KEWIRAUSAHAAN
OLEH :
KELOMPOK 6
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah
pengetahuan kami sebagai penulis dan khususnya bagi kami yang merupakan
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Tak ada gading
yang tak retak. Tentunya dalam penyusunan makalah ini, masih jauh dari
kesempurnaan. Kritik dan saran yang membangun, sangat kami butuhkan demi
kesempurnaan dalam karya kami kedepan. Dengan adanya makalah ini kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelum memulai suatu usaha, kita membutuhkan segala sesuatu yang
penting yaitu modal, karena dengan adanya modal kita bisa merealisasikan
usaha). Contoh biaya awal yang harus dikeluarkan adalah biaya survei
lainnya.
dalam bentuk uang, padahal sebenarnya modal yang kita butuhkan dalam
memulai usaha tidak selalu dalam bentuk yang bisa dilihat, tetapi juga bisa
dalam bentuk yang tidak terlihat. Modal yang bisa dilihat bisa dicontohkan
seperti uang.
macam cara, dan juga jumlah modal yang perlu disiapkan sebelum memulai
suatu usaha harus dipertimbangkan terlebih dahulu jenis modal yang akan kita
pilih, karena pastinya dalam setiap kebijakan yang kita ambil ada kelebihan
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
dalam kewirausahaan
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penulisan
Makalah ini hendaknya dapat bermanfaat untuk menambah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Modal
Modal usaha tidak selalu berupa uang, sebagaimana dikatakan oleh Bob
Sadino. Modal ada yang bisa dilihat, dirasakan, dan dipegang, atau disebut
modal tangible. Ada modal yang tidak bisa dilihat, dirasakan, dan dipegang
seperti modal keberanian, kemauan, dan tekad. Rupanya Bob Sadino lebih
mengandalkan modal yang tidak kelihatan, yaitu tekad dan semangat yang
tinggi, lalu modal berikutnya, yaitu kaki, tangan, terus melangkah dan terus
berbuat. Namun demikian, modal kelihatan dan tidak kelihatan keduanya sama-
sama penting.
modal (uang) dan tenaga (keahlian). Modal dalam bentuk uang diperlukan
dengan modal kerja. Sementara itu, modal keahlian adalah keahlian dan
usaha). Contoh biaya awal yang harus dikeluarkan adalah biaya survei
lainnya.
3
Setelah biaya pra-investasi dikeluarkan, selanjutnya adalah biaya untuk
mesin, dan peralatan kantor. Disamping itu, modal juga diperlukan untuk
membiayai operasi usaha pada saat bisnis tersebut dijalankan. Jenis biaya ini
misalnya biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya lainnya.
B. Penyiapan Modal
4
diperoleh dari rekrutmen karyawan (penarikan pegawai) dari berbagai sumber,
seperti melalui iklan, dari surat lamaran yang masuk, referensi (kenalan) atau
perguruan tinggi.
Untuk memperoleh karyawan seperti yang dipersyaratkan, perlu
dilakukan proses seleksi. Agar hasil yang diperoleh maksimal, para calon
karyawan yang sudah diseleksi sebagian atau seluruhnya diberikan pelatihan
agar mereka bertambah ahli dan terbiasa dengan pekerjaan yang akan
dilakukannya nanti.
Setelah usaha berjalan, kejujuran selalu tetap dipertahankan, reputasi
semakin baik, maka hubungan akan terjalin baik dengan relasi. Relasi inilah
yang biasanya sangat dominan menunjang perkembangan suatu wirausaha. Para
relasi dapat membantu bahan, barang yang dibutuhkan, bahkan uang kontan pun
dapat dipinjamkannya. Juga teman-teman lain yang sudah cukup percaya akan
menawarkan pinjaman modal dengan bunga rendah. Inilah sumber-sumber
modal, yang dapat diharapkan setelah usaha berjalan. Kemudian harus menjalin
hubungan dengan bank. Suatu perusahaan yang sudah berjalan baik dan ingin
maju, syarat mutlak ia harus berhubungan dengan bank. Melalui bank kita bisa
memperoleh modal yang dibutuhkan dan dapat menyimpan uang sementara
belum digunakan.
Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan apabila ingin
memperoleh suatu modal adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Perusahaan
Perusahaan perlu mempertimbangkan tujuan penggunaan pinjaman
tersebut, apakah untuk modal investasi atau modal kerja, apakah sebagai
modal utama atau hanya sekedar modal tambahan, apakah untuk kebutuhan
yang mendesak atau tidak.
