Anda di halaman 1dari 25

PENGARUH ANALISA KINERJA KEUANGAN

PERUSAHAAN UNTUK KEPUTUSAN


PEMBERIAN KREDIT PADA BANK
BRI PUSAT KOTA TASIKMALAYA

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

Disusun oleh :

Acep Irpan 201906028

Addisa Nursabila 201906029

Mimma Maulida 201906042

Siti Maria Ulfa 201906048

JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN DAN PERBANKAN


POLITEKNIK LP3I KAMPUS TASIKMALAYA
TASIKMALAYA
2021
LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH ANALISA KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN UNTUK


PEMBERIAN KEPUTUSAN KREDIT PADA BANK BRI PUSAT KOTA
TASIKMALAYA

PROPOSAL PENELITIAN

Oleh :
Acep Irpan 201906028

Addisa Nursabila 201906029

Mimma Maulida 201906042

Siti Maria Ulfa 201906048

Tasikmalaya, ……………………....

Menyetujui,
Pembimbing Ketua Program Studi

Erni Garliana, S.S. Adzka Rosa Sandjayana, SE., Ak., M.Ak.


NIP. NIP.

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang
berjudul “Pengaruh Analisa Kinerja Keuangan Perusahaan untuk Keputusan
Pemberian Kredit pada Bank BRI Pusat Kota Tasikmalaya” tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adalah untuk


mengetahui seberapa besar pengaruh kinerja perusahaan dalam pengambilan
keputusan untuk pemberian kredit kepada para debitur.

Dalam menyusun proposal ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang
penulis alami, namun berkat dukungan, dorongan dan semangat dari orang
terdekat, sehingga penulis mampu menyelesaikannya dengan baik. Oleh karena
itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan moril maupun materiel sehingga proposal penelitian ini
dapat selesai. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada :

1. Bapak H. Rudi Kurniawan, ST. MM selaku kepala kampus Politeknik LP3I


Kampus Tasikmalaya yang telah memberikan pengarahan dan menyetujui
proposal penelitian ini.

2. Ibu Erni Garliana, S.S yang telah mendidik dan memberikan bimbingannya
dalam penyusunan proposal ini.

3. Orang tua yang telah memberikan doa, dorongan dan semangat selama
penyusunan proposal penelitian ini.

4. Teman-teman satu bimbingan penelitian proposal yang telah berjuang


bersama-sama dalam menyelesaikan proposal penelitian ini.

Penulis telah berusaha menyelesaikan proposal penelitian ini sebaik


mungkin, namun penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan

ii
saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan segala
kekurangan dalam penyusunan proposal penelitian ini.

Demikian proposal ini penulis susun, penulis berharap semoga proposal


penelitian ini berguna bagi para pembaca dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan.

Tasikmalaya, 03 Maret 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. i


KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 2
1.4 Ruang Lingkup Kajian ........................................................................... 2
1.5 Sumber Data .......................................................................................... 3
1.6 Metode Penelitian .................................................................................. 3
1.7 Sistematika Penulisan ............................................................................ 4
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 6
2.1 Kinerja Keuangan .................................................................................. 6
2.2 Pemberian Kredit ................................................................................... 6
BAB III PEMBAHASAN................................................................................... 8
3.1 Pengertian Lembaga Keuangan .............................................................. 8
3.1.1 Jenis-Jenis Lembaga Keuangan ....................................................... 8
3.1.2 Fungsi dan Peran Lembaga Keuangan............................................. 9
3.2 Pemberian Kredit ................................................................................. 10
3.2.1 Tujuan Pemberian Kredit Bank ..................................................... 11
3.2.2 Unsur-unsur dalam Pemberian Kredit ........................................... 12
3.2.3 Prosedur Pemberian Kredit ........................................................... 13
3.3 Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Keputusan Kredit ...................... 13
3.3.1 Kinerja Keuangan ......................................................................... 13
3.3.2 Rasio Keuangan ............................................................................ 14
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 17
4.1 Simpulan ............................................................................................. 17
4.2 Saran ................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 18
RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... 19

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Industri perbankan sebagai lembaga keuangan merupakan salah satu unsur


penting dalam sistem perekonomian negara. Seiring dengan pesatnya kemajuan
ekonomi dan bisnis, industri perbankan menjadi semakin beraneka ragam.
Lembaga keuangan tersebut dapat diartikan sebagai sebuah lembaga atau badan
usaha yang menawarkan jasa dalam bidang keuangan. Di mana lembaga ini
nantinya akan bergerak dengan cara untuk menghimpun dana dari masyarakat.

