BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu kegiatan manajemen yang penting adalah memahami sistem sepenuhnya
untuk mengambil keputusan-keputusan yang tepat yang akan dapat memperbaiki hasil sistem
keseluruhan dalam batas-batas tertentu. Dengan demikian pengambilan keputusan adalah suatu
proses pemilihan dari berbagai alternatif baik kualitatif maupun kuantitatif untuk mendapat suatu
alternatif terbaik guna menjawab masalah atau penyelesaikan konflik atau kesenjangan.
Keputusan-keputusan dibuat untuk memecahkan masalah dan manajemen bertanggung
jawab dalam menentukan bagaimana sistem pendukung manajemen bisa memberi kontribusi
besar bagi kinerja organisasi serta mengalokasikan sumberdaya untuk mengadakannya.
Kurangnya pemahaman proses pengambilan keputusan membuat sistem pendukung
manajemen menjadi tidak efektif jika ternyata sistem tidak mendukung pengambilan keputusan.
Sistem ini diciptakan untuk membangkitkan informasi yang dapat digunakan bagi
manajer untuk mengendalikan operasi, startegi, perencanaan jangka panjang, perencanaan
jangka pendek, pengendalian manajemen dan pemecahan masalah khusus. Dalam sistem yang
komputerisasi, program secara terus-menerus memantau transaksi yang diproses atau yang
baru digunakan untuk pengidentifikasian dan secara otomatis melaporkan lingkungan
manajemen yang perlu mendapat perhatian manajer. Dengan bantuan sistem ini, manajer dapat
dengan mudah mengendalikan operasional perusahaan/organisasi dan manajer dapat
mengambil keputusan bisnis dengan cepat dan tepat karena manajer tersebut memperoleh
informasi yang aktual. Keputusan yang akan diambil membutuhkan pemahaman tersendiri dan
manajemen guna mengarahkan pengambilan keputusan yang terkait dengan
pertimbangan policy organisasi.
Manajemen bertanggung jawab dalam menentukan bagaimana sistem pendukung
manajemen bisa memberi kontribusi terbesar bagi kinerja organisasi dan untuk mengalokasikan
sumber-sumber guna pembuatannya namun juga membawa beberapa pada tantangan
manajemen.
Tantangan Manajemen
Pembangunan sistem informasi yang bisa secara nyata memenuhi persyaratan informasi
eksekutif.
Menciptakan pelaporan dan proses pengambilan keputusan manajemen secara lebih
baik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dari sistem pendukung keputusan (SPK) / design support systems (DSS)?
2. Bagaimana SIM dan SPK membantu dalam pengambilan keputusan secara efisien?
3. Apa saja jenis-jenis SPK dan komponen-komponen SPK?
4. Apa yang di maksud SPK Pelanggan dan SPK kelompok?
5. Apa yang dimaksud Sistem Pendukung Eksekutif perusahaan dan bagaimana perannya?
6. Apa saja keuntungan-keuntungan SPE?
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui bagaimana pengertian dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Design
Support Systems (DSS).
2. Dapat mengetahui bagaimana SIM dan SPK membantu dalam pengambilan keputusan secara
efisien.
3. Mengetahu apa saja jenis-jenis SPK dan komponen-komponen SPK.
4. Mengetahui apa yang di maksud SPK Pelanggan dan SPK kelompok.
5. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Sistem Pendukung Eksekutif perusahaan dan
bagaimana perannya.
6. Mengetahui apa saja keuntungan-keuntungan SPE.
BAB II
PEMBAHASAN
SPK Kelompok
Sistem interaktif berbasis-komputer yang mempermudah solusi atas masalah yang tak
terstruktur dengan menempatkan para pengambil keputusan untuk bekerja secara bersama
dalam satu kelompok
SPKK terdiri dari tiga elemen dasar yaitu : Perangkat Keras: Fasilitas Pertemuan,
Perangkat Keras Elektronik ; Piranti Perangkat Lunak: Piranti untuk mengorganisasi ide,
mengumpulkan informasi, mengurutkan dan menetapkan prioritas ; People: Para partisipan, para
fasilitator, staf yang mengurus perangkat keras dan perangkat lunak.
Piranti Perangkat Lunak SPKK khususnya meliputi :
1. Kuesioner elektronik
Membantu para pengorganisasi untuk menyusun rencana pra-pertemuan dengan cara
mengidentifikasi isu-isu yang terkait dan membantu memastikan bahwa informasi perencanaan
inti tidak terlupakan.
2. Piranti brainstrorming elektronik
Memungkinkan para individu, seara simultan dan anonym, menyumbangkan ide mengenai topic-
topik pertemuan
3. Pengorganisasi ide
Mempermudah intgrasi secara terorganisasi dan mensintesakan ide-ide yang muncul selama
brainstorming
4. Piranti kuesioner
Mendukung para fasilitator dan pemimpin kelompok sewaktu mereka mengumpulkan informasi
sebelum dan selama proses penetapan prioritas
5. Piranti pengambilan suara terbanyak atau penetapan prioritas
Memberikan sejumlah metode mulai dari pengambilan keputusan sederhana, pengurutan suara,
sampai sejumlah teknik berbobot untuk menetapkan prioritas atau pengambilan suara.
6. Piranti analisis dan identifikasi stakeholder
Menggunakan pendekatan pendekatan terstruktur untuk mengevaluasi dampak proposal proyek
terhadap organisasi dan mengidentifikasi stakeholder serta mengevaluasi dampak potensial dari
stakeholder tersebut terhadap proyek yang di ajukan.
7. Piranti formasi kebijakan
Memberi dukungan terstruktur untuk membuat perjanjian dan penyusunan kalimat pernyataan
kebijakan-kebijakan
8. Diktionari kelompok
Yaitu dokumen perjanjian dan ketentuan-ketentuan mengenai proyek
9. Orang
Yaitu ; orang mengacu tidak hanya pada partisipan namun juga para fasilitator dan sering juga
staf yang mengurus perangkat keras dan perangkat lunak.
Garis Besar Pertemuan SPKK
Adalah sistem pertemuan elektronik yang menyediakan beragam fasilitas untuk
mendukung pengambilan keputusan kelompok
Misalnya : workstation yang terkoneksi ke jaringan, layar proteksi, whiteboard, dan
piranti-piranti perangkat lunak.
Dalam pertemuan elektronik, masing-masing peserta pertemuan memiliki workstation
yang terhubung ke jaringan dan terkoneksi ke peralatan fasilitator yang bertindak baik
sebagai workstation fasilitator maupun sebagai panel kendali dan server file pertemuan. Semua
data diteruskan oleh para peserta pertemuan dari workstation mereka ke kelompok yang tujuan
akhirya untuk terkumpul serta tersimpan pada file server. Fasilitator dapat memproyeksikan
gambar komputer ke layar tampilan pada bagian depan tengah ruangan
padaoverhead proyektor. Whiteboard berada pada samping bagian layar proyeksi. Ruang
pertemuan diatur berbentuk semi lingkaran dan lantainya berderet bertingkat agar dapat
menampung peserta dalam jumlah yang banyak. Fasilitator mengendalikan penggunaan semua
piranti pada saat pertemuan.
