Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan
dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas
dalam kurun waktu tertentu.1
Manajemen strategik adalah keputusan dan tindakan manajemen
terkait dengan kinerja jangka panjang organisasi. Manajemen strategis
mencakup semua fungsi dasar manajemen, yaitu mulai dari merencanakan,
melaksanakan, mengorganisir, dan mengendalikan strategi.2
Startegi tidak akan dapat diimplementasikan dengan sukses dalam
organisasi yang tidak mampu memasarkan produk dan jasa dengan baik dan
dalam perusahaan-perusahaan yang memiliki sebuah sistem informasi yang
lemah. Implementasi strategi secara langsung memengaruhi
keberlangsungan dari manajer pabrik, manajer divisi, manajer departemen,
manajer penjualan, manajer produk, manajer proyek, manajer personalia,
manajer staf, supervisor dan seluruh karyawan. Dalam situasi tertentu,
individu mungkin sama sekali tidak terlibat secara langsung dalam proses
formulasi strategi dan mungkin tidak menghargai, memahami, atau bahkan
menerima pekerjaan dan pemikiran yang berasal dari perumusan strategi
tersebut. Bahkan mungkin terjadi penolakan dibagian tertentu.

Sebetulnya, ada banyak alasan atas tingkat keberhasilan yang


rendah, termasuk gagal untuk membuat segmen pasar yang tepat, membayar
terlalu besar atas sebuah akuisisi baru dan tertinggal jauh dari pesaing dalam
hal litbang. Dalam hal ini keterlibatan manajer dan karyawan diperlukan
demi keberhasilan dalam pemasaran, keuangan atau akauntansi, litbang dan
MIS.

1
http://id.m.wikipedia.org/wiki/strategi
2
Hery, manajemen strategik (Jakarta: PT Grasindo, 2018), hal. 2

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana segmentasi pasar dan pemosisian produk digunakan sebagai
alat implementasi strategi?
2. Bagaimana Hakikat Penerapan Strategi Keuangan/Akuntansi dalam
implementasi strategi?
3. Bagaimana peran Isu-Isu Penelitian Dan Pengembangan (Litbang)
dalam implementasi strategi ?
4. Bagaimana Isu-Isu Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam
implementasi strategi?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui segmentasi pasar dan pemosisian produk digunakan
sebagai alat implementasi strategi
2. Mengetahui Hakikat Penerapan Strategi Keuangan/Akuntansi dalam
implementasi strategi
3. Mengetahui peran Isu-Isu Penelitian Dan Pengembangan (Litbang)
dalam implementasi strategi
4. Mengetahui Isu-Isu Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam
implementasi strategi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Penerapan Strategi


Dalam permainan sepak bola, gelandang bisa saja menyusun strategi
untuk menampilkan permainan terbaik, tetapi bukan berarti bahwa mereka
berhasi mencetak gol. Tim tersebut bisa saja kalah jika strategi permainan
tidak dijalankan (diterapkan) dengan baik. Kurang dari 10% strategi yang
dirumuskan berhasil diterapkan. Ada banyak alasan untuk rendahnya tingkat
keberhasilan tersebut, termasuk ketidakmampuan untuk melakukan
segmentasi pasar secara tepat, pemberian perhatian terlalu besar pada
akuisisi baru, dan ketinggalan dalam hal Litbang dari para pesaing.
Implementasi strategi secara langsung mempengaruhi
keberlangsungan dari manajer pabrik, manajer divisi, manajer departemen,
manajer penjualan, manajer produk, manajer proyek, manajer personalia,
manajer staf, supervisor, dan seluruh karyawan. Dalam situasi tertentu,
individu mungkin sama sekali tidak terlibat secara langsung dalam proses
formulasi strategi dan mungkin tidak menghargai, memahami, atau bahkan
menerima pekerjaan dan pemikiran yang berasal dari perumusan strategi
tersebut. Bahkan mungkin terjadi penolakan dibagian tertentu. Manajer dan
karyawan yang tidak memahami bisnis dan tidak berkomitmen pada bisnis
mugkin berusaha menggagalkan usaha-usaha implementasi strategi dari
proses manajemen strategik dengan harapan bahwa organisasi akan kembali
ke cara lama.3

2.1.1 Isu-isu Pemasaran


Sangat banyak variabel pemasaran yang dapat memengaruhi
keberhasilan atau kegagalan penerapan usaha-usaha implementasi strategi.

