Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN JUAL BELI HIJAB COLLECTION

Disusun guna memenuhi mata kuliah BISNIS DIGITAL

Dosen Pengampu : DARMAWAN

Disusun Oleh :

Puput Nurjanah : (161801010)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON

BAUBAU

2020

1
DAFTAR ISI
COVER.....................................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................3
A. Latar Belakang.............................................................................3
B. Rumusan masalah........................................................................4
C. Tujuan...........................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................6
A. Pengertian etika bisnis islam......................................................6
B. Etika dalam bisnis islam..............................................................6
C. Struktur organisasi dalam penjualan........................................8
D. Lokasi penjualan bisnis hijab collection....................................10
E. Target dari pelanggan.................................................................10
F. Cara untuk memulai usaha.........................................................10
G. Kenggulan dari produk hijab collection....................................11
H. Analisis resiko dalam usaha hijab collection.............................12

BAB III PENUTUP..................................................................................13


A. Kesimpulan...................................................................................13
B. Saran.............................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................15

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hijab adalah kata-kata yang tak asing lagi apalagi bagi kita wanita

muslimah. Berhijab merupakan perintah Allah SWT yang menjadi kewajiban bagi

seorang muslimah. Selain menunjukkan jati diri, hijab juga bisa menjaga

kehormatan muslimah. Berbagai model hijab dipasarkan untuk menarik minat

konsumen. Cara memakai hijab pun semakin dimodifikasi sedemikian rupa agar

terlihat menarik. Islam mewajibkan kepada setiap muslimah untuk menggunakan

hijab. Dengan berhijab seseorang diharapkan akan bertingkah seseorang

diharapkan akan bertingkah laku sesuai dengan etika-etika agama. Berhijab juga

dapat melindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti terhindar dari kaum

laki-laki yang suka menggoda kaum perempuan. 

Pemakaian hijab tidak menjadikan wanita menjadi terkekang, sebaliknya

dengan hijab ini seorang wanita bisa berbuat untuk memberi manfaat bagi orang

lain. Hal ini menunjukkan pemakaian hijab tidak bisa dijadikan alasan kekangan

bagi kaum wanita. Pemakaian hijab tetap bisa menunjukkan citra seorang wanita

yang cerdas dan tidak ketinggalan jaman. Hijab atau jilbab mengalami

kekurangan, yang dulunya menjadi sebuah ajaran dan perintah bagi wanita

sekarang menjadi sebuah budaya konsumerisme yang tidak bisa dijangkau oleh

seluruh kalangan dan juga mencitrakan fashion belaka. 

Hijab pada modernisasi ini penggunaan hijab tidak lagi sesuai dengan

syari’at islam. Sehingga kegunaan hijab hanya untuk komersil yang jauh dari

3
aturan agama. Tapi masih banyak pula para wanita-wanita yang mengenakan hijab

sesuai dengan syari’at agama islam. Hubungan kehidupan masyarakan mebangun

citra positif dengan melakukan pencitraan bahwa hijab sudah tidak lagi kuno dan

ketinggalan zaman. 

Sejalan perkembangan zaman, kemajuan trend dalam memakai hijab

dengan meningkatnya model berhijab membuat masyarakat khususnya kalangan

wanita semakin mudah memakai dan merasa modis dan memiliki berbagai model

sesuai dengan perkembangan dunia. Setiap perempuan muslim diwajibkan

memakai hijab yang telah ada sebelumnya atau sesuai dengan ajaran agama islam

dengan memberikan makna yang sesuai dengan aturan yang ada melalui tindakan

atau tingkah lakunya sendiri.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian dari etika bisnis islam?

