Anda di halaman 1dari 10

PENGAUDITAN II

Drs. Muhammad Ashari, SE.Ak.,M.SA.,CA

TUGAS RANGKUMAN

“ JASA – JASA LAIN DAN PELAPORANNYA ”

Oleh :

TRIA NURDAYANTI A031181311

DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2020/2021
A. TINJAUAN ATAS TINGKAT KEYAKINAN DAN JASA-JASA LAIN

Secara umum, akuntan publik dapat memberikan empat tingkat keyakinan (level
of assurance) yang berbeda berkaitan dengan penugasan.Keempat tingkat keyakinan
dasar itu dapat diuraikan sebgai berikut :

a) Tingkat keyakinan audit atau pemeriksaan, dimana tujuan dari penugasan adalah
pernyataan positif dari suatu pendapat yang diberikan oleh akuntan public
mengenai asersi manajemen yang diatur dalam standar professional
b) Tingkat keyakinan review, di mana tujuan dari penugasan bagi akuntan public
adalah menyatakan keyakinan negatif (negative assurance) bahwa tidak ada
yang menarik perhatiannya yang menyebabkan akuntan publik berpendapat
bahwa asersi oleh manajemen yang diatur dalam standar profesional akan
menyesatkan.
c) Prosedur yang disepakati bersama, di mana tujuan dari penugasan bagi akuntan
publik adalah memberikan ikhtisar temuan-temuan berdasarkan prosedur yang
disepakati bersama yang berlaku atas suatu asersi oleh manajemen yang diatur
dalam standar profesional.Tingkat keyakinan dapat bervariasi tergantung pada
prosedur yang berlaku atas asersi itu.
d) Tidak ada keyakinan, di mana tujuan dari penugasan adalah membantu
manajemen dalam penyiapan informasi yang termasuk dalam suatu asersi yang
diatur oleh standar- standar profesional.Akuntan publik akan menyatakan secara
eksplisit bahwa tidak ada keyakinan yang diberikan dalam laporannya yang
berkaitan dengan asersi manajemen.

B. JENIS – JENIS PENUGASAN

Semua jenis penugasan diliput oleh standar profesional yang dikembangkan oleh
AICPA. Standar profesional ini mempromosikan keseragaman mutu praktik dan
mempertinggi pemahaman pemakai atas perbedaan jenisjenis jasa yang diberikan serta
tingkat keyakinan yang berkaitan dengannya. Akuntan publik yang melaksanakan
banyak jenis jasa ini juga harus bersedia dinilai praktiknya melalui peer review yang
teratur. Standar profesional dasar yang diterbitkan oleh Accounting Standards Board
yang berkaitan dengan jasa ini adalah sebagai berikut :

a) Statements on Auditing Standards (SAS).


SAS adalah interpretasi dari standar audit yang berlaku umum dan pada
umumnya berkaitan dengan asersi manajemen tentang unsur-unsur yang
termasuk dalam laporan keuangan .Jenis-jenis penugasan yang dibahas dalam
bab ini mencakup pelaporan laporan keuangan yang disiapkan atas dasar
akuntansi komprehensif selain dari GAAP, pelaporan unsur, akun, atau pos-pos
spesifik dari suatu laporan keuangan, dan laporan ketaatan yang berkaitan
dengan laporan keuangan yang telah diaudit.
b) Statement on Standards for Attestation Engagements (SSAE).
SSAE menetapkan kerangka kerja yang luas untuk berbagai jasa atestasi yang
diminta dari profesi akuntansi. Standar ini dan komentar interpretasi yang
bertalian dirancang untuk memberikan pedoman profesional yang akan
mempertinggi baik konsistensi maupun mutu pelaksanaan jasa-jasa tersebut.
c) Statements on Standards for Accounting and Review Services (SSARS).
SSARS mendefinisikan jasa yang berkaitan dengan review atau kompilasi
laporan keuangan dari entitas nonpublic dan memberikan pedoman bagi akuntan
berkenaan dengan standar serta prosedur yang berlaku untuk kedua penugasan
ini. Jasa ini hanya tersedia bagi entitas nonpublik.