3
Fred R. David, Manajemen Strategis edisi 12, ter. Dono Sunardi (Jakarta: Salemba Empat:2009),
hal. 452

3
Beberapa contoh keputusan-keputusan pemasaran yang membutuhkan
kebijakan-kebijakan sebagai berikut :4
1. Cara membuat iklan yang lebih interaktif menjadi lebih efektif.
2. Cara terbaik mendapatkan keuntungan dari percakapan di facebook dan
twitter mengenai perusahaan dan industri.
3. Menggunakan penjualan yang eksklusif atau tanpa iklan TV melawan
iklan online.
4. Menggunakan iklan online atau tidak.
5. Membatasi atau tidak pangsa bisnis yang dijalankan dengan satu
konsumen atau pelanggan tunggal.
6. Menjadi pemimpin atau pengikut harga.
7. Menawarkan garansi penuh atau terbatas.
8. Memberi upah pada pada tenaga penjualan berdasarkan gaji saja,
komisi saja, atau kombinasi antara gaji dan komisi.
9. Menggunakan diler ekslusif atau saluran distribusi yang beragam.
Isu pemasaran yang menjadi perhatian besar para konsumen
dewasa ini adalah sejauh mana perusahaan dapat melacak pergerakan
individu di internet dan bahkan mampu mengidentifikasi nama dan alamat
surat elektronik individu tersebut. Ada dua variabel yang penting dalam
penerapan strategi yaitu segmen pasar (market segmentation) dan
pemosisian produk (product positioning).

a. Segmentasi Pasar
Segmentasi mengidentifikasikan kelompok konsumen dalam pasar-
produk, dimana setiap segmen terdiri dari pembeli dengan preferensi
produk yang hampir sama. Segmentasi memberikan peluang bagi
perusahaan untuk menyesuaikan produk atau jasanya dengan permintaan
pembeli secara efektif. Kepuasan konsumen dapat ditingkatkan dengan

4
Ibid., hlm. 453

4
pemfokusan segmen. Segmentasi dapat terjadi pada struktur pasar dengan
berbagai produk generik, berbagai jenis produk, dan bentuk produk.5
Segmentasi pasar secara luas digunakan dalam
mengiplementasikan strategi-strategi, khususnya untuk perusahaan-
perusahaan kecil dan terpsesialisasi. Segmentasi pasar dapat didefinisikan
sebagai pembagian pasar ke dalam kelompok konsumen tergantung dari
kebutuhan dan kebiasaan membelinya.
Sebagai contoh, Ebay baru-baru ini memulai sebuah strategi
segmentasi pasar baru untuk membidik pelanggan berusia di bawah 18
tahun. “Kami tentunya melihat cara-cara secara sah membawa orang yang
lebih muda kedalamnya, “kata Devin Wenig di Ebay.” “Kami tak akan
mengizinkan seseorang yang berusia 15 tahun tanpa batasan akases ke
situs tersebut. Kami akan meminta orang tua, seorang yang dewasa
menemani.” Kelompok usia di bawah 18 tahun merupakan segmen
pelanggan yang semakin cerdas dan diminati untuk berbagai bisnis.6
Segmentasi pasar merupakan sebuah variabel yang penting dalam
penerapan strategi paling tidak untuk tiga alasan. Pertama, strategi seperti
pengembangan pasar pengembangan produk, penetrasi pasar dan
diversifikasi membutuhkan peningkatan penjualan melalui pasar dan
produk baru. Agar strategi ini berhasil diterapkan, pendekatan-pendekatan
segmentasi pasar yang baru atau lebih baik dibutuhkan. Kedua, segmentasi
pasar memungkinkan sebuah perusahaan untuk beroperasi dengan sumber
daya yang terbatas karna produksi massal, distribusi massal, dan iklan
massal tidak diperlukan. Segmentasi pasar memampukan perusahaan kecil
berkompetisi dengan baik melawan perusahaan besar dengan
memaksimalkan laba per unit dan penjualan persegmen. Ketiga,
keputusan-keputusan segmentasi pasar secara langsung memengaruhi

