Anda di halaman 1dari 10

KESEIMBANGAN PASAR UANG DAN PASAR

BARANG

BAB I
PENDAHULUAN
        I.            LATAR BELAKANG
Seiring dengan perkembangan zaman yang mengakibatkan berkembangan dan
meningkatnya kebutuhan kita sebagai manusia, kita dituntut untuk lebih cerdas dan
kretif dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Sebagai manusia sosial kita tidak akan
pernah bisa memenuhi kebutuhan hidup kita sendiri. Meproduksi semua kebutuhan
hidup sendiri. Karena hal demikainlah banyaknya perusahaan perusahaan yang
memproduksi barang dan jasa untuk pemenuhan kebutuhan hidup seluruh umat
manusia. Hal inilah yang menimbulakan adanya pasar barang, yaitu tempat dimana
bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi barang dan jasa
tertetu.
Untuk menunjang pasar barang dalam proses produksi konsumi juga diperlukan
pasar uanga. Pasar Uang bagi suatu Perusahaan atau lembaga-lembaga lainnya
Pasar uang sudah menjadi target untuk kelancaran bisnis dan untuk
mengembangkan bisnis. Seperti halnya dengan kebanyakan pasar lainnya, pasar
uang dari segi tinjauan kita terdiri dari permintaan dan penawaran. Yang dimaksud
dengan penawaran uang disini ialah jumlah uang yang beredar dalam masyarakat,
yaitu yang terdiri dari uang kartal dan uang giral. Sedangkan yang dimaksud
dengan permintaan akan uang, dilain pihak, ialah kebutuhan masyarakat akan uang
tunai, tetunya untuk pemenuhan kebutuhan hidup seperti memebeli barang dan jasa
di pasar barang.
    II.            RUMUSAN  MASALAH
1.     Apa yang dimaksud dengan Pasar Barang dan Pasar Uang?
2.     Apa Kaitan antara Pasar Barang dengan Pasar Uang?
3.     Bagaimana keseimbangan atau equilibrium Pasar barang dan Pasar Uang?

  III.            TUJUAN PENULISAN
Kami membuat makalah  ini dengan tujuan guna memenuhi tugas mata kuliah
Pengantar Ekonomi Makro sebagaimana makalah ini adalah
tugas mengenaiKeseimbangan Pasar Barang dan Keseimbangan Pasar Uang.
Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah tersebut, makalah  ini juga kami
maksudkan untuk memberi sedikit pengetahuan kepada kerabat dan teman-teman
di sekitar tentang Keseimbangan Pasar Barang dan Pasar Uang.
IV.            METODE PENELITIAN
Dalam pembuatan karya tulis ini penulis mencari data dengan cara pencarian
internet dan referensi lainnya.

BAB II
PEMBAHASAN
A.   PENGERTIAN PASAR BARANG DAN PASAR UANG
Pasar barang adalah pasar dimana semua barang dan jasa yang diproduksi oleh
suatu Negara dan dalam jangka waktu tertentu.
Permintaan dalam pasar barang merupakan agregasi dari semua permintaan
akan barang dan jasa didalam negeri, sementara yang menjadi penawarannya
adalah semua barang dan jasa yang diproduksi dalam negeri.
Pasar barang/komoditi atau dikenal dengan Bursa komoditi adalah pasar
yang kegiatannya mempertemukan antara penjual dan pembeli untuk
memperjualbelikan barang-barang komoditi misalnya kopi, kedelai, kakao, gula,
jagung, tembakau, karet, CPO (crude palm oil), emas, perak, tembaga, dan lainnya.
Kegiatan ekonomi yang tergolong pasar barang :
a)     Pasar barang nyata/riil : Pasar yang hanya menjual barang dalam bentuk dan fisik
yang jelas contoh pasar Kebayoran lama dan pasar Senin
b)    Pasar barang abstrak pasar yang menjual produk tidak terlihat secara fisik, contoh :
pasar komuditas atau komudity yang menjual barang semu seperti Pasar Karet dan
Pasar Tembakau
     
Pasar uang adalah keseluruhan permintaan dan penawaran dana-dana atau surat-
surat berharga yang mempunyai jangka waktu satu tahun atau kurang dari satu
tahun dan dapat disalurkan melalui lembaga-lembaga perbankan. Pasar uang sering
juga disebut pasar kredit jangka pendek.
Pasar Uang merupakan pertemuan demand dan supply dana jangka pendek.
Dalam pasar uang, valuta asing diperlukan untuk membayar kegiatan ekspor
impor, hutang luar negeri.
Pasar Uang tradingnya dilakukan melalui Bursa atau Stock Exchange, Pasar
Uang sifatnya abstrak, tidak ada tempat khusus seperti halnya dengan Pasar Modal,
transaksi pada Pasar Uang dilakukan secara OTC (Over The Counter Market),
dilakukan oleh setiap peserta (partisipan) melalui Desk atau Dealing Room
masing-masing peserta.
 Pelaku Pasar Uang:
o   Bank o   Perusahaan-perusahaan besar
o   Yayasan o   Lembaga Pemerintah
o   Dana Pensiun o   Lembaga Keuangan lain
o   Perusahaan Asuransi o   Individu Masyarakat

Contoh kegiatan Pasar Uang adalah : SBI, SPBU, Sertifikat Deposito.

