Anda di halaman 1dari 19

PENGANTAR BISNIS

“MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN USAHA”

Disusun Oleh:
Nama :
 Tiara Dwi Bintari (2003102274)
 Irga Awiyakta Aziz (2003102295)
 Tasya Ismaul Faiqoh (2003102298)

UNIVERSITAS PGRI MADIUN


TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Memilih Bentuk Kepemilikan Usaha tepat waktu.

Makalah Memilih Bentuk Kepemilikan Usaha disusun guna memenuhi tugas dosen Pengantar
Bisnis. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada dosen Pengantar Bisnis
selaku dosen mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Magetan, 10 Oktober 2020

TIARA DWI BINTARI

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................ 2
1.3 Tujuan Masalah............................................................................ 2
BAB II. ISI.................................................................................................. 3
2.1 Pengertian Kepemilikan Perseorangan........................................ 3
2.2 Keunggulan dan Kelemahan Kepemilikan Perseorangan............ 4
2.3 Kemitraan..................................................................................... 6
2.4 Jenis-Jenis Kemitraan................................................................... 6
2.5 Keunggulan dan Kelemahan Kemitraan...................................... 7
2.6 Korporasi...................................................................................... 9
2.7 Kepemilikan Korporat ................................................................10
2.8 Membentuk Sebuah Korporasi................................................... 10
2.9 Struktur Korporasi...................................................................... 11
3.1 Keunggulan dan Kelemahan Korporasi..................................... 12
3.2 Jenis-Jenis Khusus dari Kepemilikan Bisnis ..............................13
3.3 Koperasi, Ventura Bersama, dan Sindikat................................. 14
3.4 Pertumbuhan Korporat............................................................... 14
BAB III. PENUTUP................................................................................. 15
4.1 Kesimpulan................................................................................ 15
4.2 Saran........................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 16

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang wajib daftar perusahaan telah disebutkan
mengenai pengertian perusahaan, yakni setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha
yang bersifat tetap, terus-menerus, dan didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah
Negara Indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba. Ada beberapa factor
dalam memilih bentuk usaha, diantaranya yaitu kebebasan dalam menjalankan aktivitas bisnis,
wewenang dan tanggung jawab pemilik, kemudahan pendirian, kemudahan memperoleh modal,
kemudahan untuk memperbesar usaha, dan kelangsungan usaha.

Tiap-tiap jenis usaha memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Para pemilik usaha
dapat memilih jenis usaha/bisnis yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapainya. Dalam
praktiknya, terdapat beberapa macam bentuk dan kepemilikan bisnis yang dapat dipilih, yaitu:

1.    Perusahaan Perseorangan (Po)


2.    Firma (Fa)
3.    Perseroan Komanditer (CV)
4.    Perseroan Terbatas (PT)
5.    Perusahaan Negara
6.    Perusahaan Daerah
7.    Koperasi dan Yayasan
Dengan mempertimbangkan beberapa faktor di atas, maka diharapkan bentuk usaha/ bisnis yang
dipilih benar-benar mampu memenuhi harapan pemiliknya. Seiring dengan perkembangan
zaman yang setiap saat berubah, maka pemilihan bentuk usaha/bisnis juga harus memiliki visi
yang jauh ke depan. Dengan demikian maka perlunya pemahaman dan pengetahuan tentang
bentuk dan kepemilikan  usaha/ bisnis  tersebut, hal ini agar para pelaku bisnis dapat memahami
tentang peluang, kekuatan/ kelebihan, kelemahan serta hambatan masing – masing bentuk -
bentuk usaha  yang akan dipilih untuk melakukan aktivitas bisnis. 

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka secara umum rumusan masalah pada
makalah ini adalah sebagai berikut :
1.2.1    Bagaimana ruang lingkup Perusahaan Perorangan ?
1.2.2    Bagaimana ruang lingkup Firma ?
1.2.3    Bagaimana ruang lingkup Perseroan Komanditer ?
1.2.4    Bagaimana ruang lingkup Perseroan Terbatas ?
1.2.5    Bagaimana ruang lingkup Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ?
1.2.6    Bagaimana ruang lingkup Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ?
1.2.7    Bagaimana ruang lingkup Koperasi  ?
1.2.8    Bagaimana ruang lingkup Yayasan  ?

