Anda di halaman 1dari 25

TUGAS PENGANGGARAN

Oleh :
Nama : Gusti Ayu Tunince Arianti
NIM : 1917051155
Kelas : 4A
Prodi : S1 Akuntansi

JURUSAN EKONOMI DAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2021
1. Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Soal : PT. ABC adalah suatu perusahaan yaang memproduksi kecap manis dan
kecap asin. Untuk tahun 2019, perusahaan merencanakan memproduksi 1.000 kecap
manis dan 3.000 kecap asin dalam setahun. Berdasarkan pengalaman menunjukan
bahwa setiap produksi kecap manis dapat diselesaikan selama 2 jam dan setiap
produksi kecap asin dapat diselesaikan selama 1 jam. Biaya overhead pabrik
dianggarkan sebesar Rp 2.000/jam. Dari total volume produksi yang direncanakan 1
tahun, dialokasikan masing- masing sebanyak 10% untuk bulan Oktober dan
Desember, sebanyak 10% untuk bulan Januari, Pebruari, September dan November,
dan sebanyak 5% untuk bulan sisanya.
Dari data tersebut, buatlah anggaran biaya overhead bulanan untuk tahun 2020!
Jawab :

Produksi kecap manis


 Januari, Pebruari, September, November = 1.000 x 10% = 100 produksi
 Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus = 1.000 x 5% = 50 produksi
 Oktober dan Desember = 1.000 x 10% = 100 produksi
Waktu produksi Kecap Manis
 Januari, Pebruari, September, November = 100 produksi x 2 Jam = 200 jam
 Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus = 50 produksi x 2 Jam = 100 jam
 Oktober dan Desember = 100 produksi x 2 Jam = 200 jam
Produksi kecap asin
 Januari, Pebruari, September, November = 3.000 x 10% = 300 produksi
 Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus = 3.000 x 5% = 150 produksi
 Oktober dan Desember = 3000 x 10% = 300 produksi
Waktu Produksi Kecap asin
 Januari, Pebruari, September, November = 200 produksi x 1 jam = 200 jam
 Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus = 150 produksi x 1 jam = 150 jam
 Oktober dan Desember = 300 produksi x 1 jam = 300 jam
Jadi, anggaran BOP bulanan tahun 2020 adalah :
PT. AB C
Anggaran Biaya Overhead Pabrik Bulanan
Tahun 2020

Kecap Manis Kecap Asin


Bulan
Jam Upah Jumlah Jam Upah Jumlah
Januari 200 2.000 400.000 200 2.000 400.000
Pebruari 200 2.000 400.000 200 2.000 400.000
Maret 100 2.000 200.000 150 2.000 300.000
April 100 2.000 200.000 150 2.000 300.000
Mei 100 2.000 200.000 150 2.000 300.000
Juni 100 2.000 200.000 150 2.000 300.000
Juli 100 2.000 200.000 150 2.000 300.000
Agustus 100 2.000 200.000 150 2.000 300.000
September 200 2.000 400.000 200 2.000 400.000
Oktober 200 2.000 400.000 300 2.000 600.000
November 200 2.000 400.000 200 2.000 400.000
Desember 200 2.000 400.000 300 2.000 600.000
Jumlah 1.800 3.600.00 2.700 4.600.000
0

