Disusun Oleh:
Klompok 6
ii
DAFTAR ISI
COVER........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. LatarBelakang.................................................................................. 1
B. RumusanMasalah............................................................................. 1
C. TujuanMasalah................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 2
A. Pengertian Dan Jenis Tenaga Kependidikan................................... 2
B. Pengadaan, Pengangkatan, Dan Penempatan
Tenaga Kependidikan...................................................................... 4
C. Pembinaan Dan Pengembangan Tenaga
Kependidikan................................................................................... 6
D. Pemberhentian Tenaga Kependidikan ............................................ 8
BAB III KESIMPULAN.............................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Tenaga Kependidikan Dan Jenis-Jenis
Tenaga Kependidikan ?
2. Bagaimana Proses Pengangkatan, Pengadaan, dan Penempatan Tenaga
Kependidikan ?
3. Bagaimana Proses Kegiatan Pembinaan Dan Pengembangan Tenaga
Kependidikan ?
4. Mengapa Terjadi Pemberhentian Tenaga Kependidikan ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mendiskripsikan Tentang Pengertian Dan Jenis-Jenis Tenaga
Kependidikan.
2. Untuk Menjelaskan Proses Pengangkatan, Pengadaan, dan Penempatan
Tenaga Kependidikan.
3. Mendiskripsikan Kegiatan Pembinaan Dan Pengembangan Tenaga
Kependidikan.
4. Menjelaskan Terkait Terjadinya Pemberhentian Tenaga Kependidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
1
HartatiSukirman, MenejemenTenagaPendidikan, (Yogyakarta, 2000), hal.33
a. Tenaga pendidik
Tenaga pendidik adalah personil di lembaga pelaksanaan
pendidikan yang melakukan salah satu aspek atau seluruh kegiatan
(proses) pendidikan, mikro ataupun makro. Adanya tenaga pendidik
selain mengajar secara teori juga diharapkan dapat membimbing anak
didiknya.
Tenaga pendidik dapat dikelompokkan menjadi tiga macam
yaitu:
1. Pengajar
Pengajar adalah personil yang secara legal professional bertugas
melaksanakan kegiatan pendidikan. Pengajar tidak hanya
dikonotasikan sebagai pemberi materi pelajaran saja, melainkan
utuh sebagai pendidik, hanya saja pendidikannya dilakukan
melalui materi pelajaran tertentu.
2. Pembimbing
Pembimbing adalah personil yang bertugas melaksanakan kegiatan
pendidikan yang khas, yaitu tertuju pada orang-orang yang
bermasalah secara psikologis-rohaniah atau sosial.
3. Supervisor pendidikan
Supervisor pendidikan adalah personil yang bertugas
melaksanakan kegiatan pendidikan terhadap para pengajar dan
pembimbing dalam pelaksanaan tugasnya.
b. Tenaga administrator pendidikan
Administrator pendidikan merupakan personil yang bertugas
melaksanakan kegiatan pengelolaan penyelenggaraan pendidikan.
Personil yang memiliki wawasan pendidikan yang luas dan
kemampuan administratorial pengelolaan penyelenggaraan pendidikan.
Kelompok administrator tersebut meliputi:
Perencana pendidikan profesional
Pengembang kurikulum pendidikan
Peneliti dan pemngembang pendidikan
Perancang sarana dan media pendidikan
c. Tenaga teknisi pendidikan
Merupakan orang-orang yang bertugas memberikan layanan
pendidikan melalui pendekatan kondisional( fasilitas dan layanan
khusus). Tenaga teknisi pendidikan ini dapat meliputi:
Pustakawan pendidikan
Petugas pusat sumber belajar
Laboran-pendidik.2
3
Ibid, 39
dan pengembangan yang dimaksud dilakukan melalui jabatan fungsional yang
terdiri atas penugasan, kenaikan pangkat dan promosi. Ruang lingkup aspek
yang dibina dan dikembangkan mencangkup kompetensi pedagogik,
kepribadian, sosial, dan profesional.
Pembinaan dan pengembangan profesi dan karier guru pada satuan
pendidikan diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, atau
masyarakat yang telah ditetapkan melalui peraturan mentri. Dalam hal ini
pemerintah pusat dan pemerinyah daerah wajib memberi pembinaan dan
kualifikasi pengembangan akademik dan kompetensi guru pada satuan
pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah.
