Anda di halaman 1dari 77

LAPORAN PENGABDIAN KOLABORATIF

Pemberdayaan Masyarakat Dalam Meningkatkan Potensi UMKM di Desa Banjar


Dengan Menggunakan Asset Based Community Development (ABCD)
Oleh:
Ketua: Nasiruddin Al Ahsani, Lc., M.Ag.
NIP: 19902262019031006
Anggota:
Muhammad Muizul Hanani E20182308
Riska Fitriani S20182161
Fira Safitri S20181057
Fia Sabila Firdosika S20182032
Arifatul Khoiriyah E20182212
Luluk Maulina E20182333
Siti Halimatus Sa’diyah U20181051
Reynaldy Pangestu Susanto S20182001
ABD Mukti Ali S20181102
Mery Andani S20181022
Fahmi Baharudin S20182033
Hairus S20184069
Risma Ulvianita S20182153
Muhammad Taufik U20181074
Mamluatus Syarifah S20182058
Rizal Khoirul Umam E20182305

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT


(LP2M)
INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) JEMBER
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufiq dan
hidayah bagi kita semua, sehingga program kuliah kerja nyata tahun 2021 Dusun krajan Desa
Banjar Kecamatan licin ini dapat terlaksana dan terselesaikan dengan baik laporan KKN ini
disusun sebagai bentuk pertanggung jawaban kami secara tertulis kami selama pelaksanaan
kuliah kerja nyata (KKN) di Dususn Krajan Desa Banjar Kecamatan licin dari tanggal 2
Februari 2021 sampai 2 Maret 2021
Adapun tujuan dari penyusunan pembuatan laporan ini yaitu untuk memberi gambaran
dan keterangan program kerja yang telah kami laksanakan di Dusun Krajan Desa Banjar
Kecamatan Licin kami menyadari bahwa keberhasilan dan terlaksananya segala program yang
telah kami laksanakan bukanlah keberhasilan individu maupun kelompok. Untuk itu, kami
mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada :
1. Tim LP2M IAIN Jember selaku penyelenggara Kuliah kerja nyata Participatoris
Action Research 2021.
2. Bapak Nasurudin Al Ahasani, Lc., M.Ag. selaku dosen pembimbing lapangan KKN
posko 22 Dusun Krajan Desa Banjar Kecamatan Licin.
3. Bapak Sunandi selaku Kepala Desa Banjar beserta jajarannya.
4. Bapak Hapidi selaku Kepala Dusun Rembang
5. Seluruh warga Desa Banjar Kecamatan Licin.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini.
Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Semoga
laporan ini dapat memberikan manfaat dan kebaikan kepada mahasiswa yang akan
mengadakan kuliah kerja nyata (KKN) di tahun yang akan datang.

Banyuwangi, 28 Februari 2021

Penyusun

i
LEMBARAN PENGESAHAN LAPORAN PENGABDIAN
KOLABORATIF
Laporan Pengabdian Kolaboratif
Berlokasi di Desa Banjar Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi
Telah disetujui dan disahkan pada:

Hari : Selasa
Tanggal : 02
Bulan : Maret
Tahun : 2021

Oleh:
KKN KELOMPOK 22

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan

Nasiruddin Al Ahsani, Lc., M.Ag


NIP. 19900226 201903 1 006.

Ketua LP2M IAIN Jember

Dr. H. Mustajab, S.Ag. M.Pd.I


NIP. 19740905 200710 1 001

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................. i


LEMBAR PENGESAHAN ......................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Profil Desa/Desa .................................................................................. 1
1. Peta Desa ....................................................................................... 1
2. Monografi Desa ............................................................................. 1
3. Sejarah Desa .................................................................................. 12
B. Data dan Peta Aset .............................................................................. 14
1. Aset Individu ................................................................................. 14
2. Aset Sosial ..................................................................................... 18
3. Aset Fisik ...................................................................................... 19
4. Aset Ekonomi ................................................................................ 20
5. Aset Agama dan Budaya ............................................................... 22
6. Aset Sumber Daya Alam ............................................................... 23
BAB II PELAKSANAAN PROGRAM KKN
Bakti Lingkungan
A. Bentuk Kegiatan .................................................................................. 25
B. Deskripsi Proses Kegiatan ................................................................... 26
C. Hasil Kegiatan ..................................................................................... 32
D. Dampak Perubahan ............................................................................. 32
Pemberdayaan UMKM
A. Bentuk Kegiatan .................................................................................. 33
B. Deskripsi Proses Kegiatan ................................................................... 39
C. Hasil Kegiatan ..................................................................................... 46
D. Dampak Perubahan ............................................................................. 48

iii
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 49
B. Rekomendasi ....................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA ................................................................... v
LAMPIRAN .................................................................................. vi

iv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Profil Desa/Dusun
1. Peta Desa

2. Monografi Desa
Desa Banjar terletak di Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi
memiliki luas 829,46 Ha,1 terdiri dari 4 Dusun yaitu Dusun Rembang, Dusun
Putuk, Dusun Salakan, dan Dusun Krajan, batas-batas wilayah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : Desa Tamansari, Desa Licin, Desa Kenjo
b. Sebelah Timur : Desa Jelun, Desa Kenjo
c. Sebelah Selatan : Desa Kluncing, Desa Segobang
d. Sebelah Barat : Perhutani Tamansari, Desa Tamansari
Luas wilayah dengan rincian penggunaan sebagai berikut:
No Uraian Luas (Ha/m2)
1 Luas Pemukiman 27240
2 Luas Persawahan 275,121
3 Luas Perkebunan 16,622

1
Profil Desa Banjar, 2017

1
4 Luas Kuburan 1,508
5 Luas Pekarangan 175,738
6 Luas Taman 3,424
7 Luas Perkantoran -
8 Luas Prasarana Umum Lainnya 110,647
Jumlah Luas Wilayah 829,46

Sedangkan Tanah untuk Fasilitas Perkantoran dan Umum dengan


rincian sebagai berikut:
No Uraian Luas (Ha/m2)
1 Tanah Kas Desa 3,425
2 Tanah Bengkok 3,425
3 Tanah Titi Sara -
4 Kebun Desa -
5 Sawah Desa -
6 Lapangan Olahraga 3,424
7 Perkantoran Pemerintah 1,055
8 Ruang Publik atau Taman Kota -
9 Tempat Pemakaman Desa atau Umum 1,508
10 Tempat Pembuangan Sampah 0,0004
11 Bangunan Sekolah atau Perguruan Tinggi 0,9769
12 Pertokoan -
13 Fasilitas Pasar -
14 Terminal -
15 Tanah Untuk Jalan 7,850
16 Daerah Tangkapan Air -
17 Usaha Perikanan 0,259
18 Sutet atau Aliran Listrik Tegangan Tinggi -
19 Tempat Ibadah 0,3353
Total Luas 18,8286

Jumlah Penduduk Desa Banjar Pada tahun 2015 tercatat sebanyak 2.917
jiwa, terdiri atas 1.449 jiwa Laki-laki dan 1.468 jiwa Perempuan yang
tersebar di empat dusun.2 Berikut data jumlah penduduk di tiap dusun di Desa

2
RPJM, Desa Banjar, 2020

2
Banjar Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi sesuai hasil pendataan pada
tahun 2018.
Tabel 1
Jumlah Penduduk di Tiap Dusun Desa Banjar Kecamatan Licin
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
No DUSUN Jumlah Penduduk Jumlah
L P TOTAL KK
1 Krajan 495 492 987 446
2 Rembang 372 400 772 266
3 Salakan 286 287 573 148
4 Putuk 296 289 585 150
Jumlah 1449 1468 2917 1010
Sumber data: Kantor Desa Banjar
Tabel 2
Jumlah Penduduk Musiman
No Uraian Keterangan
1 Jumlah Laki-laki 1449
2 Jumlah Perempuan 1468
3 Jumlah Total 2917
4 Jumlah Kepala Keluarga 1006 KK
5 Kepadatan Penduduk 9,37 Per km2

Sebagian besar penduduk Desa Banjar bekerja pada sektor Pertanian


disusul sektor Perkebunan, Pedagang, jasa secara detail mata pencaharian
penduduk Desa Banjar adalah sebagai berikut:

Tabel 3
Mata Pencaharian Penduduk

No Mata Pencaharian Laki-Laki Perempuan

1 Petani 224 23
2 Buruh Tani 290 317
3 Buruh Migran Perempuan - 9

3
4 Buruh Migran Laki-laki 6 -
5 Pegawai Negeri Sipil 11 7
6 Pengrajin Industri Rumah Tangga 12 10
7 Pedagang Keliling 23 4
8 Peternak 175 3
9 Nelayan - -
10 Montir 7 -
11 Dokter Swasta - -
12 Bidan Swasta - -
13 Perwat Swasta - 1
14 Pembantu Rumah Tangga - 27
15 TNI 5 -
16 POLRI - -
17 Pensiunan PNS/TNI/POLRI 4 1
18 Pengusaha Kecil Menengah 41 7
19 Pengacara - -
20 Notaris - -
21 Dukun Kampung Terlatih - 2
22 Jasa Pengobantan Alternatif - 2
23 Dosen Swasta - -
24 Pengusaha Besar - -
25 Arsitektur - -
26 Seniman/Artis - -
27 Karyawan Pengusaha Swasta 34 12
28 Karyawan Pengusaha Pemerinrahan 2 -
29 Makelar/Broker 14 -
30 Sopir 10 1
31 Tukang Becak - -
32 Tukang Ojek 15 2
33 Tukang Cukur 6 -
34 Tukang Batu/Kayu 221 -
35 Kusir Dokar - -
Jumlah Mata Pencaharian Pokok 18 16
Total Mata Penceharian 34

4
Tabel 4
Penduduk Usia Kerja

No Mata Pencaharian Laki-laki Perempuan

1 Penduduk Usia 18-56 Tahun 682 812


Penduduk Usia 18-56 Tahun yang
2 602 132
Bekerja
Penduduk Usia 18-56 Tahun yang Belum
3 80 680
Bekerja atau Tidak Bekerja
4 Penduduk Usia 0-6 Tahun 77 88
Penduduk Masih
5 224 228
Sekolah 7-18
6 Penduduk Usia 56 310 284
7 Angkatan Kerja 682 812
Jumlah 1243 1412
Total 2705

