnal yang salah atau tidak diotorisasi.
COSO Control Issues
Otorisasi Transaksi Ayat - ayat jurnal di buku besar umum merupakan
rangkuman transaksi dan berada di bawah pengendalian yang sama. Voucher
jurnal merupakan dokumen yang mengotorisasi suatu ayat jurnal ke buku besar
umum. Penting bagi integritas catatam akuntansi bahwa voucher jurnal otorisasi
dengan benar oleh manajer yang bertanggungjawab di departemen sumber.
Pembagian Tugas tugas memperbarui buku besar umum harus dipisahkan dari
semua tanggung jawab akuntansi dan pengawasan aktiva dalam perusahaan.
Pengendalian Akses Akses yang tidak diotorisasi ke akun-akun buku besar
umum dapat menghasilkan kesalahan, penipuan, dan salah penyajian dalam
laporan keuangan.
Pencatatan Akuntansi Jejak audit merupakan jalur yang diikuti oleh suatu
transaksi melalui tahap input, pemrosesan, dan output dalam sistem pemrosesan
transaksi. Dokumentasi diperlukan agar pihak-pihak yang berkepentingan dapat
menentukan kelayakan transaksi tersebut
Verifikasi Independen FRS menghasilkan dua laporan operasional yang
menjadi bukti akan keakuratan proses ini yaitu daftar voucher jurnal dan laporan
perubahan buku besar umum. Daftar voucher jurnal menyediakan perincian yang
relevan tentang setiap voucher jurnal yang diterima oleh FRS sebagai input.
Laporan perubahan buku besar umum menyajikan pengaruh transaksi voucher
jurnal pada akun buku besar umum.
Kontrol Aplikasi IT
Kontrlol aplikasi IT telah dijelaskan chapter sebelumnya dalam penggunaanya
dalam GL/FRS.
Implikasi Pengendalian Internal XBRL
Implikasi pengendalian potensial menggunakan XBRL . Ada tiga bidang yang
menjadi perhatian khusus
Taxonomy Creation Taksonomi yang dihasilkan dapat tidak benar pada sebuah
pemetaan yang salah antara data dan unsur-unsur taksonomi yang dapat
mengakibatkan kekeliruan material keuangan data. Pengendalian harus dirancang
dan dimasukkan ke dalam tempat untuk memastikan generasi yang benar XBRL
taxonomy .
Taxonomy Mapping Error Proses pemetaan basis data akun internal untuk tag
taksonomi perlu dikontrol sebab mungkin salah ditugaskan untuk basis data akun
internal yang mengakibatkan kekeliruan materi data keuangan .
Validation of Instance Documents pemetaan selesai dan tag telah disimpan
dalam database internal, XBRL contoh dokumen ( laporan ) dapat dihasilkan .
Prosedur verifikasi independen perlu dibentuk untuk memvalidasi dokumen
misalnya untuk memastikan bahwa taksonomi dan tag yang sesuai telah
diterapkan sebelum posting ke server Web.
SISTEM PELAPORAN MANAJEMEN
Pelaporan manajemen sering disebut pelaporan diskresioner karena tidak
dimandatkan
seperti pelaporan keuangan. Orang bisa mengambil masalah dengan
kebijaksanaan panjang, bagaimanapun, dan berpendapat bahwa sistem pelaporan
manajemen yang efektif (MRS) yang diamanatkan oleh undang-undang SOX,
yang mensyaratkan bahwa semua perusahaan publik memantau dan melaporkan
efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan.
Faktor yang Mempengaruhi MRS
Merancang sistem pelaporan manajemen yang efektif memerlukan pemahaman
akan apa yang dilakukan oleh para manajer dan jenis - jenis masalah yang
dihadapinya. Topik berikut ini memberikan wawasan mengenai factor - factor
yang memengaruhi kebutuhan informasin manajemen: prinsip-prinsip
manajemen, fungsi, tingkat dan jenis keputusan manajemen, struktur masalah,
akuntansi pertanggungjawaban dan pertimbangan perilaku.
Prinsip Manajemen
Prinsip manajemen memberikan wewenang pada kebutuhan informasi
manajemen. Prinsip yang paling langsung memengaruhi MRS adalah formalisasi
pekerjaan, pertanggungjawaban dan wewenang, jangkauan pengendalian, dan
manajemen dengan pengecualian.
1. Formalisasi Pekerjaan. Prinsip ini menunjukkan bahwa pihak manajemen
harus menstrukturkan perusahaan di sekitar pekerjaaan yang dilakukannya.
Implikasnya terhadap MRS, memungkinkan spesifikasi informasi yang diperlukan
untuk mendukung pekerjaan
2. Tanggung Jawab dan Otoritas. Dalam suatu organisasi bisnis, manajer
mendelegasikan tanggung jawab dan otoritas ke bawah melalui hierarki
organisasi. Sehingga implikasi MRS prinsip tanggung jawab dan otoritas,
mendefinisikan jalur pelaporan vertikal perusahaan diman informasi mengalir.
3. Masa Kontrol. Seorang manajer merujuk ke jumlah bawahan langsung di
bawah kontrolnya. Ukuran jangkauan berpengaruh pada struktur fisik organisasi.
Implikasi MRS, para manajer dengan jangkauan kontrol sempit memerlukan
laporan yang rinci Manajemen Dengan
4. Pengecualian Manajemen. Menunjukkan bahwa manajer harus membatasi
perhatian mereka pada wilayah yang berpotensi bermasalah daripada terlibat
dalam setiap aktivitas atau keputusan. Implikasi MRS, manajer memerlukan
informasi yang mengidentifikasi operasi atau sumber daya yang berisiko tidak
terkontrol.
Fungsi Manajemen, Tingkatan, dan Tipe Pengambilan Keputusan
Fungsi perencanaan dan pengendalian manajemen secara mendasar memengaruhi
sistem pelaporan manajemen. Fungsi perencanaan berkaitan dengan pengambilan
keputusan tentang aktivitas - aktivitas akan dating dari suatu perusahaan.
Perencanaan dapat dilakukan untuk jangka panjang atau jangka pendek.
Keputusan perencanaan dan pengendalian sering diklasifikasikan dalam empat
kategori: perencanaan strategis, perencanaan taktis, pengendalian manajerial, dan
pengendalian operasional.

