Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MANAJEMEN SDM PADA LEMBAGA


PENDIDIKAN ISLAM
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : Moh. Anwar, M.Pd,.

Disusun Oleh:
Klompok 6

Fatkhur Rohman T20183143


Rafeq Rajabi T20183136

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
SEPTEMBER 2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segalaPuji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang


telah memberikanrahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah kami yang berjudul “Ilmu Pendidikan Islam”. Shalawat serta salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
MuhammadS.A.W.,beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman.
Terimakasih sebesar-besarnya kami ungkapkan kepada Bpk. Bambang Eko
Aditia, M.Pd., selaku dosen pengampu mata kuliahIlmu Pendidikan Islam, yang
telah memberikan kami bimbingan dalam menyelesaikan tugas ini, dan tidak lupa
kepada rekan-rekan kami yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada
kami, khususnya kepada saudari Nur Mukhlisoh Fauziah, yang terus memberikan
rasa semangat kepada kami.
Dan Kami menyadari bahwa makalah yang kami sajikan ini masih jauh
dari kata sempurna, Karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini pada masa mendatang. Atas kritik dan sarannya
terlebih dahulu kami ucapkan terimakasih.
Kami berharap mudah-mudahan makalah ini bisa menjadi amal ibadah yang
dapat menjadikan kami selalu dalam bimbingan dan hidayah dari Allah S.W.T.,
serta memperoleh limpahan rahmat, ma’unah, dan ridho-Nya. Dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat kepada kami pada umumnya dan para pembaca
pada khususnya, amin.

ii
DAFTAR ISI

COVER........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. LatarBelakang.................................................................................. 1
B. RumusanMasalah............................................................................. 1
C. TujuanMasalah................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 2
A. Pengertian Dan Jenis Tenaga Kependidikan................................... 2
B. Pengadaan, Pengangkatan, Dan Penempatan
Tenaga Kependidikan...................................................................... 4
C. Pembinaan Dan Pengembangan Tenaga
Kependidikan................................................................................... 6
D. Pemberhentian Tenaga Kependidikan ............................................ 8
BAB III KESIMPULAN.............................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Tenaga Kependidikan Dan Jenis-Jenis
Tenaga Kependidikan ?
2. Bagaimana Proses Pengangkatan, Pengadaan, dan Penempatan Tenaga
Kependidikan ?
3. Bagaimana Proses Kegiatan Pembinaan Dan Pengembangan Tenaga
Kependidikan ?
4. Mengapa Terjadi Pemberhentian Tenaga Kependidikan ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mendiskripsikan Tentang Pengertian Dan Jenis-Jenis Tenaga
Kependidikan.
2. Untuk Menjelaskan Proses Pengangkatan, Pengadaan, dan Penempatan
Tenaga Kependidikan.
3. Mendiskripsikan Kegiatan Pembinaan Dan Pengembangan Tenaga
Kependidikan.
4. Menjelaskan Terkait Terjadinya Pemberhentian Tenaga Kependidikan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dan Jenis-Jenis Tenaga Kependidikan Lembaga Pendidikan


Islam.
1. Pengertian tenaga kependidikan lembaga pendidikan islam
Tenaga kependidikan adalah tenaga-tenaga (personil) yang
berkecimpung di dalam lembaga atau organisasi pendidikan yang memiliki
wawasan pendidikan (memahami falsafah dan ilmu pendidikan), dan
melakukan kegiatan pelaksanaaan pendidikan atau penyelenggara
pendidikan.1
Jadi tenaga kependidikan islam adalah tenaga-tenaga (personil)
yang berkecimpung dalam lembaga pendidikan islam.
2. Jenis-jenis tenaga kependidikan lembaga pendidikan islam.
Dilihat dari jabatanya, tenaga kependidikan menjadi tiga, yaitu :
a. Tenaga struktural
Merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan-
jabatan eksekutif umum (pimpinan) yang bertanggung jawab baik
langsung maupun tidak langsung atas satuan pendidikan.
b. Tenaga fungsional
Merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan
fungsional yaitu jabatan yang dalam pelaksanaan pekerjaanya
mengandalkan keahlian akademis kependidikan.
c. Tenaga teknis kependidikan
Merupakan tenaga kependidikan yang dalam pelaksanaan
pekerjaanya lebih dituntut kecakapan teknis operasional atau teknis
administratif
Menurut Hartati Sukirman, tenaga kependidikan dibagi menjadi
tiga macam, yaitu :

