Anda di halaman 1dari 11

DAMPAK DIGITALISASI TERHADAP KEUANGAN DAN PERBANKAN SYARIAH

SUATU TINJAUAN HISTORIS

ABSTRAK
Perubahan paradigma dalam sektor keuangan dan perbankan syariah telah terjadi seiring
dengan pesatnya pertumbuhan teknologi digital. Artikel ini memberikan tinjauan historis
terhadap dampak digitalisasi pada keuangan dan perbankan syariah di Indonesia. Dalam
beberapa dekade terakhir, industri perbankan syariah Indonesia, sebagai negara dengan
mayoritas penduduk beragama Islam, mengalami pertumbuhan yang pesat. Digitalisasi telah
menjadi kekuatan pendorong utama di banyak sektor, dan perbankan syariah tidak terkecuali.
Periode awal digitalisasi di perbankan syariah mencakup dekade terakhir abad ke-20 dan awal
abad ke-21, menandai langkah awal menuju transformasi teknologi dalam sektor ini.
Penggunaan komputer dan jaringan komunikasi menjadi langkah pertama dalam
mengotomatisasi beberapa proses perbankan. Meskipun terbatas, langkah-langkah ini
menandakan kesadaran industri perbankan syariah akan potensi teknologi untuk
meningkatkan efisiensi dan layanan. Peningkatan signifikan dalam penggunaan teknologi
terjadi pada awal abad ke-21, terutama dengan perkembangan teknologi digital seperti
internet dan perangkat seluler. Aplikasi perbankan seluler, situs web interaktif, dan sistem
manajemen risiko berbasis teknologi diperkenalkan, mengubah paradigma interaksi antara
perbankan syariah dan nasabah. Artikel ini juga membahas dampak digitalisasi terhadap
perbankan syariah, termasuk transformasi layanan keuangan, inovasi produk dan layanan
syariah, perubahan pola konsumen, dan efisiensi operasional. Selain itu, penelitian ini
menyoroti tantangan dan peluang digitalisasi di perbankan syariah serta memberikan
pandangan historis terkait tren digitalisasi dalam konteks perbankan syariah.
Kata Kunci: Digitalisasi, Keuangan Syariah, Perbankan Syariah, Transformasi Teknologi,
Inovasi Produk, Tantangan Digitalisasi, Peluang Perbankan Syariah.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam beberapa dekade terakhir, terjadi pergeseran paradigma mendasar dalam sektor
keuangan dan perbankan global. Perubahan ini terjadi seiring dengan pesatnya perkembangan
teknologi digital yang telah merasuki berbagai aspek kehidupan manusia. Digitalisasi telah
menjadi kekuatan pendorong utama di banyak sektor, dan sektor keuangan, khususnya
perbankan syariah, tidak luput dari dampaknya. Seiring dengan adopsi teknologi digital,
terjadi transformasi besar-besaran dalam cara layanan keuangan disampaikan dan diakses,
yang membawa dampak signifikan pada cara perbankan syariah beroperasi.
Indonesia, sebagai salah satu negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam,
memiliki industri perbankan syariah yang berkembang pesat. Dalam menghadapi era digital,
industri perbankan syariah Indonesia pun bertransformasi untuk menjawab tuntutan
masyarakat yang semakin dinamis dan menginginkan akses ke layanan keuangan yang lebih
efisien. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, peran
perbankan syariah menjadi semakin penting dalam memberikan layanan keuangan yang
sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Namun, transformasi ini tidak terjadi tanpa tantangan. Perkembangan teknologi digital
membawa dampak mendalam pada berbagai aspek, termasuk cara transaksi, manajemen
risiko, dan hubungan dengan nasabah. Oleh karena itu, penting untuk melihat bagaimana
digitalisasi telah membentuk perbankan syariah di Indonesia, dengan fokus pada perubahan
historis dan dinamika yang terjadi dalam proses adaptasi terhadap teknologi canggih.
Sebelum membahas dampak digitalisasi, pemahaman tentang sejarah perkembangan
perbankan syariah di Indonesia menjadi landasan yang penting. Meskipun sudah eksis sejak
beberapa dekade yang lalu, perbankan syariah di Indonesia mengalami pertumbuhan
signifikan pada era 2000-an. Pada periode tersebut, pemerintah Indonesia mulai memberikan
dukungan dan regulasi yang lebih jelas terkait operasional perbankan syariah. Tinjauan
historis menjadi kunci untuk memahami perubahan dan adaptasi perbankan syariah terhadap
perkembangan teknologi digital. Dengan melihat kembali sejarah, kita dapat mengidentifikasi
titik balik penting, tantangan yang dihadapi, dan bagaimana inovasi-inovasi teknologi telah
diintegrasikan ke dalam struktur perbankan syariah.
Dalam perbankan syariah Indonesia, pertanyaan mendasar muncul mengenai sejauh
mana dampak digitalisasi telah merubah paradigma tradisional dan prospek keuangan syariah.
Pertanyaan tersebut meliputi sejauh mana digitalisasi telah meresapi aktivitas perbankan
syariah, dari transformasi layanan hingga perubahan dalam pola konsumen. Selain itu,
permasalahan terkait efisiensi operasional, tantangan, dan peluang yang dihadapi oleh
perbankan syariah dalam mengadopsi teknologi digital juga perlu diungkap lebih lanjut.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman yang mendalam
tentang perubahan dan dampak digitalisasi terhadap sektor keuangan dan perbankan syariah
di Indonesia. Dengan merinci perkembangan sejarah dan transformasi teknologi digital dalam
konteks perbankan syariah, diharapkan dapat memberikan pandangan yang lebih
komprehensif terkait evolusi sektor keuangan ini. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan
untuk mengidentifikasi tantangan kritis dan peluang strategis yang dihadapi oleh perbankan
syariah dalam menghadapi era digital.
Manfaat dari penelitian ini dapat dirasakan oleh berbagai pihak, terutama para praktisi
dan pengambil kebijakan di sektor keuangan dan perbankan syariah. Hasil penelitian
diharapkan dapat memberikan wawasan yang berharga dalam menyusun strategi
pengembangan, meningkatkan efisiensi operasional, dan merancang layanan keuangan yang
lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi. Selain itu, penelitian ini juga dapat menjadi
sumber referensi bagi peneliti dan akademisi yang tertarik untuk mengeksplorasi lebih lanjut
dampak digitalisasi pada sektor keuangan syariah.
Penelitian ini dilandaskan pada kerangka pemikiran yang menyeluruh, mencakup
perkembangan sejarah digitalisasi di sektor keuangan global dan sektor perbankan syariah
secara khusus. Kerangka pemikiran ini juga akan memperhatikan peran konsumen, regulasi,
dan perubahan paradigma dalam konteks pengadopsian teknologi digital di perbankan syariah.
Dengan demikian, kerangka pemikiran ini akan membantu merinci aspek-aspek kunci yang
mempengaruhi dampak digitalisasi pada perbankan syariah di Indonesia.

TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Digitalisasi di Bidang Keuangan dan Perbankan Syariah
Digitalisasi di bidang keuangan dan perbankan syariah tidak hanya sekadar penggunaan
teknologi dalam proses transaksi, tetapi merupakan transformasi menyeluruh dari seluruh
proses bisnis. Digitalisasi mengintegrasikan teknologi informasi dalam semua aspek
operasional, mulai dari pengelolaan data, analisis risiko, hingga pengembangan produk dan
layanan.
Dalam perbankan syariah, digitalisasi juga mencakup penggunaan teknologi untuk
memastikan bahwa setiap transaksi dan produk keuangan sesuai dengan prinsip-prinsip
syariah. Ini melibatkan penggunaan sistem teknologi yang canggih untuk memantau dan
mengelola kepatuhan terhadap hukum-hukum syariah dalam seluruh operasional perbankan.
Sejarah Perkembangan Digitalisasi di Sektor Keuangan
Perkembangan digitalisasi di sektor keuangan memiliki akar sejarah yang mendalam.
Pada awalnya, teknologi diterapkan untuk meningkatkan efisiensi proses bisnis dan
mempermudah akses nasabah terhadap layanan keuangan. Perkembangan ini dimulai dengan
penggunaan komputer untuk mengelola dan menyimpan data transaksi, menggantikan proses
manual yang cenderung lambat dan rentan terhadap kesalahan.
Dalam beberapa dekade terakhir, terjadi lonjakan signifikan dalam pengembangan
teknologi finansial (fintech) yang semakin mengguncang fondasi sektor keuangan. Fintech
tidak hanya mencakup perbankan konvensional tetapi juga memasuki ranah perbankan
syariah. Perubahan ini menciptakan inovasi-inovasi seperti pembayaran digital, layanan peer-
to-peer lending, dan teknologi blockchain yang menciptakan cara baru dalam menyampaikan
layanan keuangan.

