Anda di halaman 1dari 9

LEARNING PROJECT

SABANA FRIED CHICKEN - SRAGEN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Akuntansi Biaya

Dosen Pengampu: Ibu Dr. Setyaningtyas Honggowati, M. M., CPMA., Ak

Disusun Oleh:
Anggi Megabela Meysyaroh (F0320012)
Avi Atmalistya Pratitarari (F0320020)
Ayuni Zahra Cahyaningtyas (F0320021)
Bangun Fathinia Rachmatika (F0320022)

S1 AKUNTANSI KELAS A

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya yang
memampukan kami untuk menyelesaikan Tugas Akhir Mata Kuliah Akuntansi Biaya :
Learning Project Sabana Fried Chicken Sragen. Paper ini kami susun sebagai salah satu
syarat yang harus dipenuhi dalam perkuliahan Akuntansi Biaya.
Tanpa doa dan bantuan dari pihak-pihak yang berkontribusi dalam kelancaran
penyusunan tugas kami. Untuk itu kami ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Setianingtyas Honggowati, M. M., CPMA., Ak., selaku dosen mata kuliah Akuntansi
Biaya yang telah membimbing kami selama satu semester, serta atas kesempatan yang
telah diberikan dalam penugasan akhir ini.
2. Ibu Maya Widiarti, S. Kom, M. Si., selaku narasumber sekaligus pemilik Sabana Fried
Chicken yang bersedia meluangkan waktunya untuk membantu kami mengerti anggaran
usahanya.
3. Teman-teman kami yang secara langsung maupun tidak menjadi teman bertukar pikiran,
saling melengkapi dan saling memberi semangat dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang dapat kami jadikan sebagai dasar
perbaikan akan kami terima dengan senang hati.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sabana fried chicken Sragen adalah sebuah usaha kaki lima yang dikelola secara
modern dalam bentuk kemitraan. Sesuai namanya, sabana fried chicken mempunyai produk
ayam goreng berbumbu terigu kering, untuk pengolahan bahan baku sabana bekerja sama
dengan perusahaan mitra, menyusul kerjasama dengan tempat pemotongan ayam dan
peternak ayam yang terbaik untuk produk-produk sabana dan pengolahan terakhir dilakukan
mitra (dalam hal ini adalah hal penggorengan ayam). Sabana mengutamakan proses
pemotongan ayam yang berkualitas, halal dan higienis.
Asal mula sabana lahir adalah sang pemilik brand awalnya prihatin akan
ketidakjelasan proses pemotongan ayam dan kualitas ayam yang dikonsumsi masyarakat.
Keprihatinan tersebut akhirnya menjadi peluang besar sehingga sabana bisa berkembang
pesat sampai saat ini. Dasar perkembangan yang demikian pesat tersebut tak luput dari
strategi penentuan lokasi yang baik untuk lokasi gerai baru. Namun, perlu diperhatikan juga
bahwa semakin hari usaha ayam goreng tepung semakin banyak pesaingnya yang harus dapat
dihadapi oleh Sabana fried chicken Sragen agar usaha tidak mengalami kebangkrutan.
Dari sekian banyak UMKM yang ada, pasti di setiap bidang yang sama akan ada
persaingan di dalamnya. Hal ini akan menjadi tantangan bagi setiap pemilik usaha. Karena
jika kalah dalam bersaing, maka usaha yang ia lakukan akan bangkrut. Untuk itu diperlukan
adanya inovasi bisnis dan perhitungan biaya penjualan yang tepat, agar tidak terjadi kerugian
di dalamnya. Oleh karena itu, kelompok kami ingin menganalisis perhitungan biaya pada
Usaha Sabana fried chicken Sragen ini. Perhitungan HPP Sabana fried chicken Sragen sendiri
belum sesuai dengan standar akuntansi. Karena masih sederhana, dan juga pesanannya juga
belum terlalu banyak. Faktor lain yang mempengaruhinya adalah karena memang usaha ini
lebih berfokus pada harga bahan pokok dan harga jualnya.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Bagaimana profil UMKM Sabana Fried Chicken?
1.2.2. Bagaimana proses produksi yang terjadi pada UMKM Sabana Fried Chicken?
1.2.3. Bagaimana isi dari komponen biaya yang ada pada UMKM Sabana Fried Chicken?
1.2.4. Bagaimana perhitungan HPP dari produk yang dihasilkan oleh UMKM Sabana Fried
Chicken?