1
HartatiSukirman, MenejemenTenagaPendidikan, (Yogyakarta, 2000), hal.33
a. Tenaga pendidik
Tenaga pendidik adalah personil di lembaga pelaksanaan
pendidikan yang melakukan salah satu aspek atau seluruh kegiatan
(proses) pendidikan, mikro ataupun makro. Adanya tenaga pendidik
selain mengajar secara teori juga diharapkan dapat membimbing anak
didiknya.
Tenaga pendidik dapat dikelompokkan menjadi tiga macam
yaitu:
1. Pengajar
Pengajar adalah personil yang secara legal professional bertugas
melaksanakan kegiatan pendidikan. Pengajar tidak hanya
dikonotasikan sebagai pemberi materi pelajaran saja, melainkan
utuh sebagai pendidik, hanya saja pendidikannya dilakukan
melalui materi pelajaran tertentu.
2. Pembimbing
Pembimbing adalah personil yang bertugas melaksanakan kegiatan
pendidikan yang khas, yaitu tertuju pada orang-orang yang
bermasalah secara psikologis-rohaniah atau sosial.
3. Supervisor pendidikan
Supervisor pendidikan adalah personil yang bertugas
melaksanakan kegiatan pendidikan terhadap para pengajar dan
pembimbing dalam pelaksanaan tugasnya.
b. Tenaga administrator pendidikan
Administrator pendidikan merupakan personil yang bertugas
melaksanakan kegiatan pengelolaan penyelenggaraan pendidikan.
Personil yang memiliki wawasan pendidikan yang luas dan
kemampuan administratorial pengelolaan penyelenggaraan pendidikan.
Kelompok administrator tersebut meliputi:
 Perencana pendidikan profesional
 Pengembang kurikulum pendidikan
 Peneliti dan pemngembang pendidikan
 Perancang sarana dan media pendidikan
c. Tenaga teknisi pendidikan
Merupakan orang-orang yang bertugas memberikan layanan
pendidikan melalui pendekatan kondisional( fasilitas dan layanan
khusus). Tenaga teknisi pendidikan ini dapat meliputi:
 Pustakawan pendidikan
 Petugas pusat sumber belajar
 Laboran-pendidik.2