2. Anggaran Biaya Non Produksi Soal : PT ABC, sebuah perusahaan produsen pensil
yg berlokasi di Jakarta. Pada bulan Desember 2019, kantor pemasaran perusahaan
ini membuat anggaran berkaitan dengan rencana kerja tahun 2020. Rencana kerja
kantor pemasaran PT ABC adalah :
 Produk perusahaan direncanakan dijual sebanyak 1.500.000 unit selama tahun
2020 (setiap 10 unit pensil dikemas di dalam 1 kotak). Perusahaan
mengalokasikan penjualan secara merata setiap bulannya dimana direncanakan
dijual sebanyak 125.000 unit produk per bulan.
 Komisi penjualan Rp1.000 per kotak untuk wiraniaga dan sebesar Rp300 per
kotak untuk penyelia wiraniaga. Sedangkan komisi yg akan diterima oleh
manajer pemasaran adalah sebesar Rp 200 per kotak.
 Biaya iklan di koran Rp 2.000.000 per penayangan.
 Biaya iklan TV Rp 3.000.000 per penayangan.
 Jumlah penayangan iklan di koran dan TV masing-masing sebanyak 48 kali
setahun.
 Biaya pengepakan sebesar Rp 8.000/10 kotak.
 Gaji per bulan 4 orang staf pemasaran sebesar Rp1.500.000/orang.
 Gaji per bulan manajer pemasaran sebesar Rp 3.000.000.
 Gaji per bulan 12 orang wiraniaga sebesar Rp 400.000/orang
 Gaji per bulan 2 orang penyelia wiraniaga sebesar Rp 800.000/orang.
 Gaji per bulan 2 karyawan serba serbi sebesar Rp 600.000/orang.
 Biaya transportasi diberikan kepada wiraniaga sebesar Rp 200.000/orang per
bulan.
 Biaya penyusutan gedung kantor pemasaran sebesar Rp15.000.000/tahun.
 Biaya penyusutan kendaraan pemasaran sebesar Rp18.000.000/tahun.
 Biaya penyusutan perlatan kantor sebesar Rp 12.000.000.
 Biaya listrik, air, telepon sebesar Rp 4.000.000/bulan

Jenis Biaya Biaya Tetap Biaya Total


Variabel
Gaji & komisi 36.000.000 30.000.000 66.000.000
manajer pemasaran
Gaji staf pemasaran 72.000.000 72.000.000
Gaji dan komisi 19.200.000 45.000.000 64.200.000
penyelia wiraniaga
Gaji & komisi 57.600.000 150.000.000 207.600.00
Wiraniaga 0
Gaji karyawan 14.400.000 14.400.000
serba-serbi
Biaya iklan di 240.000.000 240.000.00
Majalah 0
Biaya Pengepakan 120.000.000 120.000.00
0
Biaya Transportasi 28.800.000 28.800.000
Biaya penyusutan 18.000.000 18.000.000
Kendaraan
Biaya penyusutan 15.000.000 15.000.000
Gedung
Biaya penyusutan 12.00.000 12.000.000
perlatan kantor
Biaya listrik, air 48.000.000 48.000.000
dan telepon
Jumlah 292.200.000 613.800.000 906.000.00
0

Uraikanlah dengan jelas dan rinci perhitungan setiap item biaya yg


terdapat dalamtabel tersebut!

Jawab :

Gaji dan Komisi Manajer Pemasaran

Biaya tetap yaitu gaji manajer pemasaran perbulan

= Rp 3.000.000 x 12 bulan

= Rp 36.000.000/tahun

Biaya variabel yaitu komisi manajer pemasaran

= 1.500.000 unit : 10 unit

=150.000 kotak x Rp 200

= Rp 30.000.000

Jadi, total biaya sebesar Rp 36.000.000 + Rp 30.000.000 = Rp 66.000.000.

Gaji Staf Pemasaran

Jumlah total gaji staf pemasaran sebesar Rp 72.000.000 yang didapatkan dari
perhitungan gaji Staf pemasaran yang digaji sebesar Rp 1.500.000/orang per
bulan. Jadi, jumlah gaji yang akan dibayarkan untuk 4 staf pemasaran adalah
Rp 1.500.000 x 4 x 12 bulan = Rp 72.000.000/tahun
Gaji dan komisi penyelia wiraniaga

Biaya tetap

= 2 x Rp 800.000 x 12 bulan

= Rp 19.200.000 (Gaji penyelia wiraniaga perbulan yaitu sebesar


Rp 800.000 per orang, karena jumlah penyelia wiraniaga sebanyak
2 orang).
Biaya variable
= Rp 300 x 150.000
= Rp 45.000.000 (Setiap penjualan 1 kotak pulpen, penyelia
memperoleh komisi sebesar Rp 300 maka komisi yang diterima
oleh 2 orang).
Jadi, total dari gaji dan komisi penyelia wiraniaga adalah sebesar Rp
64.200.000 (Rp 19.200.000 + Rp 45.000.000 = 64.200.000).
Gaji dan Komisi Wiraniaga

Biaya tetap

= Rp 400.000 x 12 orang x 12 bulan

= Rp 57.600.000 (Gajiwiraniaga perbulan yaitu sebesar Rp 400.000,00/bulan).