Pengembangan dan pembinaan merupakan dua konsep yang sama,yaitu
untuk meningkatkan kemampuan yang bersifat pengetahuan, keterampilan,
dan sikap agar pegawai bekerja dengan lebih baik. Namun jika kita lihat dari
tujuannya keduanya nampak mudah untuk dibedakan penembangan
difokuskan untuk meningkatkan kemampuan, membuat keputusan, dan
keterampilan pada manajemen tingkat menengah dan atas, namun pembinaan
lebih difokuskan pada pegawai yang lebih rendah untuk terus meningkatkan
kemampuan dalam pekerjaan yang lebih spesifik.4
Pelatihan atau pengembangan merupakan usaha untuk memperbaiki
performansi pekerja pada suatu pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
Pengembangan atau pelatihan harus didesain untuk mewujudkan tujuan-tujuan
yang sudah ditetapkan sebelumnya.5
Tujuan dari pengembangan sumber daya manusia secara umum adalah
untuk memastikan bahwa dalam sebuah lembaga pendidikan mempunyai
orang-orang yang berkualitas dan untuk meningkatkan kinerja dan
pertumbuhan dari masing-masing pegawai.Dan menurut Simamora dalam
bukunya Faustino Cordoso Gomes, dia berpendapat bahwa tujuan
pengembangan SDM antara lain untuk membekali, meningkatkan, dan
4
Nurul Ulfatin, Manajemen Sumber Daya Manusia Bidang Pendidikan, 2016, (Jakarta: Rajawali
Press), 145.
5
Faustino Cordoso Gomes, ManajemenSumberDayaManusia, 1995, (Yogyakarta: C.V Andi
Offset.), 101.
mengembangkan kompetensi kerja untuk meningkatkan kemampuan,
produktifitas, dan kesejahteraan. Berikut beberapa tujuan dari pengembangan
SDM:
1. Memperbaiki kinerja karyawan.
2. Memutakhirkan keahlian para karyawan yang sejalan dengan kemajuan
teknologi.
3. Mempersiapkan karyawan untuk promosi.
4. Membantu memecahkan masalah operasional.
Pengembangan SDM mempunyai andil besar dalam menentukan
efektifitas dan efisiensi dalam sebuah lembaga pendidikan. Beberapa manfaat
dari program pengembangan diantaranya adalah:
1.Meningkatkan kualitas dan kuantitas produktifitas.
2.Membentuk sikap, loyalitas, dan kerjasama yang lebih menguntungkan.
3.Memenuhikebutuhansumberdayamanusia.
4.Membantu karyawan dalam peningkatan dan pengembangan pribadi mereka.
Manfaat diatas sangatlah membantu karena jika dalamsuatu lembaga
pendidikan mengalami penurunan dalam potensi setiapkaryawan tentu yang
lahir dalam benak manajer adalah solusinya dengan mengadakan pelatihan
atau pengembangan kerja.6
D. Pemberhentian Tenaga Kependidikan
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya pemutusan atau
pemberhentian tenaga kerja atau tenaga kependidikan diantaranya:
1.Alasan pribadi tertentu dari masing-masing karyawan.
2.Karena pegawai mendapatkan sanksi yang amat berat.
3.Faktor ekonomi seperti depresi,dll.
4.Karena adanya kebijaksanaan dari atasan.
Pada dasarnya pemberhentian tenaga kependidikan terdiri dari dua
pembagian berikut diantaranya akan kami uraikan. (1) Pemberhentian Normal,
yang dimaksud dengan pemberhentian normal adalah jika seseorang tidak lagi
bekerja karena permintaan diri sendiri, sudah mencapai usia pensiun, atau
6
Ibid, 101.
meninggal dunia. Dalam model ini terdapat beberapa faktor yang lebih tertuju
pada keadaan kepribadiannya. Alasan lain mengapa ada pegawai yang
berhenti ialah karena sudah mencapai usia pensiun, dan harus kita akui bahwa
batas usia pensiun berbeda-beda berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam
menentukan batas usia pensiun:
a. Jenis Pekerjaan.
b. Kondisi kesehatan masyarakat pada umumnya,
c. Situasi perekonomian, baik baik secara mikro maupun makro.
d. Harapanhidup.
e. Situasiketenagakerjaan.
Kemudian pemberhentian pegawai dikarenakan meninggal dunia,
meski hal ini tidak diharapkan akan terjadi tentu itu juga akan terjadi. (2)
pemberhentian tidak nomal atau pemberhentian tidak atas kemauan diri
sendiri, pemberhentian dengan model ini dapat terjadi karena (a) karena
menurunnya kualitas karyawan sehingga pihak atasan terpaksa mengurang
jumlah karyawannya, dan belum tentu faktor penurunannya hanya disebabkan
karena menurunnya kualitas karyawan, akan tetapi karena faktor lain seperti
peremajaan mesin, alih teknologi, pergeseran preferensi konsumen. (b) karena
pengenaan sanksi disiplin yang berat yang berakibat pada pemutusan kerja,
dalam hal ini terdapat beberapa pelanggaran yang akibatnya kepada
pemberhentian pekerjaan antara lain adalah:
1. Ketidak jujuran.
2. Prilaku negatif yang dapat merusak nama baik lembaga.
3. Tercatat sebagai narapidana.
4. terkait sikap, prilaku yang menyebabkan keberadaannya tidak lagi di
inginkan di dalam suatu lembaga.7
7
Sondang. P . Siagian, Manajemen Sumer Daya Manusia,2001, (Jakarta: Bumi Aksara), 174.
BAB III
KESIMPULAN