Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini
dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca dalam bermuamalah.
Harapan saya semoga makalah ini dapat membantu dan menambah
pengetahuan bagi para pembaca, dan memberi masukan- masukan yang bersifat
membangun, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini saya akui masih banyak
kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Latar belakang
Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan prinsip produksi dalam islam?
2. Apa yang dimaksud dengan produksi?
3. Apa yang dimaksud dengan biaya produksi?
4. Apa pengaruh pajak, bunga bank, zakat, dan bagi hasil terhadap biaya
produksi?
5. Apa yang dilakukan untuk upaya pemaksimuman keuntungan?
6. Apa sajakah motif di dalam produksi?
7. Norma dan etika apa sajakah yang terdapat dalam produksi
2. Faktor-Faktor Produksi
Hubungan antara faktor-faktor produksi dengan tingkat produksi yang
dihasilkan dinamakan dengan fungsi produksi. Faktor produksi dapat
dibedakan kedalam 4 golongan yaitu, tanah, tenaga, kerja, modal dan
keahlian. Faktor-faktor produksi dikenal dengan istilah input dan jumlah
yang diproduksi diistilahkan dengan output. Fungsi produksi dinyatakan
dalam brntuk rumus, sebagai berikut
Q=f(K,L,R,T)
Dimana:
K = jumlah stok modal
L = julah tenaga kerja
1
Rozalinda , Ekonomi islam, (Jakarta: PT raja grafindo persada, 2016) hal.116
2
Ghofur Abdul, Pengantar ekonomi syariah. (Depok: Rajawali pers, 2017) hal. 85
4. Faktor kewirausahaan
Faktor kewirausahaan adalah keahlian atau keterampilan yang
digunakan seseorang dalam mengkoordinir faktor-faktor produk.
Sumber daya pengusaha yang disebut juga kewirausahaan. Berperan
mengatur dan mengkombinasikan faktor-faktor produksi dalam rangka
3
Muhammad Turmudi, PRODUKSI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM EDISI Maret 2017 hal 46
3. Biaya Produksi
Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam
satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk
tujuan tertentu. Biaya merupakan harga pokok atau bagiaannya yang telah
dimanfaatkan atau dikonsumsi untuk memperoleh pendapatan.
Biaya produksi merupakan semua pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan
mentah yang akan sempit, biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi
yang dapa diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau secara
potensial akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Dari definisi diatas
dapat disimpulkan, bahwa terdapat 4 unsur dalam biaya yaitu:
4
Rozalinda , Ekonomi islam, (Jakarta: PT raja grafindo persada, 2016) hal.116
3. Total cost
Biaya yang dapat dihitung menggunakan rumus berikut: TC= FC +
VC.
Biaya-biaya total
Kurva FC bentuknya adalah horizontal karena nilainya tidak
berubah walau berapapun banyaknya barang yang diproduksi.
Sedangkan kurva VC bermula dari titik nol dan semakin lama
akan semakin tinggi. Ini mengambarkan, bahwa ketika tidak ada
produksi berarti FC=0, dan semakin besar produksi semakin besar
pula nilai biaya total (VC), bentuk kurva VC pada akhirnya akan
semakin tegak.5
5
Ibid hal.120
10 | D a s a r - d a s a r E k o n o m i I s l a m
produksi. Dengan demikian produsen tidak akan membebankan kepada
konsumen, sehingga harga barang tidak mengalami kenaikan.6
5. Pemaksimuman Keuntungan
Keuntungan yang maksimum dapat dicapai apabila perbedaan antara
hasil penjualan dengan biaya produksi mencapai tingkat yang paling besar.
Keuntungan diperoleh apabila hasil penjualan melebihi dari biaya produksi.
Sementara itu, kerugian akan dialami apabila hasil penjualan kurang dari
biaya produksi.
Dalam menganalisis suatu usaha, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu
biaya produksi yang dikeluarkan dan hasil penjualan dari barang-barang
produksi. Di dalam jangka pendek, pemaksimuman keuntungan oleh suatu
perusahaan dapat dicari dengan dua cara yakni; membandingkan hasil
penjualan total dengan biaya total dan menunjukkan hasil penjualan marginal
sama dengan biaya marginal. Keuntungan adalah perbedaan antara hasil
penjualan total yang diperoleh dengan biaya total yang dikeluarkan.
Keuntungan akan mencapai maksimum apabila perbedaan diantara keduanya
adalah maksimum. Untuk meneentukan keadaan ini dilakukan dengan cara
membandingkan hasil penjualan total dan biaya total pada setiap tingkat
produksi, di mana hasil penjualan total melebihi biaya total pada jumlah yang
paling maksimum, (keuntungan=hasil penjualan-biaya produksi).