Biaya variabel = 150.000 kotak x Rp 1.000 = Rp 150.000.000. (Komisi wiraniaga
yaitu memperoleh komisi penjualan sebesar Rp 1.000 per kotakpulpen).
Jadi, total dari gaji dan komisi wiraniaga adalah sebesar
Rp 57.600.000 + Rp 150.000.000 = Rp 207.600.000.
Gaji Karyawan Serba-Serbi

Gaji Karyawan Serba-serbi untuk 2 orang per bulan Rp 600.000 per orang.

Jadi, Rp 600.000 x 2 orang x 12 bulan = Rp 14.400.000


Biaya Iklan di Majalah dan TV

Untuk beriklan di majalah dan TV masing-masing direncanakan sebanyak 48 kali


sepanjang tahun 2010 maka anggaran biaya iklan di koran dan di majalah adalah
sebesar
= 48 x Rp 2.000.000 + Rp 3.000.000 = Rp 240.000.000.
Biaya Pengepakan
Biaya pengepakan adalah sebesar Rp 8.000.000 per kotak, atau sebesar Rp 800
per kotak, sedangkan jumlah pulpen yang direncanakan dijual adalah sebesar
150.000 kotak maka
biaya pengepakan total yang dianggarkan adalahsebesar
= 150.000 x Rp 800 = Rp 120.000.000
Biaya Transportasi

Biaya Transportasi adalah sebesar Rp 200.000 dianggarkan kepada 12


orang Wiraniaga per orang per bulan.

Jadi, Rp 200.000 x 12 x 12bulan = Rp 28.800.000


Biaya Penyusutan Kendaraan, Gedung dan Peralatan Kantor

Biaya depresiasi gedung, kendaraan, dan peralatan kantor adalah biaya yang
relative tidak berubah walaupun terjadi gejolak fluktuasi aktivitas bagian
pemasaran. Biaya jenis ini tidak akan berubah dari tahun ke tahun, kecuali terjadi
perubahan jumlah atau nilai dari aktiva tetap yang di depresiasikan.

Biaya Penyusutan Kendaraan = Rp 18.000.000


Biaya Penyusutan Gedung = Rp 15.000.000

Biaya Penyusutan Peralatan Kantor = Rp12.000.000

Biaya Listrik, Air dan Telepon

Biaya Listrik, Air dan Telepon per bulan Rp 4.000.000.

Jadi, Rp 4.000.000 x12 = Rp 48.000.000.

Jadi, anggaran biaya pemasaran total PT.ABC tahun 2020 adalah sebesar Rp
906.000.000 yang terdiri dari biaya tetap sebesar Rp 292.200.000 dan Rp
613.800.000 biaya variable.

3. Anggaran Piutang

Soal : Selama tiga bulan terdapat anggaran jualan sebagai


berikut :

Januari Rp 50.000
Pebruari Rp 70.000

Maret Rp 75.000

Syarat pembayaran 40% tunai 60% kredit.

Dari 60% kredit, 40% dibayar dalam sebulan, 35% dibayar dalam dua bulan, dan
25% dibayar dalam tiga bulan. Dan piutang tak tertagih sebesar 1%. Buatlah
anggaran piutang bulan Januari, Pebruari, dan Maret!
Jawab :

Januari = Rp 60.000 x 40% = Rp 24.000

= Rp 60.000 – Rp 24.000 = Rp 36.000

Kredit 60% = (40% x Rp 36.000) + (35% x Rp 36.000) + (25% x Rp 36.000)

= Rp 14.400 + Rp 12.600 + Rp 9.000

= Rp 36.000

Total piutang bulan Januari adalah Rp 36.000.

Pebruari = Rp 70.000 x 40% = Rp 28.000

= Rp 70.000 – Rp 28.000

= Rp 42.000

Kredit 60% = (40% x Rp 42.000) + (35% x Rp 42.000) + (25% x Rp


42.000)

= Rp 16.800 + Rp 14.700 + Rp 10.500

= Rp 42.000

Total piutang bulan Pebruari adalah Rp 42.000.

