KELOMPOK VII
09174077 : HALIM
MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI......................................................................................................................................... 2
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 5
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................. 6
BAB 2 PEMBAHASAN .......................................................................................................................
2.1 Pengertian Pemeliharaan SDM ...................................................................................... 7
2.1.1 Tujuan Pemeliharaan SDM ...........................................................................................
2.1.2 Tujuan asas Pemeliharaan .......................................................................................... 8
2.2 Beban Kerja ........................................................................................................................
2.2.1 Aspek dan Dimensi Beban Kerja ............................................................................... 9
2.2.2 Faktor yang mempengaruhi Beban Kerja ................................................................ 10
2.2.3 Pengukuran Beban Kerja ........................................................................................... 11
2.3 Stres Kerja ...........................................................................................................................
2.3.1 Stres Dalam Kerja ....................................................................................................... 12
2.3.2 Faktor-faktor penyebab stress kerja ......................................................................... 13
2.3.3 Dampak Stres Kerja dalam Perusahaan ................................................................... 14
2.4 Konseling .............................................................................................................................
3
2.7.1 Fungsi Komunikasi dalam Organisasi ..................................................................... 21
BAB 3 PENUTUP .................................................................................................................................
3.0 KESIMPULAN .............................................................................................................. 23
Question and Answe ............................................................................................................ 24
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... 30
4
BAB 1
PENDAHULUAN
5
1.2 Rumusan Masalah
6
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Hasibuan
usaha mempertahankan dan atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan sikap
karyawan, agar mereka tetap loyal dan bekerja produktif untuk menunjang
tercapainya tujuan perusahaan”.
2. Edwin B. Flippo
“The maintenance function of personnel is concerned primarily with preserving the
physical, mental and emotional condition of employees”
Fungsi pemeliharaan karyawan adalah menyangkut perlindungan kondisi fisik,mental
dan emosi karyawan”.
3. Jay Heizer dan Barry Render
pemeliharaan adalah “all activities involved in keeping a system’s equipment in
working order ”Artinya: pemeliharaan adalah segala kegiatan yang di dalamnya
adalah untuk menjaga sistem peralatan agar bekerja dengan baik.
4. M.S Sehwarat dan J.S Narang
pemeliharaan (maintenance) adalah sebuah pekerjaan yang dilakukan secara
berurutan untuk menjaga atau memperbaiki fasilitas yang ada sehingga sesuai
dengan standar (sesuai dengan standar fungsional dan kualitas).
7
2.1.1 Tujuan Pemeliharaan SDM
Berikut ini adalah beberapa tujuan pemeliharaan sumber daya manusia pada
perusahaan.
1. Untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan
2. Meningkatkan disiplin dan menurunkan absensi karyawan
3. Meningkatkan loyalitas dan menurunkan turn-over karyawan
4. Memberikan ketenangan, keamanan, dan kesehatan karyawan
5. Memperbaiki kondisi fisik, mental, dan sikap karyawan
6. Mengurangi konflik serta menciptakan suasana yang harmonis
7. Mengfektifkan pengadaan karyawaan
8
4. Asas Peraturan Legal
Peraturan-peraturan legal yang bersumber dari undang-undang, Keppres, dan
keputusan menteri harus dijadikan asas program pemeliharaan karyawan. Hal
ini penting untuk menghindari konflik dan intervensi serikat buruh dan
pemerintah.
5. Asas Kemampuan Perusahaan
Kemampuan perusahaan menjadi pedoman dan asas program pemeliharan
kesejahteraan karyawan. Jangan sampai terjadi pelaksanaan pemeliharaan
karyawan yang mengakibatkan hancurnya perusahaan.
9
B. Beban kerja sebagai tuntunan tugas
Kerja shift/malam sering kali menyebabkan kelelahan bagi para pegagawai
akibat dari beban kerja yang berlebihan. Beban kerja berlebihan dan beban kerja
terlalu sedikit dapat berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
10
A. Pengukuran subjektif
Pengukuran subjektif adalah pengukuran yang sangat didasarkan kepada penilian
dan pelaporan oleh pekerja terhadap beban kerja yang dirasakannya dalam
menyelesaikan suatu tugas. Pengukuran jenis ini pada umumnya menggunakan
skala penilaian (rating scale)
B. Pengukuran kinerja
Pengukuran kinerja adalah pengukuran yang diperoleh melalui pengamatan
terhadap aspek-aspek perilaku/aktivitas yang ditampilkan oleh pekerja. Salah satu
jenis dalam pengukuran kinerja dengan menggunakan waktu merupakan suatu
metode untuk mengetahui waktu penyelesaian suatu pekerjaan yang dikerjakan
oleh pekerja yang memiliki kualifikasi tertentu, di dalam suasana kerja yang telah
ditentukan serta dikerjakan dengan suatu tempo kerja tertentu.