·        SBI (SERTIFIKAT BANK INDONESIA)


Sertifikat Bank Indonesia merupakan jenis surat berharga  yang dikeluarkan
oleh bank indonesia selaku bank sentral, yang dimaksudkan untuk dibeli oleh bank
umum dengan nilai nominal yang sangat besar. Tujuan bank Indonesia
mengelurkan sertifikat tersebut adalah mengurangi peredaran uang didlam
masyarakat.
·         SPBU (SURAT BERHARGA PASAR UANG)
Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) adlah surat berharga yang dikeluarkan oleh
bank umum dan hanya dibeli oleh bank Indonesia dengan nilai nominal yang
cukup besar. Tujuan adanya SBPU ini adalah menigkatkan likuiditas bank umum
dan untuk menekan laju inflasi.
·        SERTIFIKAT DEPOSITO
Sertifikat deposito merupakan semacam surat berharga yang dikeluarkan oleh
Bank dalamnilai nominal tertentu sebagai suart atas unjuk.
B.   KETERKAITAN ANTARA PASAR BARANG DENGAN PASAR UANG
Ada dua keterkaitan antara pasar barang dan pasar uang:
1.     Pendapatan dan Permintaan Uang
Permintaan uang tergantung pada pendapatan. Pada saat output (pendapatan)
agregat (Y) meningkat, jumlah transaksi yang memerlukan penggunaan uang
meningkat pula.
     “ Pendapatan yang ditentukan di pasar barang, memiliki pengaruh besar atas
permintaan uang di pasar uang”
2.     Balanja Investasi yang direncanakan dan Tingkat Bunga
Belanja Investasi yang direncanakan (I) bergantung pada tingkat bunga (r).
semakin tinggi tingkat bunga, semakin rendah tingkat belanja investasi yang
direncanakan.
     INVESTASI, TINGKAT BUNGA, DAN PASAR BARANG
          Ketika tingkat bunga turun, Investasi yang direncanakan naik.
          Ketika tingkat bunga naik, Investasi yang direncanakan turun.
          Alasan dari efek ini, ingatlah bahwa Investasi adalah pembelian modal baru
oleh perusahaan. Keputusan perusahaan untuk berinvestasi pada suatu proyek
bergantung pada apakah laba yang diharapkan dari proyek tersebut seuai dengan
biaya. Biasanya, biaya proyek investasi yang besar adalah biaya bunga.
          Uang yang dipertimbangkan untuk menjalankan proyek umumnya dipinjam
dan dilunasi kembali pada periode yang lebih lama. Biaya rill proyek investasi
bergantung sebagian pada tingkat bunga—biaya meminjam. Ketika tingkat bunga
naik, uang menjadi lebih mahal dan sedikit proyek yang mungkin dijalankan.
Kenaikkan tingkat bunga, ceteris peribus, cenderung mengurangi tingkat belanja
investasi yang direncanaka. Ketika tingkat bunga turun, akan lebuh murah
meminjam uang dan lebih banyak proyek invetasi yang mungkin dijalankan,
penurunan tingkat bunga citeris paribus, cenderung menaikkan tingkat belanja
investasi yang direncanakan.
         

