Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

PASAR UANG DAN PASAR MODAL

DOSEN PENGAMPU : TUTI SRIWEDARI, S.E., M.Si., Ak., CA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
ABIDAN 7181142021
ELSA ARITONANG 7181142016
JUNITA TRSIA SIAGIAN 7183342030
ROHANI LIMBONG 7182142024
ROVITA NILASARI SIPAHUTAR 7183342002

PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah yang
berjudul “Pasar Uang Dan Pasar Modal” ini dengan baik untuk memenuhi tugas dari
mata kuliah Manajemen Keuangan dan Penganggaran Perusahaan.. Terimakasih
kepada Dosen Pengampu yang telah membimbing penulis dalam melacarkan proses
pembuatan makalah ini.
Makalah ini disusun berdasarkan buku-buku yang relevan dengan materi.
Makalah ini dapat dijadikan acuan bagi pembaca khususnya kelompok penulis dan
bagi pembaca .Terlepas dari itu, penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dan
kesalahan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
penulis dapat memperbaiki tulisan ini di waktu yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat kepada
para pembaca. Terima Kasih

Medan, Februari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii

BAB I...............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN..........................................................................................................................1

I.I Latar Belakang Masalah......................................................................................................1

I.2 Rumusan Masalah................................................................................................................2

I.3 Tujuan...................................................................................................................................2

I.4 Manfaat.................................................................................................................................2

BAB II.............................................................................................................................................3

PEMBAHASAN.............................................................................................................................3

2.1 PASAR UANG......................................................................................................................3

2.2 PASAR MODAL................................................................................................................11

2.3 PERBEDAAN DAN PERSAMAAN PASAR UANG DENGAN PASAR MODAL....17

BAB IV..........................................................................................................................................20

PENUTUP....................................................................................................................................20

4.1 KESIMPULAN...................................................................................................................20

4.2 SARAN................................................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................21

ii
BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi sekarang ini, pertumbuhan ekonomi terasa semakin meningkat dan
komplek, bentuk-bentuk surat berharga juga turut mengalami berbagai macam kemajuan dan
semakin berkembang pesat. Dalam bidang perdagangan dan jasa saat ini diperlukan bentuk-
bentuk transaksi yang sangat mudah dan cepat.

Salah satu jenis transaksi yang sedang berkembang belakangan ini adalah pasar uang dan
pasar modal yang telah dikenal di Indonesia, dan juga merupakan salah satu alternatif pendanaan
yang paling mudah dan cepat saat ini. Sejak awal tahun 1980-an pemerintah telah mengeluarkan
serangkaian paket kebijakan deregulasi pada sektor riil, sektor finansial, sektor investasi dan
perdagangan. Pada dasarnya pengembangan sektor finansial di Indonesia dapat dikelompokkan
dalam tiga upaya, yaitu sistem pengembangan yang berlandaskan pada mekanisme pasar,
pengembangan instrumen-instrumen pasar finansial serta pengembangan aktifitas-aktifitas
pendukung kedua hal tersebut merupakan salah satu bentuk pengembangan pasar finansial. Pasar
uang merupakan suatu kelompok pasar dimana instrumen kredit jangka pendek, yang umumnya
berkualitas tinggi diperjual-belikan. Jangka waktu instrumen pasar uang biasanya jatuh tempo
dalam waktu satu tahun atau kurang. Pasar uang biasanya menyediakan sarana pengalokasian
dan pinjaman jangka pendek, karena itu pasar uang merupakan pasar likuiditas primer. Transaksi
pasar uang dilakukan dengan menggunakan sarana telekomunikasi. Sehingga pasar uang sering
disebut pula dengan pasar abstrak karena pelaksanaan transaksi tidak dilakukan di tempat
tertentu sebagaimana halnya dengan bursa efek pada pasar modal.

Pasar modal merupakan suatu psar keuangan untuk melakukan kegiatan investasi jangka
panjang suatu perusahaan yang dapat diperjualbelikkan dalam bentuk modal sendiri atau hutang
yang berupa sekuritas atau lembar-lembar saham atau obligasi. Dalam pembangunan
perekonomian suatu negara dibutuhkan dana atau biaya yang tidak sedikit. Dana tersebut dapat
diperoleh dari pinjaman maupun modal sendiri, yang dalam penggunaan dana dapat dialokasikan
sebagai suatu investasi, dimana investasi disini dapat diartikan sebagai penanaman modal untuk
satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lamadengan harapan
mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang. Peran pasar modal bagi individu,
perusahaan, maupun perekonomian, maka suatu negara harus memiliki pasar modal yang baik
(sehat). Pasar modal yang baik akan meningkatkan kinerja ekonomi melalui peningkatan
pendapatan nasional, terciptanya kesempatan kerja, dan meratanya hasil-hasil pembangunan
yang dirasakan oleh masyarakat.
1
Pemerintah Indonesia beranggapan bahwa pasar uang dan psar modal mendukung
percepatan pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar uang dan psar
modal menggalang pergerakan dana jangka pendek dan jangka panjang dari masyarakat
(investor) yang kemudian disalurkan pada sektor-sektor yang produktif dengan harapan sektor
tersebut dapat berkembang dan menghasilkan lapangan pekerjaan yang baru bagi masyarakat.

I.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu pengertian, fungsi, jenis-jenis, peran, karakteristik pasar uang?


2. Apa itu pengertian, fungsi, manfaat, peran dan contoh pasar modal?
3. Bagaimana pasar uang dan pasar modal mendorong perekonomian Indonesia?
4. Apa persamaan dan perbedaan pasar uang dan pasar modal?
5. Bagaimana kondisi pasar uang dan pasar modal saat ini?