5
David W. Cravens, Pemasaran Strategis, terj. Lina Salim, M. B. A. (Jakarta: Erlangga, 1996), Hal.
159.
6
Fred R. David, Manajemen Strategis edisi 15, terj. Dono Sunardi (Jakarta: Salemba Empat: 2015),
hal. 250

5
variabel-variabel bauran pemasaran (marketing mix variabel) yaitu
produk, tempat, promosi dan harga.7
Mengevaluasi segmen pasar potensial menuntut para penyusun
strategi untuk menentukan karakteristik dan kebutuhan, menganalisis
persamaan dan perbedaan pelanggan serta untuk mengembangkan profil
kelompok pelanggan. Melakukan segmentasi pasar terhadap konsumen
umumnya lebih mudah dibandingkan melakukan segmentasi pasar
industrial karena produk industrial seperti sirkuit elektronik dan
pengangkat barang, beragam aplikasi dan daya tarik untuk membedakan
kelompok konsumennya. Segmentasi merupakan kunci untuk
mempertemukan permintaan dengan penawaran dimana hal tersebut
menjadi masalah paling berat dalam pelayanan konsumen. Segmentasi
sering kali memperlihatkan bahwa fluktuasi yang acak dan besar dalam
permintaan yang sesungguhnya terdiri dari beberapa pola kecil, terprediksi
dan dapat diatur.

b. Pemosisian Produk
Setelah pasar tersegmentasi sehingga perusahaan dapat
menargetkan kelompok pelanggan tertentu, langkah selanjutnya adalah
menemukan hal yang pelanggan inginkan dan harapkan. Mengidentifikasi
konsumen target yang menjadi landasan menentukan tahap bagi keputusan
tentang bagaimana memenuhi keinginan dan kebutuhan kelompok
konsumen. Pemosisian produk secara luas digunakan untuk tujauan ini.
Pemosisian merupakan pengembangan skema representasi yang
mencerminkan produk atau jasa dibandingkan pesaing dalam dimensi yang
penting bagi kesuksesan dalam langkah industri. Berikut ini langkah-
langkah yang dibutuhkan dalam pemosisian produk :8
1. Memilih kriteria penting yang secara efektif membedakan produk atau
jasa dalam industri.

7
Ibid., hlm. 251
8
Fred R. David, Op.Cit., 458

6
2. Mempersiapkan diagram peta pemosisian produk dua dimensional
dengan kriteria yang spesikfik di tiap-tiap sumbunya.
3. Memplot produk atau jasa pesaing utama untuk menghasilkan matriks
empat kuadran.
4. mengidentifikasi area di peta pemosisian dimana produk atau jasa
perusahaan dapat menjadi paling kompetitif dipasar target tertentu.
5. Mengembangkan sebuah rencana pemasaran untuk memosisikan
produk atau jasa perusahaan secara tepat.
Karena hanya ada dua kriteria yang dapat diuji pada peta
pemosisian produk, banyak peta sering kali dikembangkan untuk menilai
beragam pendekatan pada penerapan strategi. Berikut beberapa aturan
untuk menggunakan pemosisian prosuk sebagai alat penerapan strategi :9
1. Mencari lubang atau ceruk kosong.
2. Tidak melayani dua segemen dengan strategi yang sama.
3. Tidak memposisikan diri anda sendiri ditengah peta.
Strategi pemosisian produk yang efektif memenuhi dua kriteria
yaitu: (1) secara unik, pemosisian produk membedakan suatu perusahaan
dari perusahaan lain, (2) pemosisian produk mendorong konsumen untuk
mengharapkan layanan yang sedikit berbeda dari yang akan atau diberikan
kepada konsumen dari yang mampu perusahaan berikan.

2.2 Isu-isu Keuangan dan Akuntansi


Pada bagian ini, ada beberapa konsep keuanagan atau akuntansi
yang dianggap pokok penerapan strategi : pengupayaan modal yang
diperlukan, pengembangan perhitungan laporan keuangan, pembuatan
anggaran keuangan dan pengevaluasian nilai atau kelayakan bisnis.
Beberapa contoh keputusan yang membutuhkan kebijakan keuangan atau
akuntansi adalah:10

9
Fred R. David, Manajemen Strategis edisi 15, terj. Dono Sunardi (Jakarta: Salemba Empat: 2015),
hal. 253
10
Fred R. David, Manajemen Strategis edisi 12, ter. Dono Sunardi (Jakarta: Salemba Empat:2009),
hal. 461