Maret = Rp 75.000 x 40% = Rp 30.000

= Rp 75.000 – Rp 30.000 = Rp 45.000

Kredit 60% = (40% x Rp 45.000) + (35% x Rp 45.000) + (25% x Rp 45.000)

= Rp 18.000 + Rp 15.750 + Rp 11.250 = Rp 45.000

Total piutang bulan Maret adalah Rp 45.000.


Perhitungan piutang tak tertagih

Januari = 1% x Rp 36.000 = Rp 360

Pebruari = 1% x Rp 42.000 = Rp 420

Maret = 1% x Rp 45.000 = Rp 450


Cadangan penghapusan piutang

Januari = Rp 360

Pebruari = Rp 360 (bulan Januari) + Rp 420 = Rp 780

Maret = Rp 420 (bulan Pebruari) + Rp 450 = Rp 870

Tabel anggaran piutang.

Keterangan Januari Pebruari Maret


Piutang Usaha Rp 36.000 Rp 42.000 Rp 45.000
Cadangan Penghapusan Piutang Rp 360 Rp 780 Rp 870
Piutang Usaha Bersih Rp 36.360 Rp 42.780 Rp 45.870

4. Anggaran Kas
Soal : Kas dan setara kas suatu entitas pada awal tahun 2019 adalah sebesar Rp
450.000.000. Selama tahun 2019, arus kas dari entitas tersebut hanya terdiri atas :
 Kas diterima dari pelanggan sebesar Rp 350.000.000
 Kas dibayar kepada pelanggan dan karyawan sebesar Rp 25.000.000
 Penerimaan kas dari pinjaman jangka panjang Rp 100.000.000
 Menerima deviden sebesar Rp 230.000.000
 Pelunasan pinjaman Rp50.000.000
 Pajak penghasilan yang dibayar sebesar Rp235.000.000 (termasuk sejumlah Rp
100.000.000 yang terkait dengan deviden yang diterima)
Entitas memilih untuk mengklasifikasikan deviden yang diterima sebagai arus kas
investasi. Berdasarkan data tersebut, buatlah anggaran kas metode langsung untuk
PT. ABC menggunakan anggaran bentuk tunggal dan anggaran kas bentuk
campuran
Pendekatan kas masuk dan kas keluar bentuk tunggal

PT. ABC

Anggaran kas
Tahun Berakhir 31 Desember
2019

1.Kas Masuk

Kas masuk dari kegiatan operasi

Terima tagihan dari pelanggan Rp 350.000.000

Terima dividen dari investasi Rp 230.000.000

Rp 580.000.000

Kas masuk dari kegiatan pendanaan

Terima dari utang jangka panjang Rp 100.000.000

Jumlah kas masuk Rp 680.000.000

2.Kas Keluar

Kas keluar untuk kegiatan operasi

Bayar gaji karyawan Rp


25.000.000

Bayar pajak Rp
235.000.000

Rp
260.000.000

Kas keluar untuk kegiatan pendanaan

Bayar utang jangka panjang Rp


50.000.000

Jumlah kas keluar Rp


310.000.000

3.Surplus (kelebihan) kas (1-2) Rp


370.000.000

4. Kas awal tahun 2020 Rp


450.000.000

5. Kas akhir 31 Desember 2020 Rp


820.000.000

Pendekatan kas masuk dan kas keluar bentuk campuran

PT. ABC

Anggaran kas
Tahun Berakhir 31 Desember
2019

1.Kegiatan Operasi

Kas masuk dari kegiatan operasi

Terima tagihan dari pelanggan Rp 350.000.000

Terima dividen dari investasi Rp 230.000.000

Rp 580.000.000

Kas keluar untuk kegiatan operasi

Bayar gaji karyawan Rp 25.000.000

Bayar Pajak Rp 235.000.000

Rp 260.000.000 _

Kas masuk untuk kegiatan operasi Rp 320.000.000

2.Kegiatan Pendanaan
Kas masuk dari kegiatan pendanaan

Terima dari utang jangka panjang Rp.100.000.000

Kas keluar dari kegiatan pendanaan

Bayar utang jangka panjang Rp 50.000.000 _

Kas masuk bersih dari kegiatan Rp 50.000.000


pendanaan

3. Surplus (kelebihan) kas (1+2) Rp 370.000.000

4. Kas awal tahun 2019 Rp 450.000.000

5. Kas akhir 31 Desember 2019 Rp 820.000.000

5. Anggaran Utang

Soal : PT. ABC membeli barang dagangan yang dianggarkan selama tiga bulan
sebagai berikut :