I.3 Tujuan

- Untuk mengetahui pasar uang dan pasar modal dalam membangun perekonomian
- Untuk mengetahui pengertian, fungsi, jenis-jenis, karakteristik serta produk pasar uang
- Untuk mengetahui pengertian, fungsi, manfaat, peran, contoh pasar modal
- Untuk mengetahui persamaan dan perbedaaan antara pasar uang dan pasar modal
- Untuk mengetahui kondisi perkembangan psar uang dan pasar modal di Indonesia saat ini

I.4 Manfaat

- Memberikan informasi dan masukan mengenai pasar uang dan pasar modal di Indonesia
- Menambah wawasan pembaca mengenai pasar uang dan pasar modal
- Sebagai refrensi dalam pemahaman terkait kondisi pasar uang dan pasar modal saat ini

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PASAR UANG

A. Pengertian Pasar Uang

Pasar Uang adalah bagian dari sistem keuangan yang berhubungan dengan kegiatan
perdagangan, pinjam-meminjam, atau pendanaan berjangka pendek sampai dengan 1 (satu) tahun
dalam mata uang rupiah dan valuta asing, yang berperan dalam transmisi kebijakan moneter,
pencapaian stabilitas sistem keuangan, dan kelancaran sistem pembayaran.

Dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, Bank Indonesia


melakukan pengendalian moneter melalui Pasar Uang baik rupiah maupun valuta asing. Untuk
meningkatkan efektivitas kebijakan moneter, makroprudensial, sistem pembayaran dan
pengelolaan uang rupiah yang dilakukan oleh Bank Indonesia, diperlukan pendalaman pasar
keuangan guna mencapai pasar uang domestik yang efisien, likuid, dan dalam.

Pasar uang yang efisien, likuid, dan dalam tidak hanya akan mendukung efektivitas kebijakan
moneter, makroprudensial, sistem pembayaran dan pengelolaan uang rupiah, tapi juga dapat
memberikan fleksibilitas bagi Pelaku Pasar dalam rangka pengelolaan dana, baik untuk kegiatan
pendanaan, investasi, maupun kegiatan ekonomi lainnya. Oleh karena itu, Bank Indonesia perlu
mempercepat proses pendalaman Pasar Uang melalui pengaturan, perizinan, pengembangan, dan
pengawasan yang komprehensif terhadap berbagai transaksi dan instrumen di Pasar Uang.

Pengaturan Pasar Uang juga dilakukan dengan memperhatikan peraturan perundang-


undangan mengenai perbendaharaan negara terkait penggunaan instrumen Surat Utang Negara
sebagai instrumen moneter melalui operasi moneter yang dilakukan antara lain dengan transaksi
repurchase agreement (repo). Pengaturan Pasar Uang dimaksudkan untuk memberikan landasan
hukum sehingga dapat menjadi pedoman dan memberikan kepastian hukum bagi Pelaku Pasar
dalam bertransaksi di Pasar Uang.

Pelaku utama dalam pasar uang:

1. Lembaga-lembaga keuangan, misalnya: bank, dana pensiun dan perusahaan asuransi.

2. Perusahaan-perusahaan besar, misalnya: perusahaan yang sudah go public menerbitkan


commercial paper.

3. Lembaga-lembaga pemerintah, misalnya: Bank Indonesia menerbitkan Sertifikat Bank


Indonesia (SBI).
3
4. Individu-individu, misalnya: rumah tangga membeli Sertifikat Bank Indonesia.

B. FUNGSI PASAR UANG

Pasar uang memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Mempermudah masyarakat memperoleh dana-dana jangka pendek untuk membiayai


modal kerja atau keperluan jangka pendek lainnya;
2. Memberikan kesempatan masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan dengan membeli
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU); dan
3. Menunjang program pemerataan pendapatan bagi masyarakat.
4. Sebagai perantara dalam perdagangan surat-surat berharga berjangka pendek
5. Sebagai penghimpun danas berupa surat-surat berharga jangka pendek
6. Sebagai sumber pembiayaan bagi perusahan untuk melakukan investasi
7. Sebagai perantara bagi investor luar negeri dalam menyalurkan kredit jangka pendek
kepada perusahaan di indonesia

C. KARAKTERISTIK PASAR UANG

Karakteristik pasar uang yaitu:

1. Menyediakan fasilitas atau jaringan transaksi jual beli aset finansial

2. Mempertemukan pihak yang memiliki surplus dana dengan pihak yang mengalami deficit

3. Transaksi dalam pasar uang sebagian bersifat jangka pendek

4. Pasar uang juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek perusahaan,
lembaga keuangan, dan pemerintah, mulai dari overnight sampai dengan jangka waktu
jatuh tempo satu tahun.

5. Pada waktu yang sama pasar uang menyediakan outlet investasi bagi pihak surplus dana
jangka pendek yang ingin memperoleh pendapatan atas dana yang belum terpakai.

D. DEBITUR DAN KREDITUR DALAM PASAR UANG

Menentukan siapa debitur (borrrower) dan siapa kreditur (leader) dalam pasar uang agak
sulit, karena kadang perusahaan atau lembaga-lembaga yang sama beroperasi di kedua sisi pasar
uang, yaitu dalam waktu yang sama bisa sebagai debitur dan juga kreditur. Lembaga-lembaga
yang biasanya ikut bermain di dua sisi pasar uang adalah bank-bank besar, lembaga-lembaga

4
keuangan non bank, lembaga-lembaga pemerintah. Bahkan kadang bank-bank sentral dapat
menjadi pemasok dana yang agresif di pasar uang dan mengambil posisi sebaliknya pada esok
harinya.

