Anda di halaman 1dari 8

1. Jelaskan lima faktor kunci dalam memilih lokasi usaha.

 Sumber daya
Sumber daya dapat berupa bahan mentah dan tenaga kerja. Kemudahan akses perusahaan
untuk menggunakan bahan bakunya seperti biaya yang terjangkau (murah), jarak yg pendek
antara bahan mentah dan pabrik, dll; dapat meningkatkan keuntungan dan kelangsungan
perusahaan. Begitu pula dari segi tenaga kerja, dengan dukungan tenaga kerja yang memiliki
skill dan kemampuan tinggi, serta akses antara tenaga kera tersebut dengan perusahaan
yang mudah (adanya sarana/prasarana transportasi yang memadai), maka akan bisa
meningkatkan performa perusahaan serta bisnis dalma jangka panjang.
 Preferensi wirausahawan
Lokasi usaha kadang juga mengandalkan faktor dari kesukaan/preferensi dari
pemilik/pendiri usaha. Preferensi wirausahawan juga didasari oleh banyak hal seperti faktor
keuangan (sehingga : memilih lokasi yang ramah dengan dompet dengan tetap
menguntungkan, lokasi yang rata-rata pegawainya mau dibayar murah, dll), cinta terhadap
daerah tertentu (sehingga tidak ingin membuka di kota/daerah lain), pengalaman pribadi
dari wirausahawan (misal : emiliki pengalaman membuka dagangan tidak laku di daerah
tersebut, sehingga dinilai sebagai lokasi yang tidak potensial), dll.
 Lingkungan bisnis
Faktor tempat/daerah yang dianggap berpotensi untuk mengenmbangkan dan
mempertahankan bisnis dalam jangka panjang. Wirausahawan yang memilih tempat
potensial ini umumnya merasa diuntungkan dari segi kedekatan dengan pelanggan, sarana
dan prasarana, dll. Di Jakarta sendiri, daerah ini biasanya terletak di kawasan-kawasan
bisnis/pusat perbelanjaan (Senen, Tanah Abang, Glodok, dll). Dengan adanya kumpulan
pedagang dan penawaran barang di satu tempat (misal di pasar/komplek bisnis), pembeli
juga merasa diuntungkan karena tidak perlu repot-repot mencari harga pembanding dari
usaha/merk lain (sudah tinggal milih yang ada disitu), sehingga pembeli aka lebih
memprioritaskan untuk membeli di daerah lingkungan bisnis (daerah tempat usaha kita).
 Akses ke konsumen
Perusahaan memfokuskan aksesnya kepada pembeli, dengan asumsi semakin dekat maka
penjualan akan meningkat dan menghasilkan keuntungan yang diharapkan. Daerah
pemasaran dan pusat perbelanjaan biasanya menjadi pilihan yang cocok untuk faktor ini.
 Tempat dan biaya
Faktor ini dipertimbangkan apabila pengusaha bersedia untuk membangun tempatnya
sendiri (buka lahan, membangun gedung/tempat sendiri, dll) dengan mempertimbangkan
biaya-biaya yang akan dikeluarkan (apabila mampu dan dirasa menguntungkan dibanding
menyewa/mengkontrak tempat, maka laksanakan; vice versa).
 Kedekatan dengan keluarga
Dalam beberapa kasus, pengusaha bisa saja lebih memprioritaskan keluarga diatas
segalanya, termasuk dalam hal lokasi bisnis. Pengusaha jenis ini lebih rela untuk mengurangi
jam kerjanya agar tetap bisa berinteraksi dan menjaga keharomonisan dalam keluarganya;
sehingga dalam hal pemilihan lokasi bisnis, biasanya mereka akan lebih memilih daerah yang
akses dan ketentuannya tidak perlu mengurangi waktu (ultimatelly, keharmonisan)
keluarganya.