B. Pengadaan, Pengangkatan Dan Penempatan Tenaga Kependikan


Lembaga Pendidikan Islam
1. Pengadaan tenaga kependidikan
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pengadaan tenaga
kependidikan adalah:
a. Formasi (benar-benar diperlukan tambahan tenaga edukatif.
b. Mengacu pada analisa jabatan yang telah disusun agar sesuai dengan
kualifikasi maupun syarat yang ditentukan.
c. Objektif, artinya dalam pelaksanaan tenaga kependidikan tidak
menganut nepotisme dan kolusi( pemberian sesuatu).
d. The right man on the right place, kesesuaian tugas dengan kemampuan
yang dimiliki pegawai.
Pengadaan tenaga kependidikan diselengarakan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1) Pengumuman
Pengumuman ini dilakukan untuk memberitahukan kepada seluruh
masyarakat yang memenuhi kualifikasi melalui media cetak maupun
media elektronik. Dalam pengumuman pengadaan tenaga
kependidikan, hal yang harus tercantum adalah sebagai berikut:
Jenis atau macam pegawai yang dibutuhkan
• Persyaratan yang dituntut dari para pelamar.
2
Ibid,8
• Batas waktu dimulai dan diakhiri pendaftaran.
• Alamat dan tempat pengajuan pelamaran.
• Lain-lain yang dipandang perlu.
2) Pendaftaran
Pendaftaran dilakukan setelah pengumuman tersebar dan pendaftar
mengajukan pemohonan dengan memenuhi syarat yang telah
ditentukan beserta lampiran lainnya yang dibutuhkan.
3) Seleksi atau penyaringan
Dalam pengadaan tenaga kependidikan, penyaringan dilaksanakan
melalui dua tahap yaitu:
a) Penyaringan administrative
Penyaringan administrative dilaksanakan berupa pemeriksaan
terhadap kelengkapan beserta lampirannya. Apabila terdapat
kekurangan dalam hal administrative maka pesrta tersebut akan
gagal.
b) Ujian atau test
Setelah peserta yang lulus dalam tes penyaringan administrative
maka akan mengikuti ujian pegawai dengan materi pengetahuan
umum, pengetahuan tehnis, dan lainnya yang dipandang perlu.
4) Pengumuman.
Pengumuman ini berisi peserta yang lolos dalam seleksi sesuai
ketentuan dan penempatan kerja.
2. Pengangkatan dan penempatan tenaga kependidikan lembaga pendidikan
islam.
Penempatan dan penugasan berkaitan erat dengan pengangkatan
seseorang dalam suatu kedudukan dan jabatan tertentu. Pengangkatan dan
penempatan tenaga kependidikan yang bukan tenaga pendidik pada satuan
pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah dilakukan oleh Menteri,
Menteri lain, atau Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen
dengan memperhatikan keseimbangan antara penempatan dan kebutuhan
serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi pegawai
negeri.
Prinsip dasar pengangkatan dan penempatan tenaga kependidikan
harus ada kesesuaian tugas dengan kemampuan yang dimilki pegawai
tersebut. Langkah pengorganisasian dalam kegiatan penempatan harus
dilakukan dengan mempertimbangkan minat, bakat, kemampuan dan berat
ringannya tugas yang akandipikul bagi setiap personil.
Untuk dapat diangkat sebagai tenaga pendidik, calon tenaga
pendidik yang bersangkutan selain memiliki kualifikasi sebagai tenag
pengajar harus pula memenuhi persyaratan berikut:
1. Sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan dengan tanda bukti dari
yang berwenang, yang meliputi:
a. Tidak menderita penyakit menahun (kronis) dan/atau yang
menular.
b. Tidak memiliki cacat tubuh yang dapat menghambat pelaksanaan
tugas sebagai tenaga pendidik.
c. Tidak menderita kelainan mental.
2. Berkepribadian, yang meliputi:
a. Beriman dan bertaqwa kepadaTuhan Yang Maha Esa.
b. Berkepribadian Pancasila.
Kegagalan dalam pengangkatan dan penampatan tenaga kependidikan
akan menyebabkan berbagai hal seperti tidak tercapainya sasaran
program pendidikan, tidak adanya suasana kerja yang harmonis,
pelaksanaan kerja yang tidak efisien, penyimpangan prosedur kerja,
kurang diperhatikannya aturan kerja yang ada, penyalahgunaan
tanggung jawab, dan lain sebagainya.3
C. Pembinaan dan Pengembangan Tenaga kependidikan
Pembinaan dan pengembangan guru menurut Undang-Undang Nomor
14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen di sebutkan sebagaimana berikut:
Pembinaan dan pengembangan guru meliputi profesi dan karier. Pembinaan

