Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara
dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek
tertentu yang diharapkan. Komunikasi adalah persepsi dan apresiasi.

Ada lima komponen penting untuk diperhatikan dalam proses komunikasi, yaitu :

a. Pengirim pesan (sender atau komunikator)


b. Pesan yang dikirimkan (message)
c. Bagaimana pesan tersebut disampaikan (delivery channel atau media)
d. Penerima pesan (receiver atau komunikan); dan
e. Umpan balik (feedback) atau effect

Disadari ataupun tidak, setiap hari kita melakukan, paling tidak, satu dari keempat hal
tersebut diatas dengan lingkungan kita. Seperti juga pernafasan, komunikasi sering dianggap
sebagai suatu kejadian otomatis dan terjadi begitu saja, sehingga seringkali kita tidak
memiliki kesadaran untuk melakukannya secara efektif.

Rumusan Masalah

 Bagaimana komunikasi bisnis di era millennial


 Contoh komunikasi bisnis di era millennial
 Penerapan komunikasi bisnis pada era millennial

Tujuan dan Manfaat


Untuk mengetahui komunikasi bisnis di era millennial sekarang bagaimana,contohnya seperti
apa saja, dan bagaimana penerapannya sampai saat ini

BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Komunikasi Bisnis

Komunikasi bisnis adalah istilah yang kerap kita dengar dalam dunia perekonomian. Namun,
tak banyak yang memahami benar pengertian komunikasi bisnis dan manfaatnya dalam dunia
bisnis dan keuangan. Istilah ini digunakan untuk menunjukkan aplikasi ilmu komunikasi
spesifik demi tujuan bisnis.

Dalam hal ini, yang disampaikan adalah informasi, pendapat dan ide. Tujuan komunikasi
bisnis pada akhirnya adalah keuntungan bisnis dalam berbagai bentuk kegiatan bisnis. Hal ini
erat kaitannya dengan manajemen suatu perusahaan atau badan usaha yang menjalan kegiatan
ekonomi. Belakangan ini, komunikasi bisnis berkembang pesat dengan adanya internet
dan media sosial.

Generasi Millennial

sering disebut juga Generasi Y yaitu adalah mereka yang kelahirannya mulai dari awal tahun
1980an, lalu tahun pertengahan tahun 1990an, dan akhir generasi milenial itu pada tahun
kelahiran awal 2000an . Generasi milennials memiliki ciri khas tersendiri yaitu, mereka lahir
pada saat TV berwarna, telepon genggam dan juga internet sudah diperkenalkan. Milennial
memiliki keunikannya masing-masing tanpa harus ada embel-embel generasi tertentu atau
dikotakkan sebagai golongan tertentu. Mereka lebih cocok disebut sebagai generasi yang
ekspresif. Kebetulan saja arus teknologi digital sedang berkembang yang tujuannya
memudahkan kehidupan mereka tetapi membuat kesan bahwa milennial adalah generasi yang
narsis, pemalas, dan lain-lain.
Generasi ini sangat mahir dalam teknologi. Mereka juga adalah orang-orang di usia produktif
sekaligus konsumen yang mendominasi pasar saat ini. Hidup di era komunikasi ini membuat
tuntutan dalam kehidupan semakin besar. Kalau dahulu sukses cukup dinilai dengan hanya
juara kelas, memenangi suatu kontes, atau menciptakan suatu karya. Sekarang, hal-hal
tersebut hanya bagian dari sebuah tujuan yang sebenarnya menyimpan tujuan-tujuan lain.
Eksistensi di media sosial, bagaimana sebuah kejadian bisa meningkatkan popularitas, hidup
melawan arus untuk mencapai kesuksesan, dan masih banyak lagi hal yang terus berubah
dibandingkan dengan apa yang orang-orang.