Pendidikan adalah salah satu instrument penting untuk peningkatan


kualitas dan kuantitas Pendidikan. Di Desa Banjar masih terdapat 29
perempuan yang belum tamat SD dan 23 laki-laki yang belum tamat SD.
Sedangkan yang menamatkan akademi dan Perguruan Tinggi baru 15 untuk
wanita dan 12 untuk laki-laki.
Tabel 5
Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan
No Laki-laki Perempuan
yang ditamatkan
1 Tidak Tamat SD 23 29
2 Tamat SD 271 258
3 Tamat SLTP 162 159
4 Tamat SLTA 214 351
5 Tamat Akademik/PT 12 15
Jumlah 682 812

5
Tabel 6
Jumlah Lembaga Pendidikan
Status
Jumlah Jumlah
(Terdaftar,
No Pendidikan Jumlah Tenaga Siswa/
Terakredit
Pengajar Mahasiswa
asi)
1 TK 1 1 4 36
2 SD/Sederajat 3 1 24 225
3 SLTP/Sederajat - - - -
4 SLTA/Sederajat - - - -
5 PTN - - - -
6 PTS - - - -
7 SLB 1 - 4 34
8 Paud 3 - 4 28
Jumlah 8 2 36 323

Tabel 7
Jumlah Prasarana Kesehatan
No Uraian Keterangan
1 Rumah Sakit Umum Daerah -
2 Rumah Sakit Umum Swasta -
3 Puskesmas Umum -
4 Puskesmas Swasta -
5 Puskesmas Perawatan -
6 Puskesmas Pembantu -
7 Poliklinik/Balai Pengobatan -
8 Apotik -
9 Posyandu 4
10 Toko Obat -
Balai Pengobatan Masyarakat
11 -
Yayasan/Swasta
12 Gedung Meyimpan Obat -
Jumlah Rumah/Kantor
13 -
Praktek Dokter
14 Rumah Bersalin 1
15 Balai Kesehatan Ibu dan Anak 1

6
16 Rumah Sakit Mata -
17 Poskesdes -
18 Puskesling -
19 Poskestren 1
20 Polindes -

Tabel 8
Prasarana Air Bersih Dan Sanitasi
Kondisi
No Uraian
Baik Rusak
1 Jumlah Sumur Bor - -
2 Jumlah Sumur Gali 8 Unit -
Jumlah PAH
3 - -
(Penampungan Air Hujan)
4 Jumlah Mata Air 3 Unit -
5 Pangkalan Air Minum Kemasan - -
Jumlah 11 Unit -
1 Jumlah Hidran Umum 5 Unit 3 Unit
2 Jumlah Tangki Air Bersih - -
Jumlah 5 unit 3 Unit

No Uraian Keterangan
Saluran Drainase/Pembuangan
1 Ada 500 m
Air Limbah
2 Sumur Resapan Air Rumahan 312 Rumah
3 Sepitank 312 Rumah
4 Jumlah MCK Umum 6 Unit
5 Pemilik Jumlah Jamban Keluarga 312 KK

Tabel 9
Kondisi Infrastruktur Perhubungan
Kondisi
No Uraian
Baik (km) Rusak (km)
1 Jalan Desa
Aspal 1500 700
Makadam 700 500

7
Tanah 500 -
Sirtu - -
Paving/Beton 500 -
Jumlah 3200 1200
Total Panjang Jalan 4400
2 Jalan Antar Desa
Aspal 3300 1400
Makadam - -
Tanah - -
Sirtu - -
Paving/Beton - -
Jumlah 3300 1400
Total Panjang Jalan 4700

Tabel 10
Prasarana Energi Dan Penerangan
Jumlah
No Uraian Keterangan
KK
1 Listrik PLN 1 Unit -
2 Diesel Umum - -
3 Genset Perbadi 2 Unit -

Tabel 11
Prasarana Dan Sarana Kebersihan
No Uraian Keterangan Keterangan
Tempat Pembuangan Sementara
1 Ada 2 Lokasi
(TPS)
Tempat Pembuangan Akhir
2 Ada 4 Lokasi
(TPA)
3 Alat Penghancur Sampah Tidak Tidak
4 Jumlah Gerobak Sampah Tidak -
5 Jumlah Tong Sampah Ada Per-Rumah
Jumlah Truck Pengangkut
6 Tidak -
Sampah
7 Jumlah Satgas Kebersihan Ada 1 Kelompok
Jumlah Anggota Satgas
8 Ada
Kebersihan

8
9 Jumlah Pemulung Tidak
10 Tempat Pnegolah Sampah Ada Ada
11 Pengolah Sampah/RT Ada Swadaya
12 Pengolah Sampah Lainnya Tidak Tidak

Tabel 12
Sebaran Kemiskinan
Karakteristik
No Dusun Jumlah %
Wilayah
1 Krajan 6 24 Pertanian
2 Salakan 4 22 Pertanian
3 Putuk 8 33 Pertanian
4 Rembang 9 11 Pertanian

Tabel 13
Potensi Hasil Pertanian
No Uraian Luas /Ha Hasil/Ton/Ha
1 Tanaman Pangan
Padi 275,121 6
Jagung - -
Kedelai - -
Ubi Kayu 0,25 2,5
Cabe 1 3
2 Buah-buahan
Jeruk 3 1
Salak 0,7 0,5
Mangga - -
Pepaya - -
Rambutan - -
Duku 0,25 0,2
Pisang 0,2 2
Durian 1 1
3 Perkebunan
Kelapa 10,230 1,50
Kopi 3,100 0,75
Cengkeh 2,522 0,75

9
Tabel 14
Potensi Perternakan dan Perikanan

Perkiriaan Jumlah Populasi


No Komuditas
2017 2018
1 Perternakan (ekor)
Sapi 285 315
Kerbau 34 40
Kambing 310 280
Ayam 950 900

2 Perikanan Darat (ton)


Keramba 0,2 0,5
Tambak - -
Empang 3 4

3 Perikanan Laut (ton)


Hasil Tangkap Ikan - -

Tabel 15
Potensi Bahan Galian
No Uraian Keterangan
1 Batu Kali Tidak Ada
2 Batu Gunung Tidak Ada
3 Batu Kapur Tidak Ada
4 Batu Gamping Tidak Ada
5 Pasir Tidak Ada
6 Pasir Batu Tidak Ada
7 Tanah Liat Tidak Ada

10
Tabel 16
Potensi Sumber Daya Air
Keterangan
No Jenis Jumlah Pemanfaat/
Kondisi
Unit KK
1 Sungai 2 351 Baik
2 Danau - - -
3 Mata Air 4 19 Rusak
4 Waduk - - -
5 Sumur Gali 10 10 Baik
6 Sumur Pompa - - -
7 Hidran Umum - - -
8 PAM - - -
9 Pipa 4 987 Rusak
10 Sungai - - -
11 Embung - - -
Bak Penampung
12 - - -
Air Hujan
13 Depot Isi Ulang - - -
14 Sumber Lain - - -

Tabel 17
Data Lembaga Pemerintahan Desa Banjar
Pendidikan/
No Uraian Keterangan
Keterangan
Jumlah Aparat
1 11 Orang
Pemerintah Desa
2 Jumlah Perangkat Desa
3 Kepala Desa Ada TNI
4 Sekertaris Desa Ada S1
5 Kepala Urusan Pemerintahan Ada SLTA
6 Kepala Urusan Pembangunan Ada SLTA
Kepala Urusan Kesejaterahan
7 Tidak -
Rakyat
8 Kepala Urusan Keuangan Ada SLTA
9 Kepala Urusan Umum Ada -
10 Kepala Urusan Pamong Tani Ada -

11
11 Kepala Urusan Keamanan Ada -
12 Kepala Dusun Krajan Ada SLTA
13 Kepala Dusun Salakan Ada SLTA
14 Kepala Dusun Putuk Ada SLTA
15 Kepala Dusun Rembang Ada SLTA
Jumlah Kepala Dusun Yang
16 4 Oarang -
Aktif
17 Jumlah RT 23 -
18 Jumlah RW 7 -
BADAN
PERMUSYAWARATAN
DESA
1 Keberadaan BPD Ada -
2 Jumlah Anggota BPD 9 Orang S1

LEMBAGA EKONOMI
DESA
1 Jumlah BUMDes 1 -
2 Jumlah Kelompok Tani 4 -
3 Jumlah Kelompok Ternak 2 Unit -
Jumlah Kelompok Simpan
4 4 Unit -
Pinjam
5 Usaha Toko 48 Unit -
6 Perikanan 1 Unit -
7 Toko Kelontong 10 Unit -
8 HomeStay 10 Unit -

3. Sejarah Desa
Pasca terjadinya pergolakan perjuangan kemerdekaan RI melawan
Kolonial Belanda, banyak masyarakat yang mengalami kekalahan saat itu.
Demi mencari keselamatan dan melindungi diri, banyak masyarakat yang
memilih pindah ke lereng gunung. Lereng Gunung Ijen yang posisinya saat
ini berada di sebelah barat Kota Banyuwangi merupakan salah satu tempat
yang dipilih masyarakat saat itu. daerah tersebut pada saat itu masih
merupakan hutan belantara. Untuk memenuhi kehidupan sehari-hari
mereka menebang pohon yang digunakan untuk mendirikan pemukiman

12
dan lahan pertanian. Desa Banjar sendiri terbentuk bersamaan dengan
terbentuknya Desa Licin. Adapun nama Banjar berasal dari beberapa cerita,
yaitu:
1. Versi pertama mengatakan bahwa nama Banjar ini sesuai dengan
nama tokoh pada kepemimpinan Lurah Elan. Lurah Elan ini
memiliki nama julukan Kek Banjar Rejo. menurut versi ini nama
Banjar sesuai dengan nama julukan Lurah Elan tersebut.
2. Versi kedua nama Banjar juga bisa diartikan sebagai pasemon
bahasa using “di banjar-banjaraken” artinya putra putri keturunan
dari seorang tokoh yang memimpin saat itu disebar ke desa desa lain
di kawasan tetangga desa.
Berikut ini adalah tabel urutan nama Kepala Desa yang pernah
memimpin di Desa Banjar. Data ini merupakan hasil wawancara anggota
BPD dengan pinisepuh Desa Banjar. Wawancara dilaksanakan pada
tanggal 28 Juli 1999 yaitu alm. Bapak. H. Affandi (± 98 tahun) dan alm.
Kyai Ahmad Hasan (± 99 tahun).3
Data nama Kepala Desa Banjar sampai dengan tahun 2021