C. Pengukuran fisiologis
Pengukuran fisiologis adalah prngukuran yang mengukur tingkat beban kerja
dengan mengetahui beberapa aspek dari respon fisiologis pekerja sewaktu
menyelesaikan suatu tugas/pekerjaan tertentu. Pengukuran yang dilakukan
biasanya pada refleks pupil, pergerakan mata, aktivitas otot dan respo-respon
tubuh lainnya.
11
Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa stres merupakan
suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses befikir dan kondisi
seseorang dimana ia terpaksa memberikan tanggapan melebihi kemampuan
penyesuaian dirinya terhadap suatu tuntutan eksternal (lingkungan).
12
1. Tidak adanya dukungan social.
Artinya, stress akan cenderung muncul pada karyawan yang tidak mendapat
dukungan dari lingkungan sosial mereka.
2. Tidak adanya kesempatan berpartisipasi dalam pembuatan keputusan di kantor.
Hal ini berkaitan dengan hak dan kewenangan seseorang dalam menjalankan tugas
dan pekerjaannya.
3. pelecehan seksual
Yakni, kontak atau komunikasi yang berhubungan atau dikonotasikan berkaitan
dengan seks yang tidak diinginkan.
4. Kondis lingkungan kerja
Kondisi lingkungan kerja fisik ini bisa berupa suhu yang panas, terlalu dingin,
terlalu sesak, kurang cahaya, dan semacamnya.
5. Manajemen yang tidak sehat
Banyak orang yang stres dalam pekerjaan ketika gaya kepemimpinan para
manajernya cenderung neourotis, yakni seorang pemimpin yang sangat sensitif,
tidak percaya orang lain (khususnya bawahan), perfeksionis, terlalu mendramatisir
suasana hati atau peristiwa sehikngga mempengaruhi pembuatan keputusan di
tempat kerja.
13
Perubahan perilaku terjadi pada diri manusia sebagai usaha mengatasi stres. Usaha
mengatasi stres dapat berupa perilaku melawan stres (flight) atau freeze (berdiam
diri). Dalam kehidupan sehari-hari kedua reaksi ini biasanya dilakukan secara
bergantian, tergantung situasi dan bentuk stres. Gejala-gejala stress di tempat kerja :
1. Bekerja melewati batas kemampuan
2. Keterlambatan masuk kerja yang sering
3. Ketidakhadiran pekerjaan
4. Kesulitan membuat keputusan
5. Kesalahan yang sembrono.
2.4 Konseling
Konseling adalah pembahasan suatu masalah dengan seorang karyawan,
dengan maksud pokok membantu karyawan tersebut agar dapat mengatasi masalah
secara baik. Konseling bertujuan untuk membuat orang-orang menjadi lebih efektif
dalam memecahkan masalah-masalah mereka.
Fungsi konseling :
1. Pemberian nasihat, yaitu dengan mengarahkan mereka dalam pelaksanaan
serangkaian kegiatan yang diinginkan.
2. Peneteraman hati, yaitu dengan meyakinkan karyawan bahwa dia mampu untuk
mengerjakan tugas-tugasnya asalkan dilaksanakan sungguh-sungguh.
3. Komunikasi, yaitu melakukan komunikasi dua arah, formal dan informal, vertical
maupun horizontal dan umpan balik harus ditanggapi manajer secara positif serta
diberikan penjelasan seperlunya.
4. Pengenduran ketegangan emosional, yaitu memberikan kesempatan bagi orang
tersebut untuk mengemukakan masalah yang dihadapinya secara gamblang dan
jangan diintrupsi sampai dia selesai mengungkapkannya.
5. Penjernihan pemikiran, yaitu pembahasan masalah secara serius dengan orang
lain, membantu seseorang untuk berpikir reaslistis dan objektif mengatasi
masalahnya.
14
2.4.1 Tipe-tipe konseling:
1. Directive counseling, adalah proses mendengarkan masalah-masalah emosional
karyawan, memutuskan apa yang harus dilakukan, memberitahukan dan
memotivasi karyawan untuk melakukannya.
2. Nondirective counseling (client-centered) adalah proses mendengarkan dengan
penuh perhatian dan mendorongnya untuk menjelaskan yang menyusahkan
mereka, memahaminya dan menentukan penyelesaian yang tepat.