1.3 Tujuan Masalah


Tujuan dalam pembahasan makalah ini, yang berjudul “MEMILIH BENTUK
DAN KEPEMILIKAN BISNIS” berdasarkan rumusan masalah di atas, maka
akan  dibahas hal-hal yang sesuai dengan permasalahan yang diajukan antara
lain :
1.3.1    Untuk mengetahui ruang lingkup Perusahaan Perorangan
1.3.2    Untuk mengetahui ruang lingkup Firma
1.3.3    Untuk mengetahui ruang lingkup Perseroan Komanditer
1.3.4    Untuk mengetahui ruang lingkup Perseroan Terbatas
1.3.5    Untuk mengetahui ruang lingkup Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
1.3.6    Untuk mengetahui ruang lingkup Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
1.3.7    Untuk mengetahui ruang lingkup Koperasi
1.3.8    Untuk mengetahui ruang lingkup Yayasan

2
BAB II
ISI

2.1    Pengertian Kepemilikan Perseorangan

Kepemilikan perseorangan (sole proprietorship) adalah bisnis yang dimiliki (dan biasanya
dioperasikan) oleh satu orang. Meskipun beberapa kepemilikan perseorangan berukuran besar
dan memiliki banyak karyawan, namun banyak yang berukuran kecil. Kepemilikan perseorangan
adalah badan usaha peling sederhana dan paling mudah untuk dimulai. Dalam kebanyakan kasus,
pemilik (pemilik tunggal) memutuskan bahwa hanya dia yang berada dalam bisnis dan memulai
operasi. Beberapa perusahaan terbesar saat ini, termasuk Ford Motor Company.H. J. Heinz
Company, dan berjuang – kepemilikan perseorangan.

Kepemilikan perseorangan umum dijumpai dalam industry ritel, jasa, dan pertanian. Dengan
demikian, butik pakaian, toko makanan di sudut jalan, bengkel televisi di jalan, dan petani kecil
mandiri cenderung berbentuk kepemilikan perseorangan.

2.2 Keunggulan dan Kelemahan Kepemilikan Persaorangan

Keunggulan Kepemilikan Perseorangan

Keunggulan utama kepemilikan perseorangan adalah muncul dari dua karakteristik utama bentuk
kepemilikan, yaitu kesederhanaan dan kendali individu.

 Kepemudahan Membuka dan Menutup Usaha


Kepemilikan perseorangan adalah cara paling sederhana dan murah untuk memulai
bisnis. Sering kali, memulai bisnis ini tidah memerlukan kontrak, perjanjian, atau
dokumen hokum lainnya.
 Kebanggaan Kepemilikan
Seorang pemilik tunggal yang sukses sering sangat bangga atas prestasinya, dan memang
saharusnya begitu. Dalam hamper setiap kasus, pemilik pantas mendapat pujian atas
kemampuannya menghadapi resiko dan memecahkan masalah sehari-hari dalam
menjalankan kegiatan bisnis perseorangan. Sayangnya, ketika bisnis gagal, seringkali
pemilik tunggallah yang disalahkan.
3
 Retensi Semua Keuntungan
Oleh karena semua keuntungan menjadi pendapatan pribadi milik, pemilik memiliki
insentiv yang kuat untuk berhasil. Hadiah finansial langsung inilah yang menarik banyak
pengusaha memilih bentuk usaha kepemilikan perseorangan dan, jika bisnis berhasil,
adalah sumber kepuasan yang besar.
 Tidak Ada Pajak Khusus
Keuntungan yang diterima oleh kepemilikan perseorangan dikenai pajak pendapatan
pribadi setiap pemilik. Akibatnya, pemilik tunggal harus melaporkan informasi keuangan
tertentu pada pengembalian pajak penghasilan pribadi mereka dan membuat perkiraan
pembayaran pajak triwulanan kepada pemerintah federal.
 Fleksibelitas Menjadi Bos Sendiri
Pemilikan tunggal benar-benar bebas untuk mengambil keputusan tentang operasi
perusahaan. Tanpa meminta atau menunggu persetujuan siapapun, pemilik tunggal dapat
beralih dari ritel kegrosir, memindahkan lokasi toko, membuka toko baru, atau menutup
yang sudah tua.