Komunikasi yang terjadi diantara para generasi milenial sangat mudah dan praktis, bukan
berarti para milenial selalu berkomunikasi melalui tatap muka, tapi justru sebaliknya, banyak
dari kalangan milenial menggunakan komunikasi maya (media sosial) dikarenakan pesatnya
perkembangan teknologi. Perkembang teknologi pada generasi milennial jauh lebih praktis,
cepat, dan informatif dibandingkan generasi sebelumnya. Komunikasi tersebut digunakan
melalui text messaging atau chatting di dunia maya, dan juga membuat akun yang berisikan
profil dirinya, seperti Twitter, Facebook, Line, Instagram, KakaoTalk, WeChat, Path, dan
lain sebagainya. Akun media sosial juga dapat dijadikan tempat untuk mengekspresikan diri.
Generasi milenial diuntungkan dengan kemudahan media komunikasi dikarenakan pada
generasi sebelumnya komunikasi tidak sepraktis atau semudah di era milenial ini.
Keberadaan media sosial memang dirasakan banyak manfaatnya. Namun, penggunaan media
sosial banyak atau seringkali tidak menggunakan etika berkomunikasi yang baik dan benar,
dan kebanyakan pengguna media sosial di era milenial ini menggunakan tutur bahasa yang
tidak sepantasnya diucapkan karena semua kalangan dapat mengakses atau melihat konten
tersebut dari segala aspek. Berikut ini adalah 2 pemaparan efek positif dan efek negatif dari
kemajuan teknologi di era millennium sebagai berikut :

Efek Positif

Sumber infomasi, lebih mudah dan cepat didapatkan serta lebih transparan. Informasi yang
dapat ditemukan di media sosial sangat beragam, mulai dari bahan pekerjaan, pendidikan,
masakan, hingga bahan ringan seperti game atau komik.
1. Media komunikasi, dengan jangkauan luas, kemudahan penggunaan, dan biaya yang
relatif murah. Contohnya dengan whatsapp saya bisa melakukan panggilan video
pada teman saya yang berada di negara Jepang dengan biaya yang sangat murah.
2. Memperluas pergaulan, terhubung dengan teman lama ataupun membuat
pertemanan baru dengan mudah (baca juga: komunikasi lintas budaya).
3. Ajang promosi
4. Hiburan, misalnya dengan mengunjungi website berisi humor, e-novel, e-komik
atau sekedar membaca portal bacaan ringan.
5. Mengemukakan pendapat secara luas.
6. Mengakuisisi bahan yang sifatnya informatif.
7. Membangun rasa percaya diri seseorang dalam bersosialisasi.

Efek Negatif

1. Terjadi kesenjangan informasi baik antara para pengguna media sosial yang bisa
mendapatkan
2. Menciptakan identitas baru yang sama sekali tidak sesuai dengan identitas diri.
3. Pencurian identitas
4. Pencurian/ penyalahgunaan data seperti foto, dokumen, dan lain-lain.
5. Misalnya menciptakan konten berisi hoax.
6. Konsumtif
7. Mempermudah penyebaran virus

Pengertian Komunikasi Bisnis dan Penerapannya pada Era Millenial

Salah satu bentuk komunikasi bisnis yang paling akrab dengan kalangan milenial adalah
endorsment. Endorsment adalah bentuk lain dari iklan namun menggunakan selebgram atau
influencer sebagai promotornya alih-alih bintang film atau penyanyi. Perkembangan sosial
media yang pesat memang banyak mengubah pola komunikasi bisnis salah satunya melalui
endorsment ini.

Ada berbagai bentuk penerapan komunikasi bisnis dalam dunia usaha gerutama di era
milennial sekarang banyak yang menggunakan media sosial. Tiga contoh komunikasi bisnis
ini merupakan yang paling banyak digunakan di era milennial :

1. Endorsment

Tak ada kaum muda yang tak kenal istilah endorsment. Istilah ini dipakai untuk
memasang iklan dengan cara disampaikan oleh promotornya, bisa artis, selebgram,
atau influencer, lewat unggahan sosial medianya. Lewat cara ini, suatu produk
berusaha menggaet konsumennya dengan testimoni dari si promotor tersebut baik
lewat Instagram, You Tube, atau Facebook.

Meskipun masih banyak perdebatan soal parameter kesuksesan endorsment namun


sebenarnya hal ini bisa dihitung dari reach setiap unggahan. Reach adalah jumlah
akun yang melihat unggahan sehingga lebih valid daripada sekedar jumlah follower
atau likes.