3. Cooperative counseling adalah hubungan timbal balik antara pembimbing dengan
karyawan dan mengemabangkan penukaran gagasan secara kooperatif untuk
membantu pemecahan masalah karyawan.
15
Kepemimpinan partisipasi memberikan kepuasan kerja bagi karyawan karena
karyawan ikut aktif dalam memberikan pendapatnya untuk menentukan kebijakan
perusahaan. Sebaliknya kepemimpinan otoriter akan mengakibatkan kepuasan kerja
rendah.
Hal ini mendorong pentingnya KKK ditanamkan pada diri karyawan, bahkan
perlu diberikan hukuman bagi karyawan yang tidak memakai alat-alat pengaman
(seperti masker, sarung tangan, tutup mulut, dan hidung) saat bekerja. KKK ini
merupakan tindakan kontrol preventif yang mendorong terwujudnya pemeliharaan
karyawan yang baik.
2.6.2 Pengupahan
Pengupahan atau kompensasi mempunyai arti penting bagi perusahaan,
dimana kompensasi dapat mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan
karyawannya.
Kompensasi sangat penting bagi karyawan itu sendiri sebagai individu,
karena besarnya kompensasi merupakan ukuran nilai pekerjaan karyawan itu
sendiri. Sebaliknya besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi prestasi kerja,
motivasi dan kepuasan kerja karyawan. Kompensasi bukan hanya penting untuk
karyawan saja, melainkan juga penting bagi perusahaan itu sendiri, karena
program-program kompensasi merupakan pencerminan supaya perusahaan untuk
mempertahankan sumber daya manusianya.
Pengertian diatas menunjukan bahwa selain mendapatkan upah atau gaji yang
diterapkan, karyawan juga mendapatkan kompensasi. Jenis-jenis kompensasi
16
selain upah atau gaji tetap adalah insentif. Dimana insentif merupakan tujuan
untuk mendorong karyawan menghasilkan lebih banyak sekaligus memperoleh
upah yang lebih tinggi. Yang dimaksudkan insentif adalah penghargaan atau balas
jasa yang diberikan unuk memotivasi para karyawan agar produktivitas tinggi,
sifatnya tidak tetap atau sewaktu-waktu. Insentif merupakan pemberian upah atau
gaji berdasarkan perbedaan prestasi kerja sehingga bisa jadi dua orang yang
memiliki jabatan sama akan menerima upah yang berbeda. Perbedaan tersebut
merupakan tambahan upah (bonus) karena adanya kelebihan prestasi yang
membedakan suatu pegawai dengan yang lain. Oleh karena itu insentif sebagai
dari keuntungan, terutama sekali diberikan kepada karyawan yang bekerja secara
baik atau yang berprestasi.
Dengan demikian, kompensasi memiliki fungsi yang cukup penting di dalam
memperlancar jalannya roda perusahaan. Fungsi-fungsi kompensasi adalah:
a. Penggunaan SDM secara lebih efisien dan lebih efektif.
Semakin banyak karyawan yang diberi kompensasi yang tinggi berarti
semakin banyak karyawan yang berprestasi tinggi. Banyaknya karyawan yang
berprestasi tinggi akan mengurangi pengeluaran biaya untuk kerja-kerja yang
tidak perlu
b. Mendorong stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.
Sistem pemberian kompensasi yang baik secara tidak langsung ikut serta
dalam mendorong stabilitas perusahaan dan secara tiddak langsung ikut serta
dalam mendorong stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.
17
Sistem gaji dan upah yang sehat mempertimbangkan faktor-faktor legal
yang dikeluarkan pemerintah dan menjamin pemenuhan kebutuhan
karyawan.
Dalam pemberian kompensasi ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, antara lain :
Faktor eksternal
Penawaran dan permintaan kerja, diamana mengacu pada hokum
ekonomi pasar bebas, kondisi dimana penawaran tenaga kerja kurang dari
permintaan yang akan menyebabkan besarnya kompensasi yang diberikan.
Biaya hidup, dimana besarnya kompensasi harus disesuaikan dengan besarnya
biaya hidup (cost of living).
2.6.3 Kesejahteraan
Kesejahteraan adalah balas jasa pelengkap (material dan non material) yang
diberikan berdasarkan kebijaksanaan. Tujuannya untuk mempertahankan dan
18
memperbaiki kondisi fisik dan material karyawan agar produktivitas kerja
meningkat.
Menurut Andrew F. Sikula, kompensasi tidak langsung adalah balas jasa yang
diterima oleh program-program perusahaan, seperti jaminan hari tua, waktu libur,
tabungan. Sedangkan service adalah berupa fisiknya atau benda seperti mobil
dinas, fasilitas olahraga, memperingati hari besar, dan sebagainya.
