PENDAHULUAN
1
http://id.m.wikipedia.org/wiki/strategi
2
Hery, manajemen strategik (Jakarta: PT Grasindo, 2018), hal. 2
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana segmentasi pasar dan pemosisian produk digunakan sebagai
alat implementasi strategi?
2. Bagaimana Hakikat Penerapan Strategi Keuangan/Akuntansi dalam
implementasi strategi?
3. Bagaimana peran Isu-Isu Penelitian Dan Pengembangan (Litbang)
dalam implementasi strategi ?
4. Bagaimana Isu-Isu Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam
implementasi strategi?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui segmentasi pasar dan pemosisian produk digunakan
sebagai alat implementasi strategi
2. Mengetahui Hakikat Penerapan Strategi Keuangan/Akuntansi dalam
implementasi strategi
3. Mengetahui peran Isu-Isu Penelitian Dan Pengembangan (Litbang)
dalam implementasi strategi
4. Mengetahui Isu-Isu Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam
implementasi strategi
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Fred R. David, Manajemen Strategis edisi 12, ter. Dono Sunardi (Jakarta: Salemba Empat:2009),
hal. 452
3
Beberapa contoh keputusan-keputusan pemasaran yang membutuhkan
kebijakan-kebijakan sebagai berikut :4
1. Cara membuat iklan yang lebih interaktif menjadi lebih efektif.
2. Cara terbaik mendapatkan keuntungan dari percakapan di facebook dan
twitter mengenai perusahaan dan industri.
3. Menggunakan penjualan yang eksklusif atau tanpa iklan TV melawan
iklan online.
4. Menggunakan iklan online atau tidak.
5. Membatasi atau tidak pangsa bisnis yang dijalankan dengan satu
konsumen atau pelanggan tunggal.
6. Menjadi pemimpin atau pengikut harga.
7. Menawarkan garansi penuh atau terbatas.
8. Memberi upah pada pada tenaga penjualan berdasarkan gaji saja,
komisi saja, atau kombinasi antara gaji dan komisi.
9. Menggunakan diler ekslusif atau saluran distribusi yang beragam.
Isu pemasaran yang menjadi perhatian besar para konsumen
dewasa ini adalah sejauh mana perusahaan dapat melacak pergerakan
individu di internet dan bahkan mampu mengidentifikasi nama dan alamat
surat elektronik individu tersebut. Ada dua variabel yang penting dalam
penerapan strategi yaitu segmen pasar (market segmentation) dan
pemosisian produk (product positioning).
a. Segmentasi Pasar
Segmentasi mengidentifikasikan kelompok konsumen dalam pasar-
produk, dimana setiap segmen terdiri dari pembeli dengan preferensi
produk yang hampir sama. Segmentasi memberikan peluang bagi
perusahaan untuk menyesuaikan produk atau jasanya dengan permintaan
pembeli secara efektif. Kepuasan konsumen dapat ditingkatkan dengan
4
Ibid., hlm. 453
4
pemfokusan segmen. Segmentasi dapat terjadi pada struktur pasar dengan
berbagai produk generik, berbagai jenis produk, dan bentuk produk.5
Segmentasi pasar secara luas digunakan dalam
mengiplementasikan strategi-strategi, khususnya untuk perusahaan-
perusahaan kecil dan terpsesialisasi. Segmentasi pasar dapat didefinisikan
sebagai pembagian pasar ke dalam kelompok konsumen tergantung dari
kebutuhan dan kebiasaan membelinya.