Pada Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Bank


disebutkan sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
masyarakat.

Penyaluran kredit kepada nasabah yang membutuhkan kredit atau debitur


harus melalui suatu prosedur yang harus dilakukan secara profesional dan hati-
hati, dimana prosedur tersebut mungkin berbeda antara suatu bank dengan bank
lainnya. Dalam menyalurkan dananya, pihak perbankan atau kreditur memiliki
syarat tertentu yang harus dipenuhi, yaitu jenis kredit yang dibutuhkan, jumlah
yang diinginkan, jangka waktu pinjaman, cara pengembalian pinjaman, jaminan
(agunan), laporan keuangan beberapa periode, kelayakan usaha dan persyaratan
lainnya.

Indikator yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam menilai efektivitas


pemberian kredit adalah melalui rasio-rasio keuangan yang dapat diperoleh dari
laporan kuangan yang wajib diserahkan oleh debitur sebagai salah satu syarat
untuk mendapatkan kredit. Laporan keuangan dapat memberikan dasar yang
pasti untuk menilai kondisi keuangan dan tingkat laba perusahaan, juga
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan uang termasuk untuk keperluan

1
operasi dan pembayaran pinjaman, serta mempertimbangkan aspek keuangan
dan aspek non-keuangan perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut


bagaimana pengaruh kinerja keuangan dalam memutuskan pemberian kredit
oleh Bank kepada debitur, sehingga kami melakukan penelitian ini dengan judul
“Pengaruh Analisa Kinerja Keuangan Perusahaan untuk Pemberian
Keputusan Kredit pada Bank BRI Pusat Kota Tasikmalaya”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian lembaga keuangan?


2. Bagaimana prosedur pemberian kredit pada Bank BRI?
3. Bagaimana pengaruh kinerja keuangan perusahaan dilihat dari hasil
analisis rasio laporan keuangan terhadap kelayakan mendapatkan
kredit?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengertian lembaga keuangan.


2. Untuk mengetahui prosedur pemberian kredit pada Bank BRI.
3. Untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan perusahaan dilihat dari
hasil analisis rasio laporan keuangan terhadap kelayakan mendapatkan
kredit.

1.4 Ruang Lingkup Kajian

Ruang lingkup pembahasannya dibatasi pada pelaksanaan pemberian kredit


hingga disetujuinya permohonan kredit tersebut serta bagaimana pihak bank
menganalisis permohonan kredit tersebut terhadap debitur.

2
1.5 Sumber Data

Data yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer akan diperoleh dari hasil wawancara dengan pejabat
bank. Sedangkan data sekunder diperoleh dari pihak bank berupa dokumen
tentang data kredit.

1.6 Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini dapat digolongkan dalam penelitian deskriptif yaitu suatu


penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan data-data yang seteliti
mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejala yang lain. Dalam hal ini
penulis akan berusaha memberikan gambaran dan melakukan kajian mengenai
kelayakan pemberian kredit terhadap debitur.

