Disusun Oleh:
Kelompok: 9
Kelas: C4
1. Azizah Yesi Pratama ( T2018 3150)
2. Huriyatul Hukama (T20183152)
3. Anggi Hesti Pertiwi ()
Puji syukur atas kehadirat Allah yang maha Esa atas segala limpahan Rahmat,
Taufik dan Hidayat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dalam bentuk
sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman para pembaca.
Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Anwar selaku dosen pengampu mata
kuliah Manajemen Pendidikan Islam pada semester III, lebih khususnya dalam prodi
Manajemen Pendidikan Islam Institut Agama Islam Negeri Jember telah memberikan
kesempatan kepada saya untuk menyusun tugas makalah yang membahas tentang
Manajemen Pembiayaan Pendidikan Islam.
Kami sadar bahwa makalah ini sangatlah banyak kekurangan dan sangat jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kepada dosen pengampu mata kuliah ini, kami mengharapkan
koreksi dan masukan demi perbaikan penyusunan makalah kami dimasa yang akan
datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca lainnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................
A. Latar Belakang.................................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................
C. Tujuan Penulisan..............................................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................................................
A. Kesimpulan......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembiayaan pendidikan adalah total biaya yang dikeluarkan baik oleh individu
peserta didik, keluarga yang menyekolahkan anak, warga masyarakat perorangan,
kelompok masyarakat maupun yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk kelancaran
pendidikan. Untuk mengadakan dan menyokong pendidikan islam yang kuat, diperlukan
lembaga atau institusi pendidikan islam yang tidak hanya mengajarkan ilmu dalam satu
perspektif saja, namun juga dibutuhkan berbagai institusi. Dan untuk merealisasikan itu
semua, dibutuhkan pembiayaan yang tidak sedikit. Pendirian madrasah itu belum
mencakup pendirian masjid, perpustakaan, dan institusi-institusi pendidikan islam yang
lainnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan judul makalah diatas kami membuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Konsep Dasar Pembiayaan Lembaga Pendidikan Islam ?
2. Bagaimana Sumber-Sumber Pembiayaan Lembaga Pendidikan Islam ?
3. Bagaimana Perencanaan dan Pelaksanaan Anggaran dan Belanja Lembaga Pendidikan
Islam ?
4. Bagaiamana Pengawasan Pembiayaan Lembaga Pendidikan Islam ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah kami membuat tujuan penulisan sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan Konsep Dasar Pembiayaan Lembaga Pendidikan Islam.
2. Untuk mendeskripsikan Sumber-Sumber Pembiayaan Lembaga Pendidikan Islam.
3. Untuk mendeskripsikan Perencanaan dan Pelaksanaan Anggaran dan Belanja Lembaga
Pendidikan Islam.
4. Untuk mendeskripsikan Pengawasan Pembiayaan Lembaga Pendidikan Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
1
Mulyono, Konsep Pembiayaan Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010). 5
2. Pengeluaran untuk tata usaha sekolah.
3. Pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah.
4. Kesejahteraan pegawai.
5. Administrasi.
6. Pembinaan teknis education dan,
7. Pendataan.2
Karakteristik pembiayaan pendidikan Islam, beberapa hal yang merupakan
karakteristik atau ciri-ciri pembiayaan pendidikan Islam adalah sebagai berikut:
1. Biaya pendidikan selalu naik, perhitungan pembiayaan pendidikan dinyatakan dalam
satuan unit Cost, yang meliputi:
a. Unit Cost lengkap, yaitu perhitungan unit Cost berdasarkan semua fasilitas yang
dikeluarkan untuk penyelenggaraan pendidikan.
b. Unit Cost setengah lengkap, hanyaa memperhitungkan biaya baiya kebutuhan
yang berkenaan dengan bahan dan alat yang berangsur habis walaupun jangka
waktunya berbeda.
c. Unit Cost sempit, yaitu unit Cost yang diperoleh hanya dengan memperhitungkan
biaya yang langsung berhubungan dengan memperhitungkan biaya yang lain yang
berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar.
