Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

2. Rumusan Masalah

3. Tujuan

1
BAB 2

PEMBAHASAN

1. AKUNTANSI KAS
1.1 Konsep Akuntansi Kas
Menurut PAPSI 2013 – 09.1 Kas menjelaskan bahwa “Kas adalah mata
uang kertas dan logam baik rupiah maupun valuta asing yang masih berlaku
sebagai alat pembayaran yang sah.” Kas merupakan asset keuangan yang
diklasifikasikan sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang (loans and
receivables)”, yang dicatat pada nilai nominal dan tidak ada penurunan nilai.
Perubahan posisi saldo kas di bank dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut:

a. Penyetoran dan penarikan tunai oleh nasabah.


b. Penyetoran kepada Bank Indonesia atau penarikan dari rekening bank
yang bersangkutan di Bank Indonesia.
c. Penggunaan untuk transaksi internak bank seperti untuk dana kas kecil,
pembayaran biaya-biaya operasional, biaya gaji, dan sebagainya.

Transaksi internal bank syariah dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu tanpa
menggunakan kas kecil dan dengan menggunakan kas kecil. Untuk transaksi
tanpa menggunakan kas kecil, bank biasanya melakukan pembayaran via
rekening. Adapun transaksi dengan menggunakan kas kecil biasanya dilakukan
untuk transaksi yang nilai rupiahnya realtif kecil, antara lain untuk pembayaran
konsumsi, biaya transport, biaya langganan koran atau majalah, dan biaya listrik
atau air. Akuntansi kas kecil pada bank dapat menggunakan sistem dana tetap
(imprest fund system) maupun sistem dana berfluktuatif (fluctuating system).
Transaksi dana kas kecil dengan sistem dana tetap meliputi,
 Pembentukan dana kas kecil.
 Pemakaian dana kas kecil.
 Pengisian dana kas kecil.
Dalam sistem ini, pada saat pembentukan dana kas kecil, bank akan
mendebit dana kas kecil dan selanjutnya pemakaian kas kecil tidak dijurnal, tapi

2
hanya diarsip sehingga saldo dana kas kecil akan tetap. Yang berubah adalah
komposisi kasnya, karena komposisi kasnya terdiri dari atas uang tunai dan arsip
bukti pemakaian bertambah. Pada saat pengisian kembali, bank akan mendebit
biaya-biaya yang telah dikeluarkan dan mengkredit rekening kasnya.

Adapun pada akuntansi kas kecil dengan sistem dana berfluktuasi, pada saat
pengisian kas kecil, bank akan mendebit dana kas kecil dan mengkreditkan
rekening kas. Pada saat pemakaian kas kecil akan didebit biaya-boaya atau utang
yang terjadi dan mengkredit dana kas kecil. Pada saat pengisian kembali
mendebit rekening dana kas kecil dan mengkredit rekening kas.

Contoh Transaksi Kas Kecil


1 Maret 20XA dibentuk dana kas kecil 500.000
3 Maret 20XA dibayar biaya konsumsi rapat 40.000
7 Maret 20XA dibayar biaya bahan bakar mobil kantor 60.000
10 Maret 20XA dibayar biaya asuransi cash in save 50.000
11 Maret 20XA dibayar biaya asuransi cash in transit 20.000
15 Maret 20XA dibayar biaya langganan Koran 40.000
23 Maret 20XA dibayar biaya listrik bulan terakhir 120.000
26 Maret 20XA dibayar biaya air bulan terakhir 100.000
27 Maret 20XA dibayar biaya service kendaraan 50.000
kantor
31 Maret 20XA kas kecil diisi kembali

Jurnal bila menggunakan sistem dana tetap (imprest fund system) adalah
sebagai berikut:
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
01/03/20XA Db. Kas Kecil 500.000
Kr. Kas 500.000
31/03/20XA Db. Bb Konsumsi Rapat 40.000
Db. Bb Bahan Bakar 60.000
Db. Bb Asuransi cash in save 50.000
Db. Bb Asuransi cash in transit 20.000

3
Db. Bb Koran 40.000
Db. Bb Listrik 120.000
Db. Bb Air 100.000
Db. Bb Service Kendaraan 50.000
Kr. Kas Kecil 480.000
31/03/20XA Db. Kas Kecil 480.000
Kr. Kas 480.000