Implikasi dan Dampak Digitalisasi Terhadap Perbankan Syariah


Implikasi dari digitalisasi terhadap perbankan syariah mencakup berbagai aspek, mulai
dari pemberdayaan nasabah, peningkatan efisiensi operasional, hingga perubahan
fundamental dalam model bisnis. Digitalisasi memungkinkan perbankan syariah untuk
menjangkau lebih banyak nasabah dengan menyediakan layanan yang lebih mudah diakses
melalui platform digital.
Selain itu, dampaknya juga terasa dalam pengembangan produk-produk keuangan yang
lebih inovatif, termasuk produk-produk berbasis teknologi seperti sukuk digital dan platform
investasi syariah. Peningkatan efisiensi operasional melalui otomatisasi proses juga menjadi
salah satu dampak positif yang dirasakan oleh perbankan syariah.

Tren Digitalisasi dalam Konteks Perbankan Syariah


Tren digitalisasi dalam konteks perbankan syariah melibatkan pengintegrasian
teknologi yang semakin canggih, seperti kecerdasan buatan, analisis data besar (big data), dan
teknologi biometrik. Keberlanjutan tren ini menciptakan peluang untuk meningkatkan
pengalaman nasabah, menjaga keamanan transaksi, dan memberikan layanan keuangan yang
lebih inklusif.
Selain itu, perbankan syariah juga melibatkan diri dalam pemanfaatan teknologi
blockchain untuk meningkatkan transparansi dalam proses transaksi dan pengelolaan dana.
Dengan adopsi teknologi ini, diharapkan perbankan syariah dapat memberikan jaminan
kepatuhan syariah dan keamanan yang lebih baik kepada nasabah.

METODOLOGI PENELITIAN
Desain Penelitian
Penelitian ini mengadopsi desain penelitian deskriptif dan analisis kasus. Pendekatan
deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang dampak digitalisasi
terhadap keuangan dan perbankan syariah. Sementara itu, pendekatan analisis kasus
digunakan untuk memeriksa studi kasus yang relevan guna mendapatkan wawasan yang
mendalam tentang transformasi yang terjadi di lembaga keuangan dan perbankan syariah.

Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini mencakup institusi perbankan syariah, otoritas keuangan,
dan pemangku kepentingan terkait di Indonesia. Sampel dipilih secara purposif berdasarkan
kriteria inklusi yang mempertimbangkan tingkat adopsi teknologi dan dampaknya pada
layanan keuangan syariah. Beberapa bank syariah terkemuka dan inovatif serta lembaga
terkait akan menjadi subjek penelitian.

Teknik Pengumpulan Data


1. Studi Dokumen
Data akan dikumpulkan melalui studi dokumen terkait digitalisasi di sektor keuangan
dan perbankan syariah, termasuk kebijakan, laporan tahunan, dan publikasi resmi.
2. Wawancara
Wawancara mendalam akan dilakukan dengan pihak manajemen bank syariah, otoritas
keuangan, dan ahli keuangan syariah untuk mendapatkan pandangan langsung
mengenai dampak digitalisasi.
3. Observasi
Pengamatan langsung akan dilakukan terhadap platform dan layanan digital yang
disediakan oleh bank syariah untuk mendapatkan pemahaman praktis tentang
implementasi teknologi.

Metode Analisis Data


Analisis data akan dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Data yang dikumpulkan dari
studi dokumen, wawancara, dan observasi akan dianalisis secara deskriptif untuk
mengidentifikasi pola, tren, dan temuan yang muncul. Analisis kasus akan melibatkan
pembandingan mendalam terhadap institusi keuangan syariah yang telah mengadopsi
teknologi dengan yang belum atau kurang mengadopsi untuk mengevaluasi perbedaan dan
dampaknya. Data tersebut akan diolah dan disajikan secara sistematis untuk mendukung
temuan penelitian.