Januari Rp 400.000

Februari Rp 500.000

Maret Rp 600.000

Pembayaran 20% tunai, 30% kredit sebulan, 35% kredit dua bulan, 15% kredit tiga
bulan.

Berdasarkan data tersebut, buatlah anggaran utang dagang tiap bulan dari bulan
Januari sampai dengan Maret!

Jawaban

Januari

Dibayar pembelian tunai Bulan Januari 20% Sebanyak 20% x Rp 400.000


= Rp 80.000

Dibayar tunai bulan Januari = Rp 80.000

Dibayar pembelian secara kredit

Februari : 30% x Rp 400.000 = Rp 120.000

Maret : 35% x Rp 400.000 = Rp 140.000

April : 15% x Rp 400.000 = Rp 60.0000 +

Total utang Bulan Januari = Rp 320.000

Februari
Dibayar pembelian tunai Bulan Februari
Sebanyak 20% x Rp 500.000 = Rp 100.000
Dibayar pembelian secara kredit
Maret : 30% x Rp 500.000 = Rp 150.000

April : 35% x Rp 500.000 = Rp 175.000

Mei : 15% x Rp 500.000 = Rp 75.000 +

Total utang Bulan Februari = Rp 400.000


Maret
Dibayar pembelian tunai Bulan Maret
Sebanyak 20% x Rp 600.000 = Rp 120.000
Dibayar Pembelian secara kredit
April : 30% x Rp 600.000 = Rp 180.000
Mei : 35% x Rp 600.000 = Rp 210.000
Juni : 15% x Rp 600.000 = Rp 90.000 +

Total utang Bulan Maret = Rp 480.000

Jadi, total utang usaha yang harus dibayarkan kepada pemasok (kas keluar)
sebesar Rp 1.200.000 (Bulan Januari Rp 320.000 + Bulan Februari Rp 400.000 +
Bulan Maret Rp 480.000 = Rp 1.200.000).

Pembelian yang dilakukan selama 3 bulan sebesar Rp 1.500.000 ((Bulan Januari


Rp 400.000 + Bulan Februari Rp 500.000 + Bulan Maret Rp 600.000

= Rp 1.500.000).

Anggaran utang PT. Korona selama 3 bulan yaitu :

Januari : Pembelian Rp 400.000

Februari : 30% x Rp 400.000 = Rp 120.000

: Pembelian = Rp 500.000 +

Rp 620.000

Maret : 35% x Rp 400.000 = Rp 140.000


: 30% x Rp 500.000 = Rp 150.000
: Pembelian = Rp 600.000 +
Rp 890.000
6. Anggaran Neraca & Laba Rugi
Soal anggaran neraca : PT. ABC adalah sebuah produsen kaos yang berlokasi di
Bali. Berkaitan dengan proses penyusunan proyeksi neraca perusahaan tersebut
untuk akhir Januari tahun 2019, tim penyusun anggaran perusahaan tersebut
mengumpulkan berbagai data berikut.

Neraca
Per 31 Desember 2019

Utang Usaha 400.000.000


Kas 900.000.000
Utang Bank 500.000.000
Piutang Usaha 480.000.000
Perlengkapan Kantor
10.000.000
Persediaan BahanBaku
100.000.000
Persediaan Barang Jadi ModalSaham 1.000.000.000
200.000.000
Laba Ditahan 690.000.000
Aktiva Tetap 900.000.000
Total Pasiva 2.590.000.000
Total Aktiva 2.590.000.000

Sedangkan dari berbagai anggaran parsial Januari 2019 yang lain, diketahui data-
data penunjang sebagai berikut:
a. Jumlah piutang yang akan diterima sepanjang Januari 2019, diperkirakan
sebesar Rp 325.000.000
b. Pada bulan Januari 2019, perusahaan merencanakan membeli 3 unit
kendaraan baru seharga Rp150.000.000 per unit secara tunai
c. Perusahaan merencanakan membayar utang bank sebesar Rp350.000 pada
Januari2009
d. Sementara itu, utang usaha yang direncanakan akan dibayar di bulan
Januari 2019 adalah sebesar Rp300.000.000

Berdasarkan neraca pada awal tahun 2018 dan rencana transaksi tersebut,
buatlah proyeksi neraca untuk akhir Januari 2019 setelah semua transaksi tersebut
dicatat!