Jurnal bila menggunakan sistem dana berfluktuatif (fluctuation system) adalah


sebagai berikut:
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
01/03/20XA Db. Kas Kecil 500.000
Kr. Kas 500.000
03/03/20XA Db. Bb Konsumsi Rapat 40.000
Kr. Kas Kecil 40.000
07/03.20XA Db. Bb Bahan Bakar 60.000
Kr. Kas Kecil 60.000
10/03/20XA Db. Bb Asuransi cash in save 50.000
Kr. Kas Kecil 50.000
11/03/20XA Db. Bb Asuransi cash in transit 20.000
Kr. Kas Kecil 20.000
15/03/20XA Db. Bb Koran 40.000
Kr. Kas Kecil 40.000
23/03/20XA Db. Bb Listrik 120.000
Kr. Kas Kecil 120.000
26/03/20XA Db. Bb Air 100.000
Kr. Kas Kecil 100.000
27/03/20XA Db. Bb Service Kendaraan 50.000
Kr. Kas Kecil 50.000
31/03/20XA Db. Kas Kecil 480.000
Kr. Kas 480.000

1.2 Akuntansi Kas untuk Penyetoran dan Penarikan oleh Nasabah Melalui
Teller
Variasi transaksi penyertaan dan penarikan oleh nasabah melalui teller
didasarkan pada lokasi.
a. Transaksi Setoran Kas di Cabang Sendiri

4
Transaksi setoran cabang sendiri adalah transaksi dimana seorang nasabah
memasukan uang untuk rekening yang berasal dari kantor cabang tempat uang itu
dimasukkan.
Misalkan tanggal 2 Agustus 20X9 Ibu Yanti nasabah Bank Syariah Mandiri
cabang Pekanbaru, melakukan setoran tunai di kantor cabang Pekanbaru ke
rekeningnya sebesar Rp 250.000,-
Jurnal di kantor cabang Pekanbaru :
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
02/08/20X9 Db. Kas 250.000
Kr. Rek Nasabah – Yanti 250.000

b. Transaksi Penarikan Kas di Cabang Sendiri


Transaksi penarikan di cabang sendiri adalah transaksi dimana seorang
nasabah menarik uang dari rekening yang berasal dari kantor cabang tempat uang
itu ditarik.
Misalkan pada tanggal 4 Agustus 20X9 Ibu Yanti nasabah BSM cabang
Pekanbaru, melakukan penarikan tunai uangnya di kantor cabang Pekanbaru
sebesar Rp 100.000,-
Jurnal di kantor cabang Pekanbaru :
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
04/08/20X9 Db. Rek Nasabah – Yanti 100.000
Kr. Kas 100.000

c. Transaksi Setoran Kas ke Cabang Lain


Transaksi setoran cabang lain adalah transaksi dimana seorang nasabah
memasukkan uang di suatu kantor cabang untuk rekening yang berasal dari kantor
cabang lain pada bank yang sama.
Contoh pada tanggal 7 Agustus 20X9 Ibu Yanti melakukan setoran tunai di
kantor BSM cabang Pekanbaru ke rekening BSM atas nama Syaza di Yogyakarta
sebesar Rp 150.000,-
Jurnal di kantor cabang tempat penyetoran (Pekanbaru) :
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

5
07/08/20X9 Db. Kas 150.000
Kr. RAK Cab Yogyakarta 150.000
Jurnal di kantor cabang pemilik rekening (Yogyakarta) :
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
07/08/20X9 Db. RAK Cab Surabaya 150.000
Kr. Rek Nasabah - Syaza 150.000

d. Transaksi Penarikan Kas di Cabang Lain


Transaksi penarikan di cabang lain adalah transaksi dimana seorang nasabah
menarik uangnya di suatu kantor cabang melalui kantor cabang lain pada bank
yang sama.
Contoh tanggal 10 Agustus 20X9 Ibu Yanti nasabah BSM Pekanbaru
melakukan transaksi penarikan di BSM Padang sebesar Rp 50.000,-
Jurnal di kantor cabang tempat transaksi penarikan (Padang) :
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
10/08/20X9 Db. RAK Cab Pekanbaru 50.000
Kr. Kas 50.000

Jurnal di kantor cabang pemilik rekening (Pekanbaru) :


Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
10/08/20X9 Db. Rek Nasabah – Yanti 50.000
Kr. RAK Cab Padang 50.000

1.3 Akuntansi Kas Melalui Automatic Teller Machine (ATM)


Transaksi kas melalui ATM meliputi :
a. Pengisian Kas ATM
Transaksi pengisian kas ATM merupakan transaksi bank mengisi kas
terdapat dalam ATM.
Contoh tanggal 12 Agustus 20X9 BSM cabang Jakarta melakukan pengisian
ATMNya sebesar Rp 100.000.000,-
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
12/08/20X9 Db. Kas ATM 100.000.000
Kr. Kas 100.000.000