PEMBAHASAN
DAMPAK DIGITALISASI TERHADAP KEUANGAN DAN PERBANKAN SYARIAH
Transformasi Layanan Keuangan Syariah
Digitalisasi telah menjadi kekuatan transformasional dalam meredefinisi layanan
keuangan syariah. Dengan pemanfaatan teknologi modern, seperti aplikasi perbankan,
platform daring, dan fintech, bank syariah mengalami metamorfosis dalam menyajikan
layanannya. Kecepatan dan efisiensi menjadi poin utama dalam memberikan pengalaman
bertransaksi kepada nasabah. Penerapan teknologi memungkinkan pelanggan untuk
melakukan berbagai transaksi keuangan, mulai dari transfer dana, pembayaran, hingga
pengecekan saldo, dengan mudah dan cepat melalui perangkat seluler atau komputer.
Digitalisasi memberikan aksesibilitas yang lebih baik, menghilangkan hambatan geografis,
dan menciptakan lingkungan perbankan syariah yang lebih inklusif. Transformasi ini tidak
hanya tentang memudahkan akses; ini juga membawa kenyamanan kepada nasabah. Proses
yang lebih efisien dan respons cepat terhadap kebutuhan keuangan membangun kepercayaan
dan keterlibatan yang lebih erat antara nasabah dan lembaga keuangan syariah.

Inovasi Produk dan Layanan Syariah


Pendorong utama di balik transformasi ini adalah dorongan untuk berinovasi dalam
produk dan layanan keuangan syariah. Digitalisasi membuka pintu bagi berbagai inovasi,
menciptakan solusi yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin
kompleks. Layanan seperti pembiayaan peer-to-peer, platform investasi berbasis teknologi,
dan aplikasi perencanaan keuangan adalah contoh nyata bagaimana teknologi telah
memperluas cakupan layanan keuangan syariah. Pembiayaan yang lebih terdesentralisasi,
akses ke instrumen investasi yang lebih luas, dan alat perencanaan keuangan yang lebih
pintar adalah hasil langsung dari upaya mencari terobosan baru.
Inovasi ini bukan hanya mencerminkan kemajuan teknologi, tetapi juga respons
terhadap tuntutan pasar yang terus berkembang dan kebutuhan nasabah yang semakin
beragam. Digitalisasi menjadi pendorong utama untuk mencapai tujuan tersebut, membentuk
wajah baru dari layanan keuangan syariah yang lebih adaptif dan responsif.

Perubahan Pola Konsumen dan Keputusan Keuangan


Digitalisasi merangsang perubahan dalam perilaku konsumen di sektor keuangan
syariah. Konsumen cenderung lebih terbuka terhadap transaksi daring dan menerima
kemudahan yang ditawarkan oleh layanan keuangan berbasis teknologi. Selain itu, digitalisasi
memberikan akses yang lebih mudah terhadap informasi keuangan, memungkinkan nasabah
untuk membuat keputusan keuangan yang lebih terinformasi dan cerdas. Dengan adanya
platform daring, nasabah dapat memantau portofolio investasi, mengakses laporan keuangan,
dan melakukan analisis risiko secara lebih efektif.

Implikasi terhadap Efisiensi Operasional


Sejalan dengan perkembangan layanan dan inovasi produk, digitalisasi juga membawa
implikasi positif terhadap efisiensi operasional bank syariah. Automatisasi proses internal,
penggunaan kecerdasan buatan untuk analisis risiko, dan pemanfaatan teknologi blockchain
dapat mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi. Selain itu, pengelolaan data
yang lebih baik melalui teknologi big data memungkinkan bank untuk membuat keputusan
yang lebih cerdas dan strategis.
Dalam beberapa dekade terakhir, digitalisasi telah merubah lanskap keuangan dan
perbankan syariah di Indonesia. Transformasi ini melibatkan sejumlah aspek, mulai dari
layanan keuangan, inovasi produk, hingga perubahan pola konsumen. Dampak digitalisasi
tidak hanya terasa pada tingkat efisiensi operasional lembaga keuangan syariah, tetapi juga
menciptakan peluang baru dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat yang
semakin dinamis. Bagian berikutnya akan mengeksplorasi secara lebih mendalam masing-
masing dampak yang telah dijelaskan dalam pendahuluan ini.

TINJAUAN HISTORIS DIGITALISASI DI PERBANKAN SYARIAH


Periode Awal Digitalisasi di Perbankan Syariah
Periode awal digitalisasi di perbankan syariah, yang mencakup dekade terakhir abad
ke-20 dan awal abad ke-21, menandai langkah awal menuju transformasi teknologi dalam
sektor ini. Pada masa ini, perbankan syariah mulai mengintegrasikan teknologi informasi
dalam operasional mereka, meskipun dengan cakupan yang lebih terbatas dibandingkan
dengan saat ini. Penggunaan komputer dan jaringan komunikasi menjadi tonggak awal dalam
upaya mengotomatisasi beberapa proses perbankan. Meskipun sederhana, langkah ini
menandakan kesadaran industri perbankan syariah akan potensi teknologi untuk
meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan. Sebagai respons terhadap kebutuhan nasabah
yang semakin kompleks, perbankan syariah mulai menjelajahi potensi teknologi sebagai
sarana untuk menyediakan layanan yang lebih baik. Meskipun terbatas pada beberapa aspek
operasional, inovasi ini membuka jalan bagi transformasi lebih lanjut dalam menyajikan
layanan keuangan syariah.