2. Penawaran Produk Via E-mail

Pernahkah kamu mendapatkan penawaran diskon atau produk terbaru e-


commerce lewat email? Itu adalah salah satu bentuk komunikasi bisnis yang paling up
to date. Surel tersebut dikirimkan sebagai notifikasi yang memiliki tujuan agar
konsumen tertarik atau paling tidak untuk membuat mereka mengetahui soal
produknya.

Komunikasi bisnis berupa email merupakan pendekatan yang paling banyak


digunakan belakangan ini. Hal ini dikarenakan gaya hidup milenial yang dekat dengan
email setiap hari. Hal ini dipandang lebih efektif daripada via SMS yang dianggap
sudah ketinggalan zaman.

3. Telemarketing

Contoh lain komunikasi bisnis adalah penawaran via telemarketing. Contohnya adalah
ketika kamu mendapatkan penawaran asuransi via telepon dari bank tempatmu
menabung. Telemarketing bekerja dengan sistem pendekatan lebih lanjut kepada
konsumennya.

Meski telemarketing sekarang dirasa mengganggu oleh banyak kaum muda, cara ini
potensial untuk menggaet konsumen paruh baya. Sebabnya adalah budaya komunikasi
lisan yang lebih tinggi di kalangan usia 40 tahun ke atas.

4. Dropshipper

Dropshipper atau lebih dikenal dengan sebutan reseller ini memang menjadi peluang
usaha sampingan generasi milenal yang paling mudah. Tentunya, menjadi seorang
dropshipper maka Anda tak perlu mengeluarkan modal terlalu banyak, dengan kata
lain Anda hanya menjualkan produk orang lain dengan harga yang lebih tinggi.
Kemudian Anda hanya perlu membeli produk yang memang sudah dipesan ataupun
dibeli oleh para pembeli Anda. Dengan begitu tentunya hal yang diperlukan menjadi
seorang dropshipper yaitu memiliki kemampuan penjualan ataupun marketing yang
bagus sehingga dapat menambahkan jumlah konsumen dengan tingkat penjualan yang
tinggi.Tentunya, kini para dropshipper melakukan marketing ataupun penawaran
produk kepada calon pembelinya hanya membagikan informasi produk ataupun
reviewnya menggunakan media sosial. Dengan begitu tentunya akan membuat para
generasi milenial tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan.

Komunikasi bisnis millennial dalam bentuk e-commerce

Di dalam e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan perdagangan / perniagaan hanya
berhubungan melalui suatu jaringan publik (public network) yang dalam perkembangan
terakhir menggunakan media internet. E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang
menghubungkan perusahaan, konsumen dan suatu komunitas melalui transaksi elektronik
serta perdagangan barang, layanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik.

E-commerce digunakan sebagai transaksi bisnis antara perusahaan yang satu dengan
perusahaan lainnya, antara perusahaan dengan pelanggan (pelanggan), atau antara perusahaan
dengan institusi yang bergerak dalam pelayanan publik. Sistem E-commerce dapat
diklasifikasikan kedalam tiga tipe aplikasi, yaitu :

1. Electronic Markets (EMs)

sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan atau
menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan
berbagai macam harga yang ditawarkan. Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem
informasi antar organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli
untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan. Keuntungan fasilitas
EMs bagi pelanggan terlihat lebih nyata dan efisien dalam hal waktu, sedangkan bagi penjual,
ia dapat mendistribusikan informasi mengenai produk dan service yang ditawarkan dengan
lebih cepat sehingga dapat menarik pelanggan lebih banyak.

2. Elektronic Data Interchange (EDI)


sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi regular yang berulang dalam
jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial. Secara formal, EDI didefinisikan oleh
International Data Exchabge Association (IDEA) sebagai “transfer data terstruktur dengan
format standard yang telah disepakati, yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem
komputer lain dengan menggunakan media elektronik”. EDI sangat luas penggunaaanya,
biasanya digunakan oleh kelompok retail besar, ketika melakukan transaksi bisnis dengan
para supplier mereka. EDI memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan,
sehingga organisasi komersial tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dari satu sistem
komputer ke sistem komputer yang lain, tanpa memerlukan hardcopy atau faktur, sehingga
terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan berkas dan
intervensi dari manusia. Keuntungan menggunakan EDI adalah waktu pemesanan yang
singkat, mengurangi biaya, mengurangi kesalahan, respon dan pengiriman faktur yang cepat
dan akurat serta pembayaran dapat dilakukan secara elektronik.