Sebagai contoh, Ebay baru-baru ini memulai sebuah strategi
segmentasi pasar baru untuk membidik pelanggan berusia di bawah 18
tahun. “Kami tentunya melihat cara-cara secara sah membawa orang yang
lebih muda kedalamnya, “kata Devin Wenig di Ebay.” “Kami tak akan
mengizinkan seseorang yang berusia 15 tahun tanpa batasan akases ke
situs tersebut. Kami akan meminta orang tua, seorang yang dewasa
menemani.” Kelompok usia di bawah 18 tahun merupakan segmen
pelanggan yang semakin cerdas dan diminati untuk berbagai bisnis.6
Segmentasi pasar merupakan sebuah variabel yang penting dalam
penerapan strategi paling tidak untuk tiga alasan. Pertama, strategi seperti
pengembangan pasar pengembangan produk, penetrasi pasar dan
diversifikasi membutuhkan peningkatan penjualan melalui pasar dan
produk baru. Agar strategi ini berhasil diterapkan, pendekatan-pendekatan
segmentasi pasar yang baru atau lebih baik dibutuhkan. Kedua, segmentasi
pasar memungkinkan sebuah perusahaan untuk beroperasi dengan sumber
daya yang terbatas karna produksi massal, distribusi massal, dan iklan
massal tidak diperlukan. Segmentasi pasar memampukan perusahaan kecil
berkompetisi dengan baik melawan perusahaan besar dengan
memaksimalkan laba per unit dan penjualan persegmen. Ketiga,
keputusan-keputusan segmentasi pasar secara langsung memengaruhi
5
David W. Cravens, Pemasaran Strategis, terj. Lina Salim, M. B. A. (Jakarta: Erlangga, 1996), Hal.
159.
6
Fred R. David, Manajemen Strategis edisi 15, terj. Dono Sunardi (Jakarta: Salemba Empat: 2015),
hal. 250
5
variabel-variabel bauran pemasaran (marketing mix variabel) yaitu
produk, tempat, promosi dan harga.7
Mengevaluasi segmen pasar potensial menuntut para penyusun
strategi untuk menentukan karakteristik dan kebutuhan, menganalisis
persamaan dan perbedaan pelanggan serta untuk mengembangkan profil
kelompok pelanggan. Melakukan segmentasi pasar terhadap konsumen
umumnya lebih mudah dibandingkan melakukan segmentasi pasar
industrial karena produk industrial seperti sirkuit elektronik dan
pengangkat barang, beragam aplikasi dan daya tarik untuk membedakan
kelompok konsumennya. Segmentasi merupakan kunci untuk
mempertemukan permintaan dengan penawaran dimana hal tersebut
menjadi masalah paling berat dalam pelayanan konsumen. Segmentasi
sering kali memperlihatkan bahwa fluktuasi yang acak dan besar dalam
permintaan yang sesungguhnya terdiri dari beberapa pola kecil, terprediksi
dan dapat diatur.
b. Pemosisian Produk
Setelah pasar tersegmentasi sehingga perusahaan dapat
menargetkan kelompok pelanggan tertentu, langkah selanjutnya adalah
menemukan hal yang pelanggan inginkan dan harapkan. Mengidentifikasi
konsumen target yang menjadi landasan menentukan tahap bagi keputusan
tentang bagaimana memenuhi keinginan dan kebutuhan kelompok
konsumen. Pemosisian produk secara luas digunakan untuk tujauan ini.
Pemosisian merupakan pengembangan skema representasi yang
mencerminkan produk atau jasa dibandingkan pesaing dalam dimensi yang
penting bagi kesuksesan dalam langkah industri. Berikut ini langkah-
langkah yang dibutuhkan dalam pemosisian produk :8
1. Memilih kriteria penting yang secara efektif membedakan produk atau
jasa dalam industri.
7
Ibid., hlm. 251
8
Fred R. David, Op.Cit., 458
6
2. Mempersiapkan diagram peta pemosisian produk dua dimensional
dengan kriteria yang spesikfik di tiap-tiap sumbunya.
3. Memplot produk atau jasa pesaing utama untuk menghasilkan matriks
empat kuadran.
4. mengidentifikasi area di peta pemosisian dimana produk atau jasa
perusahaan dapat menjadi paling kompetitif dipasar target tertentu.
5. Mengembangkan sebuah rencana pemasaran untuk memosisikan
produk atau jasa perusahaan secara tepat.