Karakteritik Perncanaan Perencanaan Kontrol Kontrol


Keputusan strategic Taktis Manajaemen Operasional

Kerangka Waktu Jangka Panjang Menengah Menengah Pendek


Ruang Lingkup Pengaruh tinggi Menengah Rendah Paling
Rendah
Tingkat Rincian Rincian tinggi Rinci Rincian
Rendah Sangat
Tingkat Kemunculan Muncul secara rendah
Kemunculan tinggi periodic Muncul secara
periodic Muncul
kembali
Tingkat Tingkat pasti Kepastian berkala
Kepastian tinggi
Tingkat Pasti Kepastian
tinggi

Masalah Struktur
Struktur suatu masalah mencerminkan seberapa baik pengambil keputusan
memahami masalah tersebut. Struktur masalah memiliki tiga elemen.
1. Data-nilai yang digunakan untuk mewakili factor-faktor yang relevan
dengan masalah tersebut.
2. Prosedur-urutkan langkah-langkah atau peraturan keputusan yang
digunakan untuk memecahkan masalah.
3. Tujuan-hasil yang ingin dicapai oleh pengambil keputusan dengan
memecahkan masalah tersebut.
Masalah Tidak Terstuktur. Adalah masalah yang tidak memiliki teknik solusi
spesifik. Kebutuhan data tidak pasti, prosedurnya tidak spesifik, atau tujuan slusi
belum sepenuhnya
Tipe Laporan Manajemen
Pada kenyataannya, laporan manajemen dapat berbentuk fisik sesuai dengan yang
diinginkan atau dibutuhkan oleh penggunanya. Laporan ini dapar berupa dokumen
kertas atau gambar elektronik yang disajikan di terminal lomputer. Laporan
tersebut dapat berisi informasi verbal, numeric, atau grafis atau kombinasinya.
Tujuan Laporan
1. Mengurangi tingkat ketidakpastian masalah dalam pengambil keputusan
2. Mempengaruhi perilaku pengambil keputusan dengan cara yang positif
Laporan Yang Diprogram memberikan informasi untuk memecahkan masalah
yang telah diantisipasi pemakai. Yaitu; laporan jadwal, menurut kerangka waktu
yang ditetapkan. Dan laporan menurut permintaan digerakkan oleh peristiwa,
bukan kerangka waktu.
Program Pelaporan