Piranti sistem kelompok adalah serangkaian piranti pendukung kerja kolaborasi
digunakan di dalam suatu sistem sistem pertemuan elektronik yang mempermudah komunikasi
di antara yang peserta pertemuan dan menghasilan suatu catatan lengkap atas pertemuan itu.
2.5. SPE dan Peran SPE
Sistem Pendukung Eksekutif (SPE):
Adalah Sistem informasi bagi level manajemen strategi dalam suatu organisasi yang
dapat menciptakan suatu komputasi umum dan lingkungan komunikasi yang bisa dipusatkan
dan diterapkan pada banyak masalah yang selalu berubah.
Sistem Pendukung Eksekutif (SPE) juga membantu manajer yang menghadapi masalah
tidak terstruktur, fokusnya pada kebutuhan informasi manajemen senior misalnya : membantu
memonitor kinerja organisasi, melacak aktivitas pesaing, mengidentifikasi masalah dan peluang,
dan memprediksi berbagai tren.
Peran Sistem Pendukung Eksekutif pada Organisasi yaitu :
1. Mengumpulkan semua data dari beragam komponen pada organisasi
2. Memungkinkan manajer memilih, mengakses, dan menyatukannya sesuai kebutuhan
3. Memungkinkan eksekutif perusahaan dan bawahan lainnya bisa melihat data yang sama dengan
cara yang sama pula.
Sistem saat ini berusaha menghindari maslah data berlebih ada laporan di atas kertas
karena data bisa disaing atau ditampilkan dalam format grafis.
SPE mempunyai kemampuan untuk menggali lebih dalam artinya berpindah dari satu
keeping ringkasan data ke rincian data yang lebih rinci lagi. Hal ini sangat berguna tidak hanya
bagi pelaksana senior tapi pada level yang lebih rendah yang perlu menganalisis data.
Beberapa alasan ingin mengembangkan SPE yaitu :
Mudah digunakan
Memiliki beberapa fasilitas untuk pemindaian lingkungan
Dirancang agar sumber-sumber internal dan eksternal bisa digunakan untuk tujuan pemindaian
lingkungan.
2.6. Keuntungan-Keuntungan Sistem Pendukung Eksekutif
Sistem ini meletakkan data dan piranti di tangan para eksekutif tanpa mengarah pada
masalah tertentu dan memaksakan solusi. Para eksekutif bebas membentuk masalah sejauh
diperlukan dengan menggunakan sistem sebagai sebuah perpanjangan dari proses berfikir
mereka.
Keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari sistem ini sebagai berikut :
1. Menganalisis, memperbandingkan, dan menyoroti berbagai tren
2. Memungkinkan pengguna melihat lebih banyak data dalam waktu yang lebih singkat dengan
kejelasan dan persepsi yang lebih dalam dibanding dengan sistem berbasis-kertas.
3. Mempercepat pengambilan keputusan
4. Memperbaiki kinerja manajemen
5. Memperluas rentang kendali manajemen puncak
6. Memonitoring aktivitas perusahaan dengan lebih baik
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Sistem informasi dapat membantu manajer dalam mengambil keputusan secara lebih baik ketika
masalah yang dihadapi bersifat non rutin dan selalu berubah.
SPK mempunyai kemampuan mengkombinasi data, piranti dan permodelan analitis canggih
dan perangkat lunak yang mudah digunakan dalam satu sistem untuk mendukung pengambilan
keputusan untuk manajemen rantai persediaan dan analisis pelanggan termasuk skenario bisnis
alternatif.
2. Sistem informasi dapat membantu orang-orang bekerja dalam kelompok untuk mengambil
keputusan secara efisien.
SPKK adalah sistem berbasis komputer interaktif yang memiliki komponen perangkat lunak,
keras, dan orang untuk mempermudah solusi masalah tidak terstruktur berdasarkan sekumpulan
para pengambil keputusan yang bekerjasama sebagai satu kelompok daripada individual.
3. Sistem pendukung eksekutif dapat digunakan untuk mempermudah pengambilan keputusan bagi
para manajer senior dalam mengatasi masalah tak terstruktur yang terjadi pada level strategis
organisasi.
SPE juga mampu membantu manajer senior dalam menganalisis, membandingkan, dan
menyoroti tren-tren sehigga mereka dapat lebih mudah memonitor kinerja organisasi atau
mengidentifikasi masalah2 strategis dan peluang-peluang.
Keuntungan sistem SPK, SPKK, dan SPE
a. Menghasilkan data yang lebih akurat yang disediakan oleh sistem tenterprise dan infrastruktur
baru teknologi informasi untuk mendukung rincian keputusan yang memberi tuntunan bagi
organisasi, mengkoordinir aktivitas kerja di lintas perusahaan, dan merespon cepat perubahan
pasar dan pelangggan.
b. Dapat digunakan untuk menuntun pengambilan keputusan perusahaan dalam menejemen rantai
persediaan, manajemen hubungan pelanggan, dan skenario perencanaan bisnis.
c. Dapat digunakan untuk memonitor kinerja perusahaan dengan menggunakan metrik finansial
tradisional dan model balanced scorecard.
d. Kemampuan untuk mengeksplorasi hasil skenario alternatif, penggunaan informasi yang akurat,
dan memberi piranti untuk mempermudah proses pengambilan keputusan kelompok, bisa
membantu manajer mengambil keputusan dalam mencapai sasaran strategisnya.
DAFTAR PUSTAKA
atchoker. (2015, november 28). meningkatkan mutu pengambilan keputusan manajemen
untuk perusahaan digital. Dipetik april 17, 2013, dari pantang menyerah:
http://atchoker.blogspot.co.id/2013/04/meningkatkan-mutu-pengambilan-keputusan.html?
m+1
permana, w. (2015, november 28). meningkatkan mutu pengambilan keputusan manajemen
untuk perusahaan digital. Dipetik januari 17, 2012, dari widia permana:
http://widiapermana.staff.ub.ac.id/2012/01/17/meningkatkan -mutu-pengambilan-keputusan-
manajemen-untuk-perusahaan-digital-2/
PENDAHULUAN
Salah satu kegiatan manajemen yang penting adalah memahami sistem sepenuhnya untuk
mengambil keputusan-keputusan yang tepat yang akan dapat memperbaiki hasil sistem keseluruhan
dalam batas-batas tertentu. Dengan demikian pengambilan keputusan adalah suatu proses
pemilihan dari berbagai alternatif baik kualitatif maupun kuantitatif untuk mendapat suatu alternatif
terbaik guna menjawab masalah atau penyelesaikan konflik atau kesenjangan.