3. Internet Commerce,

penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk aktivitas
perdagangan. Kegiatan komersial ini, seperti iklan dalam penjualan produk dan jasa.
Transaksi yang dapat dilakukan di internet, antara lain pemesanan/pembelian barang dimana
barang akan dikirimkan melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening
penjual. Penggunaan internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan terbukti
memberikan keuntungan, antara lain :

a. Untuk beberapa produk tertentu lebih sesuai ditawarkan melalui internet;


b. Harga lebih murah mengingat membuat situs di internet lebih murah biayanya
dibandingkan dengan membuka outlet retail di berbagai tempat;
c. Internet merupakan media promosi perusahaan dan produk yang paling tepat dengan
harga yang relatif lebih murah; serta
d. pembelian melalui internet selalu akan diikuti dengan layanan pengantaran barang
sampai di tempat pemesan. Berbeda dengan transaksi perdagangan biasa, transaksi e-
commerce memiliki beberapa karakteristik yang sangat khusus, yaitu :

Implementasi e-commerce pada dunia industri, semakin lama semakin luas tidak hanya
memberikan kemudahan dalam bisnis, tetapi juga mengubah suasana kompetisi menjadi
semakin dinamis dan global. Perkembangan teknologi tidak hanya mendukung kelancaran
dan keberlangsungan suatu aktivitas bisnis, namun juga menciptakan industri baru dalam
komunikasi bisnis.

Penerapan e-commerce, telah menciptakan suatu komunitas tersendiri yang dinamakan


Komunitas Bisnis Elektronik (electronic business community). Komunitas ini memanfaatkan
cyberspace sebagai tempat bertemu, berkomunikasi dan berkoordinasi secara intensif dengan
memanfaatkan media dan infrastruktur telekomunikasi serta teknologi informasi dalam
menjalankan kegiatannya seharai-hari. Seperti halnya pada masyarakat tradisional, pertemuan
antara berbagai pihak dengan beragam kepentingan secara natural telah membentuk sebuah
pasar tersendiri tempat bertemunya permintaan (demand) dan penawaran (supply). Dengan
perkembangan teknologi e-commerce, maka transaksi tadi dapat dengan mudah dilakukan,
sekalipun kedua pihak yang bertransaksi berada pada sisi geografis yang berbeda.

Banyak orang mengasumsikan, bahwa e-commerce dan e-bisnis adalah sama. Istilah e-
commerce dan e-bisnis terdengar hampir sama, tapi secara teknis sebenarnya keduanya
berbeda. E-commerce memiliki pengertian yang lebih sempit dibandingkan e-bisnis, dimana
e-commerce adalah sub perangkat atau bagian dari e-bisnis. E-bisnis memiliki makna yang
lebih luas dan menunjuk kepada penggunaan teknologi untuk menjalankan bisnis yang
memberikan hasil atau dampak besar kepada bisnis secara keseluruhan.

Istilah e-bisnis mengcover semua area bisnis. E-bisnis terjadi ketika perusahaan atau individu
berkomunikasi dengan para klien atau nasabah secara e-mail, Pemasaran dilakukan melalui
internet, menjual produk atau jasa melalui internet untuk promosi produk dan jasa, dan
sebagainya. Sedangkan E-commerce mengacu kepada penggunaan internet untuk belanja on
line, seperti belanja produk atau jasa melalui internet. Sampel lainnya adalah ketika individu
atau perusahaan membayar sejumlah uang melalui internet.

Di era e-bisnis, Berbagai aktivitas, mulai dari sekedar pembicaraan tekstual sampai dengan
transaksi bisnis telah dilakukan melintasi batas demi batas dan zona waktu yang hampir pada
saat yang bersamaan. Dalam situasi seperti ini, peluang untuk berbagai kesempatan menjalin
relasi bisnis, persahabatan ataupun lainnya terbuka lebar.