Berkaitan dengan keuntungan dalam produksi, imam al-ghazali tidak menolak
kenyataan bahwa mencari keuntungan merupakan motif utama dalam
perdagangan. Namun ia memberikan penekanan pada etika bisnis, bahwa
keuntungan yang hakiki yang dicari adalah keuntungan di akhirat. Ini
mengindikasikan, bahwa keuntungan yang diperoleh adalah dengan cara-cara
yang digariskan syariat, yaitu nilai-nilai keadilan dan menghindari
11 | D a s a r - d a s a r E k o n o m i I s l a m
kedzaliman. yang kedua adalah denagn menggunakan bantuan kurva atau
biaya rata-rata dan biaya maraginal. Pemaksimuman keuntungan dicapai pada
tingkat produksi di mana hasil penjualan marginal (marginal revenue/ MR)
sa,ma dengan biaya marginal (MC). MR=MC. Margina revenue merupakan
tambahan hasilpenjualan yang diperoleh perusahaan dari menjual satu unit
lagi barang yang diproduksi.7
6. Motif Produksi
7
Hal. 124-125
8
Hal.126
12 | D a s a r - d a s a r E k o n o m i I s l a m
Para ahli ekonomi mendefinisikn produksi sebagai “Menciptkan
kekayaan dengan pemanfaatan sumber alam oleh manusia.” Sumber alam
adalah kekayaan alam yang diciptakan Allah untuk manusia dengan
bermacam-majam jenis. Pertama, lapisan bumi dengan unsur yng berbeda-
beda, berupa lapisan udara atau berbagai jenis gas. Kedua, lapisan kering,
yang terdiri dari debu, bebatuan, dan barang tambang. Ketiga, lapisan air.
Keempat, lapisan tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam yang terdiri dari
ilalang dan hutan belukar. Ada pula kekayaan alam yang sampai sekarang
belum dimanfaatkan manusia, yaitu kekayaan dari gaya grafitasi bumi dan
sinar matahari.
Inilah yang ditetapkan oleh para ahli ekonomi. Di dalam Al-Qur’an,
dianjurkan kepada kita untuk menggunakan sumber-sumber kekayaan alam.
Dalam firmannya QS. Ibrahim: 32-34.
اء َما ًءِ س َمض َوأَنز َل ِمنَ ال ه َ األر ْ ت َو ِ س َم َاوا َّللاُ الهذِي َخلَقَ ال ه ه
َ س هخ َر لَ ُك ُم ْالفُ ْل َك ِلت َ ْج ِر
ي فِي َ ت ِر ْزقًا لَ ُك ْم َو ِ فَأ َ ْخ َر َج ِب ِه ِمنَ الث ه َم َرا
س س هخ َر لَ ُك ُم ال ه
َ ش ْم َ ) َو32( ار َ س هخ َر لَ ُك ُم األ ْن َهَ ْالبَ ْح ِر بِأ َ ْم ِر ِه َو
َ َو ْالقَ َم َر دَا ِئ َبي ِْن َو
َ س هخ َر لَ ُك ُم الله ْي َل َوالنه َه
) َوآتَا ُك ْم ِم ْن ُك ِِّل َما33( ار
ظلُو ٌم
َ َسانَ ل سأ َ ْلت ُ ُموهُ َو ِإ ْن تَعُدُّوا نِ ْع َمةَ ه
ُ َّللاِ ََل ت ُ ْح
َ صوهَا ِإ هن اإل ْن َ
)34( ار ٌ َكفه
Artinya: “Allahlah yang menciptakan langit dan bumi dan
menurunkan air hujan dari langit. Kemudian Dia mengeluarkan dengan air
hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezeki untukmu. Dan Dia telah
menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan
kehendakNya dan Dia telah pula menundukan (pula) bagimu sungai-sungai.
Dan Dia telah menundukan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus-
menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam
13 | D a s a r - d a s a r E k o n o m i I s l a m
dan siang. Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluan) dari segala apa
yang kamu memohonkan kepadaNya. Dan jika kamu menghitung nikmat
Allah, tidaklah kamu dapat menghinggakannya...”
