Terjadi penurunan pendapatan atau profit, namun tidak begitu jelas faktor penyebabnya
1. Audit Personalia
Definisi
Audit Personalia adalah mengevaluasi kegiatan-kegiatan personalia yang dilakukan dalam suatu
organisasi. Hasil dari audit tersebut dapat memberikan umpan balik tentang fungsi personalia
bagi para manajer operasional dan departemen personalia.
Kegunaan Audit Personalia :
Mengidentifikasikan sumbangan-sumbangan departemen personalai kepada organisasi
Meningkatkan kesan professional terhadap departemen personalia
Mendorong tanggung-jawab dan profesionalisme lebih besar di antara para karyawan
departemen personalia
Menstimulasi keseragaman kebijaksanaan-kebijaksanaan dan praktek-praktek personalia
Memperjelas tugas-tugas dan tanggung jawab departemen personalia
Menemukan masalah-masalah personalia kritis
Mengurangi biaya-biaya sumberdaya manusia melalui prosedur-prosedur personalia yang lebih
efektif
Menyelesaikan keluhan-keluhan lama dengan aturan-aturan legal
Meningkatkan kesediaan untuk menerima perubahan-perubahan yang diperlukan dalam
departemen personalia
2)
3)
Mereview berbagai kebijaksanaan dan prosedur yang digunakan untuk mencapai sasaransasaran tersebut
4)
Menentukan besarnya sampel catatan-catatan dalam system informasi personalia untuk
mempelajari apakah kebijaksanaan dan prosedur diikuti secara benar
5)
6)
Mengembangkan rencana tindakan koreksi terhadap kesalahan-kesalahan dalam
sasaran,kebijaksanaan dan prosedur
7)
Melaksanakan tindak lanjut untuk memastikan apakah masalah-masalah temuan audit
telah dipecahkan
Audit Pelaksanaan Manajerial
Adalah mereview pelakasaan berbagai kebijaksanaan dan prosedur personalia yang dilakukan
oleh para manajer.
Audit Kepuasaan Karyawan
Adalah mereview dan memenuhi kebutuhan karyawan yang berkaitan dengan menambah
motivasi kerja para karyawan dalam peningkatan produktivitas.
Pengendalian atau pengawasan keuangan dalam organisasi sangatlah diperlukan agar biaya yang
dikeluarkan dapat dimanfaatkan seefektif dan seefesien mungkin demi mencapai tujuan yang
telah ditetapkan .Oleh sebab itu organisasi pertama-tama membuat perencanaan keuangan atau
anggaran
Anggaran adalah rencana kerja yang dijabarkan dalam bentuk uang. Sebuah
anggaran,menunjukkan, penerimaan (penghasilan) atau laba yang direncanakan dalam kurun
waktu tertentu. Anggaran di samping sebagai perencanaan juga merupakan bagian dari program
pengendalian organisasi.
a. Anggaran dibagi menjadi dua :
Anggaran Rutin (anggaran operasional)
Yaitu : Biaya-biaya yang dipergunakan untuk mempertahankan rumah tangga supaya
berjalan seperti sediakala.
b. Yang termasuk anggaran rutin :
- Anggaran Material : Pembelian obat-obatan, alat kesehatan (infus,jarum suntik)
- Anggaran Kontrak : Renovasi kamar,perbaikan AC,pembuangan sampah, cleaning service
(kontak kebersihan) dsb
- Anggaran Sundries : hal-hal lainnya , misalnya : honor dokter, honor perawat dsb
Anggaran Investasi (anggaran pengembangan)
Yaitu : Anggaran yang memuat biaya-biaya investasi sehingga dapat mendatangkan keuntungan
dimasa yang akan datang.
Contoh : Penambahan jumlah kamar rawat inap
Pengendalian anggaran dapat dilaksanakan dengan melihat Realisasi, apakah realisasinya
melebihi anggaran (over) atau kurang dari anggaran (under). Untuk pengendalian anggaran harus
diusahakan agar jangan sampai realisasi terlalu over atau under. Realisasi anggaran
yang over atau under masih dapat ditolerir bila kelebihan atau kekurangannya berkisar 10-25%.
Sehingga secara total realisasi dari anggaran tidak boleh terlalu menyimpang dari anggaran yang
sudah direncanakan.
Pengawasan di Bagian Keuangan
Analisis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis)
Manajemen Kas (Cash Management)
Pengelolaan Biaya (Cost Control)
Sumber:
Handoko,
T. Hani.
Manajemen
keenambelas.BFE.Yogyakarta. 2008
Personalia
&
Sumberdaya
Manusia,cetakan