Di Indonesia, internet belum terlalu popular digunakan menjadi media interaktif bisnis, bukan
hanya karena minimnya penetrasi infrastruktur internet ke lapisan masyarakat, tetapi juga
masih banyak pelaku usaha yang belum memahami bagaimana mengkomunikasikan bisnis
melalui jaringan teknologi mutakhir ini. Hampir semua calon konsumen di Indonesia masih
memiliki keragu-raguaan (skeptis) untuk melakukan transaksi di jaringan toko maya ini, yang
antara lain disebabkan oleh :

a. Masalah Kepercayaan; Mayoritas konsumen di Indonesia masih belum


mempercayai kebenaran sistem penjualan on line, karena takut tertipu
disamping tidak melihat langsung produk yang ditawarkan.
b. Masalah Pembayaran; mayoritas konsumen meragukan keamanan cara
pembayaran yang dilakukannya melalui internet.
c. Masalah Info produk; Keraguan ini timbul, karena calon konsumen tidak bisa
melihat langsung barang yang dijual, sehingga selain tidak yakin dengan
kualitas produk yang ditawarkan juga meragukan kebenarannya.
d. Mayoritas konsumen di Indonesia masih merasa lebih aman serta nyaman
dalam bertransaksi yang dilakukan dengan cara interaksi dua arah secara
langsung.

Bisnis di dalam era milleniali akan diselenggarakan dalam dukungan penuh suatu kerja tim
yang memiliki kemampuan untuk memadukan :

1. Keuletan bernegosiasi dengan wawasan (vision)


2. Kesabaran dan keuletan hati (tenacity)
3. Fleksibilitas dengan fokus.

Bisnis dalam era millenial dilakukan dengan melintasi jarak, keanekaragaman lingkungan
dan waktu secara cepat dan mudah. Untuk dapat bersaing dan berhasil dalam lingkungan
global yang dinamis, haruslah dibekali dengan kesungguhan, kemampuan dan inovasi serta
selalu siap dan waspada dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis yang cepat. Di era
millennial ini, dunia bisnis menghadapi lingkungan persaingan yang cenderung semakin
turbulen. Peran komunikasi bisnis menjadi semakin sangat penting, yaitu kemampuan
membaca, menafsirkan laporan dan informasi dari lingkungan. Disamping kemampuan
menyampaikan gagasan, baik lisan maupun tertulis secara sistematik.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Komunikasi bisnis di era millennial banyak menggunakan media social atau teknologi,
semakin cepatnya perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi menuntut manusia
untuk mencoba membuat perubahan di segala jenis kehidupannya yang tujuannya adalah
mendapatkan hasil maupun kondisi yang terbaik yang dapat dicapai. Banyaknya sektor
kehidupan yang ada diharapkan membuka inovasi baru bagi kita untuk menciptakan sesuatu
yang baru untuk kemajuan peradaban manusia .

Persaingan yang keras dalam dunia bisnis tentunya sangat membutuhkan suatu perusahaan
yang dapat menangani akan hal itu diberbagai situasi yang menantang. Semua bisnis tentunya
juga membutuhkan semua informasi yang sangat aktual, cepat dan dapat dipercaya, yang
mana bisa semua permasalahan tersebut hanya bisa diselesaikan melalui Teknologi Informasi
dan Komunikasi ( ICT ).
Walaupun praktek komunikasi bisnis menggunakan peran teknologi informasi dan
komunikasi akan tetapi keberhasilan komunikasi itu disebabkan oleh kemampuan dari
individu itu sendiri.

Saran

Menurut pendapat saya, komunikasi bisnis di era millennial sekarang ini banyak membantu
kaum muda dalam melakukan bisnis karena dengan menggunakan media social seperti
instagram,facebook,whats app,line, dan masih banyak lagi media lainnya yang membantu
mereka dalam melakukan komunikasi bisnis.

Mereka bisa berinteraksi dengan semua orang melalui media social dan menawarkan barang
atau produk mereka melalui media social dengan lebih mudah, dan dapat menghemat waktu
mereka karena bisa di lakukan di mana saja dan kapan saja. Semoga komunikasi bisnis ini
dapat berjalan sampe seterusnya dan semua kaum muda dapat memulai bisnis dengan media
sosial yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

https://ajaib.co.id/pengertian-komunikasi-bisnis-dan-aplikasinya-di-era-digital

https://fauzics88.wordpress.com/2009/12/08/makalah-komunikasi-bisnis

Anda mungkin juga menyukai