C. UNSUR, AKUN, ATAU POS-POS SPESIFIK DARI LAPORAN KEUANGAN

Data ini dapat mencakup sewa, royalti, rencana bagi-laba, atau ketentuan untuk
pajak penghasilan. Suatu laporan khusus dapat dikeluarkan atas data-data ini sebagai
hasil dari audit atau penerapan prosedur yang disepakati bersama.

Audit

Suatu audit akan diakhiri dengan pernyataan pendapat mengenai kelayakan


penyajian unsur, akun, atau pos-pos spesifik. Dalam menyatakan pendapat. AU 662.13
menunjukkan auditor harus mengakui bahwa konsep materialitas harus dikaitkan
dengan masing-masing unsur, akun, atau pos yang dilaporkan, bukan dengan laporan
keuangan secara keseluruhan. Lebih lanjut, auditor tidak boleh menyatakan pendapat
atas data spesifik apabila ia telah menyatakan pendapat tidak wajar atau penolakan
memberikan pendapat tentang laporan keuangan, kecuali data spesifik itu hanya
merupakan bagian yang tidak signifikan dari laporan keuangan.

Prosedur yang Disepakati Bersama

Penerapan prosedur yang disepakati bersama (agreed-upon procedures) bukan


merupakan suatu audit. Jenis jasa ini dapat terjadi, misalnya, dalam akuisisi yang
diusulkan apabila calon pembeli meminta akuntan hanya merekonsiliasi saldo bank dan
mengkonfirmasi piutang usaha.AU 622, Special Reports – Applying Agreed-upon
Procedures to Specified Elements, Accounts, or Items of audit Financial Statement
(SAS 75dan 87), menyatakan bahwa seorang akuntan independen dapat menerima
penugasan dengan menerapkan prosedur yang disepakati bersama atas unsure, akun,
atau pos spesifik dalam laporan keuangan menurut kondisi-kondisi berikut :

 Akuntan itu independent


 Akuntan dan pihak-pihak tertentu menyetujui prosedur yang dilaksanakan atau
akan dilaksanakan oleh akuntan.
 Pihak-pihak tertentu memikul tanggung jawab atas kecukupan prosedur yang
disepakati bersama untuk tujuan mereka
 Prosedur yang dilaksanakan diharapkan dapat menghasilkan temuan yang cukup
konsisten
 Dasar akuntansi dari unsur, akun, atau pos spesifik dalam laporan keuangan jelas
dipahami oleh pihak-pihak tertentu dan akuntan
 Prosedur itu akan diterapkan pada hal-hal yang dapat diestimasi atau diukur
secara layak dan konsisten
 Bukti-bukti yang berkaitan dengan penerapan prosedur tersebut diharapkan
dapat memberi dasar yang layak guna menyatakan temuan-temuan dalam
laporan akuntan
 Apabila dapat diterapkan, maka akuntan dan pihak yang ditetapkan akan
menyetujui setiap batas materialitas untuk tujuan pelaporan
 Penggunaan laporan itu terbatas pada pihak-pihak yang ditentukan

Untuk memastikan bahwa semua pihak yang ditetapkan memahami prosedur


yang disepakati bersama, dan memikul tanggung jawab atas kecukupan prosedur
tersebut, akuntan biasanya akan berkomunikasi langsung dengan dan mendaptkan
pemberitahuan yang menguatkan atau afirmatif dari setiap pihak yang ditetapkan itu.
Tanggung jawab akuntan dalam prosedur yang disepakati bersama adalah melaksanakan
prosedur itu dan melaporkan temuan sesuai dengan standar umum, pekerjaan lapangan,
dan pelaporan yang berlaku.

Laporan ketaatan yang berakaitan

Perusahaan mungkin diwajibkan oleh perjanjian kontraktual atau lembaga


pemerintah untuk menyerahkan laporan ketaatan yang dibuat oleh auditor
independen.Selain mempersyaratkan laporan keuangan yang telah diaudit, pemberi
pinjaman atau wali amanatnya juga seringkali meminta kepastian dari auditor
independen bahwa peminjam menaati ketentuan akuntansi dan auditing dari perjanjian
itu. Auditor memenuhi permintaan ini dengan memberikan keyakinan negatif atas
ketaatan dengan menyatakan ”tidak ada yang menarik perhatian kami yang
menunjukkan bahwa perusahaan tidak menaati” AU 623.19 menyatakan bahwa
keyakinan ini tidak boleh diberikan kecuali auditor telah mengaudit laporan keuangan
yang berkaitan dengan perjanjian atau persyaratan pemerintah itu.

Laporan keuangan yang belum diaudit dari sebuah entitas Publik

Seorang akuntan publik dapat bersangkutan dengan laporan keuangan


perusahaan public sekalipun ia tidak mengauditnya. SAS 26, Association with Financial
Statement (AU 504.03), menyatakan bahwa seorang akuntan publik akan bersangkutan
dengan laporan keuangan apabila dia (1) telah setuju atas penggunaan namanya dalam
suatu laporan, dokumen, atau komunikasi tertulis yang berisi laporan itu, atau (2)
menyatakan pada laporan keuangan klien atu pihak lain bahwa ia telah menyiapkan atau
membantu penyiapan sekalipun namanya tidak dicantumkan dalam laporan itu. Jika
akuntan bersangkutan dengan laporan keuangan yang belum diaudit dari entitas publik,
maka ia diwajibkan untuk menyatakan dalam laporannya bahw suatu audit belum
dilakukan dan menyertakan penolakan memberikan pendapat.Disamping itu, setiap
halaman dari laporan keuangan itu juga harus ditandai ”belum diaudit”.

D. MENERIMA DAN MELAKSANAKAN AUDIT

Pada tahun 1996, AICPA menerbitkan untuk pertama kali seri baru pernyataan
otoritatif yang berjudul Statements on Standards for Attestation Enggaments (SSAEs).
Dengan tujuan memberikan pedoman dan menetapkan kerangka kerja yang luas untuk
pelaksanaan serta pelaporan jasa atestasi, SSAEs 1, Attestation Standards (AT 100.01)
mendefinisikan penugasan atestasi sebagai berikut: Penugasan atestasi (attest
engagement) adalah satu penugasan di mana seorang praktisi (akuntan public) bertugas
untuk menerbitkan komunikasi tertulis yang menyatakan suatu kesimpulan mengenia
reliabilitas asersi tertulis yang merupakan tanggung jawab pihak lain.

Dalam melaksanakan suatu penugasan atestasi, seorang akuntan public:

 mengumpulkan bukti untuk mendukung asersi.


 secara objektif menilai pengukuran serta komunikasi dari pribadi yang menbuat
asersi.
 melaporkan temuan-temuannya.

Berbagai jasa tidak melibatkan atestasi atas reliabilitas dari asersi tertulis yang
merupakan tanggung jawab pihak lain. Contoh jasa-jasa akuntan public yang tidak
dianggap sebagai penugasan atestasi adalah:

 penugasan konsultasi manajemen di mana para praktisi bertugas memebrikan


nasihat atau rekomendasi kepada klien.
 Penugasan di mana para praktisi bertugas untuk mendukung posisi klien,
misalnya mengenai masalah perpajakan yang direview Dinas Perpajakan (IRS)
 Penugasan pajak dimana para praktisi bertugas menyiapkan SPT pajak dan
memberikan nasihat pajak.
 Penugasan di mana para praktisi mengkompilasi laporan keuangan, karena ia
tidak diwajibkan untuk memeriksa atau mereview setiap bukti yang mendukung
informasi yang diserahkan oleh klien dan tidak menyatakan setiap kesimpulan
atas reliabilitasnya.
 Penugasan di mana peranan para praktisi semata-mata adalah membantu klien
misalnya, bertindak sebagai akuntan perusahaan dalam menyiapkan informasi
selain laporan keuangan.
 Penugasan di mana par praktisi bertugas untuk memberi kesaksian sebagai saksi
ahli dalam masalah akuntansi, auditing, perpajakan, atau hal lain, dengan adanya
fakta tertentu yang diterapkan.