19
Jenis-jenis Kesejahteraan
20
Komunikasi memelihara motivasi dengan memberikan penjelasan kepada
para karyawan tentang apa yang harus dilakukan, senberapa baik mereka
mengerjakannya dan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja jika sedang
berada dibawah standar (Robbins, 2002).
Komunikasi merupakan bagian yang penting dalam kehidupan kerja. Hal ini mudh
dipahami sebab komunikasi yang tidak baik bisa mempunyai dampak yang luas
terhadap kehidupan organisasi, misal konflik antar pegawai, dan sebaiknya komunikasi
yang baik dapat meningkatkan saling pengertian, kerjasama dan juga kepuasan kerja.
Mengingat yang bekerjasama dalam suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuan
merupakan sekelompok sumber daya manusia dengan berbagai karakter, maka
komunikasi yang terbuka harus dikaembangkan dengan baik. Dengan demikian masing-
masing karyawan dalam organisasi mengetahui tanggung jawab dan wewenang masing-
masing.
Komunikasi organisasi merupakan suatu proses dinamik yang berfungsi sebagai alat
utama bagi sukses atau tidaknya organisasi dalam hubungannya dengan lingkungan
tugas.
b. Fungsi regulatif
Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu
organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulative, yaitu
:
21
Berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam tataran manajemen, yaitu
mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi
yang disampaikan. Juga memberi perintah atau intruksi supaya perintah-
perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya.
Berkaitan dengan pesan. Pesan-pesan regulative pada dasarnya berorientasi
pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang
pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
c. Fungsi perusasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu
membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka
banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada
memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh
karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau
pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
d. Fungsi integratif
Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan
karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua
saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu :
Saluran komunikasi informal seperti perbincangan antar pribadi dalam masa
istirahat kerja, pertandingan olahraga, ataupun kegiatan darmawisata.
Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi
yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.
Saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi
tersebut (bulletin, newsletter) dan laporan kemajuan.
22
BAB 3
PENUTUP
3.0 Kesimpulan
Dari pemampaan makalah ini kami menyimpulkan bahwa pemeliharaan
sumber daya manusia terhadap perusahaan atau organisasi sangat penting dilakukan,
perlindungan, komunikasi, dan sebagainya ini akan semakin meningkatkan
kesejahteraan, kesehatan dan terutama keselamatan kerja karywan.
Keselamatan kerja menunjuk kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan fisiologi
tenaga kerja yang diaktifkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan.
Jika sebuah perusahaan melaksanakan tindakan-tindakan keselamatan yang efektif ,
maka tidak aka nada lagi kecelakaan dalam pekerja hal ini akan lebih mempercepat
kesejahteraan karyawan yang nantinya juga berimbas pada hasil-hasil produksi
perusahaan atau organisasi.
Peranan departemen sumber daya manusia dalam keselamatan kerja merupakan peranan
yang sangat vital dalam perusahaan, departemen inilah yang merencanakan program
keselamatan kerja karyawan sampai dengan pelaksanannya.
23
Question and Andswer
1. Mengapa SDM sangat penting padahal mesin atau alat-alat canggih
semakin banyak?
Jawab : sumber daya manusia (SDM) memiliki peran sangat penting dalam
mewujudkan suatu organisasi atau perusahaan. Karena manajemen sumber daya
manusia dapat mengikuti perkembangan zaman dank arena manajemen sumber daya
manusia dapat di tingkatkan kualitas kinerjanya mlalui pendidikan dan pelatihan kerja
sedangkan dengan mesin-mesin canggih yang seiring dengan perubahan teknologi
yang semakin cepat, mesin-mesin itupun menjadi cepat pusing dan tidak bisa di
tingkatkan kualitas kerjanya.
24
2. Insentif negatif adalah daya perangsang dengan memberikan ancaman
hukuman kepada karyawan yang prestasi kerjanya di bawah prestasi
standar.
C. Program Kesejahteraan
25
Jenis-jenis kesejahteraan yang di berikan adalah finansial dan nonfinansial
yang bersifat ekonomis, serta pemberian fasilitas dan pelayanan. Jenis
kesejahteraan yang akan diberikan harus selektif Sdan efektif mendorong
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan beserta keluarganya. Jadi,
penentuan jenis kesejahteraan harus hati-hati, bukan secara emosional atau
asal-asalan. Berikut tabel Jenis Kesejahteraan Karyawan yang biasa diberikan
perusahaan kepada karyawannya (Hasibuan, MSDM:188).