E. JENIS-JENIS RISIKO INVESTASI DI PASAR UANG

Resiko yang mungkin dihadapi investor dalam kegiatan investasi di pasar keuangan yaitu:

1. Risiko Pasar (interest-rate risk), yaitu risiko yang berkaitan dengan turunnya harga surat
berharga dan tingkat bunga naik mengakibatkan investor mengalami capital loss

2. Risiko reinvestment, yaitu risiko terhadap penghasilan suatu aset finansial yang harus di-
reinvest dalam aset yang berpendapatan rendah, atau dapat dikatakan bahwa risiko
reinvestment adalah risiko yang memaksa investor menempatkan pendapatan yang
diperoleh dari bunga kredit atau surat-surat berharga ke investasi yang berpendapatan
rendah akibat turunnya tingkat bunga

3. Risiko gagal bayar. Risiko ini terjadi akibat tidak mampunya peminjam memenuhi
kewajibannya sesuai dengan yang diperjanjikan

4. Risiko inflasi. Pemberi pinjaman menghadapi kemungkinan naiknya harga-harga barang


dan jasa-jasa yang akan menurunkan daya beli atas pendapatan yang diterimanya

5. Risiko valuta (currency or exchange rate risk). Investor internasional dihadapkan pada
risiko mata uang, yaitu kerugian yang terjadi akibat adanya perubahan yang tidak
menguntungkan terhadap kurs mata uang asing.

6. Risiko politik. Risiko ini berkaitan dengan kemungkinan adanya perubahan ketentuan
perundangan yang berakibat turunnya pendapatan yang diperkirakan dari suatu investasi
atau bahkan akan terjadi kerugian total dari modal yang diinvestasikan.

7. Marketability atau Liquidity risk. Risiko dapat terjadi apabila instrumen pasar uang yang
dimiliki sulit untuk dijual kembali sebelum jatuh tempo. Sulitnya menjual kembali surat
berharga tersebut memberi risiko untuk tidak dapat mencairkan kembali instrumen pasar
uang dalam bentuk uang tunai pada saat membutuhkan likuiditas sebelum jatuh tempo.

F. INSTRUMEN PASAR UANG

Instrumen atau surat-surat berharga yang diperjual belikan di pasar uang ada beberapa
macam,yaitu:

5
1. Treasury Bills

Treasury Bills (T-Bills), merupakan instrumen hutang yang diterbitkan oleh pemerintah atau
Bank Sentral (di Amerika Serikat ) atas tunjuk dengan jumlah tertentu yang akan dibayarkan
kepada pemegang pada tanggal yang telah ditetapkan. T-Bills tidak memberikan bunga secara
langsung tetapi dijual atas dasar diskonto, dengan jumlah diskonto ditetapkan melalui proses
pelelangan. T-Bills tidak dimanfaatkan sebagai sarana investasi bagi lembaga keuangan maupun
perusahaan non keuangan yang memiliki kelebihan dana. Dengan penempatan kelebihan dana
tersebut di samping memperoleh penghasilan (bunga) juga sebagai cadangan likuiditas. Sebagai
sarana investasi instrumen pasar uang ini mempunyai berbagai kelebihan, yaitu:

a. Tidak beresiko karena diterbitkan oleh lembaga pemerintah (Bank Sentral)

b. Mempunyai pasar sekunder sehingga mudah diperjualbelikan

c. Kemungkinan terjadi kerugian apabila investor menjual surat berharga ini untuk
memenuhi kebutuhan likuiditasnya adalah sangat kecil.

Perusahaan atau lembaga yang menjadi investor utama dalam T-Bills ini antara lain Bank
Sentral, bank-bank umum, mutual funds, BUMN, lembaga-lembaga keuangan non bank,
perusahaan-perusahaan, dan badan pemerintah negara lain, dan individu.

2. Commercial Paper

Commercial Paper (CP) merupakan promes yang tidak disertai dengan jaminan, yang
diterbitkan oleh perusahaan / bank untuk mendapatkan dana jangka pendek. CP dijual kepada
investor dalam pasar uang. Dengan demikian CP pada dasarnya merupakan promes di mana
penerbit berjanji akan membayar sejumlah tertentu uang pada saat CP jatuh tempo.Jangka waktu
CP ini berkisar mulai dari beberapa hari samapi 270 hari. Penjualan CP pada umumnya dengan
sistem diskonto, namun beberapa di antaranya menggunakan bunga.Penerbitan CP tidak perlu
menggunakan penjamin (underwriter)emisi, tetapi beberapa penerbit karena alasan tertentu
menggunakan arranger dalam penerbitannya. Arranger ini pada umumnya merupakan bank-bank
umum yang berfungsi sebagai perantara antara pemodal dan penerbit, namun mereka tidak tidak
bertanggung jawab atas terjual atau tidak terjualnya CP yang diterbitkan.

3. Negotiable Certificate of Deposit

Negotiable Certificate of Deposit (CD) atau sertifikat deposito merupakan instrumen


yang diterbitkan oleh suatu bank atas unjuk dan dinyatakan dalam suatu jumlah, jangka waktu
dan tingkat bunga tertentu. Sertifikat deposito diterbitkan oleh bank-bank umum atas dasar

6
diskonto dengan nilai nominal sekurang-kurangnya Rp. 1 juta dan jangka waktu 30 hari samapi
dengan 1 tahun. Pencairan sertifikat deposito dapat dilakukan setelah tanggal jatuh tempo, tetapi
apabila pemegang instrumen tersebut membutuhkan dana sebelum jatuh tempo maka mereka
dapat menjualnya kepada lembaga keuangan atau kepada investor lainnya. Di samping itu,
deposito berjangka selalu diterbitkan dengan atas nama sementara CD atas unjuk.

