Anda di halaman 1dari 6

Nama : Razaqi Dimassyah Yuwono

NIM : 043532681
Tugas 1

Dunia usaha saat ini berkembang semakin pesat dan ketat. Berbagai cara dilakukan
pelaku usaha agar usaha yang dijalankan tetap dapat hidup di tengah-tengah
persaingan yang ada. Berbagai keterbatasan yang dihadapi perusahaan dalam
kepemilikan sumber daya sangat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam
menjalankan dan mempertahankan pasar yang telah dikuasai. Oleh karena itu,
perusahaan harus membuat perencanaan yang tepat dalam mengalokasi sumber daya
yang dimiliki dalam mendukung operasional perusahaan.
Salah satu sumber daya yang penting dan membutuhkan perhatian lebih dalam
mendukung operasional perusahaan adalah sumber daya manusia (SDM). Untuk
memastikan bahwa fungsi Sumber Daya Manusia telah berjalan serta mampu
memberikan kontribusinya dengan baik, maka perusahaan harus melakukan penilaian
(evaluasi) terhadap pelaksanaan dan juga pengendalian progam-progam SDM yang
dikembangkan dalam mencapai tujuan perusahaan. Evaluasi secara menyeluruh
terhadap tujuan, rencana dan progam atau aktivitas SDM dilakukan de ngan
melaksanakan audit atas fungsi SDM.

Dari narasi diatas, Saudara diminta untuk :


1. Menjelaskan tujuan dan manfaat audit penilaian kinerja SDM bagi suatu perusahaan.
2. Menyebutkan dan menjelaskan tahapan audit penilaian kinerja SDM.
3. Menyebutkan dan menjelaskan sumber informasi yang dapat digunakan dalam
pelaksanaan audit penilaian kinerja SDM

Jawab :

1. Audit SDM adalah pemeriksaan dan penilaian secara sistematis, objektif dan terdokumentasi
terhadap fungsi-fungsi organisasi yang terpengaruh oleh manajemen SDM (Smber Daya Manusia)
dengan tujuan memastikan dipenuhinya azas kesesuaian, efektivitas dan efisiensi dalam
pengelolaan sumber daya manusia untuk mendukung tercapainya sasaran-sasaran fungsional
maupun tujuan organisasi secara keseluruhan baik untuk jangka pendek, jangka menengah maupun
jangka panjang.
Dalam definisi di atas terdapat beberapa kata kunci yang perlu dijelaskan secara lebih terperinci
agar pengertian tentang audit SDM dapat lebih jelas dan mudah untuk dipahami sehingga
implementasinya dapat dilakukan dengan tepat dan menghasilkan manfaat maksimal.
1. Audit SDM adalah kegiatan pemeriksaan dan penilaian artinya audit adalah sebuah
proses mencari dan mengumpulkan data dan informasi faktual, signifikan dan relevan
sampai pada tahap pengambilan keputusan yang didasarkan pada hasil verifikasi dan
penilaian auditor.
2. Auditor memerlukan data. Data adalah fakta. Fakta adalah realita atau keadaan
yang sebenarnya yang ada atau dapat dibuktikan benar-benar ada atau terjadi. Tidak semua
fakta perlu kan oleh auditor. Auditor cukup mengumpulkan data dan fakta yang relevan
dan signifikan untuk menyimpulkan suatu keadaan yang disoroti.
3. Data dan fakta yang relevan dan signifikan adalah data dan fakta yang masih ada
hubungannya dengan permasalahan SDM atau kepentingan perusahaan secara keseluruhan
dan dapat menjelaskan permasalah secara lebih terarah dan mendalam.
4. Audit SDM dilakukan secara sistematis artinya proses pemeriksaan dan penilaian
dilakukan dengan pola logika dan menerapkan azas-azas manajemen. Audit SDM
direncanakan, pelaksanaannya dikendalikan, dievaluasi dan hasilnya ditindaklanjuti.
5. Audit SDM dilakukan secara objektif, artinya auditor sedapat mungkin
meminimalkan unsur subjektivitas dalam interaksi pemeriksaan tidak mencampur aduk
fakta dengan opini. Auditor tidak terbawa arus emosi, misalnya takut, kasihan, benci,
marah dsb. Auditor harus melihat dan menilai persoalan apa adanya tanpa rekayasa.
6. Kegiatan audit terdokumentasi. artinya semua yang dilakukan dalam proses audit
secara keseluruhan mulai dari perencanaan audit, pelaksanaan, pelaporan dan tindak lanjut
hasil audit oleh auditee harus dicatat dan catatan dikelola dengan baik sehingga mudah
ditemukan bila sewaktu-waktu diperlukan.
7. Keluaran dari kegiatan audit SDM adalah informasi yang disimpulkan dari data dan
fakta yang telah dikumpulkan dan diolah sehingga menjadi lebih informatif dan
mengandung informasi penting untuk diberikan perhatian atau ditindak lanjuti oleh auditee
dan / atau oleh manajemen.
8. Audit SDM dilakukan untuk mengetahui dipenuhi tidaknya azas kesesuaian artinya
audit diarahkan untuk mengetahui tingkat ketaatan terhadap persyaratan-persyaratan yang
wajib dipenuhi dalam pengelolaan SDM - misalnya ketaatan terhadap peraturan mengenai
ketenaga kerjaan atau ketaatan terhadap persyaratan standar SA 8000.
9. Audit SDM dilakukan untuk memeriksa efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan
SDM artinya audit diarahkan selain pada aspek ketaatan azas dan pencapaian tujuan juga
diarahkan untuk menilai tingkat efisiensi dalam pengelolaan SDM.
10. Audit SDM dimaksudkan untuk mendukung tercapainya sasaran-sasaran
fungsional maupun tujuan organisasi secara keseluruhan. Artinya audit SDM mempunyai
misi membantu pimpinan fungsi-fungsi organisasi maupun pucuk pimpinan perusahaan
dengan memberikan masukan informasi signifikan hasil penilaian auditor untuk membantu
mengatasi permasalahan yang tengah dihadapi oleh perusahaan.
11. Penilaian dan rekomendasi auditor diarahkan untuk membantu menyelesaikan
permasalahan organisasi baik untuk masa sekarang maupun masa depan artinya auditor
menelaah permasalahan organisasi pada perspektif SDM dalam tiga dimensi waktu menilai
performa masa lalu, mengendalikan kegiatan masa kini dan mendukung pencapaian tujuan
masa depan.