Tahun
No Nama Kepala menjadi
Nama Julukan Keterangan
Urut Desa Kepala
Desa
H. Abdul
1 Kek Madi (Permadi) ± 17898
Hamid
Munculnya
2 Elan Banjar Rejo ± 1812 nama Banjar
(versi 1)
3 H. Mukti Lurah Wongso ± 1836
4 Kaswati Karto Wijoyo ± 1857

3
RPJM, Desa Banjar, 2020

13
5 Mangun Joyo -- ± 1866
6 Fauzan Selosari ± 1871
7 Solehudin Indro -- ±1906
8 Kek Mis Selosari ±1920
9 Asnapun Sutodiharjo ±1920
10 Raden Sukamto Antowiryo ±1940
11 H. Mujaini Arjoko ±1940-1974
12 Pa’i -- 1974-1976
13 RM Suroso -- 1976-1989
14 Kriswiyono -- 1990-1994
15 S. Soetikno -- 1994-1998
PJ. Kepala
16 Hadi Sutrisno -- 1998-2012
Desa
PJ. Kepala
17 Isrin -- 2012-2013
Desa
18 Nur Hariri S.Pd -- 2013-2018
2018-
19 Sunandi --
sekarang
B. Pemetaan Asset
Pendekatan ABCD memandang aset sebagai gelas terisi penuh yang akan
dikembangkan bersama warga. Setidaknya ada 7 aset yang ada dalam suatu
masyarakat atau komunitas yang bisa dianalisis. Di Desa Banjar sesuai
pengamatan yang telah kami lakukan di beberapa Dusun selama pengabdian,
setidaknya dapat dituliskan beberapa aset berdasarkan pembagiannya sebagai
berikut:
1. Aset Individu
Di dalam pendekatan ABCD yang termasuk pembagian aset
fisik diantaranya adalah pengetahuan (knowledge), kecerdasan rasa
(empathy), dan keterampilan (skill) yang dimiliki oleh setiap warga

14
dalam suatu komunitas. Di Desa Banjar terdapat berbagai aset individu
yang dapat di kelompokkan sebagai berikut :

a. Ahli Kebun Buah

Desa Banjar ini termasuk daerah dataran tinggi dimana


untuk daerah yang semacam ini tanahnya sangat cocok untuk
ditanami berbagai macam buah-buahan, Karena memang dari
tempatnya yang cukup strategis yang berada di daerah dataran

15
tinggi, hal ini yang menjadikan para warga sekitar secara tidak
langsung memiliki kemampuan untuk menanam buah-buahan.
Bahkan disetiap halaman rumah warga hampir rata ada tanaman
seperti jeruk, jambu, salak, rambutan, dan lain sebagainya. Untuk
salak sendiri ada kebun yang cukup besar yang terletak di Dusun
Rembang, lebih tepatnya di deket Wisata Sriwulung.
b. Desa Wisata
Di Desa Banjar ini memiliki banyak potensi wisata. Salah
satu yang sudah cukup dikenal oleh banyak wisatawan dan
masyarakat luas adalah wisata yang ada Dusun Putuk. Wisata
tersebut Taman Songgo Langit dan area Camp Ground. Wisata
tersebut merupakan agrowisata yang dikelola oleh BUMDes Banjar.
Selain di Dusun Putuk ada juga wista di Dusun Rembang yang
bernama Wisata Sriwulung. Wisata ini merupakan wisata yang
masih tetap aktif di masa pandemi karena merupakan wisata yang
berbasis olahraga yakni bersepeda. Beda halnya dengan wisata
Songgo Langit yang sudah tidak beroperasi selama pandemi.
Kedua wisata diatas dikelola langsung oleh masyarakat yang
ada di Desa Banjar, ini menunjukkan bahwasanya masyarakat Desa
Banjar memiliki kemampuan di dalam mengelola pariwisata. Hal ini
dibuktikan dengan adanya beberapa sosial media yang digagas oleh
karang taruna untuk mempromosikan wisata tersebut terhadap
masyarakat luas.

c. Petani dan Berkebun.


Daerah Banjar mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai
petani dan pekebun. Ini menjadi hal yang tidak perlu diragukan lagi,
sebab jika melihat dari demografi yang ada Desa Banjar memiliki
banyak lahan pertanian dan perkebunan. Mayoritas masyarakat
pertanian dari pemerintah sendiri untuk mewadahi itu semua bisa

16
dilihat dengan adanya kelompok tani di setiap dusun yang ada di
Desa Banjar.
Mayoritas masyarakat Desa Banjar memiliki skill tersendiri
dalam menanam berbagai macam tumbuhan pangan serta buah-
buahan yang ada di Desa Banjar.
d. Memproduksi Gula Aren
Gula Aren menjadi salah satu ikon Desa Banjar di kancah
Kabupaten dan sekitarnya, dan juga memiliki ciri khas tersendiri
dibandingkan gula aren di daerah lain. Ini dilihat dari adanya
inisiatif pemerintah desa di dalam memberikan brand terhadap
produk, sehingga gula aren yang dipasarkan keluar dari daerah
masih bisa dikenal bahwasanya itu merupakan produk asli Desa
Banjar.
Di Desa Banjar tidak semua masyakat memiliki kemampuan
di dalam memperoduksi gula aren, hanya sebagian orang saja yang
memiliki skiil untuk mengolah gula aren. Untuk bisa mengetahui
siapa saja yang memiliki skill di dalam pengolahan gula aren bisa
dilihat dari adanya papan nama disetiap masing-masing rumah yang
memiliki produksi gula aren.
e. Religious dan Ramah
Desa Banjar memiliki cukup banyak tempat beribadah,
berhubung mayoritas penduduknya Muslim, maka disetiap dusun
memiliki masjid dan musholah serta tokoh agama yang sangat
berpengaruh kepada masyarakat setempat. Kami selama proses
pengabdian melihat secara langsung kecekatan masyarakat dalam
melaksanakan ibadah secara berjamaah di masjid dan musholah
setempat. Bahkan selama kami di Dasa Banjar tempat beribadah
terlihat aktif dan ramai. Tidak hanya itu masyarakat Desa Banjar
juga sangat antusias dan ramah kepada kami saat kami melakukan
proses pengabdian.

17
f. Olahraga
Salah satu aset individu Desa Banjar juga memiliki skill
yakni di bidang olahraga. Desa Banjar memiliki fasilitas yang cukup
baik dalam proses pengembangan skill seperti beberapa cabang
olahraga. Di dalam skill olahraga masyarakat Desa Banjar sangat
antusias dan rutin dalam mengembangkan skill yang ada, mulai dari
bermain bola voli dan juga futsal di setiap minggunya. Tidak hanya
itu Desa Banjar memiliki fasilatas lapangan bulutangkis.
g. Pekerja Keras
Seperti masyarakat Desa pada umumnya, masyarakat Desa Banjar
juga tergolong sebagai masyarakat yang berkerja keras, hal ini bisa
dilihat dari kegiatan keseharian masyarakat itu masyarakat Desa
Banjar berprofesi sebagai buruh tani.
2. Aset Sosial
Di dalam pemetaan aset sosial kegiatannya berupa
menginventaris asosiasi dan institusi yang ada pada satu komunitas atau
masyarakat. Pemetaan aset sosial dikenal juga dengan sebutan modal
sosial. Modal sosial terdiri dari dua kriteria. Pertama, modal sosial fisik
yang berupa adanya sebuah grub yang terdiri dari 2 orang atau lebih
yang memiliki tujuan yang sama. Kedua, modal sosial non fisik yang
mencangkup ikatan silaturahmi.
Di Desa Banjar sesuai pengamatan yang kami lakukan
setidaknya ada beberapa aset sosial yang bisa dipetakan sesuai kriteria
yang sudah dijelaskan di paragraf sebelumnya; 1) Modal fisik, sesuai
penjelasan yang sudah ada sebelumnya bahwasannya yang dimaksud
modal fisik disini adalah adanya perkumpulan beberapa orang yang
memiliki tujuan yang sama. maka sesuai kriteria pertama ini ada
beberapa asset sosial yang ada di Desa banjar salah satunya adalah
karang taruna dan IPNU.

18
Kedua perkumpulan diatas merupakan perkumpulan yang sudah
terstruktur dan memiliki kegiatan yang sudah diagendakan bersama.
Adapun kegiatannya salah satunya adalah mengelola wisata yang ada di
Desa Banjar, ini merupakan agenda dari Karang Taruna. Adapun dari
IPNU ada kegiatan rutinan yang dilakukan setiap malam jumat, yakni
berupa pengambilan secara kolektif ala masyarakat yang berupa beras
dan uang yang lebih dikenal dengan istilah “Jimpitan”.

3. Aset Fisik
Aset ini digunakan untuk menggambarkan aset yang berwujud
yang berada pada lokasi mitra. Aset ini mewakili unsur bangunan,
infrastruktur dasar. Hasil pemetaan aset fisik di Desa Banjar dapat
dilihat dari gambar dibawah ini:

19
Dalam gambar di atas terdapat beberapa pemetaan aset fisik
antara lain: unsur bangunan, yang terdiri dari gedung sekolah, kantor
desa, jembatan, masjid, perumahan, dan batas batas desa serta dusun.
Unsur infrastruktur di Desa Banjar mewakili antara lain: jalan raya
sungai, jalan desa, sumber mata air, forest (hutan), sawah, ladang, dan
TPA.
4. Aset Ekonomi
Aset ekonomi pada masyarakat di suatu wilayah dapat di keloloa
dengan menggunakan pendekatan Leaky Bucket (ember bocor). Dalam
suatu wilayah arus pemasukan dam arus keluar roda perekonomian bisa
diidentifikasi secara bersama. Roda perekonomian wilayah yang baik
sejatinya memiliki arus pemasukan yang lebih tinggi dam minim arus
keluar. Apabila arus keluar lebih tinggi di bandingkan arus pemasukan,
maka suatu wilayah akan sulit berkembang. Hal ini dikarenakan uang
banyak bocor menuju luar wilayah. Oleh karena itu pendekatan Leaky
Bucket dapat ,membantu mengidentifikisi (1) arus masuk
perekenomian, (2) arus yang ada di dalam, dan (3) arus keluar.
Desa Banjar memiliki empat wilayah dusun yang pertama Dusun
Krajan, Rembang, Putuk, Salakan. Dari keempat wilayah tersebut
memiliki aset ekonomi berupa potensi UMKM serta pengelolaan desa

20
wisata, serta beberapa usaha yang dilakukan di masyarakat di Desa
Banjar yakni Toko Kelontong dan Warung Nasi.