4. Banker’s Acceptance

Banker’s Acceptance (BA) merupakan wesel bank yang ditarik oleh seorang eksportir
atau importir atas suatu bank untuk membayar sejumlah barang atau untuk membeli valuta asing
yang diberi tanda “accepted” apabila bank menyetujui wesel tersebut, dan dapat diperjualbelikan
di pasar uang sebagai salah satu sumber pendanaan jangka pendek. BA merupakan instrumen
jangka pendek yang dapat dipindahtangankan. BA pada dasarnya memberikan alternatif untuk
mendapatkan kredit pada saat barang-barang yang diekspor dikapalkan untuk segera dikirimkan
ke luar negeri. BA pada umumnya digunakan pada proses L/C dalam perdagangan luar negeri.
Jangka waktu jatuh tempo BA berkisar antara 30 hari sampai 180 hari.

5. Bill of Exchange

a. Bill of exchange atau wesel adalah suatu perintah tertulis tak bersyarat yang ditujukan
oleh seseorang kepada pihak lainnya untuk membayar sejumlah uang pada saat
diperlihatkan atau pada tanggal tertentu kepada penarik atau order atau pembawa.Surat
wesel harus berisikan hal-hal sebagai berikut, dalam kaitannya dengan penarikan wesel
ini: Perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu.

b. Nama orang yang yang harus membayar (tertarik atau pembayar).

c. Penetapan hari bayarnya.

d. Penetapan tempat di mana pembayaran harus dilakukan.

e. Nama orang atau pihak lain yang ditunjuk untuk dilakukan pembayaran.

f. Tanggal dan tempat surat wesel ditarik.

g. Tanda tangan orang yang mengeluarkannya (penarik). Jangka waktu jatuh tempo wesel
ini umumnya berkisar 6 hari sampai 180 hari.

6. Repurchase Agreement (Repo)


7
Repo merupakan transaksi jual beli surat berharga disertai dengan perjanjian bahwa
penjual akan membeli kembali surat-surat berharga yang telah dijual tersebut pada tanggal dan
dengan harga yang telah ditetapkan lebih dahulu. Surat berharga yang sering digunakan untuk
transaksi Repo adalah surat berharga yang dapat diperjualbelikan secara diskonto. misalnya SBI,
SPBU, CD dan T-Bills.

7. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

SBI pada dasarnya merupakan surat berharga atas unjuk dalam satuan uang Rupiah yang
diterbitkan dengan sistem diskonto oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan hutang jangka
pendek. SBI sebagai piranti operasi pasar terbuka digunakan untuk mengendalikan moneter
untuk mengendalikan moneter melalui lelang harian.Tujuan bank dan lembaga keuangan lainnya
membeli SBI adalah sebagai alternatif kelebihan dananya untuk memeperoleh pendapatan, dan
apabila memerlukan dana maka SBI dapat dijual kepada lembaga lain atau Bank Indonesia.

8. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)

SBPU adalah surat-surat berharga berjangka pendek yang dapat diperjual belikan secara
diskonto dengan Bank Indonesia atau lembaga diskonto yang ditunjuk oleh BI. SBPU berfungsi
sebagi piranti pasar uang dan juga merupakan instrumen operasi pasar terbuka dalam rangka
ekspansi moneter oleh Bank Indonesia denagn menetapkan tingkat diskonto SBPU. Ditinjau dari
jenis transaksi dan warkatnya, SBPU dapat dibagi sebagai berikut:

a. Surat Sanggup (aksep/promes), dapat berupa:

1) Surat sanggup yang diterbitkan oleh nasabah dalam rangka penerimaan kredit dari bank
untuk membiayai kegiatan tertentu.

2) Surat sanggup yang diterbitkan oleh bank dalam rangka pinjaman antar bank.

b. Surat Wesel, dapat berupa:

1) Surat wesel yang ditarik oleh suatu pihak dan diaksep oleh pihak lain dalam rangka
transaksi tertentu. Penarik dan atau tertarik adalah nasabah bank.

2) Surat wesel yang ditarik oleh nasabah bank dan diaksep oleh bank dalam rangka
pemebrian kredit untuk membiayai kegiatan tertentu.

9. Call Money
8
Call Money merupakan salah satu sarana penting untuk mendorong pengembangan pasar
uang. Pasar uang antarbank pada dasarnya adalah kegiatan pinjam meminjam dana antara satu
bank dengan bank lainnya untuk jangka waktu pendek.

G. Kondisi Pasar Uang Di Indonesia

Di bidang perekonomian, terdapat istilah siklus ekonomi yang merujuk pada fluktuasi
perekonomian dengan empat fase, yaitu ekspansi, titik puncak, kontraksi, dan resesi. Idealnya,
periode antar siklus berlangsung selama 1-10 tahun. Setelah sempat berada di titik rendah pada
periode-periode sebelumnya, seharusnya ekonomi Indonesia saat ini masuk ke fase ekspansi.
Namun, adanya wabah corona mengubah skenario tersebut. Sektor investasi pun tidak luput
terkena dampaknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat mengalami pertumbuhan
negatif hingga 24%, membuat nilai banyak saham jadi turun drastis. Banyak orang yang
akhirnya beranggapan bahwa sekarang adalah saat kurang tepat untuk berinvestasi. Nyatanya,
masih ada reksadana pasar uang yang performanya relatif stabil bahkan di tengah wabah corona.