Beberapa sumber daya yang disebutkan dalam Al-Qur’an, yaitu:
1. Hewan
2. Tumbuh-tumbuhan
3. Kekayaan laut
4. Kekayan tambang
5. Matahari dan Bulan
Memanfaatkan kekayaan alam tergantung pada ilmu dan amal
a) Ilmu atau Sains
Al-Qur’an menjelaskan bahwa memanfaatkan itu semua terfokus
dalam dua hal. Pertama, ilmu atau sains yang berdiri diatas fondasi
rasio dan akal budi.
b) Kerja
Bekerja di dalam islam adalah suatu kewajiban bagi mereka yang
mampu. Islam mengagungkan “pekerjaan duniawi” dan kadang-
kadang menjadikannya bagian dari ibada. Di sisi lain, pekerjaan
dikategorikan sebagai jihad jika diniatkan dengan ikhlas dan
diiringi oleh ketekunan dan ihsan.9
b. Bekerja sendi utama produksi
Para ahli ekonomi menetapkan bahwa produksi terjadi karena empat
unsur yang saling berkaitan yaitu alam, modal, bekerja dan disiplin.
Yang dimaksud dengan alam atau bumi adalah kekayaan alam yang
diciptakan Allah agar bisa dimanfaatkan oleh manusia sebagai bekal
yang mereka butuhkan.
9
Dr. Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, ( Jakarta: Gema Insani, 2006). Hal: 99-104
14 | D a s a r - d a s a r E k o n o m i I s l a m
Yang dimaksud dengan bekerja adalah segala usaha maksimal yang
dilakukan manusia, baik lewat gerak anggota tubuh ataupun akal untuk
menambahkan kekayaan.
Produktivitas timbul dari gabungan kerja antara manusia dan kekayaan
bumi. Bumi adalah tempat membanting tulang, sedangkan manusia
adalah pekerja diatasnya.
Adapun unsur lainnya, seperti disiplin, tidak lebih daripada strategi
dan pengawasan, sedangkan modal tidak lebih daripada aset, baik
berbentuk alat ataupun bangunan yang semuanya merupakan hasil
kerja manusia. 10
c. Berproduksi dalam lingkaran halal
Prinsip etika dalam produksi yang wajib dilaksanakan oleh muslim
baik individu ataupun komunitas adalah berpegang pada semua yang
dihalalkan Allah dan tidak melewati batas.
Diantara produk yang dilarang ialah produk yang merusak akidah,
etika, dan moral manusia, seperti prroduk yang berhubungan dengan
pornografi dan sadisme, baik dalam opera, film, dan musi. Juga apa
saja yang berhubungan dengan media informasi, baik media cetak
ataupun media televisi. Pada umumnya, pengusaha dalam bidang ini
hanya mengejar pendapatan, mengembangkan ekspor, dan meraih laba
tanpa pernah memikirkan halal atau haram.
d. Perlindungan kekayaan alam
Etika yang terpenting adalah menjaga sumber daya alam karena ia
merupakan nikmat dari Allah kepada hambaNya. Setiap hamba wajib
mensyukurinya, dan salah satu mensyukurinya adalah dengan cara
menjaga sumber daya alam dari polusi, kehancuran, atau kerusakan.
10
Ibid. Hal: 104-105
15 | D a s a r - d a s a r E k o n o m i I s l a m
a) Larangan menelantarkan ladang pertanian dan hewan dari
perbuatan syirik
b) Ancaman bagi orang yang iseng membunuh burung
c) Penebangan hutan secara liar masuk neraka
d) Melindungi binatang dari penyakit menular
e) Menghidupkan tanah yang terbengkalai
e. Realisasi swasembada bagi perorangan dan umat
1. Bagi perorangan
Oleh sebab itu, setiap manusia wajib bekerja sesuai profesinya.
Diharapkan, dengan bekerja ia bisa memenuhi kebutuhan
hidupnya, tidak mengemis dan tidak menggantungkan nasib
kepada orang lain.
Sebagai tahap awal, seseorang membutuhkan pekerjaan yang halal
walaupun penghasilan kecil.
2. Bagi umat
Untuk mewujudkan swasembada umat, ada beberapa program
yang perlu direncanakan. Untuk menempuh program ini
dibutuhkan dua hal. Pada satu sisi diperlukan sarana dan prasarana,
dan sisi lain diperlukan kepatuhan masyarakat terhadap program
tersebut.
a. Perencanaan yang matang.
b. Mengembangkan sumber daya alam.
c. Mendayagunakan sumber alam.
d. Memproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
e. Investasi modal.11
11
Dr. Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, ( Jakarta: Gema Insani, 2006). Hal: 117-135
16 | D a s a r - d a s a r E k o n o m i I s l a m
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
17 | D a s a r - d a s a r E k o n o m i I s l a m
DAFTAR PUSTAKA
18 | D a s a r - d a s a r E k o n o m i I s l a m