Setalah kami identifikasi aset ekonomi yang ada di Desa Banjar


terdapat beberapa sirkel yang berputar tentang pemasukan dan
pengeluaran suatu dana yang ada di masyarakat. Pada Toko Kelontong,
UMKM, Desa Wisata, serta Warung Nasi, masyarakat Desa Banjar
khususnya perputaran uang Gaji, Pendapatan Turis, Bantuan
Pemerintah dan Keperluan Rumah Tangga masuk pada sirkel Toko
Kelontong, UMKM, Desa Wisata, serta Warung Nasi. Sementara
pengeluaran keuangan jatuh pada Jasa Sosial, Biaya Pendidikan, Biaya
Kesehatan, dan Pajak.

21
5. Aset Agama dan Budaya
Pada identifikasi kali ini pemetaan modal budaya dan agama
merupakan langkah yang sangat penting untuk melihat keberadaan
kegiatan dan ritual kebudayaan dan keagamaan dalam suatu masyarakat
termasuk kelembagaan dan tokoh-tokoh penting yang berperan secara
langsung atau tidak langsung terhadap di dalamnya. Penggunaan
matriks tingkat kelembagaan dan diagram hubungan kelembagaan akan
sangat membantu peserta untuk mengetahui sejauh mana pentingnya
keberadaan ritual kebudayaan dan keagamaan yang ada di masyarakat
serta pola relasi yang tercipta diantaranya dan kemudian bagaimana
memanfaatkannya sebagai peluang untuk menunjang pengembangan
perencanaan dan kegiatan bersama. Modal budaya dan agama perlu
diintegrasikan dengan modal sosial untuk memberi pemahaman secara
komperensif untuk mewujudkan impian bersama.
Pada aset kali ini Desa Banjar memiliki aset keagamaan yakni:
yang pertama, jamaah tahlil rutinan malam jum’at, khatmil Qur’an di
setiap satu bulan sekali dan rotibul haddad yang dilakukan setiap satu
minggu sekali. setiap satu bulan sekali dan rotibul haddad yang
dilakukan setiap satu minggu sekali.

Seberapa Penting Pernannya


Kelompok/

Perempuan
Toko/aktor

Kelompok

Kelompok
Persentase

Persentase
/Pimpinan
Lembaga

Laki-laki
Anggota

Anggota
Jumlah/

Jumlah/

Dalam Kehidupan
Nama

Masyarakat
Sangat Cukup Tidak
Penting Penting Penting
Seluruh Seluruh
Jamaah
Tahlil
Kepala
Desa
Warga
Sekitar
Dusun
Warga
Sekitar
Dusun

Takmir
Takmir
Masjid


Masjid dan
khatmil Takmir dan
Seluruh
Qur'an Masjid Seluruh
Warga
Warga
Sekitar
Sekitar

22
Seluruh Seluruh


Warga Warga
Ratubul Ustadz
Sekitar Sekitar
Hadad Ahmad
Dusun Dusun
Rembang Rembang

Dalam tabel diatas terdapat tiga kegiatan di dalam aset


keagamaan dan budaya yang dilakukan secara rutin oleh masyarakat di
Desa Banjar. Di dalam kegiatan di atas yang dilakukan secara rutin
dalam kurun waktu satu minggu sekali dan satu bulan sekali. Untuk
kegiatan keagamaan dan budaya masyarakat Desa Banjar Kecamatan
Licin Kabupaten Banyuawangi sangat antusias dan berpartisipasi
karena kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan Ukhwah
Islamiyah dan sekaligus mempererat silaturahmi antar warga yang lain.
6. Aset Sumber Daya Alam
Aset sumber daya alam adalah potensi alam dan hasil alam yang
terdapat pada lokasi mitra. Penggambaran aset sumber daya alam dapat
dilakukan dengan menggunakan metode transek atau kalender musim.
Transek adakah alat atau metode untuk mengetahui situasi dan sumber
daya disuatu wilayah dengan cara berjalan menelusui wilayah tersebut.
Hasil kemuadian dibuat dalam bentuk bagan atau gambar irisan muka
bumi.
Masalah
MUAIM KEMARAU MUSIM DINGIN MUSIM HUJAN MUSIM PANCAROBA
kegiatan
keadaan MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER DESEMBER JANUARI FEBRUARI
PANEN

TANAM

BANJIR

KESEHATAN
(WABAH
DAN
PENYAKIT)

Desa Banjar memiliki potensi sumber daya alam yakni mulai


dari potensi tanaman buah serta tanaman bahan pokok. Dalam potensi
tanaman buah Desa Banjar memiliki tanaman buah seperti; buah salak,

23
manggis, jeruk, alpukad, dan lain sebagainya. Untuk potensi tanaman
pangan terdiri dari; padi, palawija, dan sayur-sayuran yang lainnya.
Tidak hanya itu Desa Banjar juga memiliki keadaan 4 musim
yang pertama; musim kemarau, musim penghujan, musim dingin, dan
juga musim pancaroba. Dari ke empat musim tersebut juga memiliki
bulan yang rawan terhadap penyakit seperti; wereng, walang dan sejenis
jamur lainnya yang menyerang tumbuhan, penyakit atau hama penyakit
ini berada di bulan Januari, Maret, Juli, Agustus, Oktober, November,
Desember.

24
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM KKN

Dalam pengabdian kepada masyarakat yang kami lakukan di Desa


Banjar setidaknya ada dua program yang kami laksakan sebagai berikut:
1. Peningkatan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan
2. Peningkatan potensi UMKM Desa Banjar

A. Peningkatan Kepedulian Masyarakat Terhadap Lingkungan


Lingkungan memiliki makna yang sangat luas dan sampai saat ini masih
menjadi topik pembicaraan yang masih umum dan cukup fenomomenal.
Manusia sering mengartikan lingkungan dengan cara dan gaya yang berbeda-
beda, bahkan ada yang berpandangan bahwa suasana yang ada di sekitar
diartikan sebagai lingkungan. Para ahli Biologi, Ekologi ataupun lingkungan
memberikan artian tentang lingkungan yang sedikit berbeda satu sama yang
lainnya, namun memiliki substansi yang sama. Lingkungan secara etimologi
berarti “ruang lingkup” atau “sekitar” atau “alam sekitar” atau “masyarakat
sekitar”, dan lain sebagainya. Lingkungan dapat diartikan sesuatu yang
memengaruhi kehidupan makhluk hidup secara kolektif atau lingkungan bisa
dikatakan sebagai penjumlahan untuk segala yang ada disekitar seseorang atau
sesuatu yang terjadi disekitar makhluk hidup, yang meliputi makhluk hidup dan
alam disekitarnya.4
Adapun lingkungan juga bisa dimaknai sebagai kolaborasi antara
kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam yang hidup diatas
tanah maupun yang ada di lautan, yang meliputi ciptaan manusia. Lingkungan
juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang mempengaruhi perkembangan
kehidupan manusia.5 Mengingat program yang kami laksanakan ini merupakan

4
Dantjie T. Sembel, Toksikologi Libngkungan, (Yogyakarta: CV, ANDI OFFSET. 2015). Hlm 1
5
Ibid, hlm 2

25
kegiatan yang pada intinya ingin meningkatkan kepedulian masyarakat
terhadap lingkungan, maka kegiatan ini kami kategorikan ke dalam jenis
kegiatan bakti lingkungan. Berbicara mengenai bakti lingkungan maka tidak
akan jauh dari pembahasan mengenai kebersihan dan sampah. Sampah masih
menjadi fenomena yang sampai saat ini memang tidak ada habis-habisnya
diperbincangkan di berbagai daerah, termasuk juga di Desa Banjar yang
menjadi tempat pengabdian kami selama KKN.
Desa Banjar Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi merupakan
salah satu daerah yang bisa dikatakan cukup sukses di dalam mengatasi
sampah. Hal ini bisa dilihat dari sudah tersedianya tempat sampah di setiap
rumah-rumah warga di Dusun Krajan. Kendati demikian ternyata penyediaan
tempat sampah belum menyuluruh di setiap dusun. Salah satu dusun yang ada
di Desa Banjar masih ada yang belum tersentuh mengenai persediaan tempat
sampah. Sesuai pengamatan yang kami lakukan salah satu yang belum
tersentuh adalah Dusun Rembang yang kebetulan jarak dusun ini lumayan jauh
dari pusat desa (kantor desa).
Berangkat dari penjelasan di atas maka kami menjadikan Dusun
Rembang sebagai fokus dari pelaksanaan program bakti-bakti lingkungan ini.
Melihat cukup adanya potensi-potensi seperti wisata “Sriwulung” dan juga
keaktifan karang tarunanya dan juga kekompakan masyarakat yang ada di
Dusun Rembang. Kegiatan ini dilakukan karena disekitar lingkungan Dusun
Rembang terdapat infrastruktur yang masih kurang optimal.
B. Deskripsi Proses Kegiatan
Dalam kegiatan Bakti Lingkungan ini yang dalam tema besarnya untuk
meningkatkan keperdulian masyarakat terhadap lingkungan kami menjalankan
program dengan beberapa langkah sebagai berikut:
1) Observasi Lapangan
Observasi ini kami lakukan bersamaan dengan kegiatan rutinan
warga Rembang. Observasi pertama dilakukan pada hari Jumat Minggu
pertama (05/2/2021). masyarakat Dusun Rembang beserta anggota

26
karang taruna mempunyai kegiatan rutinan berupa bersih-bersih
disepanjang jalan dan lingkungan sekitar masyarakat Banjar. Kegiatan ini
dimulai dari pukul 07.00 dengan berbagai macam kegiatan, salah satunya
memperbaiki jalan yang sudah mengalami kerusakan, ada juga yang
melakukan bersih-bersih di jalan dan saluran irigasi.