Sistem ini diciptakan untuk membangkitkan informasi yang dapat digunakan bagi manajer untuk
mengendalikan operasi, startegi, perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka pendek,
pengendalian manajemen dan pemecahan masalah khusus. Dalam sistem yang komputerisasi,
program secara terus-menerus memantau transaksi yang diproses atau yang baru digunakan untuk
pengidentifikasian dan secara otomatis melaporkan lingkungan manajemen yang perlu mendapat
perhatian manajer. Dengan bantuan sistem ini, manajer dapat dengan mudah mengendalikan
operasional perusahaan/organisasi dan manajer dapat mengambil keputusan bisnis dengan cepat
dan tepat karena manajer tersebut memperoleh informasi yang aktual. Keputusan yang akan diambil
membutuhkan pemahaman tersendiri dan manajemen guna mengarahkan pengambilan keputusan
yang terkait dengan pertimbangan policy organisasi.
TUJUAN PEMBAHASAN
Bagaimana sistem informasi bisa membantu manajer mengambil keputusan secara lebih baik
sewaktu masalah-masalah yang dihadapi berubah terus menerus dan bukan merupakan masalah
rutin?
Bagaimana sistem informasi membantu orang-orang yang bekerja di dalam kelompok mengambil
keputusan secara lebih efisien?
Apakah ada sistem khusus yang bisa mempermudah pengambilan keputusan untuk para senior
manajer? Tepatnya, apa yang bisa dilakukan sistem-sistem ini untuk membantu manajemen tingkat-
tinggi?
Keuntungan-keuntungan apa yang bisa diberikan oleh sistem pendukung pengambilan keputusan
manajemen bagi organisasi secara keseluruhan?
Manajemen bertanggung jawab dalam menentukan bagaimana sistem pendukung manajemen bisa
memberi kontribusi terbesar bagi kinerja organisasi dan untuk mengalokasikan sumber-sumber guna
pembuatannya namun juga membawa beberapa pada tantangan manajemen.
TANTANGAN MANAJEMEN
q Pembangunan sistem informasi yang bisa secara nyata memenuhi persyaratan informasi
eksekutif.
q Menciptakan pelaporan dan proses pengambilan keputusan manajemen secara lebih baik.
SPK memberikan penggunanya serangkaian piranti yang fleksibel dan kemampuan untuk
menganalisis blok blok data yang penting.
Pengertian SPK: Sistem komputer pada level manajemen dalam suatu organisasi dengan
mengkombinasikan data, model-model analitik canggih dan piranti. Sistim ini mendukung
pengambilan keputusan semiterstruktur dan tidak terstruktur
SIM biasanya menghasilkan laporan reguler terjadwal dan baku berdasarkan data yang diambil dan
dirangkum dari sistem pemrosesan transaksi (SPT) milik organisasi, sehingga SIM menekankan pada
kegiatan memberikan laporan berdasarkan aliran rutin data dan membantu kendali umum organisasi
Laporan SIM pada umumnya menunjukkan ringkasan penjualan per bula untuk masing-masing
wilayah penjualan utama perusahaan. Kadangkala laporan SIM merupakan laporan laporan
pengecualian, menggarisbawahi hanya kondisi-kondisi pengecualian, misalnya kuota pejualan untuk
wilayah tertentu yang jauh di bawah level ambang, atau karyawan yang melebihi batas waktu cuti.
SPK memberikan serangkaian kemampuan baru untuk keputusan-keputusan non rutin dan kendali
pengguna. Beda dengan SIM pada inti penekanannya, sedangkan SPK menekankan perubahan,
fleksibilitas, dan respon cepat
Dar dan Stein (1977). Menyampaikan bahwa ada dua jenis sistem pendukung keputusan, yakni :
terkendali-model dan terkendali data.
SPK terkendali-model merupakan :
b) Menggunakan beberapa jenis model untuk menjalankan jenis analisis “bagaimana-jika” dan
jenis analisis lainnya
Sistim primer berdiri sendiri dimaksudkan adalah terisolasi dari sistem informasi organisasi utama
sehingga terpisah tidak berada dibawah kendali sistem informasi pusat. Sistem-sistem yang seperti
ini yang dikembangkan oleh divisi pengguna akhir yang berada diluar SI pusat.
Kemampuan analisis SPK didasarkan pada teori yang kuat yang dikombinasikan dengan antarmuka
pengguna yang baik dan mempermudah penggunaannya.
Contoh : Dengan membuat pemesanan tempat penerbangan lebih efisien, CargoProf dapat menghemat
Continental sebesar U$ 9 juta selama periode dua tahun (Songini, 2002) dapat dilihat pada gambar 1.
SPK terkendali-data
Sistem ini menganalisis sekumpulan database besar yang ada di semua sistem utama pada
organisasi.
Para pengguna sistem ini memungkinkan untuk mengambil dan menganalisis informasi berharga
yang sebelumnya terpendam dalam kumpulan database besar Seringkali SPT (sistem pemrosesan
transaksi) terkumpul pada penampungan data. Untuk kepentingan online OLAP (OnLine Analytical
Processing) system dan data mining digunakan untuk menganalisis data.
Data Mining adalah sistem data warehouse yang menyediakan perangkat query baku dan cepat,
perangkat analisis dan fasilitas grafis untuk pelaporan, termasuk OLAP dan datamining.
Datamining menggunakan beragam teknik untuk menemukan pola tersembunyi dan relasi dalam
sekumpulan besar data dan menarik untuk memprediksi perilaku masa depan dan menuntun
pengambilan keputusan (Fayyad et al. 2002, Hirji, 2001)
SPK terkendali data digunakan perusahaan untuk menyimpan data-data pelanggan yang
dikumpulkan dari web site mereka termasuk juga data dari sistem enterprise.
Komponen-komponen utama dari SPK terdiri dari Database SPK, sistem perangkat lunak SPK, dan
antarmuka pengguna dapat dilihat pada gambar 2.
Keterangan :
Database SPK: Kumpulan data historis atau masa kini dari sejumlah aplikasi atau kelompok
Database SPK dapat berupa database kecil yang terdapat pada PC (personal computer) yang
mengandung subset data korporat yang telah di download dan terkombinasi dengan data eksternal.
Selain itu database SPK bisa berupa penampungan data besar yang secara terus menerus diperbarui
oleh SPT utama organisasi (termasuk sistem enterprise dan data yang dihasilkan dari transaksi Web).
Sistem perangkat lunak SPK: Kumpulan piranti perangkat lunak yang digunakan untuk analisis data
Sistem ini mengandung beragam piranti OLAP, piranti data mining atau kumpulan model analitis dan
matematis yang dengan mudah bisa diakses oleh para pengguna SPK.
Pada analisis sensivitas dipertimbangkan pada tujuan perusahaan tersebut apakah mengejar omzet
atau keuntungan per unit? Maka model tersebut digunakan sebagai pertimbangan untuk
mendukung apa yang akan diraih perusahaan.
Untuk mendukung pengambilan keputusan telah digunakan banyak cara SPK. Contoh SPK dalam
organisasi dapat dilihat pada tabel 1.
Keputusan-keputusan dalam lingkup rantai persediaan menyangkut penentuan siapa, apa, bilamana
dan di mana dari material-material pemelian dan transportasi dan komponen-komponen melalui
produk produk pabrikasi dan distribusi dan pengiriman produk-produk kepada pelanggan.