2. Jenis Data
Data yang terkumpul merupakan data kuantitaf yaitu pengumpulan data
dalam jumlah besar dan mudah dikualifikasikan ke dalam kategori-kategori.
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu sebagai
berikut :
a. Data Primer

Data yang diperoleh melalui penelitian pada Bank BRI Pusat Kota Tasikmalaya.

b. Data Sekunder

Merupakan sejumlah data yang diperoleh melalui pustaka yang meliputi


buku-buku, artikel, jurnal dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan obyek
penelitian.

c. Lokasi Penelitian

Yang menjadi obyek dari penelitian ini adalah Bank BRI Pusat Kota
Tasikmalaya.
3
d. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penelitian ini yaitu:

a. Wawancara
Wawancara atau interview merupakan tanya jawab secara lisan di
mana dua orang atau lebih berhadapan secara langsung. Dalam proses
interview ada dua pihak yang menempati kedudukan yang berbeda. Satu
pihak berfungsi sebagai pencari informasi (interviewer) sedangkan
pihak lain berfungsi sebagai informan.
Wawancara yang penulis lakukan adalah melakukan tanya jawab
dengan narasumber yang terkait dengan prosedur pemberian kredit pada
Bank BRI Pusat Kota Tasikmalaya terhadap debitur.
b. Dokumentasi
Yaitu pengumpulan data yang mengacu pada dokumen-dokumen
yang ada.
c. Penelitian Pustaka
Teknik penelitian pustaka sangat penting sebagai dasar teori maupun
sebagai data pendukung. Dalam penelitian ini penulis melakukan studi
kepustakaan melalui membaca dan mempelajari buku-buku yang ada
hubungannya dengan masalah yang diteliti.

1.7 Sistematika Penulisan

Proposal ini terdiri dari empat bab, dengan sistematika sebagai berikut :
1. BAB I – Pendahuluan
Bab ini akan menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, ruang lingkup kajian, sumber data, metode penelitian,
dan sistematika penulisan.
2. BAB II – Landasan Teori
Pada bab ini, penulis menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan judul
proposal.
4
3. BAB III – Pembahasan
Bab ini akan menjelaskan teori-teori yang merupakan jawaban dari
rumusan masala yang telah dibuat.
4. BAB IV – Simpulan dan Saran
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang didapat penulis berdasarkan
uraian dari hasil analisis dalam bab sebelumnya serta saran-saran yang
dianggap perlu untuk dijadikan sebagaian bahan masukan bagi
perusahaan dalam pengambilan keputusan.

5
BAB II
LANDASAN TEORI

Hal yang dilakukan bank dalam pemberian kredit terhadap debitur yang pertama
adalah menilai kinerja keuangan perusahaan. Apapun yang berkaitan dengan
perusahaan, yang dilihat pertama oleh pihak eksternal adalah kinerja keuangan
perusahaannya

2.1 Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan adalah usaha formal yang telah dilakukan oleh perusahaan
yang dapat mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba, sehingga
dapat melihat prospek, pertumbuhan, dan potensi perkembangan baik perusahaan
dengan mengandalkan sumber daya yang ada. Suatu perusahaan dapat dikatakan
berhasil apabila telah mencapai standar dan tujuan yang telah ditetapkan.

2.2 Pemberian Kredit

Kredit adalah suatu pemberian pinjaman oleh suatu pihak kepada pihak lain
dan pinjaman itu akan dikembalikan lagi pada suatu masa tertentu yang akan
disertai dengan suatu kontraprestasi berupa bunga.

Dalam proses penyaluran kredit tentunya memiliki tahapan analisis yang tidak
sederhana. Setelah mendapatkan nasabah yang prospek, pihak bank akan
melakukan berbagai analisis seperti analisis kuantitatif, kualitatif, analisis jaminan,
serta checking Bank BRI yang semuanya dilakukan untuk meminimalkan risiko.
Analisis kredit meliputi latar belakang nasabah atau perusahaan, prospek usahanya,
jaminan yang diberikan serta faktor-faktor lainya. Prosedur penyaluran kredit yang
sehat ialah bahwa setiap calon debitur harus memberikan keyakinan dari berbagagi
aspek bahwa dirinya dapat mengembalikan kredit (pokok dan bunga) tepat pada
waktunya. Apabila karena sesuatu hal kemudian ternyata debitur tidak dapat
memenuhi kewajibannya, maka bank akan menyita jaminan dalam nilai yang
cukup untuk membayar hutang pokok dan bunganya. Melalui pernyataan tersebut
dapat diambil kesimpulan bahwa bank harus teliti dalam menyalurkan kredit.

