Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS KESEIMBANGAN

PASAR BARANG (KURVA IS)


NAMA KELOMPOK :
1. RANI APRILIA B200180315
2. INDAH SETYAWATI B200180316
3. ASWANTA WISNU P B200180323
A. KESEIMBANGAN PASAR BARANG

 Pasar barang dikatakan seimbang bila penawaran pada pasar barang sama dengan permintaan
pada pasar tersebut. Penawaran menggambarkan kemampuan perekonomian, menghasilkan
barang dan jasa pada suatu periode tertentu. Permintaan menggambarkan pengeluaran yang
dilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi yang antara lain sektor rumah tangga (C), sektor
swasta (I), sektor pemerintah (G), dan sektor luar negeri (X – M).
• DALAM KESEIMBANGAN PASAR BARANG
VARIABEL-VARIABEL YANG DIGUNAKAN
TERBAGI MENJADI 2 JENIS VARIABEL, YAITU:

 Variabel endogen (Endogenous variable), yang mana variabel ini merupakan suatu variabel
yang besarnya dipengaruhi oleh variabel lain, misalnya C, S, I, dan Tx (proporsional).
 Variabel eksogen (Eksogenous variable), merupakan variabel yang nilainya tidak dipengaruhi
oleh variabel lain, missal G, Tr, dan Tx (lump stump tax).
VARIABEL-VARIABEL DI ATAS DIBEDAKAN DALAM STRUKTUR
PEREKONOMIAN, YAITU:

 Perekonomian tertutup sederhana

 Variabel-variabel kegiatan ekonomi agregatif yang diperhatikan ialah C, S, I dan Y.

 Perekonomian tertutup dengan kebijakan fiskal

 Variabel-variabel kegiatan ekonomi agregatif yang diperhatikan ialah C, S, I, Y, Tx, G, dan Tr.

 Perekonomian terbuka tanpa kebijakan fiskal

 Variabel-variabel kegiatan ekonomi agregatif yang diperhatikan ialah C, S, I, Y, X, dan M.

 Perekonomian terbuka dengan kebijakan fiskal

 Variabel-variabel kegiatan ekonomi agregatif yang diperhatikan ialah C, S, I, Y, X, M, Tx, Tr, dan G.
B. FUNGSI IS

 Setelah kita ketahui model dari masing-masing variabel maka dapat dijelaskan bentuk dari
variabel fungsi yang digunakan untuk menentukan keseimbangan pasar barang (Kurva IS).
 Kurva IS ialah suatu kurva yang menghubungkan titik-titik besarnya pendapatan nasional (Y)
pada berbagai tingkat bunga (i), dimana pasar barang dalam keseimbangan atau dengan kata
lain Kurva IS merupakan suatu kurva yang menunjukkan keseimbangan di pasar barang
(pendapatan sama pengeluaran dari berbagai sector ekonomi ).

Gambar 15. Fungsi IS Y


C. FUNGSI KESEIMBANGAN PASAR BARANG (IS) DALAM :

1. Perekonomian tertutup sederhana


 Perekonoian tertutup sederhana mempunyai persamaan Y = C + I.

 Pada pembahasan sebelumnya variabel Investasi (I) dianggap sebagai variabel eksogen/merupakan variabel konstan. Akan tetapi dalam menentukan
persamaan kurva IS, variabel variabel endogen artinya besarnya pengeluaran investasi dipengaruhi oleh tingkat bunga (i). Maka bentuk fungsi fungsi investasi
I = f(i) dan secara persamaan matematika dapat ditulis I = Io – ei.