Sistem manajemen rantai persediaan mengandung data mengenai inventori, kinerja pemasok, dan
logistic material serta barang-barang jadi.
SPK digunakan untuk data-data seperti tersebut di atas untuk membantu manajer menguji rantai
yang kompleks secara menyeluruh dan mencari di antara sejumlah besar alternatif untuk kombinasi
yang paling efisien dan hemat biaya.
Tujuan dari SPK untuk manajemen rantai persediaan dapat diilustrasikan sebagai berikut:
SPK untuk Manajemen Hubungan Pelanggan menggunakan data mining sebagai penuntun
keputusan, penyimpanan data data pelanggan, saham pasar, dan aturan pendapatan baru.
Sistem ini biasanya menggabungkan informasi pelanggan dari beragam sistem ke dalam tempat
penyimpanan data besar dan menggunakan piranti data analitik untuk membagi-baginya ke dalam
segmen-segmen kecil untuk tujuan one-to-one-marketing. Lihat gambar 4
Gambar 4. SPK untuk
Analisis & Segmentasi Pelanggan
SPK ini memungkinkan perusahaan mensegmentasi basis pelanggannya dengan akurasi yang lebih
tinggi sehingga bisa digunakan untuk menyusun promosi pemasaran. Berdasarkan hasil data mining
perusahaan bisa mengembangkan promosi pemasaran tertentu untuk setiap segmen pelanggan.
Contoh : perusahaan bisa mentargetkan pelanggan yang tinggal dekat dengan toko dengan memberi
kupon pembelian yang bisa ditukar dengan produk tertentu atau hadiah khusus untuk para
pelanggan.
Data dari sistem informasi bisa dipermudah bagi penggunanya untuk dicerna dan mengambil
tindakan berdasarkan diagram, tabel, grafik, peta, gambar digital, presentasi tiga dimensi, animasi
dan teknologi visualisasi data lainnya.
Sistem Informasi Geografis (GIS) adalah perangkat lunak untuk menganalisa data dan
mempresentasikannya dalam format digital yang menggunakan teknologi visualisasi data dengan
tujuan untuk meningkatkan proses perencanaan dan pengambilan keputusan
Adalah sistem untuk membantu proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pelanggan atau
konsumen potensial
Orang yang tertarik melakukan pembelian sebuah produk atau layanan bisa menggunakan mesin
pencari (browser) dari internet, intelligent agent, catalog online, direktori web, diskusi newsgroup, e-
mail, dan piranti lainnya untuk membantu mencari informasi yang dibutuhkan dan diputuskannya.
Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (SPKK) adalah :
Sistem interaktif berbasis-komputer yang mempermudah solusi atas masalah yang tak terstruktur
dengan menempatkan para pengambil keputusan untuk bekerja secara bersama dalam satu
kelompok
SPKK terdiri dari tiga elemen dasar yaitu : Perangkat Keras: Fasilitas Pertemuan, Perangkat Keras
Elektronik ; Piranti Perangkat Lunak: Piranti untuk mengorganisasi ide, mengumpulkan informasi,
mengurutkan dan menetapkan prioritas ; People: Para partisipan, para fasilitator, staf yang
mengurus perangkat keras dan perangkat lunak
Memungkinkan para individu, seara simultan dan anonym, menyumbangkan ide mengenai topic-
topik pertemuan
Mempermudah intgrasi secara terorganisasi dan mensintesakan ide-ide yang muncul selama
brainstorming
Mendukung para fasilitator dan pemimpin kelompok sewaktu mereka mengumpulkan informasi
sebelum dan selama proses penetapan prioritas
Memberikan sejumlah metode mulai dari pengambilan keputusan sederhana, pengurutan suara,
sampai sejumlah teknik berbobot untuk menetapkan prioritas atau pengambilan suara.
Memberi dukungan terstruktur untuk membuat perjanjian dan penyusunan kalimat pernyataan
kebijakan-kebijakan
9) Orang
Yaitu ; orang mengacu tidak hanya pada partisipan namun juga para fasilitator dan sering juga staf
yang mengurus perangkat keras dan perangkat lunak.
Adalah sistem pertemuan elektronik yang menyediakan beragam fasilitas untuk mendukung
pengambilan keputusan kelompok
Ilustrasi sekuensi aktivitas pada pertemuan elektronik berikut jenis-jenis piranti yang digunakan dan
output dari piranti-piranti dapat dilihat pada gambar 5.
Piranti SPKK mengikuti metode-metode terstruktur dalam mengorganisasi dan mengevaluasi ide dan
dalam memelihara hasil-hasil pertemuan sehingga pihak-pihak lain yang tidak ikut dalam pertemuan
itu bisa menggunakan atau mengetahui hasilnya setelah proses pertemuan.
Sistem informasi bagi level manajemen strategi dalam suatu organisasi yang dapat menciptakan
suatu komputasi umum dan lingkungan komunikasi yang bisa dipusatkan dan diterapkan pada
banyak masalah yang selalu berubah
Sistem Pendukung Eksekutif (SPE) juga membantu manajer yang menghadapi masalah tidak
terstruktur, fokusnya pada kebutuhan informasi manajemen senior misalnya : membantu
memonitor kinerja organisasi, melacak aktivitas pesaing, mengidentifikasi masalah dan peluang, dan
memprediksi berbagai tren.
3) Memungkinkan eksekutif perusahaan dan bawahan lainnya bisa melihat data yang sama
dengan cara yang sama pula
Sistem saat ini berusaha menghindari maslah data berlebih ada laporan di atas kertas karena data
bisa disaing atau ditampilkan dalam format grafis.
SPE mempunyai kemampuan untuk menggali lebih dalam artinya berpindah dari satu keeping
ringkasan data ke rincian data yang lebih rinci lagi. Hal ini sangat berguna tidak hanya bagi pelaksana
senior tapi pada level yang lebih rendah yang perlu menganalisis data.
Beberapa alasan ingin mengembangkan SPE yaitu :
| Dirancang agar sumber-sumber internal dan eksternal bisa digunakan untuk tujuan pemindaian
lingkungan
Sistem ini meletakkan data dan piranti di tangan para eksekutif tanpa mengarah pada masalah
tertentu dan memaksakan solusi. Para eksekutif bebas membentuk masalah sejauh diperlukan
dengan menggunakan sistem sebagai sebuah perpanjangan dari proses berfikir mereka.
2) Memungkinkan pengguna melihat lebih banyak data dalam waktu yang lebih singkat dengan
kejelasan dan persepsi yang lebih dalam dibanding dengan sistem berbasis-kertas
SPK, SPKK, dan SPE bisa memberikan dukungan untuk pengambilan keputusan dengan banyak cara.
Ketiganya bisa mengotomatisasi prosedur-prosedur keputusan tertentu. Misalnya menentukan
harga tertinggi yang bisa ditetapkan untuk sebuah roduk untuk mendapatkan saham pasar atau
jumlah bahan-bahan baku yang tepat untuk inventori untuk memaksimalkan respons pelanggan
secara efisien dan profitabilitas produk.