1.3. Tujuan Analisis


1.3.1. Mengetahui profil UMKM Sabana Fried Chicken
1.3.2. Mengetahui proses produksi yang terjadi pada UMKM Sabana Fried Chicken
1.3.3. Mengetahui isi dari komponen biaya yang ada pada UMKM Sabana Fried Chicken
1.3.4. Mengetahui perhitungan HPP dari produk yang dihasilkan oleh UMKM Sabana Fried
Chicken

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Profil UMKM Sabana Fried Chicken


Sabana fried chicken Sragen merupakan salah satu Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah yang bergerak di bidang Kuliner dengan produk utamanya ayam goreng tepung.
Usaha ini berlokasi di Tengah Kota Sragen yaitu Tamansari RT 41/15, Kelurahan Kroyo,
Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen. Pemilik Sabana fried chicken Sragen adalah
Ibu Maya Widiarti, S. Kom, M. Si. Beliau adalah seorang Ibu Rumah Tangga dan Pegawai
Negeri Sipil. Alasan Ibu Maya mendirikan usaha ini adalah untuk mendapatkan pendapatan
lebih. Untuk pengolahan bahan baku, Sabana fried chicken Sragen bekerja sama dengan
perusahaan mitra, menyusul kerjasama dengan tempat pemotongan ayam dan peternak ayam
yang terbaik untuk produk-produk sabana dan pengolahan terakhir dilakukan mitra (dalam
hal ini adalah hal penggorengan ayam).

2.2. Proses Produksi pada UMKM Sabana Fried Chicken


Proses produksi ayam krispi Sabana fried chicken Sragen, yaitu diawali dengan
membeli bahan baku yang dibutuhkan lalu dilanjutkan dengan memotong dan membumbui
ayam. Siapkan air matang dan tepung fried chicken pada wadah khusus yang berbeda.
Siapkan minyak ke dalam wajan sampai terisi ¾-nya dan panaskan dengan api sedang.
Kemudian ayam yang telah disiapkan dilumuri dengan tepung fried chicken, lalu masukan ke
dalam air yang telah disiapkan sebelumnya. Ulangi proses pelumuran ini sekali lagi sampai
ayam dilumuri tepung. Jika minyak sudah panas,segera masukkan ayam kedalam minyak.
Pastikan seluruh bagian ayam terendam dalam minyak, goreng ayam ± 20 menit. Jika sudah
matang angkat dan tiriskan.
Perencanaan yang dilakukan oleh Sabana fried chicken Sragen pun tidak asal-asalan,
seperti mencari pemasok bahan baku yang terpercaya, selalu memperhatikan kualitas,
melakukan pemasaran yang inovatif (online dengan media sosial; offline dengan brosur,
event, door to door; komunitas), merekrut karyawan yang berkompeten, dan tentunya pemilik
“Sabana” berharap usahanya semakin berkembang sehingga dapat membuka lapangan
pekerjaan yang lebih luas di Sragen. Selain perencanaan, pemilik juga merancang
pengendalian, seperti bahan baku harus disimpan di tempat yang sesuai agar tidak mudah
rusak, bahan dan peralatan harus dicek secara berkala untuk menghindari kehabisan stok,
mengawasi karyawan secara profesional dan kekeluargaan, serta tentunya pemilik akan selalu
bersikap apresiasif, responsif, edukatif, dan selalu mencoba memperbaiki kekurangan
“Sabana”. Namun, masih saja ada beberapa faktor yang dapat menghambat bisnis ini, yaitu
kehabisan stok barang dari pusat, karyawan sakit, karyawan tidak jujur, dan karyawan keluar
mendadak.

2.3. Komponen Biaya pada UMKM Sabana Fried Chicken


Sabana merupakan Business Opportunity sehingga harga jual sesuai dengan harga
pusat dan tidak menaikkan harga sendiri. Jadi, walaupun ada bahan yang naik turun, harga
tetap stabil. Hal tersebut tidak termasuk dagangan lain, seperti Produk UMKM yang harganya
disesuaikan dengan harga saat nota masuk. Metode penentuan biaya bahan baku
menggunakan metode FIFO karena bahan baku yang pertama masuk gudang akan diproses
terlebih dahulu untuk mengurangi resiko bahan baku yang busuk.
Sistem persediaan Sabana masih memakai Sistem Tradisional. Sistem persediaan
tersebut berdasarkan evaluasi mingguan. Jika memang volume kebutuhan bertambah besar,
orderan akan meningkat dan kenaikannya bisa sekitar 30 – 50%. Apabila terjadi Death Stock,
Sabana akan menunggu kiriman tetapi sejak awal Sabana juga berusaha agar jangan sampai
kehabisan stock karena pemilik dan pegawai selalu memantaunya. Sabana mengatasi
kelebihan produk dengan cara sedekah. Selain itu, jika hasil produksi tidak sesuai standar
maka akan dimakan sendiri (jika layak makan) dan dibuang (jika tidak layak).
Bahan baku langsung atau direct material adalah semua bahan yang merupakan
bagian dari barang jadi yang dihasilkan. Biaya yang dikeluarkan untuk membeli jenis bahan
ini mempunyai hubungan erat dan sebanding dengan jumlah barang jadi yang dihasilkan.
Biaya overhead adalah pengeluaran tambahan yang tidak berkaitan langsung dengan proses
bisnis atau produksi yang dilakukan. Berikut adalah daftar Biaya Bahan langsung dan
Overhead Sabana fried chicken Sragen:
No. Bahan Baku Langsung Harga/ 9 potong