6
b. Penarikan Kas oleh Nasabah Cabang Pemilik ATM
Transaksi penarikan oleh nasabah cabang pemilik kas ATM merupakan
transaksi saat nasabah menarik dananya di bank melalui ATM.
Misalnya tanggal 15 Agustus 20X9, Bapak Edi nasabah BSM Cabang
Jakarta menarik dananya melalui ATM BSM Cab Jakarta sebesar Rp 500.000,-
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
15/08/20X9 Db. Rek Nasabah – Edi 500.000
Kr. Kas ATM 500.000

c. Penarikan Kas Bukan oleh Nasabah Cabang Pemilik ATM


Transaksi penarikan bukan oleh nasabah cabang pemilik kas ATM
merupakan transaksi saat adanya nasabah dari cabang lain yang menarik dananya
di bank melalui ATM.
Misalnya tanggal 15 Agustus 20X9, Ibu Desmiati nasabah BSM Cab
Padang menarik dananya melalui ATM BSM Cab Jakarta sebesar Rp 300.000,-

Jurnal di kantor cabang tempat transaksi peanrikan ATM (Jakarta) :


Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
15/08/20X9 Db. RAK Cab Padang 300.000
Kr. Kas ATM 300.000
Jurnal di kantor cabang asal rekening yang ditarik (Padang) :
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
15/08/20X9 Db. Rek Nasabah - Desmiati 300.000
Kr. RAK Cab Jakarta 300.000
Kas ATM merupakan pos tersendiri untuk melakukan identifikasi transaksi.
Pengisian ATM dilakukan apabila stok kas pada mesin sudah melewati titik
minimal, jurnal pada ATM dilakukan otomatis oleh sistem.
2. AKUNTANSI PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN KLIRING
2.1 Penempatan pada Bank Indonesia
Menurut PAPSI 2013 – 09.2 Penempatan pada Bank Indonesia,
“Penempatan pada Bank Indonesia adalah penempatan/tagihan Bank baik

7
dalam Rupiah maupun valuta asing kepada Bank Indonesia.” Penempatan
pada BI dilakukan dalam bentuk Giro dan Sertifikat Wadiah Bank Indonesia.
Transaksi Penempatan pada Bank Indonesia
Tanggal 1 Agustus 20XA, BSM Cab Padang menyetor tunai untuk giro di Bank
Indonesia sebesar Rp 1 Miliar.
Tanggal 10 Agustus 20XA, BSM Cab Padang mengambil dana di Bank Indonesia
sebesar Rp 400 Juta.

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


01/08/20XA Db. Giro pada BI 1.000.000.000
Kr. Kas 1.000.000.000
10/08/20XA Db. Kas 400.000.000
Kr. Giro pada BI 400.000.000
Bentuk lain penempatan dana bank syariah pada Bank Indonesia adalah
dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Syariah yang merupakan
instrument pengganti atas Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI). Baik SBI
Syariah amupun SWBI merupakan saran penitipan dana jangka pendek oleh bank
syariah yang mengalami kelebihan likuiditas. SBI Syariah menggunakan skema
jualah dengan kebijakan return saat ini mengacu pada SBI konvensioanal.
Perkembangan bank syariah akan tetap seiring dengan perkembangan ekonomi riil
masyarakat dan konsisten dengan prinsip the existence of underlying transaction
pada setiap keutnungan yang diperoleh.
Contoh Kasus Transaksi Penempatan pada SBI Syariah/FASBIS
 Tanggal 1 September 20X9 BSP menempatkan dana sebesar Rp
3.000.000.000,- di SBI Syariah dengan masa penempatan 3 bulan.
 Tanggal 5 September 20X9 BSP menempatkan dana sebesar Rp
500.000.000,- di FASBIS dengan masa penempatan 1 bulan.
 Tanggal 5 Oktober 20X9, bank mencairkan FASBIS yang dimasukkan
tanggal 5 September.
 Tanggal 1 Desember 20X9, bank mencairkan SBI Syariah yang pernah
dimasukan tanggal 1 September 20X9.
Jurnal untuk transaksi tersebut antara lain :

8
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
01/09/20X9 Db. SBI Syariah 3.000.000.000
Kr. Giro pada BI 3.000.000.000
05/09/20X9 Db. FASBIS 500.000.000
Kr. Giro pada BI 500.000.000
05/10/20X9 Db. Giro pada BI 500.000.000
Kr. FASBIS 500.000.000
01/12/20X9 Db. Giro pada BI 3.000.000.000
Kr. FASBIS 3.000.000.000