6
Dalam penyaluran kredit bank akan menghadapi berbagai macam situasi
seperti jika debitur tidak membayar kewajibannya tepat pada waktunya, debitur
menghilang dan sebagainya. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan kredit. Sebelum debitur memperoleh kredit lebih dahulu harus melalui
tahapan-tahapan penilaian yaitu mulai dari permohonan calon debitur, penelitian
data oleh bagian kredit, memeriksa kelengkpan data, wawancara, tinjauan
langsung, analisis kredit, keputusan kredit, perjanjian kredit, dan peningkatan
agunan. Tahapan-tahapan dalam memberikan kredit ini dikenal sebagai prosedur
pemberian kredit. Tujuan prosedur pemberian kredit adalah untuk memastikan
kelayakan suatu kredit diterima atau ditolak.

7
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan dapat diartikan sebagai sebuah lembaga atau badan usaha
yang menawarkan jasa dalam bidang keuangan. Di mana lembaga ini nantinya akan
bergerak dengan cara untuk menghimpun dana dari masyarakat. Selain
menghimpun juga akan menyalurkan dana tersebut untuk proyek pembangunan.
Sehingga nantinya bisa mendapatkan sebuah keuntungan yang berupa bunga atau
persentase.

Untuk keuntungan yang didapat dalam bentuk bunga atau persentase tersebut
berasal dari banyaknya dana yang telah disalurkan. Memang lembaga yang satu ini
kebanyakan digunakan untuk pemberian biaya investasi dalam pembangunan.
Selain itu, aset yang nantinya akan dikumpulkan dan dihimpun oleh masyarakat
berupa finansial aset dan non-finansial aset.

3.1.1 Jenis-Jenis Lembaga Keuangan

Berdasarkan jenisnya, lembaga keuangan di Indonesia terbagi menjadi dua


jenis, yaitu lembaga keuangan Bank dan non-Bank.

a. Lembaga Keuangan Bank

Yang dimaksud adalah lembaga perantara keuangan yang didirikan dengan


wewenang untuk menerima dan menghimpun simpanan uang, meminjamkan
uang, serta menerbitkan promes atau banknote.

Bank ini terbagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu Bank Sentral yang berfungsi
untuk menjaga kestabilan perekonomian masyarakat dan dikendalikan oleh
Bank Indonesia, Bank Umum yang memberikan layanan jasa keuangan serta
transaksi, dan Bank Perkreditan Rakyat yang menerima simpanan dalam bentuk
deposito berjangka.

8
b. Lembaga Keuangan Nonbank

Sementara itu, lembaga non-Bank memberikan berbagai jasa keuangan dan


menarik dana dari masyarakat secara deposito atau tidak langsung. Beberapa
contoh lembaga keuangan yang bukan bank antara lain adalah perusahaan
leasing, perusahaan asuransi, perusahaan dana pensiun, bursa efek, pegadaian,
reksadana, dan lain-lain.

3.1.2 Fungsi dan Peran Lembaga Keuangan

Bank berfungsi sebagai lembaga yang menghimpun dana masyarakat dengan


cara mengeluarkan dokumen berharga. Dengan cara ini, dana masyarakat akan
lebih aman dan tersimpan dengan baik.

Selanjutnya, bank akan menyalurkan kembali dana yang sudah terhimpun


tersebut dan menggunakannya untuk pembiayaan, baik di bidang ekonomi maupun
pembangunan dalam jangka waktu tertentu. Dengan demikian, dana yang
terhimpun tidak akan diam di tempat melainkan dikelola dan berpotensi menjadi
berkembang.

Selain itu, bank juga berfungsi untuk memberikan bantuan modal usaha kepada
masyarakat atau perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya. Bantuan modal ini
biasanya diberikan dalam bentuk kredit.