Kelemahan Kepemilikan Perseorangan

Kelemahan dari kepemilikan perseorangan adalah bahwa bisnis ini dimiliki oleh 1 orang beberpa
pemilik tunggal yang memiliki kemampuan tidak mengalami masalah. Individu yang memulai
usaha dengan sedikit keterampilan manajemen dan uang, akan sangat beresiko untuk gagal.

 Kewajiban Tak Terbatas


Kewajiban tak terbatas (Unlimited Liability) adalah konsep hokum yang menjelaskan
bahwa pemilik perseorangan bertanggung jawab untuk semua utang bisnis. Tidak ada
perbedaan hokum antara utang bisnis dan utang pemilik.jika bisnis gagal, atau jika bisnis
terlibat dalam gugatan dan kerugian, property atau kekayaan pribadi-termasuk tabungan
dan aset-aset lain-bisa disita (dan dijual jika perlu) untuk membayar kreditor. Kewajiban
tak terbatas mungkin merupakan factor utama yang cenderung mencegah calon usaha
dengan kekayaan probadi yang cukup besar untuk membangun usaha dengan bentuk
kepemilikan perseorangan.

4
 Kurangnya Kontinuitas
Secara hokum, kepemilikan perseorangan adalah bisnis. Jika pemilik pension, meninggal,
atau dinyatakan tidak kompeten secara hokum, bisnis pada dasarnya berhenti atau pailit.
Namun, dalam banyak kasus, terutama ketika bisnis adalah perusahaan yang
menguntungkan, hli waris pemilik dapat mengambil alih, menjual atau terus beroperasi.
 Keterbatasan Uang
Bank, pemasok, dan kreditor lain biasanya tidak bersedia untuk meminjamkan uang
dalam jumlah besar untuk kepemilikan perseorangan. Hal ini disebabkan karena hanya 1
orang yang bertanggung jawab untuk mengembalikan pinjaman dalam kepemilikan
perseorangan, dan aset yang dimiliki pemilik tunggal biasanya terbatas.
 Kurangnya Keterampilan Manajemen
Pemili tunggal pada umumnya adalah manajer tunggal-selain menjadi satu-satunya
tenaga penjual, pembeli, akuntan, dan pada kesempatan lain menjadi petugas kebersihan.
Bahkan pemilik bisnis yang paling berpengalaman tidak mungkin memiliki keahlian
disemua bidang. Kecuali dia memperoleh keahlian yang diperlukan dengan
memperkerjakan karyawan, asisten, atau konsultan, bisnis dapat kesulitan di area dimana
pemilik kurang berpengetahuan.
 Kesulitan Memperkerjakan Orang
Pemilik tunggal mungkin merasa sulit untuk menarik dan mempertahankan bantuan yang
kompeten. Karyawan potensial mungkin merasa bahwa tidak ada ruang untuk
pengembangan diri dialam sebuah prusahaan yang pemiliknya memegang semua
tanggung jawab manajerial.
 Diluar Kepemilikan Tunggal
Seperti yang lain, anda mungkin memutuskan bahwa kelemahan utama dari kepemilikan
perseorangan adalah terbatasnya jumlah pekerjaan yang mampu dilakukan seseorang di
hari kerja. Salah satu cara untuk mengurangi efek kelemahan ini (dan untuk mendapatkan
banyak keunggulan) adalah memiliki lebih dari 1 pemilik.

5
2.3 Kemitraan

Seseorang yang tidak terpikir untuk memulai dan menjalankan bisnis sendiri akan bersemangat
untuk meraih kesempatan masuk kedalam kemitraan bisnis. Uniform Partnership Act AS
mendefinisikan kemitraan (partnership) sebagai asosiasi sukarela dari dua atau lebih orang untuk
bertindak sebagai pemilik bersama bisnis untuk mendapatkan keuntungan. Sebagai contoh, pada
1990, 2 pengusaha Afrika-Amerika muda bernama Janet Smith dan Gray Smith memulai Ivy
Planing Group-perusahaan yang menyediakan perencanaan strategis dan pengukuran kinerja
untuk klien. Saat ini, lebih dati 20 tahun kemudian, perusahaan telah berkembang menjadi
perusahaan bernilai jutaan dolar yang telah mempekerjakanberagam karyawan dan memberikan
pelatihan keragaman budaya untuk 1000 perusahaan Fortune, organisasi-organisasi nirlaba besar,
dan lembaga pemerintah. Dalam pangkuan atas upayanya Ivy Planning Group telah mendapatkan
penghargaan dari DiversityBusiness.com sebagai salah satu dari 50 perusahaan yang dimiliki
oleh minoritas serta dari majalah Black Enterprise dan Working Mother. Dan Janet Smith dan
Gray Smith-pendiri Ivy Planning Group-telah dinobatkan menjadi “1 dari 50 Minoritas Paling
Berpengaruh dalam Bisnis” oleh Minority Business dan Profesional Network.