Keselamatan dan kesehatan kerja memiliki arti yang penting baik bagi
perusahaan, terlebih karyawannya. Hal ini harus di tanamkan dalam diri
masing-masing karyawan melalui pembinaan ataupun penyuluhan dari
perusahaan. Kesadaran akan keselamatan dan kesehatan kerja membantu
terwujudnya pemeliharaan karyawan yag baik. Apabila tidak ada perhatian
dalam keselamatan dan kesehatan kerja maka kemungkinan akan menambah
tingkat terjadinya kecelakaan kerja yang juga dapat menurunkan tingkat
produksi. Hal ini dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Pada
umumnya ada beberapa faktor yang mendorong suatu perusahaan perlu
melakukan pemeliharaan keamanan dan keselamatan kerja antara lain:
Kemanusiaan
Karyawan yang bekerja di perusahaan adalah manusia biasa bukan hanya
sebagai alat produksi tetapi juga merupakan asset perusahaan. Oleh sebab
itu, program pemeliharaan keamanan dan keselamatan kerja ini seharusnya
didorong oleh rasa belas kasihan sesama makhluk yaitu rasa kemanusiaan.
Sehingga para karyawan terhindar dari segala malapetaka dan marabahaya
dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.
Peraturan Pemerintah
Suatu Perusahaan bertujuan agar produknya itu dapat dipakai/digunakan
oleh masyarakat. Oleh sebab itu keberadaannya perlu diatur melalui
berbagai mekanisme peraturan perundang-undangan yang ada. Salah satu
undang-undangyang mengatur keamanan dan keselamatan kerja adalah UU
No.1 Tahun 1970 yang termuat dalam lembaran Negara No.1 Tahun 1970.
26
Ekonomi
Untung rugi dalam pemeliharaan keamanan dan keselamatan kermerupakan
kerja pendorong terkuat dalam suatu perusahaan. Hal ini dapat dipahami
bahwa suatu perusahaan dalam kegiatannya akan selalu bergerak menurut
pertimbangan-pertimbangan ekonomis. Dengan pelaksanaan pemeliharaan
oleh perusahaan maka perusahaan itu harus mengeluarkan biaya yang
banyak. Namun biaya yang dikeluarkan akan lebih besar jika terjadi
kecelakaan kerja terhadap karyawan. Oleh sebab itu, perusahaan yang
melakukan pemeliharaan keamanan dan keselamatan kerja dapat berhemat
karena biaya pemulihan akibat kecelakaan dapat diperkecil.
28
5. Sebutkan tantangan pada masalah SDM ?
Jawab :
1. Meningkat besarnya dan tak terkendali pengangguran khusunya di
Negara Indonesia inin sehingga untuk mengolah dan mengontrol SDM
makin sulit
2. Banyaknya lulusan sarjana yang bekerja tak sesuai dengan keahliannya
atau jurusan sehingga pekerjaannya tidak efisien
3. Kurangnya pemahaman teknologi khususna dikalangan awam
4. Kurangnya perhatian khusus dari pemerintah
5. Belum adanya standar baku kurikulum pengajaran di sekolah yang
mampu menciptakan dan kemandirian SDM yang sesuai dengan
kebutuhan kerja
6. Keseimbangan SDM dan kesempatan kerja sangat kecil
7. Berdampaknya teknologi tinggi sehingga mesin-mesin canggih bisa
menggantikan SDM
29
DAFTAR PUSTAKA
http://fatchurahmanali.blogspot.com/2016/08/makalah-pemeliharaan-sumber-daya.html
http://yuninovita.blogspot.com/2010/07/makalah-msdm-tentang-pemeliharaan.html
http://lalightsman.blogspot.com/2013/05/teori-komunikasi-organisasi.html
http://blogsiffahartas.blogspot.com/2011/07/komunikasi-dalam-organisasi.html
http://comisarisorganisasi.blogspot.com/2016/12/pemeliharaan-karyawan.html
https://docplayer.info/30199809-Makalah-kedisiplinan-stres-dan-kepuasan-kerja.html
http://hasanmenakoo.blogspot.com/2013/08/metode-pemeliharaan-karyawan.html
https://www.kompasiana.com/ilfin/585748aaf37a6124058b456b/pemberian-kompensasi-
terhadap-kinerja-karyawan
http://blogsiffahartas.blogspot.com/2011/07/komunikasi-dalam-organisasi.html
https://www.kompasiana.com/cupen/552a0950f17e61654dd623bd/tantangan-sdm-
indonesia-di-era-globalisasi
30