Karena hanya ada dua kriteria yang dapat diuji pada peta
pemosisian produk, banyak peta sering kali dikembangkan untuk menilai
beragam pendekatan pada penerapan strategi. Berikut beberapa aturan
untuk menggunakan pemosisian prosuk sebagai alat penerapan strategi :9
1. Mencari lubang atau ceruk kosong.
2. Tidak melayani dua segemen dengan strategi yang sama.
3. Tidak memposisikan diri anda sendiri ditengah peta.
Strategi pemosisian produk yang efektif memenuhi dua kriteria
yaitu: (1) secara unik, pemosisian produk membedakan suatu perusahaan
dari perusahaan lain, (2) pemosisian produk mendorong konsumen untuk
mengharapkan layanan yang sedikit berbeda dari yang akan atau diberikan
kepada konsumen dari yang mampu perusahaan berikan.
9
Fred R. David, Manajemen Strategis edisi 15, terj. Dono Sunardi (Jakarta: Salemba Empat: 2015),
hal. 253
10
Fred R. David, Manajemen Strategis edisi 12, ter. Dono Sunardi (Jakarta: Salemba Empat:2009),
hal. 461
7
1. Menggalang dana dengan utang jangka pendek, utang jangka panjang,
saham preferen atau saham biasa.
2. Menyewa atau membeli aset tetap.
3. Menentukan rasio pembayaran dividen yang memadai.
4. Menggunakan pendekatan akuntansi LIFO (Last-in, Firs-out), FIFO
(First-in, First-out) atau nilai pasar.
5. Memperpanjang waktu piutang usaha
6. Menetapkan diskon persentase tertentu atas akun dalam periode waktu
yang telah ditentukan.
7. Menentukan jumlah kas yang harus dipertahankan.
Sebagaimana diindikasikan dalam “perspektif lingkungan hidup”,
kesehatan karyawan semakin dilihat sebagai sebuah isu manjaemen
keuangan yang penting di perusahaan. Kesejahteraan karyawan telah
menjadi isu strategis seperti yang dikatakan dokter dan penulis buku Joel
Fuhrman, kita semua seharusnya “makan untuk hidup” bukannya “hidup
untuk makan”.
8
Analisis EPS/EBIT adalah alat yang berharga untuk membuat
keputusan mengenai pembiayaan modal yang yang diperlukan untuk
implementasi strategi, namun beberapa perhatian perlu diberikan saat
menggunakan tehnik ini. Pertama, laba mungkin akan lebih tinggi pada
alternative saham atau utang ketika tingkat EPS lebih rendah.
11
Fred R. David, Manajemen Strategis edisi 15, terj. Dono Sunardi (Jakarta: Salemba Empat:
2015), hal. 260
9
mengalami kerugian. Satu-satunya cara bagi laba ditahan agar bisa
turun dari satu tahun ketahun lainya dalam neraca adalah:
a) Jika perusahaan mengalami kerugian pada tahun tersebut atau,
b) Jika perusahaan memiliki labah bersih positif pada tahun tersebut
namun harus membayar dividen lebih besar dari jumlah lab yang
diperoleh.
5. Perhitungkan pos-pos dineraca, dimulai dari lab ditahan dan kemudian
memperkirakan modal pemegang saham, utang jangka panjang, utang
jangka pendek, total utang, total aktifa, aktifa tetap, dan aktifa lancar.
6. Tulislah catatan pada perhitungan laporan. Setiap kali terjadi
perubahan dari tahun ke tahun yang diperhitungkan, beri catatan yang
perlu diberikan.
12
Rahayu P. Suci, Esensi Manajemen Strategi, (Sidoarjo: Zifatama Publisher, 2015), hal. 150
10
mengalami kesulitan keuangan, anggaran inilah yang sangat penting dalam
memandu implementasi strategi. Anggaran keuangan memiliki
keterbatasan. Pertama, program yang telah dianggarakan, dapat menjadi
begitu detail dimana mereka menjadi terlalu kaku dan terlalu mahal.
Kedua, anggaran keuangan bisa menjadi subtitusi bagi tujuan. Ketiga,
anggaran dapat menyembunyikan inefisensi jika didasarkan pada prosedur
daripada evaluasi priodik dari suatu kondistertentu. Terakhir, anggaran
terkadang digunakan sebagai instrument bagi tirani akibat rasa frustasi,
ketidaksukaan, ketidakadilan, dan tinggkat keluar masuk karyawan yang
tinggi.