Dimana

I = besarnya investasi

Io = besarnya investasi pada tingkat bunga sebesar nol

e = MEI = merupakan tambahan investasi yang diakibatkan adanya perubahan tingkat

bunga

i = tingkat bunga
 keseimbangan pasar barang/fungsi IS pada perekonomian dua sector Y = C + I

Dimana: C = a + bY
I = Io – e I
Y = a + By + Io – e I
Y – By = a + Io – e I
(1 – b)Y = a + Io – e I
Y = a + Io – ei
1 -b
Fungsi IS = Y = a + Io – ei
1–b
2. PEREKONOMIAN TERTUTUP DENGAN
KEBIJAKAN FISKAL
 Kebijakan fiskal dalam perekonomian ini tidak terbatas pada kebijakan
perpajakan, tetapi juga kebijakan seperti kenaikkan gaji, bunga, utang, dan
transfer.
 Jadi pendeknya kebijakan fiskal disini adalah pengeluaran pemerintah (G),
pajak (Tx), dan pembayaran (Tr). Dengan adanya kebijakan fiskal ini dapat
menggeser kondisi keseimbangan dalam pasar barang (kurva IS). Posisi kurva
IS akan berubah apabila terjadi perubahan pada sector riil (pasar barang),
perubahan di sector riil dapat terjadi sebagai akibat dari aktivitas kebijakan
pemerintah yang ditujukan untuk mempengaruhi sector riil disebut kebijakan
fiskal.
A. Kebijakan fiskal yang bersifat konstraktif

Yaitu kebijakan ekonomi makro yang tujuannya untuk


menurunkan kegiatan ekonomi dalam perekonomian. Kebijakan
ini dapat dilakukan dengan cara merumuskan pengeluaran
pemerintah (G) atau menaikkan penerimaan pajal (Tx).
Turunnya pengeluaran pemerintah dan naiknya penerimaan
pajak mengakibatkan kurva IS bergeser ke kiri bawah.
i

ISo

ISI
0 Y

Gambar 16. Pergeseran Kurva IS Akibat Kebijakan Konstraktif


B. Kebijakan fiskal yang ekspansif
Yaitu kebijakan ekonomi makro yang mempunyai tujuan untuk
memperbesar kegiatan ekonomi dalam perekonomian dengan cara
menaikkan pengeluaran pemerintah (G) atau menurunkan pajak (Tx).
Naiknya pengeluaran pemerintah dan turunnya pajak mengakibatkan kurva
IS bergeser ke kanan atas.

ISI

IS
O
0 Y

Gambar 17. Pergeseran Kurva IS Akibat Kebijakan Ekspansif


S I=S S S
C. Kebijakan fiskal murni
SI S2
Merupakan kebijakan fiscal yang
tidak disertai dengan berubahnya S1
So
jumlah uang yang beredar. 45
0
Pengaruh kebijakan fiskal I+G
-a
terhadap posisi kurva IS dapat pula Fs=IS=Y=a+Io-ei

1-b
dijelaskan dengan menggunakan Fs = I = Io - ei

grafik fungsi IS berikut :


IS2
IS1

Y1 Y2
Io II

Gambar 18. Grafik Fungsi IS dan Kebijakan Fiskal

Keterangan : Apabila pemerintah melakukan pengeluaran pemerintah


sebesar G, mengakibatkan keseimbangan dalam pasar barang (IS) akan
bergeser ke kanan atas dari I menjadi I + G.
3. Untuk perekonomian terbuka tanpa kebijakan fiskal dan dengan kebijakan fiscal
Apa yang sudah kita bicarakan mengenai permintan konsumsi, permintaan investasi, pengeluaran
pemerintah, dalam perekonomian terbuka ditambah variabel ekspor bersih (X – M) sehingga merupakan
permintaan agregatif terhadap barang dan jasa (C + I + G+ (X – M)). Sedangkan jumlah produksi barang dan jasa
yang dihasilkan selama satu tahun disebut produksi domestik bruto merupakan sisi penawaran barang dan jasa
dalam suatu perekonomian. Keseimbangan antara penawaran agregatif dan permintaan dalam pasar barang dapat
dinyatakan sebagai Y = C + I + G + (X – M).

Anda mungkin juga menyukai