3
Ibid, 39
dan pengembangan yang dimaksud dilakukan melalui jabatan fungsional yang
terdiri atas penugasan, kenaikan pangkat dan promosi. Ruang lingkup aspek
yang dibina dan dikembangkan mencangkup kompetensi pedagogik,
kepribadian, sosial, dan profesional.
Pembinaan dan pengembangan profesi dan karier guru pada satuan
pendidikan diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, atau
masyarakat yang telah ditetapkan melalui peraturan mentri. Dalam hal ini
pemerintah pusat dan pemerinyah daerah wajib memberi pembinaan dan
kualifikasi pengembangan akademik dan kompetensi guru pada satuan
pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah.
Pengembangan dan pembinaan merupakan dua konsep yang sama,yaitu
untuk meningkatkan kemampuan yang bersifat pengetahuan, keterampilan,
dan sikap agar pegawai bekerja dengan lebih baik. Namun jika kita lihat dari
tujuannya keduanya nampak mudah untuk dibedakan penembangan
difokuskan untuk meningkatkan kemampuan, membuat keputusan, dan
keterampilan pada manajemen tingkat menengah dan atas, namun pembinaan
lebih difokuskan pada pegawai yang lebih rendah untuk terus meningkatkan
kemampuan dalam pekerjaan yang lebih spesifik.4
Pelatihan atau pengembangan merupakan usaha untuk memperbaiki
performansi pekerja pada suatu pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
Pengembangan atau pelatihan harus didesain untuk mewujudkan tujuan-tujuan
yang sudah ditetapkan sebelumnya.5
Tujuan dari pengembangan sumber daya manusia secara umum adalah
untuk memastikan bahwa dalam sebuah lembaga pendidikan mempunyai
orang-orang yang berkualitas dan untuk meningkatkan kinerja dan
pertumbuhan dari masing-masing pegawai.Dan menurut Simamora dalam
bukunya Faustino Cordoso Gomes, dia berpendapat bahwa tujuan
pengembangan SDM antara lain untuk membekali, meningkatkan, dan

4
Nurul Ulfatin, Manajemen Sumber Daya Manusia Bidang Pendidikan, 2016, (Jakarta: Rajawali
Press), 145.
5
Faustino Cordoso Gomes, ManajemenSumberDayaManusia, 1995, (Yogyakarta: C.V Andi
Offset.), 101.
mengembangkan kompetensi kerja untuk meningkatkan kemampuan,
produktifitas, dan kesejahteraan. Berikut beberapa tujuan dari pengembangan
SDM:
1. Memperbaiki kinerja karyawan.
2. Memutakhirkan keahlian para karyawan yang sejalan dengan kemajuan
teknologi.
3. Mempersiapkan karyawan untuk promosi.
4. Membantu memecahkan masalah operasional.
Pengembangan SDM mempunyai andil besar dalam menentukan
efektifitas dan efisiensi dalam sebuah lembaga pendidikan. Beberapa manfaat
dari program pengembangan diantaranya adalah:
1.Meningkatkan kualitas dan kuantitas produktifitas.
2.Membentuk sikap, loyalitas, dan kerjasama yang lebih menguntungkan.
3.Memenuhikebutuhansumberdayamanusia.
4.Membantu karyawan dalam peningkatan dan pengembangan pribadi mereka.
Manfaat diatas sangatlah membantu karena jika dalamsuatu lembaga
pendidikan mengalami penurunan dalam potensi setiapkaryawan tentu yang
lahir dalam benak manajer adalah solusinya dengan mengadakan pelatihan
atau pengembangan kerja.6
D. Pemberhentian Tenaga Kependidikan
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya pemutusan atau
pemberhentian tenaga kerja atau tenaga kependidikan diantaranya:
1.Alasan pribadi tertentu dari masing-masing karyawan.
2.Karena pegawai mendapatkan sanksi yang amat berat.
3.Faktor ekonomi seperti depresi,dll.
4.Karena adanya kebijaksanaan dari atasan.
Pada dasarnya pemberhentian tenaga kependidikan terdiri dari dua
pembagian berikut diantaranya akan kami uraikan. (1) Pemberhentian Normal,
yang dimaksud dengan pemberhentian normal adalah jika seseorang tidak lagi
bekerja karena permintaan diri sendiri, sudah mencapai usia pensiun, atau