Jawaban Soal Anggaran Neraca

Menghitung saldo kas

Saldo kas per Januari 2019 900.000.000 Dari neraca 31 Desember


2018
Ditambah penerimaan kas
bulan
Januari 2019:
Piutang diterima 325.000.000 Dari informasi tambahan
Saldo kas yang tersedia 1.225.000.000
Dikurangi pengeluaran kas
bulan
Januari 2019 :
Pembelian 3 unit kendaraan 450.000.000 Dari informasi tambahan
baru
Pelunasan utang bank 350.000 Dari informasi tambahan
Pelunasan utang usaha 300.000.000 Dari informasi tambahan
Saldo kas per Januari 2019 474.650.000

Menghitung saldo piutang

Saldo piutang usaha per Januari 480.000.000 Dari neraca 31 Desember


2019 2018
Dikurangi :
Piutang diterima 325.000.000 Dari informasi tambahan
Saldo piutang usaha per Januari 155.000.000
2019

Menghitung saldo perlengkapan kantor

Saldo perlengkapan kantor per 10.000. Dari neraca 31 Desember


Januari 000 2018
2019
Ditambah :
- - -
Dikurangi :
- - -

Saldo perlengkapan kantor per 10.000.000


Januari
2009

Menghitung saldo persediaan bahan baku

Saldo persediaan bahan baku per 100.000. Dari neraca 31


Januari 2019 000 Desember
2018

Ditambah :
- - -
Dikurangi :
- - -
Saldo persediaan bahan baku per 100.000.
Januari 2019 000

Menghitung saldo persediaan barangjadi

Saldo persediaan barang jadi 200.000. Dari neraca 31 Desember


per Januari 2019 000 2018
Ditambah :
- - -
Dikurangi :
- - -
Saldo persediaan barang jadi 200.000.
per 000
Januari 2019

Menghitung saldo aktiva tetap

Saldo aktiva per Januari 2019 900.000.00 Dari neraca 31 Desember


0 2018
Ditambah penerimaan kas 450.000.00
bulan 0
Januari 2019 :
Dikurangi :
- -
Saldo aktiva per Januari 2019 1.350.000.0
00
Menghitung saldo utang usaha

Saldo utang usaha per Januari 2019 400.000. Dari neraca 31 Desember
000 2018
Ditambah :
- -
Dikurangi :
Pelunasan utang usaha 300.000. Dari informasi tambahan
000
Saldo utang usaha per Januari 2019 100.000.
000

Menghitung saldo utang bank

Saldo utang bank per Januari 2019 500.000.000 Dari neraca 31


Desember
2018
Ditambah :
- -
Dikurangi :
Pelunasan utang bank 350.000 Dari informasi tambahan
Saldo utang bank per Januari 2019 499.650.000

Menghitung saldo modal saham

Saldo modal saham per 1.000.000. Dari neraca 31 Desember


Januari 000 2018
2020
Ditambah :
- -
Dikurangi :
- -
Saldo modal saham per 1.000.000.
Januari 000
2020

Menghitung laba ditahan

Saldo laba ditahan per Januari 2020 690.000.000 Dari neraca 31 Desember
2018
Ditambah :
- -
Dikurangi :
- -
Saldo laba ditahan per Januari 2020 690.000.000