Hubungan antara tingkat bunga dan investasi yang direncanaka


diilustrasikan oleh kurva permintaan yang melandai turun:
“Semakin tinggi tingkat bunga, semakin rendah pula tingkat Investasi yang
direncanakan.”
          Investasi yang direncanakan bergantung pada tingkat bunga untuk
mempertimbangkan pengaruh hubungan ini terhadap pengeluaran agregat yang
direncanakan (AE).
AE ≡ C + I + G
          Banyak tingkat I yang mungkin terjadi, masing – masing berhubungan
dengan tingkat bunga yang berbeda. Ketika tingkat bunga berubah, investasi yang
direncanakan berubah pula. Oleh sebab itu, perubahan tingkat bunga (r) juga
menyebabkan perubahan belanja total yang direncanakan (C + I + G). 
          Efek perubahan tingkat bunga meliputi :
§  Tingkat bunga yang lebih tinggi (r) menghambat investasi yang direncanakan (I)
§  Investasi yang direncanakan adalah bagian dari pengeluaran agregat yang
direncanakan (AE)
§  Oleh sebab itu, ketika tingkat bunga naik, pengeluaran agregat yang direncanakan
(AE) pada segala tingkat pendapatan turun.
§  Akhirnya, penurunan pengeluaran agregat yang direncanakan menurunkan output
(pendapatan) ekuilibrium (Y) sebesar pengganda penurunan awal investasi yang
direncanakan.
PERMINTAAN UANG, OUTPUT (PENDAPATAN) AGREGAT, DAN PASAR
UANG
          Tingkat bunga mempengaruhi tingkat belanja investasi yang direncanakan
sehingga juga mempengaruhi pasar barang. Sekarang kita lihat cara pasar barang
mempengaruhi pasar uang. Peningkatan tingkat bunga meningkatkan biaya
peluang memegang uang yang tak berbunga (jika dibandingkan dengan obligasi
berbunga), yang mendorong orang untuk menyimpan lebih banyak dana dalam
obligasi dan lebih sedikit dalam saldo rekening cek. Kurva permintaan uang
melandai menurun (Md) :

          Permintaan uang bergantung tingkat pendapatan dalam perekonomian. Lebih


banyak pendapatan berarti lebih banyak transaksi, dan peningkatan volume
transaksi menyiratkan permintaan uang yang lebih besar. Seiring semakin
banyaknya orang menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi dan membeli lebih
banyak, lebih banyak uang yang akan diminta untuk memenuhi volume transaksi
yang meningkat. Akibatnya peningkatan pendapatan menggeser kurva permintaan
uang ke kanan. Digambarkan pada kurva berikut:
                   

Tingkat bunga ekuilibrium adalah titik dimana kuantitas uang yang diminta
sama dengan kuantitas uang yang ditawarkan.seperti dilihatkan pada kurva:

Dari kurva di atas namapak efek dari peningkatan pendapatan (Y) tehadap
tingkat bunga. Peningkatan Y akan menyebabkan kurva permintaan uang bergeser
ke kanan.
Tingkat ekuilibrium tingkat bunga tidak ditentukan secara eksklusif di pasar
uang. Perubahan output (pendapatan) agregat (Y), yang terjadi di pasar barang,
menggeser kurva permintaan uang dan menyebabkan perubahan dalam tingkat
bunga. Tingkat Y yang lebih rendah akan menyebabkan tingkat ekuilibrium r lebih
tinggi pula.
C.   EQUILIBRIUM PADA PASAR BARANG DAN PASAR UANG
1.     EQUILIBRIUM PASAR BARANG
Equilibrium atau Keseimbangan pasar barang tercapai bila penawaran
barang dan jasa telah sama dengan permintaannya. Pada kondisi ini, total produksi
sama dengan total pengeluaran.
Y=AE
C+S=C+I
S=I
f(Y) = f(r)
Kurva IS didefinisikan sebagai kurva yang menunjukkan hubungan antara
berbagai tingkat bunga dengan pendapatan nasional yang menjamin
(memungkinkan) pasar barang dalam keadaan seimbang.
Kita mengetahui bahwa dalam pasar barang ada tingkat ekuilibrium output
(pendapatn) agregat (Y) untuk tiap nilai tingkat bunga (r). untuk nilai r tertentu,
kita bisa menentukan nilai ekuilibrium Y. Nilai ekuilibrium Y turun ketika r naik
dan naik ketika r turun. Oleh sebab itu, ada hubungan negative antara ekuilibrium
Y dengan r. Alasan hubungan negative ini adalah hubungan negative antara
investasi yang direncanakan dengan tingkat bunga. Ketika tingkat bunga naik,
investasi yang direncanakan (I) turun, dan penurunan dalam I ini menyebabkan
penurunan nilai ekuilibrium Y.