Melejitnya Penggunaan Teknologi dalam Era Tertentu


Peningkatan signifikan dalam penggunaan teknologi terjadi pada era tertentu, terutama
pada awal abad ke-21. Perkembangan teknologi digital, seperti internet dan perangkat seluler,
membuka peluang baru bagi perbankan syariah untuk lebih responsif terhadap kebutuhan
nasabah secara efektif. Aplikasi perbankan seluler, situs web interaktif, dan sistem
manajemen risiko berbasis teknologi mulai diperkenalkan. Inovasi-inovasi ini mengubah
paradigma interaksi antara perbankan syariah dan nasabah, menyediakan layanan dengan
lebih cepat, dan menciptakan panggung untuk perkembangan lebih lanjut dalam digitalisasi
sektor keuangan syariah. Transformasi ini juga memunculkan tantangan baru, termasuk
peningkatan keamanan dan privasi data, yang menjadi perhatian utama di era digital ini.

Perkembangan Perangkat Digital yang Mewarnai Perbankan Syariah


Perkembangan perangkat digital, seperti ponsel pintar dan perangkat lunak keuangan,
menjadi poin kritis dalam transformasi digital perbankan syariah. Ponsel pintar
memungkinkan nasabah untuk mengakses layanan perbankan secara instan dari mana saja
dan kapan saja. Perangkat lunak keuangan yang semakin canggih mendukung berbagai
produk dan layanan, termasuk pembiayaan syariah dan investasi. Penggunaan teknologi ini
tidak hanya memberikan kenyamanan bagi nasabah tetapi juga membuka peluang baru bagi
lembaga perbankan syariah untuk berinovasi.
Tinjauan historis digitalisasi di perbankan syariah menunjukkan perkembangan yang
signifikan selama beberapa dekade terakhir. Dari periode awal yang ditandai dengan
penggunaan komputer hingga melejitnya teknologi pada era tertentu, perbankan syariah telah
mengalami transformasi besar-besaran. Perangkat digital, terutama ponsel pintar, telah
menjadi kunci utama dalam membentuk wajah perbankan syariah modern. Bagian berikutnya
akan mengeksplorasi dampak-dampak konkret dari digitalisasi ini terhadap keuangan dan
perbankan syariah di Indonesia.

TANTANGAN DAN PELUANG DIGITALISASI DI PERBANKAN SYARIAH


Tantangan dalam Implementasi Digitalisasi
1. Salah satu tantangan utama dalam mengimplementasikan digitalisasi di perbankan
syariah adalah tingkat kesadaran dan pemahaman masyarakat. Pendidikan dan
sosialisasi mengenai manfaat digitalisasi perlu ditingkatkan agar masyarakat dapat
mengadopsi teknologi dengan lebih mudah.
2. Keamanan data menjadi fokus krusial dalam lingkungan digital. Perbankan syariah
harus menghadapi tantangan ini dengan memastikan sistem keamanan data yang kuat
untuk melindungi informasi nasabah dari potensi ancaman siber.
3. Perubahan cepat dalam teknologi seringkali melebihi perkembangan regulasi.
Perbankan syariah harus menghadapi tantangan untuk selalu mematuhi peraturan dan
kebijakan yang berkaitan dengan digitalisasi, termasuk privasi data dan keamanan
transaksi.
4. Beberapa wilayah mungkin masih mengalami keterbatasan dalam infrastruktur
teknologi yang diperlukan untuk mendukung layanan perbankan syariah digital.
Investasi dalam infrastruktur teknologi menjadi suatu keharusan.

