Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TENTANG TEORI PRODUKSI

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Ekonomi Mikro Syariah
Dosen pengampu : Elysa Najachah, M.A.

Disusun oleh :
kelompok 3
1. Siti Fatimah (1805026007)
2. Anik Isnaeni (1805026087)
3. Nur Khakiki Rokhipah (1805026091)
4. Alvin Naja (1805026096)
5. Diana Putri Lestari (1805026106)
6. Istiqomah Regiana N (1805026113)
7. Moh Rizal As Safiq (1805026115)
8. Naili Faridlotun Nisa (1805026119)
9. Olfy Trisna W (1805026124)
10. Eugherisha Ramdlanis K (1805026148)
S1 EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun nonmateri.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca. Sehingga untuk kedepannya kami dapat memperbaiki bentuk maupun menambah
isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Semarang, November 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 2
A. Bentuk Organisasi Perusahaan ........................................................................................
B. Jangka Waktu Produksi...................................................................................................
C. Tahap-tahap Produksi .....................................................................................................
D. Fungsi Produksi ..............................................................................................................
E. Faktor-faktor Produksi ....................................................................................................
F. Kurva Isoquant ................................................................................................................
G. Garis Biaya Produksi (Isocost) .......................................................................................
H. Skala Hasil (Return Of Scale) .........................................................................................
I. Produksi Dalam Perspektif Islam....................................................................................
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................
A. Simpulan .........................................................................................................................
B. Saran ...............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan

BAB II
PEMBAHASAN
A. Fungsi Produksi
Fungsi produksi adalah hubungan diantara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi
yang diciptakan. Faktor-faktor produksi yang diciptakan terdiri dari tenaga kerja, tanah,
modal, dan keahlian keusahawan. Dalam teori ekonomi, menganalisis mengenai produksi
selalu dimisalkan bahwa tiga faktor produksi (tanah, modal, keahlian keusahawan) adalah
tetap jumlahnya. Hanya tenaga kerja yang dipandang sebagai faktor produksi yang
berubah-ubah jumlahnya.
Hubungan antara faktor-faktor produksi dengan tingkat output yang dihasilkan apabila
input yang digunakan adalah tenaga kerja, modal dan kekayaan alam dapat dirumuskan
melalui persamaan berikut ini (Sadono Sukirno, 1994: 94):
Q = f (K, L)
Dimana:
Q adalah Output
K adalah Input capital
L adalah Input tenaga kerja

Berbagai kombinasi input yang menghasilkan tingkat output yang sama digambarkan
dalam kurva isoquant. Isoquant adalah kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi input
(K dan L) yang menghasilkan satu tingkat produksi tertentu.

1
B. Faktor Produksi
Faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi
barang atau jasa. Faktor produksi pada awalnya dibagi menjadi empat kelompok, yaitu
tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan1. Namun seiring
perkembangan faktor sumber daya alam cakupannya diperluas dimana Sumber daya
informasi termasuk sebagai sumber faktor produksi karena semakin pentingnya informasi
di era Globalisasi, (Griffin R : 2006) secara total, saat ini ada lima yang dianggap faktor
produksi, yaitu Tenaga kerja (Labor), modal (capital), Sumber daya fisik (physical
Resources), Kewirausahaan (enterprenurship), dan sumber daya informasi (information
resources)2.
Jika secara umum umum faktor produksi telah disebutkan pada paragraph
sebelumnya, pembahasan tentang faktor produksi dalam islam, menurut A.H .M Sadeq
belum menemukan titik kesepakatan antara para penulis-penulis muslim3. Sebagian
mengatakan bahwa ada empat faktor produksi , meliputi sumber daya alam, sumber daya
manusia, modal dan manajemen, M.Umar Chapra menambahkan bahwa organisasi adalah
salah satu faktor produksi4. Jadi menurut M. Umar Chapra yang termasuk faktor-faktor
produksi adalah tanah, tenaga kerja, modal , dan organisasi.
1. Tanah
Tanah sebagai faktor produksi mencakup semua sumber daya alam baik yang berada
diatas permukaan maupun dibawah permukaan bumi. Dimana dalam islam mengakui
tanah sebagai salah satu faktor produksi yang penting karena mencakup sumber daya
alam yang digunakan dalam proses produksi.
2. Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak
langsung menjalankan kegiatan produksi, dimana kekayaan alam suatu negara tidak
akan berguna apabila tidak dimanfaatkan oleh manusia. Berdasarkan kualitasnya

1
Totok Turisbiyanto, Tesis : “ANALISI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN USAHA
INDUSTRI KECIL SO’ON DI KABUPATEN KLATEN (STUDI KASUS DI DESA MANJUNG KECAMATAN NGAWEN)" (Surakarta
: USM, 2011), hlm. 11
2
Ibid, hlm.12
3
Fita Nurotul Faizah, Tesis “TEORI PRODUKSI DALAM STUDI EKONOMI ISLAM MODERN” (Semarang : UIN
Walisongo,2018) hlm.48
4
Ibid, hlm.48