1. Memberikan imbal hasil yang cukup konsisten

Sesuai namanya, reksadana pasar uang menempatkan uang investor pada instrumen-
instrumen pasar uang seperti deposito dan surat utang berjangka waktu setahun. Jika
dibandingkan dengan saham, instrumen pasar uang memang memiliki tingkat fluktuasi yang
relatif lebih rendah sehingga tingkat risikonya juga cenderung kecil. Hal inilah yang membuat
kondisi reksadana pasar uang memiliki performa investasi cukup stabil. Bahkan di tengah
pandemi wabah corona. Bahkan reksadana pasar uang diprediksi memiliki prospek yang cukup
positif hingga akhir tahun 2020 nanti. Hal ini merujuk pada data yang dikemukakan Infovesta,
bahwa indeks reksadana pasar uang berhasil tumbuh mencapai 0,41% secara bulanan. Sementara
itu, untuk potensi imbal hasilnya, diproyeksi akan mencapai kisaran 5,2% sampai 6,4% hingga
akhir tahun 2020.

2. Tidak memiliki risiko volatilitas

Selain karena karakteristiknya yang memang cenderung rendah risiko, ada alasan lain
kenapa kondisi reksadana pasar uang bisa tetap relatif stabil di tengah pandemi. Reksadana pasar
uang tidak punya risiko volatilitas. Volatilitas merujuk pada besaran perubahan harga yang
menunjukkan fluktuasi pasar dalam periode tertentu. Nah, ketika harga sedang meroket drastis
atau terjun bebas seperti sekarang, maka artinya volatilitas sedang tinggi. Kondisi tersebut bakal
relatif lebih rentan pada investasi yang fluktuasinya cukup tinggi seperti saham. Sementara itu,
seperti yang disebutkan sebelumnya, tingkat fluktuasi reksadana pasar uang cenderung kecil
9
sehingga risiko volatilitasnya hampir tidak ada. Itulah kenapa akhirnya reksadana pasar uang
mampu bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi akibat wabah corona.

3. Peluang datang dari investor yang melakukan switching

Bukan cuma investor saham yang merasa was-was dengan kondisi IHSG, tapi juga
investor dari investasi lain yang menggunakan instrumen saham. Contohnya reksadana saham
dan reksadana campuran. Nah, dengan kondisi IHSG yang masih naik-turun, langkah terbaik
yang bisa dilakukan saat ini. Investor saham dan lainnya bisa melakukan switching investasi ke
reksadana pasar uang. Mengingat kondisi reksadana pasar uang yang relatif stabil, tentu ini bisa
menjadi alternatif investasi yang cukup menjanjikan di tengah wabah corona. Dari sini pulalah
peluang untuk reksadana pasar uang bisa datang. Semakin banyak investor yang switching ke
reksadana pasar uang, maka dana kelolaan pun akan semakin banyak. Kondisi reksadana pasar
uang yang relatif stabil membuatnya menjadi pilihan investasi yang cukup menjanjikan di tengah
ketidakpastian ekonomi akibat wabah corona.

10
2.2 PASAR MODAL

A. Pengertian Pasar Modal

Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar Modal menyediakan berbagai alternatif
bagi para investor selain alternatif investasi lainnya, seperti: menabung di bank, membeli emas,
asuransi, tanah dan bangunan, dan sebagainya. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung.
Pasar Modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun
institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen melalui jangka panjang seperti obligasi,
saham, dan lainnya.

B. Jenis Pasar Modal

1. Pasar perdana (primary market)

Pasar perdana adalah pasar dimana efek-efek yang diperdagangkan untuk pertama
kalinya, sebelum dicatatkan di bursa efek. Disini, saham dan efek lainnya untuk pertama kalinya
ditawarkan kepada investor oleh pihak penjamin emisi (underwriter) melalui perantara pedagang
efek (broker-dealer) yang bertindak sebagai agen penjual saham. Proses ini biasa disebut dengan
Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering) / IPO. Harga saham yang dijual pertama kali
ditentukan oleh perusahaan/emiten dan penjamin emisi yang didasarkan pada analisa
fundamental perusahaan. Hasil penjualan sahamnya akan masuk sebagai modal perusahaan yang
biasanya akan digunakan dalam perluasan bisnis, menambah asset, dan juga membayar utang.

2. Pasar Sekunder (Secondary Market)

Pasar sekunder merupakan pasar dari efek yang telah dicatatkan di bursa. Dengan kata
lain, pasar sekunder merupakan tempat investor dapat melakukan jual beli efek, setelah efek
ersebut dicatatkan di bursa sebagai kelanjutan dari pasar perdana. Dipasar ini, efek-efek
diperdagangkan dari satu investor kepada investor lainnya. Pada saat saham terdaftar di suatu
bursa efek maka investor dan spekulan dapat dengan mudah melakukan transaksi perdagangan di
bursa tertentu. Harga saham terbentuk oleh tawaran jual dan tawaran beli dari para investor, yang
di sebut sebagai order driven market. Hasil penjualan saham biasanya tidak lagi masuk ke
perusahaan tetapi masuk ke para pemegang saham.

3. Pasar Ketiga (Third Market)

Pasar ketiga disebut juga dengan OTC (Over The Counter) adalah sarana transaski jual-
beli efek antara anggota bursa(market maker) serta investor dan harga dibentuk oleh market
maker. Investor dapat memilih market maker dengan harga terbaik. Para market maker ini akan

11
saling bersaing dalam menentukan harga saham, karena satu jenis saham dipasarkan oleh lebih
dari satu market maker.

4. Pasar Keempat (Fourth Market)

Pasar keempat adalah sarana transaksi jual-beli antara investor jual dan investor beli
tanpa perantara efek. Pasar keempat hanya dilaksaakan oleh para investor besar karena dapat
menghemat biaya transaksi daripada jika dilakukan di pasar sekunder karena dapat menghemat
biaya.