Ketiganya juga bisa memberikan informasi mengenai beragam aspek situasi keputusan dan proses
keputusan, misal peluang-peluang atau masalah-masalah apa yang memicu proses pengambilan
keputusan, solusi alternative apa ang dieksplorasi beragam desain solusi (Dutta, Wierenga dan
Dalebout 1997)
Untuk dapat menggambarkan cara SPE bisa meningkatkan pengambilan keputusan manajemen,
maka akan diuraikan terlebih dahulu jenis-jenis aplikasi SPE utama untuk mengumpulkan kecerdasan
bisnis dan momonitor kinerja perusahaan, termasuk SPE berbasis sistem enterprise.
Model untuk menganalisis kinerja perusahaan yang melengkapi ukuran-ukuran finansial tradisional
dengan ukuran-ukuran dari perspektif tambahan.
Implementasi serangkaian set ukuran kierja berdasarkan nilai pemegang saham dan pembiayaan
berbasis-aktivitas.
Pembiayaan berbasis aktivitas adalah model analisis dan penganggaran yang menidentifikasi semua
sumber, proses dan biaya termasuk pengeluaran operasional dan tambahan yang diperlukan untuk
menghasilkan produk atau layanan khusus.
Fokus dari pembiayaan berbasis aktivitas adalah pada mencari aktivitas perusahaan mana yang
menyebabkan pengeluaran, bukan pada semata-mata melacak biaya apa saja yang sudah
dikeluarkan.
Beberapa perangkat lunak untuk mendukung sistem enterprise kinerja manajemen strategis berbasis
web adalah sebagai berikut :
1) SAP:
2) PeopleSoft:
KESIMPULAN
Sistem informasi dapat membantu manajer dalam mengambil keputusan secara lebih baik ketika
masalah yang dihadapi bersifat non rutin dan selalu berubah.
SPK mempunyai kemampuan mengkombinasi data, piranti dan permodelan analitis canggih dan
perangkat lunak yang mudah digunakan dalam satu sistem untuk mendukung pengambilan
keputusan untuk manajemen rantai persediaan dan analisis pelanggan termasuk skenario bisnis
alternatif.
Sistem informasi dapat membantu orang-orang bekerja dalam kelompok untuk mengambil
keputusan secara efisien.
SPKK adalah sistem berbasis komputer interaktif yang memiliki komponen perangkat lunak, keras,
dan orang untuk mempermudah solusi masalah tidak terstruktur berdasarkan sekumpulan para
pengambil keputusan yang bekerjasama sebagai satu kelompok daripada individual.
Sistem pendukung eksekutif dapat digunakan untuk mempermudah pengambilan keputusan bagi
para manajer senior dalam mengatasi masalah tak terstruktur yang terjadi pada level strategis
organisasi.
SPE juga mampu membantu manajer senior dalam menganalisis, membandingkan, dan menyoroti
tren-tren sehigga mereka dapat lebih mudah memonitor kinerja organisasi atau mengidentifikasi
masalah2 strategis dan peluang-peluang.
a) Menghasilkan data yang lebih akurat yang disediakan oleh sistem tenterprise dan infrastruktur
baru teknologi informasi untuk mendukung rincian keputusan yang memberi tuntunan bagi
organisasi, mengkoordinir aktivitas kerja di lintas perusahaan, dan merespon cepat perubahan pasar
dan pelangggan.
b) Dapat digunakan untuk menuntun pengambilan keputusan perusahaan dalam menejemen
rantai persediaan, manajemen hubungan pelanggan, dan skenario perencanaan bisnis.
c) Dapat digunakan untuk memonitor kinerja perusahaan dengan menggunakan metrik finansial
tradisional dan model balanced scorecard.
d) Kemampuan untuk mengeksplorasi hasil skenario alternatif, penggunaan informasi yang akurat,
dan memberi piranti untuk mempermudah proses pengambilan keputusan kelompok, bisa
membantu manajer mengambil keputusan dalam mencapai sasaran strategisnya.
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu kegiatan manajemen yang penting adalah memahami sistem sepenuhnya untuk
mengambil keputusan-keputusan yang tepat yang akan dapat memperbaiki hasil sistem keseluruhan
dalam batas-batas tertentu. Dengan demikian pengambilan keputusan adalah suatu proses
pemilihan dari berbagai alternatif baik kualitatif maupun kuantitatif untuk mendapat suatu
alternatif terbaik guna menjawab masalah atau penyelesaikan konflik atau kesenjangan.
Keputusan-keputusan dibuat untuk memecahkan masalah dan manajemen bertanggung
jawab dalam menentukan bagaimana sistem pendukung manajemen bisa memberi kontribusi besar
bagi kinerja organisasi serta mengalokasikan sumberdaya untuk mengadakannya. Kurangnya
pemahaman proses pengambilan keputusan membuat sistem pendukung manajemen menjadi tidak
efektif jika ternyata sistem tidak mendukung pengambilan keputusan.
Sistem ini diciptakan untuk membangkitkan informasi yang dapat digunakan bagi manajer
untuk mengendalikan operasi, startegi, perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka pendek,
pengendalian manajemen dan pemecahan masalah khusus. Dalam sistem yang komputerisasi,
program secara terus-menerus memantau transaksi yang diproses atau yang baru digunakan untuk
pengidentifikasian dan secara otomatis melaporkan lingkungan manajemen yang perlu mendapat
perhatian manajer. Dengan bantuan sistem ini, manajer dapat dengan mudah mengendalikan
operasional perusahaan/organisasi dan manajer dapat mengambil keputusan bisnis dengan cepat
dan tepat karena manajer tersebut memperoleh informasi yang aktual. Keputusan yang akan
diambil membutuhkan pemahaman tersendiri dan manajemen guna mengarahkan pengambilan
keputusan yang terkait dengan pertimbangan policy organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Michael Barrie, wakil direktur sistem perencanaan dan perkiraan Gap, “Tiap-tiap item di
took adalah investasi”. Mengingat banyaknya jumlah toko Gap,maka item-item ini terhitung sebagai
invertasi yang sangat besar, sehingga jika item-item ini berada di rak-rak toko sangan lama, maka
pengembalian modal investasi berarti lebih rendah. Gap memutuskan matasi masalah ini dengan
mengimplementasikan perangkat lunak perencanaan dan perkiraan dari Retek. Perangkat lunak
Retek menyediakan serangkaian peranti untuk semua aktivitas di lintas semua divisi. Ia
mengintegrasikan aktivitas-aktivitas perencanaan. Para perencana bias menggunakanya untuk
mengukur reaksi pelanggan atas penetapan ulang harga item dan mempercepat atau
memperlambat pengiriman produk. Dengan menggunakan perangkat lunak itu, para pedagang dan
perencana akan mampu mengetahui status masing-masing rencana dan perkiraan saat ini sehingga
mereka bisa saling berkolaborasi dan mengambil keputusan secara lebih baik mengenai apa yang
harus dialokasikan, kapan harus menurunkan harga, dan seberapa banyak penurunan harga. Dengan
demikian perangkat lunak ini sangat jelas mendorong pengambilan keputusan secara lebih efisien.