6
Ibid, 101.
meninggal dunia. Dalam model ini terdapat beberapa faktor yang lebih tertuju
pada keadaan kepribadiannya. Alasan lain mengapa ada pegawai yang
berhenti ialah karena sudah mencapai usia pensiun, dan harus kita akui bahwa
batas usia pensiun berbeda-beda berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam
menentukan batas usia pensiun:
a. Jenis Pekerjaan.
b. Kondisi kesehatan masyarakat pada umumnya,
c. Situasi perekonomian, baik baik secara mikro maupun makro.
d. Harapanhidup.
e. Situasiketenagakerjaan.
Kemudian pemberhentian pegawai dikarenakan meninggal dunia,
meski hal ini tidak diharapkan akan terjadi tentu itu juga akan terjadi. (2)
pemberhentian tidak nomal atau pemberhentian tidak atas kemauan diri
sendiri, pemberhentian dengan model ini dapat terjadi karena (a) karena
menurunnya kualitas karyawan sehingga pihak atasan terpaksa mengurang
jumlah karyawannya, dan belum tentu faktor penurunannya hanya disebabkan
karena menurunnya kualitas karyawan, akan tetapi karena faktor lain seperti
peremajaan mesin, alih teknologi, pergeseran preferensi konsumen. (b) karena
pengenaan sanksi disiplin yang berat yang berakibat pada pemutusan kerja,
dalam hal ini terdapat beberapa pelanggaran yang akibatnya kepada
pemberhentian pekerjaan antara lain adalah:
1. Ketidak jujuran.
2. Prilaku negatif yang dapat merusak nama baik lembaga.
3. Tercatat sebagai narapidana.
4. terkait sikap, prilaku yang menyebabkan keberadaannya tidak lagi di
inginkan di dalam suatu lembaga.7