C. Pelaku Pasar Modal

1. Emiten

Perusahaan yang menerbitkan surat-surat berharga dan sudah terdaftar di bursa efek.
Perusahaan ini disebut juga sebagai emiten karena mereka adalah pihak yang melakukan
penjualan surat-surat berharga (emisi) di pasar modal.

2. Investor

Para pemilik modal yang akan membeli surat berharga di bursa efek. Mereka adalah
pihak yang menanamkan modalnya di perusahaan yang melakukan emisi dan dikenal sebagai
investor karena mereka melakukan investasi di berbagai instrumen keuangan yang ditawarkan di
pasar modal. Sebelum membeli surat berharga yang ditawarkan, investor biasanya melakukan
penelitian dan analisis tertentu. Penelitian ini mencakup potensi perusahaan, prospek usaha
emiten dan analisis lainnya.

3. Lembaga Penunjang

Di pasar modal ada beberapa lembaga yang berperan dalam menunjang kegiatan
perdagangan di pasar modal. Tugas utamanya adalah memberikan jasa guna mempermudah
pihak penjual (emiten) maupun pembeli (investor) surat nerharga yang ada di pasar modal.
Lembaga ini dikenal juga sebagai kustodian, yaitu penyelenggara jasa penitipan efek dan harta
lain sehubungan dengan efek serta jasa lain, termasuk dividen, bunga, dan lain-lain, serta
melakukan penyelesaian transaksi efek.

4. Penjamin emisi

Di pasar modal juga ada lembaga-lembaga yang bertugas untuk menjamin surat berharga
yang ditawarkan oleh emiten dapat terjualnya sampai batas waktu tertentu sehingga dana dapat
dihimpun sesuai dengan target yang ingin dicapai oleh emiten. Lembaga ini dikenal juga sebagai
underwiter.

12
5. Perantara perdagangan efek

Badan atau perorangan juga dapat berperan sebagai perantara dalam transaksi efek di
pasar modal. Tugasnya adalah sebagai perantara antara penjual (emiten) dengan pembeli
(investor) surat-surat berharga di bursa efek. Badan atau orang yang melakukan hal ini dikenal
sebagai broker atau pialang dan kegiatannya antara lain memberikan informasi tentang emiten
kepada calon investor dan juga melakukan penawaran efek kepada investor.

6. Pedagang efek

Di pasar modal ada juga pihak yang melakukan perdagangan efek atau biasa dikenal
sebagai dealer.

7. Penanggung (guarantor)

Baik emiten maupun investor kadang memberikan kepercayaan atau kuasa kepada sebuah
lembaga penengah yang disebut sebagai guarator.

8. Wali amanat (trustee)

Jasa wali amanat diperlukan sebagai wali dari si pemberi amanat, yaitu para investor.
Kegiatan wali amanat meliputi:

 Menilai kekayaan emiten


 Menganalisis kemampuan emiten
 Melakukan pengawasan dan perkembangan emiten
 Memberi nasihat kepada para investor dalam hal yang berkaitan dengan emiten
 Memonitor pembayaran bunga dan pokok obligasi
 Bertindak sebagai agen pembayaran

9. Perusahaan surat berharga (securities company)

Sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam perdagangan surat berharga yang
tercatat di bursa efek dengan kegiatan perusahaan sebagai berikut:

 Sebagai pedagang efek


 Penjamin emisi
 Perantara perdagangan efek
 Pengelola dana

10. Perusahaan pengelola dana (investment company)


13
Sebuah perusahaan yang menawarkan jasa pengelolaan dana bagi para investor yang
tanggungjawabnya adalah untuk mengelola surat-surat berharga yang akan menguntungkan
sesuai dengan keinginan investor.

Instrumen-instrumen yang diperjual-belikan di pasar modal

 Saham.
 Surat Utang (Obligasi)
 Reksa Dana.
 Exchange Traded Fund (ETF)
 Derivatif.

D. Contoh Pasar Modal Di Indonesia

Contoh pasar modal yang ada di Indonesia yaitu Bursa Efek Indonesia atau Indonesia
Stock Exchange (BEI atau IDX). BEI merupakan gabungand ari Bursa Efek Jakarta (BEJ)
dengan Bursa Efek Surabaya (BES).

Fungsi pasar modal

Secara umum, fungsi pasar modal adalah sebagai berikut:

 Sebagai sarana penambah modal bagi usaha

Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cara menjual saham ke pasar modal. Saham-
saham ini akan dibeli oleh masyarakat umum, perusahaan-perusahaan lain, lembaga, atau oleh
pemerintah.

 Sebagai sarana pemerataan pendapatan

Setelah jangka waktu tertentu, saham-saham yang telah dibeli akan memberikan deviden
(bagian dari keuntungan perusahaan) kepada para pembelinya (pemiliknya). Oleh karena itu,
penjualan saham melalui pasar modal dapat dianggap sebagai sarana pemerataan pendapatan.
Sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam perdagangan surat berharga yang tercatat di
bursa efek dengan kegiatan perusahaan sebagai berikut:

 Sebagai pedagang efek


 Penjamin emisi
 Perantara perdagangan efek
 Pengelola dana
 Sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi

14
Dengan adanya tambahan modal yang diperoleh dari pasar modal, maka produktivitas
perusahaan akan meningkat.

 Sebagai sarana penciptaan tenaga kerja

Keberadaan pasar modal dapat mendorong muncul dan berkembangnya industri lain yang
berdampak pada terciptanya lapangan kerja baru.