2. Jelaskan apa saja yang harus diperhatikan dalam menentukan lokasi usaha yang ideal. (sama
dengan nomor 1)
 Sumber daya
Sumber daya dapat berupa bahan mentah dan tenaga kerja. Kemudahan akses perusahaan
untuk menggunakan bahan bakunya seperti biaya yang terjangkau (murah), jarak yg pendek
antara bahan mentah dan pabrik, dll; dapat meningkatkan keuntungan dan kelangsungan
perusahaan. Begitu pula dari segi tenaga kerja, dengan dukungan tenaga kerja yang memiliki
skill dan kemampuan tinggi, serta akses antara tenaga kera tersebut dengan perusahaan
yang mudah (adanya sarana/prasarana transportasi yang memadai), maka akan bisa
meningkatkan performa perusahaan serta bisnis dalma jangka panjang.
 Preferensi wirausahawan
Lokasi usaha kadang juga mengandalkan faktor dari kesukaan/preferensi dari
pemilik/pendiri usaha. Preferensi wirausahawan juga didasari oleh banyak hal seperti faktor
keuangan (sehingga : memilih lokasi yang ramah dengan dompet dengan tetap
menguntungkan, lokasi yang rata-rata pegawainya mau dibayar murah, dll), cinta terhadap
daerah tertentu (sehingga tidak ingin membuka di kota/daerah lain), pengalaman pribadi
dari wirausahawan (misal : emiliki pengalaman membuka dagangan tidak laku di daerah
tersebut, sehingga dinilai sebagai lokasi yang tidak potensial), dll.
 Lingkungan bisnis
Faktor tempat/daerah yang dianggap berpotensi untuk mengenmbangkan dan
mempertahankan bisnis dalam jangka panjang. Wirausahawan yang memilih tempat
potensial ini umumnya merasa diuntungkan dari segi kedekatan dengan pelanggan, sarana
dan prasarana, dll. Di Jakarta sendiri, daerah ini biasanya terletak di kawasan-kawasan
bisnis/pusat perbelanjaan (Senen, Tanah Abang, Glodok, dll). Dengan adanya kumpulan
pedagang dan penawaran barang di satu tempat (misal di pasar/komplek bisnis), pembeli
juga merasa diuntungkan karena tidak perlu repot-repot mencari harga pembanding dari
usaha/merk lain (sudah tinggal milih yang ada disitu), sehingga pembeli aka lebih
memprioritaskan untuk membeli di daerah lingkungan bisnis (daerah tempat usaha kita).
 Akses ke konsumen
Perusahaan memfokuskan aksesnya kepada pembeli, dengan asumsi semakin dekat maka
penjualan akan meningkat dan menghasilkan keuntungan yang diharapkan. Daerah
pemasaran dan pusat perbelanjaan biasanya menjadi pilihan yang cocok untuk faktor ini.
 Tempat dan biaya
Faktor ini dipertimbangkan apabila pengusaha bersedia untuk membangun tempatnya
sendiri (buka lahan, membangun gedung/tempat sendiri, dll) dengan mempertimbangkan
biaya-biaya yang akan dikeluarkan (apabila mampu dan dirasa menguntungkan dibanding
menyewa/mengkontrak tempat, maka laksanakan; vice versa).
 Kedekatan dengan keluarga
Dalam beberapa kasus, pengusaha bisa saja lebih memprioritaskan keluarga diatas
segalanya, termasuk dalam hal lokasi bisnis. Pengusaha jenis ini lebih rela untuk mengurangi
jam kerjanya agar tetap bisa berinteraksi dan menjaga keharomonisan dalam keluarganya;
sehingga dalam hal pemilihan lokasi bisnis, biasanya mereka akan lebih memilih daerah yang
akses dan ketentuannya tidak perlu mengurangi waktu (ultimatelly, keharmonisan)
keluarganya.

3. Jelaskan alasan-alasan dalam pemilihan bisnis yang bertempat dirumah.


 Penghematan (biaya)
Dengan emnggunakan rumah sebagai lokasi bisnis, pembisnis tidak perlu lagi menyewa
tempat, menghemat biaya transportasi (tidak perlu lagi bolak-balik rumah ke tempat bsnis
krn rumah lah tempat bisnisnya), mengehmat waktu (bisa makan, mandi, dll sambil
berbisnis; apalagi zaman bisnis online), dsb.
 Keluarga
Sehubungan dengan pembahasan nomor 1, keuntungan bisnis dalam rumah adalah
kedekatan/keeratan/keharmonisan pembisnis dnegan keluarganya dapat lebih terjaga.

