PELUANG BISNIS YANG NYATA Menurut Zimmerer, ide ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan riil di pasar. Ide ide itu menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus menjadi peluang usaha. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai nilai potensial (peluang usaha), wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang mungkin terjadi dengan cara: 1. Pengurangan kemungkinan resiko melalui strategi yang proaktif 2. Penyebaran resiko pada aspek yang paling mungkin 3. Pengelolaan resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat Ada 3 resiko yang dapat dievaluasi, yaitu: 1. Resiko pasar atau resiko persaingan, terjadi akibat adanya ketidakpastian pasar. Pada hakikatnya, ketidakpastian pasar terjadi akibat dari berbagai faktor seperti lingkungan ekonomi, teknologi, demografi, dan sosial politik. 2. Resiko finansial, terjadi akibat rendahnya hasil penjualan dan tingginya biaya. 3. Resiko teknik, terjadi sebagai akibat adanya kegagalan teknik. Menurut Zimmerer (1996:82) kreativitas sering kali muncul dalam bentuk ide ide untuk menghasilkan barang dan jasa baru. Ide itu sendiri bukan peluang dan tidak akan muncul bila wirausahawan tidak mengadakaan evaluasi dan pengamatan secara terus menerus. Pertanyaanya, bagaimana ide bisa menjadi peluang? Ada beberapa cara, antara lain: 1. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara cara / metode yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya. 2. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru. 3. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi bagaimana pekerjaan dilakukan atau modifikasi cara melakukan suatu pekerjaan. Hasil dari ide ide tersebut secara keseluruhan adalah perubahan dalam bentuk arahan atau petunjuk bagi perusahaan atau kreasi baru tentang barang yang dihasilkan perusahaan. Banyak wirausahawan yang berhasil bukan atas ide sendiri tetapi hasil pengamatan dan penerapan ide ide orang lain yang bisa dijadikan peluang. Agar ide-ide bisnis yang masih potensial menjadi kenyataan,maka wirausaha harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang usaha secara terus-menerus dengan cara penjaringan ide (proses screening) dengan langkah: Menciptakan produk baru yang berbeda Untuk membuat produk baru si pelaku harus mengetahui perilaku konsumen di pasar dengan cara: memperhatikan permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan, Waktu penyerahan dan permintaan barang/jasa. Lalu dilanjutkan dengan melakukan analisis pasar dengan: kemampuan untuk menganalisis demografi pasar, sifat tingkah laku pesaing, keunggulan bersaing dan kevakuman pesaing yang dianggap dapat menciptakan peluang. Mengamati pintu peluang Dalam hal ini kita perlu mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, yaitu kekuatan dan kelemahan yang dimiliki mereka. Beberapa keadaan yang dapat menciptakan peluang: Produk harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat, Kerugian teknis harus rendah, oleh karenanya penggunaan teknis harus dipertimbangkan sebelumnya, Bila pesaing tidak terlalu agresif untuk mengembangkan strategi produknya, Pesaing tidak memiliki teknologi canggih, Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya, Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber untuk menghasilkan produk barunya. Memperhitungankan resiko yang mungkin terjadi Resiko teknik adalah kegagalan dalam proses pengembangan produk yang cocok dengan yang diharapkan atau menyangkut suatu objek penentu. Resiko finansial adalah kegagalan yang timbul akibat ketidakcukupan dana baik dalam pengembangan produk baru maupun dalam menciptakan dan mempertahankan perusahaan untuk mendukung biaya produk baru. Resiko pesaing adalah kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisinya di pasar. Resiko pesaing meliputi: Kemungkinan kesamaan dan keunggulan produk yang dikembangkan pesaing, Tingkat keberhasilan yang telah dicapai oleh pesaing dalam mengembangkan produknya, Dukungan keuangan pesaing dalam mengembangkan produk yang diperkenalkannya, Kekuatan perusahaan untuk mengatasi serangan-serangan pesaing. Dalam era persaingan yang semakin ketat, peluang pasar seakan tidak pernah muncul dengan sendirinya. Ia ada, tapi seolah tidak ada jika tidak diciptakan. Untuk menciptakan peluang tersebut, upaya yang dapat ditempuh adalah dengan membaca selera konsumen. Untuk menarik konsumen, Prof. M. T. Copeland membagi dua motif konsumen yaitu: a. Motif-motif rasional b. Motif-motif emosional Dalam berwirausaha juga penting melakukan advertisement atau promosi. Dengan semakin canggihnya teknologi informasi, maka penyampaian iklan kepada calon konsumen menjadi semakin efektif dan efisien. Mengoptimalkan adanya kemajuan teknologi untuk mempromosikan produk sangat bermanfaat untuk mengembangkan usaha terutama usaha kecil agar lebih berkembang Referensi Bambang Suharna,Langkah Jitu Memulai Bisnis dari Nol, (Jakarta: Penebar Swadaya,2008),hal 21 Suryana, Kewirausahaan,(Jakarta: Salemba Empat,2003),hal 58 Sutrisno Iwanto, Kiat Sukses Berwirausaha,(Jakarta:PT Gramedia Indonesia,2002),hal 163 Suryana, Kewirausahaan,(Jakarta: Salemba Empat,2003),hal 57 58 Rohmadi Rusdi. Sukses Mengelola Usaha Baru. (Semarang: Effhar Offset, 2006), hal. 118-120 http://www.bisnis.asikbelajar.com/2015/09/menjadikan- potensial-peluang-bisnis.html