Dari perhitungan diatas, maka anggaran neraca akhir Januari 2019 adalah

PT. ABC
Anggaran Neraca
31 Januari 2019
Aktiva Pasiva
Kas 474.650.000 Utang Usaha 100.000.000
Piutang Usaha 155.000.000 Utang Bank 499.650.000
Perlengkapan 10.000.000
Kantor
Persediaan Bahan 100.000.000 Modal Saham 1.000.000.000
Baku
Persediaan Barang 200.000.000 Laba Ditahan 690.000.000
Jadi
Aktiva Tetap 1.350.000.000
Total Aktiva 2.289.650.000 Total Pasiva 2.289.650.000

Soal Laba Rugi : PT. ABC adalah sebuah perusahaan produsen rak TV yang

berlokasi di Jakarta. Pada akhir tahun 2019, perusahaan ini menyusun anggaran
operasional untuk tahun 2020. Dari anggaran operasional yang telah disusun, dapat
diringkas beberapa hal penting sebagai berikut: perusahaan merencanakan menjual
sebanyak 5.500 unit rak dengan harga jual sebesar Rp 350.000 per unit, biaya bahan
baku dianggarkan sebesar Rp790.000.000, biaya tenaga kerja langsung dianggarkan
sebesar Rp165.000.000 dan biaya overhead dianggarkan sebesar Rp168.000.000.
Sedangkan biaya operasional dianggarkan sebesar Rp210.000.000 untuk biaya
pemasaran dan sebesar Rp120.000.000 untuk biaya administrasi dan umum. Pada
akhir tahun 2021 diperkirakan nilai persediaan yang ada sebesar Rp75.000.000.

Berdasarkan data tersebut, buatlah anggaran laba PT. ABC Tahun 2021!
Jawaban Soal Laba Rugi
Penjualan = 5.500 unit x Rp 350.000 = Rp 1.925.000

PT. ABC
Anggaran Laba Tahun 2021
1.925.000.000
Harga pokok penjualan
- Biaya barang baku 790.000.000
- Biaya tenaga kerja 165.000.000
langsung
- Biaya overhead pabrik 168.000.000
- Biaya produksi 1.123.000.000
- Persediaan awal 0
barang jadi
- Persediaan total barang 1.123.000.000
Jadi
- Persediaan akhir (75.000.000)
barang jadi
Harga pokok penjualan (1.048.000.000
)
Laba kotor 877.000.000
Biaya operasi (330.000.000)
Laba usaha sebelum 547.000.000
pajak

Analisis Keuangan Dalam Penganggaran

Soal : PT. ABC menginginkan rasio keuangan yang ideal periode tahun
2020 sebagai berikut :
 Rasio utang dan modal (debt to net worth ratio) = 30%

 Rasio cepat (quick ratio) = 100%

 Perputaran aset (assets turnover) = 0,839161 kali

 Periode pengumpulan piutang (collection period) = 30 hari

 Margin laba kotor (gross profit margin) = 40 %

 Perputaran persediaan produk jadi (finished goods inventory turnover) = 8 kali

 Perputaran sediaan produk dalam proses (work in process inventory


turnover) = 10 kali
 Perputaran sediaan bahan baku (raw material inventory) = 8 kali

 Rasio utang jangka panjang dengan modal = 10%

Biaya bahan baku Rp 30.000

Biaya tenaga kerja langsung Rp 40.000

Saham biasa Rp 100.000

Laba diatahan Rp 10.000

Sediaan produk jadi awal Rp 5.000

Sediaan produk dalam proses awal Rp 4.000

Dari data diatas, maka dibuat perhitungan untuk penyusunan anggaran sebagai
berikut
a. Rasio terhadap kekayaan bersih = Utang
Saham Biasa+Laba Ditahan

Utang = 30% x (Rp 100.000 + Rp 10.000)

= Rp 33.000

b. Total pasiva = Utang + Modal = Total aset

= Rp 33.000 +Rp 100.000 +Rp 10.000

= Rp 143.000
Utang jangka panjang
c. Rasio utang jangka panjang = = 100 %
Modal

dengan modal
Utang jangka panjang = 10% (Rp 100.000 +Rp 10.000)
= Rp 11.000
Utang jangka pendek = Rp 33.000 – Rp 11.000 = Rp 22.000

d. Rasio cepat = Kas+Piutang = 100%


Utang jangka pendek

Kas + Piutang = 100% x Rp 22.000

= Rp 22.000
e. Perputaran aktiva = Jualan = 0,839161 𝑘𝑎𝑙𝑖
Aktiva

Jualan = 0,839161 x Rp 143.000

= Rp 120.000
f. Periode pengumpulan piutang = Piutang x 360 = 30 ℎ𝑎𝑟𝑖
Jualan
Piutang = jualan x 360 = 30 hari
Jualan
= Rp.120.000 x 30 hari
360