27
Observasi kedua kami lakukan pada hari minggu (08/2/2021).
Observasi kami lakukan sambil lalu berpartisipasi mengikuti kegiatan
rutinan karang taruna yakni bersih-bersih di wisata “Sriwulung”. Ini
merupakan kegiatan rutinan karang taruna di setiap hari minggu. selain
bersih-bersih, karang taruna juga mengiinisiasi terbentuknya wisata baru
di sekitar “Sriwulung” yaitu wisata “Sumber Astia”. Menurut kepala
Dusun Rembang. Wisata ini masih dalam proses pengembangan,
mengingat adanya kendala dana di masa pandemi yang lebih banyak
diserap bantuan sosial.

28
Dari hasil observasi didapati beberapa informasi terkait
lingkungan: 1) sesuai pengamatan yang kami lakukan dapat disimpulkan
bahwasanya masyrakat Dusun Rembang terlebih karang taruna yang ada
disana memiliki semangat untuk memajukan Dusun Rembang. Selain itu
juga terlihat kekompakan masyrakat sekitar bagaimana kepeduliannya
terhadap lingkungan, utamayana masalah kebersihan. 2) kami dapati
adanya potensi wisata yang masih aktif dan bernilai ekonomi. Yaitu
wisata “sriwulung” dimana dimasa pandemi wisata ini masih bisa tetap
beroperasi.
2) Konsolidasi
Kegiatan ini dilangsungkan Bersama dengan kepala dusun dan
karang taruna Dusun rembang. Kegiatan konsolidasi ini merupakan
kegiatan yang tujuannya adalah untuk mengetahui lebih lanjut hal apa
yang perlu di kembangkan di dusun Rembang. Adapun dalam kegiatan
ini dihasilkan poin penting yang berkenaan dengan lingkungan yaitu : di
Dusun Rembang masih belum ada fasilitas fisik berupa tempat sampah
dan TPA. Hal Ini yang perlu dikembangkan dan difasilitasi mengingat
masyakat yang ada sudah cukup memiliki kesadaran mengenai
kebersihan lingkungan. Namun masayarakat masih ambigu di dalam
memajamemen sampah.

29
3) Sosialisasi
Tidak hanya itu kami dalam kegiatan kali ini kami melakukan
sosialisasi bakti lingkungan dengan berbagai elemen masyarakat. Tidak
hanya itu kami mengundang beberapa pemerintah Desa untuk
mensupport adanya kegiatan ini, serta kami mengundang seluruh santri
TPQ Dusun Rembang dan sekaligus mengedukasi santri-santri agar
peduli terhadap lingkungan.

Dalam kegiatan sosialisasi dan edukasi terhadap lingkungan


merupakan potensi dari tujuh aset metode pengabdian masyarakat salah

30
satunya melatih skill tentang kepedulian lingkungan. Dalam kegiatan kali
ini berisi proses seluruh materi lingkungan agar masyarakat dan juga
santri sadar akan pentingnya lingkungan untuk memajukan dan
meningkatkan potensi baik dari segi ekonomi dan sosial.
4) Realisasi
Dalam menjalankan proses realisasi terhadap lingkungan kami
berinsiatif dalam pengadaan fasilitas fisik berupa tempat sampah. Di
fasilitas ini kami menyediakan fasilitas ini di berberapa titik salah satunya
di tempat beribadatan seperti masjid dan musholah serta di tampat yang
memeang rawan akan sampah dan juga di tempat wisata yang sudah di
jelaskan diatas. Tidak hanya itu kami dibantu dengan kepala Dusun
Rembang dan sekaligus penyerahan faasilitas tersebut di beberapa tempat
tersebut.

Kegiatan ini berjalan dengan lancar didukung oleh antusias


masyarakat sekitar serta kepala Dusun Rembang. Adapun Kendala -
kendala dan solusi yang di dapat sebagai berikut:

31
Kendala:
1. Minimnya ketersediaan peralatan kebersihan.
2. Minimnya Dana Oprasional dalam pembuatan TPA
3. Kurangnya fasiltas pendukung terhadap menajemen sampah
Solusi :
1. Meminta bantuan dari masyarakat sekitar khususnya pemuda
karang taruna dalam mengoptimalkan peralatan kebersihan
2. Merealisasikan anggaran baru untuk menyediakan fasilitas TPA
3. Mengadakan dan memberikan fasilitasi terhadap manajemen
sampah
C. Hasil kegiatan
Kerja bakti membersihkan lingkungan yang dilakukan setiap satu
minggu sekali di Desa Banjar memiliki dampak positif untuk masyarakat
sekitar dan lingkungan, antara lain menumbuhkan rasa cinta terhadap
lingkungan dan peduli terhadap lokasi tempat tinggal, selain itu dengan
diadakan kerja bakti ini dapat terjalin ikatan sinergi antara satu orang dengan
orang lain, masyarakat Desa Banjar sangat antusias melakukan gotong-royong
Bersama-sama tanpa mengharapkan upah atau bayaran. Dengan diadakannya
kerja bakti ini secara tidak langsung memiliki manfaat penyelamatan
lingkungan yang ganda selain lingkungan menjadi bersih juga tertanamkan
sebuah rasa memiliki pada lingkungan tempat tinggal harapannya tidak ada
orang yang membuang sampah tidak pada tempatnya lagi setelah memiliki
kesadaran yang utuh. Namun terdapat kekurangan dalam kegiatan ini yaitu
kurang lengkapnya alat alat kebersihan.
D. Dampak Kegiatan
Tabel 19
Checklist Evaluasi Dampak Perubahan Hasil Kegiatan Kerja Bakti

Komponen Kualitas Penilaian


Uraian Kurang Cukup Baik Baik
Sekali

32
Partisipasi Keterlibatan
masyarakat dalam
pelaksanaan kerja
bakti.


Perubahan Masyarakat sadar
pola pikir lingkungan

Revitalisasi Adanya tokoh


peran tokoh
lokal
lokal yang
menggerakkan
kegiatan

Inisiasi dan Warga
kepemilikan masyarakat
menjadi pelaku
perubahan


Keberlanjutan Adanya rencana
program tindak lanjut yang
dikelola warga

Pada tabel diatas terdapat evaluasi hasil kegiatan dimana masyarakat


sangat cukup baik dan berpartisipasi atas kegiatan Kerja Bakti serta peduli
Lingkungan.
A. Meningkatkan dan Pemberdayaan Potensi UMKM
Di Indonesia, definisi UMKM diatur dalam Undang-Undang Republik
Indonesia No.20 Tahun 2008 tentang UMKM.1 Pasal 1 dari UU terebut,
dinyatakan bahwa Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan
dan/atau badan usaha perorangan yang memiliki kriteria usaha mikro
sebagaimana diatur dalam UU tersebut. Usaha kecil adalah usaha ekonomi
produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau
badan usaha yang buka merupakan anak perusahan atau bukan anak cabang
yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian, baik langsung maupun tidak
langsung, dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha
kecil sebagaimana dimaksud dalam UU tersebut.6 Usaha mikro kecil dan
menengah merupakan pemain utama dalam kegiatan ekonomi di

6
Tulus T.H. Tambunan, UMKM di Indonesia, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2009), hal.16

33
Indonesia.masa depan pembangunan terletak pada kemampuan usaha mikro
kecil dan menengah untuk berkembang mandiri.
Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sangat
penting dan strategis dalam mengantisipasi perekonomian kedepan terutama
dalam memperkuat struktur perekonomian nasional. Adanya krisis
perekonomian nasional seperti sekarang ini sangat mempengaruhi stabilitas
nasional, ekonomi dan politik yang imbasnya berdampak pada kegiatan-
kegiatan usaha besar yang semakin terpuruk, sementara UMKM serta koperasi
relatif masih dapat mempertahankan kegiatan usahanya. Secara umum, tujuan
atau sasaran yang ingin dicapai adalah terwujudnya Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) yang tangguh dan mandiri yang memiliki daya saing
tinggi dan berperan utama dalam produksi dan distribusi kebutuhan pokok,
bahan baku, serta dalam permodalan untuk menghadapi persaingan bebas.
UMKM adalah unit usaha produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha di semua sektor ekonomi.
Pada prinsipnya, pembedaan antara Usaha Mikro (UMI), Usaha Kecil (UK),
Usaha Menengah (UM), dan Usaha Besar (UB) umumnya didasarkan pada nilai
aset awal (tidak termasuk tanah dan bangunan), omset rata-rata per tahun, atau
jumlah pekerja tetap. Namun definisi UMKM berdasarkan tiga alat ukur ini
berbeda menurut negara. Karena itu, memang sulit membandingkan pentingnya
atau peran UMKM antar Negara.7
Beberapa keunggulan UKM terhadap usaha besar antara lain adalah
sebagai berikut.
a) Inovasi dalam teknologi yang telah dengan mudah terjadi dalam
pengembangan produk.
b) Hubungan kemanusiaan yang akrab di dalam perusahaan kecil.
c) Kemampuan menciptakan kesempatan kerja cukup banyak atau
penyerapannya terhadap tenaga kerja.

7
Tulus Tambunan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia: Isu-Isu Penting, (Jakarta: LP3ES,
2012), hal. 11

34
d) Fleksibelitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar
yang berubah dengan cepat dibanding dengan perusahaan besar yang pada
umumnya birokrasi.
e) Terdapatnya dinamisme manajerial dan peran kewirausahaan.8
Klasifikasi UMKM
Dalam perspektif perkembangannya, Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling
besar.Selain itu kelompok ini terbukti tahan terhadap berbagai macam
goncangan krisi ekonomi.Maka sudah menjadi keharusan penguatan kelompok
Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang melibatkan banyak kelompok. Berikut
ini adalah klasifikasiUsaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).9
1) Livelhood Activities, merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) yang digunakan sebagai kesempatan kerja untuk mencari nafkah,
yang labih umum biasa disebut sektor informal. Contohnya pedagang kaki
lima.
2) Micro Enterprise, merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
yang memiliki sifat pengrajin tetapi belum memiliki sifat kewirausahaan.
3) Small Dynamic Enterprise, merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu menerima
pekerjaan subkontrak dan ekspor.
4) Fast Moving Enterprise, merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan akan melakukan
transformasi menjadi usaha besar (UB).
Peranan UMKM
Diakui, bahwa Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
memainkan peran penting di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi,

8
Tiktik Sartika Partomo&Abd. Rachman Soejoedono, “Ekonomi Skala Kecil/Menengah dan
Koperasi”, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004), hal. 13.
9
Ade Resalawati, Pengaruh perkembangan usaha kecil menengah terhadap pertumbuhan ekonomi
pada sektor UKM Indonesia, (Skripsi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2011), hal. 31.