2.4 Jenis-Jenis Kemitraan:

1. Mitra Umum(General partner)


Orang yang bertanggung jawab penuh atau bersama untuk operasi bisnis. Mitra umum
aktif dalam operasi bisnis sehari-hari, dan masing-masing mitra dapat menangani sebuah
kontrak atas nama mitra lainnya. Dia juga mengasumsikan kewajiban tak terbatas untuk
semua utang, termasuk utang yang dikeluarkan oleh mitra umum lain tanpa
sepengetahuan atau persetujuannya.
2. Mitra Terbatas(limited partner)
Orang yang menginvestasikan uang dalam bisnis, tetapi tidak memiliki tanggung jawab
atau kewajiban atas kerugian diluar investasinya dalam kemitraan. Sebuah kemitraan
terbatas adalah sebuah bisnis yang dimiliki bersama oleh satu atau lebih mitra umum
yang mengelola bisnis dan mitra terbatas yang menginvestasikan uang didalamnya.
Kemitraan terbatas dapat dibentuk untuk membiayai real estat, minyak dan gas, film, dan
usaha bisnis lainnya.
6
3. Perjnjian Kemitraan
Perjanjian/ketentuan kemitraan mengacu pada kesepakatan yang mendaftar dan
menjelaskan ketentuan kemitraan. Meskipun perjanjian kemitraan baik lisan maupun
tulisan adalah sah dan dapat ditegakkan dipengadilan, perjanjian tertulis memiliki
keunggulan yang jelas. Hal ini tidak tunduk pada penyimpangan memori.