Adapun beberapa peranan lembaga keuangan dalam perekonomian suatu


negara, diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Mekanisme pembayaran antar pelaku ekonomi akibat adanya transksi yang


dilakukan

Contohnya bank sentral yang mencetak uang rupiah sebagai alat pembayara sah
dengan tujuan untuk memudahkan transaksi diantara masyarakat di dalam
perekonomian makro.

2) Aliran dana dari pihak yang kelebihan dana ke pihak yang membutuhkan
dana

9
Contohnya lembaga keungan yang membantu dalam penyaluran dana dari
sektor rumah tangga terhadap peminjam yang tidak terbatas serta tidak dikenal oleh
pemilik dana dengan biaya transaski dan juga biaya informasi yang lebih rendah
daripada peminjam harus mencari sekaligus melakukan transaksi secara langsung.

3) Mengurangi kemungkinan rugi atau risiko yang ditanggung oleh pemilik


dana atau penabung

Contohnya jika pemilik dana telah menyimpan uangnya (menabung) di lembaga


keuangan, risiko atau rugi untuk tidak dibayarkan kembali uang simpanan si nasbah
tersebut akan berkurang dengan adanya strategi lembaga keuangan untuk berbagai
alokasi dana.

3.2 Pemberian Kredit

Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani (Credere) yang berarti kepercayaan.
Oleh karena itu dasar dari kredit adalah kepercayaan. Seseorang atau suatu badan
yang memberikan kredit (kreditur) percaya bahwa penerima kredit (debitur) pada
masa yang akan datang akan sanggup memenuhi segala sesuatu yang telah
dijanjikan.

Menurut UU Perbankan No 10 tahun 1998 kredit adalah : “Penyediaan uang


atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam-meminjam antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
pemberian bunga”.

Di dalam pemberian kredit terdapat dua pihak yang langsung berkaitan. Yang
pertama pihak pemberi kredit (kreditur) yaitu pihak yang mempunyai kelebihan
dana dan yang kedua pihak penerima kredit (debitur) yaitu yang membutuhkan
dana.

Fungsi kredit perbankan dalam kehidupan perekonomian dan perdagangan


antara lain sebgai berikut:

10
1. Kredit pada hakikatnya dapat meningkatkan daya guna uang.
2. Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.
3. Kredit pada hakikatnya dapat meningkatkan daya guna barang.
4. Kredit sebagai salah satu kebjakan pemerintah untuk stabiliasi
perekonomian.
5. Kredit dapat meningkatkan kegiatan usaha.
6. Kredit dapat meningkatkan pemeratan pendapatan.
7. Kredit sebagai alat hubungan.

3.2.1 Tujuan Pemberian Kredit Bank

Bank memiliki tujuan yang berbeda dalam memberikan fasilitas kredit


kepada masyarakat. Tujuan pemberian kredit melalui program tertentu dengan
sasaran sesuai misi dan visi yang dimiliki oleh bank. Adapun tujuan utama
pemberian fasilitas kredit adalah :

1. Mendapatkan Keuntungan

Keuntungan merupakan tujuan dari pemberian kredit tersebut.


Keuntungannya diperoleh dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai
balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah.

Keuntungan dari bunga ini merupakan dana yang diigunakan untuk


kelangsungan atau operasinya kegiatan usaha bank. Jika bank mengalami
kerugian secara terus-menerus maka tidak menutup kemungkinan kegiatan
bank akan dilikuidasi atau ditutup.

2. Pengembangan Usaha Nasabah

Bank dapat mendorong usaha masyarakat dengan memberikan fasilitas


kredit. Kredit yang dikucurkan dapat berupa kredit untuk dana investasi maupun
dana untuk modal kerja. Kredit yang diterima oleh nasabah baik perorangan
maupun lembaga dapat digunakan untuk pengembangan dan perluasan
usahanya.

11
3. Peningkatan Perekonomian

Kredit mempunyai pengaruh terhadap perekonomian negara. Dengan


penyaluran kredit dapat meningkatkan pembangungan di berbagai sektor.
Kredit investasi dan modal kerja akan memperluas usaha yang berdampak pada
peningkatan kebutuhan tenaga kerja. Artinya kredit dapat mengurangi
pengangguran. Kredit yang disalurkan dapat meningkatkan konsumsi terhadap
barang dan jasa. Artinya ada peningkatan gross domestic product.