4. Jelaskan bagaimana merancang fasilitas fisik.


Dalam merancang sebuah fasilitas fisik, sebaiknya mempertimbangkan persyaratan fungsional
dan tata letak fasilitas fisik, seperti:
1) Perhatikan persyaratan fungsional berikut:
a. Keamanan. Dalam merancang fasilitas fisik, sebaiknya, faktor keamanan bagi para pihak
atau pemangku kepentingan menjadi perhatian utana. Jangan sampai membangun
sebuah fasilitas fisik yang dapat membahayakan bagi para pengguna atau pihak yang
berkepentingan. Misalnya, apakah pembangunan sampah, limbah dan asap pabrik
membahayakan bagi masyarakat sekitarnya atau tidak. Bila tidak membahayakan
lingkungan tentu kelangsungan hidup perusahaan akan dapat terganggu, sebab protes
warga akan membawa dampak untuk adanya kemungkinan ditutupnya perusahaan.
b. Kenyamanan. Dalam merancang suatu fasilitas fisik, sebaiknya, mempertimbangkan
faktor kenyamanan. Nyaman bagi pihak internal perusahaan (nyaman bagi pemilik, para
karyawan) maupun eksternal perusahaan (nyaman bagi masyarakat sekitar yang
bertempat tinggal di sekitar pabrik).
c. Keindahan. Demikian faktor keindahan, dalam merancang suatu fisik, sebaiknya,
diusahakan agar diupayakan untuk indah dipandang oleh siapa pun. Pembangunan
fasilitas fisik tidak hanya berdasarkan kemauan pemilik, tetapi jika memungkinkan
melibatkan pakar arsitektur, sehingga faktor fungsional dapat terpenuhi dan keindahan
juga tercakup di dalamnya.
2) Rancangan pabrik
a. Pemilihan ruangan produksi yang akan disusun dengan menggunakan pola garis lurus,
huruf U atau berdasarkan ban berjalan (berputar) searah jarum jam akan memudahkan
penerimaan bahan baku dan proses distribusi atau pengiriman produknya.
b. Mengelompokkan mesin-mesin serupa atau mesin-mesin yang penempatannya
didasarkan pada proses atau tahapan, ditempatkan dalam satu ruangan. Pertimbangan
lain adalah supaya gerak dan waktu dapat dihemat yang pada akhirnya menghemat
biaya produksi.

5. Jelaskan pola-pola yang diperlukan dalam merancang tokok penyalur.


a. Pola jaringan (grid pattern) adalah pola blok yang memberikan pembukaan barang dagangan
dan memudahkan pengamanan serta kebersihan.
b. Pola aliran bebas (free flow pattern) adalah memberikan visualisasi barang dan kebebasan
bergerak bagi konsumen/pengunjung.
c. Pola swalayan (self service layout) adalah memberikan akses langsung pada barang
dagangan.

6. Jelaskan penempatan peralatan pabrik dan kantor.


a. Penempatan pabrik
1) Peralatan umum: mesin yang memiliki berbagai fungsi dalam proses produksi sebaiknya
ditempatkan di lokasi yang strategis atau di pusat (center) aktivitas di seluruh bidang-
bidang yang ada.
2) Peralatan khusus: mesin yang didesain untuk menjalankan fungsi-fungsi khusus dalam
proses produksi sebaiknya diletakan pada tempat yang tidak mengganggu peralatan
umum.
b. Peralatan kantor
1) Permanen: penempatan lemari, kursi, meja, dan sebagainya di tempat relatif permanen.
Dengan kata lain, barang-barang tersebut diletakkan pada tempat yang tidak
mengganggu fasilitas lain bila harus dipindahkan.
2) Berkaitan dengan terknologi: mesin faks, fotokopi, telepon, komputer, dan lain-lain
sebaiknya ditempatkan pada pusat (center) atau di tengah-tengah, sehingga
penghematan gerak dan waktu dapat dipersingkat. Sebagai contoh, bila sebuah mesin-
mesin lain yang sifatnya dipakai untuk umum, maka sebaiknya diletakan di lantai dua,
jangan diletakan di lantain satu atau lantai tiga.