2.5 Keunggulan dan Kelemahan Kemitraan

 Keunggulan Kemitraan
1. Kemudahan Memulai kemitraan relative mudah untuk dibentuk. Seperti kepemilikan
perseorangan, hanya perlu sedikit persyaratan hokum untuk mendaftarkan nama
bisnis danmemperoleh beberapa lisensi atau izin yang diperlukan. Bahkan mungkin
tidak diperlukan untuk mempersiapkan perjanjian kemitraan tertulis, meskipun
begitu, mempersiapkan perjanjian kemitraan merupakan ide yang baik.
2. Ketersediaan Modal dan Kredit oleh karena mitra dapat menggabungkan dana
mereka, kemitraan biasanya memiliki lebih banyak modal yang tersedia dibandikan
kepemilikan perseorangan. Tambahan modal ini, ditambah dengan kewajiban tak
terbatas mitra umum, dapat menjadi dasar/jaminan untuk tingkat kredit yang lebih
baik.
3. Kepentingan Pribadi mitra umum sangat peduli dengan operasi perusahaan-bahkan
mungkin lebih daripada kepemilikan perseorangan. Bagaimanapun juga, mereka
bertanggung jawab atas tindakan semua mitra umum lainnya, serta untuk mereka
sendiri.
4. Kombinasi Keterampilan Bisnis dan Pengetahuan mitra sering memiliki
keterampilanyang saling melengkapi. Kelemahan dari 1 mitra misalnya, dibidang
manufaktur dapat diimbangi dengan kekuatan mitra lain diarea tersebut. Selain itu,
kemampuan untuk membahas keputusan penting dengan individu yang peduli sering
mengurangi beberapa tekanan dan mengarah pada pengambilan keputusan yang lebih
efektif.
5. Retensi keuntungan seperti dalam kepemilikan perseorangan, semua laba menjadi
milik pelaku kemitraan imbalan keuangan dibagikan langsung kepada mitra dan, oleh
7
karena itu, mitra sangat termotivasi untuk melakukan yang terbaik agar perusahaan
berhasil.
6. Tidak Ada Pajak Khusus meskipun kemitraan tidak membayar pajak penghasilan,
Internal Revenue Service(IRS) mensyaratkan kemitraan untuk melaporkan informasi
tahunan pengembalian yang menyatakan nama dan alamat semua mitra yang terlibat
dalam bisnis. Pengembalian juga harus memuat informasi tentang pendapatan dan
pengeluaran serta distribusi yang dibuat untuk masing-masing mitra. Kemudian setiap
mitra dituntut unyuk melaporkan bagian laba(rugi) dari bisnis kemitraanya dan
pengembalian pajak pribadi atas sahamnya dari laba dengan cara yang sama seperti
pada perhitungan pajak kepemilikan perorangan.
 Kelemahan Kemitraan
1. Kewajiban Tak Terbatas setiap mitra bertanggungjawab atas utang, pajak, dan bahkan
ketika mitra tersebut tidak terlibat dalam utang atau melakukan sesuatu yang salah.
Mitra umum, pada akhirnya menanggung resiko harus menggunakan aset pribadi
mereka untuk membayar kreditor. Saat ini, banyak Negara memungkinkan mitra
untuk membentuk sebuah kemitraan perseroan terbatas (limited-liability partnership-
LLP), mitra dapat memiliki perlindungan terbatas dari tindakan hokum akibat
malapraktik atau kalalaian mitra lainnya. Sebuah kemitraan terbatas harus memiliki
minimal 1 mitra umum yang memiliki kewajuban tak terbatas.
2. Perselisihan Manajemen ini sangat penting karena mitra bisnis dengan ego, ambisi,
dan uang sangat rentan terhadap gesekan. Ketika mitra mulai tidak setuju atas
keputusan, kebijakan, atau etika, ketidakpercayaan bisa meningkat dan jauh lebih
buruk seiring berjalannya waktu sering mencapai titik dimana tidak mungkin lagi
untuk menjalankan bisnis dengan sukses.
3. Keterbatasan kontinuitas kemitraan dihentikan jika salah satu dari mitra umum
meninggal, mengundurkan diri, atau secara hokum dinyatakan tidak kompeten.
Sebagai contoh, perjanjian kemitraan dapat mengizinkan mitra yang masih hidup
untuk melanjutkan bisnis setelah membeli saham perusahaan mitra almarhum. Namun
jika kemitraan kehilangan kepemilikan yang keterampilan manajerial atau teknis
tertentunya tidak dapat digantikan, kemitraan tidak mungkin bertahan hidup.
8
4. Investasi Beku sangat mudah untuk menginvestasikan uang dalam kemitraan, tapi
kadang-kadang cukup sulit untuk menariknya. Hal ini terjadi, misalnya, ketika mitra
yang tersisa tidak bersedia untuk membeli saham dari bisnis yang dimiliki oleh mitra
yang pension atau ingin pindah ke mitra lain. Dalam beberapa kasus seorang mitra
harus menemukan seseorang diluar perusahaan untuk membeli sahamnya. Seberapa
mudah atau sulitnya untuk menemukan orang luar bergantung pada seberapa sukses
usaha dan bagaimana kesediaan mitra yang ada untuk menerima mitra baru.
5. Diluar Kemitraan keunggulan utama dari kemitraan dibandingkan kepemilikan
perseorangan adalah penambahan modal dan keahlian manajemen mitra. Salah atu
kelemahan adalah kewajiban tak terbatas yang bisa menimbulkan masalah bagi mitra
kekayaan pribadi yang cukup besar. Bentuk kepemilikan bisnis ke-3, yaitu korporasi,
mengatasi kelemahan ini.

2.6 Korporasi

Kembali pada 1837, William Procter dan James Gamble 2 pemilik tunggal membentuk
kemitraan yang disebut Procter & Gamble (P&G) dan ingin bersaing dengan 14
perusahaan sabun lain dan pembuat lilin di Cincinati, Ohiyo. Saat ini, 4 miliar kali sehari,
merk P&G menyentuh kehidupan orang-orang di 180 negara diseluruh dunia. Meskipun
korporasi ini adalah perusahaan raksasa, eksekutif perusahaan dan karyawan juga percaya
bahwa perusahaan memiliki tanggung jawab untuk menjadi warga korporasi yang
beretika.