3.2.2 Unsur-unsur dalam Pemberian Kredit

1. Kepercayaan (Trust)

Yaitu keyakinan si pemberi kredit bahwa yang diberikannya benar-benar akan


diterimanya kembali dalam jangka watu tertentu dimasa yang akan datang.

2. Waktu (Time)

Yaitu suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontra
prestasi yang akan diterimanya pada masa yang akan datang.

3. Tingkat resiko

Yaitu suatu tingkat resiko yang akan dihadapi sebagai akibat adanya jangka
waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontra prestasi yang
akan diterimanya di kemudian hari. Semakin lama kredit yang dibeikan semakin
tinggi pula tingkat resikunya, karena sejauh masih terdapat unsur ketidaktentuan
yang tidak dapat dipehitungkan. Inilah yang menyebabkan timbulnya unsur risiko.
Dengan adanya unsur ini maka timbulah dalam pemberian kredit.

4. Prestasi

Prestasi atau objek kredit tidak saja diberikan dalam bentuk uang, tetapi juga
dapat berbentuk barang atau jasa.

12
3.2.3 Prosedur Pemberian Kredit

1. Permohonan Kredit

Nasabah terlebih dahulu harus mengajukan permohonan untuk mendapatkan kredit.

2. Analisis Kredit

Bank melalukan analisis terhadap permohonan kredit yang diajukan oleh nasabah.

3. Keputusan Permohonan Kredit

Apabila sudah dilakukan analisis kredit yang dilakukan selanjutnya adalah


mengambil keputusan. Dalam hal ini yang dimaksud keputusan adalah setiap
tindakan untuk mengambil keputusan berupa menolak, menyetujui dan atau
mengusulkan permohonan kredit kepada pejabat yang lebih tinggi.

4. Pencairan Permohonan Kredit

Suhardjono (2005:218) menjelaskan bahwa pencairan kredit dapat dilakukan


setelah instruksi pencairan kredit ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.
Adapun syarat untuk menerbitkan intruksi pencairan kredit adalah adanya surat
perjanjian yang sah, semua dokumen yang ditetapkan dalam putusan kredit telah
lengkap dan sah serta telah memberikan perlindungan bagi koperasi, serta semua
biaya yang berkaitan dengan pemberian kredit telah dilunasi nasabah.

3.3 Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Keputusan Kredit

3.3.1 Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh
mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan
pelaksanaan keuangan dengan baik dan benar. Seperti dengan membuat suatu
laporan keuangan yang telah memenuhi standar dan ketentuan dalam SAK (Standar
Akuntansi Keuangan) atau GAAP (Generally Accepted Accounting Principles), dan
lainnya. Fahmi (2012:2).

13
Terdapat 5 tahapan dalam menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan
secara umum, yaitu: Fahmi (2012:3)

a. Melakukan review terhadap data laporan keuangan;


b. Melakukan perhitungan;
c. Melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan yang telah diperoleh;
d. Melakukan penafsiran (interpretation) terhadap berbagai permasalahan
yang ditemukan; dan
e. Mencari dan memberikan pemecahan masalah terhadap berbagai
permasalahan yang ditemukan.

3.3.2 Rasio Keuangan

Rasio-rasio keuangan dicari guna mengetahui konisi finansial dan


perkembangan suatu perusahaan. Dalam mengabulkan suatu permohonan kredit,
kreditur perlu mengetahui kondisi dan perkembangan perusahaan debitur yan diberi
kredit. Untuk menilai kondisi finansial dan perkembangan usaha suatu perusahaan,
bank menggunakan penilaian aman dan tidak aman.