7. Jelaskan keuntungan memilih lokasi usaha yang tepat.


a. Melayani konsumen dengan memuaskan, jika usaha yang kita miliki berlokasi di tempat yang
strategis, konsumen dapat terlayani dengan baik dan terpuaskan dikarenakan factor-faktor
seperti mudah dijangkau, dan hal lainnya.
b. Mendapatkan bahan mentah yang cukup mudah dan berkesinambungan dengan harga yang
layak / memuaskan, hal ini dikarenakan lokasi usaha kita berada di tempat yang strategis dan
banyak supplier yang dapat tersedia dan dapat dijangkau sehingga cost yang dikeluarkan
juga masih dalam batas wajar.
c. Mendapatkan tenaga kerja yang cukup, apabila lokasi usaha berada di tempat yang strategis,
maka tenaga kerja pun akan banyak tersedia dan dapat digunakan untuk usaha kita.
d. Memungkinkan perluasan usaha/perusahaan di kemudian hari, hal ini dikarenakan dengan
pemilihan lokasi usaha yang tepat, maka usaha tersebut akan dapat berjalan dan
berkembang dengan baik sehingga apabila sudah cukup sukses, memungkinkan usaha
tersebut dilakukan perluasan lagi.

8. Jelaskan akibat salah memilih lokasi usaha.


a. Tingginya biaya transportasi yang harus dikeluarkan, apabila lokasi usaha kita tidak strategis,
maka akan sulit untuk dijangkau dan membutuhkan biaya transportasi yang cenderung lebih
tinggi.
b. Kekurangan tenaga kerja yang kita butuhkan, jika usaha kita berlokasi di tempat yang kurang
tenaga kerja, maka usaha kita pun akan kekurangan tenaga kerja yang dibutuhkan.
c. Kehilangan kesempatan dalam bersaing, apabila lokasi usaha kita berada di tempat yang
tidak strategis, maka pesaing kita akan sedikit bahkan tidak ada, oleh karena itu usaha kita
akan kehilangan kesempatan untuk bersaing.
d. Tidak cukupnya bahan baku yang tersedia, jika lokasi usahanya salah maka supplier yang
menyediakan bahan baku juga akan susah didapatkan.
e. Kemungkinan kesulitan dalam pengembangan usaha, hal ini dapat terjadi dikarenakan
pemilihan lokasi yang salah akan membuat usaha kita tidak berjalan dengan baik.
f. Perusahaan akan bangkrut atau tutup, hal ini dapat terjadi apabila pemilihan lokasi usahanya
tidak tepat sehingga kurang berjalannya usaha tersebut dan pada akhirnya tidak dapat
bertahan dan harus tutup.