2. Bagaiaman etika dalam bisnis islam?

3. Bagaimana struktur organisasi dalam penjualan?

4. Dimana lokasi penjualan bisnis hijab collection?

5. Apa saja target dari pelanggan?

6. Bagaimana cara untuk memulai usaha?

7. Apa saja kenggulan dari produk hijab collection?

8. Bagaimana analisis resiko dalam usaha hijab collection?

4
C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui etika bisnis islam

2. Untuk mengetahui etika dalam bisnis islam

3. Untuk mengetahui struktur organisasi dalam penjualan

4. Untuk mengetahui lokasi penjualan bisnis hijab collection

5. Untuk mengetahui target dari pelanggan

6. Untuk mengetahui cara untuk memulai usaha

7. Untuk mengetahui kenggulan dari produk hijab collection

8. Untuk mengetahui analisis resiko dalam usaha hijab collection

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika Bisnis Islam

Etika adalah filsafat moral yang membicarakan sikap dan perbuatan yang

baik dan buruk. Etika berasal dari kata yunani “ethos” yang berarti adat,

kebiasaan atau cara bertindak. Etika bagi seseorang terwujud dalam

kesadaran moral consciousness. Moral consciousness yaitu suatu keadaan dimana

seseorang merasa salah apabila telah melakukan hal-hal yang dirasa itu tidak

benar atau tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Dengan demikian

dapat dipahami bahwa, Etika bisnis adalah tata cara, norma-norma atau kaidah

yang baik dalam melakukan bisnis. Dalam islam bisnis yang pada hakikatnya

merupakan usaha manusia untuk mencari keridhaan Allah SWT. Bisnis tidak

bertujuan jangka pendek, individual dan semata-mata keuntungan yang

berdasarkan kalkulasi matematika, tetapi bertujuan jangka pendek sekaligus

jangka panjang, yaitu tanggung jawab pribadi dan sosial  masyarakat, Negara dan

Allah SWT.

B. Etika Bisnis Dalam Islam

Menurut etika bisnis Islam, setiap pelaku bisnis (wirausaha) dalam

berdagang, hendaknya tidak semata-mata bertujuan mencari keutungan sebesar-

besarnya, akan tetapi yang paling penting adalah mencari keridhaan dan mencapai

keberkahan atas rezeki yang diberikan oleh Allah SWT. Hakikat keberkahan

usaha itu adalah kemantapan dari usaha yang dilakukannya dalam bentuk

memperoleh keuntungan yang wajar dan diridhai oleh Allah SWT. Prinsip-prinsip

6
etika bisnis dalam Islam yang perlu diperhatikan oleh setiap muslim yang akan

melakukan kegiatan berbisnis, yaitu:

1. Keesaan

Seperti direfleksikan dalam konsep tauhid, merupakan dimensi vertical

islam. Konsep keesaan ini menggabungkan kedalam sifat homogeny semua aspek

yang berbeda-beda dalam kehidupan seorang muslim yakni: ekonomi, politik,

agama dan masyarakat, serta menekankan gagasan mengenai konsistensi dan

keteraturan.

2. Keseimbangan

Keseimbangan atau kesejajaran (Equilibrium) menggambarkan dimensi

horizontal ajaran islam, dan berhubungan dengan harmoni segala sesuatu di alam

semesta. Sifat keseimbangan ini lebih dari sekedar karakteristik alam, dimana ia

merupakan karakter yang harus diperjuangkan oleh setiap muslim dalam

kehidupannya. Kebutuhan akan keseimbangan dan kesetaraan ditekankan allah

ketika ia menyebut kaum muslim sebagai ummutun wasatun.

3. Kehendak bebas

Kehendak bebas (Free Will) yakni manusia mempunyai suatu potensi

dalam menentukan pilihan-pilihan yang beragam, karena kebebasan manusia tidak

dibatasi. Tetapi dalam kehendak bebas yang diberikan Allah kepada manusia

haruslah sejalan dengan prinsip dasar diciptakannya manusia yaitu sebagai

khalifah di bumi. Sehingga kehendak bebas itu harus sejalan dengan kemaslahatan

kepentingan individu telebih lagi pada kepentingan umat.