Mungkin definisi terbaik korporasi adalah seperti yang dijabarkan oleh Hakim Agung
Jhon Marshall dalam keputusan Mahkamah Agung yang terkenal pada 1819. Korporasi
menurutnya adalah orang buatan, tak terlihat, tak berwujud, dan keberadaannya hanya
dalam kontemplasi hokum. Dengan kata lain, sebuah korporas(corporation) (terkadang
disebut sebagai perusahaan biasa atau korporasi c) adalah orang buatan yang diciptakan
oleh hokum, yang memiliki sebagian besar hak hokum seperti orang yang nyata. Ini
termasuk:

- Hak untuk memulai dan menjalankan bisnis


- Hak untuk membeli atau menjual property
- Hak untuk meminjam uang 9
- Hak untuk menggugat atau digugat
- Hak untuk masuk kedalam kontrak yang mengikat
2.7 Kepemilikan Korporat
Bagian kepemilikan korporasi disebut saham (stock). Orang-orang yang memiliki saham
korporasi dan dengan sendirinya bagian dari perusahaan disebut pemegang saham(stock
holder) setelah sebuah korporasi terbentuk, perusahaan dapat membuat sahamnya kepada
individu atau perusahaan lain yang ingin berinvestasi dalam perusahaan. Sebuah
konporasi tertutup(closed corporasion) adalah perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh
sedikit orang dan tidak dijual untuk umum. Seseorang yang ingin menjual saham
korporasi tertutup umumnya mengatur untuk menjualnya secara pribadi kepada
pemegang saham lain atau kenalan dekat. Sebuah korporasi terbuka(open corporasion)
adalah korporasi yang sahamnya dapat dibeli dan dijual oleh setiap individu.

2.8 Membentuk Sebuah Korporasi

1. Dimana Mendirikannya
Keputusan dimana mendirikannya biasanya didasarkan pada 2 faktor: (1) biaya in
korporasi di satu Negara dibandingkan dengan Negara lain dan (2) keunggulan dan
kelemahan dari masing-masing hokum Negara korporasi suatu Negara tentang
struktur pajak. Delaware dan Nevada sering dipilih oleh perusahaan-perusahaan yang
melakukan bisnis di lebih dari 1 negara karena undang undang korporasi mereka yang
ramah. Sebuah bisnis gabungan disebut korporasi (domestic corporation) di negara
bagian tempatnya didirikan. Di Negara-negara lain tempetnya melakukan bisnis,
perusahaan disebut korporasi asing (foreign corporation). Sebuah perusahaan yang
disewa oleh pemerintah asing dan melakukan bisnis di Amerika Serikat adalah
sebuah perusahaan asing (alien corporation). Contoh perusahaan asing: Volkswagen
AG, Sony Corporation, dan Royal Dutch/Shell Grup.
2. Piagam Korporat
Setelah Negara asal telah dipilih, pendiri korporasi mengajukan piagam pendirian
korporasi kesekretaris Negara. Biasanya piagam pendirian korporasi mencakup
informasi sebagai berikut:
- Nama dan alamat perusahaan 10
- Nama dan alamat pendiri
- Tujuan korporasi
- Jumlah maksimum saham dan jenis saham yang akan diterbitkan
- Hak-hak dan keistimewaan pemegang saham
- Lamanya waktu berjalan untuk korporasi.
3. Hak Pemegang Saham
Ada dua tipe dasar saham. Pemilik saham biasa(common stock) yang memiliki hak
pilih pada perusahaan. Namun, klaim pemilik saham biasa terhadap laba dan aset
perusahaan berada dibawah klaim orang lain. Pemilik saham preferen (preferred
stock) biasanya tidak memiliki hak suara, tetapi klaim mereka atas dividen
dibayarkan terlebih dulu sebelum pemilik saham biasa. Dividen adalah pembagian
laba kepada pemegang saham dari suatu korporasi. Hak lainnya termasuk menerima
informasi tentang korporasi, pemungutan suara pada perubahan piagam korporat, dan
menghadiri pertemuan pemegang saham tahunan korporasi, dimana mereka dapat
melaksanakan hak pilihnya. Proxy adalah formulir hokum yang mendaftar isu-isu
yang harus diputuskan pada saat rapat pemegang saham dan memungkinkan
pemegang saham untuk mentranfer hak pilihnya ke salah stu atau beberapa individu.
Pemegang saham dapat mendaftarkan suaranya dan mentranfer hak suaranya hanya
dengan menanda tangani dan mengembalikan formulir.
4. Rapat Organiasi
Sebagai langkah terakhir dalam membentuk korporasi, pendiri badan hokum dan
pemegang saham awal bertemu untuk mengadopsi korporasi secara hokum dan
memilih dewan direksi pertama mereka. Para anggota dewan direksi bertanggung
jawab secara langsung kepada pemegang saham atas tindakan manajeral yang mereka
lakukan pada perusahaan.