2.2 Kliring
Kliring merupakan sarana atau cara perhitungan utang-piutang dalam
bentuk surata berharga atau surat dagang dari suatu bank peserta yang
diselenggarakan oleh Bank Indonesia atau pihak lain yang ditunjuk. Dalam
kegiatan kliring, digunakan warkat, dokumen, dan formulir kliring. Warkat
adalah alat pembayaran bukan tunai yang diperhitungkan atas beban atau untuk
rekening nasabah atau bank melalui kliring. Dokumen kliring adalah dokumen
yang berfungsi sebagai alat bantu dalam proses perhitungan kliring ditempat
penyelenggara. Formulir kliring adalah adalah formulir yang digunakan untuk
proses perhitungan kliring meliputi neraca kliring penyerahan dan pengembalian
yang disediakan oleh penyelenggara kliring, neraca kliring penyerahan, dan
pengembalian yang disediakan peserta kliring dan bliyet giro saldo kliring yang
disediakan oleh peserta.
Contoh Kasus Transaksi Kliring
o Tanggal 5 Mei 20XA, BSP menerima tagihan dari Bank Mandiri Syariah
sebesar Rp 200.000.000,- untuk beban Bapak Hendra.
o Tanggal 6 Mei 20XA, BSP menyerahkan warkat kliring ke Bank
Indonesia dan pada tanggal itu juga kliring dinyatakan berhasil sebesar
Rp 300.000.000,- untuk keuntungan rekening giro Bapak Novan.

Jurnal atas transaksi kliring tersebut yaitu


Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

9
05/05/20XA Db. Giro Hendra 200.000.000
Kr. Giro pada BI 200.000.000
06/05/20XA Db. Giro pada BI 300.000.000
Kr. Giro Novan 300.000.000

3. AKUNTANSI PAJAK
3.1 Konsep Akuntansi Pajak
Aktivitas bank syariah yang mengakibatkan bertambahnya pendapatan
seseorang merupakan objek pajak yang harus dibayarkan kepada negara.
Beberapa jenis objek pajak yang terkait dengan aktivitas bank syariah beserta
tarif pajak yang dikenakan.
1. Penerimaan bonus giro wadiah oleh nasabah giro wadiah dikenakan
pajak PPh Pasal 4 (2) giro sebesar 20% dari bonus yang diterima
nasabah.
2. Penerimaan bagi hasil oleh nasabah giro mudharabah, tabungan
mudharabah, dan deposito mudharabah dikenakan pjak PPh Pasal 4 (2).
Ketiganya dikenakan pajak sebesar 20% dari bagi hasil atau bonus yang
diterima.
3. Penghasilan yang diterima pegawai bank syariah dikenakan PPh 21
perorangan dikenakan pajak 10%
4. Penghasilan bank syariah yang kena pajak dikenakan PPh 21 Badan
5. Dividen yang dibayar bank syariah kepada pemegang shama dikenakan
PPh Pasal 4 (2) dividien.
Pajak yang dipungut oleh bank disimpan terlebih dahulu dalam rekening
Titipan Kas Negara dengan sub rekening sesuai dengan jenis pajak yang
dipungut.
3.2 Contoh Kasus Transaksi Pajak
 Tanggal 30 Oktober 20XA, dibayar bonus giro wadiah pada rekening
Fatih Rizki Bakri, nasabah giro wadiah BSP sebesar Rp 100.000,- BSP
memotong pajak 20% PPh Pasal 4 (2) Giro.
 Tanggal 30 Oktober 20XA, dibayar bagi hasil yang sudah diumumkan,

10
tapi belum dibayar langsung dipotong ke (1) rekening Reznia Amalia
nasabah tabungan mudharabah sebesar Rp 60.000,- (2) rekening
tabungan mudharabah Gina Rosnalia, nasabah deposito mudharabah
sebesar Rp 200.000,-
 Tanggal 1 November 20XA, dibayar gaji Fatih pegawai BSP sebesar Rp
3.000.000,- dipotong pajak sebesar 10%. Gaji langsung masuk rekening
tabungan mudharabah Fatih.
 Tanggal 1 November 20XA, dipotong PPh 21 Badan masa sebesar Rp
15.000.000,-
 Tanggal 1 November 20XA, dibayar dividen kepada Rahmadi Wijaya,
salah seorang pemegang saham sebesar Rp 20.000.000,- dan dipotong
PPh Pasal 4 (2) dividen. Dividen dibayar via tabungan mudharabah
Rahmadi.
 Tanggal 5 November 20XA, disetor semua pajak yang telah dipotong
BSP ke rekening pemerintah di Bank Indonesia sebesar Rp 256.640.000,-
Jurnal yang berkaitan dengan transaksi pajak tersebut yaitu
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
30/10 Db. Bb Bonus Wiro Wadiah 100.000
Kr. Giro Wadiah (an Fatih) 80.000
Kr. Titipan Kas Negara – PPh Pasal
20.000
4 (2) Giro
30/10 Db. Hak pihak ketiga atas bagi hasil 60.000
Kr. Tab Mudharabah (an Reznia) 60.000
Db. Tab Mudharabah (an Reznia) 12.000
Kr. Titipan kas negara – PPh Pasal 4
12.000
(2) Tabungan
01/11 Db. Beban Gaji 3.000.000
Kr. Tab Mudharabah (an Fatih) 2.700.000
Kr. Titipan kas negara PPh 21 300.000
01/11 Db. Beban Pajak 15.000.000
Kr. Titipan kas negara PPh 21 Badan 15.000.000
01/11 Db. Dividen 20.000.000
Kr. Tab Mudharabah (an Rahmadi) 16.000.000