Tujuan Audit SDM


Audit SDM berfokus pada pencarian data dan informasi tentang permasalahan organisasi dari
perspektif SDM. Masalah-masalah yang secara langsung atau tidak langsung dapat mengakibatkan
kegagalan organisasi dapat diidentifikasi sedini mungkin melalui proses audit sehingga
manajemen dapat segera memberikan perhatian dan tindakan koreksi dapat segera diambil. Bila
informasi temuan audit ditindak lanjuti maka diharapkan dampaknya adalah perolehan nilai
manfaat bagi organisasi.
Dengan kata lain tujuan audit SDM adalah mengendalikan kegiatan organisasi melalui fungsi
pemeriksaan dan penilaian terhadap permasalahan organisasi (ketaatan, efektivitas dan efisiensi)
yang disorot dari dimensi SDM agar sasaran-sasaran fungsional maupun tujuan organisasi secara
keseluruhan dapat dipastikan tercapai.

Manfaat Audit SDM


Informasi yang diperoleh melalui audit SDM dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan,
misalnya untuk acuan dalam membuat kebijakan, melakukan perbaikan, sebagai dasar mengambil
keputusan, untuk mengecek posisi kinerja, mengkomunikasi permasalahan kepada pihak-pihak
terkait, untuk menentukan prioritas dalam menaggulangi permasalahan dan untuk memacu prestasi
anggota organisasi.
Audit SDM dapat menyadarkan para pelaku organisasi, Top Management, para pimpinan unit-unit
pengelola SDM, pimpinan unit-unit kerja non-SDM serta para spesialis pengelolaan SDM agar
tidak terlena dan terjebak dalam rutinitas dan trivialitas pelaksanaan manajemen SDM sehingga
melupakan pemikiran dan tindakan strategis untuk menamankan kepentingan organisasi di masa
depan.
Siapa yang memanfaatkan hasil audit SDM? Terutama adalah para pimpinan perusahaan untuk
menilai sejauh mana efektivitas dan kesesuaian dalam pelaksanaan kebijakan yang telah
dikeluarkan. Umpan balik yang disampaikan oleh auditor dalam bentuk temuan audit dan
rekomendasi tindak lanjut merupakan masukan berharga bagi pimpinan perusahaan untuk
dijadikan pertimbangan dalam membuat kebijakan maupun memilih strategi pengembangan
organisasi di masa depan. Sementara bagi pimpinan unit-unit operasional laporan temuan audit
SDM menjadi masukan penting untuk melakukan tindakan koreksi sebagai upaya untuk
menyempurnakan fungsi-fungsi pengelolaan SDM secara berkesinambungan yang menjadi
tanggung jawabnya.
Berikut adalah contoh-contoh informasi hasil audit SDM dengan kandungan manfaat yang biasa
disampaikan oleh auditor.
• Informasi mengenai ketidaktaatan atau penyimpangan terhadap azas regulasi
pengelolaan SDM.
• Informasi mengenai adanya potensi masalah yang bisa terealisasi menjadi masalah
bila gejala-gejala yang telah diidentifikasi tidak ditindaklanjuti.
• Informasi adanya pelanggaran hak azasi manusia dalam pemanfaatan sumberdaya
manusia.
• Informasi mengenai kelemahan dan ketidakcukupan atau ketidak lengkapan dalam
fungsi-fungsi manajemen SDM.
• Informasi mengenai adanya penyimpangan-penyimpangan dari kebijakan
perusahaan mengenai pengelolaan SDM.
• Informasi mengenai adanya ketidak efisienan dalam pengelolaan SDM.
• Informasi adanya kebijakan SDM yang tidak tepat untuk menghadapi iklim tenaga
kerjaan aktual maupun untuk menghadapi tantangan bisnis di masa depan.
• Informasi mengenai penilaian auditor berkenaan dengan strategi pengelolaan SDM
yang tidak selaras dengan visi, misi dan tujuan organisasi jangka panjang.
• Informasi mengenai adanya prinsip-prinsip dan falsafah pengelolaan SDM yang
sudah usang tidak relevan lagi dengan tuntutan jaman dan kebutuhan organisasi.