2.9 Strukrtur Korporasi

a. Dewan Direksi
Dewan direksi (board of directors) adalah badan teratas korporasi dan dipilih oleh
pemegang saham. Anggota dewan dapat dipilih dari dalam perusahaan maupun dari
luar. Direksi yang dipilih dari dalam perusahaan biasanya manajer punjak 11
perusahaan, presiden direktur, wakil presiden direktur, dan eksekutif. Mereka yang
dipilih dari luar perusahaan umumnya adalah manajer berpengalaman atau pengusaha
dengan kemampuan kepemimpinan yang sudah terbukti dan/atau bakat tertentu yang
dibutuhkan oleh organisasi. Tanggung jawab utama dari dewan direksi adalah untuk
menetapkan tujuan perusahaan dan mengembangkan rencana umum untuk memenuhu
tujuan tersebut. Dewan juga bertanggung jawab untuk operasi perusahaan secara
keseluruhan.
b. Pejabat Perusahaan
Pejabat perusahaan (corporate officers) ditunjuk oleh dewan direksi. Sebuah
perusahaan kecil mungkin tidak memiliki semua petugas berikut, ketua dewan,
presiden direktur, wakil presiden direktur eksetutif, sekretaris perusahaan, dan
bendahara adalah semua pejabat perusahaan. Mereka embantu dewan untuk membuat
rencana, melaksanakan strategi yang ditetapkan oleh dewan, memperkerjakan
karyawan, dan mengelola kegiatan usaha sehari-hari. Dan pada rapat tahunan, direksi
melapor pada pemegang saham. Maka secara teori para pemegang saham dapat
mengendalikan seluruh kegiatan kororasi melalui direksi karena mereka adalah
kelompok yang memilih dewan direksi.

3.1 Keunggulan dan Kelemahan Korporasi

 Keunggulan Korporasi :
- Kewajiban Terbatas(limited liability)
- Kemudahan Meningkatkan Modal
- Kemudahan Pengalihan Kepemilikan
- Kehidupan Abadi
- Manajemen Khusus
 Kelemahan Korporasi
- Kesulitan dan Beban Pembentukan
- Peraturan Pemerintah dan Banyaknya Dokumen
- Konflik dalam Korporasi
- Pajak Berganda
- Kurangnya Kerahasiaan 12
3.2 Jenis-Jenis Khusus dari Kepemilikan Bisnis

1. Korporasi S (S-corporation)
Perusahaan yang dikenakan pajak seperti halnya kemitraan. Dengan kata lain, pendapatan
jenis korporasi ini dikenakan pajak hanya sebagai penghasilan pribadi dari pemegang
sahamnya.
Untuk memenuhi syarat sebagai status khusus dari korporasi S, perusahaan harus
memenuhi kriteria:
- Tidak lebih dari 100 pemegang saham yang diperbolehkan.
- Pemegang harus individu, perkebunan, atau perserikatan tertentu.
- Hanya ada 1 kelas saham yang beredar.
- Perusahaan tersebut harus perusahaan domestic yang layak untuk
mengajukan status korporasi S.
- Tidak boleh ada pemegang saham kemitraan, korporasi, atau yang bukan
penduduk(nonresident)
- Semua pemegang saham harus menyetujui keputusan untuk membentuk
korporasi S.
2. Perseroan Terbatas (limited-liability company-LLC)
Bentuk kepemilikan bisnis yang menggabungkan manfaat dari suatu korporasi dan
kemitraan sambil menghindari beberapa pembatasan dan kerugian dari bentuk-bentuk
kepemilikan tersebut.
Keuntungan utama dari sebuah LLC :
- LLC dengan setidaknya 2 anggota dikenakan pajak seperti kemitraan dan
dengan demikian menghindari pajak ganda yang dikenakan pada kebanyakan
korporasi. LLC dengan hanya 1 anggota dikenakan pajak seperti kepemilikan
perseorangan. LLC bahkan dapat memilih untuk dikenakan pajak sebagai
korporasi jika ada manfaat untuk mengimbangi pajak ganda korporasi
- Seperti sebuah korporasi, memberikan perlindungan kewajiban terbatas untuk
tindakan dan utang dari LLC. Sebuah LLC dengan demikian memperluas
konsep perlindungan aset pribadi untuk pemilik usaha kecil.
- Jenis organisasi LLC lebih memberikan fleksibilitas manajemen bila
dibandingkan dengan korporasi. Sebuah korporasi, misalnya, diperlukan 13
- untuk mengadakan pertemuan tahunan dan merekam menit pertemuan,
sementara sebuah LLC tidak.
3. Perusahaan Nirlaba(not-for-profit corporation)
Perusahaan yang didirikan untuk memberikan pelayanan social, pendidikan, keagamaan,
atau layanan lainnya, bukan untuk mendapatkan keuntungan. Berbagai organisasi amal,
museum, sekolah swasta, dan perguruan tinggi, diselenggarakan dengan cara ini,
terutama untuk memastikan kewajiban terbatas.