2
tenaga kerja dibagi menjadi tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terampil, dan tenaga
kerja tidak terlatih.
3. Modal
Semua benda yang menghasilkan pendapatan selain tanah harus dianggap sebagai
modal, dimana modal merupakan barang-barang atau peralatan yang digunakan dalam
proses produksi. Berdasarkan sumbernya modal sendiri dibagi menjadi dua, yaitu
modal sendiri (yang berasal dari perusahaan) dan modal asing (yang berasal dari luar
perusahaan) .
4. Organisasi
Menurut Chester I organisasi adalah sebuah sistem dari aktivitas yang dikoordinasi
secara sadar oleh dua orang atau lebih. Suatu organisasi mengandung empat
karakteristik, yaitu :
1) Adanya koordinasi usaha
2) Mempunyai tujuan bersama
3) Terdapat pembagian kerja
4) Adanya heriaki kekuasaan.5

C. Produksi Dalam Perspektif Islam


Al Ghazali menggunakan kata kasab dan Islah yaitu sebuah usaha fisik yang
dikerahkan manusia serta untuk mengelola dan mengubah sumber daya yang tersedia agar
mempunyai manfaat yang lebih banyak dan tinggi. Ia mengklasifikasi kegiatan produksi
menurut kepentingan sosialnya dan menitik beratkan perlunya kerja sama dan koordinasi.
Jika seseorang sudah mencukupi berkecumpung dalam proses produksi dalam
mencukupi kebutuhan, maka ada kewajiban sudah terpenuhi, apabila belum ada maka akan
dimintai pertanggung jawaban di akhirat kelak. Karena tanggung jawab manusia sebagai
khalifah adalah mengelola sumber daya yang telah disediakan oleh allah agar kesejahteraan
dan keadilan dapat ditegakan. Selain itu Nilai universal islam tentang produksi adalah
adanya perintah untuk mencari sumber yang halal dan baik bagi aktivitas produksi dan
memanfaatkan output pada jalan kebaikan dan tidak mendzalimi pihak lain6.

5
Ibid, hlm.57
6
dari Ir. Adiwarman A.karim, Ekonomi Mikro Islami, PT.grafindo Persada, Hal.12

3
Tujuan produksi dalam perspektif fiqh ekonomi khalifah Umar bin Khatab adalah
sebagai berikut:
1. Merealisasikan keuntungan seoptimal mungkin Merealisasikan keuntungan
seoptimal mungkin berarti ketika berproduksi bukan sekadar berproduksi rutin atau
asal produksi melainkan harus betul-betul memperhatikan realisasi keuntungan,
namun demikian tujuan tersebut berbeda dengan paham kapitalis yang berusaha
meraih keuntungan sebesar mungkin.
2. Merealisasikan kecukupan individu dan keluarga Seorang Muslim wajib
melakukan aktivitas yang dapat merealisasikan kecukupannya dan kecukupan
orang yang menjadi kewajiban nafkahnya.
3. Tidak mengandalkan orang lain Umar r.a sebagaimana yang diajarkan dalam Islam
tidak membenarkan/membolehkan seseorang yang mampu bekerja untuk
menengadahkan tangannya kepada orang lain dengan meminta-minta dan
menyerukan kaum muslimin untuk bersandar kepada diri mereka sendiri, tidak
mengharap apa yang ada ditangan orang lain.
4. Melindungi harta dan mengembangkannya Harta memiliki peranan besar dalam
Islam. Sebab dengan harta, dunia dan agama dapat ditegakkan. Tanpa harta,
seseorang bisa saja tidak istiqamah dalam agamanya serta tidak tenang dalam
kehidupannya.
5. Mengeksplorasi sumber-sumber ekonomi dan mempersiapkannya untuk
dimanfaatkan Rezeki yang diciptakan Allah Swt. bukan hanya harta yang berada
ditangan seseorang saja, namun mencakup segala sesuatu yang dititipkan oleh
Allah Swt. di muka bumi ini sehingga dapat dijadikan sebagai alat untuk memenuhi
kebutuhan dan kesenangannya. Allah Swt. telah mempersiapkan bagi manusia di
dunia ini banyak sumber ekonomi, namun pada umumnya untuk dapat
dimanfaatkan harus dilakukan eksplorasi dalam bentuk kegiatan produksi sehingga
dapat memenuhi kebutuhan manusia.
6. Pembebasan dari belenggu ketergantungan ekonomi Produksi merupakan sarana
terpenting dalam merealisasikan kemandirian ekonomi. Bangsa yang memproduksi
kebutuhan-kebutuhanya adalah bangsa yang mandiri dan terbebas dari belengu
ketergantungan ekonomi bangsa lain. Sedangkan bangsa yang hanya