2. Biaya terbesar dalam pelaksanaan pendidikan adalah biaya pada faktor manusia.
Pendidikan dapat dikatakan sebagai Human Investment, yang artinya biaya terbesar
diserap oleh tenaga manusia.
3. Unit Cost pendidikan akan naik sepadan dengan tingkat sekolah.
4. Unit Cost pendidikan dipengaruhi oleh jenis lembaga pendidikan. Biaya untuk
sekolah kejuruan lebih besar daripada biaya untuk sekolah umum.
5. Komponen yang dibiayai dalam sistem pendidikan hampir sama dari tahun ke tahun.3
B. Sumber-sumber Pembiayaan Lembaga Pendidikan Islam
Adapun sumber dana atau pembiayaan pada lembaga pendidikan Islam secara
garis besar dapat dikelompokkan menjadi tiga sumber, yaitu:
2
Nanang Fatah, Ekonomi Dan Pembiayan Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004). 144
3
Suryo, Subroto, Manajemen Pendidikan di Sekolah, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004). 90
1. Pemerintah, baik pemerintah pusat, daerah, maupun keduanya, bersifat umum dan
khusus diperuntukkan bagi kepentingan pendidikan.
2. Orang tua peserta didik.
3. Masyarakat, baik mengikat maupn tidak mengikat.4 Adapun yang mengikat dibagi
menjadi beberapa sumber sebagai berikut:
a. Wakaf
Wakaf adalah sumbangan dalam pengertian umum merupakan hadiah yang
diberikan untuk memenuhi banyak kebutuhan spiritual, dan temporal kaum muslimin.
Dana-dana yang diperoleh dari sumbangan tersebut digunakan untuk membangun dan
merawat tempat ibadah, mambangun lembaga pendidikan Islam untuk masa depan
bangsa.
Salah satu sumber dana bagi pendidikan Islam ialah wakaf dari oarng Islam.
Wakaf berasal dari amal dengan cara yang memanfaatkan harta, dan harta itu harus
dikekalkan atau digunakan adalah hasil harta itu , tetapi asalnya tetap. Dengan melihat
definisi itu saja kita sudah banyak menangkap bahwwa biaya pendidikan yang berasal
dari wakaf pasti amat baik karena biaya itu terus menerus dan modalnya tetap. Ini jauh
baik dari pada pemberian berupa uang atau bahan yang habis sekali pakai.5
b. Zakat
Pendidikan termasuk ke dalam kepentingan sosial, sudah sepantasnya zakat dapat
dijadikan sumber dana pendidikan. Dana zakat harus dikelola secra professional dan
transparan agar sebagiannya dapat dipergunakan untuk membiayai lembaga pendidikan
Islam.
c. Shodaqoh
Shodaqoh atau disebut juga shodaqoh sunnah, merupakan anjuran agama yang
sangat besar nilainya. Orang-orang yang bershodaqoh pada jalan Allah akan mendapat
ganjaran dari Allah 700 kali nilainya dari harta yang disedekahkan, bahkan melebihi dari
itu. Dari penjelasan diatas maka shodaqoh pula dapat dijadikan sumber pembiayaan
pendidikan seperti untuk gaji pengajar, beasiswa maupun untuk sarana prasarana
pendidikan Islam.
d. Hibah
4
Qomar Mujamil, Manajemen Pendidikan Islam, (Jakarta: Erlangga, 2007). 166
5
Tafsir Ahmad, Ilmu Pendidikan Dalam Prespektif Islam, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 1991). 99
Hibah adalah pengeluaran harta semasa hidup atas dasar kasih sayang untuk
kepentingan seseorang atau untuk badan sosial, keagamaan dan ilmiah. Melihat
pengertian hibah, jelas bahwa hibah ini termasuk salah satu sumber pembiayaan dalam
pendidikan.6
Bagi pendidikan Islam di Indonesia, seperti pesantren dan madrasah selain
sumber diatas bisa pula memperoleh dana yang berasal dari sumber lainnya baik sumber
intern maupun sumber ekstern. Adapun sumber dana pendidikan Islam yang tidak
mengikat yakni:
1. Sumber dana intern
Sumber dana lembaga pendidikan Islam dapat diperoleh dari:
a. Membentuk badan usaha atau koperasi upaya lain yang dapat menjadi sumber
dana bagi lembaga pendidikan Islam ialah adanya badan usaha dan UKM
(usaha kecil dan menengah). Badan usaha tersebut tentunya disesuaikan
dengan kondisi dimanaa lembaga pendidikan Islam itu berada.
b. Membentuk lembaga amil zakat, infaq, shodaqoh, dan wakaf.
c. Membentuk badan kerja sama antara lembaga pendidikan Islam dari yayasan
dengan orang tua murid.