7
1. Menggalang dana dengan utang jangka pendek, utang jangka panjang,
saham preferen atau saham biasa.
2. Menyewa atau membeli aset tetap.
3. Menentukan rasio pembayaran dividen yang memadai.
4. Menggunakan pendekatan akuntansi LIFO (Last-in, Firs-out), FIFO
(First-in, First-out) atau nilai pasar.
5. Memperpanjang waktu piutang usaha
6. Menetapkan diskon persentase tertentu atas akun dalam periode waktu
yang telah ditentukan.
7. Menentukan jumlah kas yang harus dipertahankan.
Sebagaimana diindikasikan dalam “perspektif lingkungan hidup”,
kesehatan karyawan semakin dilihat sebagai sebuah isu manjaemen
keuangan yang penting di perusahaan. Kesejahteraan karyawan telah
menjadi isu strategis seperti yang dikatakan dokter dan penulis buku Joel
Fuhrman, kita semua seharusnya “makan untuk hidup” bukannya “hidup
untuk makan”.

2.2.1 Menggalang Modal untuk Menerapkan Strategi


Implementasi strategi yang berhasil terkadang membutuhkan modal
tambahan. Diluar laba bersih dari operasi dan penjualan aset, dua sumber
modal utama untuk sebuah organisasi adalah utang dan ekuitas. Menentukan
paduan yang tepat antara utang dan ekuitas dalam struktur modal sebuah
perusahaan sangat penting dalam penerapan strategi yang berhasil. Analisis
laba per saham (LPS) atau laba sebelum bunga dan pajak (earnings per
share-EPS/ earnings before interest and taxes-EBIT) adalah teknik yang
paling banyak digunakan untuk menentukan apakah utang, saham, atau
kombinasi antar utang dan saham adalah alternatif terbaik untuk
menggalang modal bagi penerapan strategi. Teknik ini melibatkan
pencermatan dampak pembayaran utang versus saham atas laba persaham
berdasarkan berbagai asumsi dan atas EBIT.

8
Analisis EPS/EBIT adalah alat yang berharga untuk membuat
keputusan mengenai pembiayaan modal yang yang diperlukan untuk
implementasi strategi, namun beberapa perhatian perlu diberikan saat
menggunakan tehnik ini. Pertama, laba mungkin akan lebih tinggi pada
alternative saham atau utang ketika tingkat EPS lebih rendah.

2.2.2 Perhitungan Laporan Keuangan


Analisis perhitungan laporan keuangan (projected financial
statement analysis) adalah sebuah teknik penerapan strategi yang pokok
sebab analisis tersebut memungkinkan sebuah organisasi untuk mengamati
hasil-hasil yang diharapkan dari berbagai tindakan dan pendekatan. Jenis
analisis ini dapat diterapkan untuk meramalkan dampak dari keputusan-
keputusan penerapan. Terdapat enam tahap dalam membuat suatu analisis
proyeksi keuangan yaitu:11
1. Buat perhitungan laporan laba rugi sebelum neraca. Awalilah dengan
memperkirakan penjualan seakurat mungkin.
2. Gunakan metode persentase penjualan (percentage-of sales) untuk
memproyeksiakan harga pokok penjualan(cost of good sold-CGS) dan
akun-akun pengeluaran di laporan keuangan.
3. Hitunglah perhitungan laba bersih (net income-NI)
4. Kurangi laba bersih dengan dividen (dividend-DIV) yang akan
dibayar untuk tahun depan. Sisa laba ini disebut laba ditahan (retained
earnings-RE). setiap tahun perusahaan menambahkan laba ditahan
(dari laporan laba rugi) ke laba ditahan tahun sebelumnya di neraca.
Oleh karena itu, jumlah laba ditahan dalam neraca adalah jumlah
kumulatif, bukan jumlah sebenarnya yang tersedia untuk implementasi
strategi! Dalam mebuat laporan proyeksi keunagan, jumlah laba
ditahan pada neraca biasanya cukup besar. Namun demikian,
jumlahnya juga bisa saja rendah atau bahkan negative jika perusahaan