Peluang Pengembangan di Era Digital


1. Digitalisasi memberikan peluang besar untuk mengembangkan produk dan layanan
baru di perbankan syariah. Fintech dan inovasi teknologi keuangan dapat menjadi
katalisator untuk menciptakan produk pembiayaan syariah yang lebih fleksibel dan
mudah diakses.
2. Digitalisasi membuka pintu bagi peningkatan akses keuangan di kalangan masyarakat
yang sebelumnya sulit dijangkau oleh layanan perbankan tradisional. Ini termasuk
masyarakat pedesaan dan kelompok ekonomi lemah yang dapat diakses melalui
layanan perbankan syariah digital.
3. Dengan mengadopsi teknologi digital, perbankan syariah dapat meningkatkan efisiensi
operasional. Proses otomatisasi dan penggunaan teknologi kecerdasan buatan dapat
mengurangi biaya operasional dan meningkatkan produktivitas.
4. Melihat pertumbuhan fintech, perbankan syariah dapat menjalin kemitraan dengan
perusahaan-perusahaan ini untuk mengoptimalkan layanan. Kemitraan ini dapat
mencakup pengembangan solusi teknologi, seperti aplikasi perbankan seluler dan
sistem pembayaran digital.
Tantangan dan peluang dalam digitalisasi perbankan syariah menyoroti kompleksitas
perubahan ini. Sambil mengatasi tantangan seperti keamanan data dan regulasi, perbankan
syariah memiliki peluang besar untuk meningkatkan layanan, menciptakan produk baru, dan
memperluas akses keuangan melalui pengembangan teknologi di era digital. Dalam
menghadapi dinamika ini, kolaborasi antara lembaga keuangan, pemerintah, dan pemangku
kepentingan lainnya menjadi penting untuk merumuskan langkah-langkah strategis menuju
perbankan syariah yang berkelanjutan dan inklusif.
PENUTUP
Kesimpulan
1. Digitalisasi telah mengubah paradigma tradisional keuangan dan perbankan syariah.
Transformasi ini mencakup cara layanan keuangan disampaikan, diakses, dan
diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
2. Inovasi produk dan layanan syariah semakin berkembang seiring dengan adopsi
teknologi digital. Fintech dan platform keuangan digital telah menciptakan peluang
baru untuk memperluas jangkauan layanan perbankan syariah.
3. Digitalisasi telah memengaruhi pola konsumen di sektor perbankan syariah.
Masyarakat cenderung lebih memilih layanan yang efisien, cepat, dan dapat diakses
secara daring, menciptakan pergeseran dalam keputusan keuangan mereka.
4. Implementasi digitalisasi membawa dampak positif pada efisiensi operasional
perbankan syariah. Proses otomatisasi dan penggunaan teknologi telah membantu
mengurangi biaya operasional dan meningkatkan produktivitas.

Saran dan Rekomendasi


1. Melakukan kampanye sosialisasi dan edukasi lebih lanjut kepada masyarakat mengenai
manfaat digitalisasi dalam layanan perbankan syariah.
2. Mendorong kolaborasi antara perbankan syariah dan perusahaan fintech untuk
menciptakan inovasi produk dan layanan yang lebih baik.
3. Memastikan sistem keamanan data perbankan syariah diperkuat untuk melindungi
informasi nasabah.
4. Melibatkan pemerintah dalam merumuskan kebijakan dan regulasi yang mendukung
perkembangan perbankan syariah di era digital.

DAFTAR PUSTAKA
A'yun, I., & Putri, S. D. A. (2022). Peran Digitalisasi dan Informasi Terhadap Kinerja
Perbankan Syariah dalam Perspektif Society 5.0 Di Perekonomian di Indonesia. Journal
Islamic Banking, 2(1), 1-10.
Fitri, W. (2022). Pengaruh integritas perbankan syariah sebagai sektor keuangan dalam
meningkatkan perekonomian Indonesia pada masa pandemi. Jurnal Komunikasi Hukum
(JKH), 8(1), 317-333.
Rendy, D. P. (2022). Pengaruh Digital Banking Dan Service Quality Terhadap Keputusan
Customer Retantion Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Bank Syariah
Indonesia KCP Bandar Lampung Kedaton) (Doctoral dissertation, UIN RADEN
INTAN LAMPUNG).
Sumadi, S. (2020). Menakar Dampak Fenomena Pandemi Covid-19 Terhadap Perbankan
Syariah. Jurnal Hukum Ekonomi Syariah, 3(2), 145-162.
Tahliani, H. (2020). Tantangan Perbankan Syariah dalam Menghadapi Pandemi Covid-19.
Madani Syari'ah, 3(2), 92-113.

Anda mungkin juga menyukai