Salah satu kegiatan manajemen yang penting adalah memahami sistem sepenuhnya untuk
mengambil keputusan-keputusan yang tepat yang akan dapat memperbaiki hasil sistem keseluruhan
dalam batas-batas tertentu. Dengan demikian pengambilan keputusan adalah suatu proses
pemilihan dari berbagai alternatif baik kualitatif maupun kuantitatif untuk mendapat suatu alternatif
terbaik guna menjawab masalah atau penyelesaikan konflik atau kesenjangan.Keputusan-keputusan
dibuat untuk memecahkan masalah dan manajemen bertanggung jawab dalam menentukan
bagaimana sistem pendukung manajemen bisa memberi kontribusi besar bagi kinerja organisasi
serta mengalokasikan sumberdaya untuk mengadakannya.
TANTANGAN-TANTANGAN MANAJEMEN
2. Menciptakan pelaporan dan proses pengambilan keputusan manajemen secara lebih baik.
tantangan yang tersisa sekarang adalah mengubah pemkiran manajemen untuk menggunakan data
yang tersedia secara maksimal, untuk mengembangkan kategori-kategori pelaporan secara lebih
baik sehingga member ukuran bgi kinerja perusahaan dan untuk mengnformasikan jenis-jenis
keputusan baru.
SIM biasanya memberikan informasi mengenai kinerja perusahaan sebagai bantuan bagi manajer
dalam memonitor dan mengendalikan bisnis serta menghasilkan laporan reguler terjadwal dan baku
berdasarkan data yang diambil dan dirangkum dari sistem pemrosesan transaksi (SPT) milik
organisasi, sehingga SIM menekankan pada kegiatan memberikan laporan berdasarkan aliran rutin
data dan membantu kendali umum organisasi. Laporan SIM pada umumnya menunjukkan ringkasan
penjualan per bula untuk masing-masing wilayah penjualan utama perusahaan. Kadangkala laporan
SIM merupakan laporan laporan pengecualian, menggaris bawahi hanya kondisi-kondisi
pengecualian, misalnya kuota pejualan untuk wilayah tertentu yang jauh di bawah level ambang,
atau karyawan yang melebihi batas waktu cuti. Contoh-contoh aplikasi SIM
Definisi SPK adalah sistem yang bisa mendukung pengambilan keputusan dengan menganalisis
sejumlah besar data, termasuk data-data perusahaan dari sistem enterprise dan data dari transaksi
web.SPK memberikan serangkaian kemampuan baru untuk keputusan-keputusan non rutin dan
kendali pengguna. Beda dengan SIM pada inti penekanannya, sedangkan SPK menekankan
perubahan, fleksibilitas, dan respon cepat. SIM terutama menyelesaikan pada masalah-masalah
terstruktur, sedangkan SPK menyelesaikan masalah-masalah yang semiterstruktur dan menganalisa
masalah tak terstruktur.
SPK terkendali-model merupakan :
a) Sistem primer berdiri sendiri dan
b) Menggunakan beberapa jenis model untuk menjalankan jenis analisis “bagaimana-jika” dan
jenis analisis lainnya
Sistim primer berdiri sendiri dimaksudkan adalah terisolasi dari sistem informasi organisasi utama
sehingga terpisah tidak berada dibawah kendali sistem informasi pusat. Sistem-sistem yang seperti
ini yang dikembangkan oleh divisi pengguna akhir yang berada diluar SI pusat. Kemampuan analisis
SPK didasarkan pada teori yang kuat yang dikombinasikan dengan antarmuka pengguna yang baik
dan mempermudah penggunaannya.
Contohnya : sistem yang digunakan oleh Continental Airlines Inc. untuk optimasi pendapatan kargo.
Divisi kargo milik Continantal mengembangkan aplikasi perangkatlunak yang disebut CargoProf
untuk memaksimalkan pendapatan dari kompartemen pesawat udara pengangkut barang.
Perangkat lunak itu mengkustomasikan paket dari manugistic inc. di Rockvile, Maryand, dan
memastikan bahwa Continental menjual semua ruang barang yang tersedia pada pesawat
pengankutnya dengan harga yang menguntungkan.
AGEN
PEMESANAN
KARGO
Permintaan
Konfimasi/ untuk kargo data rute
ditolak
Ketersediaan/
harga minimum
Perkiraan
ke
tersediaan
kargo
Data perkiraan
penumpang
SPK terkendali-data
Sistem ini menganalisis sekumpulan database besar yang ada di semua sistem utama pada
organisasi. Para pengguna sistem ini memungkinkan untuk mengambil dan menganalisis informasi
berharga yang sebelumnya terpendam dalam kumpulan database besar Seringkali SPT (sistem
pemrosesan transaksi) terkumpul pada penampungan data. Untuk kepentingan online OLAP (OnLine
Analytical Processing) system dan data miningdigunakan untuk menganalisis data.
Data Mining adalah sistem data warehouse yang menyediakan perangkat query baku dan cepat,
perangkat analisis dan fasilitas grafis untuk pelaporan, termasuk OLAP dan
datamining. Datamining menggunakan beragam teknik untuk menemukan pola tersembunyi dan
relasi dalam sekumpulan besar data dan menarik untuk memprediksi perilaku masa depan dan
menuntun pengambilan keputusan (Fayyad et al. 2002, Hirji, 2001. Jenis-jeis informasi yang
bisa dihasilkan dari data minning meliputi asosiasi, sekuensi,klasifikasi,clustering,dan perkiraan. SPK
terkendali data digunakan perusahaan untuk menyimpan data-data pelanggan yang dikumpulkan
dari web site mereka termasuk juga data dari sistem enterprise.
Database SPK adalah Kumpulan data historis atau masa kini dari sejumlah aplikasi atau kelompok.
Database SPK dapat berupa database kecil yang terdapat pada PC (personal computer) yang
mengandung subset data korporat yang telah di download dan terkombinasi dengan data eksternal.
Selain itu database SPK bisa berupa penampungan data besar yang secara terus menerus diperbarui
oleh SPT utama organisasi (termasuk sistem enterprise dan data yang dihasilkan dari transaksi Web).
Sistem perangkat lunak SPK adalah Kumpulan piranti perangkat lunak yang digunakan untuk analisis
data.Sistem ini mengandung beragam piranti OLAP, piranti data mining atau kumpulan model
analitis dan matematis yang dengan mudah bisa diakses oleh para pengguna SPK.
SPK ini membantu perusahaan untuk memanajemen rantai persediaan atau manajemen hubungan
pelanggan. Sebagian mengambil keuntungan dari data perusahaan yang dihasilkan oleh sitem
enterprise. Saat ini SPK juga memanfaatkan kemampuan-kemampuan interaktif Web untuk
menciptakan piranti mengambil keputusan baik bagi karyawan maupun pelanggan.