13
Ibid.,hlm. 150
11
2.2.5 Memutuskan Apakah perlu Go Public
Go public berarti menjual persentase tertentu dari perusahaan anda
kepada pihak lain untuk memperoleh modal dipasar saham,
konsekuensinya, hal itu menipiskan kendali pemilik atas perusahaan. Go
public tidak disarankan untuk perusahaan dengan penjualan dibawah $10
juta sebab biaya awalnya bisa terlalu tinggi dibandingkan dengan arus kas
yang akan diperoleh perusahaan tersebut. Bagi perusahaan dengan
penjualan diatas $10 juta, go public menawarkan keuntungan besar. Ia
memungkinkan perusahaan mendapatkan modal untuk mengembangkan
produk baru, membangun pabrik, melakukan ekspansi, mendorong
pertumbuhan, serta memasarkan produk dan jasa lebih efektif.14
12
4. Mengembangkan tipe proses robotic atau manual.
5. Mengalokasikan jumlah uang yang tinggi, rata-rata, atau rendah untuk
litbang.
6. Menjalankan litbang sendiri atau mengontrakkan ke luar.
7. Menggunakan peneliti dari universitas atau peneliti swasta.
Banyak perusahaan sulit untuk memutuskan apakah akan mencari
bantuan litbang dari perusahaan luar atau mengembangkan keahlian
litbang secara internal. Berikut panduan yang dapat digunakan untuk
membantu keputusan ini :16
1. Jika tingkat perkembangan teknis lambat, tingkat pertumbuhan pasar
sedang dan terdapat hambatan signifikan untuk pelaku baru, litbang
didalam lingkup perusahaan adalah solusi yang lebih bagus.
Alasannya adalah jika berhasil litbang akan memberikan monopoli
produk atau proses temporer yang dapat dieksploitasi perusahaan.
2. Jika teknologi berkembang cepat dan pasar bertumbuh dengan lambat,
upaya litbang yang besar-besaran bisa jadi sangat berisiko karena hal
tersebut bisa jadi sangat berisiko, karena hal tersebut bisa
menghasilkan perkembangan teknologi yang cepat menjadi usang atau
tidak memiliki pasar.
3. Jika teknologi berkembang dengan lambat, tetapi pasar tumbuh cepat,
biasanya tidak akan ada cukup waktu untuk mengembangkan
dilingkup dalam. Pendakatan yang disarankan adalah mencari
keahlian litbang secara eksklusif atau noneksklusif dari sebuah
perusahaan diluar.
4. Jika baik perkembangan teknis maupun pertumbuhan pasar cepat,
keahlian litbang sebaiknya didapat melalui akuisisi sebuah perusahaan
yang telah matang di industri.
Setidaknya, Terdapat tiga pendekatan litbang untuk menerapkan
strategi sebagai berikut:17
16
Ibid., hlm. 486
17
Rahayu P. Suci, Esensi Manajemen Strategi, (Sidoarjo: Zifatama Publisher, 2015), hal. 152
13
1. Menjadi perusahaan pertama yang memasarkan suatu produk dengan
teknologi baru.
2. Menjadi peniru yang inovatif dari sebuah produk yang sukses,
sehingga meminimalkan risiko, dan biaya awal.
3. Menjadi produsen berbiaya rendah dengan cara memproduksi produk
yang serupa secara missal namun lebih murah dari produk yang baru-
baru ini ditawarkan perusahaan lain.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
David, Fred R. 2009. Manajemen strategis edisi 12. Dono Sunardi, penerjemah.
Jakarta: Salemba Empat
David, Fred R. 2009. Manajemen strategis edisi 15. Dono Sunardi, penerjemah.
Jakarta: Salemba Empat
Suci, Rahayu Puji. 2015. Esensi Manajemen Strategi. Jakarta: Zifatama Publisher.
Kapa, Arif Zakaria, dkk. 2013. “Penerapan strategi: isu-isu pemasaran, keuangan /
Akuntansi, Litbang, dan SIM.”
http://www.manajementelekomunikasi.org/2013/04/08-penerapan-strategi-
isu-isu-pemasaran.html. Diakses pada hari Sabtu, 30 Maret 2019, pukul
09.15 WIB
16