9. Jelaskan berbagai alasan (evaluasi) perubahan lokasi (relokasi) usaha.


a. Berpindahnya pusat kegiatan bisnis sebelumnya, apabila pusat kegiatan bisnis kita berpindah
dari tempat sebelumnya ke tempat yang lain, maka kita harus melakukan relokasi untuk
usaha kita.
b. Berubahnya adat kebiasaan masyarakat, apabila terjadi perubahan-perubahan adat
kebiasaan masyarakat sekitar usaha kita yang dapat memungkinkan mengganggu jalannya
usaha kita, maka harus dilakukan relokasi untuk usaha tersebut.
c. Berpindahnya konsentrasi pemukiman penduduk, apabila konsentrasi dari pemukiman
penduduk sekitar sudah berpindah, maka usaha kita juga harus melakukan relokasi.
d. Adanya jaringan komunikasi dan pengangkutan yang lebih baik, apabila kita menemukan
jaringan komunikasi dan pengangkutan yang lebih baik, maka kemungkinan besar kita akan
melakukan relokasi untuk usaha kita tersebut.
e. Meningkatnya kapasitas produksi perusahaan, dengan adanya peningkatan kapasitas
produksi dari perusahaan, maka kemungkinan besar perusahaan tersebut harus relokasi
dikarenakan harus mencari tempat yang dapat berproduksi lebih banyak.
f. Lokasi sebelumnya digusur oleh pemerintah/pemerintah daerah karena akan digunakan
untuk kepentingan umum, dengan adanya hal tersebut maka usaha kita harus melakukan
relokasi.
g. Dilakukan relokasi karena tidak sesuai dengan peruntukan yang telah ditentukan oleh
pemerintah, dengan ketidaksesuaian tersebut maka mengharuskan usaha kita untuk
melakukan relokasi.

10. Jelaskan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih lokasi.


 Faktor Primer
a. Letak pasar.
b. Letak sumber bahan baku,
c. Ketersediaan tenaga kerja.
d. Ketersediaan tenaga listrik.
e. Ketersediaan air.
f. Fasilitas pengangkutan.
 Faktor Sekunder
a. Fasilitas perumahan, pendidikan, perbelanjaan, dan telekomunikasi.
b. Pelayanan kesehatan, keamanan, dan pencegahan/pemadam kebakaran.
c. Peraturan pemerintah daerah setempat.
d. Sikap masyarakat.
e. Peraturan lingkungan hidup.
f. Biaya atau izin mendirikan bangunan.
g. Tempat parkir.
h. Saluran pembuangan limbah.
i. Kemungkinan perluasan.
j. Karakteristik tanah.
k. Lebar jalan.

11. Jelaskan perbedaan antara ciri-ciri barang dan jasa.


Ciri-ciri Barang Ciri-ciri jasa
1. Produk berwujud 1. Produk tidak berwujud
2. Produk dapat dijual kembali 2. Jasa sulit dijual kembali
3. Produk dapat disimpan 3. Banyak jasa tidak dapat disimpan
4. Produk biasanya terpisah dari konsumsi 4. Produksi dan konsumsi dapat terjadi
5. Beberapa aspek mutu dapat diukur secara simultan
6. Penjualan berbeda dari produksi 5. Banyak aspek mutu jasa sulit diukur
7. Interaksi dengan pelanggan rendah 6. Penjualan menjadi bagian dari jasa
8. Produk dapat diangkut 7. Interaksi pelanggan tinggi
9. Tempat fasilitas penting untuk biaya 8. Penyedia, bukan produk, dapat diangkur
10. Mudah untuk melakukan otomasi 9. Tempat fasilitas penting untuk kontak
dengan pelanggan
10. Sulit dilakukan otomasi
11. Penerimaan terutama dihasilkan dari
11. Penerimaan terutama dihasilkan dari
produknya
kumpulan jasa

12. Jelaskan beberapa metode pemilhian lokasi usaha.


 Metode Rating
Suatu pendekatan umum yang berguna untuk mengevaluasi dan membandingkan berbagai
alternatif lokasi. Dengan prosedur penghitungan sebagai berikut:
1) Tentukan faktor-faktor yang relevan, misakan lokasi pasar, bahan baku, sumber air, dan
lain-lain yang disesuaikan dengan jenis usaha akan dipilih.
2) Berikan Bobot (B) kepada setiap faktor yang menunjukkan tingkat kepentingannya
terhadap faktor-faktor yang lain. Total bobot untuk semua faktor adalah 1 atau 100
persen.
3) Tentukan skala penilaian terhadap semua faktor.

4) Berikanlah Nilai (N) pada setiap alternatif lokasi. Lokasi yang dianggap terbaik harus
diberikan nilai maksimal atau tertinggi, sedangkan alternatif lokasi lainnya mendapat
nilai yang proporsional dibandingkan alternatif terbaik tadi.

5) Kalikan bobot dengan nilai untuk setiap faktor, dan jumlahkan untuk setiap alternatif
lokasi.