Pertanyaan :
4. menyusun query database untuk mendapat rincian informasi mengenai masing-masing segmen
pelanggan
SPK ini memungkinkan perusahaan mensegmentasi basis pelanggannya dengan akurasi yang lebih
tinggi sehingga bisa digunakan untuk menyusun promosi pemasaran. Berdasarkan hasil data mining
perusahaan bisa mengembangkan promosi pemasaran tertentu untuk setiap segmen pelanggan.
Contoh : perusahaan bisa mentargetkan pelanggan yang tinggal dekat dengan toko dengan memberi
kupon pembelian yang bisa ditukar dengan produk tertentu atau hadiah khusus untuk para
pelanggan.
Data dari sistem informasi bisa dipermudah bagi penggunanya untuk dicerna dan mengambil
tindakan berdasarkan diagram, tabel, grafik, peta, gambar digital, presentasi tiga dimensi, animasi
dan teknologi visualisasi data lainnya. Sistem Informasi Geografis (GIS) adalah perangkat lunak
untuk menganalisa data dan mempresentasikannya dalam format digital yang menggunakan
teknologi visualisasi data dengan tujuan untuk meningkatkan proses perencanaan dan pengambilan
keputusan
Sistem pendukung keputusan kelompok (SPKK) adalah sistem interaktif berbasis computer
yang mempermudah solusi atas masalah tak terstruktur dengan sekelompok pengambil keputusan
yang bekerja secara bersama dalam satu kelompok. Groupware dan peranti berbasis-Web untuk
video konfrensi dan electronic meeting seperti sudah dibahas pada bagian awal bisa mendukung
sebagian proses diskusi kelompok, namun mereka memusatkan perhatian terutama pada
komunikasi. Tetapi, SPKK menyediakan peranti dan teknologi yang dilengkapi secara eksplisit untuk
keputusan kelompok dan dikembangkan sebagai respons atas meningkatnya pertumbuhan minat
pada kualitas dan keefektifan pertemuan. Ada bnyak masalah yang timbul dalam suatu pertemuan
untuk mengambil keputusan bersama. Masalah-masalah itu termasuk lamanya waktu pertemuan,
dan bnyaknya anggota kelompok sehingga sering masalah-masalah itu dibiarkan tertunda. Perkiraan
jumlah waktu yang dibutuuhkan manajer untuk pertemuan berkisar antara 35% sampai dengan 70%.
Komponen-Komponen SPKK
SPKK terdiri dari tiga elemen dasar : perangkat keras, peranti perangkat lunak, dan orang-
orang. Perangkat keras mengacu pada fasilitas pertemuan itu sendiri, termasuk ruangan, meja, dan
kursi. Fasilitas seperti itu harus secara fisik mendukung kolaborasi kelompok. Selain itu juga harus
ada beberapa perangkat keras elektronik, missal papan tampilan elektronik, audiovisual, computer,
dan perlengkapan jaringan.
Ada beberapa peranti perangkat lunak SPKK khusus untuk mendukung pertemuan kelompok.
Peranti ini sebenarnya dimaksuskan untuk pertemuan dimana semua partisipannya berada pada
satu ruangan yang sama, namun juga bisa digunakan untuk pertemuan melalui saluran jaringan
dimana semua partisipannya berada pada lokasi berbeda. Peranti perangkat lunak SPKK khususnya
meliputi :
Peranti brainstorming elektronik memungkinkan para individu, secara simultan dan anonym,
menyumbangkan ide mengenai topic-topik pertemuan.
Peranti pengambilan suara terbanyak atau penetapan prioritas memberikan sejumlah metode
mulai dari pengambilan suara sederhana, pengurutan suara, sampai sejumlah teknik berbobot untuk
menetapkan prioritas atau pengambilan suara.
Peranti formasi kebijakan memberi dukungan terstruktur untuk membuat perjanjian dan
penyususnan kalimat pernyataan kebijakan-kebijakan.
Orang-orang mengacu tidak hanya pada para partisipan namun juga para fasilitator dan sering
juga staf yang mengurus perangkat keras dan perangkat lunak.
Semua unsur ini menghasilkan penciptaan serangkaian jenis SPKK, mulai dari ruang pertemuan
elektronik sederhana sampai laboratorium untuk menguraikan kolaborasi kerja. Di laboratorium
kolaborasi, individu bekerja menggunakan PC desktop milik mereka sendiri atau workstation.
Para peserta rapat memiliki Kendali penuh atas computer desktopnya. Mereka bisa melihat
agenda (dan dokumen perencanaan lainnya), menyaksikan layar terintegrasi (tampilan layar selama
sesi pertemuan), menggunakan peranti desktop PC umum misal ( pengolah kata atau spreadsheet),
masuk ke data produksi yang memang dibuat agar bisa diakses, atau bekerja pada layar yang terkait
dengan sesi pertemuan yang sedang berlangsung (misal layar tampilan brainstorming). Gambar 11-5
Berikut ilustrasi sekuensi aktivitas pada pertemuan elektronik jenis-jenis peranti yang digunakan dan
di output dari peranti-peranti itu.
Bagaimana SPKK Dapat Memperbaiki Pengambilan Keputusan Kelompok
SPKK memberi andil bagi atmosfer kolaborasi dengan memberi jaminan kepada ara
contributor anonimitas sehingga para peserta bisa focus pada evaluasi ide atau gagasan itu sendiri.
Para peserta bisa memberi kontribusi tanpa perlu khawatir akan dikritisi secara pribadi atau idenya
ditolak karena identitasnya sebagai contributor diketahui. Peranti SPKK mengikuti metode-metode
terstruktur dalam mengorganisasi dan mengevaluasi ide dan dalam memelihari hasil-hasil
pertemuan sehingga pihak-pihak lain yang tidak ikut dalam pertemuan itu bisa menggunakan atau
mengetahui hasil tersebut setelah proses pertemuan. Document pertemuan yang dilakukan oleh
satu kelompok pada satu lokasi juga bisa digunakan sebagai input untuk pertemuan berikutnya
mengenai proyek sejenis dilokasi lainnya.
SPKK kelihatannya sangat sesuai untuk tugas-tugas yang menyangkut pembangkitan ide,
masalah kompleks, dan kelompok dalam jumlah besar (Fjermestad dan Hiltz, 2000-2001, 1998-
1999). Satu masalah dengan pemahaman nilai SPKK adalah kompleksitasnya. SPKK bisa dikonfigurasi
dalam hampir beragam cara, sifat alami teknologi pertemun elektronik hanyalah salah satu dari
sejumlah factor yang mempengaruhi proses dan output pertemuan. Hasil yang dicapai dari
pertemuan kelompok tergantung pada posisi kelompok, sikap yang diambil dimana masalah
dipresentasikan kepada kelompok, keefektifan fasilitator, kultur organisasi dan lingkungan, kualitas
perencanaan, kerjasama para peserta pertemuan, dan peranti yang dipilih untuk beragam jenis
pertemuan dan masalah pengambilan keputusan (Hender, dean, Rodgers, dan Nunamaker, 2002;
Dennis dan Wixom, 2001-2002; Dennis, Wixom, dan Vandenberg, 2001).
Sistem pendukung eksekutif (SPE), membantu manajer yang menghadapi masalah tidak
terstruktur, fokusnya pada kebutuhan informasi manajer senior. Dengan kombinasi data dari
sumber-sumber internal dan eksternal, SPE menciptakan suatu komputasi umumdan lingkungan
komunikasi yang bisa dipusatkan dan diterapkan pada banyak masalah yang selalu berubah. SPE
membantu pelaksana senior dalam memonitor kinerja organisasi, melacak aktifitas pesaing,
mengidentifikasi masalah dan peluang, dan memprediksi berbagai tren.
SPE kontemporer bisa mengumpulkan semua data dari beragam komponen pada organisasi
dan memungkinkan manjer memilih, mengakses, dan menyatukannya sesuai kebutuhan dengan
menggunakan peranti analisis desktop yang mudah digunakan dalam tampilan data online.
Penggunaan sistem ini memindahkan beberapa level organisasi sehingga para pelaksana dan
bawahan lainnya bisa melihat data yang sama dengan cara yang sama pula.
SPE memiliki kemampuan untuk menggali lebih dalam, berpindah dari satu keeping data
ringksan ke rincian data yang lebih rinci lagi. Kemampuan untuk menggali lebih dalam sangat
berguna tidak hanya untuk para pelaksana senior, namun juga bagi karyawan pada level yang lebih
rendah pada organisasi yang perlu menganalisis data. Peranti OLAP untuk menganalisis database
besar menyediakan kemampuam ini.
SPE harus dirancang agar manajer puncak lainnya bisa mengunakannya tanpa terlalu banyak
latihan. Satu wilayah yang perlu diperhatikan adalah penentuan persyaratan pelaksana. SPE perlu
memiliki beberapa fasilitas untuk pemindahan lingkungan. Persyaratan informasi utama untuk
manajer pada level strategis adalah kemampuan untuk mendeteksi sinyal-sinyal masalah dalam
lingkungan organisasi, yang mengindikasikan ancaman-ancaman strategis dalam peluang-peluang
(Walls dkk, 1992). SPE perlu dirancang agar sumber-sumber internal dan eksternal bisa digunakan
untuk tujuan pemindaian lingkungan.
SPE berpotensi memberikan kepada para eksekutif puncak suatu kemampuan untuk menguji
kerja manajer lainnya tanpa pengetahuan mereka sendiri, maka ada sebagian resistansi atas SPE dari
level yang lebih rendah dalam organisasi. Implementasi SPE harus secara cermat dikelola untuk
menetralisir oposisi-oposisi seperti itu.
Para eksekutif menggunakan SPE untuk memonitor kinerja secara lebih dalam lingkup
tanggung jawab mereka sendiri. Kecepatan dan ketersediaan data menghasilkan identifikasi
terhadap tindakan yang diperlukan dan pelaksanaan secara lebih cepat. Masalah-masalah dapat
ditangani sebelum mereka menjadi terlalu merusak, peluang-peluang pun dapat diidentifikasi lebih
dini. Sistem ini dengan demikian bisa membantu organisasi bergerak maju kearah strategis
“merasakan dan merespons.”
SPE yang terancang secara baik bisa secara dramatis meningkatkan kinerja manajemen dan
memperluas ruang kendali manajemen puncak. Akses cepat ke data seperti itu memungkinkan para
eksekutif memonitor dengan lebih baik aktivitas dari unit yang lebih bawah yang memberi laporan
kepadanya. Kemampuan memonitoring seperti itu memungkinkan pengambilan keputusan secara
lebih terdesentralisasi dan mengambil tempat pada level operasional yang lebih rendah selama
mereka yakin bahwa semua berjalan lancar. Sistem pendukung eksekutif berbasis data enterprise
bisa berpotensi meningkatkan sentralisasi manajemen, memungkinkan eksekutif senior memonitor
kinerja bawahannya dan mengarahkannya untuk mengambil tindakan yang tepat sewaktu terjadi
perubahan kondisi.
Saat ini, tuntutan pelanggan, teknologi internet, dan model-model bisnis baru bisa mengubah
ladang persaingan secara cepat sehingga manajer memerlukan kemampuan khusus untuk
pengumpulan kecerdasan kompetitif. SPE bisa membantu manajer mengidentifikasi kondisi
perubahan pasar, memformulasikan respons, melacak upaya-upaya implementasi, dan belajar
umpan balik.
Beberapa perangkat lunak untuk mendukung sistem enterprise kinerja manajemen strategis berbasis
web adalah sebagai berikut :
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Sistem informasi dapat membantu manajer dalam mengambil keputusan secara lebih baik ketika
masalah yang dihadapi bersifat non rutin dan selalu berubah.
SPK mempunyai kemampuan mengkombinasi data, piranti dan permodelan analitis canggih dan
perangkat lunak yang mudah digunakan dalam satu sistem untuk mendukung pengambilan
keputusan untuk manajemen rantai persediaan dan analisis pelanggan termasuk skenario bisnis
alternatif.
Sistem informasi dapat membantu orang-orang bekerja dalam kelompok untuk mengambil
keputusan secara efisien.
2. SPKK adalah sistem berbasis komputer interaktif yang memiliki komponen perangkat lunak,
keras, dan orang untuk mempermudah solusi masalah tidak terstruktur berdasarkan sekumpulan
para pengambil keputusan yang bekerjasama sebagai satu kelompok daripada individual.
Sistem pendukung eksekutif dapat digunakan untuk mempermudah pengambilan keputusan bagi
para manajer senior dalam mengatasi masalah tak terstruktur yang terjadi pada level strategis
organisasi.
SPE juga mampu membantu manajer senior dalam menganalisis, membandingkan, dan menyoroti
tren-tren sehigga mereka dapat lebih mudah memonitor kinerja organisasi atau mengidentifikasi
masalah2 strategis dan peluang-peluang.
a. Menghasilkan data yang lebih akurat yang disediakan oleh sistem tenterprise dan infrastruktur
baru teknologi informasi untuk mendukung rincian keputusan yang memberi tuntunan bagi
organisasi, mengkoordinir aktivitas kerja di lintas perusahaan, dan merespon cepat perubahan pasar
dan pelangggan.
c. Dapat digunakan untuk memonitor kinerja perusahaan dengan menggunakan metrik finansial
tradisional dan model balanced scorecard.
d. Kemampuan untuk mengeksplorasi hasil skenario alternatif, penggunaan informasi yang akurat,
dan memberi piranti untuk mempermudah proses pengambilan keputusan kelompok, bisa
membantu manajer mengambil keputusan dalam mencapai sasaran strategisnya.
DAFTAR PUSTAKA
Loudon, kenneth c dan Jane p. Loudon. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta :
Andi
http://widiapermana.staff.ub.ac.id/2012/01/17/meningkatkan-mutu-pengambilan-
keputusan-manajemen-untuk-perusahaan-digital-2/