Atribut Laporan
Laporan harus Relevan, mendukung keputusan manajer. Ringkas, sesuai tingkat
manajemen dalam hierarki. Orientasi Pengecualian, laporan kontrol harus
mengidentifikasi aktivitas yang beresiko di luar kontrol dan harus mengabaikan
aktivitas yang dibawah kontrol. Akurasi, harus bebas dari kesalahan material.
Kelengkapan, informasi harus selengkap mungkin. Tepat waktu, yaitu cukup
lengkap dan akurat, lebih berharga daripada informasi yang sempuran tetapi
terlambat untuk digunakan, serta padat penyajiannya. Agar efektif, suatu laporan
harus memiliki atribut beriktu ini: relevan, ringkas, berorientasi pengecualian,
akurat, lengkap, tepat waktu, dan singkat.
Laporan Khusus
Kemajuan teknologi database membuat keputusan langsung dan kapabilitas untuk
menghasilkan kapabilitas laporan. Manajer dengan kemampuan komputer terbatas
dapat cepat memproduksi laporan khusus (ad hoc Report) dari komputer mikro.
Sumber data dicairkan untuk mendukung kebutuhan pelaporan khusus melalui
suatu konsep yang disebut Penambangan data. Dengan model verifikasi
menggunakan teknik drill-down untuk memverifikasi atau menolak hipotesisi
pemakai. Dan model penemuan menggunakan penambangan data untuk
menemukan informasi yang tidak diketahui tetapi penting.
Tanggungjawab Akuntansi
Sebagian besar pelaporan manajemen melibatkan pertanggungjawaban akuntansi.
Konsep ini menyatakan bahwa setiap peristiwa ekonomi yang memengaruhi
perusahaan adalah tanggungjwab manajer, dan dapat dilacak ke masing-masing
manajer. Prinsip yang mendasar dari konsep ini adalah bahwa tanggung jawab
para manajer area dapat dipertanggungjawabkan hanya untuk item-item yang
mereka kendalikan (biaya, pendapatan, dan investasi)
Penetapan Tujuan Keuangan. Proses Anggaran Membantu manajemen
mencapai tujuan keuangan dengan membentuk tujuan yang dapat diukur untuk
setiap segmen
Pengukuran dan Pelaporan Kinerja. Informasi ini mengalir ke atas sebagai
laporan pertanggungjawaban ke level manajemen senior
Pusat Pertanggungjawaban. Merupakan Aktivitas bisnis secara tertaur
mengorganisasikan kegiatan operasi ke dalam unit untuk mencapai
akuntabilitasnya.
1. Pusat Biaya. Merupakan unit organisaional dengan tanggung jawab atas
manajemen biaya dalam batas-batas anggaran
2. Pusat Laba. Seorang manajer pusat laba bertanggung jawab mengontrol
biaya dan menghasilkan pendapatan
3. Pusat Investasi. Manajer pusat investasi memiliki otoritas umum untuk
mengambil keputusan yang secara mendasar mempengaruhi perusahaan.
Pertimbangan Perilaku
Keserasian Tujuan. Ketika manajer berusaha memenuhi tujuan kerjanya,
manajer tersebut juga melayani tujuan perusahaannya.
Informasi yang Berlebihan. Muncul ketika seorang manajer menerima informasi
berlebih dari yang dapat dicernanya. membuat manajer mengabaikan informasi
formalnya dan bergantung pada petunjuk informal dalam keputusan.
Ukuran Kinerja yang Tidak Tepat., ketika ukuran kinerja yang tidak tepat
digunakan, laporan itu akan berpengaruh sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai