Anda di halaman 1dari 8

PENGAUDITAN II

Drs. Muhammad Ashari, SE.Ak.,M.SA.,CA

TUGAS RANGKUMAN

“AUDIT SIKLUS PERSONALIA ”

Oleh :

TRIA NURDAYANTI A031181311

DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2020/2021
Audit personalia adalah pemeriksaan kwalitas secara menyeluruh kegiatan-kegiatan
personalia dalam suatu departemen,divisi,atau perusahaan.

Kegunaa Audit Personalia


 Mengidentifikasikan sumbangan-sumbangan departemen personalia kepada
organisasi.
 Meningkatkan kesan profesional terhadap departemen personalia.
 Mendorong tanggung jawab dan profesionalisme lebih besar diantara para karyawan
departemen personalia.
 Menstimulasi keseragaman kebijaksanaan dan praktik-praktik personalia.
 Memperjelas tugas dan tanggung jawab deparemen personalia
 Menemukan masalah-masalah personaliakritis
 Mengurangi biaya-biaya sumber daya manusia melalui prosedur-prosedur personalia
yang lebih efektif.
 Menyelesaikan keluhan-keluhan lama dengan aturan-aturan legal
 Meningkatkan kesediaan untuk menerima perubahan yang diperlukan dalam
deraptemen personalia.
 Memberikan tinjauan terhadap sistem dan informasi departemen.

Ruang Lingkup Audit Personalia


Tujuan audit personalia adalah mengevaluasi kegiatan-kegiatan personalia dengan maksud
untuk :
1. menilai efektivitas
2. mengenali aspek-aspek yang masih dapat diperbaiki

3. mempelajari aspek-aspek tersebut secara mendalam

4. menunjukkan kemungkinan perbaikan, dan

5. membuat rekomendasi untuk pelaksanaan perbaikan-perbaikan tersebut.

Pelaksanaan audit ini hendaknya mencakup evaluasi terhadap fungsi-fungsi personalia,


penggunaan prosedur-prosedur personalia oleh para manajer, dan dampak kegiatan-kegiatan
tersebut pada sasaran-sasaran dan kepuasan karyawan.
Audit Fungsi Personalia

Audit secara logis dimulai dengan mereview kerja departemen personalia. Gambar 12-1
menguraikan berbagai bidang utama personalia yang biasa dicakup dalam audit. Untuk
memeriksa hanya beberapa aspek system manajemen personalia, auditor bias mengabaikan
topik-topik lain. Tim audit hendaknya :
1. mengidentifikasikan siapa yang bertanggungjawab atas setiap kegiatan
2. menentukan sasaran-sasaran yang akan dicapai oleh setiap kegiatan

3. mereview berbagai kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk mencapai sasaran-
sasaran tersebut

4. menentukan besarnya sample catatan-catatan dalam system informasi personalia


untuk mempelajari apakah kebijaksanaan dan prosedur diikuti secara benar

5. menyiapkan laporan audit

6. mengembangkan rencana tindakan koreksi terhadap kesalahan-kesalahan dalam


sasaran, kebijaksanaan dan prosedur

7. melaksanakan tindak lanjut untuk memastikan apakah masalah-masalah temuan audit


telah dipecahkan

Gambar 12.1.
Bidang-bidang Utama Yang Dicakup Audit
Fungsi Personalia

System Informasi Manajemen Personalia

Informasi Analisis Jabatan                    Rencana-rencana sumber daya manusia


* Standar-standar pekerjaan              * Estimasi suplai dan kebutuhan
* Deskripsi jabatan                           * Persediaan ketrampilan
* Spesifikasi jabatan                         * Bagan penempatan
Administrasi kompensasi
         Tingkat upah atau gaji
         Paket kompensasi tambahan
         Pelayanan-pelayanan kepada karyawan
Penyusunan Personalia dan Pengembangan

Penarikan                                                 Seleksi


* Sumber-sumber lamaran                  * Ratio seleksi
* Jumlah pelamar                               * Prosedur-prosedur seleksi
* Lamaran-lamaran pekerjaan              * Kesempatan seleksi secara “fair”

Latihan dan orientasi                             Pengembangan karier


* Program orientasi                            * Promosi, demosi dan transfer
* Sasaran dan prosedur latihan            * Program perencanaan karier
* Teknik atau metode                         * Usaha pengembangan sdm
Pengawasan dan Evaluasi Organisasi

Penilaian Prestasi Kerja                            Hubungan Serikat Kary – Mnajemen
* Standard dan ukuran prestasi            * Pelaksanaan peraturan-peraturan
                                                           hubungan perburuhan
* Teknik-teknik penilaian                     * Hak-hak manajemen
* Wawancara evaluasi                         * Masalah-masalah penyelesaian
                                                           perselisihan

Pengawasan sumberdaya manusia        Audit Personalia


* Prosedur disiplin                              * Fungsi personalia
* Komunikasi karyawan                       * Manajer-manajer operasi
* Prosedur perubahan dan                   * Umpan balik karyawan untuk
   perubahan                                         departemen personalia

Audit Pelaksanaan Manajerial


Audit juga mereview pelaksanaan berbagai kebijaksanaan dan prosedur personalia
oleh para manajer. Bila para manajer mengabaikan kebijaksanaan-kebijaksanaan personalia
atau pelanggar hokum hubungan perburuhan, audit hendaknya mengemukakan kesalahan-
kesalahan tersebut agar tindakan koreksi dapat dimulai.

Audit Kepuasan Karyawan


Departemen personalia yang efektip memenuhi baik kebutuhan-kebutuhan organis
maupun karyawan. Bila kebutuhan-kebutuhan karyawan tidak terpuaskan, perputaran,
absensi dan kegiatan serikat karyawan cenderung meningkat. Untuk mempelajari pemenuhan
ini, tim audit memperoleh data dari para karyawan. Tim mengumpulkan informasi tentang
gaji, “benefits”, praktek-praktek pengendalian, bantuan perencanaan karier dan umpan balik
yang diterima karyawan tentang prestasi kerja mereka.

Pendekatan-pendekatan Riset untuk Audit


Ada lima pendekatan riset personalia yang dapat diterapkan untuk melakukan audit, yaitu :
1. Pendekatan Komparatif
Tim audit membandingkan perusahaan (atau devisi) dengan perusahaan lain
(atau devisi lain) untuk menemukan bidang-bidang pelaksanaan kerja yang jelek.
Pendekatan ini pada umumnya digunakan untuk membandingkan hasil-hasil kegiatan-
kegiatan personalia tertentu atau program-programnya. Ini sangat membantu untuk
mendeteksi bidang-bidang yang memerlukan perbaikan.
2. Pendekatan Wewenang Dari Luar (outside authority approach)
Tim audit menggantungkan pada penemuan-penemuan oleh ahli atau
konsultan dari luar perusahaan sebagai standar dengan mana kegiatan-kegiatan atau
program-program personalia dievaluasi. Konsultan atau temuan-temuan riset yang
dipublikasikan dapat membantu diagnosa terhadap berbagai penyebab timbulnya
masalah-masalah personalia.
3. Pendekatan Statistik
Dari catatan-catatan yang ada, tim audit menyusun standar-standar secara
statistic dengan mana berbagai kegiatan atau program dievaluasi. Dengan standar-
standar matematis ini, tim bisa menemukan kesalahan-kesalahan semenjak hal itu
masih belum serius.
4. Pendekatan Kepatuhan (compliance approach)
Melalui pengambilan sample elemen-elemen system informasi personalia, tim
audit memeriksa pelanggaran-pelanggaran terhadap berbagai hokum atau peraturan
dan kebijaksanaan atau prosedur perusahaan. Dengan upaya pencarian fakta ini, tim
dapat menentukan apakah ada penyelewengan terhadap kebijaksanaan-kebijaksanaan
perusahaan dan peraturan-peraturan legal atau tidak.
5. Pendekatan MBO (Management By Objective)
Pendekatan MBO dapat diterapkan dalam bidang personalia, dimana tim audit
dapat membandingkan hasil-hasil kegiatan personalia dengan tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan. Bidang-bidang pelaksanaan kerja yang jelek dapat dideteksi dan
dilaporkan.

Peralatan-peralatan Riset Personalia


1. Wawancara (Interview)
2. Kuesioner dan Survai

3. Analisa Catatan

Mencakup catatan-catatan yang direview oleh tim audit diantaranya :

 Catatan-catatan keamanan dan kesehatan karyawan


 Tingkat absensi atau perputaran

 Rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui

 Pemberian kompensasi

 Catatan-catatan seleksi dan penempatan internal

 Files karyawan

 Studi program dan kebijaksanaan di bidang personalia

 Skor-skor tes pendahuluan dan tes purna

 Laporan-laporan program khusus

4. Informasi Eksternal

Peralatan lain bagi tim audit adlah informasi eksternal. Informasi ini berguna
sebagai bahan perbandingan dan untuk mengungkap perspektif lain yang tidak
diperoleh dari perlatan-peralatan sebelumnya. Barangkali sumber informasi eksternal
yang berarti adlah berasal dari kantor-kantor tenaga kerja pemerintah, asosiasi-
asosiasi industri dan professional, hail riset universitas atau lembaga konsultan, dan
perusahaan-perusahaan pesaing.
5. Percobaan Personalia

Peralatan terakhir yang tersedia bagi tim audit dan departemen personalia
adalah percobaan-percobaan lapangan. Percobaan ini memungkinkan departemen
personalia untuk membandingkan kelompok percobaan dan kelompok pengendalian
dibawah kondisi normal. Sebagai contoh, departemen personalia bisa
mengimplementasikan program latihan keamanan bagi separo penyelia departemen.
Separo kelompok ini adalah kelompok percobaan. Kelompok pengendali terdiri dari
para penyelia yang tidak diberi latihan. Kemudian catatan-catatan pelaksanaan
keamanan kedua kelompok dibandingkan beberapa bulan setelah latihan berakhir.
Bila kelompok percobaan mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih rendah secara
signifikan, maka fakta menunjukkan bahwa program latihan keamanan adalah efektif.

Laporan Audit

Laporan audit pada umumnya terdiri dari beberapa bagian. Bagian pertama adalah untuk para
manajer operasi, bagian kedua untuk para manajer dalam departemen personalia, dan ketiga
untuk manajer personalia.

Isi dan Cara Penyusunan Laporan Audit

Laporan  audit pada umumnya terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut :


1. Judul
2. Daftar isi

3. Ringkasan dan kesimpulan, yang terutama berguna untuk pimpinan eksekutif puncak.

4. Masalah-masalah pokok (tujuan audit, analisis, evaluasi dan sebagainya)

5. Kesimpulan dan saran


6. Tubuh (berisi data, fakta, pandangan serta alasan yang merupakan dasar kesimpulan
dan saran)

7. Sumber data

8. Lampiran yang dianggap penting

Laporan tersebut harus menerangkan secara jelas ruang lingkup dan tujuan audit, disusun
seringkas mungkin, tetapi jelas dan lengkap; menyajikan semua fakta secara lengkap dan
tidak memihak, serta temuan dan kesimpulan secara obyektif. Agar dapat digunakan untuk
meninjau kembali fakta dan menilai laporan, laporan audit perlu menyertakan semua
informasi yang mendukung kesimpulan. Laporan hanya berguna bila dapat dipakai sebagai
pedoman untuk pengambilan tindakan koreksi. Oleh karena itu, laporan audit juga harus
memuat saran yang diajukan atas dasar pemahaman terhadap realitas atau kondisi nyata.

DAFTAR PUSTAKA

http://idakurniati19.blogspot.com/2015/12/audit-personalia.html

http://dosen.stiepena.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/BAB-5-1.pdf

Anda mungkin juga menyukai