7
Sondang. P . Siagian, Manajemen Sumer Daya Manusia,2001, (Jakarta: Bumi Aksara), 174.
BAB III
KESIMPULAN

A. Tenaga Kependidikan Dan Jenisnya


Tenaga kependidikan adalah tenaga-tenaga (personil) yang
berkecimpung di dalam lembaga atau organisasi pendidikan yang memiliki
wawasan pendidikan (memahami falsafah dan ilmu pendidikan), dan
melakukan kegiatan pelaksanaaan pendidikan atau penyelenggara pendidikan.
Dilihat dari jabatanya, tenaga kependidikan menjadi tiga, yaitu :
a. Tenaga structural
b. Tenaga fungsional
c. Tenaga teknis kependidikan
Menurut Hartati Sukirman, tenaga kependidikan dibagi menjadi tiga
macam, yaitu :
a. Tenaga pendidik
Tenaga pendidik dapat dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu:
1. Pengajar
2. Pembimbing
3. Supervisor pendidikan
b. Tenaga administrator pendidikan
Kelompok administrator tersebut meliputi:
 Perencana pendidikan profesional
 Pengembang kurikulum pendidikan
 Peneliti dan pemngembang pendidikan
 Perancang sarana dan media pendidikan
c. Tenaga teknisi pendidikan
 Pustakawan pendidikan
 Petugas pusat sumber belajar
 Laboran-pendidik
B. Pengadaan, Pengangkatan Dan Penempatan Tenaga Kependikan
Lembaga Pendidikan Islam
1. Pengadaan tenaga kependidikan
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pengadaan tenaga
kependidikan adalah:
a. Formasi (benar-benar diperlukan tambahan tenaga edukatif.
b. Mengacu pada analisa jabatan yang telah disusun agar sesuai dengan
kualifikasi maupun syarat yang ditentukan.
c. Objektif, artinya dalam pelaksanaan tenaga kependidikan tidak
menganut nepotisme dan kolusi( pemberian sesuatu).
d. The right man on the right place, kesesuaian tugas dengan kemampuan
yang dimiliki pegawai.
Pengadaan tenaga kependidikan diselengarakan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Pengumuman
2. Pendaftaran
3. Seleksi atau penyaringan
4. Pengumuman.
2. Pengangkatan dan penempatan tenaga kependidikan lembaga
pendidikan islam.
Untuk dapat diangkat sebagai tenaga pendidik, calon tenaga pendidik
yang bersangkutan selain memiliki kualifikasi sebagai tenag pengajar
harus pula memenuhi persyaratan berikut:
a. Sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan dengan tanda bukti dari
yang berwenang, yang meliputi:
b. Tidak menderita penyakit menahun (kronis) dan/atau yang menular.
c. Tidak memiliki cacat tubuh yang dapat menghambat pelaksanaan
tugas sebagai tenaga pendidik.
d. Tidak menderita kelainan mental.
Berkepribadian, yang meliputi:
a. Beriman dan bertaqwa kepadaTuhan Yang Maha Esa.
b. Berkepribadian Pancasila.
Kegagalan dalam pengangkatan dan penampatan tenaga kependidikan
akan menyebabkan berbagai hal seperti tidak tercapainya sasaran program
pendidikan, tidak adanya suasana kerja yang harmonis, pelaksanaan kerja
yang tidak efisien, penyimpangan prosedur kerja, kurang diperhatikannya
aturan kerja yang ada, penyalahgunaan tanggung jawab, dan lain
sebagainya.
3. Pembinaan dan Pengembangan Tenaga kependidikan
Pembinaan dan pengembangan guru menurut Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen di sebutkan sebagaimana
berikut: Pembinaan dan pengembangan guru meliputi profesi dan karier.
Pembinaan dan pengembangan yang dimaksud dilakukan melalui jabatan
fungsional yang terdiri atas penugasan, kenaikan pangkat dan promosi.
Ruang lingkup aspek yang dibina dan dikembangkan mencangkup
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
Berikut beberapa tujuan dari pengembangan SDM:
1. Memperbaiki kinerja karyawan.
2. Memutakhirkan keahlian para karyawan yang sejalan dengan
kemajuan teknologi.
3. Mempersiapkan karyawan untuk promosi.
4. Membantu memecahkan masalah operasional.
Beberapa manfaat dari program pengembangan diantaranya adalah:
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produktifitas.
2. Membentuk sikap, loyalitas, dan kerjasama yang lebih menguntungkan.
3. Memenuhikebutuhansumberdayamanusia.
4. Membantu karyawan dalam peningkatan dan pengembangan pribadi
mereka.

4. Pemberhentian Tenaga Kependidikan


Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya pemutusan atau
pemberhentian tenaga kerja atau tenaga kependidikan diantaranya:
1. Alasan pribadi tertentu dari masing-masing karyawan.
2. Karena pegawai mendapatkan sanksi yang amat berat.
3. Faktor ekonomi seperti depresi,dll.
4. Karena adanya kebijaksanaan dari atasan
Pada dasarnya pemberhentian tenaga kependidikan terdiri dari dua
pembagian berikut diantaranya akan kami uraikan. (1) Pemberhentian
Normal, dan (2) pemberhentian tidak nomal atau pemberhentian tidak atas
kemauan diri sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

P . Siagian, Sondang. 2001, Manajemen Sumer Daya Manusia, (Jakarta: Bumi


Aksara).

Cordoso Gomes, Faustino. 1995, ManajemenSumberDayaManusia, (Yogyakarta:


C.V Andi Offset).

Ulfatin, Nurul. 2016, Manajemen Sumber Daya Manusia Bidang Pendidikan,


(Jakarta: Rajawali Press).

Sukirman, Hartati. 2000, MenejemenTenagaPendidikan, (Yogyakarta: Kompres).

Anda mungkin juga menyukai