35
tidak hanya di negara-negara sedang berkembang (NSB), tetapi juga di negara-
negara maju (NM). Di negara maju, UMKM sangat penting, tidak hanya
kelompok usaha tersebut menyerap paling banyak tenaga kerja dibandingkan
usaha besar (UB), seperti halnya di negara sedang berkembang, tetapi juga
kontribusinya terhadap pembentukan atau pertumbuhan produk domestik bruto
(PDB) paling besar dibandingkan kontribusi dari usaha besar.10
Karakteristik Usaha Mikro
Usaha kecil di Indonesia mempunyai potensi yang besar untuk
dikembangkan karena pasar yang luas, bahan baku yang mudah didapat serta
sumber daya manusia yang besar merupakan variabel pendukung
perkembangan dari usaha kecil tersebut akan tetapi perlu dicermati beberapa
hal seiring perkembangan usaha kecil rumahan seperti: perkembangan usaha
harus diikuti dengan pengelolaan manajemen yang baik, perencanaan yang baik
akan meminimalkan kegagalan, penguasaan ilmu pengetahuaan akan
menunjang keberlanjutan usaha tersebut, mengelola sistem produksi yang
efisien dan efektif, serta melakukan terobosan dan inovasi yang menjadikan
pembeda dari pesaing merupakan langkah menuju keberhasilan dalam
mengelola usaha tersebut.
Dalam buku Pandji Anoraga diterangkan bahwa secara umum, sektor
usaha memiliki karakteristik sebagai berikut:11
a) Sistem pembukuan yang relatif administrasi pembukuan sederhana dan
cenderung tidak mengikuti kaidah admistrasi pembukuan standar.
Kadangkala pembukuan tidak di up to date sehingga sulit untuk menilai
kerja usahanya.
b) Margin usaha yang cenderung tipis mengingat persaingan yang sangat
tinggi.
c) Modal terbatas

10
Tulus Tambunan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia, hal. 1
11
Pandji Anoraga, Ekonomi Islam Kajian Makro dan Mikro, (Yogyakarta: PT. Dwi Chandra Wacana
2010), hal. 32

36
d) Pengalaman menejerial dalam mengelola perusahaan masih sangat terbatas.
e) Skala ekonomi yang terlalu kecil sehingga sulit mengharapkan untuk
mampu menekan biaya mencapai titik efisieni jangka panjang.
f) Kemampuan pemasaran dan negosiasi serta diversifikasi pasar sangat
terbatas.
g) Kemampuan untuk sumber dana dari pasar modal terendah, mengingat
keterbatasan salam sistem administrasinya. Untuk mendapatkan dana
dipasar modal, sebuah perusahaan harus mengikuti sistem administrasi
standar dan harus transparan.
Karakteristik yang dimiliki oleh usaha mikro menyiratkan adanya
kelemahankelemahan yang sifatnya potensial terhadap timbulnya masalah. Hal
ini menyebabkan berbagai masalah internal terutama yang berkaitan dengan
pendanaan yang tampaknya sulit untuk mendapatkan solusi yang jelas.12
Dari teori diatas dapat dikaitkan dengan beberapa potensi dan kegiatan
yang ada antara lain, tentang UMKM di Desa Banjar. Pada UMKM kali ini
didesa Banjar memiliki potensi yakni pengolahan produksi gula aren, serta
produksi kopi utek. Dari potensi yang ada di desa Banjar ini sangat menarik
untuk dikaji secara mendalam, karena hal tersebut bukan hanya bersifat potensi
saja, tetapi perlu adanya upaya pemberdayaan hingga mampu memberikan
manfaat yang sebesar- besarnya untuk masyarakat. Dalam menggali potensi
yang ada didesa banjar ini yaitu salah satunya dengan produksi gula aren dan
kopi utek, pemerintahan dan mahasiswa harus dapat bersinergi untuk dapat
memikirkan bagaimana cara-cara memunculkan klaster-klaster kemandirian
tidak hanya diperkotaan tetapi juga dipedesaan.
Gula aren adalah pemanis yang terbuat dari sari atau nira pohon aren
yang memiliki ciri khas yang berbeda dibandingkann gula pada umumnya.13
Dalam kegiatan dan program kali ini kami berpartisipasi dan sekaligus melihat

12
Ibid, hal. 33.
13
https://id.wikipedia.org/wiki/Gula_aren 10 Maret 2021

37
langsung cara produksi pembutan gula aren, mulai dari pengambilan air nira
sampai pemsakan hingga siap di pasarkan.
Untuk kegiatan yang pertama adalah proses pengambilan air nira, air
nira disini di produksi dari pohon aren yang secara khusus hidup dan bertumbuh
di Dusun Rembang Desa Banjar. Pada kegiatan kali ini adalah proses
pengambilan air nira dari pohon aren, proses ini dilakukan oleh salah satu
petani, pohon aren setempat karena dalam kegiatan ini tidak sembarangan orang
yang bisa mengambil air nira tersebut sebab menurut warga setempat jika
diambil dengan orang yang tidak biasanya air nira tersebut tidak bisa keluar
dengan semestinya, itulah yang membuat keunikan dari proses pengambilan air
nira di daerah tersebut. Tidak hanya itu proses pengambilan hanya dilakukan
pada waktu pagi dan sore hari.
Setalah pengambilan proses selanjutnya adalah memasak air nira
tersebut sampai mengental dan siap dicetak. Proses ini memakan waktu kurang
lebih 6 jam, setalah proses pemasakan dan air nira menjadi mengental
kemudian proses percetakan, proses ini dilakukan dengan menggunakan
cetakan bambu, setelah dicetak kemudian menunggu hingga gula mengeras dan
siap di kemas dan di pasarkan.
Tidak hanya itu potensi UMKM yang lain adalah minuman khas yang
terdapat di Desa Banjar yang bernama Kopi Utek, kopi di minum tidak sebagai
mana mestinya karena penyajian kopi ini menggunkan gula aren yang terpisah
dari secangkir kopinya. Cara menikmati kopi ini dengan cara meminum kopi
terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan menggitgit gula aren. Kopi ini
berpotensi sebagai ajang festival kuliner yang diselenggarakan oleh pemerintah
Desa Banjar. Tidak hanya itu kopi ini sudah dijual dan dipasarkan secara online
dengan harga jual 25 ribu rupiah per bungkus dengan estimasi perbungkus bisa
diseduh sampai 4 kali minum dalam satu cangkir.
Dalam jenis kegiatan kali ini adalah meningkatkan potensi UMKM di
Desa Banjar. Untuk meningkatkan potensi UMKM perlu adanya fasilitas secara
fisik berupa jalan, infrakstruktur dan lain sebagainya. Dalam kesempatan kali

38
ini kami membuat fasilitas fisik yakni pepan penunjuk arah. alasan kami
melaksankan kegiatan kali ini agar masyarakat Dusun Rembang bisa
meningkatkan potensi dan daya tarik terhadap masyarakat luar. Dalam kegiatan
kali ini kami berharap bahwa target kegiatan bisa dengan jangka waktu yang
lebih panjang dalam meningkatkan potensi UMKM dari segi ekonomi maupun
sosial.
B. Proses Kegiatan
Dalam Kegiatan kali ini kami melakukan observasi, konsolidasi, dan
realisasi. Dalam UMKM di Desa Banjar Memiliki dua Potensi yang pertama
pengolahan gula aren dan pemasaran kopi utek.
1) Observasi Lapangan
Dalam observasi kali ini kami melakukan kegiatan secara
langsung dan terlibat dalam pengolah produksi gula aren mulai dari
pengambilan air nira hingga pengolahan sampai siap dipasarkan. Untuk
observasi kali ini kami dibantu oleh salah satu warga yang berprosfesi
sebagai petani gula aren. Tidak hanya itu kami juga melakukan kegiatan
yakni melihat dan mencicipi salah satu kopi khas Desa Banjar yang
bernama Kopi Utek dan melihat potensi yang ada. Pada proses kali ini
pertama kami sebagian anggota kkn melihat secara langsung adanya
proses pengolahan gula aren dengan yang paling mendasar adalah proses
pengambilan air nira yang juga disebut Deres. Pada proses ini kami diajak
oleh salah satu petani pohon aren untuk melihat proses pengambilan air
nira langsung dari pohonnya. Proses ini cukup singkat karena dilakukan
di waktu pagi dan sore hari, apabila di luar waktu tersebut air nira tidak
bisa keluar. Setelah proses pengambilan air nira, kemudian proses
pemasakan air nira pemasakan proses ini dilakukan dengan kurun waktu
yang cukup lama kurang lebih 2-6 jam. Setalah air mulai mengental dan
siap dicetak dan gula aren siap dipasarkan. Setelah kegitan itu dilakukan
kami diperkenalkan dengan salah satu minuman khas Banjar yaitu kopi

39
utek. Kedua potensi ini sudah di kembangkan dan dipasarkan oleh
masyarakat Banjar skala kecil.

40
Oleh karana itu kami melihat kedua potensi ini sengat penting
untuk di tingkatkan yang lebih luas agar masyarakat luar bisa melihat
adanya potensi tersebut. Dengan adanya potensi ini kami berinisiatif dan
sekaligus mengajak kelompok Karang Taruna untuk meningkatkan
potensi dengan cara membuat infrakstruktur penunjuk arah agar bisa

41
terlihat oleh masyarakat luas bahwa di Desa Banjar memiliki potensi
tersebut.
2) Konsolidasi
Pada kegiatan kali ini kami melakukan konsolidasi dengan
berbagai elemen masyarakat yaitu Karang Taruna serta masyarakat
sekitar Dusun Rembang Desa Banjar dan sekaligus kepala Dusun
Rembang. Dalam konsolidasi kali kami melakukan rencana pembuatan
infrakstruktur dan sekaligus menganggarkan dana kuangan dan
menjelasakan bahwa infrakstruktur penunjuk arah ini bisa bermanfaat
serta bisa meningkatkan potensi dan pertumbuhan ekonomi di Dusun
Rembang Desa Banjar.