E. PELAPORAN ATAS PENGENDALIAN INTERNAL

Berbagai faktor telah menyebabkan berkembangnya pengakuan akan pentingnya


pengendalian internal suatu entitas. Bersamaan dengan berkembangnya pengakuan ini,
meningkat pula kepentingan puhak investor, pemerintah, Kongres AS, serta pihak
lainnya agar manajemen menerbitkan asersi tertulis tentang pengendalian internal
entitas, dan agar akuntan independen melakukan atestasi pada asersi manajemen.
AICPA telah merekomendasikan agar perusahaan public disyaratkan untuk menerbitkan
laporan tersebut, termasuk atestasi akuntan independen. AT 400 memberikan pedoman
mengenai penugasan untuk memeriksa dan melaporkan asersi manajemen tentang setiap
aspek berikut dari pengendalian internal atas pelaporan keuangan entitas:

 Rancangan dan efektivitas operasi dari pengendalian internal entitas


 Rancangan dan efektivitas operasi dati segmen pengendalian internal entitas
 Kecocokan rancangan dari pengendalian internbal entitas
 Rancangan dan efektivitas operasi dari pengendalian internal entitas berdasarkan
criteria yang ditetapkan oleh lembaga pemerintah
Di samping melaksanakan jasa pemeriksaan atas jasa-jasa asersi di atas, akuntan
independent juga dapat melaksanakan lebih banyak penugasan prosedur yang disepakati
bersama yang terbatas dalam situasi tertentu. Akan tetapi, AT 400 melarang
pelaksanaan jasa review atau menerbitkan keyakinan negatif atas asersi manajemen
tentang efektivitas pengendalian internal.

a. Kondisi-kondisi untuk Pelaksanaan Penugasan Seorang akuntan independen


harus melaksanakan jenis-jenis penugasan terdahulu hanya bila manajemen (1)
menerima tanggung jawab atas efektivitas pengendaliab internal entitas itu, (2)
mengevaluasi efektivitas pengendalian internalnya dengan menggunakan criteria
yang layak yang ditetapkan oleh lembaga yang diakui, dan (3) mengacu criteria
itu dalam laporan yang memuat asersi tertulisnya. Selain itu, bukti yang
mencukupi juga harus ada atau dapat dikembangkan untuk mendukung evaluasi
manajemen
b. Merencanakan dan Melaksanakan Penugasan Walaupun terdapat banyak
kemiripan dalam metodologi untuk mempertimbangkan pengendalian internal
pada audit atas laporan keuangan dan ketika melaksanakan suatu penugasan
untuk memeriksa asersi tertulis manajemen tentang efektivitas pengendalian
internal, namun hal yang terakhir ini jauh lebih luas. Sebagai contoh, dalam
suatu audit, pengujian pengendalian hanya perlu dilakukan atas kebijakan dan
prosedur pengendalian apabila auditor menilai risiko pengendalian berada di
bawah maksimum sebagai bagian dari strategi untuk mengurangi pengujian
substantif.

F. JASA AKUNTANSI DAN REVIEW

Statements on Standards for Accounting and Reviews Service (SSARSs)


dikembangkan pertama kali pada tahun 1979 ketika akuntan publik (CPA) hanya dapat
memberikan dua tingkat keyakinan atas laporan keuangan. Akuntan publik dapat
mengaudit laporan keuangan, memberikan keyakinan layak bahwa laporan keuangan itu
telah bebas dari salah saji yang material, atau tidak memberikan keyakinan tentang
apakah laporan keuangan telah bebas dari salah saji yang meterial dalam bentuk laporan
keuangan yang belum diaudit. Jasa review SSARSs semula dikembangkan sebagai
alternatif biaya yang lebih rendah dan keyakinan yang lebih rendah dari suatu audit atas
laporan keuangan perusahaan non publik. Kondifikasi Statements on Standard for
Accounting Reviews Service dirujuk oleh nomor seksi AR yang berkaitan dengan jasa
akuntansi dan review.