2. Masa Pengembalian Modal
Dalam jangka waktu tertentu pinjaman tersebut harus dikembalikan
kekreditor (bank). Bagi perusahaan jangka waktu pengambilan investasi
juga perlu dipertimbangkan sehingga tidak menjadi beban perusahaan dan
tidak mengganggu cash flow perusahaan. Sebaiknya jangka waktu pinjaman
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
5
3. Biaya yang Dikeluarkan
Faktor biaya yang harus dikeluarkan harus dipertimbangkan secara
matang, misalnya biaya bunga, biaya administrasi, atau biaya lainnya. Hal
ini penting karena biaya merupakan komponen produksi yang akan menjadi
beban perusahaan dalam menentukan harga jual dan laba. Besarnya tingkat
suku bunga dan biaya lain yang dibebankan bank atau lembaga keuangan
kepada nasabah berbeda-beda antara satu dengan lainnya.
Sebaiknya dipilih bank yang mampu memberikan biaya (bunga dan
biaya lainnya) yang paling rendah (kompetitif) bagi perusahaan. Sekali lagi
besarnya biaya yang dibebankan akan berakibat pada meningkatnya biaya
operasi dan pada akhirnya dapat mengurangi keuntungan.
4. Perhitungan Keuntungan
Besarnya keuntungan yang akan diperoleh pada masa-masa yang
akan datang perlu menjadi pertimbangan. Perhitungan keuntungan
diperoleh dari selisih pendapatan dengan biaya dalam suatu periode tertentu.
Besar kecilnya keuntungan sangat berperan dalam pengambilan dana suatu
usaha. Oleh karena itu, perlu dibuatkan perhitungan pendapatan dan biaya
sebelum memperoleh pinjaman modal.
Perhitungan pendapatan yang akan diperoleh dimasa yang akan
datang perlu diperhitungkan secara teliti dan cermat dengan
membandingkan data dan informasi yang ada sebelumnya. Perhitungan
biaya-biaya yang akan dikeluarkan selama periode tertentu, termasuk jenis-
jenis biaya yang akan dikeluarkan pun perlu dibuat serinci mungkin.
C. Jenis-jenis Modal
Menurut Suharyadi, dkk. (2007), dalam menjalankan usaha terdapat
tiga jenis modal yang diperlukan, yaitu modal investasi awal, modal kerja, dan
modal operasional.
6
1. Modal Investasi Awal
biasanya dipakai untuk jangka panjang. Contoh modal ini adalah bangunan
Biasanya, modal awal ini nilainya cukup besar karena dipakai untuk
jangka panjang, tetapi nilai dari modal investasi awal akan menyusut dari
tahun ke tahun, bahkan bisa dari bulan ke bulan. Seluruh modal awal ini
produksi.
atau bekerja sama dengan pemiliki bangunan yang tidak dipakai. Untuk
peralatan yang nilainya cukup besar dapat dilakukan dengan sewa (leasing).
Misalkan untuk membeli ruko senilai 300 juta, dapat menyewa dulu dengan
harga sebesar 15 juta rupiah per tahun. Sedangkan untuk peralatan, untuk
pembelian senilai 35 juta rupiah, cukup membayar 1,1 juta per bulan selama
3 tahun, melalui leasing. Dengan cara ini, dapat memperkecil modal awal.
7
2. Modal Kerja
atau membuat barang atau jasa yang dihasilkan. Modal kerja bisa
Sebagai contoh, jika usaha berupa restoran, maka modal kerja yang
dibutuhkan adalah modal untuk membali bahan makanan. Jika usaha untuk
membuat keripik kentang, maka modal kerja adalah modal untuk membeli
kentang, minyak, dan bumbu masak. Jika usaha adalah jasa fotocopy, maka
modal kerja adalah modal untuk membeli kertas, tinta, dan lain sebagainya.
pembuatan barang dan jasa sesuai permintaan. Jadi tanpa modal kerja tidak
akan mendapat pembeli karena barang dan jasa tidak ada yang dapat
dihasilkan.
Banyak cara untuk memperkecil modal kerja dengan cara kerja sama
kerja sama dengan distributor kentang untuk membeli dalam jumlah tertentu
kentang setiap minggu dengan pembayaran pada akhir minggu. Begitu pula
dengan usaha fotocopy, dapat mengajak kerja sama pihak distributor kertas,
3. Modal Operasional
8
bulanan dari usaha. Contohnya, biaya untuk pembayaran gaji pegawai,
hampir sama dan dikenal sebagai biaya tetap. Pada prinsipnya, yang
operasional, yang paling besar adalah biaya tenaga kerja. Jangan terlalu
banyak pegawai dulu, usahakan mulai dari tenaga kerja harian atau kontrak,
beban usaha.