Dalam konsolidasi kali ini terdapat kendala dan solusi antara lain;
Dalam kendala kali ini kami mengalami kesulitan dalam proses
penentuan dan penghitungan dana sebab pembuatan infrakstruktur ini
memakan cukup banyak dana namun kendala ini dapat di atasi dengan
cara bahwa kami di bantu oleh masyarakat dan juga suadaya dan dari
Karang Taruna.

42
3) Realisasi
Kegiatan kali ini kami langsung merealisasikan dan membuat
infrakstruktur penunjuk arah mulai dari pembelian barang mentah sampai
proses pembuatan hingga akhir penyelesaian.

43
Dalam pembutan kali ini berlangsung pada tanggal 18 februari
di waktu malam hari kegiatan ini adalah membuat struktur papan nama
yang terbuat dari besi. Kegiatan ini juga di bantu dengan salah satu
warga tukang las untuk merangkai besi yang sudah di beli, serta dibantu
oleh salah satu anggota dari Karang Taruna dan kepala Dusun
Rembang. Kegiatan ini cukup mengapresiasi kami karena semangat dari
anggota Karang Taruna dan kepala Dusun juga mempengaruhi kegiatan
kami pada malam ini. Setelah proses tersebut dilanjutkan dengan proses
pengecatan papan nama yang telah disediakan.

44
Dalam proses pengecatan kali ini kami di bantu oleh anggota
Karang Taruna sebuah papan kayu yang sudah disiapkan, oleh,
karenanya itu sangat membantu bagi kami untuk mengatasi
keterbatasan dana oprasional. Proses kali ini memakan waktu cukup
lama karena cetakan tulisan atau font yang kami gunakan cukup rumit
sehingga perlu teliti dan hati-hati dalam proses pengecatan agar hasilnya
maksimal. Setelah semua proses pembutan papan infrakstruktur
penunjuk arah dibuat mulai dari pengecatan papan, selanjutnya
pemasangan papan pada struktur atau kerangka yang telah kami buat.

45
Pada gambar kali ini papan infrakstruktur penunjuk arah sudah
setengah jadi dan siap proses pemasangan pada tempat yang di
inginkan. Pada pemasangan kali ini kami dibantu oleh seluruh anggota
Karang Taruna dan juga kepala Dusun Rembang dalam proses
pemasangan ini.

Pada gembar diatas adalah proses kegiatan pemasangan


infrakstruktur papan nama penunjuk arah. Dalam proses kali ini kami di
bantu oleh seluruh anggota Karang Taruna dan seabgaian masyarakat
juga bapak Kepala Dusun Rembang Desa Banjar. Pada pemasangan
papan penunjuk arah ini terletak persis ditepi jalan penghubung dari
Desa Segobang, Licin, dan juga Banjar sendiri. Proses ini dilakukan
pagi hari tanggal 26 februari. Proses kegiatan ini masyarakat sangat
antusias dan juga anggota Karang Taruna cukup berpartisipasi dengan
baik untuk kita.
C. Hasil Kegiatan
Desa Banjar merupakan Desa yang memiliki potensi yang cukup besar
mulai dari kegiatan UMKM sampai dengan tempat wisata. Dalam potensi ini

46
tentu saja membutuhkan wadah secara fisik agar bisa meningkatkan potensi
yang sudah berjalan. Hasil kegiatan ini kami membuat inovasi bahwasannya
tidak cukup meningkatkan potensi hanya dengan digital saja, untuk itu kami
membuat Infrakstruktur secara fisik yakni papan penunjuk arah agar
masyarakat luar bisa melihat atau ada ketertarikan secara visual bahwa Dusun
Rembang Desa Banjar memilki potensi yakni tentang proses kegiatan UMKM
salah satunya proses produksi Gula Aren serta potensi Desa Wisata yang sudah
ada.

47
D. Dampak Perubahan
Tabel 19
Checklist Evaluasi Dampak Perubahan Hasil Kegiatan Kerja Bakti

Komponen Kualitas Penilaian


Uraian Kurang Cukup Baik Baik
Sekali


Partisipasi Keterlibatan
masyarakat dalam
pelaksanaan


Perubahan Lebih
pola pikir menghargai
kekuatan unik
Revitalisasi Adanya tokoh
peran tokoh
lokal
lokal yang
menggerakkan
kegiatan

Inisiasi dan Warga
kepemilikan masyarakat
menjadi pelaku
perubahan


Keberlanjutan Adanya rencana
program tindak lanjut yang
dikelola warga

48
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Desa Banjar merupakan Desa yang terletak di lereng gunung Ijen.
Menurut sejarah Desa Banjar terbentuk sebagai pelarian masyarakat untuk
menyelamatkan diri dari penjajahan pada masa kolonial Belanda. Secara
geografis Desa Banjar terletak di Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi
memiliki luas 829,46 Ha dan penduduk se banyak 2.917, terdiri dari 4 Dusun
yaitu Dusun Rembang, Dusun Putuk, Dusun Salakan, dan Dusun Krajan.
Dalam letak geografis diatas terdapat potensi yakni UMKM dan Desa Wisata.
Pada kesempatan pengabdian kali ini lokasi KKN kami berada di Desa
Banjar. Melihat dari potensi yang sudah di miliki, kami meningkatkan potensi
tersebut dengan cara membuat suatu inovasi yakni infrastruktur secara fisik
agar masyrakat luar bisa melihat bahwa di Desa Banjar khususnya Dusun
Rembang memliki potensi tersebut. Tidak hanya itu kami juga menjaga potensi
tersebut dengan mengedepankan lingkungan terhadap masyarakat agar potensi
tersebut tetap terjaga.
Dengan kami meningkatkan potensi tersebut kami berharap masyarakat
Desa Banjar khususnya Dusun Rembang bisa meningkatkan potensi ekonomi
serta potensi Desa Wisata dengan pemberdayaan lingkungan, karena
kebersihan lingkungan termasuk penunjang optimalisasi Desa Wisata bisa
menjaga potensilingkungan sehingga masyarakat luar bisa merasakan dan
menikmati potensi tersebut.
B. Rekomendasi
Desa Banjar sangat menarik dari segi Desa Wisata dan juga potensi
UMKM sehingga sangat di Rekomendasikan untuk masyarakat luas agar bisa
menimkati dan mengetahui potensi tersebut.

49
DAFTAR PUSTAKA
T. Sembel Dantjie, (2015). Toksikologi Libngkungan, Yogyakarta: CV, ANDI
OFFSET.
T.H. Tambunan Tulus, (2009), UMKM di Indonesia, Bogor : Ghalia Indonesia,
Partomo Tiktik Sartika, Soejoedono Abd. Rachman, (2004), “Ekonomi Skala
Kecil/Menengah dan Koperasi”, Jakarta: Ghalia Indonesia,
Resalawati Ade, (2011),Pengaruh perkembangan usaha kecil menengah terhadap
pertumbuhan ekonomi pada sektor UKM Indonesia, Skripsi: Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta,
Anoraga Pandji, (2010), Ekonomi Islam Kajian Makro dan Mikro, Yogyakarta: PT.
Dwi Chandra Wacana.
LP2M, (2021) Darft Asset Bassed Community Development (ABCD), IAIN Jember.
https://id.wikipedia.org/wiki/Gula_aren 10 Maret 2021
Profil Desa Banjar, 2017
RPJM Desa Banjar, 2020

v
LAMPIRAN
MINGGU PERTAMA
Pada tanggal 2 Februari 2021, kami mahasiswa KKN melakukan kegiatan
pertama KKN yaitu pelepasan mahasiswa KKN di desa Banjar bersama Kepala
Desa , perangkat desa dan DPL (Dosen Pembimbing Lapangan). Pukul 07.30 WIB,
kami mahasiswa KKN berangkat bersama-sama menuju balai desa Banjar dari
homestay. Pada pukul 08.00 WIB acara dimulai sampai pada pukul 10.00 WIB

Pada tanggal 3 Februari 2021, kami mahasiswa KKN melakukan bagi-bagi


masker bersama polisi satgas COVID 19 kec. Licin di balai desa Banjar. Selain
bagi-bagi makser, kami juga sosialisasi tentang COVID 19 dan memberi sanksi
terhadap masyarakat yang tidak memakai masker. Setelah kegiatan tersebut, kami
silaturahmi bersama kepala dusun dan survey ke dusun-dusun di desa Banjar.

vi
Pada tanggal 4 Februari 2021, kami mahasiswa KKN membantu di balai desa
Banjar untuk membagikan BST (Bantuan Sosial Tunai). Kami berangkat pukul
08.00 WIB, selesai acara sampai sekitar pukul 13.00 WIB. Pada tanggal yang
sama, perwakilan dari kami sebanyak 3 orang, ada yang silaturahmi ke MI Miftahul
Huda utuk meminta ijin mengabdi prakter mengajar di MI Miftahul Huda. Pada
tanggal yang sama kami juga melakukan pemetaan perdusun yang dilakukan oleh
kelompok masing masing. Pada tanggal yang sama perwakilan dari kelompok
melakukan survei ke wisata taman langit yang ada di Dusun putuk

\
Pada tanggal 5 Februari 2021, kami perwakilan dari mahasiswa KKN
berkunjung ke Dusun Rembang untuk silaturrahmi bersama karang taruna Dusun
Rembang. Kami berangkat pada pukul 19.00 WIB dan tiba diposko pada pukul
22.00 WIB
Pada tanggal 6 Februari 2021, kami mahasiswa KKN Iain Jember melakukan
kegiatan Jumat bersih di Dusun Rembang pada pukul 09.00 WIB. Kami dibagi
menjadi dua kelompok untuk yang laki laki membantu pemasangan paving untuk
jalan dan bagi yang perempuan membantu membersihkan sisa potongan rumput
yang sudah dipotong oleh masyarakat. Pada sore hari pukul 16.00 Kami dari
perwakilan mahasiswa KKN berkunjung ke kediaman Ustad yang mengajar di
musholla 1 kami disana meminta ijin untuk mengabdi praktek mengajar mengaji.
Pada tanggal 7 Februari 2021, kami berkunjung ke Sriwulung Bike Park. Kita
berangkat pada pukul 08.30 WIB. Kami disana membantu membersihkan dan
perawatan sumber Atsiya yang berada di sebelah Sriwulung Bike Park bersama
dengan karang taruna Dusun Rembang. Sepulang dari Sriwulung Bike Park sekitar
pukul 11.00 WIB, kami berkunjung kerumah warga yang memproduksi gula aren
dan kopi utek .
MINGGU KEDUA
Gambar ngajar MI : mulai tanggal 08 februari - 28 februari mahasiswa KKN
posko 22 desa Banjar khusunya Dusun Krajan melakukan pengabdian praktek
mengajar di MI Miftahul Huda, kami terbagi dengan beberapa kelompok. Kami
praktek mengajar dari kelas 1 sampai kelas 3. Kami mengajar mulai pukul 07.00
WIB sampai pukul 09.00 WIB.