11
Kr. Titipan kas negara PPh Pasal 4
4.000.000
(2) Dividen
05/11 Db. Rupa-rupa titipan kas Negara 256.640.000
Kr. Bank Indonesia 256.640.000

BAB 3
PENUTUP

12
1. KESIMPULAN
2. SARAN

13
DAFTAR PUSTAKA

Rizal Yaya, Aji E. Martawireja dan Ahim Abdurahim (2014), Akuntansi


Perbankan Syariah: Teori dan Praktik Kontemporer Berdasarkan PAPSI
2013, Penerbit Salemba Empat

14

Anda mungkin juga menyukai

  • Artikel Ilmiah
    Artikel Ilmiah
    Dokumen12 halaman
    Artikel Ilmiah
    Wila Kartika Dewi
    Belum ada peringkat
  • Manajemen Strategi
    Manajemen Strategi
    Dokumen16 halaman
    Manajemen Strategi
    Wila Kartika Dewi
    Belum ada peringkat
  • Bab 14 Akuntansi Kas Penempatan Pada Bi Kliring Dan Pajak
    Bab 14 Akuntansi Kas Penempatan Pada Bi Kliring Dan Pajak
    Dokumen29 halaman
    Bab 14 Akuntansi Kas Penempatan Pada Bi Kliring Dan Pajak
    Wila Kartika Dewi
    Belum ada peringkat
  • Makalah Perpajakan
    Makalah Perpajakan
    Dokumen8 halaman
    Makalah Perpajakan
    Wila Kartika Dewi
    Belum ada peringkat
  • Fiqih
    Fiqih
    Dokumen6 halaman
    Fiqih
    Wila Kartika Dewi
    Belum ada peringkat
  • Resume Audit Atas Transaksi Penerimaan D
    Resume Audit Atas Transaksi Penerimaan D
    Dokumen7 halaman
    Resume Audit Atas Transaksi Penerimaan D
    Eko Prasetyo Widodo
    Belum ada peringkat
  • Laporan Lengkap
    Laporan Lengkap
    Dokumen20 halaman
    Laporan Lengkap
    Wila Kartika Dewi
    Belum ada peringkat
  • Soal Uas Manajemen Strategik
    Soal Uas Manajemen Strategik
    Dokumen4 halaman
    Soal Uas Manajemen Strategik
    Wila Kartika Dewi
    Belum ada peringkat
  • Metopel
    Metopel
    Dokumen7 halaman
    Metopel
    Wila Kartika Dewi
    Belum ada peringkat
  • Manajemen Strategi
     Manajemen Strategi
    Dokumen9 halaman
    Manajemen Strategi
    Wila Kartika Dewi
    Belum ada peringkat
  • 1 SM PDF
    1 SM PDF
    Dokumen10 halaman
    1 SM PDF
    PrasetyaDwiCahyo
    Belum ada peringkat
  • Akpri
    Akpri
    Dokumen25 halaman
    Akpri
    Wila Kartika Dewi
    Belum ada peringkat
  • 1 SM PDF
    1 SM PDF
    Dokumen10 halaman
    1 SM PDF
    PrasetyaDwiCahyo
    Belum ada peringkat
  • PDF
    PDF
    Dokumen182 halaman
    PDF
    arlindo Hartono
    Belum ada peringkat
  • Akpri
    Akpri
    Dokumen26 halaman
    Akpri
    Wila Kartika Dewi
    Belum ada peringkat
  • Akpri
    Akpri
    Dokumen26 halaman
    Akpri
    Wila Kartika Dewi
    Belum ada peringkat
  • Akpri
    Akpri
    Dokumen25 halaman
    Akpri
    Wila Kartika Dewi
    Belum ada peringkat