3.3 Koperasi, Ventura Bersama, dan Sindikat

 Koperasi(cooperative)
Asosisasi individu atau perusahaan yang tujuannya adalah untuk melakukan beberapa
fungs bisnis bagi para anggotanya.
 Ventura Bersama(joint venture)
Perjanjian antar 2 lebih kelompok untuk membentuk badan usaha dalam mencapai tujuan
tertentu atau untu beroperasi dalam jangka waktu tertentu.
 Sindikat(syndicate)
Sebuah asosiasi sementara dari individu atau perusahaan yang diatur untuk melakukan
tugas t ertentu yang membutuhkan modal besar.

3.4 Pertumbuhan Korporat

a. Pertumbuhan dari Dalam


b. Pertumbuhan melalui Marger dan Akuisisi
Diklasifikasikan menjadi 3 yaitu:
- Marger Horizontal: marger antara perusahaan yang membuat dan membuat
produk atau jasa yang sama di pasar yang sama.
- Marger Vertikal: penggabungan antara perusahaan-perusahaan yang
beroperasi pada tingkat yang berbeda.
- Marger Konglomerat: terjadi antara perusahaan-perusahaan di industry yang
sama sekali berbeda.
c. Tren Marger dan Akuisisi selama Krisis Ekonomi

14
BAB III

PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Kepemilikan perseorangan adalah bisnis yang dimiliki (dan biasanya


dioperasikan) oleh satu orang. Bisnis itu memiliki beberapa bentuk kepemilikan.
Diantaranya ada bentuk kepemilikan perseorangan, kemitraan, dan korporasi. Untuk
menjalankan bisnis menjadi maju tergantung dengan cara pebisnis menjalankan bisnisnya
tersebut.

4.2 Saran

Dari penjelasan mengenai Memilih Bentuk Kepemilikan Usaha dalam makalah ini, kami
dapat memberikan beberapa saran bagi para pembaca, yaitu:
1. Bagi pengusaha baru yang ingin mendirikan usaha dan bekerjasama dengan para
kolegannya perlu dipahami dulu macam-macam jenis bentuk usahanya.
2. Tidak ada bentuk kepemilikan yang terbaik, bentuk kepemilikan yang akan dipilih
hendakkya disesuaikan dengan kemampuan modal, lokasi pendirian, kemampuan
menangani perusahaan, keahlian sendiri, dan dengan menyesuaikan kemampuan yang
dimiliki kita baru bisa memilih bentuk kepemilikan usaha yang mana yang terbaik.

15
DAFTAR PUSTAKA

Pride Hughes Kapoor. 2013. pengantar bisnis edisi II, penerbit Salemba empat, Jakarta.

Widyatmini.1996.DiktatPengantarBisnis.Gunadarma:Jakarta.

DH Basu Swastha DR. 1998.PengantarBisnisModern.Liberty:Yogyakarta.

Solihin Ismail.2006.PengantarBisnis.PrenadaMedia:Jakarta

Zamroni M.2009.Buku Kantong Ekonomi IPS.Pustaka

Widyatama: Yogyakarta.https://www.slidshare.net/RetnaRindayani/pengantar-bisnis-
manajemenhttp://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2011/10/24/pengantar-bisnis-bagi-mahasiswa-
bagian-1-4041.

16

Anda mungkin juga menyukai