Hasil penilaian diperoleh dengan cara membandingkan rasio-rasio


keuangan dengan rasio-rasio perusahaan sejenis yang digunakan oleh bank. Rasio-
rasio keuangan yang digunakan untuk menilai aman tidaknya keuangan perusahaan
nasabah adalah : Riyanto (1995: 323-327)

1) Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio yang mempertimbangkan hubungan antara kas


dengan aktiva lancar lainnya terhadap kewajiban lancar. Rasio likuiditas dibagi
menjadi dua yaitu :

a. Rasio lancar (Current Ratio)

Rasio lancar adalah rasio untuk mengetahui kemampuan membayar utang yang
harus segera dilunasi dengan aktiva lancar. Rasio ini dikatakan aman jika hasilnya
sama dengan atau lebih besar dari standar yang sudah ditentukan oleh bank.

14
b. Rasio Cepat (Quick Ratio)

Rasio cepat adalah rasio untuk mengetahui kemampuan membayar utang yang
segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih liquid. Rasio ini dikatakan aman
jika hasilnya sama dengan atau lebih besar dari standar yang ditentukan oleh bank.

c. Cash Ratio

Cash ratio adalah rasio yang bisa digunakan untuk menilai perbandingan antara
total kas dan setara kas pada suatu perusahaan dengan kewajiban lancar yang ada
di dalamnya. Pada dasarnya rasio ini adalah bentuk penyempurnaan dari rasio-rasio
sebelumnya yang dimanfaatkan untuk mengukur sejauh mana finansial perusahaan
yang terdiri dari kas dan setara kas yang ada.

2) Rasio Solvabilitas

Digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi


seluruh kewajibannya apabila perusahaan tersebut pada suatu saat dilikuidasi. Rasio
ini dikatakan aman jika hasilnya sama dengan atau lebih besar dari standar yang
sudah ditentukan oleh bank

3) Rasio Profitabilitas

Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan mendapatkan laba dalam


hubungan dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Rasio ini dikatakan
aman jika hasilnya sama dengan atau lebih besar dari standar yang sudah ditentukan
oleh bank.

4) Rasio Aktivitas

Digunakan untuk mengukur seberapa besar efektivitas perusahaan dalam


mengerjakan sumber-sumber dananya yang ditanam dalam piutang dagang dan
persediaan. Rasio aktivitas terdiri dari:

a. Perputaran Piutang / Receivable Turn Over

Rasio perputaran piutang digunakan untuk mengetahui kemampuan dana yang


tertanam dalam piutang berputar dalam suatu periode tertentu. Rasio ini

15
dikatakan aman jika hasilnya sama dengan atau lebih kecil dari standar yang sudah
ditentukan oleh bank.

b. Perputaran Persediaan / Inventory Turn Over

Rasio perputaran persediaan digunakan untuk mengetahui kemampuan dana


yang tertanam dalam persediaan berputar dalam suatu periode tertentu. Rasio ini
dikatakan aman jika hasilnya sama dengan atau lebih kecil dari standar yang sudah
ditentukan oleh bank.

c. Perputaran Modal Kerja / Working Capital Turn Over

Rasio perputaran modal kerja digunakan untuk mengetahui kemampuan modal


kerja berputar dalam suatu periode tertentu. Rasio ini dikatakan aman jika hasilnya
sama dengan atau lebih kecil dari standar yang sudah ditentukan oleh bank.

d. Rasio Piutang Dagang terhadap Penjualan per bulan

Rasio ini digunakan untuk mengetahui besarnya piutang yang terjadi terhadap
penjualan perbulan. Rasio ini dikatakan aman jika hasilnya sama dengan atau lebih
kecil dari standar yang sudah ditentukan oleh bank.

5) Rasio Leverage

Rasio ini digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan
dibiayai dengan hutang.

a. Total Debt to Total Equity

Rasio TDTER digunakan untuk mengetahui kemampuan membayar total utang


dengan jaminan total modal sendiri. Rasio ini dikatakan aman jika hasilnya sama
dengan atau lebih kecil dari standar yang sudah ditentukan oleh bank.

b. Total Debt to Total Asset Ratio

Digunakan untuk mengetahui besarnya bagian dari setiap rupiah total aktiva
yang dijadikan jaminan total utang. Rasio ini dikatakan aman jika hasilnya sama
dengan atau lebih kecil dari standar yang sudah ditentukan oleh bank.