4
mengandalkan konsumsi akan selalu menjadi tawanan belenggu ekonomi bangsa
lain.
7. Taqarrub kepada Allah SWT Seorang produsen Muslim akan meraih pahala dari
sisi Allah Swt. disebabkan aktivitas produksinya, baik tujuan untuk memperoleh
keuntungan, merealisasi kemapanan, melindungi harta dan mengembangkannya
atau tujuan lain selama ia menjadikan aktivitasnya tersebut sebagai pertolongan
dalam menaati Allah Swt (Lukman Hakim, 2012).7

Fungsi Produksi hubungan Input dan Output dalam satu periode/waktu :


Q = f (X1,X2,X3,…. )
Prinsip Produksi adalah menghasilkan/mencapai keuntungan yang maksimum dan
pengeluaran atau biaya efisien yaitu dengan :
1. Memaksimalkan Output dengan menggunakan input tetap
2. Meminimalkan penggunaan input unutk mencapai tingkat input yang sama8.

Dengan melihat 3 buah Kurva Isoquant , Semakin menjauhi titik 0 berarti Jumlah
Input lebih besar dan Ouput semakin besar pula.

7
Muhammad Turmudi , “PRODUKSI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM, ISLAMADINA”, Volume XVIII,
No. 1, Maret 2017 : 37-56, hal. 41-42
8
Ir. Adiwarman A.karim, “Ekonomi Mikro Islami”, PT.grafindo Persada, Hal.129

5
 ANALISIS BIAYA
Dalam analisis biaya, penggunaan sumber modal yang yang berbasis bunga berbeda
dengan yang bersumber berbasis syirkah atau qardun hasan.

1. Dampak system bunga


Beban bunya yang dibayar produsen tidak mempengaruhi kurva permintaan
dengan kurva TR = Tri. Dan dalam system bunga yang berubah kurva TC akan bergeser
ke parallel kiri atas .
2. Dampak system bagi hasil

Sistem bagi hasil kurva Fixed cost tidak terpengaruh dan berpengaruh pada kurva TR
akan berputar kea rah jarum jam dengan 0 sebagai sumbunya. Semakin besar nisbah
bagi hasil maka TR mendekati horizontal.

6
Penyebabnya adalah apabila Qi karena naiknya TC, maka Qrs menyebabkan
berputarnya TR. Dan baik system bunga atau bagi hasil akan menggeser Q menjadi
lebih besar.

3. Bagi hasil Vs Profit sharing


Dalam Aktivitas syariah tidak hanya membagi hasil, akan tetapi juga menyepakati
Penanggung Rugi dan Biaya. Dapat saja disepkati bahwa biaya ditanggung oleh si
pelaksana atau ditanggung oleh si pemodal9. Berikut kurva hubungan TR dengan profit
sharing dan Revenue sharing.

Jauh putaran Objek yang Sumbu Putaran


dihasilkan
1. Revenue sharing TR Titik 0
(Sampai mendekati sumbu X)
2. Profit sharing TR-TC Titik BEP
(Diantara Kurva TR dan TC)
3. Profit & Loss sharing TR-TC Titik 0
(Diantara kurva TR dan TC)
(Diantara kurva TC dan TR)

9
Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid lihat pula sayid sabiq, fiqih sunah. Dilihat dari Ir. Adiwarman A.karim, Ekonomi
Mikro Islami, PT.grafindo Persada, Hal.143

7
Secara grafis keadaan merugi digambarkan dengan “Mulut buaya bawah”
yaitu area sebelum tercapainya BEP (Q<Qps), sedangkan keadaan telah mengalami
keuntungan digambarkan dengan “Mulut buaya atas” yaitu area tercapainya BEP.

 EFISIENSI PRODUKSI
System produksi lebih efisien bila :
1. Minimalisasi biaya untuk memproduksi

Untuk tingkat produksi yang sama total biaya system bagi hasil selalu lebih kecil
dibandingkan total biaya dengan system bunga. Jadi system bagi hasil lebih efisien.

2. Maksimalisasi produksi dengan jumlah biaya yang sama.


Untuk Total Cost yang sama jumlah produksi system bagi hasil selalu lebih besar
dibandingkan system bunga . jadi system bagi hasil lebih efisien.

 TINJAUAN PENENTU KEKAYAAN SUATU NEGARA


1. Tingkat Produksi Domestik
Sektor produksi yang menjadi motor pembangunan, menyerap tenaga kerja,
meningkatkan penghasilan/pendapatan pekerja, dan meningkatkan permintaan
factor produksi.
2. Neraca Pembayaran Posistif

8
Ibnu khaldun mengatakan bahwa pembayaran yang posistif akan meningkatkan
kekayaan negara tersebut. Hal ini digambarkan :
a. Tingkat produksi jenis komoditas lebih tinggi disbanding permintaan domestic
teresbut (Supply>demand).
b. Tingkat efisiensi produk negara lebih tinggi dari negara lain. (sehingga export
mampu bersaing).

Anda mungkin juga menyukai