di Rumah Sakit
Hana Permatasari
1306376976
Definisi Distribusi adalah
Mutu
Terjamin
MENCEGAH KESALAHAN DAN KEKELIRUAN
Sumber: Siregar, C.J.P, 2004, Farmasi Rumah Sakit: Teori dan Penerapan, Jakarta: EGC
Kegiatan Penyaluran
• Kegiatan administratif mencakup
• menerima bon permintaan barang
• Memeriksa kartu persediaan barang ( Kartu stock )
untuk melihat apakah barang yang diminta tersedian dalam
jumlah yang memadai
• Pencatatan dan pelaporan
• Kegiatan fisik
• Mengeluarkan barang sesuai permintaan
• Pengangkutan
Distribusi
dilingkungan rumah sakit
• Distribusi obat harus mampu menjamin penyebaran obat
secara merata dan teratur sehingga tersedia pada saat
dibutuhkan sesuai dengan mutu, jumlah, jenis serta biaya
yang ditetapkan
• Distribusi obat harus dikelola sedemikian rupa agar dapat
memberi manfaat :
• Kepastian tersedianya obat dalam jumlah,jenis dan mutu yang memadai
• Optimalisasi keterbatasan biaya dan sumber daya yang ada
• Keamanan pendistribusian, keabsahan dan mutu obat ketempat tujuan
Langkah-langkah pendistribusian
• Evaluasi kebutuhan obat berdasarkan pola permintaan terkait
waktu dan jumlah persediaan obat
• Menetapkan wilayah distribusi berdasarkan jarak, biaya dan
fasilitas yang tersedia
• Menetapkan alokasi dan rencana tingkat persediaan
Pembagian Sistem Distribusi Obat
Instalasi
Farmasi
Desentralisasi
• Sistem pendistribusian perbekalan farmasi yang
mempunyai cabang di dekat unit perawatan atau unit
pelayanan
Instalasi
Farmasi
Rawat
Rawat Jalan Rawat Inap Bedah Pusat
Darurat
Sistem Dispensing Lengkap di
Ruangan (Floor Stock)
Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang disimpan
di ruang rawat harus dalam jenis dan jumlah yang sangat dibutuhkan
Dalam kondisi sementara dimana tidak ada petugas farmasi yang mengelola
maka pendistribusiannya didelegasikan kepada penanggung jawab ruangan
Setiap hari dilakukan serah terima kembali pengelolaan obat floor stock
kepada petugas farmasi dari penanggung jawab ruangan
Pemberian
Sumber: Siregar, Charles J. P. (2003) Farmasi Rumah Sakit: Teori dan Penerapan. EGC, Jakarta.
Kelebihan floor stock Kekurangan floor stock
• Pelayanan lebih cepat • Kesalahan pengobatan dapat meningkat
Obat yang diperlukan resep tidak dikaji oleh apoteker
segera tersedia • Peningkatan penyimpanan obat di ruang
• Meminimalisir rawat
pengembalian obat • Kemungkinan hilangnya obat tinggi
yang tidak terpakai ke • Kekurangan fasilitas penyimpanan yang
IFRS memadai pada ruang perawatan
• Pengurangan jumlah • Penambahan modal investasi
resep obat untuk IFRS menyediakan fasilitas penyimpanan obat
• Pengurangan jumlah yang sesuai di setiap daerah perawatan
personel yang pasien
dibutuhkan di IFRS • Meningkatkan beban kerja perawat
• Meningkatnya bahaya & kerugian karena
kerusakan obat
Sumber: Dirjen Binfarkes RI. (2010). Pedoman Pengelolaan Perbekalan Farmasi di Rumah Sakit
Sistem distribusi persediaan Kerugian/kelemahan sistem
lengkap ini hanya digunakan ini sangat banyak. Oleh
untuk kebutuhan gawat karena itu, sistem ini
darurat dan bahan dasar hendaknya tidak digunakan
habis pakai. lagi.
Sumber: Dirjen Binfarkes RI. (2010). Pedoman Pengelolaan Perbekalan Farmasi di Rumah Sakit
Skema Sistem Resep Perorangan
Pasien
Pemberian
PerMenKes 72/’16 :
“Pendistribusian (distribusi) Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai berdasarkan Resep perorangan, untuk penggunaan
satu kali dosis/pasien “
• UDD dianjurkan untuk pasien rawat inap kesalahan pemberian obat dapat
diminimalkan
Semua UDD memiliki ciri yang sama, yaitu satu paket unit
obat yang didistribusi tepat sebelum diberikan kepada
pasien
Sistem distribusi Obat UDD
Kemasan dosis Disiapkan untuk
Dikoordinasikan /
tunggal, setiap dosis pemakaian selama
tanggung jawab
dikemas secara 24 jam diserahkan
IFRS
terpisah ke perawat
Diberikan ke pasien
dalam bentuk siap
digunakan
Embrey, M. (2012). Managing Access to Medicines and Health Technologies Chapter 45. USA: Management Science for Health Inc.
• Penurunan kejadian medication error.
• Menurunkan total biaya pengobatan
• Meningkatkan peranan dan pengawasan farmasi di rumah sakit, mulai
dari fase peresepan sampai pemberian obat.
• Menghindari duplikasi permintaan obat ke bagian farmasi.
Pedoman Pengelolaan Perbekalan Farmasi di Rumah Sakit. (2010). Direktorat Jenderal Binakefarmasian dan Alat Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI. bekerjasama dengan
Japan Internasional Cooperation Agency
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit
Sistem Distribusi Kombinasi
• Interaksi apoteker- • Keterlambatan obat
dokter-perawat dan ke pasien
pasien/keluarga • Salah obat
• Semua resep dikaji
oleh apoteker
• Obat tersedia di
ruang
+ -
Pedoman Pengelolaan Perbekalan Farmasi di Rumah Sakit. (2010). Direktorat Jenderal Binakefarmasian dan Alat Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI. bekerjasama dengan
Japan Internasional Cooperation Agency
Permintaan Perbekalan Farmasi dari Dokter
IFRS
Asli IFRS
R/ rangkap 2 Tembusan rekam
medik
Pedoman Pengelolaan Perbekalan Farmasi di Rumah Sakit. (2010). Direktorat Jenderal Binakefarmasian dan Alat Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI. bekerjasama dengan
Japan Internasional Cooperation Agency
Sistem Distribusi Ideal di RS
Riky Redmawati - 1306377070
PMK Nomor 72 Tahun 2016 Unit Dose Dispensing