Review atas laporan keuangan

Tujuan dari penugasan review (review engagement) atas laporan keuangan


perusahaan nonpublik adalah melaksanakan tanya-jawab dan prosedur analitis, yang
memberikan akuntan dasar memadai guna menyatakan keyakinan yang terbatas bahwa
tidak ada modifikasi material yang harus dibuat pada laporan agar sesuai dengan GAAP
(atau OCBOA, jika dapat diterapkan). Prosedur yang ditempuh akuntan itu terutama
didasarkan pada pengajuan pertanyaan dan prosedur analitis. Akuntan harus mempunyai
pengetahuan tentang prinsipdan praktik akuntansi yang digunakan oleh industri serta
pengetahuan tentang perusahaanitu, organisasi dan karakteristik operasinya, serta sifat
aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban yang mendukung penggunaan pengajuan
pertanyaan serta prosedur analitis secara efektif. Pengetahuan tentang perusahaan
seringkalinmeliputi pemahaman atas produk dan jasa entitas itu serta karakteristik
operasi yang penting dari organisasinya.

Kompilasi laporan keuangan

Tujuan dari penugasan kompilasi (compilation engagement) adalh menyajikan


dalam bentuk informasi laporan keuangan yang merupakan representasi manajeman,
tanpa harus menyatakan suatu keyakinan atas laporan itu. Akuntan publik juga
melaksanakan jenis jasa yang sama untuk perusahaan kecil yang dapat dilaksanakan
oleh seorang pejabat keuangan kepala atau kontroler dalam menyiapkan informasi untuk
manajeman perusahaan besar. Penugasan kompilasi diarahkan guna membantu
manajeman dalam penyiapan informasi keuangan-bukan memberikan keyakinan tentang
apakah informasi itu telah bebas dari salah saji yang material. Akibatnya, penting bagi
auditor untuk mendapatkan pemahamn dengan klien mengenai tujuan dari penugasan itu
dan fakta bahwa kompilasi tidak dapat diandalkan untuk menemukan kesalahan atau
kecurangan.

G. PERTIMBANGAN LAIN

Perubahan Penugasan

Pada saat memberikan jasa profesional, seorang akuntan dapat diminta untuk
mengubah satu jenis jasa ke yang lain. Suatu perubahan merupakan langkah naik(step
up) bila hal itu menghasilkan tingkat keyakinan yang lebih tinggi daripada yang semula
disepakati. Akuntan publik dapat menyetujui jenis perubahan ini bila :

1) Terdapat bukti yang mencukupi untuk mendukung tingkat keyakinan yang lebih
tinggi dan
2) Kemungkinan besar penugasan yang direvisi tampak dapat diselesaikan sesuai
dengan standar profesional.

Faktor – faktor yang dapat membatasi akuntan publik dapat berubah ketersediaan
personil dan pertimbangan praktis yang bertalian dengan pendapatan waktu pekerjaan.
Sebaliknya, perubahan penugasan merupakan langkah turun(step down) bila tingkat
keyakinan yang lebih rendah diminta oleh klien. Perubahan ini dapat diterima oleh
akuntan publik jika terdapat pengertian mengenai penugasan semula atau situasi klien
telah berubah.

DAFTAR PUSTAKA

Dewi Masita; 2014 . Makalah Jasa dan Pelaporan Lain. Di akses dari
https://www.slideshare.net/dewimasita/makalah-jasa-dan-pelaporan-lain Pada
Tanggal 21 Mei 2021

Anda mungkin juga menyukai