Pasar barang dikatakan seimbang bila penawaran pada pasar barang sama dengan permintaan
pada pasar tersebut. Penawaran menggambarkan kemampuan perekonomian, menghasilkan
barang dan jasa pada suatu periode tertentu. Permintaan menggambarkan pengeluaran yang
dilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi yang antara lain sektor rumah tangga (C), sektor
swasta (I), sektor pemerintah (G), dan sektor luar negeri (X – M).
• DALAM KESEIMBANGAN PASAR BARANG
VARIABEL-VARIABEL YANG DIGUNAKAN
TERBAGI MENJADI 2 JENIS VARIABEL, YAITU:
Variabel endogen (Endogenous variable), yang mana variabel ini merupakan suatu variabel
yang besarnya dipengaruhi oleh variabel lain, misalnya C, S, I, dan Tx (proporsional).
Variabel eksogen (Eksogenous variable), merupakan variabel yang nilainya tidak dipengaruhi
oleh variabel lain, missal G, Tr, dan Tx (lump stump tax).
VARIABEL-VARIABEL DI ATAS DIBEDAKAN DALAM STRUKTUR
PEREKONOMIAN, YAITU:
Variabel-variabel kegiatan ekonomi agregatif yang diperhatikan ialah C, S, I, Y, Tx, G, dan Tr.
Variabel-variabel kegiatan ekonomi agregatif yang diperhatikan ialah C, S, I, Y, X, M, Tx, Tr, dan G.
B. FUNGSI IS
Setelah kita ketahui model dari masing-masing variabel maka dapat dijelaskan bentuk dari
variabel fungsi yang digunakan untuk menentukan keseimbangan pasar barang (Kurva IS).
Kurva IS ialah suatu kurva yang menghubungkan titik-titik besarnya pendapatan nasional (Y)
pada berbagai tingkat bunga (i), dimana pasar barang dalam keseimbangan atau dengan kata
lain Kurva IS merupakan suatu kurva yang menunjukkan keseimbangan di pasar barang
(pendapatan sama pengeluaran dari berbagai sector ekonomi ).
Pada pembahasan sebelumnya variabel Investasi (I) dianggap sebagai variabel eksogen/merupakan variabel konstan. Akan tetapi dalam menentukan
persamaan kurva IS, variabel variabel endogen artinya besarnya pengeluaran investasi dipengaruhi oleh tingkat bunga (i). Maka bentuk fungsi fungsi investasi
I = f(i) dan secara persamaan matematika dapat ditulis I = Io – ei.
Dimana
I = besarnya investasi
bunga
i = tingkat bunga
keseimbangan pasar barang/fungsi IS pada perekonomian dua sector Y = C + I
Dimana: C = a + bY
I = Io – e I
Y = a + By + Io – e I
Y – By = a + Io – e I
(1 – b)Y = a + Io – e I
Y = a + Io – ei
1 -b
Fungsi IS = Y = a + Io – ei
1–b
2. PEREKONOMIAN TERTUTUP DENGAN
KEBIJAKAN FISKAL
Kebijakan fiskal dalam perekonomian ini tidak terbatas pada kebijakan
perpajakan, tetapi juga kebijakan seperti kenaikkan gaji, bunga, utang, dan
transfer.
Jadi pendeknya kebijakan fiskal disini adalah pengeluaran pemerintah (G),
pajak (Tx), dan pembayaran (Tr). Dengan adanya kebijakan fiskal ini dapat
menggeser kondisi keseimbangan dalam pasar barang (kurva IS). Posisi kurva
IS akan berubah apabila terjadi perubahan pada sector riil (pasar barang),
perubahan di sector riil dapat terjadi sebagai akibat dari aktivitas kebijakan
pemerintah yang ditujukan untuk mempengaruhi sector riil disebut kebijakan
fiskal.
A. Kebijakan fiskal yang bersifat konstraktif
ISo
ISI
0 Y
ISI
IS
O
0 Y
1-b
dijelaskan dengan menggunakan Fs = I = Io - ei
Y1 Y2
Io II