11
Fred R. David, Manajemen Strategis edisi 15, terj. Dono Sunardi (Jakarta: Salemba Empat:
2015), hal. 260

9
mengalami kerugian. Satu-satunya cara bagi laba ditahan agar bisa
turun dari satu tahun ketahun lainya dalam neraca adalah:
a) Jika perusahaan mengalami kerugian pada tahun tersebut atau,
b) Jika perusahaan memiliki labah bersih positif pada tahun tersebut
namun harus membayar dividen lebih besar dari jumlah lab yang
diperoleh.
5. Perhitungkan pos-pos dineraca, dimulai dari lab ditahan dan kemudian
memperkirakan modal pemegang saham, utang jangka panjang, utang
jangka pendek, total utang, total aktifa, aktifa tetap, dan aktifa lancar.
6. Tulislah catatan pada perhitungan laporan. Setiap kali terjadi
perubahan dari tahun ke tahun yang diperhitungkan, beri catatan yang
perlu diberikan.

2.2.3 Anggaran Keuangan


Anggaran keuangan (financial budget) adalah dokumen yang
memperlihatkan secara detail bagaimana dan bisa diperoleh dan
dibelanjakan untuk suatu periode tertentu.12 Pada dasarnya, anggaran
keuangan adalah sebuah metode untuk menentukan hal yang harus
dilakukan untuk menyelesaikan implementasi strategi dengan sukses.
Penganggaran keuangan seharusnya tidak dianggap sebagai sebuah alat
untuk membatasi pengeluaran, tetapi lebih sebagai sebuah metode untuk
melakukan proses penggunaan yang paling produktif dan paling
menguntungkan dari sebuah sumber daya organisasi. Anggaran keuangan
dapat ditampilkan sebagai alokasi terencana dari sebuah perusahaan
berdasarkan perkiraan masa depan.
Beberapa bentuk yang sering digunakan yaitu anggaran kas,
anggaran operasi, anggaran penjualan, anggaran laba, anggaran pabrik,
anggaran belanja modal, anggaran beban, anggaran divisi, anggaran
variabel, anggaran fleksibel, dan anggaran tetap. Ketika sebuah organisasi

12
Rahayu P. Suci, Esensi Manajemen Strategi, (Sidoarjo: Zifatama Publisher, 2015), hal. 150

10
mengalami kesulitan keuangan, anggaran inilah yang sangat penting dalam
memandu implementasi strategi. Anggaran keuangan memiliki
keterbatasan. Pertama, program yang telah dianggarakan, dapat menjadi
begitu detail dimana mereka menjadi terlalu kaku dan terlalu mahal.
Kedua, anggaran keuangan bisa menjadi subtitusi bagi tujuan. Ketiga,
anggaran dapat menyembunyikan inefisensi jika didasarkan pada prosedur
daripada evaluasi priodik dari suatu kondistertentu. Terakhir, anggaran
terkadang digunakan sebagai instrument bagi tirani akibat rasa frustasi,
ketidaksukaan, ketidakadilan, dan tinggkat keluar masuk karyawan yang
tinggi.

2.2.4 Mengevaluasi Nilai Suatu Bisnis


Mengevaluasi nilai dari sebuah bisnis adalah hal yang penting bagi
implementasi strategi yang integrative, insentif, dan diverifikasi biasanya
diterapkan dengan mengambil alih lain. Diverifikasi biasanya diterapkan
dengan mengambil alih perusahaan lain.13
Metode perhitungan nilai bisnis dapat dikelompokkan menjadi tiga
pendekatan utama yaitu apa yang dimiliki sebuah perusahaan, seberapa
yang dihasilkan suatu perusahaan dan apa yang dilemparkan suatu
perusahaan kepasar. Akan tetapi, penting untuk disadari bahwa valuasi
bukanlah sebuah ilmu pasti. Valuasi nilai suatu perusahaan didasarkan
pada fakta-fakta financial, namun akal sehat dan penilaian intuitif pasti
masuk dalam proses tersebut.
Pendekatan pertama adalah menentukan nilai bersih atau modal
pemegang saham. Pendekatan kedua adalah dengan mengukur nilai suatu
perusahaan muncul dari keyakinan bahwa nilai dari bisnis apapun harus
didasarkan pada manfaat masa depan yang bisa diperoleh pemiliknya
berupa laba bersih. Dan pendekatan ketiga adalah membiarkan pasar
menentukan nilai bisnis berdasarkan nilai harga jual, metode rasio harga
terhadap laba, dan metode saham yang beredar