4. Tanggung jawab

7
Tanggung Jawab (Responsibility) terkait erat dengan tanggung jawab

manusia atas segala aktifitas yang dilakukan kepada Tuhan dan juga tanggung

jawab kepada manusia sebagai masyarakat. Karena manusia hidup tidak sendiri

dia tidak lepas dari hukum yang dibuat oleh manusia itu sendiri sebagai komunitas

sosial. Tanggung jawab kepada Tuhan tentunya diakhirat, tapi tanggung jawab

kepada manusia didapat didunia berupa hukum-hukum formal maupun hukum

non formal seperti sangsi moral dan lain sebagainya.

5. Kebajikan (ihsan)

Ihsan adalah kehendak untuk melakukan kebaikan hati dan meletakkan

bisnis pada tujuan berbuat kebaikan. Kelima prinsip tersebut secara operasional

perlu didukung dengan suatu etika bisnis yang akan menjaga prinsip-prinsip

tersebut dapat terwujud.

C. Struktur Organisasi

Stuktur Organisasi ini merupakan gambaran sekematis tentang hubungan

kerja sama yang ada di dalam organisasi untuk mencapai sasaran. Stuktur

Organisasi menggambarkan pembagian kerja, garis-garis wewenang, pembatas

8
tugas dan tanggung jawab dari unit-unit organisasi. Adapun stuktur organisasi

pada Hijab Collection, yaitu terdiri

a. Pemilik

Pemilik adalah pemegang saham atau pemilik modal sepenuhnya yang

mempunyai kewewenang terbesar dalam pengambilan keputusan serta memiliki

hak penuh untuk mengendalikan usahanya

b. Adminitrasi

Bertugas dalam pengolahan keuangan usaha Hijab Collection serta

bertugas membuat Laporan bulanan atas pengeluaran, pemasukan dan perdapatan

usaha Hijab

c. Bagian Pemasaran

Bagian ini dapat dikatakan sebagai perantara produsen dengan konsumen, dimana

bagian pemasaran bertugas untuk memasarkan hasil produksi ke toko dan

mengantarkan pesanan Hijab yang telah jadi kepada para konsumen tetap

diberbagai kota

d. Bagian Produksi

Bagian ini bertugas untuk memperoduksi berbagai jenis hijab yang akan

kami pasarkan kepara konsumen dan mencari inovasi unik untuk memperbarui

model desain produk sehinggan dapat mengasah kreatitiftas model hijab terkini.

Jenis hijab yang kami produksi yaitu segiempat, bergo, pashmina, dan ciput. 

9
D. Rencana Lokasi Usaha

Rencana lokasi operasional usaha yang diharapkan akan ditempatkan di

daerah yang dapat memenuhi syarat sebagai berikut :

1. Lokasi berada didekat pusat keramayan, misalnya diroku , segi akses

jalan dan di mall.

2. Lokasi dekat dengan hunian masyarakat.

3. Dilokasi tersebut memungkinkan semua kalangan masyarakat dapat

berkunjung.

4. Kami membuka rencana online shop untuk memasarkan produk yang kami

hasilkan dengan menggunakan media sosial berupa : instagram, facebook,

blog, online shop dan lain sebagainya.

E. Target Pelanggan

Sasaran atau target kami adalah seluruh wanita muslim dikalangan dari

segala usia. Kami memulai promosi di media sosial, agar produk kami dapat

dilihat langsung oleh para konsumen dan dapat mempermudah para konsumen

yang ingin memiliki produk yang kami jual, tanpa harus berkunjung ke tempat

usaha kami. Promosi ini dilakukan, karena kami menganggap promosi akan lebih

efektif.

F. Memulai Usaha

Dalam memulai usaha ini, ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam

memulai usaha, yaitu sebagai berikut :

10
1. Keinginan membuat brand sendiri dalam membuat hijab agar dapat

dikenal oleh masyarakat luas.

2. Memperbanyak wawasan dalam membuat hijab dari yang langsung

dipakai maupun yang tidak langsung dipakai.

3. Memiliki tempat atau lahan untuk membuka usaha yang cukup.

4. Memperbanyak wawasan untuk membuka usaha di berbagai cabang luar

kota.

5. Melakukan survey terhadap konsumen agar dapat memberikan masukkan

tentang produk hijab tersebut.

6. Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan saat berproduksi hijab.