 Sebagai sarana peningkatan pendapatan negara

Setiap deviden yang dibagikan kepada para pemegang saham akan dikenakan pajak oleh
pemerintah. Adanya tambahan pemasukan melalui pajak ini akan meningkatkan pendapatan
negara.

 Sebagai indikator perekonomian negara

Aktivitas dan volume penjualan/pembelian di pasar modal yang semakin meningkat


(padat) memberi indikasi bahwa aktivitas bisnis berbagai perusahaan berjalan dengan baik.
Begitu pula sebaliknya.

E. Peranan Pasar Modal

Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal
menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana
bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor).Pasar modal
memberikan peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal memberikan dua
fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.

Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal menyediakan
fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki
kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar modal
maka perusahaan publik dapat memperoleh dana segar masyarakat melalui penjualan Efek
saham melalui prosedur IPO atau efek utang (obligasi).

Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan
kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan
karakteristik investasi yang dipilih. Jadi diharapkan dengan adanya pasar modal aktivitas
perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi
perusahaan-perusahaan untuk dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dan pada akhirnya
memberikan kemakmuran bagi masyarakat yang lebih luas.

Peran Pasar Modal Dalam Perekonomian Nasional

15
Didalam perekonomian Indonesia, peran pasar modal adalah sebagai berikut:

1) Memiliki peran sebagai intermediasi (lembaga perantara) keuangan selain bank

2) Memungkinkan para pemodal untuk ikut berpartisipasi pada aktivitas bisnis yang
mengungtungkan (investasi)

3) Memungkinkan aktivitas bisnis memperoleh dana dari pihak lain dalam rangka
memperluas usaha atau ekspansi

4) Memungkinkan aktivitas bisnis untuk menjadi pemisah operasi bisnis dan ekonomi dari
kegiatan keuangan

5) Memungkinkan para pemegang suraht berharga mendapatkan likuiditas dengan menjual


surat berharga yang dimiliki kepada pihak lain.

F. Kondisi Pasar Modal Di Indonesia

Perkembangan pasar modal saat ini bergejolak semenjak Pandemi Covid19. Melihat
situasi saat ini sangat memprihatikan yang menyebabkan koreksi cukup dalam di pasar modal
Indonesia. Indeks harga saham gabungan ( IHSG ) telah turun 22% di awal tahun 2020. Tercatat
mengalami penurunan saham dikarenakan wabah yang menyerang Indonesia. Pasar modal
Indonesia menjadi salah satu negara yang mengalami penurunan yang cukup drastis.
Berdasarkan data yang di dapat mulai dari infrastuktur, pertanian, aneka industri, pertambangan
dan yang lainnya sudah mulai melemah sedangkan sektor keuangan mengalami peningkatan.

Dampak Pandemi Covid19 menyebabkan penghambatan aktivitas ekonomi dan


perdagangan. Di tengah kondisi seperti ini Otoritas Jasa Keuangan( OJK ) tidak akan diam dan
akan memantau perkembangan pasar modal di Indonesia untuk menjaga agar pasar tetap
beroperasi. Bersama dengan Self- Regulatory Organization ( SRO ), Otoritas Jasa Keuangan
( OJK ) akan terus mengupayakan agar berlangsungnya aktivitas perdagangan secara efisien,
teratur dan layanan untuk seluruh stakeholders. Untuk kelangsungan operasional atau aktivitas
pasar, Otoritas Jasa Keuangan dan Self- Regulatory Organization telah melakukan Business
Continuity Management ( BCM ) untuk tercapainya hal tersebut. Bursa Efek Indonesia ( BEI )
juga sudah menyiapkan solusi untuk melakukan relaksasi agar pasar tetap menjanjikan.

Mengambil kesempatan dalam kesempitan. Kesempatan yang baik bagi investor untuk
mengakumulasi saham. Namun, harus tetap berhati-hati untuk memastikan layaknya
fundamental emiten. Ini waktu yang tepat untuk masuk pada bursa. IHSG tertekan? Akan terjadi
recovery ( Pemulihan ). Teruntuk pemerintah ( Investor ) tidak perlu cemas lagi terkait turunnya
saham atau pasar modal saat ini karena ini diperkirakan hanya sementara.

16
2.3 PERBEDAAN DAN PERSAMAAN PASAR UANG DENGAN PASAR MODAL

A. Perbedaan Pasar Uang Dan Pasar Modal

1. Jangka waktu
Pasar uang biasanya dimanfaatkan untuk keperluan dana jangka pendek, baik itu oleh
investor maupun oleh para pencari modal, lembaga keuangan, perusahaan non keuangan, serta
peserta lainnya. Dana jangka pendek ini berarti kurang dari satu tahun. Biasanya para pencari
modal memanfaatkan pasar uang untuk memenuhi kebutuhan dana untuk ekspansi bisnis ataupun
kebutuhan lain yang butuh cepat. Begitupun dengan investor, biasanya memanfaatkan pasar uang
ini untuk menempatkan dana, yang kemudian berharap bisa mendapatkan imbal bunga dalam
waktu yang cepat pula. Pasar modal biasanya dimanfaatkan oleh para investor dan pencari modal
untuk memutar dana dalam jangka waktu yang panjang. Biasanya dana ini dimanfaatkan untuk
pengembangan usaha, ekspansi jangka panjang, penambahan modal kerja, dan seterusnya.
Bentuk imbal yang akan diberikan pada investor berupa dividen atau capital gain.