Gambar ngajar TPQ : kami mahasiswa KKN mengabdi kepada masyarakat


dengan praktek mengajar ngaji di dusun Rembang desa Banjar. Kami mulai praktek
mengajar mulai tanggal 08 Februari-1 Maret 2021. Kami praktek mengajar TPQ di
2 musholla, yaitu musholla 1 dan musholla Al-Ikhlas. Kami terbagi menjadi 2
kelompok dan masing-masing kemlompok berisikan 8 orang mahasiswa KKN.
Setiap harinya, 2 orang mahasiswa untuk musholla 1 dan 2 orang untuk musholla
Al-Ikhlas berangkat ke dusun Rembang desa Banjar untuk praktek mengajar . Kami
mulai mengajar pada pukul 15.00 WIB sampai pada pukul 17.00 WIB.
Pada tanggal 9 Februari, perwakilan dari kami mahasiswa KKN silaturahmi
kepada kepala RA Miftahul Huda untuk meminta waktu pengabdian praktek
mengajar di RA Mitahul Huda. Kami berangkat ke kepala sekolah RA sepulang
dari kami mengajar di MI Miftahul Huda.
Pada tanggal itu juga kami mengikuti kegiatan tentang acara lomba sadar
hukum Desa Licin. Kegiatan itu berisi tentang bagaimana tentang mekanisme
lomba dan kriteria sadar hukum serta meng edukasi kami dan staff pemerintah desa
apa penting tentang hukum.
Pada tanggal 11 Februari 2021, kami mahasiswa KKN melakukan kegiatan
pengajian rutinan setiap malam Jum’at di musholla. Kami terbagi menjadi 2
kelompok, bagian kelompok mahasiswa berada di musholla dekat dengan homstay
dan untuk mahasiswi berada di musholla dekat dengan balai desa Banjar. Kami
berangkat sehabis maghrib sekitar pukul 18.00 WIB sampai dengan setelah sholat
isya’ sekitar pukul 19.00 WIB.
Gambar kunjungan taman Gandrung dan sendang seruni : Pada tanggal 13
Februati 2021. Kami diajak oleh remaja dari dusun Rembang untuk berkunjung
melihat potensi wisata di Banyuwangi, yaitu Taman Gandrung Terakota dan Wisa
Pemandian Sendang Seruni. Kami berangkat pada pukul 08.30 WIB. Kita dari
mahasiswa KKN dan remaja dari dusun Rembang Desa Banjar berkumpul di pasar
Licin, kemudian kita berangkat bersama-sama menuju tempat wisata tujuan
pertama yaitu Taman Gandrung Terakota. Kita di tempat tersebut kurang lebih
sampai pukul 12.00 WIB. Selanjutnya kita pergi ke tempat wisata yang ke 2 yaitu
Wisata Pemandian Sendang Seruni. Kita disana kuranglebih sampai pukul 13.30
WIB
MINGGU KETIGA
Pada hari Minggu tanggal (14 Februari 2021) kami melakukan kerja bakti
rutinan di Dusun Rembang tepatnya di tempat wisata “sriwulung” kegiatan kerja
bakti di mulai sekitar pukul 07;00 sampai sekitar pukul 10;00 kegiatan kerja bakti
tersebut dilakukan untuk membersihkan rumput-rumput yang memenuhi jalanan
menuju ke wisata “Sriwulung”.
Pada hari Senin dan Selasa tanggal (15-16 Februari 2021) kami membantu
mengajar di MI Mitahul Huda. Kegiatan tersebut dilakukan setiap hari Senin dan
Selasa secara rutin. Di MI Mitahul Huda kami mengajar anak-anak kelas Satu
sampai kelas Tiga. Kegiatan tersebut di mulai dari pukul 07.00-08.00 dan
dilanjutkan mata pelajaran kedua pukul 08.00-09.00. Disana kami mengajar mata
pelajaran umum dan juga mata pelajaran agama.
Pada hari Rabu dan Kamis tanggal (17-18 Februari 2021) kami melakukan
pengabdian mengajar di RA Mitahul Huda. Yang mengajar di RA tersebut hanya
mahasiswi yang perempuan saja. Kegiatan tersebut di lakukan mulai hari senin
sampai dengan hari sabtu. Kita mengajar secara bergantian, dalam satu hari yang
mengajar di RA Mitahul Huda ada tiga orang setiap orangnya mengajar kelas
yang berbeda-beda. Ada yang mengajar di kelas A1 ada yang mengajar di kelas A2
dan ada yang mengajar di kelas B.
Pada hari Jum’at tanggal (19 Februari 2021) sekitar jam 18.30 kami
membantu anak IPNU/IPPNU untuk mengambil jimpitan di rumah-rumah warga.
Kegiatan Jimpitan merupakan kegiatan rutin yang dilakukan satu minggu sekali
pada hari Jum’at. Kegiatan tersebut dilakukan untuk membantu perekonomian
warga dusun Krajan yang tidak mampu. Pada kegiatan kali ini anggota tersebut
sangat antusias kepada kami dan kami sangat bersemangat bahwa kegiataan ini
sangat bermanfaat untuk mensejaterahkan masyarakat dari segi ekonomi maupun
sosial.
Pada hari Sabtu tanggal (20 Februari 2021) kami melakukan kegiatan
keagamaan yaitu khataman Al-Qur'an di musholla al-Hadi di dusun Krajan. Kami
mengadakan kegiatan tersebut dengan bekerja sama dengan IPNU/IPPNU.
Kegiatan tersebut di mulai pada malam hari setelah sholat isya' sampai jam 20;00.
Kemudian khataman Al-Qur’an di lanjutkan pada hari berikutnya yaitu hari
Minggu pada pagi hari setelah sholat shubuh yang mana dalam kegiatan tersebut
juga melibatkan warga di sekitar musholla. Kegiatan tersebut di mulai dengan
Tawasul dan pembacaan surat Al-atihah yang di tujukan untuk almarhum-
almarhumah kemudian dilanjutkan dengan acara khataman secara bergantian
dengan menggunakan micron kemudian di tutup dengan pembacaan tahlil dan doa
khataman Al-Qur’an.

MINGGU KEEMPAT
Pada hari Minggu tanggal (21 Februari 2021) kami dibagi menjadi dua
bagian, yang mana sebagian anak ada yang melanjutkan khataman Al-Qur’an di
mushalla Al-Hadi dan sebagian lainnya ke Dusun untuk mengetahui bagaimana
proses pembuatan gula aren, dimana tahapan pembuatan gula aren yang pertama
yaitu proses pemanenan langsung dari pohon aren. Kami bersama-sama pergi ke
hutan dengan didampingi salah satu warga Dusun Rembang yang merupakan
penghasil gula Aren. Setelah kami melakukan dan melihat dan membantu
proses produksi dan pengolahan gula aren
Pada hari kamis dan jumat tanggal (25-26 Februari 2021) kami melakukan
persiapan untuk acara sosialisasi yang akan dilakukan pada tanggal 27 Februari
2021. disini kami berbagi tugas ada yang bagian seksi acara, konsumsi,
perlengkapan dll. Kami menyiapkan peralatan apa saja yang di butuhkan untuk
acara sosialisasi dan sebagian anak ada yang pergi untuk membeli konsumsi.
Pada hari sabtu tanggal (27 Februari 2021) kami melangsungkan kegiatan
sosialisasi yang bertempat di musholla al-Hikmah. Acara ini dimulai sekitar jam
15.30 yang mana sosialisasi ini berisikan pentingnya menjaga aset-aset yang berada
di desa Banjar. Dalam sosialisasi tersebut yang paling di tekankan adalah masalah
lingkungan, lebih khususnya tentang menjaga kebersihan lingkungan dan
pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Sosialisasi disampaikan kepada
seluruh santi dan wali santri dari 2 TPQ yang berada di dusun Rembang. Dalam
acara tersebut dihadiri oleh kades banjar, kepala dusun dan beberapa tokoh
masyarakat. Tidak hanya sosialisasi, namun juga pemberian hadiah kepada santri
berprestasi. Hal ini dilakukan untuk menambah semangat belajar santri tpq yang
ada di desa Banjar.
Pada hari minggu tanggal (28 Februari 2021) kami melakukan penyerahan
dan peletakan tong sampah bersama kepala dusun Rembang. Tong sampah di
letakan pada area yang mudah dijangkau oleh masyarakat diantaranya tong sampah
di letakkan di masjid dan juga musholla yang ada di Dusun Rembang.
Pada hari Senin tanggal (01 Maret 2021) kami mahasiswa KKN melakukan
kunjungan sekaligus perpisahan ke MI, RA dan BALAI DESA Banjar, kami
berangkat pukul 08.00 WIB. Kami berangkat bersama-sama, dan yang kami
kunjungi pertama kali yaitu MI. Kami disana perpisahan bertemu dengan kepala
sekolah dan dewan guru. Setelah itu foto bersama, setelah dari Mi Kami berpamitan
ke RA. Setelah itu kami berpamitan ke Balai Desa banjar. Kemudian sekitar jam
11.00.
Setelah proses perpisaha dengan para staf guru MI dan staff pemerintah desa
kami melanjutkan dengan bersilaturahmi sekaligus berpamitan kepada bapak
Ahmad selaku guru dari TPQ Dusun Rembang dan disusul dengan foto Bersama
dengan santri-santri.
Pada tanggal 2 maret kami memasang papan infrastruktur penunjuk arah,
infrastruktur ini di letakkan di sebelah kiri jalan menuju dusun Rembang. Dimana
dengan adanya inrastruktur penunjuk arah ini kami berharap dapat meningkatkan
perekonomian yang ada di masyarakat dusun Rembang.

Anda mungkin juga menyukai