2. a. Perencanaan: Tahap ini melibatkan penentuan tujuan dan lingkup audit, identifikasi
indikator kinerja dan metode evaluasi yang akan digunakan, serta penjadwalan pelaksanaan
audit.

b. Pengumpulan data: Tahap ini melibatkan pengumpulan data kinerja SDM, baik melalui
wawancara, observasi, atau penilaian tertulis.

c. Analisis data: Data yang terkumpul akan dianalisis untuk mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan kinerja SDM, serta membandingkan dengan standar atau target yang telah ditetapkan.

d. Penilaian dan pelaporan: Hasil analisis akan digunakan untuk mengevaluasi kinerja SDM dan
menyusun laporan audit penilaian kinerja dengan rekomendasi untuk perbaikan atau
pengembangan SDM.

e. Tindak lanjut: Langkah terakhir adalah mengimplementasikan tindakan perbaikan atau


pengembangan SDM berdasarkan rekomendasi yang diberikan dalam laporan audit.

3. Sumber informasi yang dapat digunakan dalam pelaksanaan audit penilaian kinerja SDM
antara lain:

a. Data kinerja individu: Informasi tentang pencapaian target kerja, kontribusi, kualitas
pekerjaan, dan kemampuan individu dalam mencapai hasil yang diharapkan.
b. Data kinerja tim: Informasi tentang kinerja tim dalam mencapai tujuan bersama, efektivitas
kerja sama, dan kontribusi masing-masing anggota tim.

c. Umpan balik dari atasan dan rekan kerja: Pengamatan dan penilaian dari atasan atau rekan
kerja yang bekerja secara langsung dengan individu atau tim SDM.

d. Dokumen terkait: Dokumen seperti laporan proyek, evaluasi pelatihan, hasil penilaian
kompetensi, dan catatan kinerja individu atau tim.

e. Survei kepuasan kerja: Survei yang melibatkan partisipasi karyawan untuk mengukur tingkat
kepuasan kerja, motivasi, dan persepsi terhadap kinerja SDM.

Dengan menggunakan sumber informasi ini, audit penilaian kinerja SDM dapat memberikan
gambaran yang komprehensif tentang kinerja individu atau tim dalam organisasi.

3. Sumber informasi yang dapat digunakan dalam pelaksanaan audit penilaian kinerja SDM
antara lain:

a. Data kinerja individu: Informasi tentang pencapaian target kerja, kontribusi, kualitas
pekerjaan, dan kemampuan individu dalam mencapai hasil yang diharapkan.

b. Data kinerja tim: Informasi tentang kinerja tim dalam mencapai tujuan bersama, efektivitas
kerja sama, dan kontribusi masing-masing anggota tim.

c. Umpan balik dari atasan dan rekan kerja: Pengamatan dan penilaian dari atasan atau rekan
kerja yang bekerja secara langsung dengan individu atau tim SDM.

d. Dokumen terkait: Dokumen seperti laporan proyek, evaluasi pelatihan, hasil penilaian
kompetensi, dan catatan kinerja individu atau tim.

e. Survei kepuasan kerja: Survei yang melibatkan partisipasi karyawan untuk mengukur tingkat
kepuasan kerja, motivasi, dan persepsi terhadap kinerja SDM.

Dengan menggunakan sumber informasi ini, audit penilaian kinerja SDM dapat memberikan
gambaran yang komprehensif tentang kinerja individu atau tim dalam organisasi.
Sumber :

BMP EKMA4476
Bahan ajar

https://budi-prayogi.blogspot.com/2017/05/pengertian-tujuan-dan-manfaat-audit-sdm.html

https://lpm.uma.ac.id/audit-sdm-manfaat-tahapan-dan-penerapan-aplikasinya/

https://broadwayshr.com/blog/manfaat-audit-sdm/

Anda mungkin juga menyukai