2. Produk yang diperjual belikan

Perbedaan pasar uang dan pasar modal yang

kedua adalah produk atau instrumen yang diperjualbelikan yaitu :

Pasar uang memperdagangkan :

a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI): surat berharga yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia
sebagai bentuk utang dengan jangka waktu yang pendek, yaitu 1 – 3 bulan dengan sistem
bunga. Tingkat suku bunganya ditentukan oleh mekanisme pasar dengan sistem lelang.
Rata-rata tingkat suku bunga SBI adalah jumlah tingkat suku bunga periode harian
selama 1 bulan yang dibagi dengan jumlah periode waktu selama 1 bulan.

b. Surat Berharga Pasar Uang, yaitu surat utang yang diterbitkan oleh badan usaha swasta
ataupun pemerintah, dengan jangka waktu maksimal setahun

c. Sertifikat Deposito, yang diterbitkan oleh bank dengan jumlah, jangka waktu, dan suku
bunga tertentu, yang akan diperjualbelikan ke pihak lembaga maupun umum

Sedangkan pasar modal memperdagangkan :

a. Saham, dapat dikatakan sebagai surat tanda seseorang atau suatu badan/lembaga ikut
memiliki suatu perusahaan. Saham ini adalah instrumen yang paling sering
diperjualbelikan oleh investor di pasar modal.

17
b. Obligasi, yaitu semacam surat kontrak antara pemodal atau pemberi pinjaman dengan
emiten atau si peminjam, dalam hal ini perusahaan yang menerbitkan surat obligasi
tersebut. Bisa dibilang, obligasi ini prinsipnya mirip dengan deposito berjangka, tapi
dapat diperjualbelikan.

c. Reksa dana, yang pastinya sudah dikenal oleh para investor-investor pemula di pasar
modal. Reksa dana dikenal berisiko minim, tidak terlalu sulit dalam menggunakannya,
dan dapat tidak mahal/murah.

3. Otoritas

Otoritas tertinggi pasar uang terletak di Bank Indonesia, yang berwenang mengatur,
mengizinkan, mengembangkan, hingga mengawasi setiap kegiatan yang terjadi di pasar uang.
Sedangkan, otoritas tertinggi pasar modal terletak pada Otoritas Jasa Keuangan yang
berkoordinasi dengan Bursa Efek Indonesia, dimana mereka bertanggung jawab langsung atas
semua regulasi dan aktivitas transaksi yang terjadi dalam pasar modal.

4. Risiko

Risiko yang dapat timbul dari investasi di pasar uang di antaranya adalah fluktuasi nilai
surat berharga, yang dapat mengakibatkan gagal bayar, inflasi, capital loss, hingga perubahan
nilai mata uang. Tidak seperti reksa dana tidak membutuhkan dana yang terlalu besar untuk
memulai investasi dapat dimulai dari Rp 100.000. Keamanannya lebih terjamin karena dikelola
oleh manajemen investasi, yang biasanya terdiri atas orang-orang profesional dan pengalaman.
Sementara itu, di pasar modal, risiko yang bisa terjadi adalah harga saham yang bisa anjlok
sewaktu-waktu, yang bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Di antaranya adalah kinerja
perusahaan pemilik saham, likuiditas, kondisi ekonomi dan politik negara, hingga sentimen
pribadi investor. Sangat lebih fluktuatif dibandingkan pasar uang.

B. Persamaan Pasar Uang Dan Pasar Modal

1. Pasar uang dan pasar modal keduanya adalah bagian dari pasar keuangan(finansial market).
Dalam ilmu ekonomi,setidaknya ada tiga pasar utama yang menunjang perekonomian suatu
negara yaitu pasar keuangan,pasar barang dan jasa (goods and services) dan pasar tenaga kerja

▪ Pasar uang dan pasar modal menjalankan fungsi yang sama yaitu fungsi pasar keuangan yakni
menjembatani para kas surplus yang minim atau tidak punya proyek investasi dengan para kas
defisit yang memiliki banyak peluang investasi.

▪ Pasar uang dan pasar modal merupakan sumber pembiayaan untuk mereka yang kas defisit,dan
dan tempat investasi yang utama untuk kas surplus. Tanpa adanya kedua pasar itu,alternatif

18
pembiayaan hamper tidak ada sementara alternatif investasi menjadi sangat terbatas yaitu hanya
dalam tanah,rumah,emas,dan ternak.

19
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Pasar uang dan pasar modal merupakan komponen luas dari system keuangan global
yang dapat mendorong perekonomian suatu Negara. Perbedaan pasar uang dan pasar modal
dapat dilihat dari produk yang diperjualbelikkan, pihak yang memgang otoritas pengaasan,
hingga risikonya. Penting untuk memahami pasar uang dan pasar modal demi memilih strategi
investasi yang lebih tepat. Pasar uang wadah bagi individu, bank, perusahaan dan pemerintah
untuk menempatkan uang tunai dalam aktu singkat, biasanya selama satu tahun atau kurang.
Sementara pasar modal mencakup perdagangan saham dan obligasi, yang meliputi pasar untuk
asset jangka panjang yang dibeli oleh lembaga keuangan, broker professional dan investor
individu. Karena itu, pasar modal lebih berisiko daripada pasar uang dan memiliki potensi
keuntungan dan kerugian yang lebih besar.

4.2 SARAN

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca mengenai pasar uang dan pasar modal
agar lebih bijak dalam memilih investasi antara pasar uang dan pasar modal. Serta memberikan
wawasan mengenai seluk beluk pasar uang dan modal.

20
DAFTAR PUSTAKA

https://www.bi.go.id/id/fungsi-utama/moneter/pasar-keuangan/default.aspx

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pasar_uang

203_3 Pasar Modal-compressed.pdf

EM4171_13_151537.pdf

pasar-modal.pdf

21

Anda mungkin juga menyukai