1. Ayam per ekor ( 9 potong) Rp 36.000

2. Tepung Rp 3.600

3. Saos Pack Rp 1.440

4. Minyak goreng Rp 2.426

5. Beras Rp 5.000

6. Bumbu Rp 4.266

Total Rp 52.732

No. Bahan Baku Tidak Langsung Harga/ 9 potong


1. Kemasan sabana Rp 1.750

2. Kantong plastik Rp 900

3. Kertas nasi Rp 750

4. Listrik Rp 1.500

5. Tabung gas Rp 2.000

Total Rp 6.900

Pada Sabana dasar penentuan upah menggunakan sistem jam kerja. Penggajian
karyawan Sabana dibayarkan per bulan sesuai tanggal kontrak kerja masing-masing.
Pengontrolan waktu tenaga kerja dilakukan dengan cara absen manual dan online. Pemilik
tidak dikenakan pajak gaji pengusaha. Karyawan yang bekerja di luar jam kerja akan
mendapat bonus. Selain itu, untuk karyawan yang sudah bekerja dalam waktu lama akan
diberi tabungan karyawan dari pemilik. Berikut adalah biaya karyawan dengan sistem jam
kerja (menggunakan jam kerja mayoritas) jika dibagi tiap ekor ayam (9 potong)
No Tugas Jumlah Biaya/ 9 potong
. tenaga kerja

1. Pemilik usaha (juru masak), admin 1 Rp 1.000


Instagram, Memasarkan produk,
Admin online shop, bendahara.

2. Penjaga toko, Juru masak, kasir 2 Rp 2.000

Total Rp 3.000

2. 4. Penyajian Laporan dan Perhitungan HPP


Sabana fried chicken Sragen

Laporan Harga Pokok Produksi

Bahan baku langsung yang digunakan Rp 52.732


Tenaga kerja langsung Rp 3.000
FOH Rp 6.900
Total biaya produksi Rp59.932
(+) Persediaan BDP awal -
(-) Persediaan BDP akhir -
Harga Pokok Produksi Rp59.932

Keterangan :

Persediaan barang dalam proses baik awal maupun akhir tidak ada karena Sabana Friend
Chicken merupakan UMKM yang bergerak dibidang kuliner yang menyajikan produk dengan
bahan baku yang segar setiap harinya.

Sabana fried chicken Sragen

Laporan Laba Rugi

Penjualan

Dada (3x10.000) Rp30.000

Paha Atas (2x10.000) Rp20.000

Paha Bawah (2x8.000) Rp16.000

Sayap (2x8.000) Rp16.000

Total Penjualan Rp77.000

Harga Pokok Penjualan -

Persediaan pokok jadi awal Rp59.932

(+) harga pokok produksi Rp59.932

Barang tersedia untuk dijual

(-) Persediaan pokok jadi akhir Rp59.932

Laba Kotor (9 pcs) Rp17.068


BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari pengamatan yang kami lakukan pada UMKM Sabana Fried Chicken di
Kabupaten Sragen dapat kami simpulkan bahwa untuk pengolahan bahan baku, Sabana fried
chicken Sragen bekerja sama dengan perusahaan mitra seperti tempat pemotongan ayam dan
peternak ayam terbaik untuk produk-produk Sabana Fried Chicken. Komponen biaya yang
ada di Sabana Fried Chicken terdiri dari Bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, serta
biaya overhead. Selain itu dari perhitungan HPP untuk 9 pcs mendapat margin sebesar
Rp17.068 sehingga sabana memiliki peluang yang cukup menjanjikan untuk berbisnis di
Kabupaten Sragen. UMKM Sabana Fried Chicken belum menerapkan akuntansi biaya seperti
yang kami pelajari serta pencatatan dan perhitungan yang dilakukan masih menggunakan
akuntansi yang sederhana.

3.2. Saran
Saran dari kelompok kami untuk Sabana Fried Chicken Sragen yaitu untuk pencatatan
akuntansinya sebaiknya memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada saat ini untuk
memudahkan dalam pencatatan seperti aplikasi-aplikasi yang ada di Google Play Store,
AppStore maupun penyedia layanan aplikasi lainnya karena wawancara yang dilakukan
dengan narasumber terlihat pencatatan akuntansinya masih menggunakan sistem
konvensional sehingga kurang efektif dalam hal pembukuan.

Anda mungkin juga menyukai