16
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

Dalam melakukan peminjaman terhadap bank, yang sangat berpengaruh dari


perusahaan adalah kinerja keuangan perusahaan. Karena kinerja keuangan
perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan perusahaan yang
dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai
baik buruknya keadaan perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam
periode tertentu. Dari hal tersebut pihak bank (kreditur) dapat memberikan
keputusan mengenai permohonan peminjaman yang diajukan suatu perushaaan dan
mengetahui kemungkinan yang akan terjadi di masa yang akan datang ketika
perusahaan tersebut akan melakukan pinjaman, apakah akan mampu melakukan
pembayaran secara rutin sesuai ketentuan atau tidak.

4.2 Saran

Penelitian ini perlu diimplementasikan di salah satu bank yang ada di sekitar.
Karena dengan dilaksanakannya penelitian ini, kita akan mengetahui kinerja
keuangan perusahaan seperti apa yang dapat direalisasikan di perusahaan, sehingga
bank akan memberikan kredit kepada perusahaan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Dharmawanto, J. F. (n.d.). PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA BANK


NAGARI. Akademi Keuangan dan Perbankan “Pembangunan”.
Randy Quido Presley Jacob, H. S. (2014). ANALISIS KINERJA LAPORAN
KEUANGAN PERUSAHAAN DAN PENILAIAN AGUNAN DALAM
KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA PADA PT
BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. Jurnal EMBA, 1089-
1100.
Silitonga, F. (2019). PENGARUH ANALISA KINERJA KEUANGAN
PERUSAHAAN UNTUK KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT
(STUDI KASUS PEMBERIAN KREDIT DI PT BANK MANDIRI,
TBK).

Website :
https://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-perbankan-lembaga-keuangan/tujuan-dan-
fungsi-pemberian-kredit-bank/
https://accurate.id/ekonomi-keuangan/pengertian-lembaga-
keuangan/#:~:text=Lembaga%20keuangan%20dapat%20diartikan%20sebagai,dan
a%20tersebut%20untuk%20proyek%20pembangunan
https://www.akseleran.co.id/blog/lembaga-keuangan/
https://www.yuksinau.id/lembaga-
keuangan/#:~:text=Lembaga%20keuangan%20mempunyai%20fungsi%20utama,k
e%20masyarakat%20dalam%20bentuk%20pinjaman

18
RIWAYAT HIDUP

Nama : Acep Irpan


TTL : Tasikmalaya, 17 Juni 1998
Alamat : Kp. Mekarjaya, RT/01 RW/05, Cikalong, Kab. Tasikmalaya
No Telepon : 082214396519
Email : acepirpan98@gmail.com
Ayah : Yayan
Ibu : Amas

Nama : Addisa Nursabila


TTL : Tasikmalaya , 02 September 2002
Alamat : Jl. Mawar Blok.A, No.233, RT/005 RW/014
Perum Situ Gede Indah, Kota Tasikmalaya
No Telepon : 081573684005
Email : addisanursabila@gmail.com
Ayah : Nana sutisna
Ibu : Oneng

Nama : Mimma Maulida


TTL : Tasikmalaya , 11 Juni 2000
Alamat : Jl. Brigjen Wasita Kusumah, RT/002 RW/005, Kec. Indihiang,
Kel. Sukamaju Kidul, Kota Tasikmalaya
No Telepon : 085861274862
Email : mimmamaulida3@gmail.com
Ayah : H. Rachmat Hamzah
Ibu : Enung Sunarsih

19
Nama : Siti Maria Ulfa
TTL : Ciamis, 27 November 2000
Alamat : Cikarag, RT/10 RW/08, Desa Sadananya, Kec. Sadananya,
Kabupaten Ciamis
No Hp : 082321366206
E-mail : sitymaryaulvha27@gmail.com
Ayah : Agus Setiawan
Ibu : Mumun Munawaroh

20

Anda mungkin juga menyukai