2. Sumber dana ekstern
Sumber dana ekstern dapat diusahakan dengan cara:
a. Membentuk donatur tetap.
b. Mengupayakan bantuan pemerintah.
c. Bantuan luar negeri.7
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Biaya dalam pendidikan meliputi biaya langsung (Inderect Cost ). Biaya langsung terdiri
dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan pengajaran dan kegiatan belajar
siswa berupa pembelian alat-alat pelajaran, sarana belajar, biaya transportasi, gaji guru, baik
yang dikeluarkan pemerintah, orang tua, maupun siswa sendiri. Sedangkan biaya tidak langsung
berupa keuntungan yang hilang (Oportunity Cost) yang dikorbankan oleh siswa selama belajar
Adapun sumber dana atau pembiayaan pada lembaga pendidikan Islam secara garis besar
dapat dikelompokkan menjadi tiga sumber, yaitu:
1. Pemerintah, baik pemerintah pusat, daerah, maupun keduanya, bersifat umum dan
khusus diperuntukkan bagi kepentingan pendidikan.
2. Orang tua peserta didik.
3. Masyarakat, baik mengikat maupn tidak mengikat
Anggaran mempunyai manfaat atau berfungsi yang dapat digolongkan menjadi tiga jenis,
yaitu.
1. Sebagai alat penafsir, yaitu untuk memperkirakan besarnya pendapatan dan
pengeluaran, sehingga dapat dilihat kebutuhan dana yang diperlukan untuk
merealisasikan kegiatan pendidikan di lembaga.
2. Sebagai alat kewenangan, yaitu dapat memberikan kewenangan untuk pengeluaran
dana, sehingga melalui anggaran dapat diketahui besarnya uang atau dana yang boleh
14
Muhammad Rohman & Sofan Amri, Manajemen Pendidikan.., h. 268
dikeluarkan untuk membiayai kegiatan berdasarkan perencanaan anggaran
sebelumnya.
3. Sebagai alat efisiensi, yaitu dapat diketahuinya realisasi sebuah kegiatan yang
kemudian dapat dibandingkan dengan perencanaan, sehingga dapat dianalisis ada
tidaknya pemborosan atau bahkan adanya penghematan anggaran
Biaya dapat diartikan sebagai sejumlah uang yang dihasilkan dan dibelanjakan
untuk berbagai keperluan. Sedangkan biaya pendidikan dapat diartikan sejumlah uang
yang dihasilkan dan dibelanjakan untuk berbagai keperluan penyelenggaraan
pendidikan.
Pengawasan terhadap dana atau pembiayaan pendidikan yang bersumber dari
orang tua siswa dipantau secara terus-menerus oleh Kepala Madrasah, beliau selalu
menanyakan apakah siswa rutin membayar komite setiap bulan dan apakah laporan
penggunaan dana sudah disiapkan atau belum. Menunjukan bahwa proses pengawasan
terhadap dana atau pembiayaan pendidikan yang bersumber dari orang tua siswa.
Daftar Pustaka
Fatah, Nanang. 2004. Ekonomi Dan Pembiayan Pendidikan Bandung: Remaja Rosdakarya
Suhardan, Dadang, dkk. 2012. Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, Bandung. Alfabeta
Tafsir ,Ahmad,. 1991. Ilmu Pendidikan Dalam Prespektif Islam, Bandung: PT Remaja Rosda
karya
Susilawaty, Manajemen Berbasis Sekolah Dalam Pengelolaan Pembiayaan Sekolah, SD Neger 4
Kota Banda Aceh, http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JAP/article/view/2466/2319, 15 November
2019.