1. Modal Sendiri
tidak produktif. Selain itu dapat dengan cara bekerja sama dengan orang
9
2. Pinjaman Bank
mengajukan kredit pada bank. Pada dasarnya, ada tiga jenis kredit
perbankan, yaitu:
a) Kredit usaha, yaitu kredit yang ditujukan untuk membiayai usaha yang
tujuan usaha.
c) Kredit serba guna, yaitu kredit yang bisa digunakan untuk tujuan
konsumsi maupun usaha. Salah satu produk kredit serba guna yang
sering dipasarkan adalah kredit tanpa agunan. Kredit tanpa agunan ini
10
Untuk sejumlah kredit tersebut, kita harus menjaminkan salah satu aset
yang kita miliki kepada bank sebagai agunan sehingga apabila kita tidak
mampu mengembalikan pinjaman tersebut, bank akan menyita aset yang kita
jaminkan. Nilai jaminan biasanya lebih besar dibandingkan dengan nilai kredit
yang diajukan.
D. Pengelolaan Modal
b) Menentukan harga pokok. Neraca juga diperlukan untuk melihat
usaha.
dibayar dengan baik. Menghindari saldo kas yang terlalu besar dan tidak
2. Memperkirakan pejualan.
Kita harus berupaya agar rencana kas dan realisasi kas seiring dan sejalan,
11
tidak terduga, namun demikian kita harus memastikan bahwa antara rencana
piutang dan utang, dan kondisi kas. Evaluasi untuk memastikan bahwa
rencana dapat berjalan dengan baik, apabila ada gejala tidak normal, maka
e) Evaluasi Modal
Evaluasi modal dilakukan setiap bulan, baik terkait dengan keuangan,
persediaan. Jumlah piutang dan utang, dan kondisi kas. Evaluasi dilakukan
untuk memastikan bahwa rencana dapat berjalan dengan baik, apabila ada
12
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Modal ada yang bisa dilihat, dirasakan, dan dipegang, atau disebut
modal tangible. Ada modal yang tidak bisa dilihat, dirasakan, dan dipegang
seperti modal keberanian, kemauan, dan tekad.
Modal usaha adalah segala seuatu yang pertama kali dikeluarkan
digunakan untuk membiayai pendirian perusahaan (pra-investasi), mulai
dari persiapan yang diperlukan sampai perusahaan tersebut berdiri
(memiliki badan usaha).
Besarnya modal yang diperlukan tergantung dari jenis usaha yang
akan digarap. Hal lain yang mempengaruhi besarnya modal adalah jangka
waktu usaha atau jangka waktu perusahaan menghasilkan produk yang
diinginkan.
Sumber modal secara garis besar terbagi menjadi dua yaitu, modal
sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara
mengeluarkan saham.
Kebutuhan modal untuk melakukan usaha terdiri dari tiga jenis:
modal investasi awal digunakan untuk jangka panjang dan dapat digunakan
berulang-ulang. modal kerja digunakan untuk jangka pendek dan beberapa
kali pakai dalam satu proses produksi. Dan modal operasional adalah modal
yang dikeluarkan untuk biaya operasi bulan seperti biaya pegawai, listrik,
air dan lain-lain.
Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan apabila ingin
memperoleh suatu modal adalah sebagai berikut: tujuan perusahaan, masa
pengembalian modal, biaya yang dikeluarkan, dan perhitungan keuntungan
Baik modal sendiri maupun modal pinjaman masing-masing
memiliki kelebihan dan kekurangan.
13
B. Saran
Dalam mulai usaha hendaknya lebih mengetahui tentang komponen-
komponen dalam mendirikan suatu usaha. Salah satunya adalah modal.
Modal merupakan bagian terpenting karena tanpa modal, suatu perusahaan
tidak akan dapat berjalan. Sehingga bagi para pemula dalam mendirikan
usaha sebaiknya lebih mengenal bagaimana jenis dan bentuk modal, cara
mendapatkan modal dan bagaimana mengelola dan mengevaluasi modal
usaha agar tidak mengalami kerugian sehingga usaha akan berjalan dengan
baik.
14
DAFTAR PUSTAKA
15