Hubungan negatif antara nilai ekuilibrium Y dan r diperlihatkan pada kurva


IS:
          Kita juga mengetahui dari analisis sebelumnya dalam pasar barang, bahwa
ketika pembelian pemerintah (G) meningkat dengan tingkat bunga konstan, nilai
ekuilibrium Y naik. Ini berarti kurva IS bergeser ke kanan ketika G meningkat.
Dengan r sama dan nilai G lebih tinggi, nilai ekuilibrium Y lebih besar. Ketika G
turun, kurva IS bergeser ke kiri.
2.     EQUILIBRIUM DALAM PASAR UANG
Keseimbangan pasar uang tercapai bila permintaan uang(L) telah sama
dengan penawaran uang(M).
Jadi, L = M
KurvaLMmenunjukkankombinasitingkatbungadantingkatpendapatanyangko
nsistendengankeseimbangandalampasaruntukkeseimbanganuangriil.
Kurva LM menggambarkan hubungan diantara tingkat pendapatan dan
tingkat bunga. Semakin tinggi tingkat pendapatan, semakin tinggi permintaan
terhadap keseimbangan uang riil, dan semakin tinggi tingkat bunga  keseimbangan.
Karena itu, kurva LM  miring keatas.
Pada pasar uang, ada nilai ekuilibrium tingkat bunga (r) untuk tiap nilai
output (pendapatan) agregat (Y). nilai ekuilibrium r ditentukan pada tingkat di
mana kuantitas uang yang diminta sama dengan kuantitas uang yang ditawarkan.
Untuk nilai Y tertentu, kita bisa menentukan nilai ekuilibrium r di pasar uang.nilai
ekuilibrium r naik ketika Y naik dan turun ketika Y turun—hubungan positif anata
nilai ekuilibrium r dan Y. Alasan hubungn positif ini adalah hubungan positif
anatara permintaan uang dan Y. Ketika Y naik, permintaan uang naik karena lebih
banyak uang yang diminta untuk volume transaksi yang meningkat dalam
perekonomian. Peningkatan permintaan uang meningkatkan nilai r—sehingga
tercapai hubungan positif antara nilai ekuilibrium r dan Y. Hubungan positif
tersebut dapat dilihat dari kurva LM:

Ketika penawaran uang (Ms) meningkat dengan dengan tingkat konstan Y,


nilai ekuilibrium r turun, maka kurva bergeser ke kanan ketika M s naik. Dengan Y
yang sama dan nilai Ms yang lebih tinggi, nilai ekuilibrium r lebih rendah. Ketika
Ms turun, kurva LM bergeser ke kiri. 

3.     EQUILIBRIUM PADA KEDUA PASAR (PASAR BARANG DAN PASAR


UANG)

Diagram IS-ML adalah kurva IS dan ML bersama sama dalam satu grafik.
Titik dimana kedua kurva berpotongan adalah titik di mana ekuilibrium terjadi
pada kedua pasar, pasar barang maupun pasar uang.
Peningkatan pembelian pemerintah (G)
Nilai ekuilibrium Y dan r dipengaruhi oleh perubahab G—kebijakan fiscal.
Peningkatan G menyebabkan nilai ekuilibrium Y dan r yang lebih tinggi.
Diilustrasikan dalam grafik :

Penurunan G menyebabkan nilai ekuilibrium Y dan r lebih rendah karena


tingkat G yang lebih rendah menyebabkan kurva IS bergeser ke kiri.
Peningkatan penawaran uang (Ms)
          Nilai ekuilibrium Y dan r terpengaruh oleh perubahan M s—kebijakan
Moneter. Peningkatan Ms menggeser kuva LM ke kanan, oleh sebab itu
peningkatan Ms menyebabkan nilai ekuilibrium yang lebih tinggi dari Y dan nilai
kesetimbangan r yang lebih rendah.

Diilustrasikan dalam grafik :


          Penurunan Ms menyebabkan nilai ekuilibrium Y yang lebih rendah dan nilai
ekuilibrium r yang lebih tinggi karena penawaran uang yang menurun
menyebabkan kurva LM bergeser ke kiri.
          Diagram IS-LM adalah cara yang bermanfaat untuk melihat efek perubahan
kebijakan fiscal dan moneter pada output (pendapata) agregat dan tingkat bunga
melalui pergeseran ke dua kurva.

BAB III
PENUTUP
I.                   KESIMPULAN
Pasar barang dan pasar uang tidak beoperasi secara indipenden. Kejadian di
pasar uang memiliki pengaruh besar atas pasar barang, dan kejadian di pasar
barang memiliki pengaruh besar ata pasar uang.
Dua kaitan penting antara pasar barang dengan pasar uang. Tingkat output
(pendapatan) agregat (Y), yang ditentukan di pasar barang, menentukan volume
transaksi tiap priode sehingga mempengaruhi permintaan uang di pasar uang, dan
tingkat bunga (r), yang ditentukan di pasar uang, mempengaruhi tingkat belanja
investasi yang direncanakan di pasar barang.
II.                SARAN
Dalam pembuatan makalah mengenai keseimbangan pasar barang dan pasar
uang mungkin masih banyak kekurangan, baik di segi penulisan ataupun dari
penyusunan kalimat dan kata-katamya,oleh sebab itu kami selaku penulis minta
maaf sebesar-besarnya kepada dosen dan mahasiswa semua, sebagai penyempurna
kami mengharap kritik dan saran yang positif dari teman-teman semua.

DAFTAR ISI
http://hpweblog.wordpress.com/2012/10/19/pasar-barang-dan-pasar-uang-model-
is-lm/
http://anisamoetzh.blogspot.com/2013/12/keseimbangan-pasar-uang-dan-pasar-
barang.html

Anda mungkin juga menyukai