6) Lokasi dengan total nilai tertimbang yang terbesar adalah yang sebaiknya dipilih.
Metode ini, untuk menentukan Bobot (B), skala penilaian, Nilai (N) pada setiap alternatif
lokasi usaha sangat ditentukan oleh pengusaha itu sendiri, tidak sekadar melakukan plot,
tetapi ada pertimbangan-pertimbangan tertentu, minimal dengan membandingkan apakah
produk tersebut di lokasi tersebut telah jenuh atau melimpah.
 Metode Analisis Volume Biaya
Metode analisis volume biaya (cost volume analysis method) menekankan kepada faktor
biaya dalam memilih suatu lokasi, yaitu dengan membandingkan total biaya produksi dari
berbagai alternatif lokasi. Analisis dapat dilakukan secara numeris ataupun secara grafis.
Dengan Asumsi: biaya tetap dianggap konstan untuk range volume tertentu; biaya variabel
dianggap linier; tingkat produksi yang dikehendaki diketahui; berlaku hanya untuk satu jenis
produk saja. Prosedur penghitungan sebagai berikut:
1) Tentukan jumlah biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap alternatif lokasi;
2) Plot garis total biaya untuk setiap alternatif pada grafik yang sama;
3) Pilih alternatif lokasi yang jumlah biaya total terendah untuk tingkat volume produksi
yang dikehendaki (tertentu).
Dalam metode ini yang harus diperhatikan adalah ketelitian dalam melakukan penghitungan
berbagai jenis biaya secara tepat atau mimimal mendekati, juga asumsi-asumsi yang dipakai
harus mendekati dengan kenyataannya atau asumsi-asumsi yang dirumuskan. Penghitungan
hanya berlaku untuk satu produk saja, bila multi produk, metode ini cukup sulit diberlakukan
bagi seorang pengusaha untuk menentukan lokasi usaha yang ideal.
 Metode Pusat Gravitasi
Metode pusat gravitasi (center gravity approach) digunakan untuk memilih sebuah lokasi
yang dapat meminimalkan jarak atau biaya menuju fasilitas-fasilitas yang sudah ada atau
berbagai fasilitas teridentifikasi yang ada. Pendekatan ini dimulai dengan membuat suatu
peta dari tempat-tempat yang akan dituju dengan memilih suatu titik dari mana saja sebagai
titik pusat koordinat.
Jarak dari satu tempat ke tempat lain diasumsikan berupa garis lurus, dan biaya distribusi
per unit barang per kilometer dianggap sama. Hal yang harus dipertimbangkan pada metode
ini adalah berapa besar penyimpangan atau deviasi yang terjadi, sebab kenyataannya pada
lokasi tertentu sangat dipengaruhi oleh kondisi lalu lintas di daerah itu, misalnya, dalam
memprediksikan waktu untuk mencapai lokasi tertentu sering kali tidak tepat karena
mungkin di lokasi itu ada pasar, sekolah, rumah sakit, dan lain-lain yang pada waktu-waktu
tertentu akan sulit untuk memproyeksikan waktu menuju lokasi usaha. Artinya, asumsi
waktu sulit diprediksi bila dikaitkan dengan jarak yang tempuh. Sebagai contoh, untuk
menempuh jarak perjalanan di Jalan Jend. Sudirman, sepanjang 5 km pada jam sibuk
mungkin akan memakan waktu lebih lama dibandingkan dengan menempuh jarak 25 km di
jalan tertentu. Jadi, metode garis gravitasi, untuk menentukan lokasi usaha harus dilakukan
tes lapangan terlebih dahulu.
 Metode Transportasi
Metode transportasi pada prinsipnya mencari nilai optimal yang dapat diperoleh dengan
memperhitungkan pemenuhan permintaan dan penawaran dengan biaya transportasi yang
terendah. Dengan menggunakan metode ini juga dapat diperoleh suatu alokasi yang dapat
meminimumkan total biaya transportasi atau tota! waktu pengiriman.

Anda mungkin juga menyukai