G. Keunggulan Produk

Dalam membuka suatu usaha perusahaan memiliki keunggulan produk

yang dimilikinya. Keunggulan produk dalam membuka usaha dapat menarik

konsumen agar tertarik dengan produk yang dimiliki oleh setiap perusahaan.

Keunggulan dari produk Hijab Collection ini, meliputi:

1. Memiliki berbagai macam model yang dimiliki oleh Hijab Collection.

2. Memiliki harga yang cukup terjangkau bagi konsumen.

3. Memiki bahan yang nyaman untuk dipakai oleh para konsumen.

11
H. Analisis Resiko Usaha Hijab

Dalam membuat usaha banyak resiko yang harus dihadapi. Demikian pula

dengan usaha produk hijab kami akan mendatangkan berbagai resiko sebagai

berikut :

1. Produk kurang menarik minat muslimah.Manusia memiliki selera yang

berbeda antara satu dengan lainnya. Demikian pula dalalam hal berpakaian

dan berjilbab. Bayak wanita, khususnya wanita berjilbab yang kurang

memperhatikan penampilan mereka, karena kesibukkan dan kurangnya

rasa percaya diri.

2. Jilbab yang kadaluarsa. Adakalanya barang tidak terjual dapat memenuhi

toko bahkan gudang. Sehingga menimbulkan kesan yang dapat

menurunkan kualitas produk

3. Modal usaha Modal usaha hijab ini tidak memerlukan modal yang terlalu

besar. Tetapi tidak terlalu kecil. Sebagai usaha membangun suatu kualitas,

modal awal demi terwujudnya suatu produksi yang memaksimalkan

produk harus dapat mendukung berlangsungnya produk usaha hijab.

4. Pesaing Hijab. Banyaknya para pesaing hijab yang memiliki brand

hijab yang sudah terkenal dimasyarakat. Sehingga masyarakat akan lebih

tertarik dengan hijab yang sudah memiliki brand. Serta banyaknya usaha

yang sama di luar wilayah.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Usaha Hijab Collection merupakan bentuk usaha yang bergerak dibidang

pakaian, khususnya di jilbab. Membuka sebuah usaha penjulan hijab sangatlah

menguntungkan bagi para usaha yang bergerak dibidang pakaian khususnya

jilbab. Peluang membuka usaha jilbab dalam jangka waktu yang panjang

sangatlah baik dan mudah untuk dikembangkan. Usaha kami bertujuan untuk

membantu para muslim untuk menggunakan jilbab, karena sudah sepatutnya

wanita muslim harus menggunakan hijab yang dapat menutup bagian wanita.

Proses pemasaran yang kami lakukan melalui berbagai media sosial dan online

shop. Harga yang kami berikan kepada konsumen tergantung sesuai dengan bahan

yang telah di produksi, sehingga harga yang di tawarkan model hijab sangatlah

bervariasi.

B. Saran

Agar pelaksanaan suatu usaha dapat berjalan lancar, maka kami

mempunyai beberapa saran, yaitu:

1. Percaya dan yakin bahwa usaha bisa di laksanakan.

2. Pandai berkomunikasi.

3. Mempunyai etos kerja yang tinggi.

4. Mau mendengarkan kritik dan saran dari orang lain.

5. Tidak mudah putus asa

13
6. Mampu menghasilkan produk yang berkualitas.

7. Mengutamakan kepuasan pelanggan.

8. Disiplin,bertanggung jawab,kreatif dan inovatif.

14
DAFTAR PUSTAKA

Faisal Badroen. Suhendra. M. Arief Mufrani. Ahmad D. Bashori,


2007,  Etika Bisnis dalam Islam,  Jakarta: Kencana Tim Syamil Quran, Syamil
Quran Edisi Fadhilah
Hasan Baihaqi, 2006, Etika Bisnis Islam, Yogyakarta: Pokja Akademik UIN
Sunan Kalijaga.
Muhammad, 2004, Etika Bisnis Islam, Yogyakarta: Akademi Manajemen
Perusaan YKPN.

15

Anda mungkin juga menyukai