13
Ibid.,hlm. 150

11
2.2.5 Memutuskan Apakah perlu Go Public
Go public berarti menjual persentase tertentu dari perusahaan anda
kepada pihak lain untuk memperoleh modal dipasar saham,
konsekuensinya, hal itu menipiskan kendali pemilik atas perusahaan. Go
public tidak disarankan untuk perusahaan dengan penjualan dibawah $10
juta sebab biaya awalnya bisa terlalu tinggi dibandingkan dengan arus kas
yang akan diperoleh perusahaan tersebut. Bagi perusahaan dengan
penjualan diatas $10 juta, go public menawarkan keuntungan besar. Ia
memungkinkan perusahaan mendapatkan modal untuk mengembangkan
produk baru, membangun pabrik, melakukan ekspansi, mendorong
pertumbuhan, serta memasarkan produk dan jasa lebih efektif.14

2.3 Isu-isu Penelitian dan Pengembangan (Litbang)


Personil penelitian dan pengembangan-litbang (research and
development R&D) dapat memainkanperan integral dalam penerapan
strategi. Para individu secara umum bertanggung jawab untuk
mengembangkan berbagai produk baru dan memperbaiki produk-produk
lama sedemikian rupa sehingga memungkinkan penerapan strategi yang
efektif.
Penelitian menyarankan bahwa perusahaan yang paling berhasil
menggunakan strategi litbang sebagai penghubung antara peluang eksternal
dengan kekuatan internal dan kemudian mengaitkannya dengan tujuan.
Kebijakan litbang yang dirumuskan dengan baik daapat meraih
peluang pasar dengan kemampuan internal yang dimiliki. Kebijakan litbang
dapat meningkatkan usaha impelmentasi strategi dalam hal :15
1. Menekankan peningkatan produk atau proses.
2. Menekankan pada riset dasar atau terapan.
3. Menjadi pemimpin atau pengikut dalam litbang.
14
Fred R. David, Manajemen Strategis edisi 12, ter. Dono Sunardi (Jakarta: Salemba Empat:2009),
hal. 484
15
Ibid., hlm. 485

12
4. Mengembangkan tipe proses robotic atau manual.
5. Mengalokasikan jumlah uang yang tinggi, rata-rata, atau rendah untuk
litbang.
6. Menjalankan litbang sendiri atau mengontrakkan ke luar.
7. Menggunakan peneliti dari universitas atau peneliti swasta.
Banyak perusahaan sulit untuk memutuskan apakah akan mencari
bantuan litbang dari perusahaan luar atau mengembangkan keahlian
litbang secara internal. Berikut panduan yang dapat digunakan untuk
membantu keputusan ini :16
1. Jika tingkat perkembangan teknis lambat, tingkat pertumbuhan pasar
sedang dan terdapat hambatan signifikan untuk pelaku baru, litbang
didalam lingkup perusahaan adalah solusi yang lebih bagus.
Alasannya adalah jika berhasil litbang akan memberikan monopoli
produk atau proses temporer yang dapat dieksploitasi perusahaan.
2. Jika teknologi berkembang cepat dan pasar bertumbuh dengan lambat,
upaya litbang yang besar-besaran bisa jadi sangat berisiko karena hal
tersebut bisa jadi sangat berisiko, karena hal tersebut bisa
menghasilkan perkembangan teknologi yang cepat menjadi usang atau
tidak memiliki pasar.
3. Jika teknologi berkembang dengan lambat, tetapi pasar tumbuh cepat,
biasanya tidak akan ada cukup waktu untuk mengembangkan
dilingkup dalam. Pendakatan yang disarankan adalah mencari
keahlian litbang secara eksklusif atau noneksklusif dari sebuah
perusahaan diluar.
4. Jika baik perkembangan teknis maupun pertumbuhan pasar cepat,
keahlian litbang sebaiknya didapat melalui akuisisi sebuah perusahaan
yang telah matang di industri.
Setidaknya, Terdapat tiga pendekatan litbang untuk menerapkan
strategi sebagai berikut:17

16
Ibid., hlm. 486
17
Rahayu P. Suci, Esensi Manajemen Strategi, (Sidoarjo: Zifatama Publisher, 2015), hal. 152

13
1. Menjadi perusahaan pertama yang memasarkan suatu produk dengan
teknologi baru.
2. Menjadi peniru yang inovatif dari sebuah produk yang sukses,
sehingga meminimalkan risiko, dan biaya awal.
3. Menjadi produsen berbiaya rendah dengan cara memproduksi produk
yang serupa secara missal namun lebih murah dari produk yang baru-
baru ini ditawarkan perusahaan lain.