= Rp 10.000
g. Kas = Rp 22.000 – Rp 10.000
= Rp 12.000

h. Perputaran sediaan produk jadi = Harga pokok juala = 8 kali

Sediaan produk jadi

Sediaan produk jadi = Rp 72.000 = 𝑅𝑝 9.000


8

j. Perputaran sediaan bahan baku = b i a ya ba ha n b a k u = 8 ha ri

Sediaan bahan baku

. Sediaan produk jadi = Rp 30.000 = 𝑅𝑝 3.750


8

k. Harga pokok produk jadi = harga pokok jualan + sediaan produk jadi
akhir – sediaan produk jadi awal

= Rp 72.000 + Rp 9.000 + Rp 5.000

= Rp 86.000
l. Perputaran sediaan produk dalam proses = Harga pokok produk jadi

Sediaan produk dalam proses

= 10 kali

Sediaan produk dalam proses = Rp 76.000 = 𝑅𝑝 7.600


10

m. Biaya pabrik = Harga pokok produk jadi + sediaan produk dalam proses
akhir – sediaan produk dalam proses awal

= Rp 76.000 + Rp 7.600 – Rp 4.000

= Rp 79.600

n. Biaya overhead pabrik = Biaya pabrik – (BBB + BTKL)


= Rp 79.600 – (Rp 30.000 + Rp 40.000)
= Rp 9.600
o. Aset lancar = Kas + Piutang + Sediaan produk jadi + Sediaan produk dalam
proses + Sediaan bahan baku

= Rp 12.000 + Rp 10.000 + Rp 9.000 + Rp 7.600 + Rp 3.750

= Rp 42.350
P. Aset tetap = Aset – Aset lancar

= Rp 143.000 + Rp 42.350

= Rp 100.650
Dari data perhitungan tersebut dibuatlah anggaran neraca dan anggaran laba rugi
untuktahun 2020 adalah sebagai berikut.

PT. ABC
Anggaran Neraca (Neraca Pro
Forma) Per 31 Desember 2019

ASET (Rp) KEWAJIBAN (Rp)

Aset Utang

Lancar Kas
Utang jangka pendek.............. 22.000
............................................. 12.

000 Utang jangka panjang ............. 11.000


Piutang ................................ 10.000

Sediaan produk jadi ............. 9.000 Total utang ................................ 33.000

Sediaan produk dlm proses .. 7.600


Modal
Sediaan bahan baku .............. 3.750

Total aset lancar .................. 42.350 Modal saham ........................ 100.000


Aktiva tetap ............................. 100.650
Laba ditahan .......................... 10.000

Total modal ........................... 110.000

TOTAL ASET 143.000 TOTAL UTANG & MODAL 143.000


PT. ABC

Anggaran LabaRugi
Tahun Berakhir 31 Desember
2019

Keteranga Rp
n
1. Jualan ………………………………………………………………… 120.000
2. Biaya bahan baku…………………………………………………….. 30.000
3. Biaya tenaga kerja langsung………………………………………….. 40.000
4. Biaya overhead pabrik……………………………………………….. 9.600
5. Biaya pabrik (2+3+4)………………………………………………… 79.600
6. Sediaan produk dalam proses awal…………………………………... 4.000
7. Biaya produksi (5+6)………………………………………………… 83.600
8. Sediaan produk dalam proses akhir………………………………….. (7.600)
9. Harga pokok produk jadi (7-8)……………………………………….
76.000
10. Sediaan produk jadi awal……………………………………………..
5.000
11. Produk siap dijual (9+10)………………………………………………
81.000
12. Sediaan produk jadi akhir……………………………………………..
(9.000)
13. Harga pokok jualan (11-12)…………………………………………….
72.000
14. Laba kotor (1-13)……………………………………………………….
48.000

Anda mungkin juga menyukai