2.4 Isu-isu Sistem Informasi Manajemen (Management Information System-


MIS)
Perusahaan yang mengumpulkan, dan mengevaluasi informasi
eksternal dan internal secara efektif dapat memperoleh keunggulan
kompetitif dari perushaan lain. Di berbagai industry, informasi menjadi
factor yang paling penting dalam membedakan perusahaan yang berhasil
dengan perusahaan yang tidak berhasil. Proses manajemen strategis
difasilitasi dengan baik di perusahaan yang memiliki sistem informasi yang
efektif. Banyak perusahaan yang memiliki pendekatan baru untuk sistem
informasi, yang bisa menyatukan pengetahuan teknis dari ahli computer
dengan visi dari manajemen senior.
Pengumpulan, penyelamatan, dan penyimpanan informasi dapat
digunakan untuk menciptakan keunggulan bersaing dalam cara seperti
melakukan penjualan silang kepada pelanggan, memonitor, pemasok,
membuat manajer dan karyawan mendapat informasi yang cukup,
berkoordinasi antara divisi, dan mengelola dana. Seperti persediaan dan
sumber daya manusia, informasi sekarang dikenali sebagai aset organisasi
berharga yang dapat dikendalikan dan dikelola. Perusahaan dapat
mengimplementasi strategi-strategi dengan informasi terbaik yang akan
menghasilkan bersaing di Abad ke-21.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Implementasi strategi yang sukses bergantung pada kerjasama antara


seluruh fungsional dan manajer divisional dalam organisasi. Departemen
pemasaran umumnya bertugas dengan mengimplementasikan strategi-
strategi yang mambutuhkan peningkatan signifikan dalam penerimaan
penjualan diwilayah baru dengan produk baru atau yang telah ditingkatkan.
Manajer keuangan dan akuntansi akan merancang pendekatan implementasi
strategi yang efektif pada biaya yang rendah dan risiko minimal untuk
perusahaan itu.
Manajer litbang harus memindahkan teknologi yang kompleks atau
mengembangkan teknologi baru untuk sukses mengimplementasikan
strategi. Manajer sistem informasi smakin diperlukan untuk menyediakan
lebih banyak lagi kepemimpinan dan pelatihan untuk seluruh individu dalam
perusahaan tersebut. Hakikat dari pemasaran, keuangan atau akuntansi,
litbang serta MIS, ditambah dengan aktifitas manajemenyaitu yang
menentukan keberhasilan organisasi secara luas.

3.2 Saran

Dari uraian pembahasan diatas kami menyarankan kepada pembaca


sekalian agar manfaat dari pembahasan mengenai mengimplementasikan
strategi isu pemasaran, keuangan atau akuntansi, litbang, dan MIS ini dapat
memberi wawasan positif. Dimana sisi positif dari uraian tersebut bisa
dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan tentang
mengimplementasikan strategi isu pemasaran, keuangan atau akuntansi,
litbang, dan MIS.

15
DAFTAR PUSTAKA

Cravens, David W. 1996. Pemasaran Strategis. Lina Salim, penerjemah. Jakarta:


Erlangga

David, Fred R. 2009. Manajemen strategis edisi 12. Dono Sunardi, penerjemah.
Jakarta: Salemba Empat

David, Fred R. 2009. Manajemen strategis edisi 15. Dono Sunardi, penerjemah.
Jakarta: Salemba Empat

Hery. 2018. Manajemen Strategik. Jakarta: PT Gramedia

Suci, Rahayu Puji. 2015. Esensi Manajemen Strategi. Jakarta: Zifatama Publisher.

Kapa, Arif Zakaria, dkk. 2013. “Penerapan strategi: isu-isu pemasaran, keuangan /
Akuntansi, Litbang, dan SIM.”
http://www.manajementelekomunikasi.org/2013/04/08-penerapan-strategi-
isu-isu-pemasaran.html. Diakses pada hari Sabtu, 30 Maret 2019, pukul
09.15 WIB

16

Anda mungkin juga menyukai